Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MOCK-UP BERBASIS APLIKASI

“KEDAI HOKKIE”

Disusun Oleh :
1. Adelia Pramesti Handayani (63210058)
2. Fadhlika Dwi Larasati (63210489)
3. Fitria Salsabilla (63210570)
4. Putri Sintadewi (63210475)

Dosen Pengampu :
Vito Triantori, M.Kom

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS


PROGRAM STUDI AKUNTANSI
UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunianya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Adapun tema dari makalah ini
yaitu “Project Mock-Up berbasis Aplikasi” yang dibuat guna memenuhi tugas nilai akhir
mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya
kepada dosen mata kuliah SIM yang telah memberikan tugas kepada kami. Besar harapan
kami agar makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Kami jauh dari kata sempurna, dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, dengan adanya keterbatasan waktu dan kemampuan
kami, maka kritik dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan. Demikian kata
pengantar dari kami, mohon maaf apabila dalam pembuatan makalah ini terdapat
kesalahan.

Bekasi, 30 Juni 2023

Tim Penulis,
Kelompok Kedai Hokkie
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Restoran atau rumah makan adalah istilah umum yang digunakan untuk menyebut
bisnis yang menyajikan makanan untuk umum dan menyediakan tempat untuk
menikmati makanan tersebut serta menetapkan harga tertentu dan pelayanan. Kedai
Hokkie merupakan tempat makan bagi para pelajar maupun keluarga yang bisa
melayani dine in service atau layanan makan ditempat serta take away service atau
layanan membawa makanan untuk makan diluar kedai atau biasa disebut dibungkus.
Sejak pertama kali kasus Covid-19 masuk di Indonesia pada 2 Maret 2020,
pemerintah Indonesia terutama Provinsi DKI Jakarta mulai memberlakukan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) serta banyak Prokes (Promosi Kesehatan)
yang dilakukan untuk menurunkan angka penyebaran Covid-19. Banyak sektor usaha
yang terkena dampak langsung dari pembatasan sosial ini, termasuk sektor usaha
kuliner. Muncul beberapa peraturan baru yang harus diterapkan oleh setiap tempat
usaha untuk tetap beroperasi di tengah pandemi Covid-19 di antaranya seperti
mengurangi kontak fisik secara langsung dan mengurangi kapasitas tempat untuk
melayani pelanggan. Sehingga demi mempertahankan usaha yang telah dibangun,
Kedai Hokkie berusaha untuk menerapkan protokol kesehatan dengan maksimal dan
tetap menjalankan peraturan yang ada. Namun Kedai Hokkie masih belum bisa
mengurangi kontak fisik secara langsung antara Staff dan Pelanggan, karena sistem
pemesanan makanan dan pelayanannya harus menghampiri pelanggan ke setiap meja
dan pelayan harus mengkonfirmasi pesanan ke bagian dapur, sehingga permasalahan
Kedai Hokkie ini merupakan karena belum memiliki pencatatan pesanan yang bisa
diakses secara realtime atau melalui website resmi.
Berdasarkan masalah tersebut, Kedai Hokkie membutuhkan sistem informasi
yang dapat mencatat pesanan secara realtime dan dapat mengurangi kontak fisik
secara langsung agar Kedai Hokkie mampu meningkatkan kepercayaan pelanggan
terhadap penerapan protokol kesehatan. Mengingat pesatnya kemajuan teknologi
yang telah merambah setiap sektor dan gaya hidup masyarakat Indonesia yang sudah
relatif maju, dapat dipastikan bahwa hampir semua orang saat ini sudah
memanfaatkan internet sebagai media informasi. Sistem informasi restoran yang akan
dibangun oleh Kedai Hokkie ini akan berbentuk aplikasi, dimana pelanggan bisa
melakukan pemesanan makanan secara online atau mandiri melalui perangkat
smartphone mereka masing-masing, sehingga memudahkan pelanggan dalam
memesan makanan tanpa harus keluar rumah. Setiap makanan akan langsung
dikonfirmasi oleh bagian dapur, membuat pelayan tidak perlu lagi melakukan kontak
fisik ke bagian dapur untuk memproses sebuah pesanan. Dengan dibangunnya sebuah
sistem informasi manajemen diharapkan Kedai Hokkie bisa meningkatkan performa
pelayanan untuk pelanggan mereka.
1.2 Solusi Pengembangan
1. Aplikasi yang kami buat bernama “Kedai Hokkie” berbentuk mobile sehingga
dapat diakses di handphone
2. Dengan adanya aplikasi ini dapat membantu para pelanggan yang ingin memesan
makanan pada resto kami namun tidak mempunyai waktu untuk keluar rumah
3. Aplikasi kami memiliki fitur-fitur yang dapat memudahkan para pelanggan dalam
memesan, yaitu terdapat pilihan menu yang berbeda disetiap tab nya, serta adanya
fitur pembayaran non-tunai ataupun tunai

1.3 Manfaat Program


Mock-Up yang kami buat ini dikonsep dengan tujuan untuk memudahkan para
konsumen dalam mengakses website Kedai Hokkie agar tidak keluar rumah dan
memudahkan pebisnis mengenalkan/mempromosikan market penjualan. Dampak
positif jika aplikasi Kedai Hokkie diimplementasikan yaitu :
1. Memudahkan masyarakat dalam memesan makanan
2. Tidak menguras banyak waktu untuk pergi keluar rumah
3. Bisa diakses di mana pun dan kapan pun sesuai cabang yang ada
4. Mudah dalam memilih makanan yang diinginkan sesuai budget yang ada
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


Pembuatan mock up sendiri sangat penting untuk menunjang desain yang akan dibuat
untuk para klien. Dari mock up tersebut, nantinya para klien bisa melihat gambaran
umum dari sebuah desain saat diimplementasikan ke dalam bidang yang nyata. Secara
umum, mock up adalah bentuk visualisasi yang mempresentasikan desain dari sebuah
produk sebelum nantinya di realisasikan. Umumnya mock up akan digunakan ketika
melakukan presentasi ataupun pitching di depan klien dan mock up akan membantu
untuk lebih memahami informasi dan juga konsep desain yang akan dibuat.

Mock up sendiri terdiri dari dua kategori, yaitu low fidelity dan juga high fidelity.
Kategori low fidelity merupakan sebuah rancangan desain yang masih sederhana,
sementara untuk yang high fidelity merupakan rancangan yang sudah cukup
kompleks dalam menampilkan produknya.

Sistem informasi manajemen adalah sekumpulan sub sistem yang saling


berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, saling
berinteraksi dan berkerja sama antara bagian satu dengan yang lainnya dengan cara
tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan (input) berupa
data-data, kemudian mengolahnya (processing), dan menghasilkan keluaran (output)
berupa informasi sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang berguna dan
mempunyai nilai nyata yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga
maupun di masa mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan
strategis organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan
tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan (Masri, Andrawina, & Athari,
2022)
A. Kedai Hookie
Kedai Hokkie merupakan kedai atau restaurant korea yang menyediakan dan
menjual makan dan minuman korea. Kedai Hokkie terbentuk untuk memfasilitasi
kebutuhan produsen dalam melangsungkan hidup dengan menjual minuman atau
makanan korea selain didukung dan dibentuk oleh faktor lain seperti masyarakat
modern yang menyukai masakan korea dan menjadikan Kedai Hokkie sebagai
salah satu tempat untuk berinteraksi dengan masyarakat.

Masakan yang disajikan dari Kedai Hokkie merupakan makanan tradisional korea
dari istana, yang dulunya hanya bisa dinikmati oleh keluarga kerajaan Dinasti
Joseon. Makanan istana ini memiliki harmonisasi yang menampilkan kontras dari
karakter panas dan dingin, pedas dan tawar, keras dan lembut, padat dan cair, serta
keseimbangan warna. Masakan Korea sebagian besar berbahan beras, mie, tahu,
sayuran, dan daging. Dalam Makanan tradisional Korea terdapat makanan
pendamping yang dikenal dengan banchan. Makanan pendamping ini biasa
dimakan dengan nasi putih dan sup atau kaldu. Biasanya, setiap makanan Korea
dilengkapi dengan banchan yang cukup banyak.

Salah satu makanan korea yang kerap digunakan sebagai banchan adalah kimchi.
kimchi merupakan salah satu hidangan korea yang berasal dari sayuran, biasanya
berisi sawi, lobak, dan mentimun yang dimasak dengan cara fermentasi.
Setidaknya ada satu jenis kimchi yang disajikan sebagai banchan sepanjang tahun.
Tetapi untuk zaman modern saat ini penyajian hidangan korea tersebut bisa
disajikan berbagai macam. kimchi juga merupakan bahan dasar utama dalam
berbagai resep masakan Korea. Makanan Korea biasanya dibumbui dengan
minyak wijen, doenjang, kecap, garam, bawang putih, jahe, dan saus cabai
(gochujang).
B. Internet
Internet adalah sistem global dari sebuah jaringan komputer yang dimana saling
terhubung satu dengan yang lainnya. Internet terdiri dari Bahasa Latin yakni
“Intern” yang berarti “antara” jadi dapat disimpulkan bahwa internet adalah
jaringan yang terdiri dari Milyaran komputer di seluruh dunia. Internet dapat juga
diartikan sebagai jaringan yang menggunakan sistem standar global transmission
kontrol protokol / internet suit (TCP/IP).
C. Website
Website adalah halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet sehingga
bisa diakses diseluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet. Website
merupakan komponen atau kumpulan komponen yang terdiri dari teks, gambar,
suara animasi, sehingga menjadi media informasi yang lebih menarik untuk
dikunjungi.
D. Communication
Pada tahap ini, dilakukan diskusi dan pengumpulan data perusahaan sebagai
langkah awal dalam menganalisis kebutuhan sistem. Narasumber pada diskusi ini
antara lain Direktur perusahaan, kepala divisi Invoice, dan beberapa karyawan
perusahaan (Kustanto & Chernovita, 2021)
E. Indirect Promotion
Keterbatasan kajian teori mengenai indirect promotion mendorong peneliti
menarik informasi tentang indirect promosi dari beberapa kajian teori promosi.
Menurut Staton dkk dalam Djuranovik (2004), definisi promosi adalah
“Promotion is the element in a organization marketing mix that serves to inform,
persuade, and remind the market of the organization and/or its product”. Promosi
adalah bagian dari bauran pemasaran yang tujuannya untuk menginformasikan,
membujuk, dan mengingatkan pasar tentang perusahaan atau tentang produk yang
dihasilkan perusahaan.

Menurut Simamora (2016), promosi adalah segala bentuk komunikasi yang


digunakan untuk menginformasikan (to inform), membujuk (to persuade) atau
mengingatkan orang-orang tentang produk yang dihasilkan organisasi, individu,
maupun rumah tangga. Promosi merupakan salah satu cara perusahaan melakukan
komunikasi melalui pesan-pesan yang di desain untuk menstimulasi terjadinya
kesadaran (awareness), ketertarikan (interest) dan berakhir dengan tindakan
pembelian (puchase) yang dilakukan oleh pelanggan terhadap produk atau jasa
perusahaan. Perusahaan biasanya menggunakan iklan, promosi penjualan,
pengarahan tenaga-tenaga penjualan dan publik relation sebagai alat penyampaian
pesan-pesan tersebut dengan tujuan untuk dapat menarik perhatian dan minat
masyarakat.

Menurut Lupioyadi dan Hamdani (2016), dalam bauran promosi terdapat


beberapa komponen yang secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Periklanan (Advertising)
Periklanan merupakan suatu bentuk dari komunikasi impersonal yang
digunakan oleh perusahaan untuk membangun kesadaran terhadap keberadaan
jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen akan jasa yang
ditawarkan serta membedakan diri perusahaan dengan para kompetitornya.
Beberapa contoh dari kegiatan periklanan adalah dengan mencetak
brosur,memasang spanduk,membuat website perusahaan dan memasang iklan
di radio dan televisi tertentu. Terdapat beberapa tujuan periklanan,
diantaranya: iklan yang memberikan informasi, iklan membujuk, iklan
pengingat dan iklan pemantapan.

2. Penjualan Personal (Personal Selling)


Penjualan personal merupakan suatu bentuk interaksi langsung oleh wiraniaga
dengan calon pembeli atau lebih untuk melakukan persentasi, menjawab
pertanyaan, dan menerima pesan dari satu calon pembeli. Penjualan personal
mempunyai peranan yang penting dalam pemasaran jasa, karena memiliki
kekuatan unik yaitu wiraniaga dapat mengumpulkan pengetahuan tentang
konsumen dan mendapatkan umpan balik dari konsumen.

3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)


Promosi penjualan adalah kegiatan promosi selain periklanan, penjualan
perorangan maupun publisitas yang bersifat jangka pendek dan tidak
dilakukan secara berulang serta tidak rutin, yang ditujukkan untuk mendorong
penjualan, serta lebih mempercepat respon pasar yang ditargetkan. Kegiatan-
kegiatan yang termasuk dalam promosi penjualan yaitu peragaan, pertunjukan
pameran,memberi diskon, demontrasi dan sebagainya. Biasanya kegiatan ini
dilakukan bersama-sama dengan kegiatan promosi lain dan biayanya relatif
lebih murah dibandingkan periklanan dan personal selling. Selain itu promosi
penjualan juga lebih fleksibel karena dapat dilakukan setiap saat dengan biaya
yang tersedia dan dimana saja.

4. Publisitas dan Hubungan Masyarakat (Publicity and Publik Relation)


Publisitas yaitu sejumlah informasi tentang barang atau perusahaan yang di
sebarluaskan ke masyarakat dengan cara membuat berita yang mempunyai arti
komersial atau berupa penyajian lain yang bersifat positif. Dengan demikian
suatu perusahaan dengan produknya dapat menjadi perhatian umum.
Biasanya, media bersedia mempublisitas suatu cerita apabila materinya
dirasakan cukup menarik atau patut dijadikan berita

5. Informasi dari mulut ke mulut (Road of Mouth)


Dalam hal promosi barang dan jasa, peranan orang sangat penting. Pelanggan
dekat dengan penyampaian pesan, dengan kata lain pelanggan tersebut akan
berbicara kepada pelanggan lain yang berpotensial tentang pengalamannya
dalam menerima jasa tersebut.

6. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)


Pemasaran ini merupakan unsur terakhir dalam bauran komunikasi promosi
ada enam area pemasaran langsung yaitu direct mail, mail order, direct
response, direct selling, telemarketing, digital marketing.

Menurut Armstrong (2002), beberapa tujuan yang ingin dicapai melakukan


promosi diantaranya :
a. Membangun kesadaran konsumen
Sebagian besar audiens sasaran tidak menyadari obyek tersebut, tujuan
promosi adalah membangun kesadaran, mungkin hanya pengenalan nama
produk.

b. Memberikan informasi kepada konsumen


Audiens sasaran mungkin telah memiliki kesadaran tentang perusahaan atau
produk tetapi tidak menggetahui lebih banyak lagi.Sehingga bagian promosi
dalam promosinya banyak mengandung informasi tentang produk.

c. Meyakinkan konsumen
Konsumen mungkin lebih menyukai suatu produk tertentu tetapi tidak
menimbulkan keyakinan untuk membelinya.Tugas promosilah untuk
meyakinkan bahwa produk yang ditawarkan benar-benar bisa memberikan
solusi bagi konsumen.

d. Mendorong konsumen untuk membeli


Banyak audiens sasaran mungkin memiliki keyakinan tetapi tidak bermaksud
untuk melakukan pembelian.Mereka mungkin menanti lebih banyak informasi
atau merencanakan untuk bertindak kemudian. Komunikator harus
mengarahkan konsumen agar mengambil langkah terakhir.Caranya dapat
berupa menawarkan produk dengan harga rendah, menawarkan premi, atau
memberikan kesempatan secara terbatas kepada pelanggan untuk mencoba.

F. Gambaran Produk
Jenis usaha “Kedai Hokkie” ini termasuk kedalam jenis usaha kuliner yang
berbentuk restoran bertemakan Korea. Perkembangan bisnis makanan sangat
beraneka ragam, apalagi tentang usaha makanan khas Korea khususnya di kota
Samarinda. Kebanyakan usaha makanan Korea yang lain menawarkan harga yang
belum tentu bisa dijangkau oleh kantong pelajar dan mahasiswa, tapi Kedai
Hokkie menghadirkan cita rasa khas Korea dengan harga yang terjangkau.

2.2 Metode Pengembangan


Pada pembuatan mock up Kedai Hokkie menggunakan metode pengembangan RAD.
RAD adalah sebuah metode pengembangan sistem dengan proses linear sequential
yang memungkinkan tim pengembangan menciptakan “sistem fungsional yang utuh”
dengan menekankan pada siklus pengembangan yang sangat singkat. Metode RAD
memiliki beberapa fase yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sebuah
sistem informasi, yaitu:
1. Fase Requirement Planning
Pada fase ini dilakukan diskusi antara pengembang dengan pengguna sistem
untuk mengetahui kondisi saat ini, aktivitas yang terjadi, peralatan yang dimiliki,
beban tugas, bussiness needs, permasalahan dan kendala yang sedang dihadapi.
Setelah melakukan diskusi, langkah selanjutnya yaitu melakukan identifikasi
permasalahan yang terjadi untuk menentukan tujuan dari pembuatan sistem.
Setelah itu, dilakukan identifikasi kebutuhan pengguna, kebutuhan data dan
kebutuhan sistem untuk menciptakan batasan-batasan dalam pembuatan sistem.

2. Fase User Design


Fase user design merupakan proses interaktif yang berkelanjutan. Pada fase ini,
dilakukan pengembangan model kerja serta prototipe untuk menggambarkan
semua proses dan aktivitas yang terjadi didalam sistem mulai dari input hingga
output. Dalam proses pengembangan model kerja dan prototipe, pengguna
melakukan interaksi dengan pengembang sistem agar model kerja yang dibuat
dapat dipahami. Selain itu, pengguna juga diperbolehkan untuk melakukan
modifikasi hingga model kerja dapat disetujui dan dianggap telah sesuai dengan
kebutuhan pengguna.
3. Fase Construction
Fase construction merupakan fase yang berfokus pada pengembangan sistem
berdasarkan hasil dari user design. Pada fase ini, pengguna masih diperbolehkan
untuk ikut berpartisipasi memberikan saran penyempurnaan tampilan interface
yang dikembangkan.

4. Fase Cutover
Fase cutover merupakan fase terakhir dari RAD, pada fase ini dilakukan konversi
data, pengujian secara keseluruhan, pergantian ke sistem yang baru, dan pelatihan
kepada pengguna.
BAB III
TAHAP PELAKSANAAN

A. Tampilan awal web Kedai Hokkie

Saat user memasuki web Kedai Hokkie akan terlihat tampilan seperti ini. Lalu klik “Eat
Full Happy” untuk melanjutkan ke tahap Login.

B. Tampilan Sign Up/Sign In


User melakukan Sign Up terlebih dahulu untuk bisa masuk ke halaman pembelian, atau
bisa juga melakukan Sign In menggunakan akun Google yang dimiliki. Lalu masukkan
kode OTP yang masuk kedalam akun email yang dituju, lalu klik Verification

C. Tampilan Informasi Akun

Lengkapi informasi pribadi dengan memasukkan Nama Lengkap dan Nomor Telepon
yang terdaftar lalu klik Continue dan atur lokasi yang di inginkan, agar memudahkan
dalam pembelian lalu klik “No, I’ll do it latter”

D. Tampilan Beranda
Setelah melakukan Log-in maka akan muncul Halaman Utama / Beranda. Menu halaman
utama hanya terdiri 1 yaitu Filter By yang memudahkan para konsumen untuk memilih
pesanan secara urut. Lalu pilih makanan sesuai keinginan

Contoh Pesanan :
1. Klik Food lalu pilih Bibimbap
2. Klik Checkout pesanan (jumlah pesanan bisa diatur sesuai keinginan), dan pesanan
akan otomatis masuk kedalam keranjang pesanan
3. Lalu balik ke menu utama untuk menambah pesanan, dan klik Snack pilih Takoyaki
4. Klik Checkout pesanan, dan pesanan akan otomatis masuk kedalam keranjang
pesanan
5. Jika sudah cukup, klik keranjang untuk melanjutkan kedalam tahap payment

E. Tampilan Pesanan
Ini merupakan tampilan pesanan yang ingin di order oleh konsumen. Pilih metode
pembayaran dan cek kembali pesanan nya sesuai atau tidaknya, lalu klik Order Now.
Kemudian jika semua sudah sesuai mulai dari pesanan, informasi pribadi, dan alamat
penerima klik Track your order, selanjutnya akan muncul tampilan lacak posisi driver
atau pesanannya, “Order has been received” yang artinya pesanan sudah diterima oleh
Kedai Hokkie dan pesanan siap diantar oleh driver sesuai estimasi yang tertera

F. Tampilan Order Telah Selesai


Setelah pesanan sudah diterima, konsumen diminta untuk memberi rating terhadap Kedai
Hokkie untuk membangun tingkat kepercayaan pelanggan dalam membuat keputusan
pembelian, lalu pesanan selesai.
DAFTAR PUSTAKA

Kustanto, G. E. A., & Chernovita, H. P. (2021). Perancangan Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web
Studi Kasus : PT Unicorn Intertranz. Jurnal Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 8(4), 719.
https://doi.org/10.25126/jtiik.2021844849
Masri, M. Al, Andrawina, L., & Athari, N. (2022). PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN
BERBASIS WEB PADA NSS FROZEN FOOD MENGGUNAKAN METODE RAPID APPLICATION
DEVELOPMENT ( RAD ) WEB-BASED SALES INFORMATION SYSTEM DESIGN ON NSS FROZEN FOOD
USING THE RAPID APPLICATION DEVELOPMENT METHOD ( RAD ) Niaga Sub. 5(5), 226–237.

Anda mungkin juga menyukai