Anda di halaman 1dari 3

Setelah membaca cerpen”Robohnya Surau Kami” di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!

1. Setelah membaca cerita di atas, kamu sudah memiliki pemahaman yang jelas tentang pengertian dan
karakteristik cerpen. Sekarang isilah kolom berikut ini:

Judul Cerpen Pengarang Inti cerita

Robohnya Surau Kami A . A. Navis Tentang permasalahan


kejiwaan atau konflik
batin seorang kakek garin
sebuah surau setelah
mendengar bualan Ajo sidi

2. Dimana dan kapan cerita di atas terjadi?


 Di Kota, di Surau Kakek, rumah Ajo Sidi, dan lain-lain. Terjadi pada siang dan malam hari.
3. Siapa saja tokoh cerita tersebut?
 *tokoh "aku" => sebagai pengisah (Navis)
 *Ajo sidi
 *Kakek (penjaga surau)
 *Haji Saleh
4. Apa kira-kira maksud tersembunyi dengan cerita Ajo Sidi kepada si kakek?
 Mempertanyakan nilai kebenaran dari apa yang dilakukannya
5. Apa pesan moral yang hendak disampaikan dalam cerpen di atas?
 Agar kita tidak takut akan neraka sehingga hanuya mementingkan untuk beribadah tanpa
memperdulikan keadaan sekitar. Padahal Tuhan juga menyuruh kita untuk hidup bersosial
meskipun beribadah itu juga penting
6. Bagaimana sikapmu apabila berposisi sebagai tokoh Kakek?
 Saya akan memperbaiki diri dan menyeimbangkan kehidupan meskipun secara bertahap
7. Bagaimana kira-kira kelanjutan cerita itu, apabila si kakek tidak meninggal dunia?
 Kakek akan semakin tersiksa dengan cerita ajo sidi dan sedikit demi sedikit mengubah cara
hidupnya yang belum sesuai
8. Apakah kira-kira makna judul “Robohnya Surau Kami” di atas?
 Robohnya Surau Kami adalah runtuhnya kesombongan kami (Haji Saleh dan jemaah suatu surau)
yang selalu mementingkan agamanya daripada keluarganya.
9. Setujukah Anda dengan isi cerita di atas dan adakah hal-hal yang bertentangan dengan keyakinanmu
sendiri?
 Setuju, tidak ada hal yang bertentangan
10. Bagaimanakah hubunganmu selama ini dengan Tuhan? Ceritakanlah!
 Baik,

11. Cerpen “Robohnya Surau Kami” sarat akan nilai-nilai kehidupan (nilai moral, sosial, budaya, religi,
pendidikan, patriotik). Untuk itu isilah format berikut:
Cuplikan Cerita Nilai kehidupan Keterangan alasan

Alangkah tercengangnya Haji Saleh, Nilai Agama Belum tentu orang


karena di neraka itu banyak temannya di yang cuma rajin
dunia terpanggang panas, merintih beribadah tidak bisa
kesakitan. Dan ia tambah tak mengerti masuk neraka
lagi dengan keadaan dirinya, karena
semua orang yang dilihatnya di neraka
tak kurang ibadatnya dari dia sendiri.
Bahkan, ada salah seorang yang telah
empat belas kali ke Mekah dan bergelar
Syeh pula. Lalu Haji Saleh mendekati
mereka, lalu bertanya kepada mereka.
Tetapi sebagaimana Haji Saleh, orang-
orang itu pun tak mengerti juga.

Kalian di dunia tinggal di mana?” tanya Nilai patriotik Si kakek dengan


Tuhan. bangga mengaku
bahwa dia rakyat
“Kami ini adalah umat-Mu yang tinggal Indonesia
di Indonesia, Tuhanku.”

“O, di negeri yang tanahnya subur itu?”

“Ya, benarlai itu, Tuhanku.”

“Tanahnya yang maha kaya raya, penuh


oleh logam, minyak, dan berbagai
tambang lainnya, bukan?”

“Benar. Benar. Benar. Tuhan kami.


Itulah negeri kami,” mereka menjawab
serentak. Karena wajar kegembiraan
telah membayang di wajahnya kembali.

Kalau ada, mengapa biarkan dirimu Nilai agama selalu


melarat, hingga anak cucumu teraniaya menjalankan
semua?” sedang harta bendamu kau perintah dan
biarkan orang lain mengambilnya untuk kewajiban
anak cucu mereka. Dan engkau lebih kepada
suka berkelahi antara kamu sendiri, Tuhan dan
saling menipu, saling memeras. Aku beri menjauhi
engkau negeri yang kaya raya, tapi kau semua
malas. Kau lebih suka beribadat saja, laranganNya.
karena beribadat tidak mengeluarkan
peluh, tidak membanting tulang. Sedang Tidak melakukan
Aku menyuruh engkau semuanya atau berbuat
beramal di samping beribadat. tindakan yang
Bagaimana engkau bisa beramal kalau merugikan orang
lain dan meyakiti
engkau miskin? hati orang lain.

“Kita protes. Kita


resolusikan,”kata Haji Saleh.
“Apa kita revolusikan juga?” Nilai pendidikan selalu berusaha dan
tanya suara yang lain, yang tidak mudah putus
rupanya di dunia memimpin asa ketika
gerakan revolusioner. menghadapi
“Itu tergantung pada keadaan, kesulitan atau ketika
kata Haji Saleh. “Yang penting dalam masalah.
sekarang, mari kita
berdemonstrasi menghadap
Tuhan.”
“\Cocok sekali.di dunia dulu
dengan demostrasi saja, banyak
yang kita peroleh,”sebuah suara
menyela.
“Setuju! Setuju!, Setuju!” mereka
bersorak ramai-ramai.

“Tidak. Kesalahan engkau, karena Nilai Agama selalu menjalankan


engkau terlalu mementingkan dirimu perintah dan
sendiri. Kau takut masuk neraka, karena kewajiban kepada
itu kau taat bersembahyang. Tapi engkau Tuhan dan menjauhi
melupakan kehidupan kaummu sendiri, semua laranganNya.
melupakan kehidupan anak istrimu
sendiri, hingga mereka itu kucar-kacir
selamanya. Itulah kesalahanmu yang
terbesar, terlalu egoistis. Padahal engkau
di dunia berkaum, besaudara semuanya,
tapi engkau tak memperdulikan engkau
sedikit pun.”

Dan besoknya, ketika aku mau turun Nilai Budaya mempertahankan


rumah pagi-pagi, istriku berkata apa aku adat istiadat dan
tak pergi melayat. kebiasaan dalam
masyarakat.
“Siapa yang meninggal?”

“Kakek.”

“Kakek?”

Anda mungkin juga menyukai