Anda di halaman 1dari 4

Laporan Percobaan Gerak Melingkar

Logo FORMASI (Forum Mahasiswa Fisika Jawa Timur)

PERCOBAAN
GERAK MELINGKAR

1. Dasar Teori :
Gerak Melingkar Beraturan (GMB) adalah gerak melingkar dengan besar kecepatan
sudut tetap. Besar Kecepatan sudut diperolah dengan membagi kecepatan tangensial dengan
jari-jari lintasan

Arah kecepatan linier dalam GMB selalu menyinggung lintasan, yang berarti arahnya sama
dengan arah kecepatan tangensial . Tetapnya nilai kecepatan akibat konsekuensi dar
tetapnya nilai . Selain itu terdapat pula percepatan radial yang besarnya tetap dengan arah
yang berubah. Percepatan ini disebut sebagai percepatan sentripetal, di mana arahnya selalu
menunjuk ke pusat lingkaran.

Bila adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu putaran penuh dalam lintasan
lingkaran , maka dapat pula dituliskan

Kinematika gerak melingkar beraturan adalah

dengan adalah sudut yang dilalui pada suatu saat , adalah sudut mula-mula dan adalah
kecepatan sudut (yang tetap nilainya).
Ketika sebuah benda bergerak membentuk suatu lingkaran dengan laju tetap maka benda
tersebut dikatakan melakukan gerak melingkar beraturan alias GMB. Dapatkah kita
mengatakan bahwa GMB merupakan gerakan yang memiliki kecepatan linear tetap ?
Misalnya sebuah benda melakukan Gerak Melingkar Beraturan, seperti yang tampak pada
gambar di bawah. Arah putaran benda searah dengan putaran jarum jam. bagaimana dengan
vektor kecepatannya ? seperti yang terlihat pada gambar, arah kecepatan linear/tangensial di
titik A, B dan C berbeda. Dengan demikian kecepatan pada GMB selalu berubah (ingat
perbedaan antara kelajuan dan kecepatan, kelajuan adalah besaran skalar sedangkan
kecepatan adalah besaran vektor yang memiliki besar/nilai dan arah) sehingga kita tidak
dapat mengatakan kecepatan linear pada GMB tetap.

Pada gerak melingkar beraturan, besar kecepatan linear v tetap, karenanya besar kecepatan
sudut juga tetap.
Jika arah kecepatan linear alias kecepatan tangensial selalu berubah, bagaimana dengan arah
kecepatan sudut ? arah kecepatan sudut sama dengan arah putaran partikel, untuk contoh di
atas arah kecepatan sudut searah dengan arah putaran jarum jam. Karena besar maupun arah
kecepatan sudut tetap maka besaran vektor yang tetap pada GMB adalah kecepatan sudut.
Dengan demikian, kita bisa menyatakan bahwa GMB merupakan gerak benda yang memiliki
kecepatan sudut tetap.
Pada GMB, kecepatan sudut selalu tetap (baik besar maupun arahnya). Karena kecepatan
sudut tetap, maka perubahan kecepatan sudut atau percepatan sudut bernilai nol. Percepatan
sudut memiliki hubungan dengan percepatan tangensial, sesuai dengan persamaan.Karena
percepatan sudut dalam GMB bernilai nol, maka percepatan linear juga bernilai nol. Jika
demikian, apakah tidak ada percepatan dalam Gerak Melingkar Beraturan (GMB) ?
Pada GMB tidak ada komponen percepatan linear terhadap lintasan, karena jika ada maka
lajunya akan berubah. Karena percepatan linear alias tangensial memiliki hubungan dengan
percepatan sudut, maka percepatan sudut juga tidak ada dalam GMB. Yang ada hanya
percepatan yang tegak lurus terhadap lintasan, yang menyebabkan arah kecepatan linear
berubah-ubah. Sekarang mari kita tinjau percepatan ini.
2. Tujuan :
Untuk mengetahui hubungan antara jari-jari dengan kecepatan sudut.
3. Alat dan bahan :
1. Set percobaan gerak melingkar.
2. Busur dan mistar.
4. Langkah Percobaan :
1. Ukurlah jari-jari lingkaran.
2. Putarlah salah satu lingkaran 30º dan amati pada lingkaran yang
Berapa sudut putarnya.
3. Ulangi kegiatan 2 untuk sudut-sudut putar yang lain ( hingga 6 x )
4. Ulangi kegiatan 1-3 untuk bentuk rangkaian putaran yang lain.
5. Masukkan hasil pengamatan dalam table.

5. Data Pengamatan :
No Sudut putar Untuk lingkaran 1
(R1=5) Sudut putar hasil pengamatan untuk lingkaran 2
(R2=10) Sudut putar hasil perhitungan untuk lingkaran 2
(ώ1R1 = ώ2R2 )
1. 300 900 600
2. 450 1100 900
3. 500 1150 1000
4. 600 1350 1200

Tabel 2 (RODA DIHUBUNGKAN DENGAN RANTAI)

No Sudut putar untuk lingkaran 1


(R1 = 3 cm) Sudut putar hasil pengamatan untuk lingkaran 2
(R2 = 6 cm) Sudut putar hasil perhitungan untuk lingkaran 2 (ώ1R1 = ώ2R2 )

1 300 900 600


2 450 2100 900
3 500 2200 1000
4 600 2700 1200

6. Pertanyaan :
1. Hitunglah sudut putar berdasarkan rumus.
2. Bandingkan sudut putar hasil perhitungan dengan hasil pengamatan? Apakah ada
perbedaan, berikan penjelasan.
3. Bagaimana hubungan antara jari-jari dengan sudut putarnya?
4. Mengapa motor dengan sepeda ontel jari-jarinya menggunakan kaidah terbalik?
5. Mengapa motor atau mobil kalau lewat daerah tanjakan giginya dikecilkan?
6. Mengapa ada motor yang menggunakan rante dan ada yang menggunakan garden?
7. Jawaban :
1. Sudut putar lingkaran 2 tabel pengamatan 1(R1=5 dan R2=10)
 Untuk 300 maka ω1R1 = ω2R2 ; ω2 = = 600
 Untuk 450 maka ω1R1 = ω2R2 ; ω2 = = 900
 Untuk 500 maka ω1R1 = ω2R2 ; ω2 = = 1000
 Untuk 600 maka ω1R1 = ω2R2 ; ω2 = = 1200
2. Sudut putar lingkaran 2 tabel pengamatan 2 (Roda dihubungkan dengan rantai) R1=3 dan
R2=6
 Untuk 300 maka ω1R1 = ω2R2 ; ω2 = = 600
 Untuk 450 maka ω1R1 = ω2R2 ; ω2 = = 900
 Untuk 500 maka ω1R1 = ω2R2 ; ω2 = = 1000
 Untuk 600 maka ω1R1 = ω2R2 ; ω2 = = 1200

3. Sudut putar hasil perhitungan dengan hasil pengamatan adalah sama.Karena jari-jari di
lingkaran besar adalah 2 kali dari jari-jari lingkaran kecil. Sehingga sudut yang dibentuk pun
adalah 2 kali dari sudut putar lingkaran kecil.
4. Hubungan jari-jari dengan sudut putarnya adalah berbanding lurus. Ini berdasarkan data
eksperimen yang ada.
Sementara berdasarkan teori hubungannya berbanding terbalik.
5. Motor dan sepeda ontel-ontel jari-jarinya menggunakan kaidah terbalik. Hal ini
disebabkan karena pada motor menggunakan mesin jadi pengemudinya tidak terlalu
mengeluarkan tenaga. Sedangkan pada sepeda ontel-ontel yang digunakan secara manual
maka roda depan jari-jarinya lebih besar daripada roda belakang agar sekali mengayuh
misalnya 1800 maka roda belakang yang lebih kecil agar berputar 3600.
6. Motor/mobil kalau lewat daerah tanjakan giginya harus diperkecil. Hal ini disebabkan
karena apabila pada daerah tanjakan berat beban akan mengarah ke belakang sehingga gigi
rantai yang menghubungkan roda pada mobil atau motor harus diperkecil agar kecepatan
sentripetal dan sentrifugalnya seimbang agar motor atau mobil dapat menaiki daerah tanjakan
tersebut dengan aman.

Anda mungkin juga menyukai