Whitepaper Clinical Privilage Haemodialisa
Whitepaper Clinical Privilage Haemodialisa
BAB I
PENDAHULUAN
Kondisi HD ( HD Tertier )
Adalah suatu Unit atau Instalasi yang berada di RSUP H Adam malik Medan, serta mampu
melaksanakan semua aspek perawatan terapi Intensif Ginjal.
Kekhususan yang harus dimiliki:
KualifikasiPerawat HD :
1. Perawat pelaksana minimal D 3 keperawatan, memiliki sertifikat pelatihan Intensif
Ginjal Indonesia, dengan pengalaman klinik minimal 2 tahun dilingkup keperawatan
2. Ketua Tim ( penanggung jawab shif ) : minimal D3 keperawatan, dan bersertifikat
Pelatihan Intensif Ginjal pengalaman kerja di HD minimal 5 tahun, serta mempunyai
sertifikat pelatihan tambahan.
3. Perawat kepala ruangan Hemodialisis primer dan sekunder : Ners bersertifikat
pelatihan Intensif Ginjal dengan pengalaman sebagai ketua tim HD minimal 5 tahun
dan memiliki sertifikat menagemen keperawatan.
JENJANG KARIR KEPERAWATAN
I. STANDAR PROFESI
a. ATLS
b. ECG Dasar
c. Pelatihan Perawatan Intensif Ginjal
d. Pelatihan Perawatan CAPD
e. ICU DASAR
f. RJP/ PPGD
g. Infeksi Nosokomial
h. CRRT
i. Pasien Safety
j. Perawatan Transplantasi Ginjal
k. Perawatan Vaskuler acces
2.2 .STANDAR KETERAMPILAN :
1. Auskultasi bunyi napas secara periodic, kualitas dan adanya suara tambahan
2. Mengobservasi Elektrolit dan asam basa
3. Mengetahui Indikasi Pasien HD
4. Mengatahui Komliaksi pasien HD
5. Melaksanakan Tindakan Hemodialisis
6. Menginterpretasi hasil AGDA
7. Mengakhiri Tindakan pasien Hemodialisis
8. Melakukan perawatan mesin Hemodialisis
9. Melakukan perawatan water treatment / RO
10. Melakukan dan mengetahui proses ulang dilaizer
11. Memberikan bantuan tindakan darurat pada pasien Hemodialisis
12. Memberikan terapi Inhalasi
13. Memberitahukan tentang didit ginjal
14. Memberikan terapi oksigen
15. Menyiapkan alat bantuan jalan napas
16. Melakukan tindakan perawatan CAPD ( Continous Ambulatori Peritonial
Dialisis)
17. Memonitoring perawatan exit site
18. Mengawasi dan monitoring perawatan Home Dialisis
19. Melakukan Perawatan Transplantasi Ginjal
20. Menyiapkan alat-alat Tindakan Hemodialisis
21. Memberikan Asuhan Keperawatan pada pasien Hemodislis
22. Menyiapkan alat untuk tindakan intubasi
23. Menyiapkan alat untuk bantuan jalan napas
24. Melakukan Tindakan Hemodialisis
25. Melakukan Perawatan pasien Double Lument dan Cemino Shunt
26. Monitoring Berat badan kering pasien Hemodialisis
27. Mengajarkan Perawatan Double Lument dan Cemino shunt
28. Mengajarkan asupan cairan pada pasien Hemodialisis
29. Menyiapkan tindakan pemasangan catether tencoff CAPD
30. Mengukur tekanan darah
31. Menghitung nadi
32. Auskultasi bunyi jantung dan pernapasan
33. Menghitung pernapasan
34. Memonitor gambaran EKG
35. Monitor intake dan out-put
36. Merekam EKG
37. Menilai turgor kulit
38. Mengukur tekanan vena jugularis
39. Memberikan educasi pada pasien Hemodialisis atau gagal ginjal
40. Mengoperasikan Mesin Hemodialisis
41. Melakukan Perawatan tindakan pasien hemodialisis pada anak
42. Melakukan tindakan komplikasi selama Hemodialisis
43. Melakukan Sequential Ultrafiltrasi
44. Memonitor hasil Laboratorium :Darah rutin, Fungsi
Ginjal,CKMB,SGOT,SGPT,Elektrolit, kalium,kalsium, dll
45. Memberi terapi cairan
46. Member terapi cairan melalui infust pump
47. Memberi obat-obatan – cairan melalui syringe pump
48. Melakukan resusitasi cairan
49. Mengatur posisi trendelenburg / shock pasien
50. Melakukan pemeriksaan fisik
51. Menilai kesadaran
52. Memeriksa reflex
53. Menilai pupil
54. Memberikan educasi tentang kepatuhan pasien Hemodialisis
Sertifikat pelatihan harus dilist kembali, atau di sah kan kembali oleh ketua
PERNEFRI dan Ketua PPGII wilayah setempat selama 5 tahun sekali
2.4. STANDAR ETIK KEPERAWATAN
1. DEFINISI
Kode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai pedoman
perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan.
Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi
perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu
berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan.
Kode etik adalah suatu pernyataan formal mengenai suatu standar kesempurnaan dan
nilai kelompok. Kode etik adalah prinsip etik yang digunakan oleh semua anggota kelompok,
mencerminkan penilaian moral mereka sepanjang waktu, dan berfungsi sebagai standar untuk
tindakan profesional mereka.
Kode Etik Keperawatan adalah pernyataan standar professional yang digunakan
untuk bimbingan perilaku & sebagai framework untuk pengambilan keputusan
Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun oleh Dewan Pinpinan Pusat Persatuan
Perawat Nasioanl Indonesia (DPP PPNI) melalui munas PPNI di Jakarta pada tangal 29
November1989
2. TUJUAN
Pada dasarnya, tujuan kode etik keperawatan adalah upaya agar perawat, dalam
menjalankan setiap tugas dan fungsinya, dapat menghargai dan menghormati martabat
manusia. Tujuan kode etik keperawatan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Merupakan dasar dalam mengatur hubungan antar perawat, klien atau pasien, teman
sebaya, masyarakat, dan unsur profesi, baik dalam profesi keperawatan maupun
dengan profesi lain di luar profesi keperawatan.
2. Merupakan standar untuk mengatasi masalah yang dilakukan oleh praktisi
keperawatan yang tidak mengindahkan dedikasi moral dalam pelaksanaan tugasnya.
3. Untuk mempertahankan bila praktisi yang dalam menjalankan tugasnya diperlakukan
secara tidak adil oleh institusi maupun masyarakat.
4. Merupakan dasar dalam menyusun kurikulum pendidikan keperawatan agar dapat
menghasilkan lulusan yang berorientasi pada sikap profesional keperawatan.
5. Memberikan pemahaman kepada masyarakat pemakai / pengguna tenaga keperawatan
akan pentingnya sikap profesional dalam melaksanakan tugas praktek keperawatan.
3. FUNGSI
Kode etik perawat yang berlaku saat ini berfungsi sebagai landasan bagi status
profesional dengan cara sebagai berikut:
a. Kode etik perawat menunjukkan kepada masyarakat bahwa perawat diharuskan
memahami dan menerima kepercayaan dan tanggungjawab yang diberikan kepada
perawat oleh masyarakat
b. Kode etik menjadi pedoman bagi perawat untuk berperilaku dan menjalin hubungan
keprofesian sebagai landasan dalam penerapan praktek etikal
c. Kode etik perawat menetapkan hubungan-hubungan profesional yang harus dipatuhi
yaitu hubungan perawat dengan pasien/klien sebagai advokator, perawat dengan
tenaga profesional kesehatan lain sebagai teman sejawat, dengan profesi keperawatan
sebagai seorang kontributor dan dengan masyarakat sebagai perwakilan dari asuhan
kesehatan
d. Kode etik perawat memberikan sarana pengaturan diri sebagai profesi.
5. Veracity (Kejujuran)
1. Prinsip ini berkaitan dengan kewajiban perawat untuk mengatakan suatu kebenaran,
tidak berbohong atau menipu orang lain.
2. Kejujuran adalah landasan untuk “informed consent” yang baik.
3. Perawat harus dapat menyingkap semua informasi yang diperlukan oleh pasien maupun
keluarganya sebelum mereka membuat keputusan.
6. Konfidensialitas (Kerahasiaan)
1. Prinsip ini berkaitan dengan penghargaan perawat terhadap semua informasi tentang
pasien/klien yang dirawatnya.
2. Pasien/klien harus dapat menerima bahwa informasi yang diberikan kepada tenaga
profesional kesehatan akan dihargai dan tidak disampaikan/diberbagikan kepada pihak
lain secara tidak tepat.
3. Perlu dipahami bahwa berbagi informasi tentang pasien/klien dengan anggota kesehatan
lain yang ikut merawat pasien/klien tersebut bukan merupakan pembeberan rahasia
“selama informasi tersebut relevan dengan kasus yang ditangani”.
7. Fidelity (Kesetiaan)
1. Kesetiaan berkaitan dengan kewajiban untuk selalu setia pada kesepakatan dan tanggung
jawab yang telah dibuat.
2. Setiap tenaga keperawatan mempunyai tanggung jawab asuhan keperawatan kepada
individu, pemberi kerja, pemerintah dan masyarakat.
3. Apabila terdapat konflik diantara berbagai tanggung jawab, maka diperlukan penentuan
prioritas sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada .
8. Justice (Keadilan)
1. Keadilan berkenaan dengan kewajiban untuk berlaku adil kepada semua orang.
2. Perkataan adil sendiri berarti tidak memihak atau tidak berat sebelah.
3. Azas ini bertujuan untuk melaksanakan keadilan dalam transaksi dan
pelayanan/perlakuan antar individu pasien/klien, berarti setiap orang harus mendapatkan
perlakuan yang sama sesuai dengan kebutuhannya.
4. Dampak dari prinsip ini antara lain adalah tuntutan masyarakat kepada pemerintah untuk
dapat menyediakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan yang tidak dapat
mereka penuhi sendiri.
No NAMA L/P PK II /
PK I / PK III PKIV / PK V /
USIA ADVANCE
NOVICE COMPETENT PROFICIENT
PEND BEGINNER EXPERT
Catatan :
1. Kewenangan untuk melakukan tindakan tersebut oleh perawat vokasi dan nurse harus
mengacu pada kriteria unjuk kerja (KUK) dan penjenjangan kompetensi
2. Melakukan dalamkompetensi dimaksud adalah tindakan keperawatan langsung dan
tidak langsung yang diberikan kepada pasien
3. Mengelola melakukan asuhan keperawatan mandiri dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan melakukan koordinasi interdisiplin dan menginisasi proses
perubahan/innovasi sehingga tercapai tujuan asuhan keperawatan yang bermutu
STANDAR KOMPETENSI PERAWAT HEMODIALISIS RSUP H ADAM MALIK
MEDAN
Perawat Klinik I ( PK I )
1. Memahami dan mampu menunjukkan pola kerja yang mengacu pada visi ,misi rumah
sakit, falsafah dan tujuan divisi keperawatan,kode etika keperawatan Indonesia,tujuan
dan sasaran kerja ruangan
2. Memahami dan mentaati dan disiplin terhadap peraturan Rumah sakit
3. Memahami dan konsisten menerapkan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan
sebagai standar kerja
4. Mampu menyiapkan lingkungan kerja yang aman bagi diri sendiri, sejawat,pasien dan
pengunjung
5. Mengenali dan memahami ilmu pengetahuan dan tekhnologi terkini berkaitan dengan
peralatan medis yang digunakan untuk menunjang pemberian pelayanan
6. Mampu mengenali dan peka terhadap permasalahan yang terjadi diruangannya dan
memahami serta melaksanakan setiap keputusan atas permasalahan tersebut
7. Mampu menciptakan hubungan saling percaya, komunikasi yang efektif dan
profesional dengan klien/pasien, antar tim keperawatan dan tim kesehatan lainnya
8. Mampu menunjukkan kemandirian dalam pelaksanaan tugas sesuai lingkup tanggung
jawab dan wewenangnya
9. Menunjukan kejujuran,sabar,sopan,ramah dan kasih sayang kepada costumer internal
maupun eksternal
C. Pengembangan Profesional
1. Mampu melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan
2. Mampu menggunakan hasil riset dalam praktik keperawatan
3. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab profesi
a. Mampu mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri
b. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah keperawatan
1. Memahami dan mampu menunjukkan pola kerja mengacu pada visi misi Rumah Sakit
Falsafah dan tujuan ,Divisi Keperawatan, Kode Etik Keperawatan Indonesia,Tujuan
dan sasaran kerja ruangan
2. Memahami,mentaati dan disiplin terhadap peraturan Rumah Sakit
3. Memahami dan konsisten menerapkan kebijakan dan prosedur yang diterapkan
sebagai standar kerja
4. Mampu menyiapkan lingkungan kerja yang aman bagi diri sendiri, sejawat, pasien
dan pengunjung
5. Mengenali dan memahami ilmu pengetahuan dan tehnologi terkini berkaitan dengan
peralatan medis yang digunakan untuk memberikan pelayanan tindakan Hemodialisis
6. Mampu mengenal dan peka terhadap permasalahan yang terjadi di
ruangannya,memberikan usulan-usualan, ide-ide untuk penyelesaian,memahami serta
melaksanakan setiap keputusan atas permasalahan tersebut
7. Mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah sesuai batas kemampuan dan
wewenangnya
8. Mampu menciptakan hubungan saling percaya, komunikasi yang efektif dan
profesional dengan klien/pasien antar tim keperawatan,dan tim kesehatan lainnya
9. Mampu menunjukkan kemandirian dalam pelaksanaan tugas sesuai lingkup tanggung
jawab dan wewenangnya
10. Mampu menerapkan dan menunjukkan pola kepemimpinan yang efektif berkaitan
dengan tugas dan tanggung jawabnya
11. Mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah sesuai batas kemampuan dan
wewenangnya
12. Mengerti,memahami,dan menerapkan konsep manajemen tim asuahan keperawatan
Hemodialisis
13. Mampu memberdayakan anggota tim asuhan keperawatan Hemodialisis untuk
mencapai keberhasilan pemberian asuhan keperawatan Hemodialisis yang efektif dan
efesien
14. Mengerti dan memahami konsep program pengendalian mutu asuhan keperawatan
Hemodialisis dan melaksanakannya dalam kegiatan sehari-hari
15. Menunjukkan kejujuran, sabar,sopan,ramah dan cinta kasih kepada customer internal
maupun external
C. Pengembangan Profesional
1. Mampu melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik keperawatan
Hemodialisis
a. Mampu meningkatkan dan menjaga citra keperawatan Hemodialisis yang
profesional
b. Memiliki kontribusi dalam pengembangan Praktik keperawatan Hemodialisis
yang Profesioanl
2. Mampu menggunakan hasil riset dalam pengembangan praktik keperawatan
Hemodialisis yang profesional
3. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab Profesi
a. Mampu mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri
b. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah keperawatan Hemodialisis
c. Mampu melaksanakan tugas sebagai pembimbing mentor PK I
KOMPETENSI
PERAWAT MANAJER
LEVEL PENDIDIKAN DAN KOMPETENSI
PENGALAMAN KERJA
Perawat 1.Minimal D-III Perawat mampu:
Manajer I keperawatan 1. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan pasien
2. Bertanggung jawab terhadap suvervisi tenaga keperawatan
dan penunjang lainnya
3. Bertanggung jawab terhadap kualitas asuhan keperawatan
- Pemberian asuhan keperawatan
- Kepatuhan terhadap standar asuhan keperawatan
- Memfasilitas hubungan kolaborasi interdisiplin pada waktu
dians
4. Menyelesaikan masalah pelyanan keperawatan pada waktu
dinas
5. Mengavaluasi dan mengandalkan pelayanan keperawatan
6. Membuat laporan kondisi pasien dan pelayanan
7. Melaporkan masalah-masalh pelayanan keperawatan yang
tidak dapat diatasi saat itu kepada penyela ( supervisor/duty
manager )
8. Melaksanakan rapat berkala ruangan
9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan
Diagnosa 1. Data dari hasil anamnese Data focus ( subjektif dan Objektif )
keperawatan, (Analisa, dan pemeriksaan fisik diklasifikasi
interprestasi data diklasifikasi
secara akurat ) 2. Masalah keperawatan Mengidentifikasi masalah keperawatan terdiri
diidentifikasi dari problem dan etiologi
3. Data pengkajian fisik yang Mengidentifikasi data pengkajian fisik yang
abnormal diidentifikasi abnormal
4. Data hasil pemeriksaan Mengidentifikasi hasil pemeriksaan penunjang
penunjang yang abnormal yang abnormal
diidentifikasi
Mengukur tanda-tanda 1. Set alat pengukuran tanda- Menyiapkan set TTV sesuai SPO
vital tanda vital dipersiapkan
sesuai SPO
2. Pengukuran tekanan darah Melakukan pengukuran tekanan darah
dilakukan sesuai dengan
SPO
3. Pengukuran suhu tubuh Melakukan pengyukuran suhu tubuh dilakukan
dilakukan sesuai dengan selama 1 menit
Memberi obat secara 1. Instruksi tertulis dan tidak Memverifikasi advis pemberian obat
aman dan tepat pada tertulis dari dokter serta
pasien-pasien Gagal hasil persiapan dari
Ginjal yang menjalani farmasi doverifikasi
Hemodialisis 2. Rasio/formula obat Menghitung ratio pemberian obat-obat an
digunakan
3. Obat-obat yang diperoleh Menyiapkan abat-obatan yang akan diberikan
klien dipersiapkan
4. Alat dan obat-abatan Menyiapkan obat-obatan sesuai dengan tehnik
disipakan sesuai tehnik pemberiannya
pemberian dan prinsip
pemberian
5. Pemberian obat-obatan Melakukan prosedur pemberian obat-obatan
dilaksanaka sesuai SPO sesuai SPO
6. Berbagai kategori efek dan Mengidentifikasi berbagai kategori efek da
reaksi obat yang utama reaksi obat
dideteksi
Mengelola pemberian 1. Kebutuhan akan produk Mengidentifikasi kebutuhan pasien akan produk
darah dan produk darah diidentifikasi darah
darah secara aman 2. Advis dokter akan produk Memastikan advis dokter akan kebutuhan
darah dipastikan produk darah pasien
3. Kebutuhan dan tujuan Mampu menyampaikan kebutuhan akan produk
akan produk darah darah kepada pasien
disampaikan kepada pasien
4. Cara-cara pemberian Meyampaikan cara-cara dan langkah pemberian
disampaikan produk darah
5. Hal-hal yang mungkin Menyampaikan hal-hal kmungkinan yang terjadi
terjadidan tindakan selama dan setelah pemberian produk darah
pengamanan atas kejadian serta tindakan pengamanannya
itu disampaikan
6. Kebutuhan alat Menyediakan peralatan sesuai SPO
diidentifikasi sesuai
dengan SPO
7. Produk darah yang akan Melakukan pengecekan terhadap keamanan
diberi diperiksa kembali produk darah
8. Jumlah pemberian advis Memahami perhitunagn kebutuhan darah
dipastiakan
9. Produk darah yang masih Melakukan penghangatan terhadap produk darah
dingi dari alat baru/ blood warner
penyimpanan dinormalkan
10. Darh atau produk darah Melakukan pemberian produk darah sesuai SPO
diberikan sesuai SPO
11. Respon setelah pemberian Mengidentifikasi dan melakukan pengecekan
transfusi diidentifikasi efek samping setelah transfusi darah
Melakukan 1. Klien atau keluarga diberi Memberikan kesempatan klien dan keluarga
komunikasi kesempatan bertanya untuk bertanya /mengklarifikasi
interpersonal dalam klarifikasi
melaksanakan 2. Mempertahankan Mempertahankan komunikasi selama melakukan
tindakan keperawatan komunikasi selama tindakan keperawatan
melakukan asuhan
keperawatan
3. Komunikasi melalui Berkomunikasi melalui telepon
telepon dilakukan sesuai
standar
4. Komunikasi melalui Menulis dengan komunikatif dan informatif
tulisan dilaksanakan sesuai
standar
5. Terminasi dilakukan Selalu melakukan terminasi setelah tindakan
keperawatan (terminasi sementara/akhir )
Mengidentifikasi kondisi /resiko bahaya pada
pasien
PRAKTIK LEGAL
PROMOSI PENGKAJIAN
PERENCANAAN IMPLEMENTASI
KESELAMATAN LINGKUNGAN
PENGEMBANGAN KUALITAS
Pernyataan
diminta Rekomendasi
1. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga secara lisan dan
tertulis /leflet tentang tindakan Hemodialisis
1.1. Mempersiapkan alat-alat tindakan Hemodialisis
1.2. Melakukan tidakan pasien Hemodialisis
1.3. Mengakhiri tindakan Hemodialisis
a. Monitoring Tanda-tanda vital sign
b. Monitoring perdarahan
c. Monitoring adekuasi Hemodialisis dan Sequential ultrafiltarsi
1.4. Educasi
1.5. Planning Reguler
1.6. Pelaksanaan Dializer ulang
1.7. Pelaksanaan perawatan CAPD,
a. Personal Hygiene
b. Tanda-tanda Infeksius
c. Keadaan exit site tenchoff catether
d. Pemantauan selama home dialisis
1.8. Jadwal dan tujuan observasi tanda-tanda vital, kesadaran,respon
nyeri, intake –out put cairan
2.
diminta Rekomendasi
1. Mengadvokasi pasien dan mempasilitasi pasien dalam melakukan
program terapi tindakan Hemodialisis dan CAPD dan informet concent
untuk :
1.1 Tindakan pemasangan Hemodialisis
1.2 Perogram CAPD
1.3 Program Hemodialisis
1.4 Program tindakan pemasangan Double Lument
1.5 Program pemasangan tindakan pemasangan akses vaskuler :
Cemino Shunt
Double Lument
Tunnel Lument
Scribner
Femoralis
1.6 Program pemantauan obat-obatan dan gizi pasien Hemodialisis
REKOMENDASI
Catatan :
Disetujui
REKOMENDASI
Disetujui
BAB III
PENUTUP
Peningkatan kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi kesehatan termasuk tentang
keperawatan tindakan hemodialisis serta tuntutan kebutuhan masyarakat akan pelayanan atau
asuhan keperawatan Hemodialisis yang berkualitas telah memberikan implikasi di susunnya
suatu standar kompetensi perawat hemodialisis dan intensif ginjal Indonesia.