Anda di halaman 1dari 44

FORUM DEMOKRASI MILLENIAL

ANGGARAN DASAR
DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA

TAHUN 2022
Sekretariat: Jl. Kampung. Rawa Selatan, No. 19, Kec. Johar Baru Jakarta Pusat, (10550).
Email: feerdom.id08@gmail.com
ANGGARAN DASAR
FORUM DEMOKRASI MILENIAL
(FDM)

TAHUN 2022
ANGGARAN DASAR
Forum Demokrasi Millenial
MUKADIMAH

Bahwa sesungguhnya Kegiatan Forum Demokrasi Millenial


merupakan wadah yang menghubungkan ide dan gagasan generasi
millenial terhadap cita dan masa depan demokrasi di Indonesia,
mewujudkan eksistensi generasi millennial sebagai generasi yang
menentukan arah demokrasi di Indonesia, mewujudkan suatu kebebasan
dan kemerdekaan bagi generasi millennial untuk menyongsong suatu
Negara Demokrasi yang lahir dari kreatifitas dan keberanian, upaya untuk
menghentikan kungkungan paradigmatic Demokrasi yang kaku dan
intervensi pemikiran menjadi hal yang serius dalam aktivitas Forum
Demokrasi Millenial.
Mencerdaskan anak bangsa juga menjadi upaya yang dilakukan
sebagai bentuk perwujudan cita-cita negara seperti yang terkandung
dalam Pancasila dan Undang - Undang Dasar 1945.
Bahwa adanya kebebasan berserikat dan berkumpul sebagaimana
amanat Undang-Undang Dasar Tahun 1945 maupun dalam Undang-
Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia telah
memberikan tempat serta hak hidup kepada Forum Demokrasi Millenial
dalam melaksanakan kegiatannya, oleh karenanya memberikan harapan
besar terhadap keberlangsungan forum dan menjadi harapan kepada
seluruh generasi millennial Indonesia dalam mengawal keberlangsungan
Demokrasi Indonesia.
Dengan Rakhmat Tuhan Yang Maha Esa dan didorong oleh
keinginan luhur untuk berbakti kepada Bangsa dan Negara demi
pengembangan dan pembangunan, maka atas dasar Peraturan dan
Perundang- undangan Pemerintah Republik Indonesia berdirilah wadah
Forum Demokrasi Millenial.
Kemudian daripada itu untuk mewujudkan tujuan Forum Demokrasi
Millenial dengan cara menumbuhkan kesadaran akan kewajiban dan
rasa tanggung jawab Generasi Millenial, melindungi dan
memperjuangkan hak serta kepentingan segenap Generasi Millenial,
mencerdaskan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, memelihara
persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara, menjalin persaudaraan
dengan Bangsa lain yang menganut sistem demokrasi di seluruh dunia,
serta memberikan kekebasan bagi segenap generasi millennial untuk
mendorong perwujudan demokrasi di Indonesia yang sesuai dengan
harapan dan cita-cita seluruh rakyat Indonesia.
Dengan dilandasi tema besar tentang perjuangan kebebasan,
maka disusunlah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Forum
Demokrasi Millenial sebagai berikut:

BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
NAMA
1. Organisasi ini bernama Forum Demokrasi Millenial yang selanjutnya
disebut dengan FDM.
2. FDM dibentuk pada tanggal 21 Mei 2022 di Jakarta.
3. Dewan Pimpinan Pusat FDM berkedudukan di Ibu Kota Negara
Republik Indonesia.

BAB II
ASAS, SIFAT, DAN TUJUAN
Pasal 2
ASAS
FDM berasaskan Pancasila dan menjunjung tinggi Kode Etik.

Pasal 3
SIFAT
FDM adalah Organisasi independen bagi segenap Generasi Millenial,
bersifat mandiri dan non politik

Pasal 4
TUJUAN
FDM bertujuan mewujudkan kebebasan generasi millennial dalam
menuangkan ide dan gagasan dalam menyongsong masa depan
demokrasi di Indonesia.

BAB III
FUNGSI DAN KEGIATAN
Pasal 7
FUNGSI
Untuk mencapai tujuan Organisasi, FDM berfungsi sebagai :
(1) Wadah Pembinaan Generasi Millenial.
(2) Sarana dan ruang belajar tentang Demokrasi
(3) Sarana untuk memperjuangkan hak-hak dan kebebasan generasi
millennial dalam ikut serta mewujudkan demokrasi yang baik di
Indonesia.
(4) Sarana Kolaborasi Generasi Millenial.
(5) Mitra Pemerintah dalam kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas
yang menunjang perwujudan demokrasi yang sesuai dengan
harapan bersama.

Pasal 8
KEGIATAN
Untuk menjalankan fungsinya, FDM melaksanakan kegiatan-kegiatan
sebagai berikut :
(1) Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan literasi demokrasi
bagi Generasi Millenial;
(2) Pengembangan wawasan.
(3) Membangun mitra kerja kelembagaan dengan pemerintah;
(4) Melindungi kepentingan dan memperjuangkan hak – hak Generasi
Millenial.
(5) Menanamkan kesadaran dan kewajiban serta tanggung jawab
anggota terhadap Bangsa, Negara dan Organisasi.
(6) Melaksanakan dukungan, penguatan dan keterlibatan didalam
semua aktifitas yang terkait dengan penunjang perwujudan
demokrasi yang baik.
(7) Melaksanakan sosialisasi Pemilu dan Pilkada yang Langsung,
Umum, Bebas Rahasi, Jujur dan Adil.

BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 9
DASAR
Berdasarkan Peraturan dan Perundang-undangan Pemerintah Republik
Indonesia, maka setiap orang yang melakukan kegiatan di wilayah
Indonesia mengatasnamakan Forum, wajib bergabung dalam FDM.
Pasal 10
STATUS ANGGOTA
Keanggotaan dalam FDM terdiri dari :
(1) Anggota Biasa, ialah setiap Warga Negara Indonesia yang telah
memenuhi persyaratan untuk diangkat menjadi anggota
(2) Anggota Luar Biasa, ialah setiap Warga Negara Asing yang telah
memenuhi persyaratan untuk diangkat menjadi anggota luar
biasa.

Pasal 11
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA
Kewajiban dan Hak anggota diatur dalam Anggaran Rumah Tangga FDM

BAB V
ORGANISASI DAN TATALAKSANA
Pasal 12
ORGANISASI
(1) Kepengurusan FDM bersifa kolektif kolegial yang tersusun atas
tingkatan Organisasi sebagai berikut:
a. Dewan Pengurus Pusat (DPP) untuk tingkat nasional yang
berkedudukan di Ibu Kota Negara.
b. Dewan Pengurus Wilayah (DPW) untuk tingkat provinsi yang
berkedudukan di Ibu Kota Provinsi.
c. Dewan Pengurus Daerah (DPD) untuk tingkat Kabupaten/Kota
yang berkedudukan di Ibu Kota Kabupaten/Kota
bersangkutan.
(2) Kepengurusan FDM terdiri dari :
a. Dewan Penasehat
b. Dewan Pembina
c. Dewan Pengarah.
d. Pengurus FDM.
Pasal 13
KEPENGURUSAN FDM PUSAT
(1) Pengurus FDM Pusat terdiri atas sekurang-kurangnya 5 (lima)
orang terdiri atas:
a. Direktur Eksekutif merangkap Anggota.
b. Sekretaris Jenderal merangkap Anggota.
c. Bendahara Umum merangkap Anggota.
d. Anggota-anggota.
(2) Pengurus FDM Pusat terdiri atas :
a. Direktur Eksekutif.
b. Wakil Direktur Eksekutif.
c. Sekretaris Jenderal.
d. Wakil Sekretaris Jenderal.
e. Bendahara Umum.
f. Wakil Bendahara Umum.
g. Koordinator Bidang Organisasi dan Pengembangan SDM.
h. Koordinator Bidang Kerjasama dan Hubungan Antar
Lembaga.
i. Koordinator Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia.
j. Koordinator Bidang Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Riset.
k. Koordinator Bidang Media dan Komunikasi Publik.
l. Penanggung Jawab Wilayah Provinsi.
m. Bidang-Bidang Umum Menurut Keperluan;

Pasal 14
KEPENGURUSAN FDM PROVINSI
(1) Koordinator Wilayah FDM Provinsi sekurang - kurangnya 5 (lima)
orang, terdiri atas:
a. Koorwil merangkap Anggota.
b. Sekretaris merangkap Anggota.
c. Bendahara merangkap Anggota.
d. Anggota - anggota.
(2) Koordinator Wilayah FDM Provinsi terdiri atas:

a. Koordinator Wilayah.
b. Wakil Koordinator Wilayah.
c. Sekretaris.
d. Wakil Sekretaris.
e. Bendahara.
f. Wakil Bendahara.
g. Koordinator Bidang Organisasi dan Pengembangan SDM.
h. Koordinator Bidang Kerjasama dan Hubungan Antar
Lembaga.
i. Koordinator Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia.
j. Koordinator Bidang Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Riset.
k. Koordinator Bidang Media dan Komunikasi Publik.
l. Penanggung Jawab Wilayah Kabupaten/Kota.
m. Bidang-Bidang menurut keperluan.

PASAL 15
KEPENGURUSAN FDM KABUPATEN/KOTA

(1) Koordinator FDM Kabupaten/Kota sekurang - kurangnya 3 (tiga)


orang, terdiri dari:

a. Koorkab merangkap Anggota.


b. Sekretaris merangkap Anggota.
c. Bendahara merangkap Anggota.
d. Anggota - anggota.

(2) Koordinator FDM Kabupaten/Kota terdiri atas:


a. Koordinator Kabupaten/Kota.
b. Wakil Koordinator.
c. Sekretaris.
d. Wakil Sekretaris.
e. Bendahara.
f. Wakil Bendahara.
g. Koordinator Bidang Organisasi dan Pengembangan SDM.
h. Koordinator Bidang Kerjasama dan Hubungan Antar
Lembaga.
i. Koordinator Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia.
j. Koordinator Bidang Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Riset.
k. Koordinator Bidang Media dan Komunikasi Publik.
l. Penanggungjawab Wilayah Kecamatan
m. Perwakilan - perwakilan menurut keperluan;

Pasal 16

TATALAKSANA
Tatalaksana FDM dilakukan melalui :
a. Wewenang dan Tanggung Jawab Kepengurusan FDM
b. Musyawarah
c. Musyawarah Luar Biasa
d. Rapat.

PASAL 17
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB KEPENGURUSAN FDM

(1) DPP FDM / DPW FDM / DPD FDM mempunyai kewenangan


melaksanakan fungsi dukungan keberlangsungan Demokrasi di
Indonesia dengan sasaran pelibatan Generasi Millenial baik
diminta atau tidak kepada Pengurus FDM sesuai tingkatnya.
(2) (1) DPP FDM / DPW FDM / DPD FDM mempunyai wewenang dan
kewajiban untuk melaksanakan hal - hal sebagai berikut :
a. Pusat :
Mempunyai wewenang untuk membuat kebijakan yang
sejalan dengan Peraturan Perundang - undangan yang
berlaku bagi Foorum Demokrasi Millenial terhadap segenap
anggota dan mengeluarkan Instruksi - instruksi melalui
Pengurus FDM Provinsi serta meminta laporan atas
pelaksanaannya, serta melaksanakan kegiatan yang
berkaitan dengan keberlangsungan organisasi dan
demokrasi ditingkat pusat.
b. Provinsi:
Mempunyai wewenang untuk melaksanakan kegiatan yang
berkaitan dengan keberlangsungan organisasi dan
demokrasi ditingkat Provinsi, serta mengeluarkan instruksi-
instruksi, dan melakukan koordinasi sesuai dengan
tingkatannya.
c. Kabupaten/Kota:
Mempunyai wewenang untuk Mempunyai wewenang untuk
melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan
keberlangsungan organisasi dan demokrasi ditingkat
Kabupaten/Kota sesuai dengan perkembangan budaya
dan adat istiadat, serta mengeluarkan instruksi-instruksi
dan melakukan koordinasi sesuai dengan tingkatannya.

Pasal 18
MUSYAWARAH
Musyawarah FDM dilaksanakan untuk tiap tingkat Organisasi sebagai
berikut :
a. Musyawarah Nasional FDM untuk tingkat Pusat selanjutnya disebut
Munas.
b. Musyawarah Provinsi FDM untuk tingkat Provinsi selanjutnya
disebut Muswil.
c. Musyawarah FDM Kabupaten/Kota untuk tingkat Lokal selanjutnya
disebut Musda.

Pasal 19
KEWAJIBAN DAN HAK MUSYAWARAH
(1). Musyawarah Nasional :
a. Munas merupakan forum tertinggi dalam FDM yang
bersidang satu kali dalam lima tahun.
b. Munas meminta Pertanggungjawaban Dewan Pengurus
Pusat FDM
c. Munas meminta Laporan pengurus pusat yang diserahkan
kepada Dewan Pengarah FDM Pusat.
d. Munas menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga FDM.
e. Munas menetapkan Garis - garis Besar Kebijaksanaan
Organisasi.
f. Munas memilih dan mengangkat Pengurus FDM Pusat.

(2). Musyawarah Wilayah :


a. Musyawarah Wilayah merupakan forum tertinggi di
tingkat Provinsi yang bersidang satu kali dalam lima
tahun.
b. Musyawarah Wilayah meminta Pertanggungjawaban
Koordinator Wilayah FDM Provinsi yang dibantu oleh
Pengurus FDM Provinsi lainnya.
c. Musyawarah Wilayah meminta Laporan Pengurus FDM
Provinsi.
d. Musyawarah Wilayah menetapkan Kebijaksanaan Umum
DPW FDM berdasarkan Rencana dan Program Induk DPP
FDM.
e. Musyawarah Wilayah memilih dan mengangkat DPW FDM.

(3). Musyawarah Kabupaten/Kota :


a. Musda merupakan forum tertinggi di tingkat
Kabupaten/Kota yang bersidang satu kali dalam lima
tahun.
b. Musda meminta Pertanggungjawaban Koordinator FDM
Kabupaten/Kota yang dibantu oleh Pengurus FDM
Kabupaten/Kota lainnya.
c. Musda meminta Laporan Pengurus FDM Kabupaten/Kota.
d. Musda menetapkan Kebijaksanaan FDM Kabupaten/Kota
berdasarkan Rencana Kerja dan Program Kerja FDM
Kabupaten/Kota.
e. Musda memilih dan mengangkat Koorkab FDM
Kabupaten/Kota.
Pasal 20
MUSYAWARAH LUAR BIASA
(1) Munas Luar Biasa FDM yang selanjutnya disebut Munaslub dapat
diadakan setiap waktu atas usul sekurang-kurangnya 2/3 dari
jumlah FDM Provinsi melalui Dewan Pengarah FDM Pusat serta
dihadiri dan disetujui oleh Dewan Pengarah dan Dewan Pembina
Pusat serta sekurang - kurangnya 2/3 dari jumlah FDM Provinsi.
(2) Muswil Luar Biasa FDM yang selanjutnya disebut Muswil dapat
diadakan setiap waktu atas usul sekurang-kurangnya 2/3 dari
jumlah FDM Kabupaten/Kota melalui Dewan Pengurus Pusat FDM
serta dihadiri dan disetujui oleh Dewan Pengurus Pusat FDM serta
sekurang - kurangnya 2/3 dari jumlah FDM Kabupaten/Kota.
(3) Musda Luar Biasa FDM yang selanjutnya disebut Musdalub dapat
diadakan setiap waktu atas usul separuh ditambah 1 orang dari
jumlah anggota FDM Kabupaten/Kotal melalui Dewan Pengurus
Wilayah FDM serta dihadiri dan disetujui oleh sekurang -
kurangnya separuh ditambah 1 orang dari jumlah Anggota FDM
Kabupaten/Kota.

Pasal 21
RAPAT KERJA
(1) Rapat Kerja Nasional yang selanjutnya disebut Rakernas
diadakan sedikitnya satu kali selama masa kepengurusan dan
diselenggarakan oleh Pengurus FDM Pusat dan dihadiri oleh :
a. Dewan Pengarah dan Pengurus FDM Pusat.

(2) Rapat Kerja FDM Provinsi yang selanjutnya disebut Rakerprov


diadakan sedikitnya satu kali selama masa kepengurusan
diselenggarakan oleh Pengurus FDM Provinsi dan dihadiri oleh:
a. Pengurus FDM Provinsi

(3) Rapat Kerja Daerah FDM Kabupaten/Kota yang selanjutnya


disebut Rakerwil diadakan sedikitnya satu kali selama masa
kepengurusan dan diselenggarakan oleh Pengurus FDM
Kabupaten/Kota dan dihadiri oleh :
a. Pengurus FDM Kabupaten/Kota.
Pasal 22
TUGAS DAN WEWENANG RAPAT KERJA
(1) Rakernas mempunyai tugas dan wewenang :
a. Mengidentifikasi permasalahan yang harus dibahas
berdasarkan Laporan Dewan Pengurus Pusat FDM dan
Pengurus Dewan Pengurus Wilayah FDM.

b. Merumuskan pemecahan masalah dalam menghadapi


perkembangan baru.

c. Meningkatkan hubungan timbal balik antara Pengurusan


Pusat FDM dengan Pengurusan Wilayah FDM dalam
melaksanakan Keputusan Munas.

(2) Rakerwil mempunyai tugas dan wewenang :


a. Mengidentifikasi permasalahan yang harus dibahas
berdasarkan Laporan Dewan Pengurus Wilayah FDM dan
Dewan Pengurus Daerah FDM.
b. Merumuskan pemecahan masalah dalam menghadapi
perkembangan baru.
c. Meningkatkan hubungan timbal balik antara Pengurus
Wllayah FDM dengan Pengurus Daerah FDM dalam
melaksanakan Keputusan Munas dan Muswil.

(3) Rakerwil mempunyai tugas dan wewenang :


a. Mengidentifikasi permasalahan yang harus dibahas
berdasarkan Laporan Pengurus Daerah FDM dan masukan
Anggota FDM Kabupaten/Kota.

b. Merumuskan pemecahan masalah dalam menghadapi


perkembangan baru.

c. Meningkatkan hubungan timbal balik antara Pengurus FDM


Kabupaten/Kota dengan Anggota FDM Kabupaten/Kota
dalam melaksanakan Keputusan Munas, Muswil dan Musda.
Pasal 23
RAPAT KEPENGURUSAN
Rapat Pengurus Pusat, Rapat Pengurus Wilayah, Rapat Pengurus
Kabupaten/Kota bersama Pengurus dapat di adakan sewaktu-waktu
secara berkala.

BAB VI
KEUANGAN
Pasal 24
SUMBER KEUANGAN
Keuangan FDM diperoleh dari sumber - sumber sebagai berikut :
a. Dari iuran Anggota.
b. Dari sumbangan dan bantuan yang tidak mengikat.
c. Dari usaha-usaha lain yang sah.

Pasal 25
ANGGARAN KEUANGAN
Anggaran Keuangan FDM direncanakan dan diperhitungkan untuk tiap
tahun, sedangkan pengaturannya ditetapkan dalam Anggaran Rumah
Tangga.

Pasal 26
PERTANGGUNGJAWABAN KEKAYAAN
Pertanggungjawaban kekayaan FDM Pusat, FDM Wilayah dan FDM
Kabupaten/Kota diberikan pada Munas, Musda dan Muskab.

BAB VII
LAMBANG DAN ATRIBUT ORGANISASI
Pasal 27
LAMBANG DAN ATRIBUT ORGANISASI
Lambang dan Atribut lainnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VIII
PEMBUBARAN
Pasal 28
PEMBUBARAN
FDM hanya dapat dibubarkan berdasarkan Keputusan Munas yang
diselenggarakan khusus untuk itu.
BAB IX
PENUTUP
Pasal 29 PENUTUP
(1) Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal disahkan dan hanya
dapat diubah oleh Munas.
(2) Hal-hal yang tidak atau belum diatur dalam Anggaran Dasar ini,
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga, dan pengaturan tersebut
tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.
(3) Dengan berlakunya Anggaran Dasar ini, maka Anggaran Dasar
yang ada dan berlaku sebelum Anggaran dasar ini, dinyatakan
tidak berlaku, dan segala sesuatu yang bertentangan dengan
Anggaran Dasar ini akan diatur kembali dan disesuaikan dalam
waktu yang sesingkat - singkatnya.
(4) Anggaran Dasar ini disahkan oleh Ketua Dewan Pengarah dan
Direktur Eksekutif FDM FDM di Jakarta, pada hari Jumat tanggal
delapan belas, bulan februari, tahun dua ribu dua puluh dua.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
FORUM DEMOKRASI MILENIAL
(FDM)

Tahun 2022
ANGGARAN RUMAH TANGGA
FORUM DEMOKRASI MILLENIAL
BAB I
UMUM
Pasal 1
(1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran
Dasar FDM yang telah disahkan Tahun 2022.
(2) Anggaran Rumah Tangga ini merupakan penjabaran dan bagian
yang tidak terpisahkan dari Anggaran Dasar FDM.

BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 2
PERSYARATAN
(1) Persyaratan menjadi Anggota Biasa :
a. Warga Negara Indonesia yang berusia minimal 17 (tujuh
belas) tahun.
b. Memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP El) dan/atau Kartu
Keluarga.
c. Memenuhi Ketentuan dan kewajiban yang ditetapkan oleh
Pemerintah dan Organisasi.
d. Bersedia mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga, serta Ketentuan- ketentuan yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia, dan Organisasi.

(2) Persyaratan menjadi Anggota Luar Biasa :

a. Warga Negara Asing yang telah memiliki Ijin FDM yang


berasal dari Negara-negara yang telah memiliki Perjanjian
timbal balik dengan Negara Republik Indonesia.

b. Memenuhi Ketentuan dan kewajiban yang ditetapkan oleh


Pemerintah dan Organisasi.

c. Bersedia mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah


Tangga, serta Ketentuan- ketentuan yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia, dan Organisasi.

d. Mengajukan permohonan dan disetujui.


(3) Anggota Biasa, Anggota Luar Biasa, diangkat dengan Surat
Keputusan Direktur Eksekutif FDM atas usul Koordinator FDM Provinsi
dan Koordinator FDM Kabupaten/Kota.

Pasal 3
KEWAJIBAN
(1) Anggota Biasa berkewajiban :
a. Mentaati Peraturan dan perundang- undangan yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang
berlaku bagi Kegiatan FDM, Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga serta Peraturan - peraturan Organisasi.
b. Membayar iuran wajib dan iuran yang ditentukan atas
kebijaksanaan Pengurus FDM Provinsi dan Kabupaten/Kota.
c. Menghadiri Musyawarah dan undangan rapat.
d. Melaksanakan segala Keputusan yang telah diambil dalam
Munas/Muswil/Musda.
e. Memelihara, memajukan dan mengembangkan Kegiatan
FDM di Indonesia.
f. Memelihara dan menjaga nama baik Organisasi.
(2) Anggota Luar Biasa berkewajiban :
a. Mentaati Peraturan dan perundang- undangan yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang
berlaku bagi Kegiatan FDM, Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga serta peraturan - peraturan Organisasi.
b. Membayar Iuran wajib dan iuran yang ditentukan atas
kebijaksanaan Pengurus FDM semua tingkatan.
c. Menghadiri undangan rapat.
d. Melaksanakan segala Keputusan - keputusan yang telah
diambil dalam Munas/Muswil/ Musda.
e. Memelihara, memajukan dan mengembangkan Kegiatan
FDM di Indonesia.
f. Memelihara dan menjaga nama baik Organisasi.

Pasal 4
HAK
(1) Anggota Biasa berhak :
a. Berbicara dalam Musyawarah dan rapat-rapat lain yang
dilaksanakan oleh Pengurus disemua tingkatan.
b. Memberikan suara dalam Musyawarah dan rapat-rapat lain
yang dilaksanakan oleh Pengurus disemua tingkatan.
c. Memilih dan dipilih sebagai anggota kepengurusan.
d. Membela diri.
e. Mendapatkan perlindungan sepanjang tidak bertentangan
dengan Peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia yang berlaku bagi Kegiatan Forum
Demokrasi Millenial, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga serta Peraturan - peraturan Organisasi.
f. Mendapatkan pelayanan administrasi.
(2) Luar Biasa berhak :
a. Berbicara dalam Musyawarah dan rapat-rapat lain yang
dilaksanakan oleh Pengurus disemua tingkatan.
b. Membela diri.
c. Mendapatkan perlindungan sepanjang tidak bertentangan
dengan Peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah
Republik Indonesia yang berlaku bagi Kegiatan Forum
Demokrasi Millenial, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga serta Peraturan - peraturan Organisasi.
d. Mendapatkan pelayanan administrasi.

Pasal 5
PERPINDAHAN ANGGOTA
(1) Seorang anggota yang bermaksud untuk pindah domisili ke
Provinsi lain diwajibkan :
a. Mengajukan permohonan pindah kepada Pengurus FDM
Provinsi asalnya dengan tembusan ke FDM Pusat, dengan
melampirkan surat pengantar dari FDM Kabupaten/Kota
asalnya.
b. Membawa surat pengantar dari Pengurus FDM Provinsi
asalnya yang ditujukan kepada Pengurus FDM Provinsi yang
baru tersebut dengan melampirkan berkas - berkas Forum
Demokrasi Millenial yang dimiliki.
(2) Seorang anggota yang bermaksud untuk pindah domisili ke
Kabupaten/Kota lain dalam satu Provinsi, diwajibkan:
a. Mengajukan permohonan pindah kepada Pengurus
Kabupaten/Kota asalnya dengan tembusan ke FDM
Provinsi.
b. Membawa surat pengantar dari Pengurus FDM
Kabupaten/Kota asalnya yang ditujukan kepada Pengurus
FDM Kabupaten/Kota yang baru tersebut dengan
melampirkan berkas - berkas Forum Demokrasi Millenial
yang dimiliki.
(3) Seorang anggota yang bermaksud untuk pindah alamat dalam
satu Kabupaten/Kota, diwajibkan memberitahukan
perpindahannya kepada Pengurus Kabupaten/Kota dengan
tembusan ke Pengurus FDM Provinsi.
(4) Dalam hal perpindahan anggota tersebut di atas, Pengurus FDM
Provinsi wajib dalam waktu singkat menyelesaikan administrasi
dengan instansi setempat yang berwenang

Pasal 6
PEMBERHENTIAN KEANGGOTAAN
Anggota Biasa dan Luar Biasa akan kehilangan keanggotaannya apabila:
a. Mengundurkan diri.
b. Bukan Warga Negara Indonesia lagi.
c. Anggota Luar Biasa yang tidak lagi berdomisili di Republik
Indonesia.
d. Tidak membayar iuran atau Ijin Forum Demokrasi Millenial yang
bersangkutan telah kadaluarsa sesuai Peraturan Organisasi.
e. Diberhentikan.
f. Meninggal dunia.
g. Terkena sanksi pidana penjara 3 (tiga) tahun yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap.
h. Tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota.

Pasal 7
SANKSI TERHADAP ANGGOTA
(1) Anggota yang melalaikan kewajiban seperti pada pasal 3
Anggaran Rumah Tangga ini, atau melakukan tindakan yang
merugikan Organisasi atau mencemarkan nama baik Forum
dapat dikenakan sanksi - sanksi sesuai dengan berat ringannya
pelanggaran yang dilakukan berupa:

a. Peringatan tertulis.
b. Pemberhentian sementara.
c. Pemberhentian.
(2) Pemberian sanksi peringatan tertulis merupakan wewenang
Direktur Eksekutif, Koordinator Wilayah FDM Provinsi atau
Koordinator FDM Kabupaten/Kota.
(3) Pemberian sanksi pemberhentian sementara merupakan
wewenang Ketua Umum dan atau Ketua FDM Provinsi.
(4) Pemberian sanksi pemberhentian merupakan wewenang Direktur
Eksekutif atas usul Koordinator Wilayah FDM Provinsi.
(5) Pemberian sanksi pemberhentian sementara dan pemberhentian
dapat diberikan setelah yang bersangkutan mendapat
peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali berturut-turut dalam
jangka waktu 3 (tiga) bulan.
(6) Anggota yang dikenakan sanksi berhak membela diri dan dapat
naik banding secara berturut- turut kepada Pengurus yang
tingkatnya lebih tinggi.
(7) Tatacara rehabilitasi keanggotaan :
(8) Rehabilitasi keanggotaan yang dikenakan sanksi pemberhentian
sementara, merupakan wewenang Direktur Eksekutif FDM dan
atau Koordinator Wilayah FDM Provinsi.
(9) Rehabilitasi keanggotaan yang dikenakan sanksi pemberhentian
dilakukan oleh Direktur Eksekutif FDM

BAB III
ORGANISASI
Pasal 8
PEMBENTUKAN ORGANISASI

(1) Pembentukan FDM Kabupaten/Kota maupun FDM Provinsi


didasarkan pada pertimbangan kemampuan organisasi yang
bersangkutan dalam melaksanakan fungsi dan kegiatan, jumlah
anggota serta pertimbangan lain yang memungkinkan
terselenggaranya organisasi.
(2) Pembentukan FDM Kabupaten/Kota:
a. Forum Kabupaten/Kota dapat dibentuk pada setiap
Kabupaten/Kota atau pada kota-kota besar tertentu dapat
dibentuk sampai tingkat Kecamatan dengan jumlah anggota
minimal 50 (lima puluh) orang dan/atau atas Kebijaksanaan
Ketua FDM Provinsi.

b. Nama Organisasi adalah FDM Kabupaten/Kota dengan nama


tempat/Kabupaten/Kota.

c. Pembentukan FDM Kabupaten/Kota baru ditetapkan oleh


Koordinator Wilayah FDM Provinsi dan dilaporkan kepada
Direktur Eksekutif FDM.
(3) Pembentukan Organisasi Provinsi :
a. Forum Provinsi dapat dibentuk pada tiap Propinsi.
b. Nama Forum adalah Pengurus Wilayah FDM Provinsi dengan
nama Provinsi.
c. Pembentukan FDM Daerah baru ditetapkan oleh Direktur
Eksekutif FDM.

Pasal 9
PEMBEKUAN ORGANISASI
(1) Ketua FDM Provinsi mempunyai wewenang membekukan FDM
Kabupaten/Kota dengan ketentuan :
a. Apabila jumlah anggota yang berada pada lokal tersebut
tidak mencapai jumlah minimal sebagaimana tersebut pasal
8 ayat 2 butir a, atau Apabila Kepengurusan FDM
Kabupaten/Kota tidak melaksanakan fungsi dan kegiatan
organisasi dan atau memberikan pelayanan secara rutin
terhadap anggota dan atau Apabila Kepengurusan FDM
Kabupaten/Kota tidak melaksanakan Aktifitas Organisasi
seperti Musda, Rapat Kerja FDM Kabupaten/Kota, Rapat
Pengurus atau tidak melaksanakan Instruksi Organisasi
tingkat atasnya, atau apabila Kepengurusan FDM
Kabupaten/Kota tidak mengikuti/menghadiri undangan
acara-acara resmi FDM Provinsi selama 5 (lima) kali
berturut-turut dengan tanpa alasan.
b. Keputusan Pembekuan FDM Kabupaten/Kota dapat diberikan
setelah Pengurus FDM Provinsi memberikan
teguran/peringatan 3 (tiga) kali berturut-turut dalam waktu 6
(enam) bulan.
c. Keputusan Pembekuan FDM Kabupaten/Kota harus diikuti
dengan pengaturan pelimpahan anggota dan asset FDM
Kabupaten/Kota yang di bekukan.

(2) Direktur Eksekutif FDM mempunyai wewenang membekukan FDM


Provinsi dengan ketentuan:
a. Apabila jumlah FDM Provinsi yang berada pada Provinsi
tersebut tidak mencapai jumlah minimal sebagaimana
tersebut pasal 8 ayat (2) butir a dan Pasal 8 ayat (3) butir a,
atau Apabila Kepengurusan FDM Provinsi tidak melaksanakan
fungsi dan kegiatan organisasi dan atau memberikan
pelayanan secara rutin terhadap anggota dan atau Apabila
Kepengurusan FDM Provinsi tidak melaksanakan aktivitas
Organisasi seperti Musda, Rapat Kerja FDM Provinsi, Rapat
Pengurus atau tidak melaksanakan Instruksi FDM Pusat, atau
apabila Kepengurusan FDM Provinsi tidak
mengikuti/menghadiri undangan acara-acara resmi FDM
Pusat selama 3 (tiga) kali berturut-turut dengan tanpa
alasan.
b. Keputusan Pembekuan FDM Provinsi dapat diberikan setelah
Ketua Umum memberikan teguran/peringatan 3 (tiga) kali
berturut-turut dalam waktu 6 (enam) bulan.
c. Keputusan Pembekuan FDM Provinsi harus diikuti dengan
pengaturan pelimpahan anggota dan asset FDM Provinsi
yang di bekukan.

Pasal 10
PEMBENTUKAN KEPENGURUSAN
(1) Dewan Pengarah (DP), Direktur Eksekutif, diangkat oleh Munas,
sedangkan Wakil Direktur Eksekutif, Ketua Bidang Organisasi dan
Kerjasama, Ketua Bidang Pengembangan dan Riset, Sekretaris
Jenderal, Wakil Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum, Wakil
Bendahara Umum, dapat diangkat oleh Dewan Pengarah bersama
Direktur Eksekutif yang pelaksanaannya dalam jangka waktu paling
lama 1 (satu) bulan setelah Munas, dan Kelengkapan Pengurus FDM
Pusat yang lainnya diangkat oleh Direktur Eksekutif FDM yang
pelaksanaannya dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan
setelah Munas serta masa bakti Dewan Pengarah dan Pengurus FDM
Pusat ditetapkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.
(2) Dewan Pengarah (DP), Koordinator FDM Provinsi diangkat oleh Muswil,
sedangkan Wakil Koordinator, Ketua Bidang Organisasi dan
Kerjasama, Ketua Bidang Pengembangan dan Riset, Sekretaris, Wakil
Sekretaris, Bendahara, Wakil Bendahara FDM Provinsi, dapat diangkat
oleh DP dan Koordinator Wilayah yang pelaksanaannya dalam
jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan setelah Muswil, dan
Kelengkapan Pengurus FDM Provinsi yang lainnya diangkat oleh
Koordinator Wilayah FDM Provinsi yang pelaksanaannya dalam
jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan setelah Muswil serta masa
bakti Dewan Pengarah dan Pengurus FDM Provinsi ditetapkan untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun.
(3) Dewan Pengarah (DP), Koordinator FDM Kabupaten/Kota diangkat
oleh Musda, sedangkan Wakil Koordinator, Ketua Bidang Organisasi
dan Kerjasama, Ketua Bidang Pengembangan dan Riset, Sekretaris,
Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil Bendahara FDM Kabupaten/Kota,
dapat diangkat oleh DP bersama Koordinator FDM Kabupaten/Kota
yang pelaksanaannya dalam jangka waktu paling lama 1 (satu)
bulan setelah Musda, dan Kelengkapan Pengurus FDM
Kabupaten/Kota yang lainnya diangkat oleh Koordinator FDM
Kabupaten/Kota yang pelaksanaannya dalam jangka waktu paling
lama 2 (dua) bulan setelah Musda serta masa bakti DP dan Pengurus
FDM Kabupaten/Kota ditetapkan untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun.
(4) Susunan Pengurus lengkap dilaporkan secara berjenjang kepada
Pengurus FDM Pusat
Pasal 11
PENGUKUHAN KEPENGURUSAN
(1) Kepengurusan FDM Provinsi hasil Muswil dikukuhkan oleh Direktur
Eksekutif FDM sedangkan Kepengurusan FDM Kabupaten/Kota hasil
Muslda dikukuhkan oleh Koordinator Wilayah FDM Provinsi.
(2) Pengukuhan kepengurusan FDM Provinsi/Kabupaten/Kota dituangkan
dalam surat keputusan Direktur Eksekutif FDM/Koordinator FDM
Provinsi dan dilakukan dalam suatu acara yang dimaksudkan untuk
itu.
(3) Pengukuhan kepengurusan sebagaimana tersebut ayat (1),
merupakan konsekuensi hubungan jenjang organisasi karenanya
bersifat menguatkan atau menegaskan dan tidak boleh
menimbulkan akibat hukum baru, kecuali dalam hal terjadinya
pelanggaran terhadap ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga.

Pasal 12
JABATAN RANGKAP
Jabatan rangkap Pengurus Pusat dan Pengurus diperlukan izin dari tiap
Ketua Organisasi tingkat yang berkepentingan, dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Jabatan rangkap antara Dewan Pengarah dengan Pengurus
tingkat organisasi dibawahnya tidak dibenarkan
b. Jabatan rangkap antara DEWAN PENGARAH dengan Dewan
Pengarah tingkat organisasi dibawahnya dibenarkan
c. Jabatan rangkap antara Pengurus dengan Dewan Pengarah
Tingkat organisasi dibawahnya tidak dibenarkan
d. Jabatan rangkap antara Pengurus dengan Pengurus tingkat
organisasi dibawahnya dibenarkan.

Pasal 13
DEWAN PENGARAH, DIREKTUR EKSEKUTIF / KOORDINATOR WILAYAH FDM /
KETUA KOORDINATOR FDM KABUPATEN/KOTA, PENGGANTI
1. Apabila Ketua Dewan Pengarah tidak dapat menjalankan
tugasnya secara tetap, maka Sekretaris Dewan Pengarah
menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah sampai dengan
Munas/Muswil/Musda dilaksanakan.
2. Apabila Anggota Dewan Pengarah FDM
Pusat/Wilayah/Kabupaten tidak dapat menjalankan tugasnya
secara tetap, maka Dewan Pengarah lainnya bersama Direktur
Eksekutif FDM /Koordinator Wilayah Provinsi /Koordinator FDM
Kabupaten dapat mengangkat Anggota Dewan Pengarah FDM
Pusat/Provinsi/Kabupaten pengganti sampai dengan
Munas/Muswil/Musda dilaksanakan, dengan persetujuan Direktur
Eksekutif FDM /Koordinator Wilayah FDM Provinsi/Koordinator FDM
Kabupaten asal calon anggota Dewan Pengarah FDM
Pusat/Daerah/Lokal pengganti tersebut.
3. Apabila Direktur Eksekutif FDM /Koordinator Wilayah FDM
Provinsi/Koordinator FDM Kabupaten/Kota tidak dapat
menjalankan tugasnya secara tetap, maka Wakil Koordinator FDM
/Wakil Koordinator FDM Provinsi/Wakil Koordinator FDM
Kabupaten/Kota menjabat sebagai Direktur Eksekutif FDM
/Koordinator Wilayah FDM Provinsi/Koordinator FDM
Kabupaten/Kota sampai dengan Munas//Muswil Musda
dilaksanakan.

BAB IV
TATALAKSANA
Pasal 14
TUGAS, KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN PENGARAH
Dewan Pengarah dalam melaksanakan fungsinya, mempunyai tugas dan
kewajiban sebagai berikut:
(1) Menghadiri musyawarah, Rapat Kerja atau Rapat Pengurus sesuai
dengan tingkatnya.
(2) Mengawasi dan menasehati Pengurus didalam pengelolaan
Organisasi.
(3) Memeriksa administrasi keuangan dan inventaris Organisasi
sesuai tingkatnya secara berkala.
(4) Dapat menyelenggarakan pembelaan anggota di tingkat yang
sama atau tingkat di atasnya.
(5) Menampung dan menilai laporan permasalahan yang diajukan
oleh Organisasi tingkat bawahnya atau anggota untuk kemudian
dapat memberikan penilaian dan nasehat- nasehat yang
dianggap perlu untuk penyelesaian permasalahan dengan
Pengurus sesuai tingkatnya.
(6) Sebagai nara sumber bagi Organisasi tingkat di atasnya atau
Instansi Pemerintah yang berwenang untuk tingkat Pusat.
(7) Dewan Pengarah FDM Pusat bersama dengan Direktur Eksekutif
FDM dapat mengangkat dan mengadakan Penggantian Wakil
Direktur Eksekutif, Ketua Bidang Organisasi dan Kerjasama, Ketua
Bidang Pengembangan dan Riset, Sekretaris Jenderal, Wakil
Sekretaris Jenderal, Bendahara Umum, Wakil Bendahara Umum.
(8) Dewan Pengarah Provinsi/Kabupaten bersama dengan
Koordinator Wilayah dan Koordinator Kabupaten dapat
mengangkat dan mengadakan Penggantian Wakil Koordinator,
Ketua Bidang Organisasi dan Kerjasama, Ketua Bidang
Pengembangan dan Riset, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara,
Wakil Bendahara
(9) Menyampaikan laporan pelaksanaan tugasnya kepada forum
musyawarah sesuai tingkatnya.
(10) Dewan Pengarah FDM mempertimbangkan usulan Munas Luar
Biasa dari Organisasi Provinsi.

Pasal 15
TUGAS, KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS PUSAT
(1) Direktur Eksekutif FDM mempunyai tugas, kewajiban dan tanggung
jawab sebagai berikut:
a. Memimpin Organisasi secara menyeluruh berdasarkan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
b. Membuat dan melaksanakan Rencana dan Program Induk
berdasarkan Garis - garis Besar Kebijaksanaan Organisasi hasil
Munas.
c. Dalam rangka melaksanakan butir a. dan b. di atas
mengeluarkan Instruksi - instruksi dan Ketentuan - ketentuan
untuk Organisasi yang sejalan dengan Peraturan - peraturan
dan Perundang - undangan yang berlaku bagi FDM, dengan
memperhatikan pertimbangan Dewan Pengarah.
d. Membuat laporan berkala kepada Dewan Pengarah dan dalam
Rapat Kerja Nasional.
e. Mengangkat dan/atau memberhentikan Pengurus lain bila
diperlukan.
f. Bersama dengan Dewan Pengarah Pusat dapat mengangkat
dan mengadakan Penggantian Wakil Direktur Eksekutif, Ketua
Bidang Organisasi dan Kerjasama, Ketua Bidang
Pengembangan dan Riset, Sekretaris Jenderal, Wakil Sekretaris
Jenderal, Bendahara Umum, Wakil Bendahara Umum.
g. Dalam bidang teknis dan operasional juga bertanggungjawab
kepada Pemerintah.
h. Menyelenggarakan Munas dan Rapat Kerja tepat pada
waktunya.
i. Bertanggungjawab kepada Munas.
j. Mempertimbangkan usulan Muswil Luar Biasa dari Pengurus
Kabupaten/kota.
(2) Wakil Koordinator FDM mempunyai tugas, kewajiban dan tanggung
jawab sebagai berikut:

a. Membantu Direktur Eksekutif FDM dalam penyelenggaraan


tugas pimpinan sehari - hari.

b. Mewakili Direktur Eksekutif FDM apabila berhalangan dalam


kegiatan dan hubungan ke dalam dan keluar.

c. Menjabat Direktur Eksekutif FDM apabila Direktur Eksekutif FDM


tidak dapat menjalankan tugasnya secara tetap sampai
dengan Munas.

d. Bertanggungjawab kepada Direktur Eksekutif FDM.


(3) Ketua Bidang Organisasi dan Kerjasama serta Ketua Bidang
Pengembangan dan Riset mempunyai tugas, kewajiban dan
tanggung jawab sebagai berikut :
a. Membantu Direktur Eksekutif FDM dalam penyelenggaraan
tugas pimpinan sehari - hari sesuai bidang tugasnya.
b. Mewakili Direktur Eksekutif FDM apabila berhalangan dalam
kegiatan dan hubungan ke dalam dan ke luar sesuai bidangnya
masing – masing.
c. Menyusun serta menentukan kegiatan - kegiatan pada
pelaksanaan Rencana dan Program Induk dalam bidangnya
sesuai dengan Kebijaksanaan Direktur Eksekutif FDM Pusat
dan/atau Keputusan Rapat Kerja Pusat.
d. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan -
kegiatan Organisasi dalam bidangnya masing - masing.
e. Membuat laporan berkala kepada Direktur Eksekutif FDM dengan
tembusan kepada Ketua Dewan Pengarah Pusat.
f. Bertanggungjawab kepada Direktur Eksekutif FDM.
(4) Sekretaris Jenderal dan Wakil Sekretaris Jenderal mempunyai tugas,
kewajiban dan tanggung jawab sebagai berikut:
a. Membantu Direktur Eksekutif FDM dalam penyelenggaraan
tugas pimpinan sehari - hari sesuai bidang tugasnya.
b. Mewakili Direktur Eksekutif FDM apabila berha langan dalam
kegiatan dan hubungan ke dalam dan ke luar atas dasar
mandat yang diberikan.
c. Menyelenggarakan administrasi umum.
d. Menyelenggarakan tata usaha kepengurusan FDM Pusat.
e. Menyusun dan melaksanakan Rencana dan Program Induk di
bidangnya.
f. Membuat laporan berkala kepada Direktur Eksekutif FDM dengan
tembusan kepada Ketua Dewan Pengarah FDM Pusat.

g. Bertanggungjawab kepada Direktur Eksekutif FDM.


(5) Bendahara Umum dan Wakil Bendahara Umum berkewajiban
sebagai berikut:
a. Menyusun anggaran serta belanja Organisasi.
b. Menyelenggarakan administrasi keuangan dan akuntansi
sesuai dengan Kebijaksanaan Direktur Eksekutif FDM dan
Ketentuan - ketentuan Organisasi.
c. Mengurus iuran anggota.
d. Membuat laporan berkala kepada Direktur Eksekutif FDM
dengan tembusan kepada Ketua Dewan Pengarah FDM Pusat.
e. Menyusun dan melaksanakan Rencana dan Program Induk di
bidangnya.
f. Bertanggungjawab kepada Direktur Eksekutif FDM.
(6) Pembantu - pembantu Umum berkewajiban sebagai berikut :
a. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Direktur Eksekutif.
b. Bertanggungjawab kepada Direktur Eksekutif.

Pasal 16
TUGAS, KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS PROVINSI
(1) Koordinator Wilayah FDM Provinsi mempunyai tugas, kewajiban dan
tanggung jawab sebagai berikut :
a. Memimpin Organisasi Daerah berdasarkan Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga.
b. Membuat dan melaksanakan Rencana dan Program Kerja FDM
Provinsi, berdasarkan Rencana dan Program Induk FDM Pusat
serta Kebijaksanaan Umum hasil Muswil.
c. Dalam rangka melaksanakan butir a. dan b. diatas dapat
mengeluarkan Instruksi - instruksi dan Ketentuan - ketentuan
bagi FDM Provinsinya yang sejalan dengan Peraturan -
peraturan dan Perundang - undangan yang berlaku bagi FDM,
dengan memperhatikan pertimbangan Pengurus Pusat.

d. Membuat laporan berkala kepada Direktur Eksekutif FDM dengan


tembusan Koordinator Wilayah FDM Provinsi.
e. Mengangkat dan/atau memberhentikan Pengurus lain bila
diperlukan.
f. Bersama dengan Dewan Pengarah dapat mengangkat dan
mengadakan Penggantian Wakil Koordinator, Ketua Bidang
Organisasi dan Kerjasama, Ketua Bidang Pengembangan dan
Riset, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil Bendahara.
g. Bertanggungjawab kepada Direktur Eksekutif FDM atas
pelaksanaan Keputusan, Kebijaksanaan dan Instruksi - instruksi
yang dikeluarkan oleh FDM Pusat.
h. Menyelenggarakan Muswil dan Rapat Kerja tepat pada
waktunya.
i. Bertanggungjawab kepada Muswil.
j. Mempertimbangkan usulan Muswil Luar Biasa dari anggota.
(2) Wakil Koordinator FDM Provinsi mempunyai tugas, kewajiban dan
tanggung jawab sebagai berikut:
a. Membantu Koordinator Wilayah FDM Provinsi dalam
penyelenggaraan tugas pimpinan sehari - hari.
b. Mewakili Koordinator Wilayah FDM Provinsi apabila
berhalangan dalam kegiatan dan hubungan ke dalam dan
keluar.
c. Menjabat Koordinator Wilayah FDM Provinsi apabila
Koordinator Wilayah FDM Provinsi tidak dapat menjalankan
tugasnya secara tetap sampai dengan Muswil.
d. Bertanggungjawab kepada Koordinator Wilayah FDM Provinsi.
(3) Ketua Bidang Organisasi dan Kerjasama serta Ketua Bidang
Pengembangan dan Riset mempunyai tugas, kewajiban dan
tanggung jawab sebagai berikut :
a. Membantu Koordinator Wilayah FDM Provinsi dalam
penyelenggaraan tugas pimpinan sehari - hari di bidang-nya
masing - masing.
b. Mewakili Koordinator Wilayah FDM Provinsi dalam kegiatan dan
hubungan ke dalam dan keluar sesuai bidangnya masing -
masing.
c. Menyusun dan me nentukan kegiatan - kegiatan pada
pelaksanaan Rencana dan Program Kerja dalam bidangnya,
sesuai dengan Kebijaksanaan Koordinator Wilayah FDM Provinsi
dan/atau Keputusan Rapat Kerja.
d. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan -
kegiatan Organisasi dalam bidangnya masing - masing.
e. Membuat laporan berkala kepada Koordinator Wilayah FDM
Provinsi dengan tembusan kepada Ketua Dewan Pengarah
Provinsi.
f. Bertanggungjawab kepada Koordinator Wilayah FDM Provinsi.
(4) Sekretaris dan Wakil Sekretaris mempunyai tugas, kewajiban dan
tanggung jawab sebagai berikut :
a. Membantu Koordinator Wilayah FDM Provinsi dalam
penyelenggaraan tugas pimpinan sehari - hari sesuai bidang
tugasnya.
b. Mewakili Koordinator Wilayah FDM Provinsi apabila
berhalangan dalam kegiatan dan hubungan kedalam dan
keluar. atas dasar mandat yang diberikan
c. Menyelenggarakan administrasi umum.
d. Menyelenggarakan tata usaha kepengurusan FDM Provinsi.
e. Menyusun dan melaksanakan Rencana dan Program Kerja di
bidangnya.
f. Membuat laporan berkala kepada Koordinator Wilayah FDM
Provinsi dengan tembusan kepada Ketua Dewan Pengarah
FDM Provinsi.
g. Bertanggungjawab kepada Koordinator Wilayah FDM Provinsi.
(5) Bendahara dan Wakil Bendahara mempunyai tugas, kewajiban dan
tanggung jawab sebagai berikut :
a. Menyusun anggaran serta belanja Organisasi.
b. Menyelenggarakan administrasi keuangan dan akuntansi
sesuai dengan Kebijaksanaan Koordinator Wilayah FDM
Provinsi dan Ketentuan - ketentuan Organisasi.
c. Mengurus iuran anggota.
d. Membuat laporan berkala kepada Koordinator Wilayah FDM
Provinsi dengan tembusan kepada Ketua Dewan Pengarah
FDM Provinsi.
e. Bertanggungjawab kepada Koordinator Wilayah FDM Provinsi;
(6) Bagian mempunyai tugas, kewajiban dan tanggung jawab sebagai
berikut :
a. Melaksanakan Rencana dan Program Kerja di bagiannya
masing - masing.
b. Menyelenggarakan kegiatan - kegiatan Organisasi sesuai
bagiannya masing - masing.
c. Membuat laporan berkala kepada Koordinator Wilayah FDM
Provinsi dengan tembusan kepada Ketua Dewan Pengarah
FDM Provinsi.
d. Secara koordinasi bertanggungjawab kepada Ketua Bidang
sesuai bagiannya.
(7) Koordinator - koordinator Wilayah mempunyai tugas, kewajiban
dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. Melaksanakan Rencana dan Program Koordinator Wilayah FDM
Provinsi.
b. Membuat laporan berkala kepada Koordinator Wilayah FDM
Provinsi dengan tembusan kepada Ketua Dewan Pengarah
FDM Provinsi.
c. Bertanggungjawab kepada Koordinator Wilayah FDM Provinsi.
(8) Pembantu - pembantu Umum mempunyai tugas, kewajiban dan
tanggung jawab sebagai berikut :
a. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Koordinator Wilayah
FDM Provinsi.
b. Bertanggungjawab kepada Koordinator Wilayah FDM Provinsi.

Pasal 17
TUGAS, KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS KABUPATEN/KOTA
(1) Koordinator FDM Kabupaten/Kota mempunyai tugas, kewajiban dan
tanggung jawab sebagai berikut :
a. Memimpin Forum Kabupaten/Kota berdasarkan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
b. Membuat dan melaksanakan Program Kerja Kabupaten/Kota,
berdasarkan Rencana dan Program Kerja FDM Kabupaten/Kota
serta Kebijaksanaan hasil Musyawarah Daerah.
c. Dalam rangka melaksanakan butir a dan b diatas dapat
mengeluarkan Instruksi - instruksi dan Ketentuan - ketentuan
bagi FDM Kabupaten/Kota yang sejalan dengan Peraturan -
peraturan dan Perundang - undangan yang berlaku bagi FDM,
dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Pengarah.
d. Membuat laporan berkala kepada FDM Wilayah dengan
tembusan kepada Ketua Dewan Pengarah FDM
Kabupaten/Kota.
e. Mengangkat dan/atau memberhentikan Pengurus lain bila
diperlukan.
f. Bersama dengan Dewan Pengarah dapat mengangkat dan
mengadakan Penggantian Wakil Koordinator, Ketua Bidang
Organisasi dan Kerjasama, Ketua Bidang Pengembangan dan
Riset, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara, Wakil Bendahara.
g. Bertanggungjawab kepada Ketua Koordinator Wilayah atas
pelaksanaan Keputusan, Kebijaksanaan dan Instruksi - instruksi
yang dikeluarkan oleh FDM Wilayah.
h. Menyelenggarakan Musda dan Rapat Kerja FDM Kabupaten/Kota
tepat pada waktunya.
i. Bertanggungjawab kepada Musda.
(2) Wakil Ketua mempunyai tugas, kewajiban dan tanggung jawab
sebagai berikut :
a. Membantu Ketua FDM Kabupaten/Kota dalam
penyelenggaraan tugas pimpinan sehari - hari.
b. Mewakili Ketua FDM Kabupaten/Kota apabila berhalangan
dalam kegiatan dan hubungan ke dala m dan ke luar sesuai
bidangnya masing - masing
c. Menjabat Ketua FDM Kabupaten/Kota apabila Ketua FDM
Kabupaten/Kota tidak dapat menjalankan tugasnya secara
tetap sampai dengan Musda.
d. nggungjawab kepada Ketua FDM Kabupaten/Kota.
(3) Ketua Bidang Organisasi dan Kerjasama serta Ketua Bidang
Pengembangan dan Riset mempunyai tugas, kewajiban dan
tanggung jawab sebagai berikut :
a. Membantu Koordinator Wilayah FDM Kabupaten/Kota dalam
penyelenggaraan tugas pimpinan sehari - hari di bidang-nya
masing - masing.
b. Mewakili Koordinator Wilayah FDM Kabupaten/Kota dalam
kegiatan dan hubungan ke dalam dan keluar sesuai bidangnya
masing - masing.
c. Menyusun dan me nentukan kegiatan - kegiatan pada
pelaksanaan Rencana dan Program Kerja dalam bidangnya,
sesuai dengan Kebijaksanaan Koordinator FDM Kabupaten/Kota
dan/atau Keputusan Rapat Kerja.
d. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan -
kegiatan Organisasi dalam bidangnya masing - masing.
e. Membuat laporan berkala kepada Koordinator FDM
Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada Ketua Dewan
Pengarah Kabupaten/Kota.
f. Bertanggungjawab kepada Koordinator Wilayah FDM
Kabupaten/Kota.
(4) Sekretaris dan Wakil Sekretaris mempunyai tugas, kewajiban dan
tanggung jawab sebagai berikut :
a. Membantu Koordinator Wilayah FDM Kabupaten/Kota dalam
penyelenggaraan tugas pimpinan sehari - hari sesuai bidang
tugasnya.
b. Mewakili Koordinator FDM Kabupaten/Kota apabila berhalangan
dalam kegiatan dan hubungan kedalam dan keluar. atas dasar
mandat yang diberikan
c. Menyelenggarakan administrasi umum.
d. Menyelenggarakan tata usaha kepengurusan FDM
Kabupaten/Kota.
e. Menyusun dan melaksanakan Rencana dan Program Kerja di
bidangnya.
f. Membuat laporan berkala kepada Koordinator FDM
Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada Ketua Dewan
Pengarah FDM Kabupaten/Kota.
g. Bertanggungjawab kepada Koordinator FDM Kabupaten/Kota.
(5) Bendahara dan Wakil Bendahara mempunyai tugas, kewajiban dan
tanggung jawab sebagai berikut :
a. Menyusun anggaran serta belanja FDM Kabupaten/Kota.
b. Menyelenggarakan administrasi keuangan dan akuntansi
sesuai dengan Kebijaksanaan Koordinator FDM Kabupaten/Kota
dan Ketentuan - ketentuan Organisasi.
c. Mengurus iuran anggota.
d. Membuat laporan berkala kepada Koordinator FDM
Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada Ketua Dewan
Pengarah FDM Kabupaten/Kota.
e. Bertanggungjawab kepada Koordinator Wilayah FDM
Kabupaten/Kota.
(6) Ketua Bagian mempunyai tugas, kewajiban dan tanggung jawab
sebagai berikut :
a. Melaksanakan Rencana dan Program Kerja di bagiannya
masing - masing.
b. Menyelenggarakan kegiatan - kegiatan Organisasi sesuai
bagiannya masing - masing.
c. Membuat laporan berkala kepada Koordinator Wilayah FDM
Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada Ketua Dewan
Pengarah FDM Kabupaten/Kota
d. Secara koordinasi bertanggungjawab kepada Ketua Bidang
sesuai bagiannya.
(7) Koordinator - koordinator Wilayah mempunyai tugas, kewajiban dan
tanggung jawab sebagai berikut :
a. Melaksanakan Rencana dan Program Koordinator FDM
Kabupaten/Kota.
b. Membuat laporan berkala kepada Koordinator FDM
Kabupaten/Kota dengan tembusan kepada Ketua Dewan
Pengarah FDM Kabupaten/Kota.
c. Bertanggungjawab kepada Koordinator Wilayah FDM
Kabupaten/Kota.
(8) Pembantu - pembantu Umum mempunyai tugas, kewajiban dan
tanggung jawab sebagai berikut :
a. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Koordinator FDM
Kabupaten/Kota.
b. Bertanggungjawab kepada Koordinator Wilayah FDM
Kabupaten/Kota.

Pasal 18
MUSYAWARAH NASIONAL
(1) Munas diselenggarakan oleh Pengurus Pusat dan dihadiri oleh :
a. Dewan Pengarah dan Pengurus Pusat.
b. Utusan sah kepengurusan FDM Provinsi.
c. Peninjau dan Undangan.
(2) Tugas pokok Munas :
a. Menilai Pertanggungjawaban Direktur Eksekutif untuk selanjutnya
dapat menerima atau menerima dengan catatan.
b. Menilai Laporan Pengurus Pusat untuk selanjutnya dapat
menerima atau menerima dengan catatan.
c. Membahas dan menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga.
d. Menetapkan Garis - garis Besar Kebijaksanaan Organisasi untuk
masa bakti Pengurus Pusat.
e. Munas FDM dapat mengangkat tim verifikasi terdiri dari 3 (tiga)
orang yang ahli dan independen untuk memeriksa keuangan dan
inventaris Organisasi.
f. Memilih dan Mengangkat Dewan Pertimbangan, dan Direktur
Eksekutif.
(3) Munas dianggap sah apabila dihadiri oleh sekurang - kurangnya 2/3
dari jumlah Pengurus Wilayah.
(4) Setiap Wilayah mempunyai satu hak suara dalam Munas.
(5) Munas Luar Biasa dapat diselenggarakan atas permintaan 2/3 dari
jumlah FDM Wilayah melalui Dewan Pertimbangan Pusat serta
dihadiri dan disetujui oleh Dewan Pengarah dan Dewan Pembina
Pusat serta sekurang - kurangnya 2/3 jumlah Pengurus Wilayah.

Pasal 19
MUSYAWARAH WILAYAH
(1) Musda diselenggarakan oleh Pengurus FDM Provinsi dan dihadiri oleh
:
a. Utusan sah Pengurus FDM Provinsi.
b. Dewan Pengarah dan Pengurus FDM Provinsi.
c. Utusan sah Kepengurusan FDM Kabupaten/Kota
d. Peninjau dan Undangan. (2). Tugas pokok Muswil
e. Menilai Pertanggungjawaban Koordinator Wilayah FDM Provinsi
untuk selanjutnya dapat menerima atau menerima dengan
catatan.
f. Menilai Laporan Dewan Pertimbangan FDM Provinsi untuk
selanjutnya dapat menerima atau menerima dengan catatan.
g. Menetapkan Kebijaksanaan Umum FDM Provinsi berdasarkan
Rencana dan Program Induk FDM Pusat untuk masa bakti
Pengurus FDM Provinsi.
h. Muswil FDM dapat mengangkat team verifikasi terdiri dari 3
(tiga) orang yang ahli dan independen untuk memeriksa
keuangan dan inventaris Organisasi.
i. Memilih dan Mengangkat Dewan Pengarah dan Koordinator
Wilayah FDM Provinsi.
j. Merumuskan bahan-bahan untuk Muswil.
(2) Muswil dianggap sah apabila dihadiri oleh sekurang - kurangnya 2/3
dari jumlah FDM Kabupaten/Kota.
(3) Setiap FDM Kabupaten/Kotai mempunyai satu hak suara dalam
Muswil.
(4) Muswil Luar Biasa dapat diselenggarakan atas permintaan 2/3 dari
jumlah FDM Kabupaten/Kota melalui Pengurus FDM Pusat serta
dihadiri dan disetujui oleh Dewan Pengurus Pusat FDM sewrta
sekurang - kurangnya 2/3 jumlah FDM Kabupaten/Kota.

Pasal 20
MUSYAWARAH DAERAH
(1) Musda diselenggarakan oleh Pengurus FDM Kabupaten/Kota dan
dihadiri oleh :
a. Utusan sah Pengurus FDM Provinsi.
b. Dewan Pengarah dan Pengurus FDM Kabupaten/Kota.
c. Anggota FDM Kabupaten/Kota yang bersangkutan.
d. Peninjau dan Undangan. (2). Tugas pokok Musda :
e. Menilai Pertanggungjawaban Ketua FDM Kabupaten/Kota untuk
selanjutnya dapat menerima atau menerima dengan catatan.
f. Menilai Laporan Dewan Pengarah FDM Kabupaten/Kota untuk
selanjutnya dapat menerima atau menerima dengan catatan.
g. Menetapkan Kebijaksanaan FDM Kabupaten/Kota berdasarkan
Rencana dan Program Kerja FDM Provinsi untuk masa bakti
Pengurus FDM Kabupaten/Kota.
h. Musda FDM dapat mengangkat team verifikasi terdiri dari 3 (tiga)
orang yang ahli dan independen untuk memeriksa keuangan dan
inventaris Organisasi.
i. Memilih dan Mengangkat Dewan Pengarah dan Koordinator
Daerah FDM Kabupaten/Kota.
j. Merumuskan bahan-bahan untuk Musda.
(2) Musda dianggap sah apabila dihadiri oleh sekurang – kurangnya
separuh ditambah satu dari jumlah anggota FDM Kabupaten/Kota.
(3) Setiap anggota mempunyai satu hak suara dalam Musda.
(4) Apabila Musda tidak mencapai quorum maka Pengurus FDM Provinsi
mempunyai wewenang dan mengambil langkah- langkah
seperlunya didalam rangka menjaga keutuhan Organisasi .
(5) Musda Luar Biasa dapat diselenggarakan atas permintaan separuh
ditambah satu dari jumlah anggota FDM Kabupaten/Kota melalui
Pengurus FDM Provinsi serta dihadiri dan disetujui oleh separuh
ditambah satu dari jumlah anggota FDM Kabupaten/Kota.

Pasal 21
KETENTUAN KHUSUS
(1) Keputusan-keputusan Munas, Muswil atau Musda diambil atas dasar
musyawarah untuk mufakat, kecuali apabila perlu, dengan
pemungutan suara.
(2) Pemilihan Dewan Pengarah, Direktur Eksekutif FDM / Koordinator
Wilayah FDM Provinsi / Ketua FDM Kabupaten/Kota dilaksanakan
melalui sistem Formatur atau dengan sistem pemilihan secara
langsung.
(3) Tata tertib Munas, Muswil atau Musda disahkan dalam sidang yang
bersangkutan. Risalah dan Agenda Munas, Musda atau Musda
disahkan dalam sidang yang bersangkutan.
(4) Direktur Eksekutif FDM dapat mengambil langkah - langkah
Kebijaksanaan demi kesinambungan Organisasi bila Pengurus FDM
Provinsi tidak melaksanakan Muswil tepat pada waktunya, dan
Koordinator Wilayah FDM dapat mengambil langkah - langkah
Kebijaksanaan demi kesinambungan Organisasi bila Pengurus FDM
Kabupaten/Kota tidak melaksanakan Musda tepat pada waktunya.

Pasal 22
RAPAT KERJA
(1) Rapat Kerja Nasional :
a. Rapat Kerja Nasional yang selanjutnya disebut Rakernas adalah
sidang yang dihadiri oleh Kepengurusan FDM Pusat dan utusan
sah Kepengurusan FDM Provinsi.
b. Tugas dan wewenang Rakernas adalah :
1. Mengidentifikasi permasalahan yang harus dibahas
berdasarkan Laporan Pengurus FDM Pusat dan Pengurus
FDM Provinsi.
2. Merumuskan pemecahan permasalahan dalam
menghadapi suatu perkembangan baru.
3. Meningkatkan hubungan timbal balik antara
Kepengurusan FDM Pusat dengan Kepengurusan FDM
Provinsi dalam melaksanakan Keputusan Munas.
4. Rakernas diadakan minimal 1 (satu) kali selama masa
bakti Kepengurusan FDM Pusat dan selambat- lambatnya
diselenggarakan pada awal tahun ketiga periode
kepengurusan.

(2) Rapat Kerja FDM Wilayah:


a. Rapat Kerja FDM Wilayah yang selanjutnya disebut Rakerwil
adalah sidang yang dihadiri oleh Kepengurusan FDM Wilayah
dan utusan sah Kepengurusan FDM Kabupaten/Kota.
b. Tugas dan wewenang Rakerwil adalah :
1. Mengidentifikasi permasalahan yang harus dibahas
berdasarkan Laporan Pengurus FDM Provinsi dan Pengurus
FDM Kabupaten/Kota.
2. Merumuskan pemecahan permasalahan dalam
menghadapi suatu perkembangan baru di Provinsi.
3. Meningkatkan hubungan timbal balik antara
Kepengurusan FDM Provinsi dengan Kepengurusan FDM
Kabupaten/Kota dalam melaksanakan Keputusan Munas
dan Muswil.
4. Rakerwil diadakan minimal 1 (satu) kali selama masa bakti
Pengurus FDM Provinsi dan selambat- lambatnya
diselenggarakan pada awal tahun ketiga periode
kepengurusan
(3) Rapat Kerja FDM Kabupaten/Kota:
a. Rapat Kerja FDM Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut
Rakerda adalah sidang yang dihadiri oleh Kepengurusan FDM
Kabupaten/Kota dan anggota FDM Kabupaten/Kota.
b. Tugas dan wewenang Rakerda adalah :
1. Mengidentifikasi permasalahan yang harus dibahas
berdasarkan Laporan Pengurus FDM Kabupaten/Kota dan
masukan Anggota FDM Kabupaten/Kota.
2. Merumuskan pemecahan permasalahan dalam
menghadapi suatu perkembangan baru di
Kabupaten/Kota
3. Meningkatkan hubungan timbal balik antara
Kepengurusan FDM Kabupaten/Kota dengan anggota FDM
Kabupaten/Kota dalam melaksanakan semua Keputusan
Munas, Musprov dan Musda.
4. Rakerda diadakan minimal 1 (satu) kali selama masa bakti
Pengurus FDM Kabupaten/Kota dan selambat- lambatnya
diselenggarakan pada awal tahun kedua periode
kepengurusan

BAB V
Pasal 23
STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi FDM terdiri dari:
1. Dewan Penasehat
2. Dewan Pembina
3. Dewan Pengarah
4. Komposisi Struktural
- Direktur Eksekutif
- Wakil Direktur
- Sekretaris Jenderal
- Wakil Sekretaris Jenderal
- Bendahara Umum
- Wakil Bendahara Umum
- Koordinator Bidang Organisasi dan Pengembangan SDM.
- Koordinator Bidang Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga.
- Koordinator Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia.
- Koordinator Bidang Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Riset.
- Koordinator Bidang Media dan Komunikasi Publik.
- Penanggung Jawab Wilayah Provinsi
BAB VI
KEUANGAN
Pasal 24
IURAN DAN DANA
(1) Iuran ditarik dari anggota biasa dan anggota luar biasa. (2). Iuran
tiap bulan dan tatacara pembayarannya :
a. Iuran Anggota untuk FDM Pusat ditentukan oleh Munas dan
dibayarkan ke Rekening FDM Pusat melalui FDM Provinsi.
b. Iuran Anggota untuk FDM Provinsi ditentukan oleh Muswil dan
dibayarkan secara langsung oleh Anggota ke Rekening FDM
Provinsi melalui FDM Kabupaten/Kota
c. Iuran Anggota untuk FDM Kabupaten/Kota ditentukan oleh
Musda dan dibayarkan secara langsung oleh Anggota ke
Rekening FDM Kabupaten/Kota.

(2) Untuk memperkuat keuangan Organisasi, Pengurus masing- masing


tingkat Organisasi dapat mengupayakan sumber keuangan lain dari
usaha- usaha yang sah, tidak mengikat dan tidak bertentangan
dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, serta tidak
memberatkan Anggota.

Pasal 25
PENGGUNAAN KEUANGAN
Penggunaan keuangan adalah untuk :
a. Pengeluaran rutin.
b. Kegiatan - kegiatan Organisasi.
c. Pengeluaran khusus.

Pasal 26
LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan dibuat secara berkala setiap akhir tahun takwim, dan
disampaikan sebagai berikut :
a. Laporan Keuangan FDM Provinsi kepada FDM Pusat,
b. Laporan Keuangan FDM Kabupaten/Kota kepada FDM Provinsi,
c. Laporan Keuangan FDM Kabupaten/Kota kepada Anggota.
BAB VI
LAMBANG, HYMNE, MARS DAN ATRIBUT ORGANISASI
Pasal 27
LAMBANG FDM
(1) Lambang FDM terdiri dari Logo bertuliskan FDM dengan Huruf F
berbentuk burung dan tulisan Freedom serta tulisan disamping logo
Forum Demokrasi Milenial.
(2) Bentuk dasar Logo, tulisan, warna dan makna ditetapkan dengan
Keputusan Munas.

Pasal 28
HYMNE, MARS DAN ATRIBUT
(1) Hymne dan Mars FDM dan penggunaannya ditetapkan dengan
Keputusan Munas apabila Hymne dan Mars belum ditetapkan maka
menggunakan lagu Indonesia Raya.
(2) Atribut dan penggunaanya ditetapkan oleh Peraturan Organisasi.

BAB VII PENUTUP


Pasal 29 PENUTUP
(1) Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal disahkan dan
hanya dapat diubah oleh Munas.
(2) Hal-hal yang tidak atau belum diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga ini, akan diatur dalam Peraturan Organisasi, dan peraturan
tersebut tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Rumah
Tangga ini.
(3) Dengan berlakunya Anggaran Rumah Tangga ini, maka Anggaran
Rumah Tangga yang ada dan berlaku sebelum Anggaran Rumah
Tangga ini, dinyatakan tidak berlaku, dan segala sesuatu yang
bertentangan dengan Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur
kembali dan disesuaikan dalam waktu yang sesingkat - singkatnya.
(4) Anggaran Rumah Tangga ini di sahkan oleh Musyawarah Nasional
Khusus FDM di Jakarta pada hari Jumat tanggal 18, bulan Februari,
tahun dua ribu dua puluh dua.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 18 Februari 2022
PIMPINAN SIDANG MUSYAWARAH NASIONAL KHUSUS

Arsyad, S.Pd.I.,M.Pd.I

Mengetahui:
Direktur Eksekutif Dewan Pengarah

Muhammad Ilham, SE Vivin Sanjaya, MH

Anda mungkin juga menyukai