1. Pengenalan cerita
Kutipan: Alangkah tercengangnya Haji Saleh, karena di neraka itu banyak temannya di dunia
terpanggang panas, merintih kesakitan.
2. Pengungkapan peristiwa
Kutipan: Demikian cerita Ajo Sidi yang kudengar dari Kakek. Cerita yang memurungkan
Kakek.
3. Menuju konflik
Kutipan: Dan besoknya, ketika aku mau turun rumah pagi-pagi, istriku berkata apa aku tak
pergi menjenguk.
4. Puncak Konflik
Kutipan: “Astaga. Ajo Sidi punya gara-gara,” kataku seraya melangkah secepatnya
meninggalkan istriku yang tercengang-cengang.
Penjelasan: Pada bagian ini Aku marah dan menyalahkan Ajo Sidi.
5. Penyelesaian
1. Kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung : Lalu Haji Saleh mendekati
mereka, lalu bertanya kenapa mereka di neraka semuanya.
2. Kata kerja yang menggambarkan peristiwa : Dan besoknya, ketika aku mau turun
rumah pagi-pagi, istriku berkata apa aku tak pergi menjenguk.
3. Kalimat bermakna lampau : Ya, Tadi subuh Kakek kedapatan mati di suarunya
dalam keadaan yang ngeri sekali. Ia menggorok lehernya dengan pisau cukur.
4. Kata ganti orang pertama/ketiga : Menggunakan kata ganti pertama (jamak) = kita
atau kami, dan orang ketiga berupa nama tokoh
5. Konjungsi Kronologis : Lalu aku Tanya dia
6. Dialog : “Ini sungguh tidak adil.” “Memang tidak adil,” kata orang-orang itu
mengulangi ucapan Haji Saleh
7. Kata kerja yang menyatakan pikiran/perasaan : Alangkah tercengangnya Haji Saleh
karena di neraka itu banyak temannya di dunia terpanggang panas, merintih
kesakitan.
8. Kata-kata sifat yang menggambarkan tokoh, tempat, dan suasana : Dan engkau lebih
suka berkelahi antara kamu sendiri, saling menipu,saling memeras. Aku beri
engkau negeri yang kaya raya, tapi kau malas.