Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA LANJUTAN

" Employee Retetion Dalam Penerapan Implementasi 5S Pada PT. Usra


Tampi Indonesia "

Dosen Mata Kuliah : Bpk. Muhammad Ekhsan, S.Kom, MM

Di susun Oleh :

Nita Paramita ( Nim : 111810153 )

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ILMU

PRODI MANAJEMEN
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perubahan jaman semakin maju dan perkembangan teknologi yang semakin


canggih menghasilkan berbagai inovasi dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk
bidang industri. Kemajuan dilakukan lebih mudah dan lebih nyaman,salah satu yang
untuk perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang dalam menghadapi di
dunia industri. Perusahaan yang bergerak dalam proses manucfature memerlukan
iklim kerja yang baik karena didalamnya terdapat proses produksi yang saling
berkaitan antar lini. Proses produksi harus mengedepankan asas asas efektifitas kerja,
efisiensi ,produktifitas dan keselamatann kerja agar produksi yang dihasilkan
memenuhi standar yang ditetapkan. Perusahaan industri komponen otomotif di
Indonesia berkembang sesuai dengan perkembangan industri otomotif. Industri
penunjang komponen otomotif juga ikut berkembangsalah satunya adalah industri
pembuatan cetakan plastik (Plastik Moulding) . Injection Moulding Plastic adalah
salah satu operasi yang paling umum dan serba guna untuk produksi massal pada
komponen plastik yg komplek dengan toleransi dimensi yang sempurna . Injection
Moulding merupakan suatu daur proses pembentukan pembentukan plastik ke dalam
yang di inginkan dengan cara menekan plastik cair ke dalam suatu ke dalam sebuah
ruang (cavity). Perkembangan dan kemajuan perkembangan dunia industri
manukfatur akan terus berjalan seiring dengan perubahan dan kemajuan tehnologi.
Industri manukfaturing merupakan sutu industri yang mengolah bahan mentah
menjadi barang setengah jadi maupun barang produk barang jadi. Untuk
menghasilkan suatu produk , memerlukan beberapa proses antara lain desain produk,
pemilihan material, proses manukfatur, distribusi material, dan bahan baku dan lain
lain. Dan semua itu merupakan elemen elemen dari suatu sistem manukfatur.
PT. Usra Tampi Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
industri manufacture plastic injection moulding plastic supplier accesoris spare part
otomotif yang berlokasi di Kawasan Industri Jababeka Cikarang Bekasi Jawa Barat
Indonesia. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1994 dan di awali dengan 8 mesin . Saat
ini PT. Usra Tampi Indonesia mempunyai 21 mesin injection dengan kapasitas 100
ton sampai 2400 ton . Tidak hanya dengan mesin injection dengan tonase yang cukup
besar, kelengkapan laboratorium Quality Inspection yang sangat memadai, mulai dari
digimatic caliper hingga CMM portable cimcore. PT. Usra Tampi Indonesia
menggalangi misi dengan memproduksi qualitas produk yang bagus dan memberikan
pelayanan yang terbaik kepada costumer. Mengimplementasikan Sistem Management
Mutu juga menjadi langkah yang tepat untuk menjaga kualitas produk. Pada tahun 16
April 2012 , PT. Usra Tampi Indonesia merintis Sistem Management mutu ISO 9001
dan disusul dengan Implementasi IATF 16949 pada 08 Juni 2017 dan juga
menginplementasi budaya 5S / 5R diarea kerja tertentu.

Implementasi merupakan suatu aktivitas yang berkaitan dengan penyelesaian


suatu pekerjaan dengan penggunaaan sarana (alat) untuk memperoleh hasil.
Mengimplementasi budaya 5S yang telah direncanakan oleh perusahaan akan
menghasilkan sebuah kerja yang efektif,efisien produktif dan mejujun tinggi
keselmatan kerja. Kegiatan proses produksi dipengaruhi oleh budaya kerja. Budaya
kerja yang diterapkan untuk memperbaiki kualitas lingkungan kerja adalah budaya
kerja 5S dalam bahasa Jepang yaitu Seiri,Seiton,Seiso,Seiketsu,Shitsuke diartikan
dalam bahasa Indonesia yaitu Ringkas,Rapih,Resik,Rawat,Rajin (5R).

Menurut Viviyanti (2008), Budaya kerja 5S tidak hanya baik digunakan untuk
melakukan perbaikan di lingkungan kerja, tapi juga dapat memperbaiki cara berpikir
karyawan terhadap pekerjaannya. Budaya kerja 5S telah diterapkan dan
berhasil akan memberikan rasa aman dan nyaman terhadap karyawan
(operator) dalam melakukan kegiatan sehari – hari tanpa mengabaikan faktor
produktfitas. Lorena Halim (2006) menunjukkan,Budaya kerja 5S harus dirancang
dengan memperhatikan terhadap semua komponen sistem kerja yang ada, yaitu
manusia bahan mesin atau peralatan dan kondisi ingkungan. Tanpa penerapan budaya
kerja 5S biasa mengakibatkan hubungan antar karyawan biasanya buruk, mereka
tidak saling bertegur sapa, berpenampilan loyo, angka absensi tinggi. Karyawan tidak
memberi saran untuk meningkatkan proses produksi dan tidak peduli pada pekerjaan
masing – masing. Lini kerja terdapat peralatan yang kotor dan barang 1 sampai 2
cacat, peralatan yang seharusnya ada di tempat masing – masing, berserakan
disembarangan tempat. Serta ada sejumlah besar produk cacat.

Terkait hubungan employee retetion (Retensi karyawan) dengan program


implemntasi budaya kerja 5S berperan penting sistem manajemen dalam perusahaan.
Hughes (2008) menunjukkan bahwa efektivitas retesensi karyawan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yaitu mamanjemen bakat,rekruiment karyawan dan keterlibatan
karyawan. Retensi karyawan adalah situasi dimana karyawan dalam organisasi atau
perusahaan ingin tetap di organisasi tempat mereka bekerja. Hal ini membuat
perusahaan harus memaksimalkan retensi dengan cara memaksimalkan jumlah
karywan di perusahaan yang memang ingin bertahan di perusahaan. Retensi
karyawan telah menjadi topik utama diskusi dalam literatur akademis manajemen
sumber daya manusia saat ini dan menjadi semakin penting karena pengetahuan telah
berkembang menjadi aset perusahaan utama. Retensi karyawan secara umum
diartikan sebagai kemampuan untuk mempertahankan sumber daya manusia yang
stabil. Ini sering dikaitkan dengan semangat dan kepercayaan organisasi.
Dalam upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja, perusahaan sedang
melakukan perbaikan dengan menerapkan program 5R. Dengan diterapkannya
program implemntasi 5S adanya employee retetion (Retensi karyawan) diharapkan
kondisi tempat kerja menjadi lebih terorganisir,tertara rapih dan bersih sehingga dapat
menghilangkan pemborosan baik dari segi waktu maupun biaya yang diakibatkan
oleh kondisi tempat kerja yang berantakan. PT. Usra Tampi Indonesia merupakan
perusahaan yang ingin meningkatkan produktivitas dan employee retetion (Retensi
karyawan) melalui hal yang mendasar dengan merubah perilaku pekerjaannya melalui
hal program implementasi 5R. Sehingga setelah menganalisah dari masalah –
masalah diatas, maka demikian penulisan penelitian untuk membahas lebih lanjut dari
data yang diperoleh dari perusahaan saya bekerja.

DAFTAR PUSAKA

- Rahman,S.R, (2013). Perancangan 5S (SEIRI SEITON,SEIKETSU,DAN


SHITSUKE) Pada Industri Roti,Studi Kasus Home Industri Muri
Naga,Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim,Riau. Hal No. 18
- Wijayanto,S.D, Sandika,D.O, (2013). Implementasi Budaya 5R
(RINGKAS,RAPI,RESIK,RAWAT,DAN RAJIN) Di Unit Machinery and
Tool (UMT) Studi Kasus PT.Mega Andalan Kalasan,Pendidikan Teknik
Mesin,Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan,Universitas Sebelas
Maret,Surakarta Hal No. 3
- Halim,Lorena, (2006). Perancangan 5S bagian produksi dan bagian
maintenance,Studi Kasus PT.Harapan Widyatama Pertiwi
(Unilon),Universitas Bina Nusantara,Jakarta
- Hughes,J. C &Rog, E. (2008). Talent management : A Strategy for Improving
Employee Recruitment,Retention and Management within hospitaly
organizations. Internasional Journal of Contemporary Hospitalyty
Management,Hal No. 20(7),743-757.
- Ekshan,M., & Taopik M. (2020). Peran Mediasi Employee Engagement pada
Pengaruh Talent Management Terhadapa Employee Retention . Jurnal
Pengembangan Wiraswasta, Hal No. 22 (3), 163-176.
- Ekshan, M Parashakti,R. D., & Sudiro, A. (2020). Talent Management and
Employee Retetion : The Partial Mediating Role of Organizational
Commitment.

Anda mungkin juga menyukai