Anda di halaman 1dari 11

Nama Kelompok :

Kelas : XI MIPA
Mata Pelajaran : B.indonesia

Tabel 4.a
Halaman 124 Unsur Instrinsik Cerpen

“Robohnya Surau Kami”


Unsur-Unsur Cerita Paparan
a. Tema Bagaimana mengatur keseimbangan hubungan antar
sesama manusia dan antara manusia dengan Tuhan.
b. Amanat Hidup di dunia semestinya bisa bertakwa kepada
Tuhan dengan cara bekerja keras, mencari nafkah,
dan taat beribadah.
c. Penokohan
- Aku : Baik, perhatian, perantara tokoh lainnya
Dermawan.
- Kakek : Rajin beribadah, baik hati, ikhlas. Tak
cukup itu saja, saat beliau adanya penyeselan dan
ketakutan datang berpikiran pendek.
- Ajo Sidi: Jahil, pembuat bualan, ramah, kemudia
dibalik bualannya terdapat makna tersirat.
- Haji Saleh : mengabdikan diri hanya kepada Tuhan,
terlalu membanggakan tindakannya sampai gelap
mata pada lainnya, rajin beribadah, berani menentang.
- Istri 'Aku': Baik.
- Istri Ajo Sidi: Dapat dipercaya menyampaikan
amanat, baik.
d. Latar
1) Latar Tempat:
- Rumah
- Kampungku
- Surau Tua
- akhirat
- Sekitar
- Sekilo dari pasar
- neraka
- dunia
- di samping
- Indonesia
2) Latar Waktu:
- Sepanjang hari
- Beberapa tahun yang lalu
- Sudah bertahun-tahun
- Sekali setahun
- Sekali enam bulan
- Sekali se-Jum'at
- Besoknya
- Pagi-pagi
- Di malam hari
- Sekali hari
- Subuh
3) Latar Suasana:
- Kehangatan
- Panas
- Mengesankan
- Muram
- Mengerikan
- Beramai-ramai
- Menggeletar
- Hampa

e. Alur Alur Campuran


f. Latar Belakang budaya,
Religi, Ekonomi, Politik. 1) Latar belakang budaya: -
2) Latar belakang ekonomi: berikut berisi tentang
ekonomi bahwa “Karena kerelaanmu itu, anak
cucumu tetap juga melarat, bukan?”, “Sedang harta
bendamu kau biarkan oranglain mengambilnya untuk
anak cucu mereka”.
3) Latar belakang religi: berikut berisi tentang religi
bahwa “Bagaimana Tuhan kita ini, ...bukankah kita
disuruh-Nya taat beribadah, teguh beriman?”,
“Alangkah tercengangnya Haji Saleh, karena di
neraka itu banyak temannya di dunia terpanggang
panas, merintih kesakitan.”, “Benar Tuhanku, tapi
bagi kam soal harta benda itu, kami tak mau tahu.
Yang penitng bagi kami ialah menyembah dan
memuji Engkau”, dan lain sebagainya.
4) Latar belakang politik: berikut berisi tentang
politik bahwa “Negeri yang lama diperbudak orang
lain itu”, dan lain sebagainya.
Teks Cerpen:
Tabel Kelompok:
Halaman 128 Format Analisis Kaidah Kebahasaan

‘Matahari Tak Terbit Pagi Ini’


Kaidah Kebahasaan Kutipan Dalam Cerita
A. Kata Ganti Orang Aku tiba-tiba jadi kehilangan sesuatu yang begitu
pertama/ketiga akrab di antara kutub-kutub kosong itu. .... Kita
telah menggoreskan kain kanvas kosong itu sejak
mula hingga waktu jeda yang tanpa batas.
B. Kalimat bermakna lampau Kita telah menggoreskan kain kanvas kosong itu
sejak mula hingga waktu jeda yang tanpa batas.
C. Konjungsi kronologis Semula kita begitu dekat. Lantas terpisah jauh oleh
lempengan waktu.
D. Kata kerja yang Saat kau hendak mengembalikan sesuatu yang
menggambarkan peristiwa hilang itu dengan sekuat daya, namun tak kunjung
tergapai.
E. Kata kerja yang menunjukan Chairil sempat bertanya seketika.
kalimat tak langsung
F. Menggunakan kata kerja Begitulah kita merasakan saat diri kita berada di
yang menyatakan kutub yang berjauhan.
pikiran/perasaan
G. Menggunkan dialog "Aku takut bila aku berubah. Tapi tak akan pernah,
pangeranku," ucapmu pelan.
H. Ciri kebahasaan lainnya
- Kaulah matahari itu, bidadariku.
- Berhari-hari kau merekat kasih hingga tak
terkoyak oleh waktu, tiba-tiba kita harus berpencar
di bawah langit menuju sudut-sudut yang kosong.
Kekosongan itu kita bawa melewati jejalan
kesedihan.
Teks Cerpen:

Anda mungkin juga menyukai