Anda di halaman 1dari 7

Analisis Perbandingan Kurikulum Pendidikan

Matematika antara Negara Arab Saudi dan Turki

Vani Mar’atul Jannah


Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Wiralodra, Indramayu
Email : kimbyunbarabere@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Perbandingan Kurikulum
Pendidikan Matematika antara Negara Arab Saudi dan Turki. Penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian kepustakaan
(library research). Populasi penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini
adalah data kurikulum matematika pada negara Arab Saudi dan Turki. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik SLR (Systematic
Literature Review). Penelitain ini menggunakan teknik analisis dokumen.
Kata Kunci : Kurikulum, Pendidikan Matematika, Arab Saudi, Turki

ABSTRACT
This research aims to determine a comparative analysis of the Mathematics
Education Curriculum between Saudi Arabia and Turkey. This research uses a
qualitative descriptive approach with the type of library research. The research
population used in this research is mathematics curriculum data in Saudi Arabia
and Turkey. The data analysis technique used in this research is the SLR
(Systematic Literature Review) technique. This research uses document analysis
techniques.
Keywords: Curriculum, Mathematics Education, Saudi Arabia,
Türkiye PENDAHULUAN
Pendidikan matematika di Timur Tengah telah berkembang pesat sejak
zaman Arab dan banyak ilmuwan Muslim dari Timur Tengah yang telah
memberikan kontribusi besar dalam bidang matematika. Negara-negara Timur
Tengah, seperti Arab Saudi dan Turki, memiliki sistem pendidikan yang terdiri
dari pendidikan dasar, menengah, dan tinggi, dengan kurikulum yang meliputi
bahasa Arab, matematika, sains, sejarah, dan studi Islam.
Setiap negara memiliki sistem pendidikan yang unik berdasarkan
kebutuhannya, termasuk negara-negara di Timur Tengah. Di mana sistem
pendidikan didasarkan pada kebijakan dan filosofi yang dianut oleh setiap negara.
Kualitas pendidikan yang memadai bagi penduduknya harus menjadi dasar negara
yang maju dan besar. Dan pendidikan dengan sistem yang baik dan terukur dapat
menghasilkan pendidikan eksternal yang baik (Harahap, 2020).
Menurut Ihsan (2015) salah satu alasan yang melatarbelakangi kenapa
harus melakukan perbandingan pendidikan adalah karena pendidikan menjadi satu
penggerak modal sosial masyarakat meskipun pendidikan bukanlah jalan satu-
satunya akan tetapi diakui memiliki pengaruh yang sangat kuat untuk
menciptakan masyarakat yang bisa berkompetisi dengan masyarakat lainnya di
negara lain.
Perbandingan kurikulum pendidikan matematika antara Negara Arab
Saudi dan Turki adalah topik yang relevan dan penting karena memberikan
wawasan mendalam tentang bagaimana dua negara tersebut mendekati pendidikan
matematika dalam sistem pendidikan mereka. Keduanya memiliki latar belakang
budaya dan sejarah yang berbeda, dan hal ini tercermin dalam kurikulum mereka.
Selain itu, pemahaman tentang perbedaan dan persamaan dalam kurikulum
pendidikan matematika di Negara Arab Saudi dan Turki dapat memberikan dasar
untuk pertukaran pengalaman dan praktik terbaik dalam meningkatkan pendidikan
matematika di seluruh dunia, serta mendorong kerja sama antara negara-negara
dalam kawasan Timur Tengah.
Dalam jurnal ini, akan dilakukan analisis perbandingan kurikulum
pendidikan matematika antara negara Arab Saudi dan Turki. Analisis ini akan
membahas strategi pembelajaran matematika, sistem pendidikan dan kurikulum
matematika di negara-negara Timur Tengah, serta tantangan dan peluang dalam
pendidikan matematika di negara-negara tersebut. Dengan melakukan analisis
perbandingan ini, diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang
pendidikan matematika di negara-negara Timur Tengah dan memberikan
kontribusi dalam pengembangan pendidikan matematika di masa depan.
1. Pengertian Kurikulum
Kurikulum secara bahasa diambil dari bahasa latin yaitu “curro atau
currere dan ula atau ulums, berupa kata kerja to run yang mempunyai arti lari
cepat atau menjalani, kemudian menjadi kata benda curricula atau
curriculum”. ika dikaitkan dengan pendidikan, kurikulum adalah sejumlah
mata pelajaran yang harus dikuasai oleh peserta didik (Sarahwati et al., 2023).
Sedangkan, pengertian kurikulum menurut undang-undang nomor 2003 pasal 1
ayat 19 merupakan seperangkat rancangan pengaturan yang meliputi tujuan, isi
dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
(Sofyan, 2019).
Menurut Miliyawati (2016) kurikulum adalah semua pengalaman perserta
didik yang dirancang, diarahkan, diberikan, dan dipertanggungjawabkan oleh
lembaga pendidikan, dan juga kurikulum sebagai suatu sistem yang
mempunyai komponen-komponen yang saling berkaitan: tujuan, materi,
metode, organisasi, dan evaluasi.
Berdasarkan beberapa pengertian kurikulum yang telah dipaparkan di atas,
dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan suatu rencana yang telah
disusun dan dirancang untuk memenuhi tujuan pendidikan tertentu yang di
dalamnya mempunyai komponen-komponen seperti tujuan, isi, strategi, dan
evaluasi.
2. Fungsi Kurikulum
Menurut Sukirman & Ali (2011) kurikulum sebagai alat pendidikan dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa fungsi, yaitu: kurikulum sebagai
pengembangan proses kognitif anak, kurikulum sebagai proses aktualisasi diri
anak, kurikulum sebagai proses rekonstruksi sosial, dan kurikulum sebagai
program akademik

3. Komponen Kurikulum
Adapun komponen kurikulum menurut Rahayu et.al (2022) adalah sebagai
berikut:
a) Tujuan
b) Materi
c) Organisasi/metode
d) Evaluasi.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan Metode deskriptif, dengan menyajikan
gambaran, klasifikasi mengenai suatu fenomena dan fakta dalam matematika.
Penelitian ini juga menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenis
penelitian kepustakaan (library research), dimana peneliti dihadapkan langsung
dengan data atau teks yang disajikan sesuai dengan tujuan dan masalah yang
diteliti, bukan berdasarkan data lapangan atau melalui saksi mata berupa kejadian.
Peneliti hanya berhadapan langsung pada sumber yang sudah ada di perpustakaan
atau data bersifat siap pakai.
Objek penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah data
kurikulum matematika pada negara Arab Saudi dan Turki. Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik SLR (Systematic Literature
Review)
Dalam melakukan analisis perbandingan, dapat digunakan metode
deskriptif kualitatif dengan teknik analisis dokumen. Teknik analisis dokumen
dapat digunakan untuk menganalisis kurikulum matematika di Arab Saudi dan
Turki, serta membandingkan perbedaan dan kesamaan antara kedua kurikulum
tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Struktur kurikulum pendidikan matematika di Arab Saudi dan Turki
a) Arab Saudi
Di dalam struktur kurikulum pendidikan matematika Arab memiliki
variasi pada tingkatan nya, yang dimana ada tingkatan pendidikan dasar,
pendidikan menengah dan pendidikan menegah atas.
Struktur kurikulum pendidikan matematika di Arab pada pendidikan
dasar mencakup mencakup mata pelajaran matematika dasar seperti operasi
matematika dasar ;geometri ; aljabar sederhana ; dan konsep-konsep dasar
lainnya (Harahap, 2020).
Di tingkat menengah (al-ṭalīm al-waṣṭī), kurikulum matematika lebih
mendalam dan mencakup topik-topik seperti aljabar, geometri, statistik,
trigonometri, dan kalkulus dasar.
Di tingkat menengah atas (al-ṭalīm al-thānawī), siswa di Arab Saudi
biasanya memilih salah satu dari dua program pendidikan: program ilmiah
(ʿulūm) atau program sastra (adab). Kurikulum matematika di program
ilmiah lebih lanjut dan mungkin mencakup mata pelajaran yang lebih
canggih seperti aljabar lanjut, kalkulus, dan statistik.

b) Turki
Di dalam struktur kurikulum pendidikan matematika Arab memiliki
variasi pada tingkatan nya, yang dimana ada tingkatan pendidikan dasar,
pendidikan menengah dan pendidikan menegah atas.
Di Turki, pendidikan matematika di tingkat dasar mencakup
pembelajaran dasar matematika, operasi aritmetika, geometri dasar, dan
pengetahuan dasar lainnya.
Di tingkat menengah (ortaöğretim), kurikulum matematika mencakup
mata pelajaran seperti aljabar, geometri, trigonometri, kalkulus dasar, dan
statistik.
Di Turki, siswa memilih program ilmiah (fen lisesi) atau program sastra
(sosyal lisesi) di tingkat menengah atas. Program ilmiah akan melibatkan
mata pelajaran matematika yang lebih canggih seperti aljabar lanjut,
kalkulus, geometri analitis, dan statistik.
2. Metode pembelajaran matematika di Arab Saudi dan Turki
Di Arab Saudi, terdapat beberapa metode pembelajaran matematika yang
umum digunakan dalam pendidikan. Beberapa metode yang sering digunakan
antara lain: Metode Pembelajaran Konstruktivis, Metode Pembelajaran
Komperatif, Metode Pembelajaran Berbasis Proyek dan Metode Pembelajaran
Konstruktivis. Dimana Metode Pembelajaran Konstruktivis ini menekankan
pada peran aktif siswa dalam membangun pemahaman matematika melalui
eksplorasi dan diskusi kelompok. Pendekatan ini menggabungkan pemecahan
masalah, penemuan, dan pengalaman langsung dalam pembelajaran
matematika (Muh. Ilham Dhani et al., 2022).
Di Turki, terdapat beberapa metode pembelajaran matematika yang umum
digunakan dalam pendidikan. Beberapa metode yang sering digunakan antara
lain: Metode Pembelajaran Kontekstual, Metode Pembelajaran Kooperatif , dan
Metode Pembelajaran Investigasi. Dimana Metode Pembelajaran Investigasi itu
mendorong siswa untuk melakukan penyelidikan dan eksplorasi sendiri dalam
memahami konsep matematika. Siswa diajak untuk mengajukan pertanyaan,
mengumpulkan data, dan mencari pola dalam pembelajaran matematika (Tan-
Sisman & Aksu, 2012).
3. Sistem evaluasi dan penilaian di Arab Saudi dan Turki
Sistem evaluasi dan penilaian memiliki peran penting dalam menilai
pemahaman siswa dan kemajuan mereka dalam pembelajaran. Di Arab Saudi,
sistem evaluasi dan penilaian dalam pendidikan matematika meliputi:
Ujian Nasional: Terdapat ujian nasional yang diadakan pada tingkat
sekolah menengah untuk menilai pemahaman siswa terhadap konsep
matematika yang telah dipelajari.
Ujian Periodik: Selain ujian nasional, terdapat juga ujian periodik yang
diadakan oleh sekolah secara berkala untuk mengevaluasi kemajuan siswa
dalam pembelajaran matematika.
Tugas dan Proyek: Siswa diberi tugas dan proyek matematika yang
melibatkan penerapan konsep dalam situasi nyata. Tugas ini dapat berupa
penyelesaian masalah atau presentasi proyek.
Di Turki, sistem evaluasi dan penilaian dalam pendidikan matematika
meliputi:
Ujian Nasional: Terdapat ujian nasional yang diadakan pada tingkat sekolah
menengah untuk menilai pemahaman siswa terhadap konsep matematika yang
telah dipelajari.
Ujian Periodik: Selain ujian nasional, terdapat juga ujian periodik yang
diadakan oleh sekolah secara berkala untuk mengevaluasi kemajuan siswa
dalam pembelajaran matematika.
Portofolio: Siswa dapat membuat portofolio yang berisi hasil kerja mereka
dalam bentuk tugas, proyek, atau catatan pemahaman konsep matematika.
4. Tantangan dan peluang dalam pendidikan matematika di Arab Saudi dan
Turki
Terdapat beberapa Tantangan dan peluang dalam pendidikan matematika
di Arab Saudi dan Turki sebagai berikut:

a) Arab Saudi
Tantangan dalam pendidikan matematika di Arab Saudi adalah
Rendahnya tingkat pencapaian matematika siswa di Arab Saudi,
Terbatasnya kesempatan bagi guru untuk mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai terhadap disiplin STEM
(Madani, 2020).
Peluang dalam pendidikan matematika di Arab Saudi adalah
Adanya metode pengajaran terkini dalam proses pembelajaran
matematika dan Adanya program Mathnasium yang membantu
meningkatkan keterampilan matematika siswa (Aldahalwi, 2022).
b) Turki
Tantangan dalam pendidikan matematika di Turki adalah Terdapat
kesenjangan antara kualitas pendidikan di daerah perkotaan dan
pedesaan dan Terdapat perbedaan dalam kualitas pendidikan antara
sekolah negeri dan swasta.
Peluang dalam pendidikan matematika di Turki adalah Adanya
kemajuan teknologi dan inovasi dalam pendidikan matematika dan
Adanya kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan
matematika dan sains (Aldahalwi, 2022).
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis perbandingan kurikulum pendidikan matematika
antara Arab Saudi dan Turki, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Struktur kurikulum: Terdapat perbedaan dalam struktur kurikulum
matematika di Arab Saudi dan Turki. Arab Saudi memiliki kurikulum yang
lebih terpusat pada pengajaran agama Islam, sedangkan Turki memiliki
kurikulum yang lebih terfokus pada pengajaran matematika dan sains.
2. Metode pembelajaran: Terdapat perbedaan dalam metode pembelajaran
matematika di Arab Saudi dan Turki. Arab Saudi lebih mengutamakan
pembelajaran yang berpusat pada guru, sedangkan Turki lebih mengutamakan
pembelajaran yang berpusat pada siswa.
3. Evaluasi dan penilaian: Terdapat perbedaan dalam sistem evaluasi dan
penilaian di Arab Saudi dan Turki. Arab Saudi lebih mengutamakan
penggunaan tes tertulis, sedangkan Turki lebih mengutamakan penggunaan tes
praktik.
4. Tantangan dan peluang: Terdapat tantangan dan peluang dalam pendidikan
matematika di Arab Saudi dan Turki. Tantangan yang dihadapi antara lain
kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas dan kurangnya dukungan
dari pemerintah. Peluang yang ada antara lain adanya kemajuan teknologi dan
adanya kerjasama internasional dalam bidang pendidikan.
Dalam kesimpulan, analisis perbandingan kurikulum pendidikan matematika
antara Arab Saudi dan Turki memberikan wawasan yang lebih baik tentang
pendidikan matematika di negara-negara Timur Tengah. Dengan memahami
perbedaan dan kesamaan antara kedua kurikulum, dapat diambil langkah-langkah
untuk meningkatkan kualitas pendidikan matematika di kedua negara tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Aldahalwi, A. (2022). Mathematical Education In Ksa With Mathnasium – A New
Dawn!
Ihsan, M. N. (2015). Perbandingan Sistem Pendidikan di Tiga Negara; Mesir, Iran
dan Turki. Jurnal Pendidikan Islam, 4(1), 49.
https://doi.org/10.14421/jpi.2015.41.49-70
Madani, R. A. (2020). Teaching Challenges and Perceptions on STEM
Implementation for Schools in Saudi Arabia. European Journal of STEM
Education, 5(1), 1–14. https://doi.org/10.20897/ejsteme/8468
Miliyawati, B. (2016). Kurikulum Dan Pembelajaran Matematika Di Jepang Serta
Perbandingannya Dengan Di Indonesia. Kalamatika: Jurnal Pendidikan
Matematika, 1(1), 1–16.
https://doi.org/10.22236/kalamatika.vol1no1.2016pp1-16
Muh. Ilham Dhani, Tian Abdul Aziz, & Lukman El Hakim. (2022). Pembelajaran
Matematika Melalui Pendekatan Konstruktivisme. Jurnal Pendidikan Mipa,
12(4), 1236–1241. https://doi.org/10.37630/jpm.v12i4.796
Rahayu, W. I., Najiah, M., & Nulhakim, L. (2022). Komponen Dan Model
Pengembangan Kurikulum Pendidikan. Jurnal Pendidikan Dan Konseling,
4(6), 1707–1715.
Sarahwati, S., Islam, U., Sunan, N., Surabaya, A., Tarbiyah, F., Keguruan, D. A.
N., Pmipa, J., & Matematika, P. P. (2023). Perbandingan kurikulum
pendidikan matematika di indonesia dan singapura pada jenjang sekolah
menengah pertama.
Sofyan, F. A. (2019). Implementasi Hots Pada Kurikulum 2013. Inventa, 3(1), 1–
9. https://doi.org/10.36456/inventa.3.1.a1803
Sukirman, D., & Ali, N. (2011). Modul : Hakikat kurikulum. Hakikat Kurikulum,
317. repository.ut.ac.id/3815/1/PGTK2403-M1.pdf
Tan-Sisman, G., & Aksu, M. (2012). The length measurement in the turkish
mathematics curriculum: Its potential to contribute to students’ learning.
International Journal of Science and Mathematics Education, 10(2), 363–
385. https://doi.org/10.1007/s10763-011-9304-1

Anda mungkin juga menyukai