Unsur-Unsur Cerita Paparan a. Tema Bagaimana mengatur keseimbangan hubungan antar sesama manusia dan antara manusia dengan Tuhan. b. Amanat Hidup di dunia semestinya bisa bertakwa kepada Tuhan dengan cara bekerja keras, mencari nafkah, dan taat beribadah. c. Penokohan - Aku : Baik, perhatian, perantara tokoh lainnya Dermawan. - Kakek : Rajin beribadah, baik hati, ikhlas. Tak cukup itu saja, saat beliau adanya penyeselan dan ketakutan datang berpikiran pendek. - Ajo Sidi: Jahil, pembuat bualan, ramah, kemudia dibalik bualannya terdapat makna tersirat. - Haji Saleh : mengabdikan diri hanya kepada Tuhan, terlalu membanggakan tindakannya sampai gelap mata pada lainnya, rajin beribadah, berani menentang. - Istri 'Aku': Baik. - Istri Ajo Sidi: Dapat dipercaya menyampaikan amanat, baik. d. Latar 1) Latar Tempat: - Rumah - Kampungku - Surau Tua - akhirat - Sekitar - Sekilo dari pasar - neraka - dunia - di samping - Indonesia 2) Latar Waktu: - Sepanjang hari - Beberapa tahun yang lalu - Sudah bertahun-tahun - Sekali setahun - Sekali enam bulan - Sekali se-Jum'at - Besoknya - Pagi-pagi - Di malam hari - Sekali hari - Subuh 3) Latar Suasana: - Kehangatan - Panas - Mengesankan - Muram - Mengerikan - Beramai-ramai - Menggeletar - Hampa
e. Alur Alur Campuran
f. Latar Belakang budaya, Religi, Ekonomi, Politik. 1) Latar belakang budaya: - 2) Latar belakang ekonomi: berikut berisi tentang ekonomi bahwa “Karena kerelaanmu itu, anak cucumu tetap juga melarat, bukan?”, “Sedang harta bendamu kau biarkan oranglain mengambilnya untuk anak cucu mereka”. 3) Latar belakang religi: berikut berisi tentang religi bahwa “Bagaimana Tuhan kita ini, ...bukankah kita disuruh-Nya taat beribadah, teguh beriman?”, “Alangkah tercengangnya Haji Saleh, karena di neraka itu banyak temannya di dunia terpanggang panas, merintih kesakitan.”, “Benar Tuhanku, tapi bagi kam soal harta benda itu, kami tak mau tahu. Yang penitng bagi kami ialah menyembah dan memuji Engkau”, dan lain sebagainya. 4) Latar belakang politik: berikut berisi tentang politik bahwa “Negeri yang lama diperbudak orang lain itu”, dan lain sebagainya. Teks Cerpen: Tabel Kelompok: Halaman 128 Format Analisis Kaidah Kebahasaan
‘Matahari Tak Terbit Pagi Ini’
Kaidah Kebahasaan Kutipan Dalam Cerita A. Kata Ganti Orang Aku tiba-tiba jadi kehilangan sesuatu yang begitu pertama/ketiga akrab di antara kutub-kutub kosong itu. .... Kita telah menggoreskan kain kanvas kosong itu sejak mula hingga waktu jeda yang tanpa batas. B. Kalimat bermakna lampau Kita telah menggoreskan kain kanvas kosong itu sejak mula hingga waktu jeda yang tanpa batas. C. Konjungsi kronologis Semula kita begitu dekat. Lantas terpisah jauh oleh lempengan waktu. D. Kata kerja yang Saat kau hendak mengembalikan sesuatu yang menggambarkan peristiwa hilang itu dengan sekuat daya, namun tak kunjung tergapai. E. Kata kerja yang menunjukan Chairil sempat bertanya seketika. kalimat tak langsung F. Menggunakan kata kerja Begitulah kita merasakan saat diri kita berada di yang menyatakan kutub yang berjauhan. pikiran/perasaan G. Menggunkan dialog "Aku takut bila aku berubah. Tapi tak akan pernah, pangeranku," ucapmu pelan. H. Ciri kebahasaan lainnya - Kaulah matahari itu, bidadariku. - Berhari-hari kau merekat kasih hingga tak terkoyak oleh waktu, tiba-tiba kita harus berpencar di bawah langit menuju sudut-sudut yang kosong. Kekosongan itu kita bawa melewati jejalan kesedihan. Teks Cerpen: