Anda di halaman 1dari 10

3.

4 Menyusun Laporan
Hasil Analisis Unsur-
Unsur, Struktur, dan
Kaidah Kebahasaan
Pembangun Teks Cerpen
DRA. YATTINI, M.PD.
Alur/plot
Alur: Alur adalah rangkaian peristiwa yang direkam dan dijalin dengan saksama dan menggerakkan Interpretasi
jalan cerita melalui kerumitan ke arah klimaks dan penyelesaian. Maju, Bukti Peristiwa

1. Alangkah tercengangnya Haji Saleh, karena di neraka itu banyak temannya di dunia Awal Cerita
terpanggangpanas, merintih kesakitan.
1. tokoh-tokoh agama yang kebingungan mengapa mereka masuk neraka
2. Dan ia tambah tak mengerti lagi dengan keadaan dirinya, karena semua orang yang dilihatnya di
neraka tak kurang ibadatnya dari dia sendiri. 2. Mereka datang menemui Tuhan karena ingin meminta kesaksian
3. “Kalau begitu, kita harus minta kesaksian kesalahankita. Kita harus mengingatkan Tuhan, kalau-
kalau ia silap memasukkan kita ke neraka ini.” klimaks
4. Lalu, mereka berangkatlah bersama-sama menghadap Tuhan. Dan Tuhan bertanya, “Kalian mau 1. Manusia-manusia tersebut menanyakan kesalahan mereka selama di dunia
apa?”

5. “Di negeri, di mana penduduknya sendiri melarat itu?” 2. Tuhan menyadarkan mereka atas kesalahan mereka yang tidak mereka
6. Dan engkau lebih suka berkelahi antara kamu sendiri, saling menipu, saling memeras.
sadari
7. Aku beri engkau negeri yang kaya raya, tapi kau malas. Peristiwa mulai bergerak
8. Demikian cerita Ajo Sidi yang kudengar dari Kakek
1. Dilanjutkan bagaimana peristiwa itu hanyalah sebuah cerita saja
9. “Ya. Tadi subuh Kakek kedapatan mati di suraunya dalam keadaan yang ngeri sekali. Ia
menggorok lehernya dengan pisau cukur,” 2. Kakek dari sang penulis meninggal dunia
10. “Dan sekarang,” tanyaku kehilangan akal sungguh mendengar segala peristiwa oleh perbuatan
Ajo Sidi yang tidak sedikit pun bertanggung jawab,” dan sekarang ke mana dia?”
3. Ajo Sidi terlihat acuh tak acuh terhadap keadaan yang ada
Karakter Penokohan
Karakter: Haji Saleh, Tuhan, penulis, Istri penulis, istri Ajo Sidi Interpretasi
Bukti Peristiwa:
Religius
1. Alangkah tercengangnya Haji Saleh, karena di neraka itu
banyak temannya di dunia terpanggang panas, merintih
kesakitan.
Ciri-ciri orang religius?
2. “Kalian di dunia tinggal di mana?” tanya Tuhan.

3. Demikian cerita Ajo Sidi yang kudengar dari Kakek.

4. “Kakek”

5. “Ya. Tadi subuh Kakek kedapatan mati di suraunya dalam


keadaan yang ngeri sekali. Ia menggorok lehernya dengan pisau
cukur.”

6. “Ia sudah pergi,” jawab istri Ajo Sidi.


Setting/Latar
Setting/latar:
Interpretasi
Latar waktu: Yaimul Jaza’, pagi hari,

Latar tempat: neraka, rumah penulis. Rumah Ajo Sidi.

Bukti Peristiwa

1. Alangkah tercengangnya Haji Saleh, karena di neraka itu banyak


temannya di dunia terpanggang panas, merintih kesakitan.

2. “Bukankah kita disuruh-Nya taat beribadah, teguh beriman? Dan


itu semua sudah kita kerjakan selama hidup kita. Tapi kini kita
dimasukkan ke neraka.”

3. Dan besoknya, ketika aku mau turun rumah pagi-pagi, istriku


berkata apa aku tak pergi menjenguk.

4. Aku mencari Ajo Sidi ke rumahnya. Tetapi aku berjumpa sama


istrinya saja. Lalu aku tanya dia.
Tema
Tema: Menceritakan kisah bagaimana manusia itu serakah dan lebih
Interpretasi
memilih mementingkan dirinya sendiri daripada orang-orang di
sekitarnya tanpa rasa sadar diri

Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu
hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan. (pengertian)

Bukti Peristiwa

1. “Ini sungguh tidak adil.”

2. “Kalau begitu, kita harus minta kesaksian kesalahan kita. Kita harus
mengingatkan Tuhan, kaluaia silap memasukkan kita ke neraka ini.”

3. “Cocok sekali. Di dunia dulu dengan demonstrasi saja, banyak yang


kita peroleh,” sebuah suara menyela.

4. “Benar Tuhanku, hingga kami tidak mendapat apa-apa lagi.


Sungguh laknat mereka itu.”
Amanat
Amanat: Janganlah kalian ketakutan atas kuasa Allah sampai Interpretasi
kalian melupakan kewajiban kalian di dunia dan orang-orang
disekitar kalian

amanat dalam cerpen adalah hal penting / pesan kehidupan yang


terdapat didalam cerpen ………………..(pengertian)

Bukti Peristiwa

1. “Tidak, Kesalahan engkau, karena engkau terlalu


mementingkan dirimu sendiri. Kau takut masuk nearaka, karena
itu kau taatbersembahyang. Tapi anak istrimu sendiri, hingga
mereka itu kucar-kacir selamanya. Itulah kesalahanmu yang
terbesar, terlalu egoistis. Padahalah engkau di dunia berkaum,
bersaudara semuanaya, tapi engkau tak mempedulikan mereka
sedikit pun.”
Sudut Pandang
Sudut Pandang: Sudut pandang pertama yang Interpretasi
digunakan adalah pengarang menjadi seorang
tokoh utama. …………………….

(pengertian)

Bukti Peristiwa

1. Demikian cerita Ajo Sidi yang kudengar dari


Kakek.

2. Dan besoknya, Ketika aku mau turun rumah


pagi-pagi, istriku berkata apa aku tak pergi
menjenguk.
Kaidah Kebahasaan
Gaya Bahasa: ………………(pengertian) Interpretasi

Majas: ………………..

Ungkapan: ………………..

Bukti Peristiwa
Pesan-pesan
Pesan: …………….(pengertian) Interpretasi

Bukti Peristiwa Hubungkan dengan nilai-nilai kehidupan

……………………….. ……………………………………………
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai