Di susun Oleh :
PRODI MANAJEMEN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menurut Viviyanti (2008), Budaya kerja 5S tidak hanya baik digunakan untuk
melakukan perbaikan di lingkungan kerja, tapi juga dapat memperbaiki cara berpikir
karyawan terhadap pekerjaannya. Budaya kerja 5S telah diterapkan dan
berhasil akan memberikan rasa aman dan nyaman terhadap karyawan
(operator) dalam melakukan kegiatan sehari – hari tanpa mengabaikan faktor
produktfitas. Lorena Halim (2006) menunjukkan,Budaya kerja 5S harus dirancang
dengan memperhatikan terhadap semua komponen sistem kerja yang ada, yaitu
manusia bahan mesin atau peralatan dan kondisi ingkungan. Tanpa penerapan budaya
kerja 5S biasa mengakibatkan hubungan antar karyawan biasanya buruk, mereka
tidak saling bertegur sapa, berpenampilan loyo, angka absensi tinggi. Karyawan tidak
memberi saran untuk meningkatkan proses produksi dan tidak peduli pada pekerjaan
masing – masing. Lini kerja terdapat peralatan yang kotor dan barang 1 sampai 2
cacat, peralatan yang seharusnya ada di tempat masing – masing, berserakan
disembarangan tempat. Serta ada sejumlah besar produk cacat.
DAFTAR PUSAKA