Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MAKALAH

Di Susun
Oleh

NURUL FAJAR PAWINDU

STRATA 1 KEPERAWATAN
KURNIA JAYA PERSADA PALOPO
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Saba

berkat dan karunia-Nya aku sebagai pangnguki pura garagai Makalah yate e

berjudul “Meninggalnya Siswa SD di Tasikmalaya 2 hari setelah di Vaksin”.

Aku sebagai pangnguki untandai nasang susunanna Makalah yate’ tae

na tilamba jio mai uluran limanna bimbinganna to buda, Moi secara langsung

atau tae na langsung. Yamoto o, Aku sebagai pangnguki morai pokada kurru

sumanga lako to tomatua sumangaina papura makalah yate’e.

Aku sebagai pangnguki untandai yate’ makalah mambela pa jio mai

sempurna. Yamoto o, pangnguki berhararap saran sola kritikan lako makalah te.

Lako mintu’ na balianna, aku sebagai pangnguki mengucapkan trimakasih

banyak. Aku sebagai pangnguki berharap yate Makalah bermanfaat lako budanna

tau.

Palopo, Februari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Later Belakang Masalah ........................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 3

1.3 Tujuan Masalah...................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 5

2.1 Landasan Teori........................................................................................ 5

2.1.1 Pengertian Covid-19 .................................................................5

2.1.2 Tingkat Kematian Akibat Covid-19 ......................................... 5

2.1.3 Penyebab Covid-19 ................................................................. 6

2.1.4 Factor Risiko Covid-19 ............................................................7

2.1.5 Gejala Covid-19 ...................................................................... 7

2.1.6 Diagnosis Covid-19 .................................................................. 9

2.1.7 Pencegahan Covid-19 .............................................................. 10

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 12

3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 12

3.2 Saran .........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Coronavirus Disease 2019 atau yang sering biasa disebut Covid-19

merupakan sebuah pandemi yang tak pelak usai hingga saat ini. Wabah ini

sudah mengakibatkan sejumlah perbuahan besar dalam berbagai sektor salah

satu diantaranya yaitu sektor ekonomi. Kasus kematian Covid-19 kian hari

kian meningkat.

Data Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) per 3

April menyebutkan kasus positif Covid-19 sejumlah 1.821.703 jiwa, sembuh

sejumlah 1.669.119 jiwa, dan meninggal sejumlah 50.578 jiwa, betapa sangat

membahayakannya Covid-19 ini.

Namun disamping itu berbagai regulasi sudah diterapkan diantaranya

diberlakukannya Social Distancing untuk segala bentuk kegiatan,

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagaimana terdapat dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020, Karantina Kesehatan, bahkan

sampai dilakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat

(PPKM) sebagaimana terdapat dalam Intruksi Menteri dalam Negeri Nomor

1 Tahun 2021 tentang PPKM Jawa-Bali, serta upaya pemerintah yang sedang

diberlakukan sekarang yaitu program vaksinasi.

Namun dalam program vaksinasi Covid-19 ini memunculkan polemik

baru dimana tak sedikit masyarakat yang menerima dengan begitu saja

adanya program vaksinasi ini.


Banyak pro kontra untuk program vaksinasi Covid-19 yang

diberlakukan pemerintah. Lalu apa saja yang menjadikan permasalahan yang

muncul dari program vaksinasi ini serta apa saja alas an pro kontra dari

adanya program vaksinasi.

Vaksinasi Covid-19 merupakan salah satu dari sekian banyak

program pemerintah dalam menanggulangi wabah Covid-19 ini.

Sebagaimana tercantum dalam Keputusan Presiden No.12 Tahun 2020

tentang Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran Coronavirus Disease 2019

(COVID-19) sebagai Bencana Nasional.

Tetapi program pemerintah terkait dengan vaksinasi ini menuai pro

dan kontra terlebih dengan adanya berita bahwasanya setiap orang yang

menolak vaksinasi akan dikenakan sanksi administrasi bahkan pidana.

Adapun regulasi yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah terkait sanksi yang

diberikan bagi seseorang yang menolak vaksinasi yaitu dalam Keputusan

Presiden No.14 Tahun 2021 tentang perubahan atas Peraturan Presiden

No.19 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi

dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-

19).

Sebagaimana tercantum dalam pasal 13A ayat (4) sanksi yang

diberikan bagi setiap orang yang telah ditetapkan sebagai sasaran penerima

vaksin Covid-19 yang tidak mengikuti Vaksinasi Covid-19 sebagaimana

dimaksud pada ayat 2 dikenakan sanksi administrative berupa penundaan

atau penghentian pemberian jaminan social atau bantuan sosial, penundaan

atau penghentian pemberian administrasi pemerintahan dan denda.


Seorang ada berusia 10 Tahun di Kota Tasikmalaya meninggal dunia

beberapa hari setelah mendapatkan Vaksinasi Covid-19. Dinkes Kota

Tasikmalaya memberikan penjelasan soal meninggalnya anak tersebut.

Bocah tersebut merupakan warga kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya,

meninggal, Senin, 17 Januari 2022, sekitar pukul 18:00 WIB. Sebelumnya

dia mendapatkan vaksinasi, Sabtu, 15 Januari 2022 di sekolah.

Kejadian ini menimbulkan kesedihan mendalam bagi keluarga. Kedua

orang tua tampak terpukul dengan kejadian yang menimpa anaknya.

Ayahnya tampak terbaring di ruangan tengah rumah, larut dalam suasana

dukacita. Senin malam itu jenazah anak yang dikenal aktif dan periang itu

makamkan.

Nanang paman korban, juga membenarkan bahwa sabtu kondisi anak

tersebut terlihat baik-baik saja. Dia pergi ke sekolah untuk mendapatkan

vaksinasi dan sepulang sekolah bermain seperti biasa. Dia juga

membenarkan bahwa tim medis menduga korban meninggal akibat DBD.

“Ditangani oleh 4 Dokter, semua menyatakan meninggal akibat DBD.

Sementara itu kabar mengenai meninggalnya anak tersebut setelah

mendapatkan vaksinasi menyebar di lingkungan masyarakat setempat.

Kejadian meninggalnya anak beberapa hari setelah mendapatkan vaksinasi

itu menimbulkan banyak pertanyaan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dengan uraian latar lebakang masalah diatas maka dapat

di rumuskan “Vaksinasi Covid-19 Hak atau Kewajiban”


1.3 Tujuan Masalah

Agar merdahkan kekhawatiran masyarakat dengan adanya kasus-

kasus yang belum memiliki bukti kuat atas kejadian-kejadian yang ada di

media sosial.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Covid-19

Covid-19 (Coronavirus Disease 2019) adalah penyakit baru

yang disebabkan oleh virus dari golongan Coronavirus, yaitu SARS-

CoV-2 yang juga sering disebut Virus Corona.

Kasus pertama penyakit ini di Kota Wuhan, Cina, pada akhir

Desember 2019. Setelah itu, Covid-19 menular antar manusia dengan

sangat cepat dan menyebar ke sejumlah Negara, termasuk Indonesia,

hanya dalam beberapa bulan.

Agar penyebaran Covid-19 tidak makin luas, beberapa Negara

memberlakukan kebijakan lockdown. Di Indonesia, pemerintah,

menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat

(PPKM) untuk menekan penyebaran virus ini.

2.1.2 Tingkat Kematian Akibat Covid-19

Menurut data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan

Penanganan Covid-19, jumlah kasus terkonfirmasi positif hingga 11

Januari 2022 adalah 4.267.451 orang, dengan jumlah kematian

144.144 jiwa.

Dari kedua angka ini dapat disimpulkan bahwa case fatality

rate atau tingkat kematian yang disebabkan oleh Covid-19 di

Indonesia adalah sekitar 3,4%. Case fatality rate (CFR) merupakan

persentase jumlah kematian dari seluruh kasus positif Covid-19 yang


sudah terkonfirmasi dan dilaporkan.

Data terakhir menyebutkan, persentase kematian akibat

Covid-19 berdasarkan kelompok usia adalah sebagai berikut:

• Usia 0-5 tahun; 0,5%

• Usia 6-18 tahun; 0,5%

• Usia 19-30 tahun; 2,9%

• Usia 31-45 tahun; 12,9%

• Usia 46-59 tahun; 36,4%

• Usia 60 tahun ke atas; 46,8%

Sedangkan,berdasarkan jenis kelamin, 52,3% penderita yang

meninggal akibat Covid-19 adalah laki-laki dan 47,7% sisanya adalah

perempuan.

Meski jumlah kematian akibat Covid-19 tergolong tinggi,

jumlah penyintas atau orang yang pernah terinfeksi Covid-19

kemudian sembuh juga terus bertambah, yaitu 4.116.648 jiwa.

2.1.3 Penyebab Covid-19

Covid-19 disebabkan oleh SAR-CoV-2, yaitu virus jenis baru

dari Coronavirus (kelompok virus yang menginfeksi system

pernapasan). Infeksi virus Corona bisa menyebabkan infeksi

pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu, atau infeksi system

pernapasan dan paru-paru, seperti pneumonia.

Pada penguhujung tahun 2020, beberapa laporan kasus

menyebutkan bahwa virus corona telah bermutasi menjadi beberapa

jenis varian baru, missal varian delta.


Covid-19 awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Setelah

itu, diketahui bahwa infeksi juga menular dari manusia ke manusia.

Penularannya bisa melalui cara-cara sebagai berikut:

1. Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang

keluar saat penderita Covid-19 bersin atau batuk.

2. Memegang mulutm hidung, atau mata tanpa mencuci

tangan terlebih dahulu, setelah menyentuh benda yang

terkena droplet penderita Covid-19, misalnya uang atau

gagang pintu.

3. Kontak jarak dekat (kurang dari 2 meter) dengan penderita

Covid-19 tanpa mengenakan masker.

CDC dan WHO menyatakan Covid-19 bisa menular melalui

aerosol (partikel zat di udara). Meski demikian, cara penularan ini

biasanya terjadi dalam prosedur medis tertentu, seperti bronkoskopi,

intubasi endotrakeal, hisap lender, dan pemberian obat hirup melalui

nebulizer.

Penularan melalui udara ini juga bisa lebih muda terjadi di

tengah kerumunan orang, khususnya didalam ruang tertutup.

Dari data yang dikeluarkan WHO, saat ini ditemukan

beberapa varian SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, berikut rincian

jenis varian baru tersebut:

a) Varian Alfa
b) Varian Delta

c) Varian Gamma

d) Varian Kappa

e) Varian Lamda

f) Varian Mu

g) Varian Omicron

2.1.4 Faktor Risiko Covid-19

Covid-19 dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan

lebih berbahaya stay bahkan fatal bila menyerang orang lanjut usia,

ibu hamil, perokok, penderita penyakit tertentu, Dan orang yang days

than tubuhnya lemah, seperti penderita canker.

Karena mudahnya menular, penyakit ini berisiko Tinggi

menginfeksi para tenaga media yang merawat pasien Covid-19. Oleg

sebab itu, tenaga media dan orang yang melakukan kontak Dungan

pasien Covid-19 perlu menggunakan slat pelindung diri (APD).

2.1.5 Gelaja Covid-19

Gejala awal infeksi Covid-19 bisa menyerupai gejala flu, yaitu

demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.

Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat.

Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami demam

tinggi, batuk berdahak atau berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.

Gejala-gejala tersebut di atas muncul ketika tubuh bereaksi melawan

virus Covid-19.

Secara umum, ada tiga gejala umum yang bisa menandakan


seseorang terinfeksi Covid-19, yaitu:

a. Demam (suhu tubuh di atas 38oC)

b. Batuk kering

c. Sesak napas

Selain gejala di atas, ada beberapa gejala lain yang jarang

terjadi, tetapi juga bisa muncul pada infeksi Covid-19, yaitu:

a. Mudah lelah

b. Nyeri otot

c. Nyeri dada

d. Sakit tenggorokan

e. Sakit kepala

f. Mual atau muntah

g. Diare

h. Pilek atau hidung tersumbat

i. Menggigil

j. Bersin-bersin

k. Hilangnya kemampuan mengecap rasa

l. Hilangnya kemampuan mencium bau (anosmia)

Gejala Covid-19 bisa muncul dalam 2 hari sampai 2 minggu

setelah seseorang terinfeksi virus penyebabnya. Sebagian pasien

Covid-19 juga ada yang mengalami penurunan oksigen tanpa adanya

gejala apapun. Kondisi ini disebut happy hypoxia. Selain itu,

beberapa laporan kasus juga menyebutkan bahwa sebagian pasien


Covid-19 dapat mengalami ruam kulit. Untuk kematian

apakah gejala-gejala tersebut merupakan gejala dari virus corona,

diperlukan rapid test atau PCR.

Pada beberapa penderita, Covid-19 dapat tidak menimbulkan

gejala sama sekali. Orang yang sudah terkonfirmasi positif Covid-19

melalui pemeriksaan RT-PCR namun tidak mengalami gejala disebut

sebagai kasus konfirmasi asimptomatik. Penderita ini tetap bisa

menularkan Covid-19 ke orang lain.

Pada bulan juli 2020, Kementrian Kesehatan Republik

Indonesia mengganti istilah operasional lama pada Covid-19, seperti

ODP,PDP,OTG menjadi istilah baru, yakni suspek, probable, dan

konfirmasi.

2.1.6 Diagnosis Covid-19

Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi Covid-19, dokter

akan menanyakan gejala yang dialami pasien, riwayat perjalanan

pasien, dan apakah sebelumnya pasien ada kontak dekat dengan orang

yang diduga terinfeksi Covid-19.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan berikut:

a. Rapid Test Antigen

b. Tes PCR

c. CT Scan dan Rontgen Dada

d. Tes Darah Lengkap

e. Analisis Gas Darah


Perlu diketahui, rapid test pada Covid-19 hanya digunakan

sebagai tes skrining atau pemeriksaan awal, bukan untuk memastikan

diagnosis Covid-19. Hasil Rapid Test positif belum tentu menandakan

terinfeksi Covid-19. Bisa saja mendapatkan hasil positif bila pernah

terinfeksi virus lain atau Coronavirus jenis lain.

2.1.7 Pencegahan Covid-19

Saat ini, Indonesia sedang menjalankan program vaksinasi

Covid-19 secara bertahap. Sampai 11 januari 2022, sudah lebih dari

170 juta penduduk (sekitar 82,3%) yang menerima vaksin dosis

pertama dan 117 juta orang (sekitar 56,5%) yang menerima vaksin

dosis kedua.

Vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk membangun kekebalan

tubuh terhadap virus corona, sekaligus membentuk kekebalan

kelompok atau herd immunity. Meskipun banyak orang yang

divaksinasi, makin cepat pula penularan Covid-19 terputus. Selain itu,

kondisi ekonomi yang terdampak oleh pandemik juga akan pulih.

Agar tujuan-tujuan diatas tercapai, vaksin Covid-19 kini

diberikan pada anak usia 6-18 tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Sedangkan bagi orang dengan riwayat penyakit atau kondisi

kesehatan tertentu, pemberian vaksin harus disertai ijin dokter.

Perlu diketahui, meski telah di vaksin dosis kedua, tetap

haruus menghindari faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko

terinfeksi virus ini. Caranya adalah dengan melakukan beberapa hal-

hal sebagai berikut:


a. Terapkan physical distancing

b. Gunakan masker

c. Rutin mencuci tangan

d. Tingkatkan daya tahan tubuh

e. Dll

Untuk orang yang diduga terkena Covid-19 (termasuk

kategori suspek dan probable) yang sebelumnya disebut sebagai ODP

(orang dalam pemantauan) dan PDP (pasien dalam pengawasan), ada

beberapa lamgka yang bisa dilakukan agar tidak menularkan virus

Corona ke orang lain, yaitu:

a. Lakukan isolasi mandiri

b. Konsumsi obat-obatan yang disarankan dokter

c. Lakukan pengukuran suhu 2 kali sehari, dan malam hari

d. Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi anda

e. Hindari berbagai penggunaan alat makan dan minum, alat

mandi, serta perlengkapan tidur dengan orang lain

f. Pakai masker dan sarung tangan bila terpaksa harus berada

di tempat umum

g. Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk

dan bersin, lalu segera buang tisu ke tempat sampah


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kondisi-kondisi yang memerlukan penanganan langsung oleh dokter di

rumah sakit, seperti melahirkan, operasi, cuci darah, atau vaksinasi anak,

akan di tangani secara berbeda dengan beberapa penyesuaian selama

pandemic Covid-19. Tujuannya adalah untuk mencegah penularan Covid-19

selama berada di rumah sakit. Konsultasikan dengan dokter mengenai

tindakan terbaik yang perlu dilakukan.

3.2 Saran

1. Bagi Pemerintah

a. Disarankan bagi pemerintah untuk meningkatkan kepercayaan

masyarakat terhadap vaksinasi Covid-19 dengan menyajikan

informasi mengenai vaksinasi Covid-19 yang akurat dan mudah

diakses oleh seluruh kalangan masyarakat, serta meningkatkan

promosi kesehatan dalam bentuk advertorial dan testimonial sehingga

lebih menarik dan mudah diterima oleh masyarakat.

b. Disarankan kepada pemerintah untuk berkolaborasi dengan berbagai

unsur masyarakat dengan mengikutsertakan para tokoh masyarakat

dalam penyebaran informasi mengenai vaksin Covid-19 agar

bertambahnya kepercayaan masyarakat terhadap program vaksinasi

Covid-19.

2. Bagi Masyarakat

a. Masyarakat disarankan lebih memahami mengenai vaksinasi Covid-

19 dengan memanfaatkan perkembangan informasi dari media sosial


melalui situs resmi seperti website dan akun media social Kemenkes

RI (kemkes.go.id dan vaksin.kemkes.go.id), website resmi pemerintah

seputar Covid-19 (Covid.go.id).

b. Masyarakat yang sudah divaksin juga diharapkan dapat menjadi agent

untuk mempromosikan vaksinasi Covid-19 kepada orang terdekat

seperti keluarga dan teman sebaya dengan memberikan testimony

kepada orang belum di vaksin.


DAFTAR PUSTAKA

https://www.Alodokter.com

https://www.antarnews.com

https://www.sumselupdate.com

https://www.cnnindonesia.com

https://kapol.id

Anda mungkin juga menyukai