Koperasi merupakan salah satu lembaga keuangan tertua di Indonesia yang muncul sejak zaman penjajahan Belanda. Koperasi simpan pinjam adalah lembaga keuangan bukan bank dengan kegiatan usaha menerima simpanan dan memberikan pinjaman uang kepada anggotanya. Terdapat dua sumber modal yang bisa didapatkan, kita bisa mendapatkannya dari modal itu sendiri yakni modal yang berasal dari para anggotanya karena ia telah melakukan simpanan wajib, simpanan pokok, simpanan sukarela dan hibah. Selain itu, modal juga bisa bersumber dari modal pinjaman yang dihimpun oleh koperasi atau pun lembaga lainnya. Prinsip dari koperasi simpan pinjam bahtera ini adalah Terbuka dan sukarela merupakan sifat dari keanggotaanya Mandiri dan demokratis merupakan sistem dari koperasinya Rapat anggota merupakan kekuasaan yang tertinggi dalam koperasi tersebut Anggotanya akan mendapatkan laba koperasi dari Sisa Hasil Usaha (SHU) secara adil berdasarkan hasil kesepakatan. Fungsi koperasi simpan pinjam: Penghimpunan dana dari anggota Penyaluran dana atau pemberian kredit ke anggota Memberikan pendapatan untuk para anggotanya dari kegiatan usaha koperasi Mengelola dana yang disimpan dan disalurkan anggota koperasi Permasalahan terkait koperasi simpan pinjam sendiri adalah mengenai pembagian SHU yang tidak jelas arahnya. Kadangkala dalam pembagian SHU dalam koperasi simpan pinjam banyak menimbulkan banyak permasalahan terkait dengan status keanggotaan dalam koperasi simpan pinjam tersebut. Banyak permasalahan lain yang juga timbul dari koperasi simpan pinjam ini, salah satunya yang terjadi adalah penyelewengan pinjaman oleh peminjam. Oleh karena itu, bentuk koperasi simpan pinjam memang salah satu bentuk koperasi yang banyak atau sarat akan resiko. Padahal, keberadaan koperasi yang satu ini sebenarnya sangat diperlukan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhannya. Tapi tidak ada salahnya jika usaha ini mulai dipikirkan sebagai salah satu proyek besar di masa mendatang.
Perkembangan koperasi simpan pinjam dan usaha simpan pinjam pada
dasarnya dapat dilihat dari beberapa indikator, yaitu : a. Jumlah lembaga b. Jumlah anggota c. Volume usaha d. Modal Eksistensi koperasi simpan pinjam dan usaha simpan pinjam pada koperasi dipengaruhi sekurang-kurangnyan oleh tiga faktor yaitu: 1. Legal. 2. Kinerja usaha dan 3. Kepercayaan anggota. Koperasi senantiasa atau sering kali terganjal oleh sejumlah masalah klasik. Diantaranya : 1. Lemahnya partisipasi anggota Dalam kehidupan Koperasi Simpan Pinjam, partisipasi anggota dalam menggunakan produk yaitu berupa pinjaman yang lemah. Sebagai anggota dari koperasi seharusnya mereka mendukung program-program yang ada di koperasi dan setiap kegiatan yang akan dilakukan harus melalui keputusan bersama dan setiap anggota harus mengambil bagian di dalam kegiatan tersebut. 2. Kurangnya permodalan lemahnya permodalan di koperasi menjadikan koperasi tidak bisa meneruskan kegiatannya khususnya pemberian pinjaman kepada para anggota karena modal koperasi yang mengalami kekurangan. 3. Pemanfaatan pelayanan Pelayanan yang diberikan Koiperasi harus berorientasi kepada kepuasan para anggota. Hal ini dikarenakan mata tombak koperasi 4. Lemahnya pengambilan keputusan Pengambilan keputusan merupakan hal vital pada struktur keorganisasian. Atas permasalahan yang dihadapi koperasi harus bersikap cepat, tegas dan mewakili suara anggota dalam hal keputusan yang diambil. 5. Lemahnya pengawasan Pengawasan terhadap koperasi berlangsung dalam dua sisi yaitu eksternal dan internal. Pengawasan eksternal dimaksudkan agar para pengurus koperasi dapat lebih jeli untuk memberikan pinjaman kepada anggota karena pada banyak kasus dengan beberapa keadaan para pengurus tidak jeli pada kondisi calon anggota atau anggota tadi. Sedangkan pengawasan internal dapat dilakukan oleh anggota kepada para pengurus dan pengawas. Karena pada suatu kasus, terdapat koperasi perseorangan yang membentuk dinasti kekeluargaan yang menjadi bagian daripada pengawas dan pengurus koperasi
Pendekatan sederhana untuk investasi ekuitas: Panduan pengantar investasi ekuitas untuk memahami apa itu investasi ekuitas, bagaimana cara kerjanya, dan apa strategi utamanya