Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PORTOFOLIO

TEMA : PENYULIT DALAM MASA KEHAMILAN


GERAKAN JANIN TIDAK TERASA

Nama: Marlika Farlen


NIM: 11194442010241

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEBIDANAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS SARI MULIA
2021
GERAKAN JANIN TIDAK TERASA

A. Pengertian

Gerakan janin tidak terasa bisa saja normal terjadi, misalnya saat janin sedang

tidur. tetapi gerakan janin yang yang tidak terasa dalam jangka waktu yang lama itu

pertanda bahwa janin mengalami gangguan. Gangguan itu dikenal dengan istilah Fetal

Distress. Fetal distress sendiri adalah kondisi yang menandakan bahwa janin

kekurangan oksigen selama masa kehamilan atau saat persalinan. Kondisi ini dapat

dirasakan ibu hamil dari gerakan janin yang berkurang.

Janin yang mengalami fetal distress dapat dideteksi oleh dokter melalui

pemeriksaan detak jantung janin yang lebih cepat atau lebih lambat, serta air ketuban

yang juga keruh melalui USG kehamilan. Bayi yang mengalami ini juga akan

memiliki Ph darah yang asam. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar biasa

mencegah terjadinya fetal distress adalah melakukan pemeriksaan kehamilan secara

rutin ke dokter kandungan.

B. Etiologi

Fetal distress dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti kondisi kehamilan

maupun kesehatan ibu. Beberapa gangguan yang dapat menyebabkan fetal distress

yaitu:

 Gangguan pada plasenta atau ari-ari, dapat menyebabkan pasokan oksigen dan

nutrisi pada janin berkurang.

 Kontraksi terjadi terlalu cepat dan kuat.

 Masa kehamilan lebih dari 42 minggu

 Ibu hamil pada usia di atas 35 tahun


 Kehamilan kembar

 Mengalami komplikasi kehamilan, seperti preeklamsi, polihidramnion atau

oligohidramnion, dan hipertensi dalam kehamilan.

 Ibu menderita anemia, diabetes, hipertensi, asma, atau hipotiroidisme.

C. Tanda Gejala

Fetal distress dapat diketahui melalui tanda dan gejalanya tidak normal yang

ibu hamil rasakan sebelum atau setelah proses persalinan. Beberapa tanda gejala fetal

distress yaitu:

 Gerakan janin berkurang secara drastic

Pergerakan janin dapat berkurang menjelang persalinan karena ruang gerak di

dalam Rahim berkurang. Normalnya pergerakan janin tetap dapat terasa dan

memiliki pola yang sama. Pergerakan janin yang berkurang atau berubah

secara drasitis dapat menjadi tanda gawat janin.

Oleh karena itu ibu hamil disarankan agar terbiasa memantau gerakan janin

untuk lebih mengenal pola gerakan dan kondisi janin.

 Ukuran kandungan terlalu kecil dari usia kehamilan

Pengukuran TFU (tinggi fundus uterus), yang diukur mulai dari tulang

kemaluan ke atas. Jika ukuran kandungan dirasa terlalu kecil untuk usia

kehamilan maka dapat hal tersebut dapat menandakan fetal distress.


D. Klasifikasi

Lakukan pemeriksaan terhadap ibu hamil oleh dokter kandungan, baik

sebelum atau setelah bayi dilahirkan. Berikut adalah pemeriksaan yang dilakukan

serta tanda yang ditemukan saat janin mengalami fetal distress.

 USG kehamilan, dapat melihat apakah pertumbuhan janin sesuai dengan usia

kandungan.

 USG Doppler, untuk mendeteksi adanya gangguan di aliran darah dan jantung

janin.

 Cardiotocogrhaphy (CTG), untuk melihat secara berkelanjutan detak jantung

janin terhadap pergerakan janin dan kontraksi Rahim.

 Pemeriksaan air ketuban, untuk mengetahui volume air ketuban dan melihat

adanya mekonium atau tinja janin pada air ketuban.

E. Patofisiologi (pathway)

Kontrol fisiologis dari fetal distress dilihat dari denyut jantung janin yang

dipengaruhi oleh aliran darah dana tau oksigenasi. Pada kasus infusifisiensi plasenta

kronik terjadi gangguan mekanisme control fisiologis denyut jantung janin yang

disebabkan oleh penurunan kadar oksigenasi pada janin. Pada kasus akut seperti

prolaps tali pusat,penurunan aliran darah ke janin lebih berperan dalam proses

terjadinya fetal distress. Selain itu proses persalinan normal juga berperan dalam

terjadinya fetal distress. Penurunan aliran daran dana tau oksigenasi ke janin akan

mengakibatkan terjadinya hipoksia janin. Keadaan ini akan meningkatkan kadar CO2

dan penurunan kadar O2 di dalam tubuh janin. Berkurangnya kandungan oksigen

dalam darah ( hipoksia) akan merangsang syaraf simpatis, sehingga akan


menimbulkan takikardi. Takikardi janin dapat disebabkan bukan hanya oleh hipoksia

tapi juga oleh hipertermia sekunder dari intrauterin. Bila kondisi hipoksia tidak

teratasi dan berlanjut maka hipoksia akan menyebabkan perubahan aktivitas biofisik.

F. Komplikasi

Berkurangnya aliran oksigen pada janin dapat menyebabkan pertumbuhan

janin terhambat,sehingga mengakibatkan berat badan lahir rendah. Selain itu, bila

kekurangan oksigen yang dialami janin sangat parah dapat menyebabkan janin

meninggal di dalam kandungan (stillbirth)

G. Penatalaksanaan

Fetal distress merupakan kondisi yang sulit dicegah. Namun, pemeriksaan

kehamilan secara rutin dapat membantu memantau kesehatan ibu dan janin selama masa

kehamilan. Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk memantau kondisi janin, mendeteksi

gangguan sejak dini, dan kemungkinan terjadi komplikasi.


H. Daftar Pustaka

Turrini, et al.(2018). Severe Fetal Distress and Placenta Damage might be Associated

with High Troponin l (cTnl) Levels in Mothers. The American journal of case reports. 19,

pp. 194-198.

Payne, J. Patient (2016). Fetal Distress.

Baby Centre UK (2019). Fetal Distress.

[ CITATION Abd16 \l 1033 ]

Anda mungkin juga menyukai