Gaya sentripetal adalah gaya yang membuat benda untuk bergerak melingkar. Gaya ini
bukan merupakan gaya fisis, atau gaya dalam arti sebenarnya, melainkan hanya suatu
penamaan atau penggolongan jenis-jenis gaya yang berfungsi membuat benda bergerak
melingkar. Bermacam-macam gaya fisis dapat digunakan sebagai gaya sentripetal, antara lain
gaya gravitasi, elektrostatik, tegangan tali, gesekan dan lainnya. Istilah sentripetal berasal dari
kata bahasa Latin, yaitu centrum ("pusat") dan petere ("menuju arah"), yang berarti menuju
arah pusat lingkaran.
dengan arah menuju pusat lintasan berbentuk lingkaran, yang menunjukkan bahwa terdapat
suatu percepatan sentripetal
Karena arahnya selalu ke pusat lingkaran maka diubah menjadi ω (omega) yaitu
kecepatan sudut dengan r (jari-jari) lingkaran, maka gaya sentripetal juga dapat
ditulis :
Fsentripetal =mrω²
Keterangan :
● Fsentripetal = gaya sentripetal (n)
● m = massa (kg)
● v = kecepatan (m/s)
● r = jari-jari (m)
● ω = kecepatan sudut (rad/s)
Contoh soal
1.Sebuah bola bermassa 2 kg diikatkan di ujung seutas tali dan kemudian
diputar dalam bidang horizontal dengan kelajuan tetap 5 m/s s. Apabila jari-
jari lingkaran 1 m, tentukan besar gaya tegangan talinya/gaya sentripetal
nya!
Jawab:
Diketahui: m = 2 kg, v = 5 m/s dan R = 1 m.
ΣF = mv /R
s
2
Gaya-gaya yang bekerja dalam arah radial hanya gaya tegangan tali T saja
sehingga
T = mv /R 2
T = 50 N
Dengan demikian, besar gaya tegangan talinya adalah 50 N.
2. Sebuah benda bermasa 100 gram diikat dengan tali, kemudian diputar
dengan kecepatan sudut tetap 5 rad/s. Jika panjang tali l= 60 cm, maka
besar gaya sentripetal yang bekerja adalah?
jawab: diket : m=100 gram= 0,1 kg
w(omega)= 5 rad/s
r= 60 cm= 0,6 m
ditan: Fs=....?
jawab: v= w.r
= 5. 0,6
= 3 m/s
Fs= m. v²/ r
= 0,1 . 3²/0,6
= 0,1 . 9/0,6
= 0,1 . 15
= 1,5 N
Nah, sepeda dan jam dinding tersebut adalah sebagian contoh dari penerapan hubungan
roda-roda yang pada prinsipnya menggunakan konsep gerak melingkar. Pada sepeda
terdapat hubungan antara gir belakang dengan ban belakang dan hubungan antara gir
depan dengan gir belakang. Kemudian pada mesin jam dinding terdapat roda-roda yang
geriginya saling bersinggungan. Jadi, hubungan roda-roda dapat dibagi menjadi tiga yaitu :
roda-roda yang seporos atau sepusat, roda-roda yang bersinggungan, dan roda-roda yang
dihubungkan dengan rantai. Kalian harus sudah tahu dengan rumus di bawah ini :
Salah satu contoh roda-roda yang sepusat dalam kehidupan sehari-hari adalah roda
belakang sepeda dengan gir belakang.
Sumber : http://komangsuardika.blogspot.com/2016/04/hubungan-rodaa-roda-pada-
gerak.html
Gambar di atas adalah contoh ilustrasi hubungan roda-roda satu poros atau satu pusat
seperti hubungan roda pada gir belakang dengan roda belakang sepeda ontel. Berdasarkan
gambar tersebut dapat diinterpretasikan seperti di bawah ini
Keterangan :
Jadi anggap saja dua lingkaran di atas adalah gir dan roda sepeda. Pada saat sepeda
bergerak kekanan, roda belakang berputar searah jarum jam. Begitu pula dengan gir
belakang.
Setelah selang waktu tertentu, gir belakang dan roda menempuh posisi sudut yang sama.
Apa artinya? Ini berarti, kecepatan sudut gir belakang dan roda belakang adalah sama.
Ingat ya... kecepatan sudutnya SAMA.
Dua roda yang dihubungkan, dan poros roda sepusat memiliki kecepatan sudut yang sama.
Jika roda 1 berputar satu putaran penuh, maka roda 2 pun akan berputar satu putaran
penuh. Jadi berlaku:
Sehingga di dapatlah persamaan hubungan roda-roda yang seporos atau sepusat seperti di
bawah ini :
Keterangan :
Sumber : https://www.rolex.com/id/watches/rolex-watchmaking/movements.html
Di atas adalah gambar sebuah mesin jam. Roda-roda yang bersinggungan dapat ditemui
pada mesin jam. Mesin jam menggunakan roda-roda bergigi yang bersinggungan satu sama
lain. Berdasarkan gambar tersebut dapat diinterpretasikan seperti di bawah ini
Keterangan :
A : Roda A
B : Roda B
Jika roda pertama berputar searah jarum jam, maka roda kedua berputar berlawanan arah
jarum jam. Namun, besar kecepatan linear kedua roda besarnya sama. Perhatikan gambar
di bawah ini :
Keterangan:
ωA = kecepatan sudut roda A (rad/s)
Sumber : http://balisoulmate.com/news/sepeda-ontel-tua-namun-mahal
Perhatikanlah gir depan dan gir belakang pada sepeda tersebut. Gir depan dengan gir
belakang sepeda dihubungkan dengan sebuah rantai, ini merupakan salah satu contoh
hubungan roda-roda yang dihubungkan dengan tali pada kehidupan sehari-hari.
Gambar sketsa gir belakang dan gir depan pada sepeda sebagai berikut:
Keterangan :
Berdasarkan gambar di atas dapat kita lihat bahwa arah kecepatan linier selalu
menyinggung lingkaran. Rantai yang digunakan untuk menghubungkan gir belakang dan gir
depan, dipasang pada sebelah luar setiap gir. Pada saat bergerak, kecepatan rantai
menyinggung bagian luar gir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa arah dan besar kecepatan
linier (tangensial) pada dua roda yang dihubungkan dengan rantai adalah sama. Sehingga
pada roda-roda yang dihubungkan dengan rantai berlaku persamaan sebagai berikut :
Keterangan:
Pada roda-roda yang dihubungkan dengan rantai memiliki rumus yang sama dengan roda-
roda yang saling bersinggungan. Kenapa demikian? Karena sejatinya pada roda-roda yang
dihubungkan dengan rantai juga saling bersinggungan. Hanya saja tidak bersinggungan
secara lansung melainkan melalui sebuah media penghubung yaitu rantai tersebut. Hal ini
lah yang menyebabkan banyak buku memisahkan pembahasannya.
Contoh soal 1
Dua buah roda A dan B yang berada pada satu poros memiliki jari-jari 2 cm
dan 8 cm, seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini. Jika kecepatan
linear roda A adalah 6 m/s, tentukan:
a) kecepatan sudut roda A
b) kecepatan linear dan kecepatan sudut roda B
Penyelesaian:
R = 2 cm = 0,02 m
A
R = 8 cm = 0,08 m
B
v = 6 m/s
A
ω = 6/0,02
A
ω = 300 rad/s
A
ω = 300 rad/s
B
v = 24 m/s
B
Contoh Soal 2
Dua buah roda dihubungkan dengan rantai. Roda yang lebih kecil dengan
jari-jari 8 cm diputar pada 100 rad/s. Jika jari-jari roda yang lebih besar
adalah 15 cm, berapakah kecepatan linear kedua roda tersebut? Dan
berapa juga kecepatan sudut roda yang lebih besar?
Penyelesaian
R = 8 cm = 0,08 m
1
R = 15 cm = 0,15 m
2
ω = 100 rad/s
1
Dua roda yang dihubungkan dengan tali atau sabuk memiliki kecepatan
linear yang sama besar. Jadi kecepatan linear kedua roda tersebut adalah
v =v
1 2
v = 100 × 0,08
1
v = 8 m/s
1
v = 8 m/s
2
ω =v/R
2 2 2
ω = 8/0,15
2
ω = 53,33 rad/s
2
Contoh Soal 3
Dua buah silinder bersinggungan satu sama lain seperti pada gambar di
bawah ini. Diketahui jari-jari dari masing-masing silinder sebesar R = 50
A
Penyelesaian
R = 50 cm = 0,5 m
A
R = 30 cm = 0,3 m
B
ω = 5 rad/s
B
v = 5 × 0,3
B
v = 1,5 m/s
1
v = 1,5 m/s
A
ω =v/R
A A A
ω = 1,5/0,5
A
ω = 3 rad/s
A