Anda di halaman 1dari 4

REAGENSIA

 Definisi Reagensia
Reagensia adalah larutan zat dalam komposisi dan kosentrasi tertentu yang
digunakan unntuk mengenali zat lain yang belum diketahui sehingga diketahui isi zat lain
tersebut. Reagensia merupakan pereaksi yang paling banyak digunakan dalam
laboratorium medic untuk melaksanakan kegiatan analisis hingga didapatkan hasil
kegiatan uji. Oleh sebab itu, laboratorium selayaknya harus mempersiapkan reagensia
berupa larutan atau serbuk yang akan digunakan untuk mereaksikan dengan bahan uji.
Reagensia yang baik harus memiliki sifat, mudah diddapat, bahan murni, mudah
dimurnikan, mudah pembuatannya, stabil, tahan lama, dapat membantu reaksi kimia,
bereaksi sensitive dan spesifik dengan zat uji.
Berdasarkan kemurniannya, reagensia dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu :
1. Reagensia Teknis (t) : Reagensia ini memiliki kemurnian sangat rendah, tidak dapat
digunakan untuk analisis laboratorium medic, hanya digunakan dalam keperluan
teknis saja, tetapi masaih dapat digunakan sebagai pelarut dan pemeriksaan kualitatif.
2. Reagensia Farmakope (f) : reagensia ini memiliki kemurnian yang disyaratkan oleh
farmakope. Reagensia ini kurang cocok untuk keperluan analisis di laboratorium
medic karena masih kurang murni.
3. Reagensia Chemical Pure (cp) : Reagensia ini memiliki kemurnian yang sangat tinggi,
cocok untuk digunakan dalam analisis laboratorium, dan mempunyai kemurnian yang
cukup tinggi hingga 99,90%.
4. Reagensia Pro Analitis (pa) : Reagensia ini hampir sama dengan kelas chemical pure,
merupakan kelas yang sangat murni , sangat cocok untuk keperluan analisis, memliki
kemurnian diatas 99,90% hingga mencapai 100%.
Saat ini, reagensia untuk laboratorium medic dapat diperoleh dengan mudah karena
sudah tersedia reagensia komersial yang sudah siap pakai. Namun demikian, untuk
keperluan tertentu dan efisisensi di laboratorium medic, pembuatan reagensia sendiri
dapat pula dilakukan dengan tetap memperhatikan kualitas reagensia tersebut.
 Pedoman Penyimpanan Reagensia Laboratorium Medik
Kemurnian reagensia dan kestabilan komposisinya merupaka persyaratan yang angat
penting dalam memperoleh analisis yang akurat. Oleh sebab itu, penyimpanan reagensia
di laboratorium medic perlu dilakukan dengan baik dan memenuhi persayaratan. Hal
umum yang harus menjadi perhatian dalam penyimpanan dan penataan reagensia
meliputi aspek pemisahan (segregation), tingkat resiko bahaya (multiple hazards),
pelabelan (labeling), fasilitas penyimpanan (strorage facilities), wadah sekunder
(secondary containment), bahan kaladuwarsa (outdate).
Penyimpanan bahan kimia harus mendapat perhatian khusus, karena setiap
reagensia terbuat dari zat kimia yang dapat menimbulkan bahaya, seperti terjadinya
kebakaran, keracunan, gangguan pernafasan, kerusakan kulit atau gangguan kesehatan
lainnya. Penyimpanan zat kimia perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Semua reagensia harus diberi label untuk menunjukan identitas, titer atau
komsentrasi, persyaratan label reagensia minimal harus mencantumkan nama
reagensia, konsentrasi (satuan yang digunakan), tanggal pembuatan atau pelarutan,
batas kadaluwarsa dan petunjuk penting lainnya.
2. Kondisi penyimpanan reagensia, suhu penyimpanan yang sesuai (misalnya disimpan
dilemari pendingin atau lemari suhu ruangan), terlindung dari cahaya matahari
sehingga harus menggunakan botol atau wadah yang kedap cahaya, jauhkan dari
sumber panas dll.

Lemari penyimpanan reagensia lemari pendingin untuk reagensia

Botol Reagensia berwarna coklat kedap cahaya

3. Asam dan bahan-bahan kimia berbahaya, mudah terbakar, korosif, bersifat beracun
dan lain-lain harus diberi tanda khusus sesuai persyaratan dan disimpan terpisah dari
reagensia lainnya.
4. Guankan wadah yang dapat melindungi reagensia dan dapat menjaga kestabilan
komposisinya, hindarkan dari kontaminasi. Pastikan kandungannya bebas dari
pengaruh lingkungan luar wadah.
5. Tempat penyimpanan harus bersih, kering, dan jauh dari sumber panas atau kena
sengatan matahari. Disamping itu, tempat penyimpanan harus dilengkapi dengan
ventilasi yang menuju ke ruang asap atau ke luar ruangan. Pada penataan reagensia
pun, diperlukan sumber literature untuk mengetahui spesifikasi masing-masing bahan
kimia yang terkandung dalam komposisi reagensia tersebut. Spesifikasi bahan kimia
akan dijumpai pada buku katalog reagensia.
6. Buatlah system administrasi untuk mengatur stock reagensia disesuaikan dengan
kebutuhan pemakaiannya.
7. Ruangan harus dingin/ ber AC atau dengan dilengkapi exhaust fan, lampu ruangan
pilih yang fire proof, dan kalau tidak dilengkapi denagn AC, ruangan harus
mempunyai sirkulasi udara yang baik. Karena ada beberapa reagen yang
penyimpanannya dibawah suhu 25⁰C, pantau suhu ruangan maksimal 30⁰C.

TUGAS !

Cari minimal 7 sifat dan symbol bahan kimia beserta keteranganan dan contoh
senyawanya ! gambar symbol dan tulis penjelasannya dibuku catatan.

Anda mungkin juga menyukai