Abstrak
Pendidikan merupakan sebuah sarana atau upaya untuk membawa generasi bangsa
menuju era yang lebih maju atau modern. Merancang kurikulum yang relevan dengan
kondisi zaman yang berkembang setiap tahunnya diiringi dengan kuatnya pengaruh
globalisasi dinilai sebagai langkah yang tepat dalam upaya memajukan dan
menyeimbangkan pendidikan di suatu negara sesuai perkembangan zaman. Artikel ini
membahas mengenai perbandingan kurikulum yang diterapkan di negara kawasan
ASEAN terutama di negara Malaysia dan Thailand dengan tujuan untuk mengetahui
kurikulum pendidikan yang diterapkan di negara Malaysia dan Thailand, serta meninjau
dan mengkomparasikan kurikulum pendidikan di kedua negara tersebut. Metode yang
digunakan meliputi dua metode, yakni metode deskriptif dan metode komparasi. Dengan
hasil, bahwa kurikulum di Malaysia dan Thailand memiliki perbedaan dalam hal model,
tujuan, sasaran dan kompleksitas.
Kata Kunci: Pendidikan, Kurikulum
Abstract
Metode
Penyusunan artikel ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
kualitatif serta metode komparasi. Metode deskriptif kualitatif ini dilakukan
dengan cara menelaah dari berbagai sumber literatur atau kepustakaan yang ada,
baik dari buku, jurnal, dan artikel lainnya, serta metode komparasi (Rohman,
2013) yakni metode yang digunakan untuk melakukan pengkajian yang lebih
mendalam.
2. Kurikulum
Rusdi (2014) menjelakan bahwa kurikulum pendidikan yang
diterapkan di negara Malaysia yaitu, kurikulum untuk Sekolah Rendah
(Pendidikan Dasar) yang disebut dengan Kurikulum Standard Sekolah
Rendah (KSSR), dan KBSM (Kurikulum Bersepadu Sekolah Menengah)
pada jenjang pendidikan menengah.
a. KSSR (Kurikulum Standard Sekolah Rendah)
Tujuan KSSR (Kurikulum Standard Sekolah Rendah) yaitu
untuk mewujudkan pribadi peserta didik yang imbang, memiliki pola
pikir kreatif, inovatif, dan kritis melalui jalur komunikasi,
kerohanian, perkembangan fisik dan estetika, kemanusiaan, sains
dan teknologi, kecakapan diri, serta sikap dan nilai. Dengan adanya
KSSR, peserta didik diharapkan menjadi: 1) manusia yang seimbang
dari sisi rohani, intelektualitas, emosi, jasmani dan sosial; 2) warga
negara yang bertanggung jawab; 3) warga negara yang dapat aktif
berperan di kancah global; 4) warga negara yang memahami ilmu
pengetahuan.
KSSR memiliki 4 prinsip utama, yakni:
1) Pendekatan terpadu. Tujuan utama ditekankan pada berbagai
unsur pengetahuan, keterampilan dan nilai digabungkan agar
dapat mewujudkan keterpaduan dari segi rohani, intelektualitas,
emosi, jasmani dan sosial.
2) Perkembangan individu secara komprehensif. KSSR dirancang
agar semua mata pelajaran secara pasti dapat membentuk
pribadi peserta didik yang memiliki intelektualitas, emosi,
rohani, jasmani dan sosial, sehingga bakat peserta didik dapat
dikembangkan secara optimal.
3) Pendidikan bagi seluruh siswa. Kurikulum Standard Sekolah
Rendah memberikan kesempatan luas kepada seluruh siswa agar
dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan secara
holistik dan proporsional.
4) Pendidikan sepanjang hayat. Guna menanggapi segala tantangan
di berbagai lini kehidupan dan pendidikan sepanjang hayat,
Kurikulum Standard Sekolah Rendah telah mempersiapkan
berbagai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh
semua siswa.
Kurikulum KSSR memiliki enam aspek yang mewakili segi
keilmuan, keterampilan serta nilai-nilai yang berperan sebagai
landasan dalam membangun manusia yang berpola pikir kreatif,
inovatif, kritis, serta disetiap aspeknya memiliki korelasi yang
terpadu. Aspek-aspek tersebut diantaranya: 1) perkembangan
komunikasi, 2) pengembangan perkembangan fisik dan estetika, 3)
pengembangan kemanusiaan, 4) pengembangan keterampilan diri, 5)
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (pengembangan
sains dan teknologi menekankan pada kecakapan siswa terhadap:
pengetahuan, keterampilan dan nilai dalam matematika; sains,
keterampilan dan sikap ilmiah; serta pengetahuan dan penguasaan
yang bersandar pada teknologi;), 6) pengembangan sikap, nilai,
serta kerohanian.
KSSR memberikan penekanan pada beberapa hal yang dibagi
menjadi dua tahapan. Tahap pertama (setara kelas 1 sampai 3 jenjang
sekolah dasar di Indonesia), pembelajaran dan pengajaran
menekankan pada penguasaan asas 4M (membaca, menulis, mengira
atau menghitung, dan menaakul atau penalaran). Pada tahap kedua
(setara kelas 4 sampai 6 jenjang sekolah dasar di Indonesia),
menitikberatkan pada penguatan serta penerapan keterampilan
membaca, menulis, mengira, dan menaakul di samping menguasai
keterampilan yang lebih kompleks dalam mencari dan mendapatkan
pengetahuan, serta dalam pengembangan kepribadian.
KSSR dirancang sedemikian rupa dengan mengelompokkan
mata pelajaran dalam bentuk paket pembelajaran (modular) yang
berisikan pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang telah
diidentifikasi dengan tujuan agar dapat dikuasai oleh peserta didik.
Organisasi Kurikulum Standard Sekolah Rendah dibagi menjadi dua
tahap.
1) Organisasi tahapan pertama, kurikulum diklasifikasikan
menjadi tiga hal, yakni Modul Teras Asas (Modul Mata
Pelajaran Utama), Modul Teras Tema (Modul Mata Pelajaran
Inti Tematik), dan Modul Elektif (Modul Mata Pelajaran
Pilihan).
2) Organisasi tahapan kedua. Tahap ini, menyediakan bentuk
modul dengan dua mata pelajaran, yaitu Mata Pelajaran Teras
dan Elektif dengan komposisi mata pelajaran hampir sama
dengan organisasi tahap satu.