Anda di halaman 1dari 127

PENGARUH KUALITAS PROGRAM TAYANGAN CNN INDONESIA

TERHADAP MINAT MENONTON SISWA DAN SISWI


EKSTRAKULIKULER JURNALISTIK DI SMA MUHAMMADIYAH 12
JAKARTA

SKRIPSI

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Strata Satu (S-1)
Pada Institut Bisnis Nusantara

Disusun oleh

Edi Ardiyanto
NIM: 1687141015
BROADCASTING

Pembimbing: Sandy Gunarso Wijoyo, S.Kom., M.I.Kom., CPS®., CMP®.

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


INSTITUT BISNIS NUSANTARA
2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Skripsi disusun oleh:

Nama : Edi Ardiyanto


NIM : 1687141015
Jurusan : Ilmu Komunikasi / Broadcasting
Peminatan : Broadcasting Institut Bisnis Nusantara
Judul Skripsi/TA : Pengaruh Kualitas Program Tayangan CNN
Indonesia Terhadap Minat Penonton Siswa dan
Siswi Ekstrakulikuler Jurnalistik di SMA
Muhammadiyah
12 Jakarta.

Telah disetujui pembimbing untuk diuji oleh panitia atau tim penguji skripsi
padaInstitut Bisnis Nusantara, Jakarta.

Jakarta, 27 November 2023


Menyetujui,
Pembimbing

Sandy Gunarso M.Ikom

ii
MOTTO HIDUP
"We’ve all got both light and dark inside us. What matters is the part we choose to
act on. That’s who we really are."
– Sirius Black –

iii
ABSTRAK

Skripsi ini meneliti tentang Pengaruh Kualitas Program Tayangan CNN


Indonesia Terhadap Minat Penonton Siswa dan Siswi Ekstrakulikuler Jurnalistik
di SMA Muhammadiyah 12 Jakarta dengan jumlah responden sebanyak 30
responden yang berusia 14 hingga 19 tahun dan pernah menyaksikan program
CNN Indonesiadi Trans TV.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui
pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan
probability sampling dengan jenis teknik random sampling. Untuk memperoleh
data, peneliti menyebarkan kuesioner yang terdiri dari 15 butir pernyataan
mengenai kualitas program tayangan dan 8 butir pernyataan mengenai minat
menonton dengan menggunakan skala Likert. Pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan perangkat lunak Statistical Program for Social Science (SPSS)
versi 27.0. Analisis hasil pengolahan data berupa analisis survei eksplanatif.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan adanya pengaruh
kualitasprogram Tayangan CNN Indonesia Terhadap Minat Penonton Siswa dan
Siswi Ekstrakulikuler Jurnalistik di SMA Muhammadiyah 12 Jakarta menggunakan
teori keterkaitan uses and effect dan didapatkan tingkat korelasi rendah yaitu 0,393
dengan pengaruh sebesar 66,1%.
Hasil analisis reliabilitas didapatkan nilai Alpha Cronbach untuk variabel X
yaitu 0,753 atau kategori baik dengan 2 butir pernyataan yang gugur karena nilai r
hitung berada di bawah r tabel (0,361), sedangkan nilai Alpha Cronbach untuk
variabel Y yaitu 0,973 atau berada pada kategori cukup/diterima dengan seluruh
butir pernyataan dinyatakan valid. Pada uji regresi didapatkan hasil Fhitung sebesar
2,967 dan Ftabel sebesar 0,683atau dapat dinyatakan bahwa variabel X memiliki
pengaruh signifikan terhadapvariabel Y (Fhitung > Ftabel). Sedangkan pada uji
hipotesis dilakukan uji t dan didapatkan hasil thitung sebesar 7,385 dan jika
dibandingkan dengan ttabel sebesar 2,042 maka nilai thitung > ttabel sehingga
hipotesis ada pengaruh antara kualitas program CNN Indonesia terhadap minat
menonton dapat diterima.
Butir pernyataan pada variabel X yang menonjol dengan nilai mean 3,93
adalah butir pernyataan nomor 3 dan 6 yang menyatakan seluruh atau 30
responden atau 100% responden menyetujui bahwa program CNN Indonesia bisa
menampilkan informasi secara menyeluruh dan membuka ruang opini bagi publik.
Adapun saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini adalah agar CNN
Indonesia tetap menayangkan tayangan yang berkualitas dan diikuti oleh saluran
televisi yang lain dalam menghadirkan tayangan berkualitas bagi masyarakat, serta
masyarakat mampu menjadikan tayangan CNN Indonesia sebagai pilihan
tontonan. Program CNN Indonesia di harapkan menjadi program unggulan dalam
menyampaikan informasi yang sedang terjadi secara transparansi serta dapat
memberikan opini publik dan tidak adanya keberpihakan.

iv
PRAKATA

1. Orang Tua penulis Alm Bapak Djoko Suworo, Ibu Sukarsiah, Kakak-kakak

sepupu saya, dan sanak saudara atas limpahan kasih sayang dan doa yang

tidak pernah habis – habisnya untuk penulis.

2. Ibu Dr. M.F Christingrum, SE, Ak, MM, selaku Rektor Institut Bisnis

Nusantara.

3. Ibu Evy Roslita SE, MM, selaku Wakil Rektor Institut Bisnis Nusantara.

4. Bapak Wahyu Wary Pintoko, S.PT., M.Si. Selaku Ketua Program Studi

Jurusan Komunikasi Institut Bisnis Nusantara.

5. Bapak Sandy Gunarso Wijoyo, S.Kom., M.I.Kom., CPS®., CMP®. selaku

Dosen Pembimbing yang sudah dengan sabar membimbing penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

6. Dosen – dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Institut Bisnis Nusantara yang

telah berbagi pengalaman dan memberikan motivasi kepada penulisvii

7. Bapak Drs. H. SM. Hasyir Alaydrus S.Sos.I selaku Kepala Sekolah SMA

Muhammadiyah Jakarta yang sudah dengan ramah memberikan izin kepada

penulis untuk melakukan penelitian di sekolah SMA Muhammadiyah 12

Jakarta. Serta rekan sesame pengajar di SMA Muhammadiyah 12 yang tidak

bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih banyak atas dukungannya.

8. Terimakasih untuk kamu Intan Indrawati Lestari yang saat ini menemani

penulis melakukan penelitian dari awal hingga akhir dan tanpa henti-

hentinya mengingatkan, mendukung, menemani, dan memberikan support

yang tak terhingga

v
9. Terima kasih juga kepada teman – teman Gogon, Ellena, Karin, Opang,

Aldi, Anggit, Ncut, Padiya, Aci, Michael (Acep), Ci Cecil, dan seluruh

teman – teman Fakultas Ilmu Komunikasi Institut Bisnis Nusantara

Angkatan 2016 terutama jurusan Broadcasting yang senantiasa membantu

dan memberikan semangat dalam menyelesaikan penelitian ini. Penulis

menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu

penulis sangat menghargai masukan positif dari semua pihak untuk

pembelajaran bagi penulis. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi

yang telah disusun dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca dan

mahasiswa di Institut Bisnis Nusantara.

Jakarta, 27 November 2023

Penulis,

Edi Ardiyanto

vi
INSTITUT BISNIS NUSANTARAPERNYATAAN ANTI

PLAGIAT

Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa


Skripsi/Tugas Akhir ini adalah murni hasil pekerjaan saya sendiri. Tidak ada
karya orang lain yang saya gunakan tanpa menyebutkan sumbernya.

Nama : Edi Ardiyanto


NIM : 1687141015
Jurusan : Ilmu Komunikasi / Broadcasting
Peminatan : Broadcasting Institut Bisnis Nusantara
Judul Skripsi/TA : Pengaruh Kualitas Program Tayangan CNN
Indonesia Terhadap Minat Penonton Siswa dan Siswi
Ekstrakulikuler Jurnalistik di SMA Muhammadiyah
12 Jakarta.
Dosen Pembimbing : Sandy Gunarso M.Ikom

Jakarta, 27 Nov
2023

Edi Ardiyanto

vii
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI ILMIAH

Yang bertandatangan di bawah ini, saya

Nama : Edi Ardiyanto


NIM : 1687141015
Jurusan : Ilmu Komunikasi / Broadcasting
Peminatan : Broadcasting Institut Bisnis Nusantara
Judul Skripsi/TA : Pengaruh Kualitas Program Tayangan CNN
Indonesia Terhadap Minat Penonton Siswa dan
Siswi Ekstrakulikuler Jurnalistik di SMA
Muhammadiyah 12 Jakarta.

Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:


1. Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan Institut Bisnis
Nusantara atas penulisan karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu
pengetahuan.
2. Memberikan hak penyimpanan, mengalih mediakan/mengalih
formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
mendistribusikan, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk
kepentingan akademis kepada Perpustakaan Institut Bisnis Nusantara,
tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa
melibatkan pihak Perpustakaan Institut Bisnis Nusantara dari semua
bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam
karya ilmiah ini.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 27 Nov 2023

Yang menyatakan

Edi Ardiyanto

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................ ii
MOTTO ............................................................................................. iii
ABSTRAK ......................................................................................... iv
PRAKATA ......................................................................................... v
PERNYATAAN ANTI PLAGIAT ................................................. vii
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI ILMIAH ........................ viii
DAFTAR ISI ..................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................. xiv
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 6
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................... 6
1.3.1 Tujuan Umum ........................................................................ 6
1.3.2 Tujuan Khusus ....................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................. 7
1.4.1 Manfaat Teoritis .................................................................... 7
1.4.2 Manfaat Praktis ...................................................................... 7
1.5 Sistematika Penulisan ............................................................ 8
BAB 2 LANDASAN TEORI ......................................................... 10
2.1 Tinjauan Teori ..................................................................... 10
2.1.1 Komunikasi ......................................................................... 10
2.1.2 Komunikasi Massa .............................................................. 12
2.1.3 Media Massa ........................................................................ 15
2.1.4 Televisi ................................................................................ 16
2.1.5 Program Televisi ................................................................. 17
2.1.6 Standar Kualitas Tayangan .................................................. 22

ix
2.1.7 Keputusan Menonton .......................................................... 24
2.1.8 Jurnalistik ............................................................................ 25
2.1.9 Use and Effect ..................................................................... 26
2.2 Definisi Oprasional Variable ............................................... 28
2.3 Kerangka Pemikiran ............................................................ 29
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ...................................... 32
3.1 Metode Penelitian ................................................................ 32
3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ............................. 33
3.2.1 Populasi Penelitian .............................................................. 34
3.2.2 Sampel Penelitian ................................................................ 34
3.2.3 Teknik Sampling ................................................................. 37
3.3 Metode Pengumpulan Data ................................................. 39
3.3.1 Data Primer .......................................................................... 39
3.3.2 Data Sekunder ..................................................................... 40
3.4 Instrumen Penelitian ............................................................ 41
3.4.1 Uji Validitas ........................................................................ 43
3.4.2 Uji Reliabilitas ..................................................................... 47
3.5 Metode Analisis Data .......................................................... 49
3.5.1 Analisis Korelasi ................................................................. 50
3.5.2 Uji Determinasi ................................................................... 51
3.5.3 Uji Regresi ........................................................................... 51
3.5.4 Uji Hipotesis (Uji T) ............................................................ 52
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............... 55
4.1 Objek Penelitian .................................................................. 55
4.1.1 Program Tayangan PrimeNews CNN Indonesia ................. 55
4.1.2 Pra dan Proses Produksi
CNN Indonesia TransTV ..................................................... 57
4.1.3 SMA Muhammadiyah 12 Jakarta ........................................ 60
4.1.3.1 Ekstrkulikuler Jurnalistik (Media 12) .................................. 62
4.2 Hasil Penelitian .................................................................... 63
4.2.1 Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ................................. 63

x
4.2.2 Karakteristik Responden ..................................................... 66
4.2.3 Analisis Variabel X (Kualitas Program
CNN Indonesia) ................................................................... 67
4.2.4 Analisis Variabel Y (Minat Menonton
Program CNN Indonesia) .................................................... 74
4.2.5 Uji Korelasi ......................................................................... 77
4.2.6 Analisis Regresi dan Koefisien Regresi .............................. 78
4.2.7 Koefisiensi Determinasi ...................................................... 81
4.2.8 Uji Hipotesis ........................................................................ 82
4.3 Pembahasan ......................................................................... 84
BAB 5 PENUTUP .......................................................................... 91
5.1 Kesimpulan .......................................................................... 91
5.2 Saran .................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 94
LAMPIRAN ..................................................................................... 97

xi
DAFTAR GAMBAR

Judul Halaman

Gambar 2.1 .................................................................... 27

Gambar 4.1 .................................................................... 55

Gambar 4.2 .................................................................... 56

Gambar 4.3 .................................................................... 57

Gambar 4.4 .................................................................... 61

Gambar 4.5 .................................................................... 61

Gambar 4.6 .................................................................... 62

Gambar 4.7 .................................................................... 64

Gambar 4.8 .................................................................... 65

Gambar 4.9 .................................................................... 65

xii
DAFTAR TABEL

Judul Halaman

Tabel 2.1 .................................................................... 29

Tabel 3.1 .................................................................... 35

Tabel 3.2 .................................................................... 43

Tabel 3.3 .................................................................... 44

Tabel 3.4 .................................................................... 46

Tabel 3.5 .................................................................... 48

Tabel 3.6 .................................................................... 48

Tabel 3.7 .................................................................... 50

Tabel 4.1 .................................................................... 66

Tabel 4.2 .................................................................... 66

Tabel 4.3 .................................................................... 67

Tabel 4.4 .................................................................... 68

Tabel 4.5 .................................................................... 68

Tabel 4.6 .................................................................... 74

Tabel 4.7 .................................................................... 78

Tabel 4.8 .................................................................... 79

Tabel 4.9 .................................................................... 81

Tabel 4.10 .................................................................... 82

Tabel 4.11 .................................................................... 84

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

NOMOR JUDUL

1 Daftar Riwayat Hidup

2 Fotocopy Kartu Tanda Mahasiswa

3 Fotocopy Bukti Laporan Keja Praktik

4 Daftar Hadir Bimbingan Skripsi

5 Surat Pernyataan Selesai Penelitian

6 Kuesioner

7 Tabel Korelasi

8 Tabel Determinasi

9 Tabel Regresi

10 Tabel Uji Validitas X (Kualitas Program)

11 Tabel Uji Validitas Y (Minat Menonton)

xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk sosial sangat memerlukan komunikasi dalam

kehidupan sehari-harinya. Manusia setidaknya membutuhkan komunikasi dalam

melakukan kegiatan, seperti dalam melakukan sebuah pekerjaan tertentu yang

mengharuskan manusia melakukan kegiatan berkomunikasi satu dengan lainnya.

Hal ini membuktikan bahwa manusia sebagai makhluk sosial sangat membutuhkan

manusia lainnya untuk melakukan komunikasi sebagai upaya membangun

hubungan di antara manusia.

Menurut Nofrion, hal 1, [1] “komunikasi sebagai suatu proses pertukaran ide,

pesan, dan kontak, serta interaksi sosial termasuk aktivitas pokok dalam kehidupan

manusia”. Berdasarkan kutipan di atas, dapat dipahami bahwa manusia saling

melakukan kegiatan komunikasi untuk saling berinteraksi satu sama lain. Dalam

rutinitasnya, manusia berinteraksi untuk bertukar informasi sebagai makhluk

sosial.

Didalam kehidupan manusia sendiri, memerlukan sebuah informasi yang di

butuhkan. Guna mendapatkan sebuah informasi manusia membutuhkan media

massa sebagai alat bantu untuk dapat menerima dan mengetahui sebuah informasi

yang sedang terjadi. Media massa di gunakan sebagai alat untuk memperpanjang

kejadian dari lokasi yang jauh menjadi dekat.

Media massa merupakan media yang menunjang masyarakat dalam

memperoleh informasi. Menurut Hafied Cangara dalam Thomas Pureklolon, hal

269, [2] ‘Media massa adalah alat yang digunakan dalam menyampaikan pesan-

1
pesan dari sumber kepada khalayak yang luas dan heterogen dengan menggunakan

alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, televisi’.

Informasi yang disampaikan oleh media massa sangatlah beragam jenisnya,

dengan proses penyampaian yang berbeda-beda pada setiap alat komunikasi yang

digunakan. Perkembangan media massa yang semakin pesat dan di dukung dengan

kemajuan teknologi, membuat proses penyampaian sebuah informasi menjadi lebih

mudah.

Media massa yang kita kenal berupa, surat kabar atau koran, majalah, radio

dan televisi. Masing – masing dari alat media massa tersebut memiliki berbagai

keunggulan. Berdasarkan jenisnya televisi merupakan media massa yang paling

digemari. Jika dibanding dengan media massa lainnya televisi jelas memiliki

keunggulan berupa audio dan visual yang bisa dinikmati langsung oleh audience.

Menurut Siti Karlinah et.all, hal 67, [3], “Dibandingkan media massa yang

lain, televisi mempunyai kelebihan utama dalam sifatnya audio-visual, berarti dua

indera kita, yakni mata dan telinga terangsang bersamaan, sehingga menonton

televisi tidak perlu berimajinasi seperti dalam radio.”

Menurut data www.kpi.go.id [4], didapatkan bahwa:


‘Secara keseluruhan proporsi penduduk di Indonesia yang menonton
televisi sebanyak 93,21%. Dari survei ini didapatkan pula bahwa Jakarta
menjadi provinsi yang memiliki proporsi penduduk tertinggi yang menonton
acara televisi yaitu sebanyak 97,32% ‘.

Dari data yang ditampilkan oleh badan pusat statistic dapat disimpulkan,

bahwa mayoritas masyarakat memilih televisi sebagai media massa untuk

menerima berbagai macam informasi yang sedang terjadi.

2
Televisi hadir di Indonesia sejak tahun 1962 hingga pada saat ini. Pada saat

televisi hadir di Indonesia hanya ada siaran yang berasal dari siaran Televisi

Nasionalan pada masa itu. Seiring dengan kemajuan zaman, televisi di Indonesia

makin berkembang pesat, banyak televisi – televisi swasta yang ikut meramaikan

perkembangan pertelevisian seperti data dari Menurut data

p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Daftar_stasiun_televisi_di_Indonesia, [5] TVRI,

RCTI, MNCTV, GTV, iNews, SCTV, Indosiar, antv, tvOne, MetroTV, Trans7,

TransTV, Kompas TV, RTV, MYTV, Jawa Pos TV, dan NET TV.

Dalam perkembangannya televisi memberikan program – program tayangan

yang dapat menjadi sarana media informasi bagi khalayak umum. Menurut Andi

Fachruddin dalam Yoenarsih Nazar et.all. hal 1.2, [6], “program televisi terbagi

menjadi dua yaitu program berita/informasi (hard news dan soft news) serta

program hiburan (drama, game, musik, dan pertunjukan)”.

Berdasarkan hasil survey yang di lakukan oleh https://www.bps.go.id, [7]

memperlihatkan bahwa:

‘Program unggulan pada penyiaran dan pemrograman televisi, baik


Televisi Nasional maupun swasta didominasi oleh program berita/informasi
dengan presentase masing-masing 53,85% pada Televisi Nasional dan
46,15% pada televisi swasta’.

Dari data yang tersaji di atas, telihat bahwa program berita/informasi menjadi

program unggulan yang tepat untuk setiap perusahaan swasta dan pemerintah yang

bergerak di dunia televisi. Kebutuhan masyarakat yang tinggi akan pemenuhan

kebutuhan informasi dapat terpenuhi dengan baik.

Program berita yang tersedia di televisi nasional maupun televisi swasta

menyajikan berbagai macam kebutuhan informasi yang ingin diketahui oleh

3
masyarakat luas. Menurut Radita Gora dan Irwanto, hal 244, [8] mengatakan bahwa

“Setiap statsiun televisi memiliki program tayangan berita regular. Misalkan berita

pagi, berita siang, dan berita malam. Dalam hal ini tidak termasuk breaking news

atau stop press. Karena tidak semua peristiwa yang dimasukan ke dalam kategori

breaking news”

Progam tayangan berita di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan yang

cukup pesat. Berita – berita yang di sebarluaskan dapat menjangkau pelosok –

pelosok yang jauh dari tempat kejadian secara cepat dan menyeluruh. Seiring

dengan majunya teknologi saat ini, televisi berita telah menjadi andalan bagi

masyarakat Indonesia. Majunya televisi berita di Indonesia tidak terlepas dari para

jurnalis hebat yang telah berlalu – lalang memberikan informasi – informasi yang

sedang terjadi dilapangan.

Menurut Rizky Nuraini, hal 50, [9] mengatakan bahwa “Jurnalis


merupakan salah satu pekerjaan yang mulia, dimana dengan adanya jurnalis
maka kita bisa mengetahui informasi yang baru. Tanpa harus bersusah payah
untuk mencari informasi, kita cukup menonton televisi dan kita akan
dihadapkan oleh kumpulan informasi penting”

Dalam pernyataan diatas dapat dilihat bahwa peran seorang jurnalis dalam

menyebarkan informasi berita merupakan peran yang penting. Jurnalis dituntut

untuk selalu up to date dalam menyampaikan informasi – informasi yang sedang

ramai diperbincangkan atau sedang terjadi dilapangan. Tanpa adanya peran dari

seorang jurnalis maka khalayak tidak dapat menerima informasi yang terjadi di

tempat yang jauh dari tempat tinggalnya.

Dalam proses komunikasi, terjadi yang namanya tahapan psikologis yang

salah satunya adalah tahapan minat. Menurut Susanto, hal 13, [10] “secara

4
sederhana, minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi, perhatian atau

keinginan yang besar terhadap sesuatu”. Menurut De Fleur dalam Sugiyono, hal

102, [11] menyatakan bahwa ‘terdapat alat ukur untuk melihat minat seseorang

dalam menonton televisi yaitu frekuensi, durasi, jadwal, pilihan acara’. Sehingga

dari penilaian tersebut dapat terlihat apakah siswa dan siswi memiliki ketertarikan

dan kecenderungan untuk menjadi jurnalis yang hebat dan berkompeten untuk

dapat menyebarluaskan berita.

CNN Indonesia merupakan salah satu statsiun televisi berita 24 jam, CNN

Indonesia memulai kiprahnya pada tanggal 15 Agustus 2014, banyak program

tayangan yang diluncurkan oleh CNN Indonesia, salah satunya Prime News yang

merupakan sebuah program berita unggulan, Prime News tayang setiap hari pukul

19.00 WIB dengan menyajikan berbagai informasi yang dikemas secara lengkap.

Program Prime News dipilih oleh penulis dikarenakan ada keterkaitan dengan

Program Ekstrakulikuler Jurnalistik yang menjadi tempat peneliti melakukan

kegiatan penelitian ini. Ekstrakulikuler Jurnalistik SMA Muhammadiyah 12 Jakarta

di dirikan pada tanggal 17 Juli 20217, Ekstrakulikuler Jurnalistik di buat dengan

tujuan mempermudah Siswa dan Siswi, serta seluruh masyarakat SMA

Muhammadiyah 12 Jakarta mendapatkan informasi.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh

program tayangan Prime News CNN Indonesia terhadap minat Menonton pada

siswa dan siswi yang mengikuti kegiatan Ekstrakulikuler Jurnalistik di SMA

Muhammadiyah 12 Jakarta. Peneliti memilih Siswa dan Siswi SMA

Muhammadiyah 12 Jakarta yang berjumlah 30 responden sebagai populasi

5
penelitian karena berdasarkan studi lapangan yang telah peneliti lakukan siswa dan

siswi SMA Muhammadiyah 12 Jakarta memiliki ketertarikan untuk menjadi

seorang jurnalis televisi. Peneliti berharap hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat

sebagai upaya dalam mencari generasi – generasi muda yang bisa menyampaikan

dan mencari berita untuk dibagikan kepada khalayak luas.

Peneliti menggunakan metodologi penelitian kuantitatif untuk memudahkan

peneliti dalam menarik kesimpulan akhir dari penelitian yang telah dilakukan.

Peneliti juga menggunakan teknik sampling jenuh, teknik sampling jenuh

digunakan peneliti dikarenakan populasi dari penelitian ini berjumlah 30

responden.

1.2 Rumusan Masalah

Televisi merupakan salah satu media massa yang banyak diminati oleh

masyarakat dalam memperoleh informasi dan hiburan. Dalam programnya, televisi

menyajikan program-program yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Salah satu

diantaranya adalah program televisi berita, rumusan masalah berdasarkan uraian

tersebut adalah: “Adakah pengaruh yang diberikan sebuah tayangan CNN

Indonesia terhadap minat menonton bagi murid – murid yang mengikuti kegiatan

Ekstrakulikuler Jurnalistik di SMA Muhammadiyah 12 Jakarta”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dari pembuatan penelitian ini sebagai berikut:

6
1. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan sarjana S1 Institut Bisnis

Nusantara (IBN) Program Studi Ilmu Komunikasi jurusan Broadcasting

dalam bentuk skripsi.

2. Untuk menjadikan referensi bagi mahasiswa lain yang memiliki persamaan

dalam melakukan penelitian.

1.3.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai:

1. Untuk mengetahui adakah pengaruh yang diberikan sebuah tayangan CNN

Indonesia terhadap minat menonton bagi murid – murid yang mengikuti

kegiatan Ekstrakulikuler Jurnalistik di SMA Muhammadiyah 12 Jakarta

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Adapun manfaat teoritis yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah:

1. Agar diharapkan sebagai bahan masukan dalam pengembangan Ilmu

Pengetahuan Komunikasi.

2. Agar diharapkan Ilmu Komunikasi Antarpribadi dapat lebih dipahami dalam

dunia pendidikan.

3. Agar diharapkan dapat menjadi referensi dalam pembelajaran Ilmu

Komunikasi khususnya yang berkaitan dengan pendidikan.

1.4.2 Manfaat Praktis

Adapun manfaat Praktis yang diharapkan bagi penulis adalah:

1. Agar diharapkan penelitian ini sebagai bahan masukan bagi Sekolah SMA

Muhammadiyah 12 Jakarta dalam pengembangan murid-murid dengan

7
pendekatan Komunikasi Antarpribadi sehingga terciptanya murid-murid

berprestasi.

2. Agar diharapkan lebih banyak memberikan informasi dan pengetahuan

tentang apapun yang memiliki sifat up to date, dan unik agar murid

mendapatkan banyak pengetahuan baru lainnya.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari penelitian ini terdiri dari lima bab, dengan uraian

sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori yang terkait dengan penelitian berdasarkan

literatur-literatur ilmiah. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengertian

komunikasi, komunikasi massa, televisi dan programnya, program berita, standar

kualitas tayangan program televisi, keputusan menonton, operasional variabel,

kerangka pemikiran, dan hipotesis.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi penjelasan tentang metode dalam melakukan penelitian, yaitu

pendekatan penelitian, metode penelitian, populasi dan sampel, metode

pengumpulan data, validitas dan reliabilitas, serta metode analisis data

8
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan hasil pengolahan data penelitian, analisis hasil penelitian, dan

pembahasan hasil penelitian

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang berkaitan

dengan hasil tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka berisi sumber/literatur penulisan yang valid dalan penyusunan

penelitian.

LAMPIRAN

Bab ini berisi lampiran tambahan berupa riwayat hidup peneliti, kuesioner, hasil

output SPSS, jadwal bimbingan, dan lainnya.

9
BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Teori

Tinjauan teori merupakan bagian dari kajian literatur yang dilakukan guna

mengumpulkan, mengevaluasi, dan menyusun informasi dari penelitian terdahulu

yang sesuai dengan penelitian tertentu. Tujuan dari tinjauan teori untuk

memberikan dasar pengetahuan yang komprehensif tentang kerangka konseptual

dan teoritis yang telah ada.

2.1.1 Komunikasi

Saat ini, kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari aktivitas komunikasi,

karena komunikasi merupakan bagian internal dari sistem dan tatanan kehidupan

sosial manusia dan masyarakat. Aktivitas komunikasi dapat dilihat pada setiap

aspek kehidupan sehari-hari manusia, mulai dari bangun tidur sampai manusia

beristirahat pada malam hari.

Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan komunikasi sebagai

kebutuhan untuk saling berinteraksi dengan orang lain serta berperan penting dalam

kehidupan sehari-hari. Setiap saat manusia membutuhkan komunikasi dengan

orang lain di manapun mereka berada. Dapat dipastikan sebagian besar dari

kegiatan kehidupan kita mengunakan komunikasi, baik komunikasi verbal maupun

nonverbal. Menurut Harold Lasswell dalam Anditha Sari, Hal 1, [12], mengatakan

bahwa: ‘Komunikasi merupakan suatu proses yang menjelaskan "siapa"

mengatakan "apa" "dengan saluran apa "kepada siapa", dan dengan akibat apa" atau

"hasil apa”.’

10
Komunikasi merupakan penyampaian informasi dan pengertian dari

seseorang kepada orang lain. Tanpa berkomunikasi seseorang tidak dapat menjalin

hubungan dan akan merasa kesepian dalam menjalankan berbagai bentuk

aktivitasnya. Seperti yang dijelaskan Harold dalam Anditha.

Menurut Effendy dalam Husniyatus Salamah Zainiyati, hal 50-51, [13],


mengatakan bahwa: ‘Proses komunikasi yang berlangsung saat ini dapat
digolongkan ke dalam dua, yaitu proses komunikasi primer dan komunikasi
sekunder. Proses komunikasi secara primer merupakan proses penyampaian
pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan
lambang (simbol) sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam
proses komunikasi meliputi bahasa, isyarat, gambar, warna, dan lain
sebagainya yang secara langsung mampu "meneriemahkan" pikiran dan atau
perasaan komunikator kepada komunikan. Pada keadaan nyata sehari-hari
lambang tersebut seringkali dipadukan untuk keefektifan komunikasi. Proses
komunikasi secara sekunder merupakan proses penyampaian pesan oleh
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai
media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Komunikator
menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena
komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh, jumlahnya
banyak, dan karena alasan-alasan khusus." Dalam proses komunikasi harus
memiliki kesamaan makna antara satu dengan yang lainnya. Karena dalam
melakukan kegiatan komunikasi tidak hanya menyampaikan isi pesan yang
ingin disampaikan ke orang lain melainkan agar orang lain mengerti dan tahu
maksud dari isi pesan yang kita sampaikan. Di dalam proses komunikasi juga
dibutuhkan kesadaran dari dalam diri sendiri agar orang lain bersedia
menerima isi pesan yang disampaikan.’

Dalam proses komunikasi harus memiliki kesamaan makna antara satu

dengan yang lainnya. Karena dalam melakukan kegiatan komunikasi tidak hanya

menyampaikan isi pesan yang ingin disampaikan ke orang lain melainkan agar

orang lain mengerti dan tahu maksud dari isi pesan yang kita sampaikan. Di dalam

proses komunikasi juga dibutuhkan kesadaran dari dalam diri sendiri agar orang

lain bersedia menerima isi pesan yang disampaikan.

11
Menurut Dance dan Larson dalam Nurani Soyomukti, Hal 56, [14]
‘komunikasi adalah proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian
lainnya dalam kehidupan. Dalam hal ini, komunikasi adalah gejala yang
umum ada dalam kehidupan, tidak ada kehidupan manusia yang lepas dari
proses komunikasi’

Sehingga secara garis besar komunikasi adalah penyampaian informasi,

gagasan, pikiran, dan perasaan dari komunikator kepada komunikan untuk

mempengaruhi pikiran komunikan dan mendapatkan tanggapan balik sebagai

feedback bagi komunikator. Sehingga komunikator dapat mengukur berhasil atau

tidaknya pesan yang di sampaikan kepada komunikan.

2.1.2 Komunikasi Massa

Komunikasi massa membutuhkan sebuah media dalam menyampaikan pesan.

Sebagai contoh, saat terjadi kebakaran pasar, media massa datang untuk melakukan

peliputan utuk disiarkan. Proses menyiarkan peristiwa tersebut dinamakan

komunikasi massa. Penyampaian informasi menggunakan teknologi untuk

mempermudah proses dan mempercepat kinerja peliputan juga termasuk ke dalam

komunikasi massa. Menurut Bittner dalam Khomsahrial Romli, hal 1, [15],

‘Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada

sejumlah besar orang’.

Komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang memanfaatkan

media massa untuk menyebarkan pesan kepada khalayak luas pada saat yang

bersamaan. Komunikasi massa menghasilkan suatu produk berupa pesan

komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas

secara terus menerus dalam jangka waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan,

atau bulanan. Menurut Rohim Syaiful hal 177, [16], mengatakan bahwa:

12
“Komunikasi massa pada satu sisi mengandung pengertian suatu proses
dimana organisasi media memproduksi dan menyebarkan pesan kepada
public secara luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut
dicari, digunakan dan dikonsumsi oleh audience.”

Komunikasi massa yang dilakukan oleh komunikator melalui media massa

dalam penyampaian informasinya. Kita sudah mengetahui bahwa komunikasi

massa itu secara prinsip mengandung suatu makna yang sama, bahkan antara satu

definisi dengan definisi lainnya dianggap saling melengkapi.

Ada beberapa karakteristik yang dimiliki komunikasi massa menurut

Elvinaro Ardianto, hal 7-11, [17] yaitu:

1. “Komunikator Terlembaga
Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan
lembaga, yakni suatu institusi atau organisasi.
2. Pesan Bersifat Umum
Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum
karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum
3. Komunikannya Anonim dan Heterogen
Khalayak yang merupakan kumpulan anggota masyarakat yang
terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju
komunikator bersifat heterogen. Dalam keberadaanya secara terpencar-
pencar, dimana satu sama lainnya tidak saling mengenal dan tidak
memiliki kontak pribadi, masing-masing berbeda dalam hal jenis
kelamin, usia, agama, pekerjaan, pendidikan, pengalaman, dan
sebagainya.
4. Media Massa Menimbulkan Keserempakan
Ciri yang mampu menimbulkan keserempakan pada pihak
khalayak dalam menerima pesan-pesan yang disebarkan. Merupakan
ciri paling hakiki dibanding dengan media komunikasi lainnya.
5. Media Massa Mengutamakan Unsur Isi Daripada Hubungan
Setiap komunikasi melibatkan unsur isi dan hubungan. Dalam
komunikasi antar pribadi, unsur hubungan memainkan peran penting.
6. Komunikasi massa bersifat satu arah
Artinya bahwa tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada
komunikator, jadi para komunikator tidak mengetahui tanggapan dari
khalayak yang menjadi sasarannya.
7. Stimulasi Alat Indra Terbatas

13
Kemampuan alat indra terbatas, pada komunikasi antarpesona
yang bersifat tatap muka, maka seluruh alat indra pelaku komunikasi,
komunikator, dan komnikan dapat digunakan secara maksimal.
8. Umpan Balik Tertunda dan Tidak Langsung
Feedback merupakan faktor penting dalam proses komunikasi
antarpesona, komunikasi kelompok dan komunikasi massa. Umpan
baik sebagai respons mempunyai volume yang tidak terbatas pada
komunikasi antarpesona.”

Secara umum pula fungsi komunikasi dibagi menjadi tiga, menurut Elvinaro

Ardianto, hal 18 – 19, [17] yaitu:

1. Fungsi Informasi
Fungsi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar
informasi bagi pembaca, pendengar, atau pemirsa. Berbagai informasi
yang dibutuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai
dengan kepentingannya. Sebagian informasi yang didapat bukan dari
sekolah atau tempat bekerja, melainkan dari media.
2. Fungsi Pendidikan
Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya.
Karena media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya
mendidik, caranya melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan
yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca. Media massa
melakukannya melalui drama, cerita, diskusi, atau artikel.
3. Fungsi Memengaruhi
Fungsi memengaruhi dari media massa secara implisit terdapat
pada tahuk/editorial, features, iklan, artikel, dan sebagainya. Fungsi
memengaruhi dapat dilihat antara lain dalam ruang atau kolom khusus,
iklan atau sebagai suatu artikel yang isinya mempromosikan suatu
produk.

Fungsi komunikasi massa yang dilakukan oleh stasiun televisi di Indonesia

berupa penyampauan sebuah informasi kepada khalayak umum dengan

menggunakan program – program yang mereka tayangkan, walaupun terkadang

pola komunikasi yang dilakukan merupakan komunikasi satu arah, hal ini

dikarenakan para komunikan (audience) tidak bisa memberikan umpan balik

kepada komunikator (statsiun televisi).

14
2.1.3 Media Massa

Media massa merupakan media komunikasi dan informasi yang menyebarkan

informasi secara menyeluruh. Media massa menyajikan informasi yang cepat dan

terpercaya untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat. Informasi tersebut

harus sesuai dengan fakta secara menyeluruh dan dipertanggung jawabkan

kebenarannya. Selain menyebarkan informasi media massa juga berperan sebagai

media penghibur, dan pendidik. Media massa menjadi sarana publik untuk

mengetahui informasi apa saja yang sedang terjadi disekitarnya, menjadi hiburan

disaat sedang beristirahat dan memberikan pendidikan disaat sedang berada

dirumah.

Menurut McLuhan dalam Lucy Pujasari dan Adi Bayu hal 124, [18],
mengatakan bahwa: ‘Media Massa adalah perpanjangan alat indra kita.
Melalui media massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang, atau
tempat yang tidak kita alami secara langsung. Media bekerja untuk
menyampaikan informasi. Untuk khalayak informasi itu dapat membentuk,
mempertahankan atau mendefinisikan citra’.

Sesuai dengan fungsinya media massa menjadi media dalam segala hal,

media massa juga berperan untuk meningkatkan citra di masyarakat. Media massa

juga merupakan alat yang dapat digunakan masyarakat luas untuk mendapatkan

informasi yang diinginkan. Namun tak jarang media yang dapat membentuk citra

atau pengalaman buruk kepada khalayak luas hanya karena demi sebuah kata

eksklusifitas.

Menurut Dennis McQuail dalam Nurudin, hal 34, [19], mengatakan


bahwa: ‘Memberikan beberapa asumsi pokok tentang peran atau fungsi media
di tengah kehidupan masyarakat saat ini, antara lain:
1. Media merupakan sebuah industri, media terus berkembang seiring
dengan perkembangan teknologi dan menciptakan lapangan kerja,
barang dan jasa. Disisi lain, industri media tersebut diatur oleh
masyarakat.

15
2. Media berperan sebagai sumber kekuatan yaitu alat kontrol manajemen
dan inovasi dalam masyarakat. Komunikator menjadikan media sebagai
pengganti kekuatan, tameng atau sumber dasar lainnya dalam
kehidupan nyata.
3. Media menjadi wadah informasi yang menampilkan peristiwa –
peristiwa kehidupan masyarakat, baik dari dalam negeri maupun
internasional.
4. Media berperan sebagai wahana pengambangan budaya. Melalui media
seseorang dapat mengembangkan pengetahuannya akan budaya lama,
maupun memperoleh pemahaman tentang budaya baru. Misalnya gaya
hidup dan tren masa kini yang semuanya di dapat dari informasi di
media.
5. Media menyuguhkan nilai – nilai dan penilaian normatif yang
dikombinasikan dengan berita dan tayangan hiburan. Media telah
menjadi sumber dominan bagi individu dan kelompok masyarakat’.

Media massa merupakan suatu sumber informasi, hiburan, dan sarana

promosi atau iklan. Media massa dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: Media

Cetak, Media Elektronik, dan Media Online. Kategori media cetak adalah surat

kabar, majalah, dan tabloid. Televisi, radio, dan video atau film termasuk ke dalam

media elektronik. Sedangkan website, blog, portal berita, dan media sosial masuk

ke dalam media online.

2.1.4 Televisi

Televisi merupakan salah satu bentuk komunikasi massa. Komunikasi massa

merupakan sebuah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada

sejumlah besar orang. Media komunikasi yang termasuk media massa, yaitu siaran

radio, televisi, dan film yang dikenal sebagai media elektronik, serta surat kabar

dan majalah yang keduanya termasuk media cetak.

Menurut Siti Karlinah et.all. hal 67, [3], “Dibandingkan media massa
yang lain, televisi mempunyai kelebihan utama dalam sifatnya audio-visual,
berarti dua indera kita, yakni mata dan telinga terangsang bersamaan,
sehingga menonton televisi tidak perlu berimajinasi seperti dalam radio.”

16
Sedangkan menurut Adi Badjuri dalam Rusman Latief, hal 139, [20]
menyatakan: ‘Televisi adalah media pandang sekaligus media pendengar
(audiovisual), yang dimana orang tidak hanya memandang gambar yang
ditayangkan televisi, tetapi sekaligus mendengarkan narasi atau mencerna
dari gambar tersebut’.

Televisi memiliki karakteristik yang sempurna yaitu gabungan antara audio

visual menjadi satu kesatuan yang menjadi daya tarik tersendiri, warna, suara,

pencahayaan, acara demi acara berkesinambungan, siaran langsung, interaktif

dengan penonton, juga program acara yang beragam, bahkan sepanjang hari dan

malam (24 jam nonstop).

Siaran televisi terbagi menjadi dua bagian, yaitu program hiburan disebut

program entertainment dan informasi disebut juga program berita (news). Program

informasi yaitu program yang sangat terikat dengan nilai aktualitas dan

faktualitasnya, pendekatan produksinya menekankan pada kaidah jurnalistik.

Adapun program hiburan yaitu program yang berorientasi memberikan hiburan

kepada penonton.

2.1.5 Program Televisi

Berdasarkan tayangannya televisi memiliki program – program dalam

menanyangkan tayangan. Jenis program pada televisi terbagi menjadi dua jenis,

entertaintment (hiburan) dan news (berita). Kedua program tersebut sangatlah

melekat pada televisi. Namun keduanya bukan merupakan saingan untuk program

televisi. Keduanya memiliki segmentasi tersendiridalam mencari dan memberikan

informasi kepada masyarakat luas untuk menjadi bagian dari dalam dirinya.

Menurut Naratama dalam Rusman Latief dan Yusiatie Utud, Hal 43,
[21], “Program informasi adalah program yang bertujuan memberikan
informasi. Program informasi terbagi dalam dua format, yaitu hard news dan
soft news. Terdapat program hiburan, yaitu nondrama dan drama.

17
1. Berita Keras (Hard News)
Berita keras (hard news) adalah segala informasi penting dan
menarik yang harus segera disajikan oleh media penyiaran karena
sifatnya harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak
audience secepatnya. Dalam hal ini berita keras dapat dibagi ke dalam
beberapa bentuk berita yaitu:
a. Straight News
Straight News berarti berita “langsung” (Straight News).
Maksudnya suatu berita yang singkat (tidak detail) dengan hanya
menyajikan informasi terpenting saja yang mencangkup 5W+1H
(who, what, where, when, why, dan how) terhadap suatu peristiwa
yang diberitakan. Berita jenis ini sangat terkait waktu (deadline)
karena informasi nya sangat cepat basi jika terlambat
disampaikan kepada penonton.
b. On The Spot Reporting
On the spot reporting adalah berita berupa laporan
pandangan mata dari tempat kejadian yang disiarkan stasiun
televisi. On the spot reporting sering juga dihubungkan dengan
stand up reporting. Format siaran berita di mana reporter
langsung di depan kamera melaporkan suatu kejadian, peristiwa,
atau kondisi objek berita langsung dari tempat kejadian.
c. Interview On Air
Wawancara dengan melihat langsung narasumber yang di
wawancarai atau hanya mendengarkan suaranya. Meskipun
hanya mendengar suaranya, format program wawancara menjadi
suatu program yang diminati penonton.
2. Berita Lunak (Soft News)
Berita lunak (soft news) adalah segala informasi yang penting dan
menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat
segera ditayangkan. Program yang masuk ke dalam kategori berita
lunak adalah:
a. Current Afair
Program yang menyajikan informasi terkait dengan suatu
berita penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara
lengkap dan mendalam, cukup terikat dengan waktu. Batasannya
adalah bahwa selama isu yang dibahas masih mendapat perhatian
khalayak maka current afair dapat disajikan. Misalnya, program
yang menyajikan cerita mengenai kehidupan masyarakat setelah
ditimpa bencana alam dahsyat, seperti gempa bumi atau tsunami.
b. Magazine
Diberi nama magazine karena topik atau tema yang
disajikan mirip dengan topik – topik atau tema yang terdapat
dalam suatu majalah. Magazine adalah program yang
menampilkan informasi ringan namun mendalam, dengan kata
lain magazine adalah feature dengan durasi lebih panjang,

18
ditayangkan pada program tersendiri yang terpisah dari program
berita.
c. Infotainment
Infotainment berasalah dari kata information dan
entertainment, yaitu informasi dan hiburan. Hiburan
dimaksudkan yang berhubungan dengan orang orang terkenal
dalam dunia hiburan. Jadi, infotainment adalah program
informasi yang menyajikan berita kehidupan orang – orang
terkenal (celebrities) yang bekerja pada industry hiburan.
d. Feature
Feature adalah berita ringan namun menarik, tidak terikat
dengan waktu (timeless). Feature berita yang mengangkat human
interest atau hal hal yang dianggap menarik, bermanfaat, atau
mendatangkan rasa simpati dan perlu diketahui masyarakat luas.
e. Dokumenter
Dokumenter adalah program yang menyajikan cerita nyata,
dilakukan pada lokasi sesungguhnya didukung narasi. Program
dokumenter bukanlah suatu cerita tetapi merupakan urutan
kejadian yang sudah terjadi di masa lampau sehingga dalam
produksinya terkadang tidak menggunakan sinopsis, tetapi hanya
treatment sebagai kerangka cerita yang mengandung garis besar
penuturan jalan cerita dengan urutan kejadian atau peristiwa
secara terperinci.
f. Sport
Sport atau berita olahraga digolongkan dalam jenis berita,
karena sport fakta kejadian tanpa rekayasa. “Berita dan Olahraga
adalah suatu format acara televisi yang diproduksi berdasarkan
informasi dan fakta atas kejadian dan peristiwa yang berlangsung
pada kehidupan masyarakat sehari-hari.”
3. Program Hiburan
Program hiburan terbagi dua, yaitu program drama dan
nondrama. Pemisah ini dapat dilihat dalam teknik pelaksanaan produksi
dan penyajian materinya. Beberapa stasiun televisi pun memisahkan
bagian drama dan nondrama.
a. Nondrama
Program nondrama adalah format program yang sangat
fleksibel, karena terdiri dari unsur drama dan jurnalistik yang
dikombinasikan menjadi satu program Format program
nondrama yang terdiri dari hal-hal yang realistis dibagi dalam
beberapa kategori, di antaranya musik, permainan, reality show,
talkshow, dan pertunjukan.
b. Musik
Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu
video klip atau konser. Program musik di televisi sangat
ditentukan dengan kemampuan artis yang menarik audience,

19
tidak saja dari kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana
mengemas penampilannya agar menjadi menarik.
1) Video Clip
Video clip adalah hasil rekaman sebuah lagu dalam
bentuk Audio Video (AV) yang menampilkan penyanyi
atau grup aslinya. Video klip dapat disebut salah satu
program siaran nondrama.
2) Live Music
Live music disebut juga konser musik adalah program
yang secara keseluruhan materialnya menampilkan musik.
Dapat ditampilkan secara live atau taping (rekaman) di
dalam studio atau dari luar studio.
c. Permainan
Program permainan adalah yang menampilkan permainan
atau perlombaan kepada para pesertanya untuk mendapatkan
sebuah hadiah. Program ini terdiri dari dua kelompok, yaitu:
1) Kuis
Kuis adalah program siaran televisi yang
mengandung ajakan melakukan tebakan dengan
memberikan pertanyaan untuk menguji pengetahuan
seseoran atau sekelompok orang di studio atau di rumah
mengenai suatu persoalan.
2) Games Show
Games show adalah format program yang disajikan
dalam bentuk permainan atau perlombaan yang diikuti
perorangan atau kelompok.
d. Reality Show
Program reality show adalah program yang diproduksi
berdasarkan fakta apa adanya, tanpa skenario dan arahan. Tetapi
dalam realitasnya, program reality show, tetap fleksibel dalam
proses kreatif sebagai tontonan yang menghibur dapat diberikan
tambahan efek visual dan audio termasuk menyusun skenario
cerita untuk membangun suasana dramatik dan artistik.
1) Hidden camera
Hidden camera atau kamera tersembunyi, dikenal
juga dengan istilah candid camera atau juga snap shot ada
reality show yang dianggap paling realistis.
2) Competition Show
Competition show adalah reality show yang dikenal
juga dengan istilah reality games show. Reality jenis ini
paling popular dan disukai penonton.
3) Relation Show
Relation show ini merupakan jenis program yang
dengan sistem permainan melibatkan persaingan di antara
kontestan, baik kelompok maupun perorangan.

20
4) Fly On The Wall
Fly on the wall adalah reality show yang
memperlihatkan kegiatan sehari-hari objek atau
sekelompok objek yang direkam dengan sepengetahuan
objek.
5) Mistik
Program mistik adalah reality show menampilkan
tayangan yang berhubungan dengan dunia paranormal,
mistik, dan alam gaib.
e. Pertunjukan
1) Pantonim
Pantonim adalah seni pertunjukan yang tidak
menggunakan kata-kata tetapi dengan gerak – gerik tubuh.
Tema atau cerita yang disampaikan dengan gerak – gerik
tubuh dan ekspresi wajah. Seni pantonim ini sudah dikenal
sejak zaman Mesir kuno dan India yang menyebar ke
Yunani. Pantonim berasal dari Bahasa Yunani yang berarti
serba isyarat.
2) Sulap
Sulap atau yang lebih popular disebut illusion. Istilah
sulap dan illusion bagi masyarakat dianggap keduanya
sama – sama karena memberikan hiburan dengan
memainkan kecepatan tangan, manipula penglihatan, atau
dengan reaksi alat pertunjukan yang tidak semua orang bias
melakukannya tanpa belajar dan berlatih lebih dahulu.
3) Tari
Program tari adalah program yang menampilkan
gerakan-gerakan bagian tubuh yang teratur dan artistic
yang mengandung keindahan yang biasanya diiringi bunyi-
bunyian seperti musik atau sumber suara lainnya.
4) Fashion Show
Fashion show adalah pertunjukan peragaan busana
dari hasil karya perancang busana atau industri fashion.
5) Boneka dan Wayang
Pertunjukan boneka adalah format program televisi di
mana para pemerannya ialah boneka.
6) Demo Masak
Demo masak populer disebut program kuliner, yaitu
program yang menyajikan cara memasak, menyajikan, atau
menikmati berbagai jenis masakan baik nasional maupun
internasional.
7) Lawak
Lawak adalah program yang selalu disukai penonton
Indonesia. Progam lawak disebut juga program komedi,
namun kedua istilah format program ini berbeda. Apa yang

21
lucu pada komedi bukan lelucon yang dibuat-buat,
melainkan suatu konflik logika atau kontras karakter.
Sementara lawakan kebanyakan biasanya hanya bermain
kata atau melakukan sesuatu yang aneh-aneh.
f. Variety show
Variety show adalah format program yang memadukan
berbagi format, diantaranya musik, komedi, lawak, tari, fashion
show, interview, dan vox vops.
g. Re-packaging
Format re-packaging adalah program dengan materi video
dalam bentuk shot – shot atau materi yang sudah dipublikasikan,
digabungkan menjadi satu program siaran.
h. Talkshow
Talkshow adalah program diskusi atau panel diskusi yang
diikuti oleh lebih dari satu pembicara atau narasumber untuk
membicarakan suatu topik.
i. Drama
1) Sinetron
Sinetron (sinema elektronik) atau popular disebut
program drama. Kata drama berasal dari Bahasa Yunani,
artinya bertindak atau berbuat. Sinetron adalah program
televisi yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau
karakter seseorang atau beberapa orang yang diperankan
oleh aktor/artis yang terlibat dalam konflik dan emosi.
2) Film
Film dimaksud adalah film layar lebar yang sudah
diputar di bioskop, Film tersebut ditayangkan lagi di stasiun
televisi. Film layar lebar nasional yang setia muncul di layar
televisi adalah film “Ngenes”.
3) Kartun
Kartun adalah program televisi yang menggunakan
animasi yang disebut film kartun, seperti Doraemon,
Naruto, Upin – ipin, dan spongebob”

2.1.6 Standar Kualitas Tayangan

Dalam sebuah tayangan yang ada di dalam televisi tentu memiliki sebuah

standar yang harus dipenuhi, standar ini bertujuan untuk menilai apakah sebuah

tayangan layak untuk di tayangkan kepada khalayak umum atau tidak. Selain itu

dengan adanya standar tayangan meminimalisir tindakan – tindakan yang dapat

memicu terjadinya keributan antar suku, ras, dan agama. Standar kualitas

22
penayangan tersebut tercantum di dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan

Informatika Nomor 13 Tahun 2016 tentang Standar Program Siaran www.kpi.go.id

[22]:

1. Konten Siaran
Tayangan program televisi harus memuat nilai-nilai positif,
menghargai kebhinekaan, tidak diskriminatif, tidak mengandung unsur
kekerasan, pornografi, dan tindakan kejahatan.
2. Pemilihan Bahasa
Program siaran harus memperhatikan penggunaan bahasa yang
baik dan benar, serta memperhatikan penggunaan bahasa daerah.
3. Kualitas Audio dan Video
Kualitas audio dan video yang baik dan jelas harus dijaga dan
tidak mengandung kesalahan.
4. Durasi Siaran
Durasi siaran harus sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
dan sesuai dengan jadwal acara yang telah ditetapkan.
5. Iklan
Iklan tidak boleh mengganggu tayangan program, tidak boleh
menyesatkan, tidak boleh memperlihatkan kekerasan, pornografi dan
tindakan kejahatan.
6. Perlindungan Anak
Program yang mengandung konten yang tidak sesuai untuk anak
harus diberi label dengan jelas, waktu siaran harus disesuaikan dengan
waktu yang tepat untuk anak-anak, dan durasi siaran tidak boleh terlalu
lama.
7. Keluhan dan Pengaduan
Televisi harus menyediakan sarana keluhan dan pengaduan dari
pemirsa yang memperhatikan isi siaran tayangan televisi.

Tujuan dari Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika tidak lain sebagai

pencegahan terjadinya hal – hal yang dapat merusak kesatuan negara Republik

Indonesia, peningkatan kualitas penayangan dari para pelaku usaha dunia televisi,

dan menjaga nilai – nilai norma sosial yang telah dijunjung tinggi dari waktu ke

waktu.

23
2.1.7 Keputusan Menonton

Dalam menentukan sebuah tayangan yang akan di tonton oleh khalayak,

tentunya di dalam diri khalayak memiliki perbedaan kepentingan dalam

menentukan informasi apa atau tayangan apa yang diminati. Perbedaan – perbedaan

kepentingan inilah yang akan menentukan khalayak dalam memilih tayangan atau

informasi apa yang akan diterimanya. Menurut teori uses and gratification dalam

Yoon Hi Sung dan Jiyoung Andrea Lee, hal 477, [23] “orang memilih media dan

konten tertentu untuk memuaskan kebutuhan psikologis dan sosial mereka. Dalam

konteks menonton, teori U&G dapat digunakan untuk menjelaskan alasan mengapa

orang memilih untuk menonton program tertentu.

Beberapa alasan mengapa seseorang memilih untuk menonton program


TV termasuk:
1. Mendapatkan hiburan dan relaksasi Orang dapat menonton TV untuk
menghilangkan stres dan menikmati hiburan.
2. Mendapatkan informasi dan pengetahuan - Orang dapat menonton TV
untuk memperoleh informasi dan pengetahuan tentang hal-hal seperti
berita, acara dokumenter, dan acara diskusi.
3. Mencari kepuasan emosional - Orang dapat menonton TV untuk
merasakan kepuasan emosional yang dihasilkan dari menyaksikan
cerita, drama, atau adegan-adegan romantis.
4. Menjalin koneksi sosial - Orang dapat menonton TV untuk merasa
terhubung dengan orang lain, terutama jika mereka menonton program
populer yang dibicarakan banyak orang.
5. Memenuhi kebutuhan identitas dan nilai - Orang dapat menonton TV
untuk menemukan program yang mencerminkan identitas atau nilai-
nilai mereka.”

Beragam alasan dan kepentingan khalayak dalam menentukan pilihan

tayangan inilah yang membuat pelaku usaha televisi berlomba – lomba untuk

menarik perhatian khalayak. Selain itu, khalayak juga dapat menjadi penentu

apakah sebuah statsiun televisi dapat bertahan atau tidak. Kepuasan khalayak

umumnya menjadi fokus utama dari para pelaku usaha televisi.

24
2.1.8 Jurnalistik

Dalam proses penyampaian berita baik hard news dan soft news, tidak

terlepas dari peran seorang jurnalis yang siap memberikan informasi kepada

khalayak umum tentang peristiwa yang sedang terjadi dilapangan. Peran dari

seorang jurnalis sangatlah penting, karena tanpa adanya peran dari jurnalis maka

khalayak luas tidak dapat mengetahui apa yang sedang terjadi di tempat lain.

Menurut Hikmat Kusumaningrat dan Purnama Kusumaningrat dalam Asti Musman

dan Nadi Mulyadi, hal 2, [24] mengatakan “Jurnalistik atau journalism berasal dari

kata journal, artinya catatan harian atau catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau

juga bisa berarti surat kabar”

Sedangkan menurut Asti Musman dan Nadi Mulyadi, hal 7, [24] mengatakan

“Wartawan atau jurnalis adalah orang yang secara teratur


melaksanakan kegiatan jurnalistik. Tidak ada kesepakatan tentang
bagaimana profil yang pasti dan ideal untuk seorang jurnalis. Kecuali
selama ini berdasarkan penilaian narasumber dan juga para pimpinan di
lingkungan kerja jurnalistik. Namun demikian, ada beberapa kriteria
umum yang acap kali menjadi kunci keberhasilan sebagai calon jurnalis
dan juga jurnalis profesional dalam memperoleh pekerjaan dan karir
yang sukses, yaitu memiliki modal pergaulan yang luas.”

Dari kedua definisi tersebut maka dapat di simpulkan, jurnalis merupakan

elemen penting yang membawa berita tentang kejadian – kejadian yang tengah

terjadi dan disebarluaskan sehingga khalak mengetahui hal apa yang sedang terjadi

dari tempat yang berada jauh dari tempat tinggalnya. Dalam hal ini peran jurnalis

sangatlah penting, karena tanpa adanya seorang jurnalis khalayak tidak dapat

mengetahui tentang kejadian – kejadian yang terjadi di tempat lain. Seorang jurnalis

juga dituntut untuk selalu memberikan informasi secepat mungkin agar khalayak

umum tidak ketinggalan informasi yang sedang terjadi.

25
2.1.9 Teori Uses and Effects

Teori Uses and Effect pertama kali dikemukakan oleh Sven Windahl pada

tahun 1979, dan merupakan kelanjutan dari pendekatan Uses and Gratifications

mengenai efek yang dapat diitimbulkan dari mengkonsumsi media. Uses and effect

merupakan teori yang mengemukakan bagaimana penggunaan media dalam

menghasilkan banyak efek. Konsep dasar teori uses and effect merupakan bagian

penting dari pemikiran Sven Windahl. Menurut Windahl dalam Daryanto, hlm 156-

157, [25] “pengetahuan mengenai penggunaan media dan penyebabnya, menjadi

bagian penting dalam teori uses and effect”.

Pengetahuan merupakan jalan bagi pemahaman serta hasil dari proses

komunikasi massa yang dihasilkan media. Penggunaan media massa dapat

menunjuk pada tindakan mempersepsi, dimana proses yang didapati dalam

mengkonsumsi media lebih kompleks. Media yang digunakan karena efek

kebutuhan khalayak. Penggunaan media oleh khalayak menurut teori uses and

effect, dipengaruhi oleh karakteristik individu, harapan dan persepsi terhadap

media, dan tingkat akses kepada media.

Hasil dari proses menggunakan media massa dan kaitannya dengan

penggunaan media, berdampak kepada keputusan individu untuk menggunakan

media. Hasil dari sebuah proses komunikasi massa dan beberapa kaitannya dengan

penggunaan media akan membawa pada bagian penting yang dapat dilihat dalam

skema berikut ini:

26
GAMBAR 2.1

PROSES KOMUNIKASI MASSA DAN PENGGUNAAN MEDIA

Sumber: Nurudin, hlm 58, [23]

Gambar di atas memperlihatkan bagaimana media berperan sebagai

perantara, dan dihubungkan dengan khalayak, yang akan menimbulkan efek. Media

hanya dianggap sebagai faktor perantara, dengan hasil yang didapat dari

mengkonsumsi khalayak. Efek yang ditimbulkan dalam menggunakan media, pada

akhirnya akan berimbas ke perusahaan dalam bentuk tindakan loyalitas dari

khalayak.

Ada dua proses yang bekerja secara serempak ketika menggunakan media,

yaitu konsekuensi dari penggunaan media dan efek dari penggunaan media. Proses

Pendidikan biasanya menyebabkan hasil yang menyebabkan pembelajaran dari

efek dan hasil dari penggunaan media menghasilkan pengetahuan. Karena

pengetahuan mengenai penggunaan media akan memberikan jalan bagi

pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa.

27
2.2 Definisi Operasi Variable

Menurut Siyoto, hal 51, [26] :

‘Variabel merupakan salah satu komponen penelitian. Variabel


mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan proses studi secara
komprehensif. Secara umum, variabel adalah suatu besaran yang dapat
diubah atau berubah sehingga dapat mempengaruhi peristiwa atau hasil
penelitian. Kriteria atau syarat suatu variabel yang baik dalam
pengembangannya harus dipahami dan dimengerti dengan baik sehingga
menjadi dasar identifikasi dan pengembangan variabel-variabel penelitian’.

Variabel dapat dikelompokkan melalui beragam cara, menurut Kalinger

dalam Siyoto, hal 52, [26]:

‘Variabel terbagi menjadi variabel bebas (independent) dan variabel


terikat (dependent). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Sedangkan
variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena
adanya variabel bebas’.

Dalam penelitian penting adanya variabel, dengan adanya variabel membuat

peneliti mudah dalam menentukan sebuah hasil yang sudah ditetapkan. Penjabaran

yang dilakukan melalui variabel memudahkan peneliti dalam mendefinisikan

fenomena yang sedang diamati.

Chourmain dalam Febri Endra, hal 33, [27], menyatakan bahwa:

‘Oprasional variabel adalah penarikan batasan yang menjelaskan


ciriciri lebih spesifik yang lebih substansif dari suatu konsep. Tujuannya agar
peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai dengan hakikat variabel
yang sudah didefinisikan konsepnya, maka penelitian harus memasukan
proses atau operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk kuantifikasi
gejala atau variabel yang ditelitinya’.

Dalam penelitian ini variabel X adalah Kualitas Tayangan Program Berita

dan variabel Y adalah Minat Menonton Bagi Siswa/I SMA Muhammadiyah 12

Jakarta.

28
TABEL 2.1

DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Variabel Dimensi Indikator

Variabel X Kebebasan 1. Program berita tidak


memihak dan tidak di
Kualitas Tayangan (Freedom) kuasai oleh pihak
Program menurut berwenang.
Walujo, hal 5, [28], 2. Informasi yang
adalah alat dalam disampaikan program
persaingan yang berita tidak
dipergunakan untuk menyudutkan pihak
menyesuaikan tertentu.
peningkatan kebutuhan 3. Program berita
tertentu sesuai yang menyampaikan
diharapkan, yaitu informasi
kebutuhan memperoleh berdasarkan kejadian
informasi melalui yang sedang terjadi
program televisi. 4. Program berita
memiliki peran
penting sebagai pilar
utama penyebar
luasan informasi
5. Program berita yang
disampaikan
berimbang dan
mengedepankan
praduga tak bersalah
Kesetaraan 1. Program berita
bersikap adil dan
(Equality) tidak menyudutkan
pihak manapun.
2. Program berita tidak
mendeskriminasi dan
tidak merendahkan
pihak manapun.
Keragaman 1. Program berita
menyajikan berbagai
(Diversity) macam informasi.
2. Program berita
disampaikan secara
proposional
Objektivitas 1. Program berita
menyampaikan

29
(Objectivity) informasi secara
faktual.
2. Program berita yang
disampaikan beragam
dan tidak memihak
dengan kata lain
informasi yang
disampaikan
berdasarkan kejadian
(subjektifitas)
Gambaran Realitas Program berita
merupakan perpanjangan
(Reality) dan penyebar luasan
informasi dari suatu
daerah ke daerah tertentu
dengan secara utuh.
Variabel Y a. Frekuensi Minat menonton
berdasarkan pada jumlah
Menurut Nurudin, hal terjadinya proses
104, [1 9], minat menonton dalam satuan
menonton adalah suatu waktu yang sering.
keadaan dimana diri b. Durasi Minat menonton
individu atau khalayak berdasarkan lama proses
mengarahkan menonton tayangan yang
perhatiannya secara lama.
sadar terhadap objek c. Jadwal Minat menonton
tontonan yang berdasarkan terjadinya
disenanginya. rutinitas atau
pengulangan dalam
menonton.
d. Pilihan Acara Minat menonton
berdasarkan pemilihan
tontonan yang dijadikan
prioritas.

30
2..3 Kerangka Pemikiran

Televisi memiliki berbagai macam program, dimulai dari program hiburan

sampai dengan program berita. Dalam menarik minat menonton tentu televisi harus

pintar – pintar dalam melakukan tayangan. Salah satu program andalan televisi

yaitu program berita. Seluruh pelaku usaha siaran televisi beramai – ramai menarik

minat menonton khalayak dengan menyampaikan berita – berita secara aktual,

faktual, dan terpercaya. Informasi yang disampaikan tentunya tidak luput dari peran

para jurnalis yang bertugas untuk mencari informasi dari berbagai daerah untuk di

sampaikan kepada khalayak luas yang jauh dari lokasi kejadin.

Kecepatan, dan ketepatan menjadi tuntutan bagi para jurnalis yang berada

dilapangan. Jurnalis memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi

kepada khalayak umum. Maka dari itu, penelitian ini akan menilai bagaimana

pengaruh peran program berita terhadap minat menjadi seorang jurnalis muda.

BAGAN 2.1
KERANGKA PEMIKIRAN
Variabel X Variabel Y
Kualitas Tayangan Program
(Variabel Independent) Minat Menonton
(Variabel Dependent)
1. Kebebasan (Freedom)
2. Kesetaraan (Equality) 1. Frekuensi
3. Keragaman (Diversity) 2. Durasi
4. Objektivitas (Objectivity) 3. Jadwal
5. Gambaran Realita 4. Pilihan Acara
(Reality)

Pengaruh Kualitas Program Tayangan Prime News di CNN


Indonesia terhadap Minat Menonton Siswa dan Siswi
Ekstrakulikuler Jurnalistik SMA Muhammadiyah 12 Jakarta

31
BAB 3

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian merupakan proses sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis,

dan menafsirkan informasi atau data untuk memperoleh hasil, pengujian hipotesis,

atau untuk menyelesaikan permasalahan tertentu. Penelitian tentunya dapat

dilakukan di berbagai bidang, seperti ilmu sosial, ilmu alam, kedokteran, teknik,

dan lain-lain.. Siyoto, hal 3, [26], mendefinisikan bahwa:

‘Metode penelitian adalah langkah-langkah serta cara pikir ilmiah yang


bersifat sistematis dalam upaya mencari ilmu pengetahuan. Dalam metode
penelitian, kebenaran dapat diperoleh melalui kegiatan penelitian yang
dilakukan secara terencana, sistematis, dan terkontrol berdasarkan data-data
empiris. Kebenaran yang diperoleh melalui penelitian biasanya bersifat
konsisten karena sesuai dengan sifatnya yang obyektif’.

Metode penelitian yang dikemukakan oleh Siyoto merupakan salah satu

metode dari penelitian, penelitian kuantitatif mengedepankan angka – angka yang

dirubah menjadi sebuah statistik untuk mendapatkan hasil absolut. Sugiyono dalam

Depi Pramika, hal 78, [29], mendefinisikan bahwa:

‘Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan juga sebagai metode


penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan’.
Dalam melakukan kegiatan penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode

survey guna mendapatkan hasil yang akurat. “Metode survei adalah metode

penelitian yang tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap

variabel-variabel yang diteliti”, Sugiyono dalam Depi Pramika, hal 78, [29]. Pada

32
umumnya, metode ini menggunakan kuesioner sebagai instrument utama untuk

mengumpulkan data.

Berdasarkan tujuan, penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif. Siyoto,

hal 8, [26] menjelaskan:

‘Penelitian eksplanatif merupakan penelitian yang mengkaji hubungan


sebab-akibat diantara dua fenomena (variabel) atau lebih. Penelitian ini
menentukan apakah keterkaitan sebab-akibat tersebut valid atau tidak, atau
menentukan mana yang lebih valid diantara dua (atau lebih) keterkaitan yang
saling bersaing’.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan cross sectional.

Siyoto, hal 10, [26], mengatakan bahwa “Penelitian dengan pendekatan cross

sectional adalah penelitian yang dilakukan dalam satu tahapan atau satu periode

waktu, dan hanya meneliti perkembangan dalam tahapan-tahapan tertentu saja”.

Dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui

pengaruh kualitas program berita CNN Indonesia terhadap minat menonton Siswa/I

SMA Muhammadiyah 12 Jakarta, dengan menggunakan metode survei dan

penyebaran angket atau kuesioner sebagai instrument penilaian dari penelitian ini

serta dilakukan dalam satu tahapan atau satu periode waktu.

3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Sumpling

Dalam sebuah penelitian diperlukan populasi yang merujuk pada kelompok

yang akan dilakukan penelitian, selanjutnya dari kumpulan-kumpulan populasi

tersebut akan diambil beberapa sampel untuk mengetahui hasil penelitian secara

terperinci dan mendalam guna menentukan teknik sampling yang akan digunakan

oleh peneliti untuk mendapatkan hasil akhir.

33
3.2.1 Populasi Penelitian

Populasi merupakan sekumpulan individu yang hidup dan berkembang di

suatu wilayah tertentu. Dalam penelitian populasi merupakan objek terpenting

untuk mendapatkan hasil yang akurat. Menurut Sugiyono dalam Depi Pramika, hal

117, [29],

‘Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau


subyek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya’.
Populasi yang menjadi fokus penelitian ini merupakan Siswa/I di kegiatan

ekstrakulikuler jurnalistik SMA Muhammadiyah 12 Jakarta yang terdiri dari 30

responden. Pertimbangan peneliti dalam menetapkan populasi tersebut karena

berdasarkan studi pendahuluan menunjukan bahwa seluruh Siswa/I memiliki

televisi dan menonton secara aktif.

3.2.2 Sampel Penelitian

Menurut Siyoto, hal 64, [26] menyatakan : “bahwa sampel adalah sebagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, ataupun bagian

kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat

mewakili populasinya”.

Sampel yang diambil akan dijadikan sebagai responden penelitian yaitu

sampel yang telah memenuhi kriteria inklusi. Adapun kriteria responden dalam

penelitian ini adalah:

1. Kriteria Inklusi.

a. Siswa/I yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler jurnalistik di SMA

Muhammadiyah 12 Jakarta.

34
b. Siswa/I yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler jurnalistik di SMA

Muhammadiyah 12 Jakarta kelas 10 sampai kelas 12.

2. Kriteria Eksklusi.

Siswa/I yang mengikuti kegiatan ekstrakulikuler jurnalistik di SMA

Muhammadiyah 12 Jakarta yang tidak hadir saat penelitian.

Data yang diperoleh melalui bagian kesiswaan SMA Muhammadiyah 12

adalah 8 Murid laki – laki terbagi kedalam tiga kelas yaitu Murid kelas 10 sampai

12 serta 22 Murid perempuan terbagi kedalam tiga kelas yaitu Murid kelas 10

sampai dengan kelas 12.

TABEL 3.1

DATA SISWA/I KEGIATAN EKSTRAKULIKULER JURNALISTIK

SMA Muhammadiyah 12 Jakarta

Daftar nama murid kegiatan Ekstrakulikuler Jurnalistik

No Nama Kelas Jenis Kelamin


1 AFFIQ FAEYZA L
2 AKBAR FADHILLA X L
3 CAHYA FITRI AMALIA P
4 EILLENA AGNES P
5 ESA AMANDA RAHMADHANI XII P
6 FADIYA RIFANI HARYANTO P
7 IFFAH NANDA SUKRENDA P
8 IRFAN HAKIM RAMADHAN P
9 JASMINE GHAIDAH P
10 KAILLA DESTYANASITI P
11 KAILA SALSABILLA WAESA XI P
12 KAYLA PUTRI AZLIA P
KIRANA ZAHRA PUTRI
13 RACHMATULLAH P
14 MARSYA NAILA PUTRI P

35
15 MAURA NURUL AINI P
XII
16 MIRZA NUR MALIKI BAKTI P
17 MOCHAMMAD RAPLY ALPATRI L
18 MUHAMMAD ARIQOH BURAIRAH L
19 MUHAMMAD NAUFAL HADAFFIZ L
X
20 NABILA RAMADHANI P
21 NASYA SALSABILLA YUNUS P
22 PUTRI RAHMI LESTARI P
23 QAISYA AULIA MAHARANI XI P
24 RAFFA AMMAR MEINDRA L
25 RAJWA NAILA HUSNA X P
26 REFHA FAIZA HUSEIN L
27 SABIAN NARISWARI WAHYONO P
28 SYANA PUTRI ROSADI P
XII
29 TEUKU RAFLY FRIANSYAH L
30 ZARNITA KHAERANI P
Sumber: Arsip Ekstrakulikuler SMA Muhammadiyah 12 Jakarta

Pada penelitiaan ini, peneliti menggunakan rumus Slovin guna memudahkan

peneliti dalam menentukan margin of error yang dapat di tentukan oleh peneliti.

Menurut Sofiyan Siregar, hal 31, [30] mengatakan bahwa rumus Slovin adalah:

N
𝑛=
1 + 𝑁𝑒2

Keterangan :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Taraf kesalahan (error) atau taraf signifikansi

Hasil perhitungan besar sampel pada penelitian ini adalah :

N
𝑛=
1 + 𝑁𝑒2

30
=
1 + 30 × (0,05)2

30
=
1 + 30 × 0,0025

36
30
=
1 + 0,0075

30
=
1075

= 0.036 ≈ 4

Menurut Rachmat Kriyantono, hal 45, [31] mengatakan bahwa “penentuan

jumlah sampel populasi tertentu dapat menggunakan taraf kesalahan yang dapat

ditolerir yaitu 1 %, 5 %, atau 10 %. Semakin besar taraf kesalahan maka akan

semakin kecil ukuran sampel tetapi jika makin besar jumlah sampel mendekati

populasi maka peluang kesalahan akan semakin kecil begitupun sebaliknya”.

Dalam penelitian ini penulis memilih taraf kesalahan 5% untuk menentukan

sampel.

3.2.3 Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan Teknik yang digunakan dalam penelitian untuk

memilih sejumlah individu dari populasi yang telah ditentukan dalam sebuah

penelitian. Sugiono dalam Depi Pramika, hal 82, [29] mengatakan bahwa :

‘Teknik sampling yaitu merupakan teknik pengambilan sampel.


Terdapat berbagai macam teknik sampling yang dapat digunakan dalam
penelitian. Teknik sampling pada dasarnya bisa dikelompokkan menjadi 2
(dua) macam yaitu :
1. Probability Sampling
Merupakan teknik sampling yang memberikan peluang atau
kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk
dipililh menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi:
a) Simple Random Sampling
Dikatakan sederhana karena pengambilan anggota sampel
dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
yang ada dalam populasi.
b) Proportionate Stratified Random
Sampling Teknik ini digunakan apabila populasi
mempunyai anggota yang tidak homgen dan berstrata secara
proporsional.

37
c) Disproportionate Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel,
bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
d) Cluster Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel bila objek
atau sumber yang akan diteliti mencakup wilayah yang luas.
Adapun rumus dalam penelitian Cluster Random Sampling ialah
sebagai berikut:
𝑁𝑖
𝑓𝑖 =
𝑁

Kemudian didapatkan besarnya sampel per cluster dengan


menggunakan rumusan sebagai berikut:
Ni = fi × N
Keterangan :
fi = sampel pecahan cluster
Ni = banyak inndividu dalam cluster
N = banyak keseluruhan populasi
n = banyaknya individu yang ditetapkan sebagai sampel
2. Non-probability Sampling
Merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang atau kesempatan bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel. Teknik ini meliputi:
a) Sampling Sistematis
Teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
b) Sampling Kuota
Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel dari
populasi yang memiliki ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota
yang diinginkan.
c) Sampling Accidental
Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu
siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan
cocok untuk dijadikan sampel.
d) Purposive Sampling
Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu
atau seleksi khusus.
e) Sampling Jenuh
Teknik penentuan sampel jika semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel. Hal ini dapat dilakukan jika jumlah
populasi relatif kecil/sedikit yaitu kurang dari 30 orang, atau
penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan
yang relatif kecil

38
f) Snowball Sampling
Teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil
atau sedikit, lalu kemudian membesar. Atau sampel berdasarkan
penelusuran dari sampel sebelumnya’.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik Non-Probability Sampling

dengan menggunakan Samplingg Jenuh karena sampel yang akan diteliti berasal

dari populasi yang berjumlah 30 siswa di SMA Muhammadiyah 12 Jakarta.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merujuk pada teknik atau pendekatan yang

digunakan untuk mengumpulkan informasi atau data yang relevan dalam konteks

penelitian atau survei. Metode pengumpulan data juga merupakan langkah jelas

yang dilakukan dalam proses pengumpulan informasi dari responden atau sumber

data lainnya. Menurut Sugiyono dalam Depi Pramika, hal 103, [29] “Teknik

pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview

(wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi, dan gabungan keempatnya”

3.3.1 Data Primer

Data primer dalam penelitian merupakan sebuah jenis data yang dikumpulkan

secara langsung dari sumbernya untuk keperluan sebuah penelitian. Data primer

tersebut diperoleh melalui sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan

menggunakan metode pengumpulan data tertentu. Data ini belum pernah

dikumpulkan atau digunakan sebelumnya didalam sebuah penelitian.

Menurut Sofiyan Siregar, hal 16-17, [30] menyatakan :


“Dalam suatu penelitian pengumpulan data merupakan langkah yang
sangat penting karena data yang dikumpulkan akan digunakan untuk
pemecahan masalah yang diteliti. Pengumpulan data adalah suatu proses
pengumpulan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang
dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat
objek penelitian”.

39
Pada penelitian kali ini, peneliti mengumpulkan data primer menggunakan

metode penyebaran kuesioner kepada responden. Menurut Sugiyono dalam Depi

Pramika, hal 142, [29], ‘Kuesioner merupakan Teknik pengumpulan data yang di

lakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada reponden untuk dijawabnya’. Kuesioner diberikan kepada Siswa/I

ekstrakulikuler jurnalistik di SMA Muhammadiyah 12 Jakarta. Tujuan dari

penyebaran kuesioner untuk mencari data yang relevan melalui pengalaman dan

pengetahuan responden sehingga peneliti mendapatkan data dengan reliabilitas dan

validitas yang tinggi.

Sumber data primer dalam penelitian ini bersumber langsung dari Siswa/I

ekstrakulikuler jurnalistik SMA Muhammadiyah 12 Jakarta melalui kuesioner yang

berisi pertanyaan atau pernyataan terstruktur. Pertanyaan tersebut di sebarkan

kepada siswa/I dalam bentuk kuesioner. Setelah siswa/I atau responden mengisi

kuesioner tersebut peneliti akan menindak lanjuti ke tahap selanjutnya. Tahapan

selanjutnya merupakan pengolahan data kuesioner dengan menggunakan metode

statistik melalui aplikasi Statistical Program for Social Science (SPSS) versi 27.0.

3.3.2 Data Sekunder

Dalam sebuah penelitian, data sekunder mengarah kepada data – data yang

telah dikumpulkan oleh peneliti untuk tujuan penelitian. Data sekunder berasal dari

sumber – sumber seperti publikasi ilmiah, laporan pemerintah, atau sumber lainnya

yang menyediakan informasi yang relevan dengan pertanyaan penelitian yang

sedang diteliti. Menurut Sofiyan Siregar, hal 16-17, [30] menyatakan bahwa

“Pengumpulan data adalah suatu proses pengumpulan data primer dan data

40
sekunder. Data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh

organisasi yang bukan pengolahnya”.

Sedangkan menurut Rachmat Kriyantono, hal.49-50, [31] menyatakan:


‘Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sekunder.
Data sekunder yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah berupa
buku-buku pustaka, skripsi, jurnal nasional dan jurnal internasional yang
memiliki keterkaitan dengan bahasan yang diteliti’.

Data sekunder pada penelitian ini diperoleh melalui literatur buku-buku, situs

website, dan sumber-sumber terkait penelitian yang valid.

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merujuk pada alat, metode, atau teknik yang digunakan

oleh peneliti untuk mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Instrumen

penelitian dirancang untuk membantu peneliti mengumpulkan informasi yang tepat

untuk menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan. Menurut Sugiyono dalam

Depi Pramika, hal 142, [29] ‘kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawab’. Dalam menyusun kuesioner, masing-masing

variabel diurai menjadi indikator inti kemudian dirumuskan menjadi sebuah

pertanyaan atau pernyataan Sofiyan Siregar, hal 97, [30], mendefinisikan bahwa:

‘Jenis kusioner ada dua, yaitu kuesioner tertutup dan kuesioner


terbuka. Kuesioner tertutup merupakan kuesioner dengan pertanyaan
yang diberikan kepada responden sudah ada dalam bentuk pilihan
ganda. Jadi kuesioner jenis ini responden tidak diberi kesempatan untuk
mengeluaran pendapat. Sedangkan kusioner terbuka merupakan
kuesioner dengan pertanyaan yang diberikan kepada responden yang
memberikan keleluasaan kepada responden untuk memberikan
pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka’.

Variabel akan diukur dan dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian

dari indikator tersebut menjadi arah untuk menyusun item-item instrument, baik

41
berupa pertanyaan maupun pernyataan. Berdasarkan dari jenisnya, penelitian ini

menggunakan kuesioner pertanyaan tertutup kepada responden di SMA

Muhammadiyah 12 Jakarta, sehingga responden hanya dapat memilih salah satu

jawaban yang tersedia dari pertanyaan tanpa menjabarkan alasan atas

jawaban yang dipilih.

Jawaban dari setiap pertanyaan pada kuisioner akan dihitung menggunakan

skala penilaian sesuai dengan variabel yang telah ditentukan, dalam hal ini peneliti

menggunakan Skala Linkert.

Menurut Sugiyono dalam Depi Pramika, hal 93-94, [29]

mendefinsikan bahwa:

‘Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi


seseorang atau sekelompok orang tentang fenomenal sosial. Pertanyaan
maupun pernyataan pada penelitian dengan Skala Likert dapat dibuat dalam
berbagai macam bentuk. Instrument penelitian yang menggunakan Skala
Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist atau pilihan ganda. Jawaban setiap
item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradisi dari
sangat positif sampai sangat negatif’.

Skor yang dihasilkan dari instrument penelitian bergantung dengan sifat dari

pertanyaan atau pernyataan kuisioner Sofiyan Siregar, hal 25, [30]

menjelaskan bahwa:

‘Skala Likert memiliki dua sifat pertanyaan atau pernyataan, yaitu


positif dan negatif. Pertanyaan atau pernyataan positif diberi skor 5, 4, 3, 2,
dan 1, sedangkan pertanyaan atau pernyataan negatif diberi skor 1,2,3,4, dan
5. Bentuk jawaban dari Skala Likert terdiri dari sangan setuju, setuju, tidak
setuju, dan sangat tidak setuju’.

Pada beberapa riset, ditemukan bahwa Skala Likert dapat digunakan dengan

meniadakan pilihan jawaban ragu-ragu (undecided). Rachmat Kriyantono, hal 139,

[31] menyatakan bahwa:

42
‘Alasan meniadakan pilihan ragu-ragu adalah, teori ragu-ragu memiliki
makna ganda, yaitu bisa diartikan belum bisa memberikan jawaban, netral,
dan ragu-ragu. Disediakannya jawaban ditengah-tengah terutama bagi
responden yang ragu-ragu akan memilih jawaban yang mana’.

TABEL 3.2
SKOR PENILAIAN SKALA LINKERT
No Keterangan Skor Positif Skor Negatif

1 Sangat Setuju 4 1

2 Setuju 3 2

3 Tidak Setuju 2 3

4 Sangat Tidak Setuju 1 4

Sumber: Sofiyan Siregar, hal 25, [30]

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan model skor penelitian skala linkert

yang berindikator empat buah, peneliti menggunakan skala linkert model ini

digunakan oleh peneliti guna memperkecil dan mempermudah dalam

mengumpulkan data yang peneliti inginkan.

3.4.1 Uji Validitas

Uji validitas mengacu pada sejauh mana sebuah alat pengukuran benar-benar

mengukur apa yang diinginkan atau apa yang dimaksudkan untuk diukur. Validitas

merupakan salah satu elemen penting dalam penelitian ilmiah karena penting untuk

memastikan bahwa data yang dikumpulkan secara akurat dan dapat dipercaya.

Menurut Sugiyono dalam Depi Pramika, hal 125, [29] menyatakan bahwa:

‘Dalam hal ini untuk menghindari kesalahan dalam menggunakan


instrumen penelitian, maka peneliti akan melakukan pengujian instrumen
dengan menggunakan teknik validasi konstruk, yaitu setelah instrument
dikonstruksi tentang beberapa aspek yang akan diukur dengan berlandaskan
teori tertentu, kemudian dinilai berdasarkan penilaian validitas yang telah
ditetapkan, hingga diputuskan adakah perbaikan, tanpa perbaikan, atau
mungkin dirombak total pada instrument tersebut’.

43
Rachmat Kriyantono, hal. 175, [31] menjelaskan bahwa:

‘Pearson’s Correlation (Product Moment) adalah rumus atau teknik


statistik ini digunakan untuk mengetahui koefisien korelasi atau derajat
kekuatan hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan antara
variabel/data/skala interval dengan interval lainnya’.

Keterangan :

x = masing-masing pertanyaan

y = skor total

xy = skor masing-masing pertanyaan dikalikan dengan skor total

Keputusan uji menurut Dwi Priyanto, hal 20, [33] adalah sebagai berikut:

r hitung > r table = Valid

r hitung < r table = Tidak Valid.

Berikut ini adalah hasil uji validitas variabel X “Kualitas Program CNN

Indonesia” dan variabel Y “Minat Menonton” dengan menggunakan program

statistik SPSS versi 27.0:

TABEL 3.3
HASIL UJI VALIDITAS AKHIR VARIABEL X
“KUALITAS PROGRAM”
Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if
Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted
Item Deleted Correlation Deleted
R1 97.73 139.495 0.498 0.917
R2 97.27 138.781 0.771 0.914
R3 97.80 137.029 0.440 0.920
R4 97.47 142.695 0.351 0.919
R5 97.33 138.810 0.789 0.913
R6 97.80 137.029 0.440 0.920

44
R7 97.27 140.638 0.642 0.915
R8 97.67 145.524 0.192 0.923
R9 97.60 141.114 0.418 0.918
R10 97.47 142.695 0.351 0.919
R11 97.47 147.981 0.079 0.925
R12 97.33 138.810 0.789 0.913
R13 97.33 142.095 0.557 0.916
R14 97.47 147.981 0.079 0.925
R15 97.47 142.695 0.351 0.919
R16 97.07 142.495 0.654 0.916
R17 97.27 145.924 0.284 0.920
R18 97.20 139.886 0.582 0.916
R19 97.20 145.029 0.246 0.921
R20 97.33 136.524 0.634 0.915
R21 97.20 137.743 0.709 0.914
R22 97.07 140.495 0.825 0.914
R23 97.07 140.495 0.825 0.914
R24 97.07 140.495 0.825 0.914
R25 97.07 140.495 0.825 0.914
R26 97.07 140.495 0.825 0.914
R27 97.07 140.495 0.825 0.914
R28 97.07 140.495 0.825 0.914
R29 97.07 140.495 0.825 0.914
R30 97.07 140.495 0.825 0.914
Sumber: Hasil olah data SPSS 27.0

Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan metode Corrected item-

Total Correlation di atas, dapat diketahui bahwa nilai korelasi antar pernyataan

dengan skor total pernyataan sudah terkoreksi. Nilai koreksi ini kemudian

dibandingkan dengan r tabel pada taraf signifikansi 5% (0,05) dengan pengujian

dua sisi dan jumlah populasi (n) = 30, didapatkan r tabel sebesar 0,361. Dengan

demikian, butir pernyataan dengan nilai koreksi di bawah r tabel akan digugurkan.

Pada variabel X yaitu kualitas program terdapat 30 butir pernyataan dari

responden yang dihasilkan, serta terdapat 2 (dua) butir pernyataan yang gugur atau

45
dengan nilai koreksi di bawah r tabel yaitu butir pernyataan nomor 11 dan 14

sehingga tersisa 13 butir pernyataan yang dapat digunakan dalam pengolahan data.

TABEL 3.4
HASIL UJI VALIDITAS AKHIR VARIABEL Y
“MINAT MENONTON”
Item-Total Statistics
Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance
Item-Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted
Correlation Deleted
R1 103.50 174.571 0.644 0.978
R2 102.88 175.268 0.910 0.976
R3 102.88 175.268 0.910 0.976
R4 102.88 175.268 0.910 0.976
R5 102.88 175.268 0.910 0.976
R6 102.88 177.268 0.759 0.977
R7 102.88 177.268 0.759 0.977
R8 103.25 177.643 0.523 0.978
R9 103.25 177.643 0.523 0.978
R10 103.25 177.643 0.523 0.978
R11 103.00 174.857 0.910 0.976
R12 103.13 182.125 0.401 0.979
R13 103.00 174.857 0.910 0.976
R14 103.00 174.857 0.910 0.976
R15 103.00 174.857 0.910 0.976
R16 103.00 174.857 0.910 0.976
R17 103.00 174.857 0.910 0.976
R18 103.13 167.839 0.814 0.977
R19 103.13 167.839 0.814 0.977
R20 103.13 167.839 0.814 0.977
R21 102.75 177.643 0.822 0.977
R22 102.75 177.643 0.822 0.977
R23 102.75 177.643 0.822 0.977
R24 102.75 177.643 0.822 0.977
R25 102.75 177.643 0.822 0.977
R26 102.75 177.643 0.822 0.977
R27 102.75 177.643 0.822 0.977
R28 102.75 177.643 0.822 0.977

46
R29 102.75 177.643 0.822 0.977
R30 102.75 177.643 0.822 0.977
Sumber: Hasil olah data SPSS 27.0

Pada variabel Y yaitu minat menonton terdapat 8 butir pernyataan dan nilai

koreksi 0.361 pada seluruh butir pernyataan lebih besar dari r table 5% (0,05)

sehingga seluruh 8 butir pernyataan dapat digunakan dalam pengolahan data.

3.4.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan langkah untuk mengukur instrumen atau

merupakan alat pengukuran yang konsisten serta dapat diandalkan untuk mengukur

variabel yang sedang diteliti. Uji reliabilitas merupakan sebuah aspek penting untuk

melakukan kegiatan penelitian, karena uji reliabilitas menunjukkan tingkat

kestabilan dan konsistensi dari alat pengukuran yang digunakan.

Hadari Nawawi, hal 148, [32] menyatakan bahwa:

‘Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat


pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan
sejauh mana hasil pengukuran itu akurat, tetap konsisten dan stabil bila
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan
menggunakan alat ukur yang sama’.

Uji reliabilitas dilakukan setelah instrument diuji coba, kemudian dianalisis

dengan menggunakan metode Alpha Cronbach.

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan

∑ 𝜎𝑏 2 = Jumlah varians butir

47
𝜎1 2 = Varians total

Keputusan uji menurut Dwi Priyanto, hal. 20, [33] adalah sebagai berikut:

1. Cronbach’s Alpha 0,8 = reliabilitas buruk


2. Cronbach’s Alpha 0,6 – 0,8 = reliabilitas diterima
3. Cronbach’s Alpha >0,8 = reliabilitas baik

Pada uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program

SPSS versi 27.0. Berikut ini merupakan hasil yang didapatkan pada uji reliabilitas

variabel X “kualitas program” dan variabel Y “minat menonton”.

TABEL 3.5
HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL X
“KUALITAS PROGRAM”
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
0.919 30
Sumber: Hasil olah data SPSS 27.0

Hasil uji reliabilitas pada 13 butir pernyataan variabel kualitas program

menggunakan program SPSS versi 27.0 didapatkan hasil nilai Alpha Cronbach’s

sebesar 0.919. Hasil ini menunjukkan bahwa reliabilitas pada instrumen pengujian

variabel X memiliki reliabilitas yang baik.

TABEL 3.6
HASIL UJI RELIABILITAS VARIABEL Y
“MINAT MENONTON”
Reliability Statistics
Cronbach's
N of Items
Alpha
0.978 30
Sumber: Hasil olah data SPSS 27.0

Hasil uji reliabilitas pada 8 butir pernyataan variabel kualitas program

menggunakan program SPSS versi 27.0 didapatkan hasil nilai Alpha Cronbach’s

48
sebesar 0.978. Hasil ini menunjukkan bahwa reliabilitas pada instrumen pengujian

variabel Y memiliki reliabilitas yang dapat diterima sebagai alat pengujian dalam

penelitian.

3.5 Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode penelitian yang bersifat sistematis agar

sesuai dengan jenis penelitian yang akan diuji. Salah satu tahapan proses yang akan

dilakukan adalah proses analisis data. Sugiyono dalam Depi Pramika, hal. 244, [29]

menyatakan bahwa:

‘Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden


terkumpul. Kegiatan dalam analisis adalah mengelompokan data berdasarkan
variabel dan jenis responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,
melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan’.
Berdasarkan keterangan di atas, maka setiap tahap dalam proses tersebut

dilakukan untuk mendapatkan validasi data dengan menelaah seluruh data yang ada

dari berbagai yang telah didapat dari lapangan dan dokumen pribadi, dokumen

resmi, gambar, foto dan sebagainya melalui metode wawancara yang didukung

dengan studi dokumentasi.

Adapun tahapan proses analisis atau pengolahan data menurut Sofiyan

Siregar, hal 86-87, [30] yaitu:

‘Pengolahan data untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif


adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan dengan menggunakan
cara – cara tertentu sebagai berikut:
1. Editing, adalah proses pengecekan atau memeriksa data yang telah
berhasil dikumpulkan dari lapangan, karena ada kemungkinan data
yang telah masuk tidak memenuhi syarat atau tidak dibutuhkan.
2. Coding, adalah kegiatan pemberian kode tertentu pada tiap-tiap data
yang termasuk kategori yang sama. Kode isyarat yang dibuat dalam
bentuk angka-angka atau huruf. Melakukan klasifikasi jawaban
responden ke dalam kategori.
3. Tabulasi/Entry Data, adalah proses penempatan data ke dalam bentuk
tabel yang telah diberi kode sesuai dengan kebutuhan analisis. Data

49
yang diperoleh dari sampel yang sudah di uji dan sudah berbentuk kode
dimasukan kedalam program (Software) komputer.’

Software yang akan digunakan dalam pengolahan data pada penelitian ini

adalah paket program SPSS for Windows versi 27.0.

3.5.1 Analisis Korelasi

Analisis korelasi merupakan salah satu teknik statistik yang dapat digunakan

untuk mengukur serta menganalisis hubungan antara dua atau lebih variabel.

Analisis korelasi juga memberikan informasi dan kekuatan hubungan antara

variable – variable tersebut.

Menurut Sofiyan Siregar, hal 250, [30] menyatakan :

‘Analisis Korelasi (hubungan) adalah suatu bentuk analisis data dalam


penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kekuatan atau bentuk arah
hubungan di antara dua variabel atau lebih dan besarnya pengaruh yang
disebabkan oleh variabel yang satu (variabel X) terhadap variabel lainnya
(variabel Y)’.

Pada penelitian ini, untuk menganalisis korelasi antara variabel X terhadap

variabel Y peneliti menggunakan korelasi Pearson’s melalui software SPSS versi

27.0. Tingkat korelasi antar variabel ditentukan melalui pengukuran nilai koefisien

korelasi.

TABEL 3.7
PENGUKURAN NILAI KOEFISIEN KORELASI
Nilai Koefisien Tingkat Korelasi
0,00 – 0,199 Sangat Lemah
0,20 – 0,399 Lemah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Syofian Sofiyan Siregar, hal 61, [30]

50
3.5.2 Uji Determinasi

Uji determinasi atau dikenal sebagai koefisien determinasi merupakan sebuah

metode statistik yang digunakan untuk mengukur seberapa baik sebuah variabel

independen (faktor penyebab) yang dapat menjelaskan variasi lain atau perubahan

dalam variabel dependen (variabel yang ingin diprediksi).

Sugiyono dalam Depi Pramika, 278, [29] menyatakan “Uji determinasi untuk

menyatakan besar kecilnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y”. Dapat

disimpulkan bahwa setelah analisis koefisien korelasi diketahui, maka dilakukan

uji determinasi untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X (Kualitas

Program CNN Indonesia di TransTV) terhadap variabel Y (Minat Menonton).

Menurut Sarwono, hal. 99, [34] mengemukakan rumus koefisien determinasi


antara lain:

Keterangan :
Kd = Koefisien Determinasi
r = Korelasi Berganda

3.5.3 Uji Regresi

Uji regresi merupakan sebuah metode statistik yang digunakan untuk

mempelajari hubungan antara satu atau lebih variable. Uji regresi juga dapat

membantu dalam memahami sejauh mana variabel saling mempengaruhi.

Regresi linier merupakan model persamaan yang menggambarkan hubungan

antar variabel. Sofiyan Siregar, hal 284, [30] menjelaskan bahwa:

‘Regeresi linier dibagi ke dalam dua kategori, yaitu regresi linier


sederhana dan regresi linier berganda. Regresi linier sederhana digunakan
hanya untuk satu variabel bebas (X) dan satu variabel tak bebas (Y),
sedangkan regresi linier berganda digunakan untuk satu variabel tak bebas
(Y) dan dua atau lebih variabel bebas (X). Tujuan penerapan kedua metode
ini adalah untuk meramalkan atau memprediksi besaran nilai variabel tak
bebas (Y) yang dipengaruhi oleh variabel bebas (X)’.

51
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti menggunakan metode analisis regresi

linier sederhana, karena penelitian ini menganalisis 1 variabel X (CNN Indonesia

di TransTV) dan 1 variabel Y (Minat Menonton Siswa/I SMA Muhammadiyah 12

Jakarta). Persamaan umum regresi linier sederhana adalah:

Keterangan :

Y = Variabel tidak bebas (dependent yang di prediksi)

a = Nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0

b = Koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel

X = Variabel Bebas (independent variable)

3.5.4 Uji Hipotesis (Uji T)

Uji hipotesis merupakan sebuah prosedur statistik yang dapat digunakan

untuk menguji atau hipotesis yang diajukan tentang populasi atau sampel data.

Tujuan dari uji hipotesis merupakan pembuat keputusan tentang kebenaran dari

hipotesis berdasarkan bukti yang diperoleh dari data. Menurut Cooper dan

Schindler dalam Edi Suryadi, hal 119, [35] “Hipotesis adalah sebuah pernyataan

sementara yang digunakan untuk menjelaskan hubungan antar variabel, dimana

pernyataan tersebut dirumuskan kemudian diuji secara empirik”.

Hipotesis memiliki beragam bentuk. Sudaryono, hal 354, [36] menyatakan :

‘Bila dilihat dari tingkat eksplanasinya, maka ada tiga bentuk rumusan
masalah yaitu rumusan masalah deskriptif, komparatif atau perbandingan,
dan asosiatif atau hubungan. Oleh karena itu, bentuk hipotesis ada tiga yaitu
hipotesis deskriptif, komparatif dan asosiatif’.

Berdasarkan pengertian diatas, penelitian ini menggunakan hipotesis asosiatif

karena merumuskan masalah yang berkaitan dengan hubungan sebab akibat antara

52
dua variabel, yaitu pengaruh kualitas program CNN Indonesia di TransTV bagi

minat menonton Siswa/I SMA Muhammadiyah 12 Jakarta.

Dasar pengambilan keputusan dalam menentukan hipotesis menurut Ghozali

Imam, hal. 84, [37] adalah:

‘Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu:


1. Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2. Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima’
Uji hipotesis digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel

X dan Y, apakah variabel X (Kualitas Program CNN Indonesia di TransTV) benar-

benar berpengaruh terhadap variabel Y (Minat Menonton Siswa/I SMA

Muhammadiyah 12 Jakarta).

Berdasarkan definisi tersebut maka perumusan hipotesis dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Hₒ : Tidak ada Pengaruh Kualitas Program CNN Indonesia di TransTV

Terhadap Minat Menonton Siswa/I SMA Muhammadiyah 12 Jakarta.

Hₐ : Ada Pengaruh Kualitas Program CNN Indonesia di TransTV Terhadap

Minat Menonton Siswa/I SMA Muhammadiyah 12 Jakarta.

Dalam hipotesis ini ada ketentuan apabila Hₒ terbukti maka Hₐ ditolak, yang

berarti tidak ada pengaruh antara Kualitas Program CNN Indonesia terhadap Minat

Menonton Siswa/I SMA Muhammadiyah 12 Jakarta. Sebaliknya jika Ha terbukti

maka H0 ditolak, yang berarti ada Pengaruh Kualitas Program CNN Indonesia di

TransTV Terhadap Minat Menonton Siswa/I SMA Muhammadiyah 12 Jakarta.

Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Hₐ, artinya minat

khalayak (Siswa/I SMA Muhammadiyah 12 Jakarta.) untuk menyaksikan tayangan

CNN Indonesia dipengaruhi oleh tingkat kualitas dari program CNN Indonesia

53
tersebut. Semakin baik kualitas program CNN Indonesia di TransTV, maka

semakin tinggi minat Siswa/I untuk menyaksikan program tersebut.

54
BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ialah suatu fenomena yang menjadi titik fokus utama yang

dilihat oleh peneliti. Objek penelitian penting bagi sebuah penelitian, karena dengan

adanya objek penelitian membuat peneliti mudah untuk memahami bagaimana

kondisi fenomena yang tengah terjadi atau yang sedang di telitinya. Objek

penelitian tergantung dari fenomena apa yang ingin di cari tahu oleh peneliti untuk

menemukan permasalahan didalamnya.

4.1.1 Program Tayangan PrimeNews CNN Indonesia

PrimeNews merupakan Program berita utama CNN Indonesia. Menghadirkan

topik topik pilihan seputar dunia politik, ekonomi atau hal lain yang tengah menjadi

sorotan utama yang dikemas secara lengkap [38]. Menghadirkan segmen dialog

dengan narasumber utama yang memberikan informasi secara akurat dan

mendalam. Dilengkapi dengan laporan langsung dan berita dari mancanegara.

GAMBAR 4.1
LOGO PRIME NEWS CNN INDONESIA

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/tv/program/11/cnn-indonesia-
prime-news

55
CNN Indonesia adalah sebuah stasiun televisi berita 24 jam yang diluncurkan

pada tanggal 15 Agustus 2014. Stasiun ini merupakan hasil kerja sama antara Trans

Media dan Turner Broadcasting System, sebuah perusahaan media Amerika Serikat

yang juga memiliki jaringan berita internasional CNN [39]. CNN Indonesia

didirikan dengan tujuan untuk menyediakan berita dan informasi terkini kepada

masyarakat Indonesia dengan standar kualitas yang tinggi. Stasiun ini

menggunakan format berita yang menggabungkan konten lokal dan internasional

untuk memberikan pandangan yang komprehensif mengenai peristiwa-peristiwa

terkini di Indonesia dan dunia.

GAMBAR 4.2
LOGO CNN INDONESIA

Sumber: https://www.pngwing.com/id/free-png-vsktu

CNN Indonesia merupakan siaran televisi berita gratis dan berbayar (di

Transvision dan IndiHomeTV), serta situs berita milik Trans Media dengan

mengambil lisensi nama CNN dari WarnerBros. Discovery (melalui WarnerBros.

Discovery Asia-Pacific). Saluran ini disiarkan pertama kalinya pada Senin, 17

Agustus 2015. Peluncuran utamanya berlangsung sejak 15 Desember 2015 dalam

rangka memperingati ulang tahun Trans Media yang ke-14.

56
GAMBAR 4.3
LOGO TELEVISI TRANSTV

Sumber: https://www.masvian.com/2020/12/logo-trans-tv-vektor-ai.html

TRANS TV sebagai perusahaan Free to Air television (FTA) Nasional

mengedepankan tayangan informasi dan hiburan yang kreatif, inovatif serta

berkualitas untuk keluarga (General Entertainment) sehingga turut berkontribusi

mensejahterakan sekaligus mencerdaskan kehidupan bangsa untuk Indonesia yang

lebih baik. Memulai siaran Nasional pada tahun 2001, diawali dengan siaran

percobaan Trans Tune In, TRANS TV merupakan sebuah perusahaan media

pertama yang dimiliki oleh TRANSMEDIA, sebuah group media terkemuka

dibawah naungan group CT Corp. [40]

4.1.2 Pra dan Proses Produksi PrimeNews CNN Indonesia TransTV

Keberhasilan yang terjadi pada suatu program acara televisi memerlukan

suatu struktur organisasi yang terorganisir dengan baik dan kesiapan tim yang

matang dalam suatu tahap pelaksanaan produksinya, tidak terkecuali pada program

tayangan CNN Indonesia. Proses produksi tayangan program PrimeNews CNN

Indonesia di TransTV, Muh. Yahya Saraka, dan Lia Amalia, hal 21-32, [41] terdiri

dari beberapa bagian dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai berikut:

1. ‘Pra Produksi
Pada tahap pra produksi meliputi 3 bagian, yaitu penemuan ide,
perencanaan, dan persiapan.
a. Penemuan ide
Proses praproduksi berita pada CNN Indonesia secara
umum pertama kali melalui tahap pengumpulan berita, tema, atau

57
liputan (penemuan ide) yang dirasa sesuai dengan produk dan
karakteristik dari kanal CNN Indonesia.
b. Perencanaan
Berita atau liputan yang dimasukkan dalam dairy daily
merupakan usulan liputan, baik dari reporter, tim planning, atau
request dari tiap program CNN Indonesia. Namun, tidak semua
usulan liputan tersebut langsung disahkan dan dapat diproses
menjadi sebuah produk media. Pada rapat tersebut, seluruh berita
akan disortir dan disahkan untuk diproses oleh tim liputan dan tim
produksi untuk menjadi sebuah produk atau konten media.
c. Persiapan
Berita yang telah terangkum kemudian dipilah dan dipilih
sesuai dengan program dan audiens (poin ini akan dijelaskan pada
bagian berikutnya). Pemilihan berita memerlukan proses riset dan
perencanaan yang dilakukan pada rapat planning harian. Setelah
proses tersebut, pemangku kebijakan, seperti, pimpinan redaksi,
wakil pimpinan redaksi, kepala-kepala departemen, dan produser,
dapat memberi masukan dan arahan agar pemberitaan pada
program tersebut sesuai dengan arah editorial atau fokus
pemberitaan pada hari itu..
2. Tahapan produksi pada CNN Indonesia Newsroom dimulai setelah
usulan liputan yang ada pada daily diary disortir, disahkan, dan
dimasukkan ke dalam coverage note sebagai berikut:
a. Materi produksi
Seluruh usulan liputan berita yang ada pada coverage note
merupakan usulan liputan yang akan diproduksi menjadi sebuah
konten media pada keesokan harinya. Coverage note sendiri
merupakan bentuk penugasan kepada personel (reporter dan
kamerawan) untuk melakukan liputan pada hari berikutnya.
Bagian ini juga berisi mengenai bentuk liputan, liputan mencakup
apa saja, wawancara kepada siapa saja, lokasi liputan, dan
deadline pengiriman berita.
b. Sarana produksi
Faktor-faktor pendukung dalam pelaksanaan produksi
suatu program televisi merupakan sarana produksi yang
diantaranya adalah kamera, unit kontrol kamera, audio/sound,
video tape recorder (VTR), lighting atau pencahayaan, switcher,
dan character generator. Masing – masing sarana produksi ini
harus dioperasikan oleh operator yang ahli di bidangnya dan
dibutuhkan kerja sama dari setiap divisinya.
c. Organisasi pelaksana produksi
Pengaruh organisasi media dalam menentukan isi atau
produk media dari program CNN Indonesia Newsroom dapat
terlihat jelas pada rapat planning dan rapat editorial. Pada rapat
tersebut, pengaruh pucuk pimpinan sangat kuat dalam
menentukan bagaimana dan seperti apa berita yang akan

58
diproduksi pada hari tersebut. Pimpinan redaksi merupakan
puncak hierarki dalam struktur organisasi media di CNN
Indonesia, dilanjutkan wakil pimpinan redaksi, kepala peliputan,
dan kepala produksi. Empat pilar ini yang bertanggung jawab
penuh terhadap isi pemberitaan pada CNN Indonesia secara
umum.

Kerja sama tim yang baik sangat dibutuhkan dan perlu adanya pembagian

tugas yang tercatat sebagai struktur sebagai berikut:

Editor in Chief : Titin Rosmasari


Deputy Editor in Chief : Ike Agestu
Managing Editors : Gusti M. Anugerah Perkasa,
Vetriciawizach Simbolon, Suriyanto
Editors : Ardita, Ahmad Bachrain,
Christina Andhika Setyanti, Christine
Novita Nababan, Gilang Fauzi, Haryanto Tri
Wibowo, Muhammad Ikhsan, S. Yugo
Hindarto, Wishnugroho Akbar
Writers : Agniya Khoiri, Agus Triyono,
Angga Indrawan, Arif Hulwan, Asri Wuni,
Bimo Wiwoho, Dika Dania Kardi, Eka
Santhika, Endro Priherdityo, Febri Ardani,
Feri Agus Setyawan, Hanna Azarya
Samosir, Ihsan J. Dalimunthe, Jun Mahares,
Juprianto Alexander, M. Fajar Fadhillah,
Nova Arifianto, Prima Gumilang, Putra
Permata Tegar Idaman, Safyra Primadhyta,
Surya Sumirat, Fersita Felicia Facette
News Developers : Avinda Eka Utami, Christie Stefanie,
Damar Iradat, Dhio Faiz, Dinda Audriene
Muthmainah, Elise Dwi Ratnasari, Khaira
Ummah, Martahan Sohuturon, Melani
Hermalia Putri, Michael Josua, Diah Ayu
Saraswati, Naely Himami, Puput Tripeni
Juniman, Ramadhan Rizki, Rayhand
Purnama Karim, Riva Dessthania Suastha,
Ryan Hadi Suhendra, Tiara Sutari, Titi
Fajriyah, Tohirin, Yogi Anugrah, Yuli
Yanna Fauzie, Wella Andany
Head of Multimedia : Fajrian
Photographers : Adhi Wicaksono, Andry Novelino,
Mohammad Safir Makki
Creative Designers : Asfahan Yahsyi, Basith Subastian

59
Video Journalists : Aulia Bintang Pratama, Hamka Winovan
Photo Researcher : Hesti Rika Pratiwi, Mundri Winanto
HTML Specialist : Muhammad Ali
Editorial Secretary : Amira Rinita, Innesyifa Haqien
Social Media : Katri Adiningtyas, Rorien Novriana,
Rista Tri Darisman
SEO Research : Aulia Diza, Donni Iskandar
Marketing & Business : Frederick Freinademetz Jebada
Development Division Head
Marketing Strategic Lead : Jefta Trifena Winowod
Marketing Strategic Staff : Vincentius Bismo Saputro,
Danya Farras Nandita
BNR Staff : Oscar Ferry, Renata Angelica
Programme Development Lead : Geraldy Reinhart Lumelle
Business Development Staff : Ayumas Cherliska Putri, Sheila Georgina
Programme Implementer Lead : Nova Riszki Manaf
Implementer Staff : Maya Puspita Sintesa
Admin and : Istiqomah
Reporting Coordinator
Order and : Edlyn Janri
Processing Coordinator
Traffic Staff : Deny Irvan
Event Coordinator : Marangkup Tua Hutauruk
Marketing Public Relation : Enggal Refli Siregar
Coordinator
MPR Staff : Cinthia Kusuma Rani, Mufti Syahidi
Sales & Customer Relation : Ahmad Cahyani
Division Head
Sales Manager : Muhammad Bahar
Admin and : Syiffa Fauzia Defriana
Customer Relation Lead
Admin Staff : Azzahra, Deva
Sales Group Head : Adhitya Aprilliano, Adi Pratama Putra,
Hendrik Anastyawan, Fahri Abas
Government Sales Group Head : Neni Ariani
Sales : Siti Nur Tania, Anastasia Merr,
Oke Agustina, Arini Oktafiani, Anastasia
Agnes, Dwity Septyani Soerono, Savina
Monica, Fanya Rachiem

4.1.3 SMA Muhammadiyah 12 Jakarta

Sekolah Menengah Atas (SMA) Muhammadiyah 12 Jakarta merupakan

sekolah yang beralamat di Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 20 Kelurahan Kayu Manis

60
Kecamatan Matraman Kota Administrasi Jakarta Timur. SMA Muhammadiyah 12

Jakarta merupakan bagian dari Amal Usaha Muhammadiyah di bawah

Persyarikatan Muhammadiyah Matraman yang didirikan sejak tahun 1982 dengan

Surat Keputusan Izin Pendirian 3012/II-08/DKI.82/1982.

GAMBAR 4.4
LOGO SEKOLAH SMA MUHAMMADIYAH 12 JAKARTA

Sumber: Dokumen Sekolah SMA Muhammadiyah 12 Jakarta

Keberhasilan penyelenggaran pendidikan di SMA Muhammadiyah 12 Jakarta

didukung oleh tenaga guru yang profesional dengan latar belakang pendidikannya

sarjana pendidikan. Jumlah tenaga pendidik dan kependidikannya sebanyak 42

orang, yang terdiri dari 33 orang, yakni kepala sekolah dan para guru, serta 4 orang

bagian tata usaha dan 4 orang bagian pekarya.

61
GAMBAR 4.5
STRUKTURAL SEKOLAH

Sumber: Dok Sekolah

4.1.3.1 Ekstrakulikuler Jurnalistik (Media 12)

Salah satu kegiatan ekstrakulikuler yang dimiliki oleh SMA Muhammadiyah

12 Jakarta dikenal dengan sebutan Youth Journalist atau Media 12 yang berdiri

sejak tahun 2017 oleh salah satu alumni dari SMA Muhammadiyah 12 Jakarta. Pada

perkembangannya, Media 12 terus tumbuh dan berkembang di lingkungan sekolah.

Saat ini, Media 12 memiliki peserta didik yang tersebar dari kelas X (sepuluh)

hingga XII (dua belas) sebanyak 30 orang siswa.

Siswa/I yang tergabung dalam ekstrakulikuler jurnalistik ini berkegiatan

dalam keseharian untuk menyampaikan berita – berita kepada seluruh masyarakat

SMA Muhammadiyah 12 Jakarta secara up to date yang dapat menarik minat

membaca bagi siswa/I atau masyarakat SMA Muhammadiyah 12 Jakarta lainnya

yang membacanya. Penggunaan bahasa yang sederhana menjadi minat tersendiri.

Siswa/I yang tergabung di dalam Ekstrakulikuler Jurnalistik tidak hanya

62
memberikan informasi yang terjadi diluar sekolah, tidak jarang mereka mengangkat

topik – topik dalam lingkungan sekolah yang diubah menjadi kritik kepada pihak

sekolah dengan penggunaan bahasa yang sederhana serta tidak memprovokasi bagi

yang membaca.

GAMBAR 4.6
LOGO EKSTRAKULIKULER JURNALISTIK 12

Sumber: Arsip Ekstrakulikuler SMA Muhammadiyah 12 Jakarta

4.2 Hasil Penelitian

Hasil penelitian merupakan sebuah rangkuman dari kumpulan informasi yang

diteliti selama proses penelitian berlangsung. Hasil penelitian mencakup data,

analisis, dan interpretasi yang telah diperoleh dari pengumpulan dan penelitian

terkait dengan penelitian yang sudah dilakukan. Hasil penelitian juga berfungsi

untuk memberikan jawaban dari tujuan dilakukannya sebuah penelitian dan

memberikan kontribusi terhadap pemahaman atau pengetahuan pada suatu bidang

tertentu.

4.2.1 Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, persiapan yang dilakukan terlebih dahulu

oleh peneliti adalah menyiapkan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian

ini, yaitu alat ukur kualitas tayangan dan alat ukur minat menonton. Setelah itu

peneliti membuat kuisioner yang kemudian dikirimkan kepada dosen pembimbing

untuk melakukan pengecekan ulang dan mendapatkan persetujuan untuk

63
melakukan pengambilan data. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan

kuisioner kepada Siswa/I SMA Muhammadiyah 12 Jakarta.

GAMBAR 4.7
PERIJINAN DAN PENGARAHAN DARI KEPALA SEKOLAH

Sumber: Dokumentasi penulis

Penelitian ini menggunakan metode Non-Probability Sampling dengan teknik

Sampling Jenuh di mana data yang diperoleh sesuai jumlahnya dengan

pengambilan responden atau sama dengan data populasi itu sendiri, tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi yang diperoleh melalui satu kali

pengambilan data akan digunakan untuk menguji akat ukur dan menguji hipotesis.

Peneliti melakukan pengambilan data dengan cara menyebar kuesioner melalui

teleconference atau secara daring dikarenakan adanya wabah Virus Covid-19 yang

membuat seluruh Siswa/I SMA Muhammadiyah 12 Jakarta tidak diperbolehkan

datang ke sekolah selain guru dan pegawai sekolah sesuai dengan keputusan

Menteri Pendidikan. Pengambilan data melalui kuesioner ini dilakukan secara

64
bertahap dan berlangsung selama 3 hari dimulai dari tanggal 14 Februari – 17

Februari 2022.

GAMBAR 4.8
PROSES PENGAMBILAN DATA RESPONDEN

Sumber: Dokumentasi penulis

GAMBAR 4.9
PROSES PENGAMBILAN DATA RESPONDEN

Sumber: Dokumentasi penulis

Hasil akhir dari pengambilan data, peneliti memperoleh total 30 orang

responden yang telah melakukan pengisian kuisioner dengan rincian sebagai

berikut: 12 Siswa/I kelas 10, 8 Siswa/I kelas 11, 9 Siswa/I kelas 12. Selanjutnya

65
peneliti melakukan analisis data dengan menggunakan program Statistical Package

for Social Science (SPSS) version 27.0 for Windows.

4.2.2 Karakteristik Responden

Berdasarkan kuisioner yang telah disebarkan kepada responden, diperoleh

hasil bahwa responden terbanyak adalah perempuan sebanyak 22 responden atau

sebesar 73.3%, sedangkan responden laki-laki sebanyak 8 responden atau berkisar

26.7%. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 4.1
JENIS KELAMIN RESPONDEN
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
L 8 26.7 26.7 26.7
Valid P 22 73.3 73.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Sumber: Hasil olah data SPSS 27.0

Peneliti juga menyebarkan kuisioner untuk mengetahui umur dari responden,

data yang diperoleh dari hasil penyebaran tersebut yaitu sebanyak 6 responden atau

20.0% berusia 14 tahun, 7 responden atau 23.3% berusia 15 tahun, 4 responden atau

13.3% berusia 16 tahun, 3 responden atau 10.0% berusia 17 tahun, 7 responden atau

23.3% berusia 18 tahun, dan 3 responden atau 10.0% berusia 19 tahun.

TABEL 4.2
USIA RESPONDEN
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
14 6 20.0 20.0 20.0
15 7 23.3 23.3 43.3
16 4 13.3 13.3 56.7
Valid 17 3 10.0 10.0 66.7
18 7 23.3 23.3 90.0
19 3 10.0 10.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Sumber: Hasil olah data SPSS 27.0

66
Selain dari kedua kuisioner diatas peneliti juga menyebar kuisioner lain

untuk mengetahui apakah responden pernah atau tidak pernah menonton tayangan

program PrimeNews CNN Indonesia di TransTV, didapatkan dari hasil penyebaran

kepada 30 responden menyatakan bahwa responden pernah menyaksikan program

PrimeNews CNN Indonesia di TransTV. Berikut merupakan data yang telah diolah

peniliti:

TABEL 4.3
PERNAH MENONTON PROGRAM PRIMENEWS CNN INDONESIA
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Pernah 30 100.0 100.0 100.0
Valid Tidak pernah 0 0.0 0.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Sumber: Hasil olah data SPSS 27.0

4.2.3 Analisis Variabel X (Kualitas Program CNN Indonesia)

Dalam penelitian yang telah dilakukan, peneliti menggunakan skala

instrumen dengan tujuan mengetahui keputusan responden mengenai masing –

masing item pertanyaan atau alat ukur variabel melalui nilai rata-rata atau mean

pada jawaban kuisioner. Perhitungan kelas interval untuk mengkategorikan setiap

nilai rata – rata (mean) dari jawaban responden didapatkan pada perhitungan

berikut:

Kelas Interval =

Kelas Interval = 0,75

67
Dari perhitungan di atas, interval setiap kelas rerata adalah sebesar 0,75 dan

dapat dikelompokkan berdasarkan kategori sebagai berikut:

TABEL 4.4
KATEGORI JAWABAN

Klasifikasi Nilai Kategori Jawaban

3,25 – 4,00 Sangat Setuju


2,50 – 3,24 Setuju
1,75 – 2,49 Tidak Setuju
1,00 – 1,74 Sangat Tidak Setuju
Sumber: Olah data oleh penulis.

Berdasarkan hasil yang didapatkan dari penyebaran kuisioner sebanyak 15

pernyataan kuisioner yang diberikan kepada 30 responden, berikut adalah statistik

jawaban dari responden:

TABEL 4.5
KUALITAS PROGRAM TAYANGAN PRIMENEWS CNN INDONESIA
Jumlah Responden
No Dimensi Pertanyaan Mean
STS TS S SS

Program PrimeNews CNN Indonesia


1 4 1 4 21 3.40
memberikan informasi yang relevean?

Program PrimeNews CNN Indonesia


2 0 7 3 20 3.43
memberikan informasi yang faktual dan aktual?

Program PrimeNews CNN Indonesia


3 memberikan informasi realistis secara utuh 0 1 27 2 3.03
kepada masyarakat?
Program PrimeNews CNN Indonesia
4 memberikan informasi yang tepat dan tidak 2 2 26 0 2.80
bersifat subjektifitas?

Program PrimeNews CNN Indonesia


5 memberikan informasi yang penting dan 4 2 9 15 3.17
relevan bagi masyarakat secara umum?

68
Program PrimeNews CNN Indonesia
6 memberikan ruang bagi opini dan pandangan 1 2 4 23 3.63
yang beragam?

Program PrimeNews CNN Indonesia


7 memberikan sumber informasi berita yang 1 2 2 25 3.70
relevan atas dasar kerja dari jurnalistik?

Program PrimeNews CNN Indonesia


memberikan liputan yang adil terhadap
8 0 0 1 29 3.97
berbagai pihak yang terlibat dalam berita
tersebut?

Program PrimeNews CNN Indonesia


9 memberikan liputan yang komprehensif 1 0 0 29 3.93
terhadap berbagai topik berita?

Program PrimeNews CNN Indonesia


10 memberikan liputan yang objektif tanpa adanya 0 0 30 0 3.00
bias atau preferensi tertentu?

Program PrimeNews CNN Indonesia


11 memberikan sudut pandang yang 0 1 4 25 3.80
berimbang dan objektif?

Program PrimeNews CNN Indonesia


12 memberikan liputan yang tidak terlalu berfokus 0 3 6 21 3.60
pada sensasionalisme atau kontroversi semata?

Program PrimeNews CNN Indonesia


13 menyajikan informasi dengan cara yang mudah 2 4 20 4 2.87
dipahami dan jelas?
Program PrimeNews CNN Indonesia dapat
14 memenuhi kebutuhan informasi yang 0 1 21 8 3.23
dibutuhkan masyarakat?

Program PrimeNews CNN Indonesia


15 mengedepankan integritas dan etika jurnalisme 2 3 25 0 2.77
yang tinggi dalam penyajiannya?

Sumber: Hasil olah data SPSS 27.0

69
Berdasarkan tabel di atas, maka setiap item pernyataan dapat

diinterpretasikan terhadap indikator kualitas tayangan sebagai berikut:

1. Program PrimeNews CNN Indonesia memberikan informasi yang

relevan?

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, pertanyaan nomor 1 memiliki mean sebesar

3.40 sebanyak 25 responden menyatakan setuju sehingga didapat dikatakan

program PrimeNews CNN Indonesia menyebarluaskan informasi yang

relevan.

2. Program PrimeNews CNN Indonesia memberikan informasi yang

faktual dan aktual?

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, pertanyaan nomor 2 memiliki mean sebesar

3.43 sebanyak 23 responden menyatakan setuju sehingga didapat dikatakan

program PrimeNews CNN Indonesia memberikan informasi yang faktual dan

aktual.

3. Program PrimeNews CNN Indonesia memberikan informasi realistis

secara utuh kepada masyarakat?

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, pertanyaan nomor 3 memiliki mean sebesar

3.03 sebanyak 29 responden menyatakan setuju sehingga didapat dikatakan

program PrimeNews CNN Indonesia memberikan informasi realistis secara

utuh kepada masyarakat.

4. Program PrimeNews CNN Indonesia memberikan informasi yang tepat

dan tidak bersifat subjektifitas?

70
Berdasarkan tabel 4.4 di atas, pertanyaan nomor 4 memiliki mean sebesar

2.80 sebanyak 26 responden menyatakan setuju sehingga didapat dikatakan

program PrimeNews CNN Indonesia memberikan informasi yang tepat dan

tidak bersifat subjektif.

5. Program PrimeNews CNN Indonesia memberikan informasi yang

penting dan relevan bagi masyarakat secara umum?

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, pertanyaan nomor 5 memiliki mean sebesar

3.17 sebanyak 24 responden menyatakan setuju sehingga didapat dikatakan

program PrimeNews CNN Indonesia memberikan informasi yang penting

dan relevan bagi masyarakat secara umum.

6. Program PrimeNews CNN Indonesia memberikan ruang bagi opini dan

pandangan yang beragam?

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, pertanyaan nomor 6 memiliki mean sebesar

3.63 sebanyak 27 responden menyatakan setuju sehingga didapat dikatakan

program PrimeNews CNN Indonesia memberikan ruang bagi opini dan

pandangan yang beragam.

7. Program PrimeNews CNN Indonesia memberikan sumber informasi

berita yang relevan atas dasar kerja dari jurnalistik?

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, pertanyaan nomor 7 memiliki mean sebesar

3.70 sebanyak 27 responden menyatakan setuju sehingga didapat dikatakan

program PrimeNews CNN Indonesia memberikan sumber informasi berita

yang relevan atas dasar kerja dari jurnalistik.

71
8. Program PrimeNews CNN Indonesia memberikan liputan yang adil

terhadap berbagai pihak yang terlibat dalam berita tersebut?

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, pertanyaan nomor 8 memiliki mean sebesar

3.97 sebanyak 30 responden menyatakan setuju sehingga didapat dikatakan

program PrimeNews CNN Indonesia memberikan liputan yang adil terhadap

berbagai pihak yang terlibat dalam berita tersebut.

9. Program PrimeNews CNN Indonesia memberikan liputan yang

komprehensif terhadap berbagai topik berita?

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, pertanyaan nomor 9 memiliki mean sebesar

3.93 sebanyak 29 responden menyatakan setuju sehingga didapat dikatakan

program PrimeNews CNN Indonesia memberikan liputan yang komprehensif

terhadap berbagai topik berita.

10. Program PrimeNews CNN Indonesia memberikan liputan yang objektif

tanpa adanya bias atau preferensi tertentu?

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, pertanyaan nomor 10 memiliki mean sebesar

3.00 sebanyak 30 responden menyatakan setuju sehingga didapat dikatakan

program PrimeNews CNN Indonesia memberikan liputan yang objektif tanpa

adanya bias atau preferensi tertentu.

11. Program PrimeNews CNN Indonesia memberikan sudut pandang yang

berimbang dan objektif?

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, pertanyaan nomor 11 memiliki mean sebesar

3.80 sebanyak 29 responden menyatakan setuju sehingga didapat dikatakan

72
program PrimeNews CNN Indonesia memberikan sudut pandang yang

berimbang dan objektif.

12. Program PrimeNews CNN Indonesia memberikan liputan yang tidak

terlalu berfokus pada sensasionalisme atau kontroversi semata?

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, pertanyaan nomor 12 memiliki mean sebesar

3.60 sebanyak 27 responden menyatakan setuju sehingga didapat dikatakan

program PrimeNews CNN Indonesia memberikan liputan yang tidak terlalu

berfokus pada sensasionalisme atau kontroversi semata.

13. Program PrimeNews CNN Indonesia menyajikan informasi dengan cara

yang mudah dipahami dan jelas?

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, pertanyaan nomor 13 memiliki mean sebesar

2.87 sebanyak 24 responden menyatakan setuju sehingga didapat dikatakan

program PrimeNews CNN Indonesia menyajikan informasi dengan cara yang

mudah dipahami dan jelas.

14. Program PrimeNews CNN Indonesia dapat memenuhi kebutuhan

informasi yang dibutuhkan masyarakat?

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, pertanyaan nomor 14 memiliki mean sebesar

3.23 sebanyak 29 responden menyatakan setuju sehingga didapat dikatakan

program PrimeNews CNN Indonesia dapat memenuhi kebutuhan informasi

yang dibutuhkan masyarakat.

15. Program PrimeNews CNN Indonesia mengedepankan integritas dan

etika jurnalisme yang tinggi dalam penyajiannya?

73
Berdasarkan tabel 4.4 di atas, pertanyaan nomor 15 memiliki mean sebesar

2.77 sebanyak 25 responden menyatakan setuju sehingga didapat dikatakan

program PrimeNews CNN Indonesia mengedepankan integritas dan etika

jurnalisme yang tinggi dalam penyajiannya.

4.2.4 Analisis Variabel Y (Minat Menonton Program CNN Indonesia)

Berdasarkan hasil yang didapatkan dari penyebaran kuisioner sebanyak 8

pernyataan kuisioner yang diberikan kepada 30 responden, berikut adalah statistik

jawaban dari responden:

TABEL 4.6
MINAT MENONTON PROGRAM TAYANGAN PRIMENEWS CNN
INDONESIA
Jumlah Responden
No Dimensi Pertanyaan Mean
STS TS S SS

Saya memiliki minat yang tinggi untuk


1 menonton program PrimeNews CNN 0 3 9 18 3.50
Indonesia secara rutin

Saya merasa terpanggil untuk mendapatkan


2 informasi terbaru melalui program PrimeNews 0 0 1 29 3.97
CNN Indonesia

Saya merasa bahwa menonton program


PrimeNews CNN Indonesia penting untuk
3 0 3 27 0 2.90
tetap up-to-date dengan perkembangan di
dunia

Saya merasa antusias dan tertarik ketika


4 menonton berita terbaru yang ditayangkan 0 1 0 29 2.97
oleh program PrimeNews CNN Indonesia

Saya menemukan kepuasan dalam


memperoleh informasi aktual melalui
5 0 4 14 12 3.27
menonton program PrimeNews CNN
Indonesia

74
Saya merasa program PrimeNews CNN
6 Indonesia memberikan konten yang relevan 0 0 2 28 3.93
dan menarik bagi kebutuhan informasi saya

Saya merasa terdorong untuk membahas


berita terkini dengan teman, keluarga, atau
7 0 0 1 29 3.97
rekan kerja setelah menonton program
PrimeNews CNN Indonesia

Saya merasa bahwa menonton berita adalah


tanggung jawab warga negara yang
8 bertanggung jawab untuk tetap terinformasi 0 0 3 27 3.90
tentang hal-hal yang terjadi di lingkungan
sekitar
Sumber: Hasil olah data SPSS 27.0

1. Saya memiliki minat yang tinggi untuk menonton program PrimeNews

CNN Indonesia secara rutin

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, pernyataan nomor 1 memiliki mean sebesar 3.5

sebanyak 27 responden menyatakan setuju sehingga responden merasa ingin

menonton program PrimeNews CNN Indonesia secara rutin.

2. Saya merasa terpanggil untuk mendapatkan informasi terbaru melalui

program PrimeNews CNN Indonesia

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, pernyataan nomor 2 memiliki mean sebesar

3.97 sebanyak 30 responden merasa terpanggil untuk mendapatkan informasi

terbaru melalui program PrimeNews CNN Indonesia.

3. Saya merasa bahwa menonton program PrimeNews CNN Indonesia

penting untuk tetap up-to-date dengan perkembangan di dunia

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, pernyataan nomor 3 memiliki mean sebesar

2.90 sebanyak 27 responden merasa dengan menonton program PrimeNews

75
CNN Indonesia bisa mendapatkan informasi yang up-to-date dengan

perkembangan yang sedanag terjadi di dunia.

4. Saya merasa antusias dan tertarik ketika menonton berita terbaru yang

ditayangkan oleh program PrimeNews CNN Indonesia

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, pernyataan nomor 4 memiliki mean sebesar

2.97 sebanyak 29 responden merasa antusias dan tertarik ketika menonton

berita terbaru yang ditayangkan oleh program PrimeNews CNN Indonesia.

5. Saya menemukan kepuasan dalam memperoleh informasi aktual melalui

menonton program PrimeNews CNN Indonesia

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, pernyataan nomor 5 memiliki mean sebesar

3.27 sebanyak 26 responden merasa menemukan kepuasan dalam

memperoleh informasi aktual melalui menonton program PrimeNews CNN

Indonesia.

6. Saya merasa program PrimeNews CNN Indonesia memberikan konten

yang relevan dan menarik bagi kebutuhan informasi saya

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, pernyataan nomor 6 memiliki mean sebesar

3.93 sebanyak 30 responden merasa program PrimeNews CNN Indonesia

memberikan konten yang relevan dan menarik bagi kebutuhan informasi

penonton.

7. Saya merasa terdorong untuk membahas berita terkini dengan teman,

keluarga, atau rekan kerja setelah menonton program PrimeNews CNN

Indonesia

76
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, pernyataan nomor 7 memiliki mean sebesar

3.97 sebanyak 30 responden merasa terdorong untuk membahas berita terkini

dengan teman, keluarga, atau rekan kerja setelah menonton program

PrimeNews CNN Indonesia.

8. Saya merasa bahwa menonton berita adalah tanggung jawab warga

negara yang bertanggung jawab untuk tetap terinformasi tentang hal-

hal yang terjadi di lingkungan sekitar

Berdasarkan tabel 4.5 di atas, pernyataan nomor 8 memiliki mean sebesar

3.90 sebanyak 30 responden merasa bahwa menonton berita adalah tanggung

jawab warga negara yang bertanggung jawab untuk tetap terinformasi tentang

hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitar.

4.2.5 Uji Korelasi

Uji korelasi merupakan sebuah metode statistik yang digunakan untuk

mengukur hubungan antara dua variabel. Metode ini sangat membantu dalam

memahami hubungan antara variabel – variabel tersebut serta untuk menentukan

sejauh mana variabel – variabel tersebut bergerak bersama-sama. Uji korelasi juga

sangat berguna dalam menganalisis data di dalam penelitian untuk menggambarkan

hubungan antara variabel – variabel yang diukur.

Menurut Andy Field et.all. dalam Ce Gunawan, hal 95 [42] mengatakan


‘Uji korelasi adalah teknik statistik yang digunakan untuk mengevaluasi
hubungan antara dua variabel. Ini menghasilkan koefisien korelasi yang
mengukur tingkat kekuatan dan arah hubungan linier antara variabel-
variabel tersebut.’
Untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel “Kualitas Tayangan”

dengan variabel “Minat Menonton”, peneliti menggunakan program SPSS 27.0

dengan metode analisis korelasi bivariate. Pengukuran kekuatan hubungan antar

77
kedua variabel tersebut dapat dilakukan dengan melihat nilai pada koefisien

korelasi. Hasil data antara variabel kualitas tayangan dengan variabel minat

menonton dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 4.7
KORELASI VARIABEL (X) DAN VARIABEL (Y)
Correlations
Kualitas Minat
Kualitas Pearson
1 .610**
Correlation
Sig. (2-tailed) 0
N 30 30
Minat Pearson
.610** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) 0
N 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Hasil olah data SPSS 27.0

Berdasarkan pada tabel korelasi di atas menunjukkan bahwa koefisien

korelasi variabel kualitas tayangan (X) adalah 0,610. Jika dibandingkan dengan

tabel kategori koefisien korelasi, besarnya nilai korelasi 0,610 termasuk pada

hubungan yang rendah atau dapat dikatakan bahwa hubungan antara kualitas

tayangan dengan minat menonton memiliki hubungan yang lemah.

4.2.6 Analisis Regresi dan Koefisien Regresi

Analisis regresi merupakan sebuah metode statistik yang digunakan untuk

mempelajari hubungan antara satu variabel dependen (y) dan satu atau lebih

variabel independen (x). Tujuan dari analisis regresi untuk mengidentifikasi dan

memahami hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Koefisien

regresi merupakan estimasi statistik yang mengukur perubahan dalam variabel

dependen (y) yang terkait dengan perubahan satu unit dalam variabel independen

(x). Menurut Montgomery dan Vining dalam David J. Olive, hal 117, [43] ‘analisis

78
regresi adalah metode yang paling umum digunakan dalam statistik untuk

mempelajari hubungan antara variabel dependen dan independen. Mereka

menjelaskan bahwa koefisien regresi adalah perkiraan’.

Hasil uji korelasi antara variabel “Kualitas Tayangan” dengan variabel

“Minat Menonton” yang menyatakan bahwa keduanya memiliki hubungan, maka

dalam analisis regresi akan menunjukkan adanya arah pengaruh signifikan atau

tidaknya kedua variabel yang diteliti. Untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh yang signifikan antara kualitas tayangan (X) dengan minat menonton (Y)

dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai F yang didapatkan pada

perhitungan tabel ANOVA menggunakan program SPSS.

Jika nilai F hitung lebih besar dari F tabel maka dapat dikatakan bahwa

variabel kualitas tayangan (X) memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel

minat menonton (Y), namun jika F hitung bernilai lebih kecil dari F tabel maka

variabel kualitas tayangan (X) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

variabel minat menonton (Y). Berdasarkan hasil uji regresi yang dilakukan

menggunakan program SPSS 27.0 didapatkan hasil pada tabel ANOVA sebagai

berikut:

TABEL 4.8
HASIL ANALISIS VARIAN (ANOVA)
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 27.273 1 27.273 16.627 .000b
Residual 45.927 28 1.640
Total 73.200 29
a. Dependent Variable: Minat
b. Predictors: (Constant), Kualitas

Sumber: Hasil olah data SPSS 27.0

79
Berdasarkan tabel ANOVA di atas, didapatkan nilai Fhitung sebesar 16,627.

Sedangkan jika dibandingkan dengan Ftabel untuk sampel berjumlah 30 dengan

derajat kebebasan (df) = n-2 = 30-2 = 28 dan derajat signifikansi 0,05 yaitu bernilai

0,683 maka nilai Fhitung (16,627) > Ftabel (0,683), sehingga didapatkan bahwa

adanya pengaruh signifikan antara kualitas tayangan (X) program PrimeNews CNN

Indonesia terhadap minat menonton (Y).

Jika telah diketahui bahwa variabel X memiliki pengaruh signifikan terhadap

variabel Y, maka untuk mengetahui hasil regresi antara variabel kualitas tayangan

(X) dengan variabel minat menonton (Y) dilakukan analisis regresi linier

menggunakan program SPSS 27.0. Menurut Rahmat Kriyantono [31] dan Supardi,

hal 229, [44], untuk mengukur tingkat pengaruh variabel tersebut dapat dilakukan

dengan menggunakan rumus berikut:

Keterangan :

Y = Varibel terikat (dependen yang diprediksi)

α = Nilai Intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0

b = Koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel

X = Varibel Bebas (independen)

Berdasarkan pengolahan data antara kedua variabel mengenai analisis regresi

linear, didapatkan hasil sebagai berikut:

80
TABEL 4.9
UJI KOEFISIEN REGRESI ANTARA VARIABEL (X) DAN VARIABEL
(Y)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 15.255 3.693 11.383 0.000
Kualitas 0.616 0.067 0.977 5.284 0.000
a. Dependent Variable: Minat
Sumber: Hasil olah data SPSS 27.0

Berdasarkan tabel di atas, nilai a sebagai konstanta dan nilai b sebagai

koefisien regresi ditunjukkan pada kolom B (unstandardized coefficients), maka

diperoleh persamaan dari rumus regresi adalah Y = 3.255+ 0.616X. Perhitungan

yang didapatkan pada rumus regresi menandakan bahwa jika tidak ada kualitas

tayangan (X) maka nilai konstanta minat menonton (Y) sebesar 3.255. Sedangkan

nilai koefisien regresi sebesar 0.616 yang artinya bahwa setiap ada peningkatan

kualitas tayangan dalam program PrimeNews CNN Indonesia maka akan

meningkatkan minat menonton responden sebesar 0.616.

4.2.7 Koefisiensi Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk menyatakan besar atau kecilnya nilai

kontribusi variabel kualitas tayangan (X) terhadap variabel minat menonton (Y).

Besaran angka koefisien determinasi dapat diketahui dengan rumus menurut

Sugiyono sebagai berikut:

Keterangan :
KD = Koefisien determinasi
r = Koefisien korelasi

81
Berdasarkan rumus tersebut, nilai r square (r2) diperoleh pada hasil

perhitungan yang terdapat pada tabel kolom R square. Data yang telah diolah

menggunakan program SPSS 27.0 didapatkan tabel summary dengan menampilkan

nilai R square yang dimaksud. Hasil perhitungan nilai determinasi antara kedua

variabel dapat dilihat pada tabel berikut:

TABEL 4.10
HASIL UJI KOEFISIENSI DETERMINASI
Model Summaryb
Std. Error of
R Adjusted
Model R the
Square R Square
Estimate
1 .977a 0.955 0.953 1.108
a. Predictors: (Constant), Minat
b. Dependent Variable: Kualitas
Sumber: Hasil olah data SPSS 27.0

Berdasarkan hasil pada tabel di atas didapatkan bahwa nilai r2 atau r square

adalah 0,955 sehingga diperoleh persentase nilai koefisien determinasi sebagai

berikut:

K𝐷 = 0,955 × 100%
K𝐷 = 95.5 %
Dari perhitungan di atas maka dapat dikatakan bahwa variabel kualitas

tayangan (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel minat menonton (Y) sebesar

95,5%, sedangkan sisanya 4,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diukur

dalam penelitian ini.

4.2.8 Uji Hipotesis

Uji hipotesis merupakan sebuah prosedur statistik yang digunakan untuk

mengambil keputusan tentang suatu klaim atau pernyataan yang dibuat tentang

populasi berdasarkan data sampel yang ada. Uji hipotesis melibatkan pembentukan

82
hipotesis nol (H0) yang ingin diuji dan hipotesis alternatif (H1) yang menyatakan

klaim yang ingin didukung.

Menurut Howell D.C dalam Jimmie Leppink, hal 275, [45] mengatakan
"Pembentukan Hipotesis Nol (H0) dan Hipotesis Alternatif (H1): Howell
menjelaskan bahwa hipotesis nol (H0) adalah klaim yang diajukan untuk diuji
atau dibuktikan salah, sementara hipotesis alternatif (H1) adalah klaim yang
ingin didukung atau dibuktikan benar”

Dalam uji hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Ha : Adanya pengaruh kualitas program PrimeNews CNN Indonesia di TransTV

terhadap minat menonton bagi Siswa/I Ekstrakulikuler Jurnalistik SMA

Muhammadiyah 12 Jakarta.

H0 : Tidak adanya pengaruh kualitas program PrimeNews CNN Indonesia di

TransTV terhadap minat menonton bagi Siswa/I Ekstrakulikuler Jurnalistik

SMA Muhammadiyah 12 Jakarta.

Berdasarkan hasil uji hipotesis melalui perhitungan nilai statistik t yang

menunjukkan seberapa besar pengaruh satu variabel bebas (independen atau X)

dalam menjelaskan variasi variabel terikat (dependen atau Y), dengan melihat

perbandingan nilai t pada tabel distribusi. Rachmat Kriyantono [31] mengatakan :

1. “Jika nilai t yang diperoleh dari penelitian lebih atau sama besar dengan
batas nilai yang terdapat dalam tabel distribusi t, maka terdapat hubungan
yang berarti atau signifikan dan hipotesis diterima.
2. Jika nilai t diperoleh dari penelitian lebih kecil dari batas nilai yang
terdapat dalam tabel distribusi nilai t, maka tidak terdapat hubungan yang
berarti atau tidak signifikan dan hipotesis ditolak”.
Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan menggunakan SPSS 27.0

didapatkan hasil nilai statistik t melalui tabel koefisien sebagai berikut:

83
TABEL 4.11
HASIL UJI KOEFISIENSI (UJI T)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Cosefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.255 0.693 2.383 0.000
Kualitas 0.616 0.067 0.977 0.896 0.000
a. Dependent Variable: Minat
Sumber: Hasil olah data SPSS 27.0

Pada tabel di atas diperoleh nilai t dengan derajat kebebasan (df) = n-2 dengan

hasil 30 – 1 = 29 dan dengan taraf signifikansi 5% (0,05) maka diperoleh t tabel

sebesar 0.361. Jika dibandingkan dengan nilai t yang didapatkan pada penelitian ini

adalah sebesar 0.896 sehingga nilai thitung > ttabel yang berarti H0 ditolak dan Ha

diterima bahwa adanya pengaruh signifikan antara kualitas program PrimeNews

CNN Indonesia di TransTV terhadap minat menonton Siswa/I Ekstrakulikuler

Jurnalistik SMA Muhammadiyah 12 Jakarta.

4.3 Pembahasan

Peneliti telah melakukan olah hasil data kuisioner menggunakan program

software Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 27.0 yang telah

peneliti sebarkan kepada sebanyak 30 responden pada tanggal 14 Februari – 17

Februari 2022 untuk mengetahui pengaruh kualitas program PrimeNews CNN

Indonesia terhadap minat menonton Siswa/I Ekstrakulikuler Jurnalistik SMA

Muhammadiyah 12 Jakarta maka didapatkan hasil bahwa adanya pengaruh

signifikan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) atau adanya

pengaruh kualitas program PrimeNews CNN Indonesia terhadap minat menonton,

berdasarkan teori uses and effect yang dikemukakan oleh Sven Windahl, hal 27,

84
[25] mengenai efek yang ditimbulkan dari mengkonsumsi media menyatakan

bahwa kualitas suatu program acara yang terbentuk oleh karakteristik isi dapat

memberikan efek pada penonton yang salah satunya dapat membentuk minat

menonton di masyarakat.

Menurut Sandjaja dalam Fahri Ramadhan dan Agus Aprianti, hal. 4, [46]:

‘Minat bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir, melainkan hasil


belajar, mempengaruhi proses belajar selanjutnya, serta mempengaruhi
penerimaan minat-minat baru sehingga seseorang memberikan perhatian
yang lebih besar terhadap subjek tertentu, misalnya pada sebuah tayangan di
televisi. Minat menonton merupakan suatu keadaan di mana
individu/khalayak terbangkit untuk mengarahkan perhatiannya secara sadar
terhadap objek yang disenanginya. Oleh sebab itu untuk menggugah minat
penonton untuk menyaksikan satu tayangan di televisi perlu adanya kiat yang
dilakukan oleh produsen sebuah acara untuk menarik perhatian penonton.’

Ikrima Nurfikria dan Megawati Asrul Tawulo, hal. 46, [47w] menyatakan

bahwa, “Komodifikasi konflik yang dikemas dalam sebuah tayangan di televisi

salah satunya pada jenis acara talkshow menurut merupakan salah satu strategi

produsen acara televisi dalam menarik perhatian audiens.”. Program PrimeNews

CNN Indonesia merupakan salah satu program berita yang seringkali memberikan

informasi – informasi yang tengah terjadi pada suatu konflik atau isu yang sedang

ramai menjadi topik pembicaraan di masyarakat.

Pengisi kuisioner yang berjumlah 30 responden terdiri atas 8 responden

berjenis kelamin laki – laki atau sekitar 26,7% dan 22 responden berjenis kelamin

perempuan atau sekitar 73,3%. Seluruh responden menyatakan pernah menonton

tayangan program PrimeNews CNN Indonesia di TransTV, hal ini menunjukkan

bahwa tayangan program PrimeNews CNN Indonesia meupakan program yang

berhasil diminati target penonton di seluruh khalayak umum.

85
Para responden berusia 14 tahun yaitu sebanyak 6 responden atau 20.0%

berusia 14 tahun, 7 responden atau 23.3% berusia 15 tahun, 4 responden atau 13.3%

berusia 16 tahun, 3 responden atau 10.0% berusia 17 tahun, 7 responden atau 23.3%

berusia 18 tahun, dan 3 responden atau 10.0% berusia 19 tahun. Hal ini dapat

dikatakan bahwa program PrimeNews CNN Indonesia juga diminati tidak hanya

dari kalangan pekerja atau khalayak dewasa.

Pada dasarnya, masyarakat pada jenis kelamin dan rentang usia berapapun

sebaiknya memilih tayangan yang berkualitas sebagai sarana untuk mencari hiburan

atau mencari informasi yang dibutuhkan. Tayangan juga harus dikemas secara

informatif dan bersifat netral atau tidak memiliki keberpihakan sehingga pemirsa

yang menyaksikan tayangan televisi mampu memiliki sikap kritis pada informasi

yang sedang disaksikan. Hal tersebut merupakan tugas penting dari penyedia

tayangan program televisi untuk mampu menyajikan tayangan yang berkualitas

dalam menarik minat penonton.

Kuisioner yang disebarkan pada 30 responden terdiri dari 15 butir pernyataan

untuk variabel bebas serta 8 butir pernyataan untuk variabel terikat dan diisi

berdasarkan skala Likert. Menurut Dwi Priyanto [48]:

“Uji validitas yang dilakukan untuk menentukan aitem pernyataan


mana saja yang dapat digunakan atau diolah secara statistik diambil
berdasarkan indikator berikut:
1. Jika rhitung > rtabel, butir pernyataan valid atau dapat digunakan untuk
analisis data.
2. Jika rhitung < rtabel, butir pernyataan tidak valid atau tidak dapat
digunakan dan butir pernyataan tersebut harus digugurkan.”

Berdasarkan tabel r untuk jumlah responden 30 adalah 0,361. Hasil pada tabel

3.3 diperoleh dari 15 butir pernyataan mengenai kualitas program PrimeNews CNN

86
Indonesia yang diuji kepada responden terdapat 2 butir pernyataan yang nilai r

hitungnya berada di bawah r tabel yaitu pada pernyataan nomor 11 dan pernyataan

nomor 14. Dengan demikian, terdapat 13 butir pernyataan yang valid pada variabel

kualitas tayangan program CNN Indonesia. Sedangkan pada 8 butir pernyataan

mengenai minat menonton Siswa/I yang diuji tidak terdapat butir pernyataan yang

nilai r hitungnya lebih rendah dari r tabel sehingga seluruh butir pernyataan

mengenai minat menonton dinyatakan valid.

Setelah dilakukan uji validitas, dilakukan uji reliabilitas menggunakan

metode Cronbach”s Alpha. Menurut Dwi Priyanto [46], kriteria untuk pengambilan

keputusan pada uji reliabilitas adalah sebagai berikut:

“1. Cronbach”s Alpha < 0,6 = reliabilitas buruk


2. Cronbach”s Alpha 0,6 – 0,8 = reliabilitas diterima
3. Cronbach”s Alpha > 0,8 = reliabilitas baik”

Berdasarkan hasil uji reliabilitas yang telah dilakukan, didapatkan bahwa nilai

reliabilitas Cronbach”s Alpha pada variabel X sebesar 0.919 sehingga dinyatakan

memiliki reliabilitas yang baik. Sedangkan nilai reliabilitas Cronbach”s Alpha pada

variabel Y sebesar 0.978 sehingga dinyatakan memiliki reliabilitas yang dapat

diterima.

Butir pernyataan pada variabel X yang menonjol dengan nilai mean 3,97

adalah butir pernyataan nomor 8 yang menyatakan 30 responden atau 100%

responden menyetujui bahwa program PrimeNews CNN Indonesia memberikan

liputan yang adil terhadap berbagai pihak yang terlibat dalam berita tersebut.

Kemudian diikuti pada butir pernyataan nomor 9 yang didapatkan nilai mean 3,93

dan sebanyak 30 responden atau 100% menyatakan setuju pada pernyataan bahwa

87
Program PrimeNews CNN Indonesia memberikan liputan yang komprehensif

terhadap berbagai topik berita. Dengan demikian, informasi yang disampaikan oleh

Program PrimeNews CNN Indonesia tidak direkayasa atau dibuat – buat untuk

memenuhi suatu keperluan suatu kelompok.

Menurut data yang telah peneliti olah menggunakan program software

Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 27.0 didapatkan kualitas

program PrimeNews CNN Indonesia di TransTV memiliki nilai korelasi sebesar

0.610 terhadap minat menonton Siswa/I Ekstrakulikuler Jurnalistik SMA

Muhammaduyah 12 Jakarta. Hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara

kualitas program PrimeNews CNN Indonesia terhadap minat menonton Siswa/I

Ekstrakulikuler Jurnalistik SMA Muhammaduyah 12 Jakarta berada pada kategori

menegah. Nilai positif yang didapatkan pada nilai korelasi menunjukkan bahwa

adanya hubungan yang berarah positif antara kedua variabel walaupun

hubungannya lemah, artinya jika kualitas program PrimeNews CNN Indonesia

meningkat maka minat menonton dari Siswa/I Ekstrakulikuler Jurnalistik SMA

Muhammaduyah 12 Jakarta juga dapat meningkat dan begitupun sebaliknya jika

kualitas program PrimeNews CNN Indonesia menurun maka juga dapat

menurunkan minat menonton.

Berdasarkan dari hasil uji regresi pada tabel ANOVA didapatkan nilai F yang

lebih besar dibandingkan F tabel sehingga diperoleh bahwa variabel kualitas

program PrimeNews CNN Indonesia mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel minat menonton. Pada perhitungan regresi selanjutnya

didtapatkan nilai a sebagai konstanta dan nilai b sebagai koefisien regresi yang

88
ditunjukkan kolom B pada bagian unstandardized coefficients, diperoleh

persamaan regresi Y = 3.225 + 0.616 7X.

GAMBAR 4.7
ARAH HUBUNGAN VARIABEL X DAN VARIABEL Y

Sumber: Hasil olah data SPSS 27.0

Perhitungan yang didapatkan pada rumus regresi menandakan bahwa jika

tidak ada kualitas tayangan (X) maka nilai konstanta minat menonton (Y) sebesar

3.255. Sedangkan nilai koefisien regresi sebesar 0.616 yang mempunyai arti setiap

ada peningkatan kualitas tayangan program PrimeNews CNN Indonesia maka akan

meningkatkan minat menonton sebesar 0.616. Angka pada b yang bernilai positif

menandakan kumpulan data penelitian berada pada suatu garis lurus atau linear di

mana peningkatan nilai kualitas program PrimeNews CNN Indonesia diikuti oleh

minat menonton responden pada arah yang sama dan dapat dibuktikan pada grafik

plot yang tertera pada gambar 4.7.

Pada hasil Uji Determinasi didapatkan bahwa r2 atau r square bernilai 0,955

sehingga diperoleh persentase koefisien determinasi sebesar 99.5% persentase

89
tersebut menunjukan bahwa variabel kualitas tayangan program PrimeNews CNN

Indonesia memberikan kontribusi atau pengaruh sebesar 99.5% terhadap variabel

minat menonton, sedangkan sisanya 4.5% merupakan hubungan variabel lain yang

tidak diukur dalam penelitian ini.

Hal ini sejalan dengan keeratan hubungan atau korelasi antara kualitas

tayangan suatu program terhadap minat penonton yang tergolong lemah. Kualitas

suatu tayangan memang dinilai dapat menarik minat penonton untuk menyaksikan

acara tersebut sesuai dengan teori uses and effect yang menyatakan adanya efek

yang diberikan pada kualitas suatu program yang dikonsumsi oleh masyarakat dan

salah satu efeknya adalah minat untuk menonton.

Analisis data yang terakhir pada penelitian ini adalah pengujian hipotesis

dengan membandingkan nilai t hasil perhitungan (t hitung) dengan t tabel. Nilai t

tabel diperoleh dengan menentukan derajat kebebasan (df) dan taraf signifikansi

sebesar 5% atau 0,05 sehingga diperoleh nilai t tabel untuk 30 responden adalah

0.361. Sementara hasil perhitungan statistik untuk t hitung didapatkan sebesar 0.896

Jika dibandingkan, maka diperoleh nilai t hitung 0.896 lebih besar dari t tabel 0.361

sehingga H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh kualitas

program PrimeNews CNN Indonesia di TransTV terhadap minat menonton Siswa/I

Ekstrakulikuler Jurnalistik SMA Muhammadiyah 12 Jakarta.

90
BAB 5

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada

30 responden yang merupakan Siswa/I Ekstrakulikuler Jurnalistik SMA

Muhammadiyah 12 Jakarta dengan teknik pengambilan sampel dengan Non-

probability sampling dan metode Sampel jenuh dengan kriteria responden berada

pada usia 14 hingga 19 tahun dan pernah menyaksikan tayangan program CNN

Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah Pengaruh

Kualitas Program PrimeNEws CNN Indonesia terhadap Minat Menonton Siswa/I

Ekstrakulikuler Jurnalistik SMA Muhammadiyah 12 Jakarta. Kualitas suatu

tayangan menurut teori uses and effect yang dikemukakan oleh Sven Windahl dapat

mempengaruhi perilaku penonton dan menimbulkan efek berupa minat menonton.

Berdasarkan dari keseluruhan hasil penelitian ini, mendapati kesimpulan

bahwa besarnya terdapat pengaruh signifikan antara kualitas program PrimeNews

CNN Indonesia di TransTV terhadap minat menonton Siswa/I Ekstrakulikuler

Jurnalistik SMA Muhammadiyah 12 Jakarta dengan besar pengaruh 95.5%,

sedangkan sisanya 4.5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diukur dalam

penelitian ini. Kemudian pengujian statistik dilakukan menggunakan bantuan

program perangkat lunak Statistical Program for Social Science (SPSS) versi 27.0.

Hasil uji validitas dan reliabilitas berdasarkan total 15 pernyataan yang

diajukan pada variabel kualitas program PrimeNews CNN Indonesia, didapatkan

reliabilitas yang baik dengan nilai Alpha Cronbach sebesar 0.919 dan 2 butir

91
pernyataan nomor 11 dan 14 yang gugur karena nilai r hitung berada di bawah r

tabel. Nilai r tabel untuk jumlah responden 30 adalah sebesar 0,361. Sedangkan

pada variabel minat menonton dengan 8 butir pernyataan memiliki reliabilitas yang

cukup atau diterima dengan nilai Alpha Cronbach sebesar 0,978.

Hasil uji analisis korelasi antara kualitas program tayangan program

PrimeNews CNN Indonesia dengan minat menonton didapatkan hasil bahwa kedua

variabel tersebut memiliki hubungan yang menengah dengan nilai signifikansi

0,393. Jika dibandingkan dengan pengaruhnya sebesar 95.5% maka dapat dikatakan

hubungan yang lemah ini dimungkinkan terjadi.

Pada hasil analisis regresi didapatkan F hitung sebesar 0.361 dengan rumus

regresi linear Y = 3.255 + 0.616X yang berarti jika tidak ada kualitas pada program

PrimeNews CNN Indonesia maka, nilai konstanta minat menonton sebesar 3.255

dan setiap adanya peningkatan kualitas tayangan program PrimeNews CNN

Indonesia akan meningkatkan minat menonton Siswa/I Ekstrakulikuler Jurnalistik

SMA Muhammadiyah 12 Jakarta sebesar 0.616. Sedangkan pada F hitung jika

dibandingkan dengan F tabel untuk 30 responden dengan derajat kebebasan 28 atau

(n-2) sebesar 16.627 maka nilai F hitung pada penelitian ini lebih tinggi dari F tabel,

sehingga dinyatakan bahwa variabel bebas (kualitas program PrimeNews CNN

Indonesia) memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya (minat

menonton).

Pengujian hipotesis dilakukan dengan mengukur nilai t menggunakan SPSS

27.0. Didapatkan nilai t hitung pada penelitian ini sebesar 16.627. Sedangkan jika

dibandingkan dengan nilai t tabel untuk 30 responden yaitu sebesar 0.683 maka

92
nilai t hitung yang didapatkan lebih besar dari t tabel sehingga hipotesis alternatif

(Ha) diterima. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh

kualitas program CNN Indonesia terhadap minat menonton Siswa/I Ekstrakulikuler

Jurnalistik SMA Muhammaduyah 12 Jakarta.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat dijabarkan beberapa saran

yang dapat dilakukan dalam membantu peningkatan kualitas suatu program atau

tayangan agar memperoleh respon positif:

1. Program tayangan PrimeNews CNN Indonesia berhasil menyampaikan

informasi kepada khalayak luas dengan memberikan ruang opini public dan

tidak adanya keberpihakan. Program PrimeNews CNN Indonesia diharapkan

menjadi program unggulan dalam menyampaikan informasi yang sedang

terjadi secara transparansi.

2. Apabila dilihat dari keseluruhan hasil yang telah diperoleh, responden

menjawab bahwa responden pernah menonton tayangan program PrimeNews

CNN Indonesia. Dengan hal ini PrimeNews CNN Indonesia menjadi sebuah

wadah untuk masyarakat luas menerima informasi secara berkala.

93
DAFTAR PUSTAKA

[1] Nofrion, S.Pd., M.Pd. 2016, Komunikasi Pendidikan, Kencana, Jakarta

[2] Dr. Thomas Pureklolon, M.Ph., MM, M.Si, 2020, Perilaku Politik, Pustaka
Obor Indonesia, Jakarta.

[3] Dr. Elvinaro Ardianto, Dra. Lukiati Komala, M.Si. Dr. Siti Karlinah, M.Si.,
2014, Komunikasi Massa Suatu Pengantara Edisi Revisi. Simbiosa
Rekatam Media. Bandung.

[4] www.kpi.go.id, STANDAR PROGRAM SIARAN html diakses 28 Februari


2022.

[5] https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Daftar_stasiun_televisi_di_Indonesi
a diakses 28 Februari 2022.

[6] Yoenarsih Nazar, Yana Sjofjan, dan Bahtiar Fitanto, 2019, Pengembangan
Program Pendidikan Dan Pelatihan. Universitas Terbuka, Tangerang
Selatan.

[7] bps.go.id, “Badan Pusat Statistik.”


https://www.bps.go.id/statictable/2015/09/22/1843/rata-rata-persentase-
waktu-penyiaran-dalam-seminggu-menurut-jenis-program-acara-dan-jenis-
kegiatan-2012-2014. html diakses 28 Februari 2022.

[8] Radita Gora, M.M., Irwanto, M.Ikom., 2019. Hukum, Etika, & Kebijakan
Media, Deepublish, Yogyakarta.

[9] Rizki Nuraini Ramadhani, 2019, Peran Jurnalis Industri 4.0, CV Jejak,
Sukabumi.

[10] Susanto, 2013, Teori Belajar & Pembelajaran Di Sekolah Dasar.


Prenadamedia Group, Jakarta.

[11] Sugiyono, 2015 Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,


dan Kualitatif, Bandung.

[12] Andhita Sari. S.Sos., M.I.Kom., 2017, Komunikasi Antarpribadi,


Deepublish, Yogyakarta.

[13] Dr. Husniyatus Salamah Zainiyati, M.Ag., 2017, Pengembangan Media


Pembelajaran Berbasis ICT, Kencana, Jakarta.

[14] Nurani Soyomukti, 2012, PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI, Ar-Ruzz


Media, Jogjakarta.

94
[15] Khomsahrial Romli, 2016, Komunikasi Massa, PT Grasindo, Jakarta.

[16] Rohim, Syaiful, 2016, Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam, dan


Aplikasi, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

[17] Elvinaro Ardianto, 2014, Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Simbiosa


Rekatama Media, Bandung.

[18] Dr. Lucy Pujasari Supratman, S.S., M.S.i., Adi Bayu Mahadian, S.Sos.,
M.Ikom., 2018, Psikologi Komunikasi, Deepublish, Yogyakarta.

[19] Nurudin, 2014, Pengantar Komunikasi Massa, Rajawali, Jakarta.

[20] Rusman Latief, 2020, Panduan Produksi Acara Televisi Nondrama,


Kencana, Jakarta

[21] Rusman Latief, Yusiatie Utud, 2015, Siaran Televisi NonDrama: Kreatif,
Produksi, Public Relation, dan Iklan, Kencana, Jakarta.

[22] https://jdih.kominfo.go.id/produk_hukum/view/id/543/t/peraturan+menteri+
komunikasi+dan+informatika++nomor+13+tahun+2016+tanggal+1++septe
mber+2016. Html diakses pada 1 maret 2022.

[23] Yoon Hi Sung dan Jiyoung Andrea Lee, 2018, Journal of Broadcasting &
Electronic Media, vol. 62, no. 3.

[24] Asti Musman, Nadi Mulyadi, 2017, Jurnalisme Dasar, Enzet komunika,
Jakarta

[25] Drs. Daryanto, 2014, Teori Komunikasi, Gunung Samudera, Malang

[26] Siyoto, 2015, Dasar Metodologi Penelitian, Literasi Media Publishing,


Yogyakarta

[27] Dr. Febri Endra B.S, M.Kes, 2017, Pedoman Metodologi Penelitian,
Zifatama Jawara, Sidoarjo

[28] Walujo, 2020, Pengendalian Kualitas, Scopindo Media Pustaka, Surabaya.

[29] Depi Pramika, S.P.d., M.Si., 2020, Statistika Penelitian, Bening Media,
Palembang

[30] Edison Siregar, 2015, Metode Penelitian Kuantitatif, Kencana, Jakarta.

95
[31] Rachmat Kriyantono, 2016, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana,
Jakarta.

[32] Hadari Nawawi, 2014, Metode Penelitian Sosial, Indeks, Jakarta.

[33] Dwi Priyanto, 2014, Analisis Korelasi, Regresi, Dan Multivariate, Gava
Media, Yogyakarta.

[34] Sarwono, 2013, Jurus Ampuh Spss Untuk Riset Skripsi, Elex Media
Komputindo, Jakarta.

[35] Edi Suryadi, 2019, Metode Penelitian Komunikasi Dengan Pendekatan


Kuantitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung.

[36] Sudaryono, 2018, Metodologi Penelitian, Rajagrafindo Persada, Depok.

[37] Ghozali, 2014 Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program Spss,


Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

[38] https://www.cnnindonesia.com/tv/program/11/cnn-indonesia-prime-news

[39] https://www.cnnindonesia.com/tentang-kami

[40] https://www.transtv.co.id/corporate/profile

[41] https://jurnalfuda.iainkediri.ac.id/index.php/mediakita/article/download/792/
654/2235

[42] Ce Gunawan, 2018, Mahir Menguasai SPSS, Deepublish, Yogyakarta.

[43] David J. Olive, 2017, Linear Regression, Springer International Publishing,


United State of America.

[44] Supardi, 2014, Aplikasi Statistika Dalam Penelitian, Change Publication,


Jakarta.

[45] J. Leppink, 2019, Statistical Methods for Experimental Research, Springer


International Publishing, United Kingdom.

[46] Fahri Ramadhan Dan Agus Aprianti, 2015, “Pengaruh Program Talkshow
Komedi The Comment di Net Tv Terhadap Minat Menonton
Masyarakat (Studi Pada Warga Di Jalan Sukapura Bandung, Jawa
Barat),” Eproceedings Of Management, Vol. 2, No. 2.

96
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

❖ Nama Lengkap : Edi Ardiyanto


❖ Jenis Kelamin : Laki-laki
❖ Status : Belum Menikah
❖ Agama : Islam
❖ Alamat : Jalan Pisangan Baru Utara, No.31, Utan Kayu
selatan, Matraman, Jakarta Timur
❖ E-mail : ediardy123@gmail.com

Pendidikan
Tingkat Tahun
❖ SMA Muhammadiyah 12 Jakarta 2013 – 2016
❖ Institut Bisnis Nusantara 2016 – 2022

Pekerjaan Organisasi
Instansi Pekerjaan Instansi Organisasi
❖ SMA Muhammadiyah 12 Jakarta ❖ Ikatan Pelajar Muhammadiyah
▪ Sutradara Karya Film “Better ▪ Sekretaris Bidang Kajian Dakwah
Change” ▪ Ketua Bidang Kewirausahaan
▪ Sutradara Persembahan Wisuda ❖ Karang Taruna Unit (RW)
Online ▪ Koordinator Lapangan
▪ Produser Video Company Profile ▪ Sekretaris Umum
▪ Head of Creativity School Team ❖ Karang Taruna Kelurahan
❖ RoleStory ▪ Sekretaris Bidang Kerohanian
▪ Owner ▪ Humas dan Media Umum
▪ Photo & Videographer ▪ Badan Pengawas Umum
▪ Editor ▪ Anggota Bidang Pendidikan dan
▪ Graphics Designer Pelatihan
❖ iNews ❖ Mata IBN
▪ Assistant Produser MNC News ▪ Reporter dan Kameramen
Channel ▪ News Editor
❖ deCorner Creative ▪ Pimpinan Perusahaan
▪ Additional Photo & Videographer
▪ Video Editor
❖ Pelindungan Kebudayaan
(Kemendikbud Ristek)
▪ Graphics Designer
▪ Editor
▪ Podacast Crew “Kata Budaya,
Kata Siapa”
▪ Photo & Videographer

97
SCAN KARTU MAHASISWA

98
SCAN BUKTI PENYERAHAN LAPORAN KERJA PRAKTIK

99
100
101
SURAT PERNYATAAN SELESAI PENELITIAN

102
LEMBAR KUISIONER

Petunjuk: Berikut terdapat 2 jenis pertanyaan yang harus diisi.


Pertanyaan (A) merujuk pada data diri dari pengisi.
Sedangkan Pertanyaan (B) Merujuk pada pilihan yang dapat diisi dengan
jawaban yang sesuai

A. Biodata Responden
a. Nama : ___________________________

b. Jenis Kelamin : a. Laki-laki


b. Perempuan

c. Usia : ____________ Tahun.

d. Apakah pernah menonton siaran program berita di CNN Indonesia?


a. Pernah
b. Tidak Pernah

Petunjuk: Untuk mengisi pertanyaan bagian (B) dan (C), anda dapat memberi tanda (X)
pada pilihan yang sesuai. Terdapat 4 indikator pilihan sebagai berikut,
(SS) Sangat Setuju, (S) Setuju, (TS) Tidak Setuju, (STS) Sangat Tidak Setuju.

B. Pertanyaan (Bagian a)
Jumlah Responden
No Dimensi Pertanyaan
STS TS S SS
Program CNN Indonesia memberikan
1
informasi yang relevean?

Program CNN Indonesia memberikan


2
informasi yang faktual dan aktual?

103
Program CNN Indonesia memberikan
3 informasi realistis secara utuh
kepada masyarakat?
Program CNN Indonesia memberikan
4 informasi yang tepat dan tidak bersifat
subjektifitas?
Program CNN Indonesia memberikan
5 informasi yang penting dan relevan bagi
masyarakat secara umum?

Program CNN Indonesia memberikan ruang


6
bagi opini dan pandangan yang beragam?

Program CNN Indonesia memberikan sumber


7 informasi berita yang relevan atas dasar kerja
dari jurnalistik?
Program CNN Indonesia memberikan liputan
8 yang adil terhadap berbagai pihak yang terlibat
dalam berita tersebut?
Program CNN Indonesia memberikan liputan
9 yang komprehensif terhadap berbagai topik
berita?
Program CNN Indonesia memberikan liputan
10 yang objektif tanpa adanya bias atau preferensi
tertentu?

Program CNN Indonesia memberikan sudut


11
pandang yang berimbang dan objektif?

Program CNN Indonesia memberikan liputan


12 yang tidak terlalu berfokus pada
sensasionalisme atau kontroversi semata?

104
Program CNN Indonesia menyajikan informasi
13
dengan cara yang mudah dipahami dan jelas?
Program CNN Indonesia dapat memenuhi
14 kebutuhan informasi yang
dibutuhkan masyarakat?
Program CNN Indonesia mengedepankan
15 integritas dan etika jurnalisme yang tinggi
dalam penyajiannya?

C. Pertanyaan (Bagian C)

Jumlah Responden
No Dimensi Pertanyaan
STS TS S SS
Saya memiliki minat yang tinggi untuk
1 menonton program CNN Indonesia secara
rutin
Saya merasa terpanggil untuk mendapatkan
2 informasi terbaru melalui program CNN
Indonesia

Saya merasa bahwa menonton program CNN


3 Indonesia penting untuk tetap up-to-date
dengan perkembangan di dunia

Saya merasa antusias dan tertarik ketika


4 menonton berita terbaru yang ditayangkan
oleh program CNN Indonesia
Saya menemukan kepuasan dalam
5 memperoleh informasi aktual melalui
menonton program CNN Indonesia

105
Saya merasa program CNN Indonesia
6 memberikan konten yang relevan dan menarik
bagi kebutuhan informasi saya
Saya merasa terdorong untuk membahas
berita terkini dengan teman, keluarga, atau
7
rekan kerja setelah menonton program CNN
Indonesia
Saya merasa bahwa menonton berita adalah
tanggung jawab warga negara yang
8 bertanggung jawab untuk tetap terinformasi
tentang hal-hal yang terjadi di lingkungan
sekitar

106
TABEL KORELASI

CORRELATIONS
/VARIABLES= KUALITAS MINAT
/PRINT=TWOTAIL NOSIG FULL
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING=PAIRWISE.

Correlations
Kualitas Minat
Kualitas Pearson 1 .610**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
**
Minat Pearson .610 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).

TABEL DETERMINASI
CORRELATIONS
/VARIABLES= KUALITAS MINAT
/PRINT=TWOTAIL NOSIG FULL
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING=PAIRWISE.
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Kualitas . Enter
a. Dependent Variable: Minat
b. All requested variables entered.

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.255 .693 2.383 .000
Kualitas .616 .067 .977 .896 .000
a. Dependent Variable: Minat

TABEL REGRESI

Regression

107
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
b
1 Kualitas . Enter
a. Dependent Variable: Minat
b. All requested variables entered.

ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 42.105 1 42.105 2.967 .096b
Residual 397.362 28 14.192
Total 439.467 29
a. Dependent Variable: Minat_Menonton
b. Predictors: (Constant), Kualitas_Program

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.255 .693 2.383 .000
Kualitas .616 .067 .977 .896 .000
a. Dependent Variable: Minat

Residuals Statisticsa
Minimu Maximu Std.
m m Mean Deviation N
Predicted Value 45.21 58.21 55.43 3.022 30
Residual -1.483 1.471 .000 .658 30
Std. Predicted Value -3.383 .919 .000 1.000 30
Std. Residual -2.214 2.196 .000 .983 30
a. Dependent Variable: Minat

108
109
TABEL UJI VALIDITAS VARIABEL X
(KUALITAS)

Reliability
[DataSet1] C:\Users\Lensa_Ardy\Doc\Bahan\SPSS\Analisis.sav

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 30 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.919 30

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
R1 97.73 139.495 .498 .917
R2 97.27 138.781 .771 .914
R3 97.80 137.029 .440 .920
R4 97.47 142.695 .351 .919
R5 97.33 138.810 .789 .913
R6 97.80 137.029 .440 .920
R7 97.27 140.638 .642 .915
R8 97.67 145.524 .192 .923
R9 97.60 141.114 .418 .918
R10 97.47 142.695 .351 .919
R11 97.47 147.981 .079 .925
R12 97.33 138.810 .789 .913
R13 97.33 142.095 .557 .916
R14 97.47 147.981 .079 .925
R15 97.47 142.695 .351 .919
R16 97.07 142.495 .654 .916
R17 97.27 145.924 .284 .920

110
R18 97.20 139.886 .582 .916
R19 97.20 145.029 .246 .921
R20 97.33 136.524 .634 .915
R21 97.20 137.743 .709 .914
R22 97.07 140.495 .825 .914
R23 97.07 140.495 .825 .914
R24 97.07 140.495 .825 .914
R25 97.07 140.495 .825 .914
R26 97.07 140.495 .825 .914
R27 97.07 140.495 .825 .914
R28 97.07 140.495 .825 .914
R29 97.07 140.495 .825 .914
R30 97.07 140.495 .825 .914

111
TABEL UJI VALIDITAS VARIABEL Y
(MINAT MENONTON)

Reliability
[DataSet1] C:\Users\Lensa_Ardy\Doc\Bahan\SPSS\Analisis.sav

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 30 100.0
a
Excluded 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.978 30

Item-Total Statistics
Scale Corrected Cronbach's
Scale Mean if Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Deleted
R1 103.50 174.571 .644 .978
R2 102.88 175.268 .910 .976
R3 102.88 175.268 .910 .976
R4 102.88 175.268 .910 .976
R5 102.88 175.268 .910 .976
R6 102.88 177.268 .759 .977
R7 102.88 177.268 .759 .977
R8 103.25 177.643 .523 .978
R9 103.25 177.643 .523 .978
R10 103.25 177.643 .523 .978
R11 103.00 174.857 .910 .976
R12 103.13 182.125 .401 .979
R13 103.00 174.857 .910 .976
R14 103.00 174.857 .910 .976
R15 103.00 174.857 .910 .976
R16 103.00 174.857 .910 .976
R17 103.00 174.857 .910 .976
R18 103.13 167.839 .814 .977

112
R19 103.13 167.839 .814 .977
R20 103.13 167.839 .814 .977
R21 102.75 177.643 .822 .977
R22 102.75 177.643 .822 .977
R23 102.75 177.643 .822 .977
R24 102.75 177.643 .822 .977
R25 102.75 177.643 .822 .977
R26 102.75 177.643 .822 .977
R27 102.75 177.643 .822 .977
R28 102.75 177.643 .822 .977
R29 102.75 177.643 .822 .977
R30 102.75 177.643 .822 .977

113

Anda mungkin juga menyukai