Anda di halaman 1dari 2

Pengertian pan islamisme

Pan-Islamisme ( al-Jami'ah al-Islamiyyah ) adalah paham politik keagamaan yang


dikembangkan oleh para pemimpin muslim pada perempat terakhir abad ke-19

Ada dua hal yang mampu memperkokoh solidaritas muslim

1 ibadah haji

2 khilafah

Sejarah kemunculan pan islamisme

Paham Pan-Islamisme muncul sebagai reaksi langsung terhadap pengaruh Barat dalam ide
nasionalisme

Paham Pan-Islamisme mulai diperjuangkan oleh Wahhabiyah di Arab, dan tersedia ke dunia
Islam hingga Indonesia.

Pengaruh Barat terhadap Islam semakin besar terutama pada abad ke-19. Misalnya saja tahun
1858 sultan Mughal disingkirkan, dan sebagian besar negeri-negeri muslim dikuasai oleh Barat.

Tokoh tokoh pendukung pan islamisme

1 Sayid Jamaluddin al-Afghani (1839-1897)


Al-Afghani menghidupkan kembali Islam kepada Alquran dan ajaran-ajaran yang murni. Oleh
karena itu al-Afghani memiliki cita-cita untuk menyurun muslim di bawah kepemimpinan
pemerintahan Islam.

Al-Afghani berhasil menanamkan pengaruhnya di beberapa tempat seperti Mesir, Iran, dan
beberapa tempat lainnya. Sementara untuk penonton yang lebih luas, Al-Afghani menggunakan
media tulis saja majalah al-Urwat al-Wusqa

2 Sultan Abdul Hamid II (1876-1908)


Sultan Abdul Hamid II menuangkan paham Pan-Islamisme dalam upaya modernisasi yang
semakin gencar dilakukan oleh Kerajaan Turki Usmani.
Namun dibalik itu semua ada sultan memiliki tujuan lain, yaitu ingin di kelilingi para ulama dan
cendekiawan untuk memperkokoh kedudukannya

3 Rasyid Ridha (1865-1935)


Menurut Rasyid Ridha Dasar persatuan ini haruslah agama, bukan bangsa atau bahasa. Semua
orang Islam hendaknya bersatu di bawah satu keyakinan, satu sistem moral, satu sistem
pendidikan, dan kebebasan pada satu sistem hukum. Untuk itu ia mengusulkan sistem khilafah
dengan khalifah yang tidak mungkin berkuasa secara absolut. [9]
Menurut Rasyid Ridha, khilafah mampu menyatukan semua aspek, baik geografi, politik,
ekonomi sosial, budaya, dan bahkan agama.

4Namik Kemal (1840-1888)


Ide Pan-Islamisme ternyata juga pernah dicapai oleh Namik Kemal. Ide ini dikembangkan dari
ide cinta tanah air. Tanah air yang besar adalah seluruh wilayah Kerajaan Turki Usmani. Ia juga
menghendaki persatuan belakang Islam di bawah pimpinan Kerajaan Turki Usmani sebagai
negara Islam terbesar yang mencampurnya. Ide inilah yang kemudian disebut Pan-Islamisme.

Pengaruh yang Ditimbulkan oleh Pan-Islamisme


Ide Pan-Islamisme ini mendapat tantangan dari penjajah Barat. Mereka takut diusir dari negeri-
negeri Islam jika dunia Islam bersatu. Oleh karena itu mereka membendung pemikiran tersebut
dengan berbagai cara.Mereka tahu bahwa istilah Islam di Mekah tidak hanya untuk tujuan ibadah
semata, tetapi juga melakukan pemikiran untuk permasalah yang sedang melanda negeri-negeri
Islam.

Secara konkret, bukti prestasi Pan-Islamisme yang diperjuangkan oleh tokoh pada saat itu
memang sulit untuk cermin.

Terbentuknya Liga Dunia Islam ( Liga Kata Muslim atau Rabitah al-Alam al-Islam) pada 1962
merupakan bentuk nyata dari gerakan Pan Islamisme. Liga Dunia Islam yang didukung oleh 43
negara kemudian menyelanggarakan penyelenggaraan Islam dan berbagai kegiatan lainnya. pada
1965 diselenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT). Sebuah konferensi yang dilaksanakan
lima tahun kemudian di Jeddah

Anda mungkin juga menyukai