Anda di halaman 1dari 4

BB(kg)

IMT =
TB ( m ) x TB(m)
Komplikasi Pada Kehamilan Trimester I

Faktor risiko pada seorang ibu hamil merupakan suatu keadaan atau ciri tertentu pada
seorang ibu hamil yang dapat menyebabkan risiko/bahaya kemungkinan terjadinya
komplikasi yang dapat mengakibatkan kematian, kesakitan, kecacatan, kepuasan dan
ketidaknyamanan pada ibu ataupun janin.

Komplikasi kehamilan trimester I yaitu sebagai berikut :

1. Anemia
Yang dimaksud dengan anemia kehamilan adalah jika kadar hemoglobin <11 gr/dL
pada trimester 1 dan 3, atau jika kadar hemoglobin <10,5 gr/dL pada trimester 2.
Tingkatan anemia yaitu sebagai berikut :
a. Anemia ringan : 9-10 gr/dL
b. Anemia sedang : 7-8 gr/dL
c. Anemia berat : <7 gr/dL

Gejala anemia seperti pucat, mudah pingsan, tekananan darah normal.

2. Hiperemis Gravidarum
Adalah suatu keadaan mual muntah pada kehamilan yang menetap dengan frekuensi
muntah lebih dari 5 kali sehari. Hiperemis gravidarum dibagi menjadi 3 tingkatan
menruut beratnya gejala yang dirasakan seperti :
a. Hyperemesis gravidarum tingkat 1
Muntah yang terus menerus menyebabkan keadaan ibu lemah, tidak ada nafsu
makan, berat badan menurun, nyeri epigastrium, nadi meningkat sekitar 100
x/menit, tekanan darah turun, turgor kulit mengurang, lidah mongering, mata
cakung.
b. Hyperemesis gravidarus tingkat 2
Ibu lebih lebah dan apatis, turgor kulit lebih mengurang, lidah mongering dan
tampak kotor, nadi rendah dan cepat, suhu tubuh kadang-kadang naik, mata
cekung dan sedikit icterus, berat badan dan tekanan darah menurun,
hemokonsentrasi, konstipasi, ditebukan aseton pada urin.
c. Hiperemiesis gravidarum tingkat 3
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun sampai koma,
nadi kecil dan cepat, suhu tubuh meningkat, berat badan dan tekanan darah
semakin menurun.
Kewenangan bidan dalam penatalaksanaan pada hyperemesis gravidarum ringan dan
deteksi dini untuk pengalihan asuhan.

3. Abortus
Adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 gram dan panjang
25 cm atau usia kehamilan <20 minggu yang mengakibatkan kematian janin. Macam
macam abortus :
a. Abortus imminens
Terjadinya perdarahan melalui ostoim iteri eksternum dalam jumlah sedikit,
diserati dengan nyeri perut bawah atau tidak sama sekali, uterus membesar sesuai
usia kehamilan, serviks belum membuka/ostium uteri masih tertutup, tes
kehamilan positif.
b. Abortus insipiens
Perdarahan pervaginam dengan kontraksi makin lama makin kuat dan sering,
serviks terbuka, besar uterus sesuai usia kehamilan, tes kehamilan positif.
c. Abortus incompletus
Perdarahan yang banyak disertai kontraksi, kanalis servikalis masih terbuka, dan
sebagian jaringan keluar.
d. Abortus completus
Perdarahan pervaginam, kontraksi uterus, ostium serviks menutup, dan tidak ada
sisa konsepsi dalam uterus.
e. Misses abortion
Tertahannya hasil konsepsi yang telat mati didalam Rahim selama ≥8 minggu.
Ditandai dengan tinggi fundus uteri yang menetap bahkan mengecil, biasanya
tidak diikuti dengan tanda-tanda abortus seperti perdarahan, pembukaan serviks,
dan kontraksi.
f. Abortus habitualis
Merupakan abortus spontan yang terjadi 3 kali atau lebih secara berturut-turut.
Pada umumnya tidak sulit untuk hamil, namun kehamilan berakhir sebelum
mencapai usia kehamilan 28 minggu.
g. Abortus infeksius dan abortus septik
Abortus infeksius adalah abortus yang disertai infeksi pada genetalia bagian atas
termasuk endometritis atau parametritis. Ditentukan dengan adanya abortus yang
disertai gejala dan tanda infeksi alat genetalia seperti panas, takikardi, perdarahan
pervaginam yang lama atau bercak perdarahan, discharge vagina atau serviks
yang berbau busuk, uterus lember, serta nyeri perut dan pelvis serta leukositosis.
Abostus septik adalah abortus yang mengalami komplikasi berupa infeksi setelah
abostus spontan atau tidak aman. Terjadi jika terdapat sisa hasil konsepsi atau
penundaan pengeluaran hasil konsepsi.
h. Abortus provokatus
Abostus yang disengaja, baik dengan memakai obat-obatan maupun alat-alat.

4. Kehamilan ektopik
Merupakan suatu kehamilan yang pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi tidak
menempel pada dinding endometrium kavum uteri, tetapi biasanya menempel pada
daerah didekatnya.
Gejala pada kehamilan ektopik yaitu sebagai berikut :
a. Amenorrhea
b. Nyeri perut bagian bawah yang sangat dan berawal dari satu sisi, tengah, seluruh
perut bagian bawah akibat robeknya tuba
c. Penderita bisa sampai pingsan dan syok
d. Perdarhan pervaginam biasanya berwarna hitam
e. Pusing, perdarahan, berkeringat, pembesaran payudara, perubahan warna pada
vagina dan serviks, perlunakan serviks, pembesarhan uterus, frekuensi BAK
meningkat.

Kehamilan ektopik terganggu

Adalah suatu kehamilan yang berbahaya bagi wanita yang bersangkutan


berhubungan dengan besarnya kemungkinan terjadi keadaan yang gawat. Gejala
seperti kolaps dan kelelahan, nadi cepat dan lemah, hipotensi, hipovolemia, abdomen
akut dan nyeri pelvis, pucat.

5. Molahidatidosa
Molahidatidosa merupoakan kehamilan yang berkembang tidak wajar dimana tidak
ditemukan janin dan hamper seluruh vili korialis mengalami perubahan/degenerasi
hidropobik menyerupai buah anggur atau mata ikan. Uterus melunak dan
berkembang lebih cepat dari usia kehamilan yang normal, tidak ditemukan adanya
janin,
Gejala pada molahidatidosa seperti :
Hyperemesis, hipertiroid, anemia, uterus lebih besar dari usia kehamilan, tanda pasti
hamil tidak ditemukan, perdarhan, bisa juga disertai preeklamsia atau eklamsia.
Penatalaksanaan dengan mengenali tanda dan gejala sebagai pengakan diagnosis
pada molahidatidosa ditentukan dari hasil anamnesis dan pemeriksaan.

Daftar Pustaka
dr. Ratna Dewi Puspita Sari, S. K. (2018). Buku Ajar Perdarahan pada Kehamilan Trimester I. Bandar
Lampung: Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

Mariyona, K. (Maret 2019). Komplikasi dan Faktor Resiko Kehamilan di Puskesmas. Jurnal Menara
Medika, 109-115.

Rinata, E. (2019). Buku Ajaran Asuhan Kebidanan Pathologi (Kehamilan) . Jawa Timur: Universitas
Muhammadiyah Sidoarjo.

Sarah, R. H. (2017). Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Kehamilan, Persalinan, Bayi Baru Lahir,
Nifas dan KB pada Ny. P umur 30 tahun di Puskesmas 1 Kembaran. Purwokerto: Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.

Anda mungkin juga menyukai