Anda di halaman 1dari 5

ASRAMA BERHANTU

Hallo Kak, kali ini aku ingin meceritakan cerita ter-mistis dan memang horror yang
pernah aku alami. Namaku Wafa, perempuan yang berusia 24 tahun yang berasal dari Garut –
Jawa Barat. Cerita yang cukup menyeramkan ini terjadi ketika aku masih menjadi seorang
Mahasiswi tahun 2013. Ketika tahun 2013 aku masuk Kampus Swasta Bandung di jurusan
kesehatan, karena aku berasal dari daerah Garut jadi aku diberikan 2 pilihan untuk bisa
tinggal dan berkuliah di Bandung yaitu dengan tinggal di asrama khusus perempuan yang
telah kampus sediakan atau menyewa kamar kost. Pada saat itu aku ingin sekali untuk
menyewa kamar kost ketimbang di asrama karena aku tidak mau tinggal di lingkungan
kampus yang jauh dari keramaian. Tapi, orang tuaku tidak setuju, dan mereka malah
mendaftarkanku untuk tinggal di asrama yang kampus sediakan karena orang tuaku pikir
akan lebih aman dan mereka tidak terlalu khawatir aku akan terbawa pergaulan yang aneh-
aneh karena di asrama tersebut akses untuk keluar masuk dibatasi sampai pukul 8 malam.

Singkat cerita aku sudah masuk dan tinggal di asrama tersebut dan menjalani
perkuliahan dengan biasa saja, nothing special karena memang aku masuk ke kampus
tersebut atas dasar kemauan orang tuaku dan karena aku tipikal anak yang penurut jadi aku
jalani saja dan berusaha untuk ber adaptasi dengan lingkungan kampus dan asrama. Asrama
yang ku tinggali itu berebentuk seperti rumah biasa tapi terdapat banyak kamar didalamnya,
dan ada juga ruangan tv di tengah untuk berkumpul dan belajar bersama dengan penghuni
kamar asrama yang lainnya. Jadi setiap kamar yang tersedia di asrama tersebut bisa diisi oleh
1 atau 2 orang. Tapi, aku memilih kamar yang hanya bisa ditinggali untuk 1 orang karena
pada saat itu aku merasa tidak nyaman apabila harus berbagi kamar dengan orang lain. Letak
kamarku berada diujung dari denah asrama tersebut dan memang hawa nya lebih menakutkan
daripada kamar-kamar lainnya, aku tidak punya pilihan lagi karena kamar yang lain sudah
terisi oleh penghuni lain. Hari-hari berlalu dengan normal di asrama tersebut dan aku pun
sudah mulai mengenal dan akrab dengan penghuni kamar asrama yang lainnya. Kami mulai
bercerita, berkumpul diruang tv dan melakukan banyak hal bersama-sama. Setelah 3 bulan
berlalu kami tinggal di asrama tersebut, tidak ada hal aneh yang terjadi dan kami betah-betah
saja. Sampai kemudian hari itu datang…

Ya, memang banyak para senior yang bilang bahwa asrama yang aku tinggali itu
angker, apalagi kamar paling ujung yang ada di asrama itu yang mana itu adalah kamar yang
aku tinggali. Awal dari cerita paling menyeramkan dihidupku pun dimulai, setelah 3 bulan
tinggal disana aku mulai mengalami hal-hal diluar nalarku yang belum pernah ku alami
sebelumnya. Aku kerap melihat sosok bayangan wanita yang berambut sangat panjang yang
beridiri didekat lemari dikamar asramaku. Sosok wanita itu muncul setiap malam ketika aku
terbangun, entah mengapa aku jadi sering terbangun tengah malam antara pukul 2 sampai 3
malam disetiap malam dan sosok itu kerap muncul. Aku ketakutan setengah mati, tapi aku
tidak bisa bangun atau berteriak entah mengapa rasanya badanku lemas sekali dan mulutku
serasa dikunci, aku hanya bisa menutup diriku dengan selimut dan berdoa supaya sosok itu
hilang sampai kemudia adzan subuh awal berkumandang baru ku buka lagi selimut dan
kulihat lagi dan ternyata sosok itu sudah pergi setelah itu aku langsung memberanikan diri
untuk keluar dari kamarku dan mengambil air wudhu untuk sholat dan berdoa. Kejadian itu
berlangsung selama 3 malam berturut-turut tapi aku belum menceritakannya kepada siapun di
asrama itu karena aku takut mereka tidak mempercayai itu dan aku juga tidak bercerita
kepada orang tuaku karena aku tidak mau mebuat mereka jadi khawatir disana. Setelah
kejadian itu hari-hari kembali berjalan normal lagi sampai kejadian aneh pun terjadi lagi.
Pada suatu malam sekitar pukul 9 kami para penghuni asrama berkumpul bersama diruang tv
untuk belajar bersama dan sedikit bercerita tentang hal-hal lucu yang terjadi dikampus sampai
kami sama-sama tertawa dengan sangat keras karena saking lucunya. Tv yang berada
diruangan tersebut dalam keadaan mati, karena ya kami ingin focus saja belajar sambil
diselingi dengan bercerita, tapi ketika ditengah-tengah kami belajar dan bercerita sambil
tertawa tiba-tiba tv yang ada diruangan tersebut hidup dengan sendirinya. Dan pada saat itu
juga kami semua yang ada diruangan itu langsung terdiam dan saling menatap keheranan.
Bagaiamana kami tak heran, karena jenis tv tersebut adalah tipe tv jadul yang remote
kontrolnya sudah hilang dan harus ditekan tombol power tv nya untuk menghidupkannya.
Kejadian tersebut berlangsung selama 15 detik pada saat tv itu hidup sendiri kemudian kami
terdiam dan saling menatap lalu setelah itu tv tersebut mati kembali dengan sendirinya dan
kami dengan panic dan ketakutannya langsung berlarian keluar asrama dan kami langsung
saling menenangkan diri diluar sambil tak henti-hentinya kami membaca ayat-ayat suci Al-
Qur’an. Kami berada diluar asrama sekitatar 30 menit dan setelah itu kami memutuskan
untuk masuk kembali kedalam karena itu sudah cukup malam. Malam itu kami memutuskan
untuk tidur bersama di salah satu kamar temanku, total penghuni asrama ini ada 8 orang dan
kami semua tidur bersama di satu kamar yang kecil karena kami ketakutan, kami tidur
berjejer seperti ikan sardine karena saking takut dan sempitnya dikamar tersebut.
Kami pikir gangguan tersebut akan berakhir begitu saja tapi tenyata ketika kami
berusaha untuk tidur sekitar pukul 1 malam terdengah ada suara langkah kaki yang awalnya
pelan-pelan dan kemudian menjadi semakin cepat seperti berlari di atap langit-langit kamar
asrama yang kami tempati. Kami semua kembali terjaga dan ketakutan bahkan salah satu
temanku menangis karena dia belum pernah mengalami ini sebelumnya. Ketika itu kami
berdoa terus menerus dan berpikir apakah mungkin gangguan ini terjadi karena pada pukul 9
kami tertawa terlalu keras dan gaduh sehingga mungkin penunggu asrama ini jadi begitu
marah, dan kami pun bersepakat untuk melakukan pengajian bersama di ruang tv esok malam
agar bisa selalu dilindungi oleh Allah dan membuat suasana menjadi lebih nyaman. Dan
malam itu kami lewati dengan rasa takut dan kami pun tetap terjaga sampai adzan subuh
berkumandang.

Keesokan harinya sesuai rencana kami melakukan pengajian bersama dengan khidmat
dengan harapan kami selalu senantiasa mendapat perlindungan dari Allah dan agar gangguan
ini segera berakhir. Pengajian itu dilaksanakan pukul 7 malam dan berakhir pukul 9 malam,
setelahnya kami memutuskan untuk tidur seperti biasa saja dikamar masing-masing karena
perasaan kami menjadi lebih tenang setelah melakukan pengajian bersama. Aku pun langsung
memasuki kamarku dan bersiap untuk tidur, tetapi sebelum tidur aku mengecek handphoneku
dan menonton video di Youtube karena aku merasa belum terlalu ngantuk, tak terasa aku
menghabiskan waktu menonton Youtube dan scrolling media social selama 3 jam dan aku tak
kunjung mengantuk. Tepat pukul 12 aku mencoba untuk tidur dan menjauhkan semua gadget
karena esok ada kelas pukul 7 pagi agar aku tidak terlambat. Ketika aku setengah terlelap
tiba-tiba aku terkena gangguan tidur yaitu kena “rep-repan” dan setelah itu aku terbangun lagi
dan berusaha menenangkan diri, pada saat mencoba untuk tidur kembali aku merasa ada
sesuatu yang mengawasiku aku tak tau itu apa, yang aku takutkan hanyalah penampakkan
sosok perempuan berambut panjang itu datang lagi. Aku berdoa terus menerus dan aku sangat
gelisah merasa sangat takut sehingga aku memutuskan untuk keluar dari kamarku dan
mengetuk pintu kamar temanku untuk tidur menginap ditempatnya. Pikirku jika pindah ke
kamar temanku aku akan bisa tidur dengan nyenyak. Tapi nyatanya tidak, aku terus merasa
gelisah juga takut dan diikuti bayangan hitam yang aku tak tahu itu apa. Kejadian itu
berlangsung selama 4 hari, aku selalu menumpang tidur dikamar temanku karena takut dan
selama 4 hari itu aku sama sekali tidak tidur karena aku merasa sangat gelisah dan terjaga.
4 hari sudah aku tak tidur dan beristirahat dengan benar, badanku menjadi semakin lelah
setiap harinya.

Rasanya pundakku berat sekali, kantung mataku sudah terlihat sangat hitam dan
setelah aku cek kesehatan ternyata tekanan darahku menjadi sangat rendah, aku berpikir
mungkin karena aku tidak tidur selama 4 hari. Aku pun kehilangan selera makanku dan
perutku sering sekali terasa mual dan perih dan terkadang badanku terasa demam. Aku
merasa sudah sangat lelah dan tidak kuat jadi ku putuskan untuk pulang terlebih dahulu ke
rumahku di Garut karena ku pikir disana tidak akan terjadi apa-apa sehingga aku bisa
beristirahat dengan nyaman. Sesampainya di Garut, orang tuaku menanyakan apa yang terjadi
denganku karena aku terlihat sangat lesu, pucat seperti orang sakit. Aku tidak berani
menceritakan hal-hal aneh yang ku alami selama di asrama, jadi ku jawab kepada mereka
bahwa aku hanya stress dengan perkuliahan saja. Karena Orang Tuaku begitu khawatir
melihat keadaanku yang terlihat sakit, mereka langsung membawaku ke Dokter, tetapi setelah
melakukan medical check up Dokter bilang bahwa hasilnya normal dan baik-baik saja, jadi
aku hanya diberikan beberapa vitamin saja. Di rumahku pun aku tidak berani tidur sendirian
karena aku masih saja merasa gelisah dan takut, aku selalu meminta adikku untuk
menemaniku tidur dikamarku.

Aku kira dengan perginya aku ke rumahku semua gangguan yang ku alami akan
berhenti, tetapi ternyata malah semakin menjadi-jadi. Suatu malam aku merasa sangat lapar
tetapi lauk yang sudah Mama ku buat ternyata sudah habis di meja makan, jadi kuputuskan
untuk membuat telur dadar saja pakai nasi hangat, setelah selesai memasak aku simpan telur
itu dipiring yang telah kusiapkan dan tiba-tiba kupikir lebih enak apabila ditambahkan kecap
diatasnya. Aku pun bergegas menuju meja makan untuk mengambil dan menyirami piring
yang berisi telur itu dengan kecap. Diruangan meja makan itu ada kedua adikku yang juga
ternyata sedah mengobrol bersama sambil makan snack ringan. Ketika aku hendak memberi
kecap dipiringku, piring itu ku letakkan dimeja makan tersebut lalu kuambil kecapnya. Tapi
…. Ketika aku hendak menyiram kecap ke piring itu, tiba-tiba piring itu bergerak sendiri
bergerser sangat jauh sehingga kecap yang ku tuangkan menjadi mengenai taplak meja
makan ketika piring itu bergeser menjauh sayup-sayup ku dengar ada suara yang memibisik
ke telingaku dengan sangat lembut dan terasa sangat dekat ke telinga, bisikan itu memanggil
nama panggilku dirumah “Neng ….” , dan kedua adikku pun ikut menyaksikan kejadian itu
dengan sangat jelas. Aku sangat teramat takut sampai langsung menjerit sambil menangis.
Kami bertiga pun langsung berlari ketakutan ke ruangan tv untuk melaporkan kejaidannya
kepada Orang Tua. Dan setelah kejadian itu, aku pun mulai menceritakan semua hal-hal aneh
yang selama ini ku alami kepada keluargaku, dan keluargaku berniat untuk menyakan kepada
seorang Ustadz. Keesokan harinya pun orang tua ku memanggil Ustadz itu kerumah untuk
mendoakan ku agar tidak diganggu oleh makhluk halus, dan ternyata memang benar, Ustadz
itu bilang bahwa ada makhlus halus sosoknya perempuan berambut panjang yang
mengikutiku dan terus mengangguku yang berasal dari kamar asramaku di Bandung.dan
Ustadz itu pun menyarankan untuk aku mengosongkan kamar asrama tersebut karena disana
terdapat banyak makhluk-makhluk yang suka mengganggu. Sejak saat itu aku pun langsung
pindah dari asrama ke tempat lain yaitu kamar kost yang letaknya lumayan jauh dari Kampus
dan Alhamdulillahnya sudah tidak mengalami gangguan-gangguan lagi.

Anda mungkin juga menyukai