Anda di halaman 1dari 9

XC

hange E

O
W
U
B

Pada gerak lurus beraturan, kita ketahui bahwa selama berada di lintasannya yang lurus,
kelajuan dan kecepatan benda adalah tetap. Hal ini berbeda dengan gerak melingkar. Apa
bedanya?

Gambar 5.1 Gerak melingkar beraturan

Pada gambar di atas, bola di ikat pada sebuah tali, diputar sehingga bola bergerak melingkar.
Pada gerak melingkar, vektor kecepatan bola pada setiap posisi merupakan garis singgung
terhadap lintasan keliling lingkaran. Kecepatan selalu berubah tetapi kelajuannya tetap. Hal
ini dikarenakan kecepatan merupakan besaran vektor (yang dipengaruhi oleh arah), dan
arahnya pun berubah-ubah. Sedangkan kelajuan merupakan besaran skalar (nilai kecepatan
tanpa memperhatikan arah). Maka, gerak melingkar beraturan adalah gerak benda pada
lintasan melingkar dengan kelajuan tetap.

ac

.c

tr

om

to
k
lic
C

.c

om

k
lic
C

N
Y
U
B
to

re

k e r- s o ft w a

ac

ww

ww

tr

di

F-

or

O
W

di

PD

hange E

XC

or

PD

F-

k e r- s o ft w a

re

XC

hange E

O
W
U
B

Persamaan gerak melingkar beraturan memiliki kesamaan dengan gerak lurus beraturan,
hanya saja ada beberapa perubahan. Pada gerak lurus beraturan s = v t. Maka pada gerak
melingkar beraturan sebagai berikut.

Contoh soal no. 1


Sebuah partikel bergerak melingkar beraturan dengan posisi sudut awal 5 rad. Jika partikel
bergerak dengan kecepatan sudut 10 rad/s, tentukanlah posisi sudut akhir pada saat t = 5 s.

Pembahasan:
Diketahui:
0 = 5 rad,
= 10 rad/s, dan
t = 5 s.
Ditanya: = ?
Jawab :
= 0 + t
= 5 rad + 10 rad/s 5 s
= 55 rad
Jadi, posisi sudut akhir partikel adalah 55 rad.

Dalam sistem roda ada gerak melingkar. Hubungan roda-roda ada tiga macam, yaitu : sepusat,
bersinggungan, dihubungkan dengan tali. Dalam menganalisis hubungan roda-roda yang
penting adalah kecepatan sudut, jari-jari, dan kecepatan linier.

ac

.c

tr

om

to
k
lic
C

.c

om

k
lic
C

N
Y
U
B
to

re

k e r- s o ft w a

ac

ww

ww

tr

di

F-

or

O
W

di

PD

hange E

XC

or

PD

F-

k e r- s o ft w a

re

XC

hange E

O
W
U
B

Pada kasus ini dua roda berbeda ukuran berada pada satu poros yang sama. Akibatnya kedua
roda mempunyai kecepatan sudut yang sama dengan arah yang sama. Karena panjang jari-jari
roda berbeda, ada yang besar ada yang kecil maka kecepatan liniernya berbeda. Semakin
besar ukuran (jari-jari) roda maka akan semakin besar kecepatan liniernya. Persamaannya
sebagai berikut. Pada kehidupan sehari-hari contohnya : Velg ban dan Ban (karet) luar

Gambar 5.2 Roda mobil


Sumber: www.buffaloskelters.nl

Ketika dua roda kita hubungkan dengan sebuah rantai, maka kedua roda tersebut akan
memiliki kecepatan linier yang sama (sama dengan kecepatan gerak rantai). Tidak hanya
besar kecepatan liniernya yang sama tapi juga arah dari gerakan roda. Dalam hubungan roda
ini yang berbeda adalah kecepatan sudutnya. Pada kehidupan sehari-hari contohnya : Gigi
depan sepeda dan gigi belakangnya.

Gambar 5.3 Gigi depan dan belakang sepeda


Sumber: www.merdeka.com

Contoh soal no. 2


Roda A, B dan C saling berhubungan seperti pada gambar. Jika jari-jari roda A, B dan C
masing-masing 10 cm, 4 cm dan 2 cm, dan roda B berputar dengan kecepatan sudut 5 rad/s
maka roda C berputar dengan kecepatan sudut sebesar.

ac

.c

tr

om

to
k
lic
C

.c

om

k
lic
C

N
Y
U
B
to

re

k e r- s o ft w a

ac

ww

ww

tr

di

F-

or

O
W

di

PD

hange E

XC

or

PD

F-

k e r- s o ft w a

re

XC

hange E

O
W
U
B

Pembahasan:
Diketahui : Ra = 10 cm = 0,1 m
Rb = 4 cm = 0,04 m
Rc= 2 cm = 0,02 m
b = 5 rad/s
Ditanya : c = ?
Jawab :
Hubungan Roda A dan B adalah sepusat, maka : b = a
Hubungan Roda A dan B adalah dihubungkan rantai, maka : va = vc
Kecepatan linear roda A : va = Ra. a = (0,1 m)(5 rad/s) = 0,5 m/s
Kecepatan linear roda B : vb= Rb. b = (0,04 m)(5 rad/s) = 0,2 m/s
Kecepatan linear roda C : vc= va = 0,5 m/s
Kecepatan sudut roda C :
vc= Rc. c
0,5 = (0,02) c
c = 0,5 / 0,02
c = 25 rad/s

Pada kasus ini roda saling bersinggungan satu sama lain. Sistem hubungan roda ini mirip
dengan poin dua tetapi yang membedakannya adalah arah kecepatan liniernya yang berbeda.
Jadi kecepatan linier sama tapi berbeda arah dan kecepatan sudutnya berbeda. Pada kehidupan
sehari-hari contohnya : Gear

Gambar 5.4 Gear


Sumber: www.wisegeek.com

ac

.c

tr

om

to
k
lic
C

.c

om

k
lic
C

N
Y
U
B
to

re

k e r- s o ft w a

ac

ww

ww

tr

di

F-

or

O
W

di

PD

hange E

XC

or

PD

F-

k e r- s o ft w a

re

XC

hange E

O
W
U
B

Contoh soal no. 3

Dua buah roda A dan B masing masing berjari-jari 40 cm dan 10 cm. Apabila roda A diputar
dengan kelajuan 2 rad/s maka kelajaun roda B adalah ...

Pembahasan:
Diketahui : Ra = 40 cm = 0,4 m
Rb= 10 cm = 0,1 m
b =2 rad/s
Ditanya : a = ?
Jawab :
va = vb
a.Ra = b.Rb
(2 rad/s)(0,4 m) = b .(0,1 m)
b = 8 rad/s

Wahana perahu ayun Kora-kora adalah tongkang bergaya Korea yang bergerak maju mundur
dan berayun-ayun tinggi serta menimbulkan sensasi yang mendebarkan. Prinsip wahana ini
hampir sama seperti menaiki ayunan. Hanya saja, ayunan Kora-kora ini bisa mencapai sudut
simpangan lebih dari sembilan puluh derajat (900). Pada prinsipnya gerakan wahana Korakora adalah gerak berayun Pendulum.

ac

.c

tr

om

to
k
lic
C

.c

om

k
lic
C

N
Y
U
B
to

re

k e r- s o ft w a

ac

ww

ww

tr

di

F-

or

O
W

di

PD

hange E

XC

or

PD

F-

k e r- s o ft w a

re

XC

hange E

O
W
U
B

Gambar 5.5 Perahu kora-kora

Pada awalnya Kora-kora diayunkan ke atas yang dibantu oleh putaran ban yang
bergesekan dengan alas perahu. Kecepatan putaran ban dikontrol secara elektronik. Kemudian
perahu dibebaskan meluncur turun yang diakibatkan oleh gaya gravitasi. Tinggi simpangan
Kora-kora bisa diatur dengan pengaturan putaran ban. Gerakan naik dan turun perahu ini
berulang selama dua hingga empat menit. Untuk wahana Kora-kora, simpangan maksimum
dibatasi sekitar sudut 900.

Meskipun Kora-kora tidak melintasi satu lingkaran penuh, tetapi penumpang seolaholah mengalami gerak satu lingkaran penuh. Hal itu dikarenakan Kora-kora berayun maju
mundur pada linatasan melengkung setengah lingkaran. Gerakan ayunan ini menimbulkan
sensasi perasaan yang diakibatkan harga g rendah atau ketinggian maksimum dan harga g
tinggi atau ketinggian minimum kepada penumpang.

ac

.c

tr

om

to
k
lic
C

.c

om

k
lic
C

N
Y
U
B
to

re

k e r- s o ft w a

ac

ww

ww

tr

di

F-

or

O
W

di

PD

hange E

XC

or

PD

F-

k e r- s o ft w a

re

XC

hange E

O
W
U
B
ac

.c

tr

om

to
k
lic
C

.c

om

k
lic
C

N
Y
U
B
to

re

k e r- s o ft w a

ac

ww

ww

tr

di

F-

or

O
W

di

PD

hange E

XC

or

PD

F-

k e r- s o ft w a

re

XC

hange E

O
W
U
B

9.

Perhatikan gambar berikut.

Ra

Rb

Kecepatan anguler roda A adalah 10 rad/s. Jika RA : RB = 2 : 1, kecepatan anguler roda B


adalah.
a. 5 rad/s
b. 10 rad/s
c. 20 rad/s
d. 30 rad/s
10. Perbandingan jari-jari roda depan dan belakang sebuah sepeda anak adalah 1 : 2. Setelah
bergerak selama waktu tertentu, tentukanlah perbandingan banyaknya putaran yang telah
dilakukan oleh roda depan dan roda belakang.
a. 1:1
b. 1:2
c. 2:1
d. 1:4
Uraian
1.

Sebuah roda berputar dengan kecepatan sudut tetap 120 rpm. Jari-jari roda 50 cm.
Tentukan:
a. sudut yang ditempuh roda dalam waktu 5 sekon,
b. panjang lintasan yang dilalui benda yang berada di tepi roda dalam waktu 5 detik.

2.

Sebuah balok kecil berada di tepi meja putar yang berjari-jari 0,4 m. Meja berputar
dengan kecepatan sudut 20 rad/s. Hitunglah kecepatan linearnya!

3. Dua roda A dan B mempunyai jari-jari 6 cm dan 12 cm. Apabila periode A = 0,1 sekon
dan banyaknya gigi roda A 30 buah, hitung:
a. frekuensi roda B dan
b. banyaknya gigi roda B!
4. Tiga silinder terhubung satu sama lain seperti pada gambar berikut.

Diketahui jari-jari dari masing-masing silinder sebesar RA = 20 cm, RB = 50 cm dan RC =


30 cm. Kemudian silinder C dihubungkan pada mesin penggerak sehingga dapat berputar

ac

.c

tr

om

to
k
lic
C

.c

om

k
lic
C

N
Y
U
B
to

re

k e r- s o ft w a

ac

ww

ww

tr

di

F-

or

O
W

di

PD

hange E

XC

or

PD

F-

k e r- s o ft w a

re

XC

hange E

O
W
U
B

tentukan:
a. kecepatan linier titik-titik di pinggir silinder B,
b. kecepatan sudut putaran silinder A!

Handayani, Sri dan Adi Damari. 2009. Fisika 1 untuk SMA/ MA Kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Kamajaya. 2004. Fisika untuk SMA Kelas X Semester 1. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Karyono, dkk. 2009. Fisika 1 untuk SMA/ MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Nurachmandani, Setya. 2009. Fisika untuk SMA/ MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Sumarsono, Joko. 2008. Fisika untuk Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Sunardi dan Etsa Indra Irawan. 2010. Fisika Bilingual. Bandung: Yrama Widya.
Supiyanto. 2006. Fisika untuk SMA Kelas X. Jakarta: Phibeta.
Widodo, Tri. 2009. Fisika untuk SMA/ MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
http://14dejavu.wordpress.com/2009/03/29/dua-wahana-ancol-yang-ternyata-menyimpanmisteri-fisika/

ac

.c

tr

dengan kecepatan sudut tetap 5 rad/s. Jika semua silinder dapat berputar tanpa slip maka

om

to
k
lic
C

.c

om

k
lic
C

N
Y
U
B
to

re

k e r- s o ft w a

ac

ww

ww

tr

di

F-

or

O
W

di

PD

hange E

XC

or

PD

F-

k e r- s o ft w a

re

Anda mungkin juga menyukai