Anda di halaman 1dari 35

Analisis

Cerita
Pendek
Kelompok 1 :

1.Rizcky
2.Caren
3.Linda
4.Isella
5.Daniel
PAGE 1
Unsur
Latar

Interinsik
Alur

Sudut Pandang

Tema Dan Alasan

Majas

Tokoh Dan Penokohan


Amanat

PAGE 2
Tema
 Tema merupakan ide dasar cerita, yang melatarbelakangi
keseluruhan isi cerpen. Dalam cerpen, biasanya tema
jarang dituliskan secara tersurat oleh pengarangnya. Tema
memiliki sifat umum, oleh karena itu tema banyak diambil
dari lingkungan sekitar, kisah pribadi seseorang, sejarah,
dan lain-lain.

PAGE 3
Tema
 Seorang yang malas (tidak mau capek) dan tidak peduli untuk menghidupi keluarganya.
 Alasan: cerita pendek ini menceritakan sebuah cerita yang diceritakan Ajo sidi yaitu
tentang Haji Saleh yaitu seorang kepala keluarga yang tidak memperdulikan keluarganya
karena egois dan lebih mementingan beribadah saja (“Tidak. Kesalahan engkau, karena
engkau terlalu mementingkan dirimusendiri. Kau takut masuk neraka, karena itu kau
taat bersembahyang. Tapiengkau melupakan kehidupan kaummu sendiri, melupakan
kehidupananak istrimu sendiri, hingga mereka itu kucar-kacir selamanya.
Itulahkesalahanmu yang terbesar, terlalu egoistis. Padahal engkau di duniaberkaum,
bersaudara semuanya, tapi engkau tak mempedulikan merekasedikit pun." ) dan cerita
itu juga menyindir kakek yang mungkin selama hidupnya ia sama seperti Haji Saleh.
(Demikian cerita Ajo Sidi yang kudengar dari Kakek. Cerita yang memurungkan Kakek.)

PAGE 4
Tokoh dan penokohan
 Tokoh merupakan orang yang berperan dalam cerita. Sedangkan,
pengertian penokohan adalah teknik atau cara pengarang dalam
menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh dalam cerita.
Penokohan tokoh dalam cerita biasanya terbagi menjadi tiga karakter,
yakni protagonis (baik), antagonis (kurang baik/ buruk), dan tritagonis
(netral).

PAGE 5
Tokoh dan penokohan
 1.Haji Saleh
 -Taat beribadah(hafal seluruh kitab)
 Bukti: “O, Tuhan kami yang Mahabesar. Kami yang menghadap-Mu ini adalah umat-Mu yang paling
taat beribadat, yang paling taat menyembah-Mu. Kamilah orang-orang yang selalu menyebut nama-
Mu, memuji-muji kebesaran-Mu, mempropagandakan keadilan- Mu, dan lain-lainnya. Kitab-Mu kami
hafal di luar kepala kami. Tak sesat sedikit pun membacanya.”

 -Pemberani
 Bukti: “Kita protes.Kita resolusi kan” “ Yang penting sekarang mari kita berdemonstrasi menghadap
Tuhan”-Malas (tidak mau capek)Bukti: “Aku beri kau negeri yang kaya raya, tapi kau malas. Kau lebih
suka beribadat saja karena beribadat tidak mengeluarkan peluh, tidak membanting tulang, sedangkan
aku menyuruh engkau semuanya beramal kalau engkau miskin.”

PAGE 6
Tokoh dan penokohan
 -Egois(mementingkan diri sendiri)
 Bukti: “Tidak. Kesalahan engkau, karena engkau terlalu mementingkan
dirimusendiri. Kau takut masuk neraka, karena itu kau taat bersembahyang.
Tapiengkau melupakan kehidupan kaummu sendiri, melupakan kehidupananak
istrimu sendiri, hingga mereka itu kucar-kacir selamanya. Itulahkesalahanmu yang
terbesar, terlalu egoistis. Padahal engkau di duniaberkaum, bersaudara
semuanya, tapi engkau tak mempedulikan merekasedikit pun.“

PAGE 7
Tokoh dan penokohan
 2.Ajo Sidi
 -Suka membual dan jahil
 Bukti: “Demikian cerita Ajo Sidi yang kudengar dari Kakek. Cerita yang memurungkan
Kakek.”“Astaga.Ajo Sidi punya gara-gara.”

 -Giat bekerja
 Bukti: “…dan sekarang ke mana dia?”“Kerja.”

 -Tidak bertanggung jawab


 Bukti: tanyaku kehilangan akal sungguh mendengar segala peristiwa oleh perbuatan Ajo Sidi yang
tidak sedikit pun bertanggung jawab.

PAGE 8
Tokoh dan penokohan
 3.Kakek
 Mudah terpengaruh dan pendek akal/pikiran
 Bukti:
 “Demikian cerita Ajo Sidi yang kudengar dari Kakek. Cerita yang memurungkan Kakek.“Ya. Tadi subuh Kakek kedapatan mati
di suraunya dalam keadaan yangngeri sekali. la menggorok lehernya dengan pisau cukur.“

 4.Aku

 Selalu ingin tahu dan perhatian


 Bukti:
 - “Dan besoknya, ketika aku mau turn rumah pagi-pagi, istriku berkataapa aku tak pergi menjenguk."Siapa yang meninggal?"
tanyaku kaget.
 - Aku mencari Ajo Sidi ke rumahnya. Tetapi aku berjumpa sama istrinyasaja. Lalu aku tanva dia."la sudah pergi," jawab istri
Ajo Sidi. "Tidak a tahu Kakek meninggal?""Sudah. Dan a meninggalkan pesan agar dibelikan kafan buat Kakektujuh lapis"
"Dan sekarang," tanyaku kehilangan akal sungguh mendengarsegala peristiwa oleh perbuatan Ajo Sidi yang tidak sedikit pun
bertanggungjawab," dan sekarang ke mana dia?"

PAGE 9
Latar
 Latar atau setting dalam cerpen meliputi tempat, waktu, dan
suasana. Latar digunakan untuk memperkuat keyakinan pembaca
terhadap jalanya suatu cerita. Latar dalam suatu cerita bisa
bersifat faktual, maupun imajinatif.

PAGE 10
Latar
 1.Latar Tempat
 -Neraka
 Bukti: Alangkah tercengangnya Haji Saleh, karena di neraka itu banyak temannya di dunia
terpanggang panas, merintih kesakitan

 -Indonesia(negeri)
 Bukti: "Kami ini adalah umat-mu yang tinggal di Indonesia, Tuhanku”

 -Rumah(aku)
 Bukti: Dan besoknya, ketika aku mau turun rumah pagi-pagi,…

PAGE 11
Latar
 -Surau
 Bukti: “Ya. Tadi subuh Kakek kedapatan mati di suraunya dalam keadaan
yang ngeri sekali. la menggorok lehernya dengan pisau cukur.“

 -Rumah Ajo Sidi


 Bukti: Aku mencari Ajo Sidi ke rumahnya. Tetapi aku berjumpa sama
istrinya.

PAGE 12
Latar
 2.Latar Waktu
 -Besok dan pagi
 Bukti: “Dan besoknya, ketika aku mau turun rumah pagi-pagi,…

 -Subuh
 Bukti: “Ya. Tadi subuh Kakek kedapatan mati di suraunya dalam
keadaan yang ngeri sekali. la menggorok lehernya dengan pisau
cukur."

PAGE 13
Latar
 3.Latar Suasana
 -Mencengangkan,panas,dan kesakitan
 Bukti: * Alangkah tercengangnya Haji Saleh, karena di neraka itu banyak temannya di dunia terpanggang panas, merintih
kesakitan.

 -Ramai
 Bukti: “Setuju! Setuju! Setuju!" mereka bersorak beramai-ramai

 .-Menakutkan dan Membisu


 Bukti: Semuanya jadi pucat pasi tak berani berkata apa-apa lagi. Tahulahmereka sekarang apa jalan yang diridai Allah di
dunia.

 -Hampa
 Bukti: “Kerja?" tanyaku mengulangi hampa.

PAGE 14
Alur
 Alur adalah jalan pola pengembangan atau rangkaian
peristiwa yang terjadi dalam cerita. Adanya alur menjadikan
cerita akan menjadi kesatuan yang utuh. Pola pengembangan
cerita suatu cerpen haruslah menarik, sehingga pembaca
dapat terdorong untuk membaca cerita sampai akhir.

PAGE 15
Alur
 Alur yang digunakan pada cerpen “Robohnya Surau Kami” adalah alur
campuran.Alasan: Alur campuran adalah jalan cerita yang maju mundur
maju atau sebaliknya.

 Bukti:
 *Demikian cerita Ajo Sidi yang kudengar dari Kakek. Cerita yang
memurungkan Kakek.(masa lampau)
 *Dan besoknya, ketika aku mau turn rumah pagi-pagi, istriku berkata
apa aku tak pergi menjenguk.(masa depan)

PAGE 16
Sudut Pandang
 Sudut pandang yang digunakan pada cerpen “Robohnya Surau Kami”
adalah sudut pandang orang pertama.

 Alasan: Pada sudut pandang orang pertama, si penulis menunjukkan


sosok dirinya di dalam cerita yaitu dengan kata ganti “aku”.

PAGE 17
Gaya Bahasa(Majas)
 Gaya Bahasa(Majas) bahasa adalah cara mengungkapkan perasaan
atau pikiran dengan tujuan memberikan efek pada para pembacanya.
Selain itu, gaya bahasa juga digunakan salam menciptakan suatu
nada, dan suasana persuasif, serta dialog supaya mampu
memperlihatkan interaksi sekaligus hubungan antar tokoh.

PAGE 18
Gaya Bahasa(Majas)
 1.Majas Hiperbola

 Bukti:
 “…KitabMu kami hafal di luar kepala kami…”
 -“…Kau lebih suka beribadat saja,karena beribadat tidak mengeluarkan peluh, tidak
membanting tulang…”

 2.Majas Personifikasi

 Bukti:
 -Karena fajar kegembiraan telah membayang di wajahnya kembali. Dan yakinlah mereka
sekarang, bahwa telah silap menjatuhkan hukuman kepada mereka itu.”

PAGE 19
Gaya Bahasa (Majas)
 3.Majas Tautologi

 Bukti:
 -"Tanahnya yang mahakaya raya,…”
 -Semuanya jadi pucat pasi tak berani berkata apa-apa lagi.

 4.Majas Repitisi

 Bukti:
 -"Benar. Benar. Benar," sorakan yang lain membenarkan Haji Saleh
 .-“Setuju! Setuju! Setuju!" mereka bersorak beramai-ramai.
 -“Ya. Ya. Ya. Itulah dia negeri kami."

PAGE 20
Amanat
 Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang
kepada pembacanya. Umumnya, amanat dalam cerpen
bersifat tersirat.

PAGE 21
Amanat
 1)Jangan cepat marah kalau diejek atau disindirorang
 2)Jangan cepat bangga kalau sudah melakukan hal baik.
 3)Jangan terpesona oleh gelar dannama besar.
 4)Jangan malas dan tidak mau bekerja
 5)Jangan egois.
 6)Jangan berpikir pendek dan pikirkanlah sesuatu dengan matang-
matang.

PAGE 22
Unsur Eksterinsik

1. Latar Belakang Pengarang

2. Latar Belakang Masyarakat

3. Nilai-nilai Kehidupan

PAGE 23
Latar Belakang Pengarang
 Berikut ini adalah nilai-nilai kehidupan yang ada di dalam cerpen Robohnya Surau Kami:

 Nilai sosial: sebagai makhluk sosial, sesama manusia harus saling membantu satu sama
lain jika seseorang berada dalam masalah.
 Nilai moral: saling menghormati antar manusia dan tidak boleh saling menghina satu
sama lain.
 Nilai agama: selalau menjalankan perintah dan kewajiban kepada Tuhan dan menjauhi
semua laranganNya.
 Nilai pendidikan: selalu berusaha dan tidak mudah putus asa ketika menghadapi
kesulitan atau ketika dalam masalah.
 Nilai budaya: mempertahankan adat istiadat dan kebiasaan dalam masyarakat.

PAGE 24
Latar Belakang Masyarakat
 Berdasarkan cerpen Robohnya Surau Kami. Dapat ditebak latar
belakang masyarakat dari penulis adalah sebuah wilayah yang
belum begitu modern dan kental adat daerah.

PAGE 25
Struktur Cerpen
 Berikut ini adalah struktur cerpen Robohnya Surau Kami :.

 1. Pengenalan cerita
 Kutipan dalam teks cerpen: Alangkah tercengangnya Haji Saleh, karena di neraka itu
banyak temannya di dunia terpanggang panas, merintih kesakitan.
 Penjelasan: Pengenalan latar tempat (neraka) dan latar suasana cerpen.

 2. Pengungkapan peristiwa
 Kutipan dalam teks cerpen: Demikian cerita Ajo Sidi yang kudengar dari Kakek. Cerita
yang memurungkan Kakek.
 Penjelasan: Peristiwa awal yang menceritakan penyebab kemurungan di Kakek.

PAGE 26
Struktur Cerpen
 3. Menuju konflik
 Kutipan dalam teks cerpen: Dan besoknya, ketika aku mau turun rumah pagi-pagi, istriku berkata apa aku tak
pergi menjenguk.
 Penjelasan: Terjadi peningatan kehebohan ketika sang istri bertanya.

 4. Puncak konflik
 Kutipan dalam teks cerpen: ”Astaga Ajo Sidi punya gara-gara,” kataku seraya melangkah secepatnya
meninggalkan istriku yang tercengang-cengang.
 Penjelasan: Pada bagian ini Aku marah dan menyalahkan Ajo Sidi

 5. Penyelesaian
 Kutipan dalam teks cerpen: “Kerja?” tanyaku mengulangi hampa. “Ya. Dia pergi kerja.”*
 Penjelasan: Pada bagian ini terdapat penyelesaian cerita kalua Ajo Sidi tetap kerja meski telah mendengar
kakek meniinggal karena ceritanya.

PAGE 27
Kaidah Kebahasaan
 Kalimat yg menyatakan masa lampau

 “Cocok sekali. Di dunia dulu dengan demonstrasi saja”


 “Ya. Tadi subuh kakek kedapatan mati di surau”
 “Ia sudah pergi”

 Kalimat Yang Menyatakan Kalimat langsung

 “Apa kita revolusikan juga?” tanya suara yang lain, yang rupanya di dunia menjadi pemimpin Gerakan
revolusioner.
 “Setuju,setuju,setuju.” mereka bersorak beramai-ramai
 “kalian di dunia tinggal di mana?” tanya tuhan.
 “benar,benar,benar, Tuhan kami. Itulah negri kami.” Mereka mulai menjawab serentak
 “siapa yang meninggal?” Tanyaku kaget

PAGE 28
Kaidah Kebahasaan
 Kalimat Yang Menyatakan Kalimat Tidak Langsung
 Dan besoknya, Ketika aku mau turun rumah pagi-pagi, istriku berkata apa aku tak pergi
menjenguk.
 Lalu Haji Saleh mendekati mereka, dan bertanya mengapa mereka di nerakakan
semuanya

 Kalimat Yang menyatakan Kata Kerja Yang Menggambarkan Peristiwa


 Lalu Haji Saleh Mendekati mereka, dan bertanya kenapa mereka di nerakakan semuanya
 “Ya. Tadi subuh Kakek kedapatan mati di suraunya dalam keadaan yang ngeri sekali. la
menggorok lehernya dengan pisau cukur.“
 Dan dengan suara yang menggeletar dan berirama indah, ia memulai pidatonya

PAGE 29
Kaidah Kebahasaan
 Kalimat Yang Menyatakan konjungsi kronologis
 Lalu mereka berangkat bersama-sama menghadap tuhan
 “bagaimana Tuhan kita ini?” kata Haji Saleh kemudian
 Lalu tanya dia

 Kalimat yang menyatakan kata kerja yang menggambarkan perasaan/pikiran


 Dan ia tambah tak mengerti lagi dengan keadaan dirinya, karena semua orang yang
dilihatnya di neraka tak kurang ibadatnya dari dia sendiri.
 “Kalau tuhan tak mau mengakui kesilapan-nya bagaimana?.” suatu suara melengking di
dalam kelompok orang banyak itu.
 Dan yakinlah mereka sekarang, bahwa Tuhan telah silap menjatuhkan hukuman kepada
mereka itu.

PAGE 30
Kaidah Kebahasaan
 Kalimat yang menyatakan kata keterangan
 1.Latar Tempat
 -Neraka
 Bukti: Alangkah tercengangnya Haji Saleh, karena di neraka itu banyak temannya di dunia
terpanggang panas, merintih kesakitan

 -Rumah(aku)
 Bukti: Dan besoknya, ketika aku mau turun rumah pagi-pagi,…

 -Surau
 Bukti: “Ya. Tadi subuh Kakek kedapatan mati di suraunya dalam keadaan yang ngeri sekali. la
menggorok lehernya dengan pisau cukur.“

PAGE 31
Kaidah Kebahasaan

 2.Latar Waktu
 -Besok dan pagi
 Bukti: “Dan besoknya, ketika aku mau turun rumah pagi-pagi,…

 -Subuh
 Bukti: “Ya. Tadi subuh Kakek kedapatan mati di suraunya dalam keadaan yang ngeri sekali. la
menggorok lehernya dengan pisau cukur."

PAGE 32
Kaidah Kebahasaan
 3.Latar Suasana
 -Mencengangkan,panas,dan kesakitan
 Bukti: * Alangkah tercengangnya Haji Saleh, karena di neraka itu banyak temannya di dunia
terpanggang panas, merintih kesakitan.

 -Ramai
 Bukti: “Setuju! Setuju! Setuju!" mereka bersorak beramai-ramai

PAGE 33
Kaidah Kebahasaan
 Kalimat yang menyatakan Majas (Gaya Bahasa)
 1.Majas Hiperbola

 Bukti:
 “…KitabMu kami hafal di luar kepala kami…”
 -“…Kau lebih suka beribadat saja,karena beribadat tidak mengeluarkan peluh, tidak membanting tulang…”

 2.Majas Personifikasi

 Bukti:
 -Karena fajar kegembiraan telah membayang di wajahnya kembali. Dan yakinlah mereka sekarang, bahwa
telah silap menjatuhkan hukuman kepada mereka itu.”

PAGE 34
Kaidah Kebahasaan
 3.Majas Tautologi

 Bukti:
 -"Tanahnya yang mahakaya raya,…”
 -Semuanya jadi pucat pasi tak berani berkata apa-apa lagi.

 4.Majas Repitisi

 Bukti:
 -"Benar. Benar. Benar," sorakan yang lain membenarkan Haji Saleh
 .-“Setuju! Setuju! Setuju!" mereka bersorak beramai-ramai.
 -“Ya. Ya. Ya. Itulah dia negeri kami."

PAGE 35

Anda mungkin juga menyukai