Anda di halaman 1dari 8

Seminar Nasional Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta, 2019

ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN K3 PADA PROYEK


STASIUN LRT KAMPUNG RAMBUTAN

Rahel Antariksa Putri Panggabean1, Afrizal Nursin2


Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Jakarta, Jl. Prof. Dr. G.A Siwabessy, Kukusan, Kecamatan Beji,
Kota Depok, Jawa Barat 16424
e-mail : rahelantariksa@gmail.com

ABSTRACT
Occupational Safety and Health is very important especially to projects that have high potential hazards.
For this reason, there is a need for good Occupational Safety and Health management in implementing
the OSH. One of the regulations governing the implementation of OHS management in Government
Regulation No. 50 of 2012 concerning the Implementation of K3 (SMK3) Management Systems in the
regulation which explains that the implementation of SMK3 must include 5 parts namely OHS policy
setting, OHS planning, OHS plan implementation, monitors and K3 performance evaluation and review
and improvement of K3 performance. This study aims to determine the process of OHS management,
the performance of the implementation of OHS management and the factors that influence the
improvement of K3 performance. The method used in this study is observation, interviews, and surveys
using questionnaires. The conclusion in this study is that the implementation of OHS management in
Kampung Rambutan LRT Station projects is included in the satisfying category because it reaches a
value of 93.64% and the factors that influence the improvement of OHS performance in this project
include OHS management factor, supervision factor, labor factor work, and work environment factors.
Key words : Occupational Safety and Health, SMK3, Light Rail Transit

ABSTRAK
Keselamatan dan Kesehatan Kerja sangat penting untuk diperhatikan terkhusus pada proyek
yang memiliki potensi bahaya tinggi. Untuk itu diperlukan adanya manajemen K3 yang baik
dalam penerapan K3 tersebut. Salah satu peraturan yang mengatur tentang penerapan
manajemen K3 adalah Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen K3 (SMK3) dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa penerapan SMK3 harus
meliputi 5 bagian yaitu penetapan kebijakan K3, perencanaan K3, pelaksanaan rencana K3,
pemantau dan evaluasi kinerja K3 serta peninjauan dan peningkatan kinerja K3. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui proses manajemen K3, kinerja penerapan manajemen K3
serta faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kinerja K3. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan survey dengan menggunakan kuisioner.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa penerpan manajemen K3 pada proyek Stasiun
LRT Kampung Rambutan termasuk dala kategori memuaskan karna mencapai nilai 93,64%
dan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kinerja K3 pada proyek ini antara lain
yaitu faktor manajemen K3, faktor pengawasan, faktor tenaga kerja dan faktor lingkungan
kerja.
Kata kunci : Kecelakaan Kerja, SMK3, Stasiun LRT, K3

PENDAHULUAN merupakan salah satu moda transportasi


Pekerjaan konstruksi merupakan massal berbasis rel yang direncanakan
pekerjaan yang beresiko tinggi terhadap terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor,
kecelakaan kerja. Salah satu proyek Depok, dan Bekasi [1]. Pada tiap lintas
konstruksi masional yang sedang layanan LRT tersebut akan dibangun
berjalan saat ini yaitu Proyek Light Rail beberapa stasiun pemberhentian kereta
Transit atau biasa disebut LRT. LRT sesuai dengan jalur lintasan kereta yang

329
Rahel Antariksa Putri Panggabean, Afrizal Nursin, Analisis Penerapan Manajemen ...

berada pada ketinggian 9 – 12 Kampung Rambutan yang terletak di


meter diatas permukaan jalan. Hal ini Terminal Kampung Rambutan
menjadi salah satu faktor yang membuat Kecamatan Cipayung- Jakarta Timur.
risiko kecelakaan kerja yang ada di Proyek ini dibangun pada lahan milik
proyek ini tinggi. negara dan telah ditetapkan PT. Adhi
Berdasarkan data BPJS Persada Gedung sebagai kontraktor yang
Ketenagakerjaan, terdapat 157.313 bertanggung jawab dalam pembangunan
kasus kecelakaan kerja sepanjang tahun Stasiun LRT tersebut.
2018. Angka tersebut menunjukkan Berdasarkan latar belakang
kenaikan yang cukup tinggi yaitu sekitar tersebut, diambil rumusan masalah
40% dibandingkan dengan tahun 2017 sebagai berikut :
yang mencatat terdapat 123.040 kasus 1. Bagaimana proses penerapan
[2]. Hal ini juga membuktikan masih manajemen K3 pada proyek Stasiun
kurangnya kesadaran akan keselamatan LRT Kampung Rambutan?
kerja baik dari pihak tenaga kerja, 2. Bagaimana kinerja penerapan
manajemen K3 maupun pengawasan K3 manajemen K3 pada Stasiun LRT
pada perusahan pelaksana pekerjaan Kampung Rambutan?
tersebut. 3. Apa faktor - faktor yang
Undang - Undang Republik mempengaruhi peningkatan kinerja
Indonesia Nomor 1 tahun 1970 tentang K3 pada proyek Stasiun LRT
Keselamatan Kerja menjelaskan bahwa Kampung Rambutan?
bahwa setiap tenaga kerja berhak
mendapat perlindungan atas
METODE PENELITIAN
keselamatan dalam melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraan dan Penelitian dilakukan dari Mei –
meningkatkan produksi serta Juni 2019, berlokasi pada Stasiun LRT
produktivitas nasional [3]. Untuk itu, Kampung Rambutan yang terletak
pengendalian risiko kecelakaan kerja bersebelahan dengan Terminal Bus
merupakan hal yang sangat penting Kampung Rambutan, kecamatan
untuk diperhatikan dan diperlukan cipayung Jakarta Timur.
adanya manajemen yang mengatur Metode yang digunakan pada
tentang Keselamatan dan Kesehatan penelitian ini adalah metode desktriptif
Kerja (K3) ditempat kerja tersebut. kualitatif. Menurut Nazir (1988) metode
Sistem Manajemen Keselamatan deskriptif merupakan suatu metode
dan Kesehatan Kerja (SMK3) diatur dalam meneliti status sekelompok
dalam Peraturan Pemerintah No. 50 manusia, suatu objek, suatu set kondisi,
Tahun 2012, dimana SMK3 merupakan suatu sistem pemikiran ataupun suatu
bagian dari sistem manajemen kelas peristiwa pada masa sekarang.
perusahaan secara keseluruhan dalam Tujuan dari penelitian deskriptif ini
rangka pengendalian risiko yang adalah untuk membuat deskripsi,
meliputi adanya penetapan kebijakan gambaran, atau lukisan secara sistematis,
K3, perencanaan K3, pelaksanaan faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,
rencana K3, pemantauan dan evaluasi sifat-sifat serta hubungan antarfenomena
kerja serta peninjauan dan peningkatan yang diselidiki. [5]
K3 guna terciptanya tempat kerja yang Proses pengumpulan data dilakukan
aman, efisien dan produktif. [4] menggunakan observasi langsung
Dari beberapa proyek Stasiun dilapangan dengan membuat tabel
LRT yang sedang berjalan, proyek observasi terkait dengan penerapan
stasiun yang akan diteliti pada proyek SMK3 sesuai dengan PP No.50 Tahun
akhir ini adalah Proyek Stasiun LRT

330
Seminar Nasional Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta, 2019

2012 yang terdiri dari 5 kriteria HASIL dan PEMBAHASAN


penerapan yaitu :
1. Penetapan Kebijakan K3 Berikut merupakan hasil analisis
2. Perencanaan K3 terhadap penerapan SMK3 pada proyek
3. Pelaksanaan Rencana K3 Stasiun LRT Kampung Rambutan :
4. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja Tabel 1. Hasil Penerapan SMK3
K3 HASIL
NO URAIAN
5. Peninjauan dan Peningkatan Kinerja PERSENTASE
K3 Penetapan
1 100.00%
Selanjutnya, dilakukan wawancara Kebijakan K3
untuk melengkapi data yang tidak 2 Perencanaan K3 80.00%
ditemukan pada saat observasi. Selain Pelaksanaan
3 88.24%
itu, untuk menjawab rumusan masalah Rencana K3
ketiga yaitu apa saja faktor-faktor yang Pemantauan dan
mempengaruhi peningkatan kinerja K3 4 Evaluasi Kinerja 100.00%
pada proyek ini, dilakukan penelitian K3
dengan cara membagikan kuisioner Peninjauan dan
5 Peningkatan 100.00%
kepada 5 orang karyawan K3 kontraktor
Kinerja K3
dan subkontraktor pada proyek ini.
Tahapan penelitian digambarkan TOTAL PRESENTASE 93.64%
dengan diagram alir sebagai berikut : Penetapan Kebijakan K3
Proyek Stasiun LRT Kampung
Rambutan ini telah memenuhi seluruh
kriteria penerapan penetapan kebijakan
K3 sesuai pada PP No.50 Tahun 2012.
PT. Adhi Persada Gedung (Kontraktor)
telah membuat Kebijakan K3 yang
tertulis dan ditandatangani, kemudian
kebijakan tersebut, didokumentasikan
dan ditempelkan pada mading proyek
untuk disosialisasikan kepada seluruh
karyawan dan pekerja proyek.
Selain itu, seluruh karyawan, pimpinan
dan pekerja yang ada diproyek juga
wajib menunjukan komitmen terhadap
kebijakan yang telah dibuat dengan
menandatangani spanduk yang telah
disiapkan untuk tandatangan komitmen
dan kepatuhan terhadap peraturan dan
kebijakan mutu perusahaan yang telah
dibuat. Hal ini bertujuan agar setiap
orang yang telah menandatangani
spanduk tersebut mampu menjaga
komitmennya untuk mematuhi dan tidak
melanggar peraturan yang telah dibuat
perusahaan, serta bersedia dikenakan
sanksi apabila tidak mematuhi kebijakan
Gambar 1 Diagram Alir Penelitian tersebut.

331
Rahel Antariksa Putri Panggabean, Afrizal Nursin, Analisis Penerapan Manajemen ...

bekerja diketinggian karena stasiun LRT


ini dibangun pada ketinggian 9-12m
diatas permukaan tanah. Menurut hasil
wawancara, supervisor K3 proyek ini
mengatakan bahwa pekerja yang ada
diproyek tersebut tidak boleh
sembarangan dan harus pekerja yang
sudah berpengalaman. Sedangkan untuk
hal sarana dan prasaran telah dibuktikan
dengan adanya alat pelindung diri, safety
Gambar 2 Tandatangan Komitmen Karyawan board, rambu-rambu K3 dilapangan dll.

Perencanaan K3 Hanya ada satu hal yang tidak memenuhi


penerapan perencanaan K3 di proyek ini,
Pada Peraturan Pemerintah No.50 Tahun yaitu dalam menyusun rencana K3 pada
2012, penyusunan rencana K3 harus proyek ini tidak dilibatkan wakil
berdasar pada empat hal. Hal pertama pekerja/buruh, dan hanya melibatkan
yaitu penelaahan awal atau tinjauan Ahli K3, Panitia Pembina K3 dan pihak
kondisi K3 pada perusahan, yang lain yang berwenang. [6]
dilakukan dengan mengidentifikasi
potensi bahaya, pengendalian dan Pelaksanaan Rencana K3
penilaian risiko. Pada proyek ini, hal Pelaksananaan rencan K3 pada proyek
tersebut telah dilakukan dengan ini telah dilaksanakan dengan baik.
membuat HIRAC pada tiap pekerjaan. hanya ada dua hal yang belum terpenuhi
Hal kedua yaitu mempertimbangkan pada proyek ini, yang pertama yaitu
peraturan perundang-undangan dan tidak tersedianya personil P3K. Dalam
persyaratan lainnya yang berhubungan proyek ini hanya disediakan sarana P3K
dengan pekerjaan yang ada di proyek seperti kotak P3K dan tim tanggap
Stasiun LRT, hal ini pun telah dilakukan darurat. Jika ada kondisi darurat, tim
perusahaan dengan membuat yang bertugas adalah tim tanggap
perencanaan K3 yang mengacu pada darurat. Hal ini dikarenakan minimnya
persyaratan-persyaratan yang ada seperti staff K3 yang bertugas pada proyek ini,
tentang persyaratan LRT dan tentang jadi untuk personil P3K untuk
perundangan yang berhubungan dengan sementara, disamakan dengan tim
K3. tanggap darurat yang telah dibuat.

Selanjutnya, yang terakhir adalah dalam Selanjutnya, yang kedua ialah belum
menyusun perencanaan harus adanya pelatihan tanggap darurat pada
mempertimbangkan sumber daya yang proyek ini, akan tetapi tim tanggap
dimiliki meliputi tersedianya sumber darurat telah dibuat dan prosedur
daya manusia yang kompeten, sarana tanggap darurat pun telah direncanakan.
dan prasarana serta dana. Hal ini pun Pelatihan tanggap darurat seharusnya
telah terpenuhi, karena dalam proyek dilaksanakan, supaya karyawan dan
LRT dibutuhkan para pekerja yang pekerja yang ada pada proyek tersebut
kompeten dan berpengalaman dalam memiliki pemahaman yang baik jika
hal-hal khusus seperti pemasangan baja, terjadi keadaan darurat atau bahaya,
karna seperti yang diketahui bahwa sehingga jika hal tersebut terjadi, proses
stasiun ini menggunakan banyak evakuasi bisa semakin cepat dan bisa
rangkaian baja, selain itu juga menghindari risiko adanya kecelakaan
dibutuhkan pekerja yang terbiasa untuk kerja.

332
Seminar Nasional Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta, 2019

Pemantauan dan Evaluasi Kinerja


K3 Peninjauan dan Peningkatan
Kinerja K3
Pada penerapan pemantauan dan
evaluasi kinerja K3 ini, ada 4 hal yang
harus diterapkan. Hal yang pertama
adalah pemeriksaan, pengujian, dan Gambar 3 Rapat Audit Internal SMK3
pengukuran harus ditetapkan dan
dipelihara prosedurnya sesuai dengan Meskipun sebelumnya evaluasi telah
tujuan dan sasaran K3. Berdasarkan hasil dilakukan namun penerapan K3 tetap
wawancara, pada proyek ini selalu ditinjau secara berkala untuk
dilakukan pengecekan terhadap memastikan bawa pelaksanaan K3 yang
peralatan yang akan diguanakan untuk telah diterapkan tetap berjalan dengan
pekerjaan tertentu, hasil temuan tersebut baik dan tidak terjadi penurunan kinerja.
kemudian dievaluasi dan dilakukan Selain itu, hal-hal lain yang berhubungan
perbaikan bila perlu. dengan penerapan K3 juga ditinjau ulang
untuk mengetahui efektivitas penerapan
Selanjutnya, hal yang kedua yaitu SMK3 dan hal-hal lain yang mungkin
dilakukan audit internal SMK3 secara harus diperbaiki.
berkala untuk mengetahui keefektifan
penerapan SMK3. Audit internal pada Faktor – faktor yang mempengaruhi
proyek ini dilakukan rutin setiap satu peningkatan kinerja K3
bulan sekali, hal ini bertujuan untuk Untuk mengetahui hal ini, dilakukan
mengevaluasi kinerja K3 yang telah wawancara terlebih dahulu kepada
dilaksanakan selama ini, pemantauan supervisor K3 yang bertanggungjawab
dilakukan untuk mencari risiko-risiko di Proyek Stasiun LRT Kampung
bahaya yang mungkin dapat terjadi, Rambutan ini, yaitu wawancara
seperti penempatan material yang tidak mengenai faktor-faktor apa saja yang
rapih peralatan yang tidak sesuai paling mempengaruhi peningkatan
prosedur dan lain-lain. Dari hasil temuan kinerja K3 pada proyek tersebut.
audit tersebut nantinya akan ditulis Kemudian dari hasil wawancara tersebut
dalam laporan notulen rapat audit disimpulkan 4 faktor yang
internal SMK3. Kemudian, hasil notulen mempengaruhi peningkatan kinerja K3
rapat audit SMK3 tersebut ditinjau ulang pada proyek ini, yaitu faktor manajemen
untuk menentukan permasalahan apa K3, pengawasan, tenaga kerja dan faktor
yang perlu ditindaklanjuti agar dapat lingkungan kerja.
segera diselesaikan. Jika ada keadaan Selanjutnya, dibuat kuisioner tertutup
yang membahayakan atau temuan yang yang terdiri dari 4 pernyataan tentang
tidak sesuai, tindakan perbaikan harus faktor-faktor tersebut dan kemudain
segera dilaksanakan. dibagikan kepada 5 orang responden,
untuk mengetahui tanggapan dari
responden lain tetang pernyataan
tersebut. Pada kuisioner ini responden
diminta untuk memilih salah satu dari
lima pilihan jawaban sesuai dengan
pendapatnya masing-masing.
Berikut adalah hasil kuisioner tertutup
yang telah dibagikan :

333
Rahel Antariksa Putri Panggabean, Afrizal Nursin, Analisis Penerapan Manajemen ...

Dibutuhkan adanya komitmen dan


partisipasi dari seluruh tenaga kerja (baik
pekerja maupun karyawan) yang ada
dilingkungan proyek agar pelaksanaan
manajemen dapat berjalan dengan baik.
Jika sudah dilakukan manajemen yang
baik dan pengawasan yang intens,
namun pekerja tidak memiliki kesadaran
akan risiko pekerjaan yang dijalani atau
acuh terhadap prosedur yang telah
Gambar 4 Hasil Kuisioner
ditetapkan maka banyak kemungkinan
Dari hasil kuisioner tersebut, tidak ada bahwa kecelakaan kerja dapat terjadi,
responden yang menjawab netral, tidak untuk itu diperlukan adanya motivasi
setuju dan sangat tidak setuju. Sehingga dari pekerja dalam melakukan
dapat disimpulkan bahwa kelima pekerjaanya. Motivasi akan
responden 100% setuju bahwa keempat mempengaruhi kinerja organisasi, kalau
faktor tersebut menjadi faktor yang kinerja individu memenuhi kriteria
sangat mempengaruhi kinerja K3 yaitu : standar organisasi, maka kinerja
organisasi akan baik [7]. dalam hal ini,
1. Faktor Manajemen K3 dilakukan adanya toolbox meeting atau
Manajemen K3 yang baik tentu akan rapat untuk memberikan motivasi
membuat kinerja K3 dilapangan menjadi tentang keselamatan kerja dan
baik, manajemen K3 mengatur segala pengarahan tentang hal-hal lain yang
sesuatu yang berhubungan dengan aspek berhubungan dengan K3 sebelum
K3 di perusahaan tersebut. Manajemen pekerjaan dimulai. Selain itu, diperlukan
yang baik akan membuat pekerjaan pula adanya komunikasi yang baik
berjalan sesuai dengan rencana dan antara sesama pekerja maupun antara
prosedur yang telah ditetapkan. Selain pekerja dan pengawas. Komunikasi yang
itu, manajemen K3 juga mengatur baik akan sesama pekerja dapat
faktor-faktor lain yang berhubungan membuat kerja tim yang baik dan
dengan pekerjaan yang ada diproyek, suasana kerja yang nyaman.
mulai dari tenaga kerja, material, alat 4. Faktor Lingkungan Kerja
dan lainnya. Jika hal-hal manajemen K3
pada proyek dapat di diatur dengan baik
maka kinerja K3 pun akan menjadi baik.
2. Faktor Pengawasan
Pengawasan merupakan hal yang
penting dalam sebuah manajemen, Gambar 5 Toolbox Meeting
karena jika pengawasan tidak dilakukan,
hal-hal yang sudah ditetapkan dalam Lingkungan kerja berhubungan dengan
manajemen K3 seperti kebijakan K3, lokasi kerja. Beberapa contoh faktor
perencanaan K3, posedur dan lainnya lingkungan kerja yang dapat
tidak akan berjalan dengan baik dan meningkatkan kinerja K3 yaitu, area atau
stabil. Selain itu, pengawasan juga dapat lokasi kerja yang bersih, dan penataan
mencegah kecelakaan kerja dimana material yang rapih.
pencegahan kecelakan kerja merupakan Untuk menciptakan lingkungan kerja
salah satu tujuan dari diterapkannya yang rapi, proyek ini melakukan
manajemen K3. disposal day atau kegiatan pembersihan
3. Faktor Tenaga Kerja area kerja dan pembuangan material sisa

334
Seminar Nasional Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta, 2019

setiap satu minggu sekali, nantinya segala hikmat dan karunia-Nya,


material-material sisa tersebut akan sehingga penelitian proyek akhir ini
dibuang ke luar area proyek. Hal tersebut dapat dilaksanakan dengan baik dan
dapat membuat lingkungan kerja tepat pada waktunya. Pada kesempatan
menjadi nyaman dan mengurangi ini penulis mengucapkan terima kasih
kondisi-kondisi yang membahayakan yang sebesar-besarnya terkhusus kepada
pekerja Jika penempatan material sesuai, kedua orang tua, saudara dan seluruh
maka area tidak akan sempit dan keluarga, kepada Bapak Agung Budi
mengganggu pekerjaan yang akan Broto, S.T., M.T., Bapak Afrizal Nursin,
dilakukan. Selain itu diterapkan pula S.T., M.T., Bapak Erland A Rukka,
prinsip 5R yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Bapak Agus Hermawan, Bapak
Rawat dan Rajin. Ivansyah dan Seluruh karyawan PT Adhi
Persada Gedung Departemen proyek
LRT Stasiun Kampung Rambutan, dan
teman-teman Manajemen Konstruksi
Teknik Sipil PNJ 2016 yang telah
senantiasa saling memberi doa dan
dukungan selama proses penelitian ini.
Penulis menyadari masih terdapat
banyakhkekurangan pada penelitian
Gambar 6 Pembersihan Area Proyek proyek akhirgini. Untuk itu, penulis
dengan senang hati menerima saran dan
KESIMPULAN kritik dalam penyempurnaan isi proyek
Proses penerapan manajemen K3 pada akhir ini. Semoga proyek akhir ini dapat
proyek ini sudah mengikuti peraturan bermanfaat bagi penulis terlebih untuk
serta persyaratan yang berlaku. Hanya seluruh pembaca.
ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan
dalam penerapannya yaitu diadakannya DAFTAR PUSTAKA
pelatihan tanggap darurat dan dibuatnya
personil P3K pada proyek tersebut. [1] PT.ADHI KARYA, "Teknologi
Kinerja Penerapan Manajemen K3 yang Ramah Lingkungan di Stasiun LRT
ada pada proyek Stasiun LRT Kampung Jabodebek," 24 Januari 2019.
Rambutan tergolong dalam kriteria [Online]. Available:
memuaskan karena mencapa 93,64% http://lrtjabodebek.com/teknologi-
sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI ramah-lingkungan-di-stasiun-lrt-
Nomor 50 Tahun 2012. jabodebek/.
Terdapat empat faktor yang [2] BPJS Ketenagakerjaan, "Laporan
mempengaruhi kinerja K3 pada proyek Tahunan," 2018. [Online].
tersebut adalah faktor manajemen K3, Available:
faktor pengawasan, faktor tenaga kerja www.bpjsketenagakerjaan.go.id.
dan faktor lingkungan kerja. Jadi jika [3] Republik Indonesia, "Undang
keempat faktor tersebut diawasi dengan Undang No. 1 Tahun 1970,"
baik maka kinerja pada proyek ini akan Republik Indonesia, Jakarta, 1970.
semakin meningkat.
[4] Peraturan Pemerintah, "Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan
UCAPAN TERIMA KASIH dan Kesehatan Kerja," Indonesia,
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Jakarta, 2012.
Yang Maha Esa, yang telah memberikan

335
Rahel Antariksa Putri Panggabean, Afrizal Nursin, Analisis Penerapan Manajemen ...

[5] M. Nazir, Metode Penelitian, [7] A. D. PS, Dasar - Dasar


Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988. Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
[6] PT. Adhi Persada Gedung, Jember: UPT Penerbitan UNEJ,
"HEALTH, SAFETY & 2012.
ENVIRONMENTAL PLAN," PT.
Adhi Persada Gedung, 2017.

336

Anda mungkin juga menyukai