Anda di halaman 1dari 24

KEHAMILAN GANDA, KELAINAN AIR

KETUBAN (KPD, OLIGOHIDRAMNION


DAN POLIOHIDRAMNION)

Willy Astriana
KEHAMILAN GANDA

 Kehamilan ganda atau kehamilan kembar adalah


kehamilan dengan dua janin atau lebih
PATOFISIOLOGI

Secara umum, derajat dari perubahan fisiologis maternal lebih


besar pada kehamilan kembar dibanding dengan kehamilan
tunggal. Pada trimester 1 sering mengalami nausea dan muntah
yang melebihi yang dikarateristikan kehamilankehamilan tunggal.
Perluasan volume darah maternal normal adalah 500 ml lebih besar
pada kehamilan kembar, dan rata-rata kehilangan darah dengan
persalinan vagina adalah 935 ml, atau hampir 500 ml lebih banyak
dibanding dengan persalinan dari janin tunggal
KLASIFIKASI

•Kehamilan monozigotik
Merupakan kehamilan ganda yang berasal dari satu ovum yang dibuahi dan
membelah secara dini hingga membentuk dua embrio yang sama,
kehamilan ini juga disebut hamil ekmbar identik atau hamil kembar
homolog atau hamil kembar uniovuler, karena berasal dari satu ovum.
Ciri-ciri :
•Rupanya sama (seperti bayangan)
•Golongan darah sama, cap kaki dan tangan sama
•Sebagian hamil ganda dalam bentuk :
2 amnion, 2 korion, 2 plasenta
2 amnion, 2 korion, 1 plasenta
•2 amnion, 1 korion, 1 plasenta
 Kehamilan dizigotik
Merupakan kehamilan ganda yang berasal dari 2 atau
lebih ovum yang telah dibuahi, sebagian besar kehamilan
ganda adalah dizigotik atau kehamilan kembar fraternal.
KOMPLIKASI

 Hidramnion
 Prematuritas

 Kelainan letak

 Plasenta pervia

 Solusio plasenta
PENATALAKSANAAN
 Keluhan pada kehamilan ganda biasanya terasa sesak
nafas, sering BAK, edema tungkai, pembesaran
pembuluh darah (varises). Untuk memperkecil
kemungkinan penyulit ibu dan janin, pada kehamilan
ganda penanganan yang lebih intensif dengan melakukan
pengawasan hamil lebih sering, melakukan pemeriksaan
laboratorium dasar dan pengobatan intensif terhadap
kekurangan nutrisi dan preparat Fe. Ibu yang bekerja
sebaiknya berhenti bekerja pada umur kehamilan 28
minggu , istirahat yang cukup, coitus ditinggalkan pada 3
bulan terakhir.
KETUBAN PECAH DINI (KPD)

 Defenisi
Ketuban pecah dini (KPD) atau ketuban pecah sebelum
waktunya (KPSW) atau ketuban pecah prematur (KPP)
adalah keluarnya cairan dari jalan lahir/vagina sebelum
proses persalinan.
 Etiologi

 Penyebab dari KPD tidak atau masih belum diketahui


secara jelas maka usaha preventif tidak dapat dilakukan,
kecuali dalam usaha menekan infeksi.
Faktor yang berhubungan dengan meningkatnya
insidensi KPD antara lain:
Fisiologi selaput amnion/ketuban yang
abnormal
Inkompetensi serviks
Infeksi vagina/serviks
Kehamilan ganda
Polihidramnion
Trauma
Distensi uteri
Stress maternal
Stress fetal
Infeksi
Serviks yang pendek
Prosedur medis
 Komplikasi
Prognosis ibu
 Infeksi intrapartal/dalam persalinan

 Jika terjadi infeksi dan kontraksi ketuban pecah maka bisa


menyebabkan sepsis yang selanjutnya dapat mengakibatkan
meningkatnya angka morbiditas dan mortalitas
 Infeksi puerperalis/ masa nifas

 Dry labour/Partus lama

 Perdarahan post partum

 Meningkatkan tindakan operatif obstetri (khususnya SC)

 Morbiditas dan mortalitas maternal


Prognosis janin
 Prematuritas

 Prolaps funiculli/ penurunan tali pusat

 Hipoksia dan Asfiksia sekunder (kekurangan oksigen


pada bayi)
 Sindrom deformitas janin

 Morbiditas dan mortalitas perinatal


Oligohidramnion ???
Defenisi
Oligohidramnion adalah suatu
kelainan cairan ketuban dimana
jumlah cairan ketuban/amnion yang
terlalu sedikit. Jumlah cairan
amnion pada kehamilan cukup
bulan sekitar 300-500 mL.
 Tanda dan Gejala
pada saat inspeksi uterus terlihat lebih kecil dan tidak
sesuai dengan usia kehamilan yang seharusnya. Ibu yang
sebelumnya pernah hamil dan normal, akan
mengeluhkan adanya penurunan gerakan janin. Saat
dilakukan palpasi abdomen, uterus akan teraba lebih
kecil dari ukuran normal dan bagian-bagian janin mudah
diraba.
Gambaran klinis

 Uterus tampak lebih kecil dari usia kehamilan


 Ibu merasa nyeri diperut pada setiap pergerakan anak

 Sering berakhir dengan partus prematurus

 Bunyi jantung anak sudah terdengar mulai bulan kelima


dan terdengar lebih jelas
 Persalinan lebih lama dari biasanya

 Bila ketuban pecah, air ketuban sedikit sekali bahkan


tidak ada keluar
Akibat oligohidramnion
•Bila terjadi pada permulaan kehamilan maka janin akan
menderita cacat bawaan dan pertumbuhan janin terganggu
bahkan bisa terjadi partus prematurus
•Bila terjadi pada kehamilan yang lebih lanjut akan terjadi
cacat bawaan karena tekanan atau kulit jadi tenal dan kering
Penanganan

 ANC secara teratur


 Deteksi dini kelainan janin

 Deteksi dini penyakit dan komplikasi yang menyertai


kehamilan
 Konseling

 Pendidikan kesehatan

 Konsultasi dan kolaborasi


POLIHIDRAMNION
 Defenisi

Polihidramnion adalah keadaan dimana air ketuban melebihi 2000


ml.

 Tanda dan gejala

ibu hamil bisanya mengeluh sesak nafas dan ketidaknyamanan


pada daerah perut. Apabila hidramnion terjadi secara akut, maka
ibu akan mengalami nyeri abdomen yang berat. Kondisi ini dapat
memperburuk berbagai gejala yang berhubungan dengan
kehamilan, seperti indigesti, nyeri ulu hati, dan konstipasi. Edema
dan varices vulva serta ekstrimitas bawah juga dapat terjadi.
Etiologi

Belum jelas,namun secara teori hidramnion bias


terjadi karena :
 Produksi air ketuban bertambah

 Pengaliran ketuban terganggu


DIAGNOSIS

Anamnesis
 Perut terasa lebih besar dn lebih berat dari pada biasa

 Sesak nafas, nyeri ulu hati dan sianosis

 Nyeri perut karena tegangnya uterus

Inspeksi
 Kelihatan perut sangat buncit dan tegang, kulit perut mengkilat, retak-retak, dan
kadang-kadng umbilicus mendatar
 Ibu terlihat sesak dan sianosis serta terlihat payah dengan kehamilannya

 Edema pada tungkai, vulva dan abdome

Palpasi
 Perut tegang dan nyeri tekan

 Fundus uteri lebih tinggi dari usia kehamilan sesungguhnya

 Bagian-bagian janin sukar dikenali


Auskultasi
 DJJ sukar dikenali

 Pemeriksaan penunjang

 Foto Rontgen

 Ultrasonografi

 Diagnose banding

 Gemeli

 Kehamilan dengan tumor

 Kista ovarium

Prognosis
 Terhadap ibu
 Solusio plasenta

 Inertia uteri

 Perdarahan post partum


 Terhadap janin
 Kelainan congenital

 Prematuritas

 Prolapsus tali pusat


PENANGANAN

Hamil
 Hidramnion ringan

 Tidak perlu pengobatan khusus cukup sedative dan diet


garam
 Hidramnion berat » dirawat

Persalinan
 Air ketuban keluar pelan – pelan » tidak terjadi solusio
plasenta
Nifas
 Observasi perdarahan pos partum
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai