Anda di halaman 1dari 28

ANGGARAN DASAR

PAGUYUBAN ONLINE SOSIAL DARING


MUKADIMAH
Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa.

Bahwa cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 adalah mewujudkan masyarakat


adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia 1945.

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan berkumpul dan berserikat, hak menyampaikan pendapat


secara lisan maupun tulisan, hak berunding dan memperoleh penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan serta mempunyai kedudukan yang sama dalam hukum adalah hak dasar setiap
warga negara yang didalamnya termasuk profesi sebagai driver online.

Bahwa dibentuknya Paguyuban Online Sosial Daring (POSD) untuk mewujudkan


kemerdekaan berserikat bagi kaum driver online seluruh Indonesia yang bersifat; bebas,
terbuka, mandiri, demokratis, profesional dan bertanggung jawab dengan tujuan mewujudkan
kesejahteraan driver online Indonesia dan keluarganya yang, adil dan bermartabat dengan
cara memperjuangkan, melindungi, membela hak-hak dan kepentingan driver online,
meningkatkan Sumber Daya Manusia, demi terciptanya hubungan profesional yang
harmonis, dinamis dan berkeadilan.

BAB I
NAMA, BENTUK, WAKTU PENDIRIAN DAN KEDUDUKAN

Pasal 1
NAMA
Perkumpulan ini bernama Paguyuban Sosial Daring disingkat POSD.

Pasal 2
BENTUK

POSD berbentuk PAGUYUBAN yang menghimpun driver online dari berbagai daerah di
Indonesia.

Pasal 3
WAKTU PENDIRIAN

POSD didirikan oleh perwakilan driver online dari beberapa komunitas pada tanggal 12
Februari 2022.

Pasal 4
KEDUDUKAN

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Paguyuban Online Sosial Daring (POSD) berkedudukan di
Kota Depok, Jawa Barat, Indonesia.

BAB II
AZAS, SIFAT DAN IDEOLOGI PERJUANGAN

Pasal 5
AZAS

POSD berazaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945.

Pasal 6
SIFAT

POSD bersifat bebas, mandiri, demokratis, profesional dan bertanggung jawab.

Pasal 7
IDEOLOGI PERJUANGAN

POSD dalam melaksanakan peranan dan fungsinya dilandasi ideologi perjuangan social dan
ekonomi yang berketuhanan Yang Maha Esa.

BAB III
TUJUAN, FUNGSI DAN USAHA
Pasal 8
TUJUAN

POSD bertujuan ;
1. Mengisi cita-cita Proklamasi Kemerdekaan 17-8-1945, demi terwujudnya masyarakat
yang adil dan makmur.
2. Melindungi dan membela hak dan kepentingan driver online.
3. Meningkatkan kesejahteraan dan kesejahteraan yang layak bagi driver online dan
keluarganya.
4. Menumbuh kembangkan rasa kesetiakawanan dan solidaritas diantara sesama driver
online.
5. Menciptakan hubungan kegiatan dengan pemerintah pusat maupun daerah yang harmonis,
dinamis, adil dan bermartabat.

Pasal 9
FUNGSI

POSD berfungsi ;
1. Sarana penyalur aspirasi dalam memperjuangkan hak dan kepentingan driver online.
2. Lembaga perundingan mewakili driver online.
3. Pelindung dan pembela hak-hak dan kepentingan driver online.
4. Wadah pembinaan dan wahana peningkatan pengetahuan driver online.
5. Wakil driver online dalam kegiatan lembaga-lembaga pemerintahan.
6. Pembina driver online untuk dan dalam menunjang pembangunan nasional secara
profesional, disiplin, terampil, produktif dan berwawasan kebangsaan.

Pasal 10
USAHA

Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 8, POSD menjalankan berbagai
usaha, sebagai berikut :
1. Meningkatkan partisipasi dalam pembangunan nasional untuk mengisi kemerdekaan.
2. Mengupayakan perbaikan dan peningkatan mutu peraturan perundang-undangan bidang
transportasi online yang lebih baik dan berpihak pada kepentingan driver online yang
berlandaskan Hak Azasi Manusia (HAM).
3. Memperjuangkan perbaikan upah dan penghidupan yang layak sesuai dengan kebutuhan
hidup dan kemajuan perekonomian.
4. Memperjuangkan jaminan sosial yang luas dengan tuntutan kebutuhan hidup layak sesuai
dengan kemanusiaan.
5. Mengadakan kerjasama dengan lembaga-lembaga pemerintah maupun non pemerintah,
untuk kemajuan perkumpulan.
6. Mengadakan kerjasama dengan aplikator-aplikator penyelenggara transportasi online untuk
kemajuan perkumpulan.
7. Memperjuangkan peningkatan mutu syarat-syarat, kondisi dan kepastian kemitraan yang
adil dan bertanggung jawab.
8. Menyelenggarakan pendidikan bidang keahlian khusus dalam rangka memperluas
pengetahuan, ketrampilan dan perilaku, meningkatkan kemampuan driver online baik dalam
berorganisasi maupun dalam dunia kerja lainya.
9. Mendorong pembentukan dan pengembangan koperasi ,UMKM driver online dan usaha-
usaha lain untuk meningkatkan kesejahteraan bagi anggota dan keluarganya.

BAB IV
KEDAULATAN PERKUMPULAN

Pasal 11
KEDAULATAN PERKUMPUL

Kedaulatan tertinggi Perkumpulan berada ditangan Pendiri dan BPH DPP yaitu Paguyuban
Online Sosial Daring (POSD) yang dilakukan sepenuhnya melalui Musyawarah atau rapat-
rapat sebagai mekanisme organisasi yang dilaksanakan menurut jenjang organisasi:

1. Musyawarah
a. Ditingkat Nasional disebut : Musyawarah Nasional (MUNAS)
b. Ditingkat Provinsi disebut : Musyawarah Wilayah (MUSWIL)
c. Ditingkat Kabupaten/Kota disebut : Musyawarah Daerah (MUSDA)

2. Rapat – rapat :
a. Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS)
b. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS)
c. Rapat Kerja Wilayah (RAKERWIL)
d. Rapat Kerja Daerah (RAKERDA)
BAB V
PANJI, ATRIBUT, SLOGAN PERJUANGAN DAN SERAGAM PERKUMPULAN

Pasal 12

POSD memiliki Panji, Lambang, Lagu, Ikrar Panca Prasetya, Slogan dan Seragam serta
atribut lainnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VI
KEANGGOTAAN DAN STANDARISASI KTA POSD

Pasal 13
KEANGOTAAN

1. Anggota POSD
a. Driver Online yang sudah ber KTA POSD

2. Anggota Kehormatan POSD Adalah anggota yang diangkat karena berjasa dan memiliki
kontribusi untuk kemajuan perkumpulan dan atau seseorang yang berjasa terhadap
perjuangan driver online.

3. Tata cara menjadi anggota POSD diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 14
HAK ANGGOTA POSD

Anggota mempunyai hak :


a. Berhak memilih dan dipilih
b. Mengajukan saran-saran dan pendapat demi kemajuan operkumpulan baik secara lisan
maupun tulisan.
c. Mendapatkan pembinaan, perlindungan dan pembelaan dari perkumpulan dalam
pelaksanan tugas – tugasnya.
d. Hak membela dan di bela dalam peradilan.
e. Mendapatkan perlakuan yang sama.
Pasal 15

HAK ANGGOTA KEHORMATAN POSD

Hak Anggota Kehormatan :


a. Diprioritaskan untuk mengisi formasi perwakilan perkumpulan di lembaga-lembaga
pemerintahan.
b. Diprioritaskan untuk mengikuti program-program nasional yang didapatkan oleh
perkumpulan disemua tingkatan.
c. Dilibatkan menentukan haluan perkumpulan jika perkumpulan dalam keadaan darurat.

Pasal 16
KEWAJIBAN ANGGOTA

Anggota POSD mempunyai kewajiban :


a. Mentaati dan melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga POSD serta
keputusan-keputusan perkumpulan.
c. Ikut membina, memelihara serta mempunyai rasa memiliki dan loyalitas terhadap
perkumpulan dengan jalan turut serta mengembangkan dan meningkatkan kehidupan
perkumpulan.
d. Menghadiri rapat, pertemuan dan sidang perkumpulan serta kegiatan lain yang
diselenggarakan oleh perkumpulan.
e. Melaksanakan tugas-tugas perkumpulan dengan penuh tanggung jawab.
f. Membela dan menjunjung tinggi nama baik perkumpulan.
g. Mematuhi keputusan-keputusan hasil rapat perkumpulan.

Pasal 17
KARTU TANDA KEPENGURUSAN

Kartu tanda kepengurusan DPP, DPW dan DPD POSD dibuat oleh DPP POSD dan
ditandatangani oleh Ketua Umum, Sekretaris Jenderal DPP dan Pendiri POSD.
BAB VII
STRUKTUR PERKUMPULAN, KESERAGAMAN ISTILAH PERANGKAT
PERKUMPULAN, SEBUTAN PENGURUS/PIMPINAN DAN SEBUTAN
MUSYAWARAH

Pasal 18
STRUKTUR PERKUMPULAN

Struktur Perkumpulan POSD terdiri dari:


1. Tingkat Pusat
a. DPP
c. DPP membentuk Divisi-divisi

2. Tingkat Provinsi :
Dewan Pimpinan Wilayah Paguyuban Online Sosial Daring disingkat DPW POSD, dengan
kepemimpinan yang disebut Ketua Wilayah.

3. Tingkat Kabupaten/Kota :
Dewan Pimpinan Daerah Paguyuban Online Sosial Daring disingkat DPD POSD, dengan
kepemimpinan yang disebut Ketua Daerah.

4. Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat dilengkapi dengan bidang-bidang tingkat


Provinsi & bidang-bidang untuk tingkat Kabupaten/Kota.

Pasal 19

1. Standar nama dan singkatan Perangkat Organisasi POSD :


a. Tingkat Nasional : Dewan Pimpinan Pusat disingkat DPP
b. Tingkat Provinsi : Dewan Pimpinan Wilayah disingkat DPW
c. Tingkat Kabupaten/Kota : Dewan Pimpinan Daerah disingkat DPD

2. Standar nama dan singkatan perangkat organisasi di Paguyuban Online Sosial Daring
Anggota (POSD)
a. Tingkat Nasional : Pimpinan Pusat disingkat PP
b. Tingkat Provinsi : Pimpinan Wilayah disingkat PW
c. Tingkat Kabupaten/Kota : Pimpinan Daerah disingkat PD

3. Seluruh penamaan dan singkatan organisasi harus sesuai dengan ayat 1) dan 2) di atas.
Pasal 20

Susunan Kepengurusan Perangkat Perkumpulan POSD:


A. Tingkat Nasional:
1. DPP POSD terdiri dari :
a. Seorang Ketua Umum
b. 3 (orang) orang Wakil Ketua Umum
c. Seorang Sekretaris Jenderal
d. 1 (dua) orang Wakil Sekretaris Jenderal
e. Seorang Bendahara Umum
f. 1 (dua) orang wakil Bendahara umum

2. Divisi-divisi:
a. Divisi UMKM dan Kewirausahaan
b. Divisi Sosial
c. Divisi Dokumentasi dan Multimedia
d Divisi Kesehatan
e. Divisi Pendidikan
f. Divisi Kemasyarakat dan Keamanan (Humas)
g Divisi Keagamaan
h. Divisi Kewanitaan

i. Divisi OKK

B. Tingkat Provinsi :
a. Seorang Ketua
b. 2 (dua) orang Wakil Ketua
c. Seorang Sekretaris
d. 1 (satu) orang Wakil Sekretaris
e. Seorang Bendahara
f. 1 (satu) Wakil Bendahara

C. Tingkat Kabupaten/Kota :
a. Seorang Ketua
b. 2 (dua) orang Wakil Ketua
c. Seorang Sekretaris
d. Seorang Wakil Sekretaris
e. Seorang Bendahara
f. Seorang Wakil Bendahara

D. Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat membentuk bidang-bidang sesuai dengan


kebutuhan.

BAB VIII
MUNSYAWARAH NASIONAL (MUNAS)

Pasal 21
Pelaksanaan

1. Munas POSD dilaksanakan tiap 5 (lima) tahun sekali


2. Dalam keadaan luar biasa, Munas dapat dipercepat atas permintaan 2/3 pengurus pusat
(POSD) DPP dan 2/3 DPW.

Pasal 22
Peserta MUNAS

2. Dewan Pimpinan Pusat POSD


3. Utusan Perwakilan Dewan Pimpinan Wilayah POSD
4. Utusan Perwakilan Dewan Pimpinan Daerah POSD

Pasal 23
Tugas dan Wewenang MUNAS

1. Menilai dan mengesahkan laporan pertanggung jawaban DPPPOSD.


2. Mengevaluasi kinerja utusan perkumpulan yang duduk dalam lembaga-lembaga
pemerintahan.
3. Menyusun dan mengesahkan Program Umum Perkumpulan serta membuat keputusan
tentang hal yang sangat perlu dan segera, segala sesuatu hal yang timbul pada saat pasca
Munas.
4. Merubah dan atau menetapkan AD/ART POSD.
5. Memilih Ketua Umum dan menetapkan komposisi dan kepengurusan Dewan Pimpinan
Pusat.

BAB IX
MUSYAWARAH WILAYAH (MUSWIL)
Pasal 24
Pelaksanaan Musyawarah Wilayah

1. Musyawarah Wilayah dilaksanakan 5 (lima) tahun sekali.


2. Dalam keadaan luar biasa, Musyawarah Wilayah dapat dipercepat atas permintaan
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah PW Paguyuban Online Sosial Daring (POSD), 2/3
Dewan Pimpinan Daerah POSD dan disetujui Dewan Pimpinan Pusat POSD yang tertuang
dalam surat keputusan.

Pasal 25
Peserta Musyawarah Wilayah

1. Utusan DPP POSD


2. Utusan DPW POSD
3. Utusan DPD POSD

Pasal 26
Tugas Wewenang MUSWIL

1. Menilai dan mengesahkan laporan pertanggung jawaban DPW POSD


2. Menyusun dan menetapkan program kerja Wilayah sebagai penjabaran program umum
organisasi.
3. Memilih dan menetapkan komposisi personalia Dewan Pimpinan Wilayah POSD.

BAB X
MUSYAWARAH DAERAH (MUSDA)

Pasal 27

1. Musyawarah Daerah POSD dilaksanakan tiap 5 (lima) tahun sekali.


2. Dalam keadaan luar biasa, Musyawarah Daerah dapat dipercepat atas permintaan
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah PD Paguyuban Online Sosial Daring POSD) dan
disetujui Dewan Pimpinan WIlayah POSD yang tertuang dalam surat keputusan.

BAB XI
QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 28
Quorum Keputusan
1. Munas, Muswil, Musda POSD sah, apabila dihadiri 2/3 dari jumlah yang berhak hadir dan
mempunyai hak suara.
2. Pengambilan keputusan sah apabila dihadiri lebih dari 50% + 1 peserta yang hadir.
3. Pengambilan keputusan mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat dengan
syarat 50% Keputusan Pendiri, Pembina, Penasehat.
4. Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka keputusan diambil melalui pemungutan suara
(voting).
5. Khusus pemilihan Ketua Umum DPP POSD dipilih secara langsung, bebas dan rahasia.

BAB XII
SUMBER KEUANGAN ORGANISASI

Pasal 29
Sumber Keuangan Organisasi POSD

3. Sumbangan yang tidak mengikat


4. Usaha-usaha lain yang sah
5. Ketentuan lebih lanjut diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB XIII
TUGAS DAN WEWENANG RAPAT – RAPAT

Pasal 30

Jenis-jenis Rapat RAPIMNAS :


1. RAPIMNAS adalah forum pengambilan keputusan tertinggi perkumpulan diantara Munas
POSD.
2. RAPIMNAS dipimpin oleh Dewan Pimpinan Pusat POSD.
3. Peserta RAPIMNAS adalah :
a. Pengurus Dewan Pimpinan Pusat POSD
c. Utusan Anggota yaitu PP POSD
d. Utusan Dewan Pimpinan Wilayah POSD
d. Utusan Dewan Pimpinan Daerah POSD
4. RAPIMNAS dianggap sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari peserta
sebagaimana ayat 3 diatas.
5. RAPIMNAS berwenang untuk :
a. Mengevaluasi, mengembangkan dan menyempurnakan Program Umum Perkumpulan.
b. Menetapkan keputusan-keputusan Perkumpulan yang strategis dan berdampak luas.
c. Menetapkan pelaksanaan Munas apabila dipandang perlu.
d. Membahas dan untuk selanjutnya menetapkan keputusan perkumpulan yang bersifat
mengikat dalam bentuk pengukuhan pemecatan atau rehabilitasi nama baik.
6. Keputusan RAPIMNAS dianggap sah apabila disetujui sekurang-kurangnya 2/3 dari
peserta yang hadir.

Pasal 33
RAKERNAS :

1. RAKERNAS adalah forum konsultasi, informasi dan evaluasi yang memiliki tugas
melakukan penyempurnaan program umum perkumpulan hasil Munas.
2. RAKERNAS dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode
kepengurusan.
3. RAKERNAS dipimpin oleh Dewan Pimpinan Pusat POSD.
4. Peserta RAKERNAS adalah :
a. Pengurus Dewan Pimpinan Pusat POSD
c. Utusan Anggota yaitu PP POSD
d. Utusan Dewan Pimpinan Wilayah POSD
e. Utusan Dewan Pimpinan Daerah POSD
5. RAKERNAS mempunyai wewenang menetapkan pedoman tindak lanjut pelaksanaan
program umum perkumpulan untuk dilaksanakan oleh seluruh perangkat perkumpulan
sebagai konsensus nasional.

Pasal 32
RAKERWIL

1. RAKERWIL adalah forum konsultasi, informasi dan evaluasi yang memiliki tugas
melakukan penyempurnaan program kerja Daerah hasil MUSWIL.
2. RAKERWIL dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode
kepengurusan.
3. RAKERWIL dipimpin oleh Dewan Pimpinan Wilayah.
4. Peserta RAKERWIL POSD adalah :
a. Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah POSD.
b. Utusan Anggota yaitu Pengurus PW POSD.
c. Utusan Dewan Pimpinan Wilayah POSD.
5. RAKERWIL mempunyai wewenang menetapkan pedoman tindak lanjut pelaksanaan
program kerja Wilayah yang sejalan dengan keputusan Rakernas untuk dilaksanakan oleh
seluruh perangkat organisasi disatu provinsi.

Pasal 33

RAKERDA

1. RAKERDA adalah forum konsultasi, informasi yang memiliki tugas melakukan


penyempurnaan program kerja daerah hasil MUSDA.
2. RAKERDA dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) periode
kepengurusan.
3. RAKERDA dipimpin oleh Dewan Pimpinan Daerah.
4. Peserta RAKERDA POSD adalah :
a. Pengurus Dewan Pimpinan Daerah POSD
b. Utusan Anggota yaitu PD POSD
c. Utusan Pimpinan Unit Kerja POSD yang ditetapkan secara proporsional.
5. RAKERDA mempunyai wewenang menetapkan pedoman tindak lanjut pelaksanaan
program kerja Daerah yang sejalan dengan keputusan Rakerwil untuk dilaksanakan oleh
seluruh perangkat organisasi disatu Kabupaten/Kota.

BAB X
PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 34
Pembubaran Organisasi

1. Pembubaran POSD hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah Luar Biasa


(MUNASLUB) khusus untuk pembubaran.
2. Dalam hal terjadi pembubaran organisasi, seluruh kekayaan perkumpulan dan segala
bentuk kegiatan perkumpulan akan diambil alih oleh Pendiri, Pembina, Penasehat
Perkumpulan.

BAB XV
PENUTUP

Pasal 35
Penutup

1. Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.


2. Hal-hal yang belum diatur di dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
PAGUYUBAN ONLINE SOSIAL DARING

BAB I
VISI, MISI DAN HALUAN ORGANISASI

Pasal 1
Visi

Visi POSD adalah : mewujudkan kesinergian antara driver online dengan pemerintah.

Pasal 2
Misi

Misi POSD adalah sebagai berikut :


1. Menjembatani aspirasi driver online kepada pemerintah terkait kebijakan dan kendala-
kendala yang bersifat online.
2. Membantu pemerintah dalam mengupayakan serta membangun ketertiban dan
kedisiplinan.
3. Menyerap segala program-program pemerintah yang dapat disalurkan kepada driver online
dan Masyarakat pada umumnya dalam Upaya peningkatan keahlian social dan taraf hidup.

Pasal 3
Haluan Perkumpulan

Haluan Perkumpulan POSD adalah sebagai berikut :


1. Membangun kesetaraan pelaku hubungan antara driver online dan Masyarakat pada
umumnya di semua tingkatan
2. Membangun kemitraan kepada pelaku dan penyedia aplikasi driver online di semua
tingkatan
3. Membangun budaya berunding yang kostruktif & produktif di semua lapisan Masyarakat.
BAB II
PANJI, LAMBANG, ATRIBUT, LAGU, IKRAR, SLOGAN DAN SERAGAM
PERKUMPULAN

Pasal 4
PANJI

Disamping Bendera sang saka Merah Putih sebagai Bendera Nasional, POSD mempunyai
bendera perkumpulan berwarna dasar Orange Muda yang ditengahnya berlogo POSD.

Pasal 5
LAMBANG

1. Lambang POSD merupakan cerminan dari :


a. Persatuan dan kesatuan yang kuat
b. Rasa setia kawan, persaudaraan dan bertanggung jawab terhadap kehidupan driver online
yang sejahtera, adil dan bermartabat.
c. Cinta Keadilan, Kebenaran dan kejujuran
d. Perjuangan tanpa henti
e. Berdiri pada tanggal 12 Februari 2022

2. Ketentuan lambang :
a. Burung Elang melambangkan kegagahan dan keberanian.
b. Bulu Kepala Berwarna putih melambangkan keikhlasan
c. Sorot mata burung elang yang tajam melambangkan kepekaan terhadap lingkungan.
d. Perisai melambangkan melindungi dan mengayomi hak-hak driver online dan Masyarakat
umum.
e. Padi dan kapas melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan.
f. Pita berwarna biru melambangkan persatuan dan kesatuan

g. Baground warna orange muda melambangkan semangat tanpa henti.

h. Semua warna yang terdapat didalam logo POSD mewakili semua aplikator online.

Pasal 6

ATRIBUT
Atribut POSD meliputi :

a. Seragam

a.1. PDL (Lengan Panjang)

a.2. PDH (Lengann Pendek)

a.3. Pin Cor

a.4. Emblem

a.5. Id Card

Pasal 7
LAGU

Selain lagu Indonesia Raya sebagai lagu Kebangsaan, POSD mempunyai Hymne dan Mars.

Pasal 8

Ikrar Tri Satya

TRI SATYA
PAGUYUBAN ONLINE SOSIAL DARING (POSD)

1. KAMI ANGGOTA PAGUYUBAN ONLINE SOSIAL DARING(POSD), ADALAH


DRIVER ONLINE, YANG BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA DAN
SETIA KEPADA PANCASILA DAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945.

2. KAMI ANGGOTA PAGUYUBAN ONLINE SOSIAL DARING (POSD), ADALAH


DRIVER ONLINE, YANG SETIA DAN TAAT KEPADA ANGGARAN DASAR DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA PAGUYUBAN ONLINE SOSIAL DARING (POSD).

3. KAMI ANGGOTA PAGUYUBAN ONLINE SOSIAL DARING, ADALAH DRIVER


ONLINE, YANG CINTA BERJUANG, JUJUR, DISIPLIN, BERWATAK SETIA KAWAN
DAN BERTANGGUNG JAWAB SERTA SIAP MELAKSANAKAN HUBUNGAN
SOSIAL YANG HARMONIS, DINAMIS DAN BERKEADILAN.

Pasal 9
Slogan Perjuangan
1. Slogan Perjuangan; ‘’Berjuang, Tangguh, Disiplin, jujur, Driver Online Sejahtera dan
bermartabat’’.

Pasal 10

Seragam

1. Stadarisasi :

a. Seragam POSD yang tercantum dalam pasal 6 diatas berwarna Hijau Army, yang
berlaku ditingkat DPP, DPW dan DPD.
b. Penempatan Logo POSD pada seragam di sisi dada kanan.
c. Penempatan Nama dan Jabatan di sisi dada kiri
d. Bendera Merah Putih di sisi lengan kanan.
e. Tingkatan kepengurusan di sisi lengan kiri
f. Berlaku disemua tingkatan atau jenjang kepengurusan.

2. Peraturan penggunaan Seragam :

a. PDH

Digunakan dalam acara :

a.1. Pertemuan dengan instansi-instansi Pemerintahan, Swasta maupun Sponsor.

a.2. Acara-acara internal yang bersifat formal.

b. PDL

digunakan dalam acara atau Kegiatan lapangan yang bersifat formal

c.T-shert

digunakan pada acara atau kegiatan yang bersifat bebas.

3. Hak penggunaan Seragam

a. Seragam POSD wajib digunakan oleh pengurus disemua tingkatan sampai kepada
Kepala divisi dan wakilnya.
4. Kewajiban penggunaan Seragam

a. Menjaga perilaku Ketika menggunakan Seragam POSD


b. Jika Seragam hilang atau rusak maka pengguna wajib melaporkan ke DPP, DPW,
DPD sesuai dengan tingkatan.
c. Untuk poin b DPW dan DPD segera memberikan tembusan ke DPP secara
tertulis.

5. Sangsi

a. Apabila di acara formal sesuai pasal 10 ayat 2 yang bersangkutan tidak


menggunakan seragam akan dikenakan Surat Peringatan 1.
b. Apabila dalam menggunakan seragam dengan sengaja dan terbukti melakukan
tindakan yang melanggar hukum, DPP berhak memberhentikan dan menarik
seragam POSD kepada yang bersangkutan.
c. Ketika yang bersangkutan diberhentikan atau mengundurkan diri dari POSD maka
wajib mengembalikan kemeja PDH, PDL, T-shert dan lain-lain.
d. Jika ditemukan penggandaan dan mengkomersilkan atribut termasuk seragam dan
lain-lain tanpa izin DPP maka akan ditempuh jalur hukum yang berlaku.

BAB III
SYARAT-SYARAT DAN CARA PENETAPAN KEANGGOTAAN POSD

Pasal 11
Syarat-syarat Keanggotaan POSD

1. Syarat-syarat menjadi anggota ;


a. driver online yang memiliki visi dan misi yang sama dengan POSD dan siap untuk
Bersama-sama berjuang demi perbaikan dan kesejahteraan kehidupan driver online.
b. Mengisi formulir bergabung dengan POSD.
c. Siap mematuhi, mentaati dan melaksanakan AD/ART POSD dan peraturan-peraturan
perkumpulan.

D. Setiap calon anggota harus mempunyai akun driver online yang aktif.

e. Anggota baru yang sudah memenuhi syarat akan ditempakan di DPW atau DPD sesuai
domisilinya.
BAB IV
SYARAT-SYARAT PEMBENTUKAN DPW DAN DPD POSD

Pasal 12
Syarat Terbentuknya DPW POSD

Syarat terbentuknya DPW POSD :


a. Syarat terlampir

Pasal 11
Syarat Terbentuk DPD POSD

Syarat terbentuknya DPD POSD :


1. Terlampir

BAB V
PEMBERHENTIAN DARI ANGGOTA POSD

Pasal 14
Pemberhentian Anggota POSD

1. Anggota berhenti karena:


a. Menyatakan keluar dari keanggotaan
b. Diberhentikan

2. Pemberhentian Anggota POSD dilakukan melalui:


a. Peringatan I, II dan pemanggilan
b. Anggota POSD, yang dicabut keanggotaannya berhak untuk melakukan pembelaan di saat
pemanggilan sesuai poin a berdasar tingkatan.

3. Proses pemberhentian dari keanggotaan POSD dibuatkan surat keputusan dengan


ketentuan sebagai berikut :
a. Tingkat Pusat dilaksanakan dalam Rapat Pleno DPP.
b. Tingkat Provinsi dilaksanakan dalam Rapat Pleno DPW .
c. Tingkat Kabupaten/Kota dilaksanakan dalam Rapat Pleno DPD.

BAB VI
PEMBERHENTIAN PIMPINAN POSD, TINDAKAN DISIPLIN, LARANGAN
RANGKAP JABATAN

Pasal 15
Pemberhentian Pengurus dan Tindakan Disiplin

Pengurus POSD berhenti karena :


a. Permintaan sendiri
b. Meninggal dunia
c. Tindakan indisipliner
d. Menjadi pengurus organisasi lain yang sejenis dengan POSD

Pasal 16

a. Peringatan
b Pemberhentian

Pasal 17
Peringatan

Tindakan peringatan diambil terhadap Pimpinan POSD karena :


a. Terbukti melalaikan tugas
b. Menyalahgunakan hak milik perkumpulan
c. Menyalahgunakan wewenang yang mencemarkan nama baik perkumpulan

Pasal 18
Pemberhentian

1. Tindakan pemberhentian terhadap pengurus POSD diambil sebagai peningkatan dari


tindakan SP I, SP II dan Pemanggilan, karena melakukan kesalahan yang berat dengan bukti-
bukti yang meyakinkan.
2. Tindakan pemberhentian terhadap pengurus POSD dapat dilakukan oleh BPH Dewan
Pimpinan Pusat POSD atas permintaan pengurus POSD di masing-masing jenjang
perkumpulan.
3. Terbukti melakukan tindak pidana.

Pasal 19
Pembelaan Diri

Pengurus yang terkena tindakan pemberhentian dapat melakukan pembelaan diri melalui :
1. Pembelaan diri bisa dilakukan pada saat pemanggilan

Pasal 20
Larangan Rangkap Jabatan

1. Dewan Pimpinan Pusat tidak boleh merangkap jabatan secara vertikal.


2. Bila Dewan Pimpinan Pusat terpilih menjadi Dewan setingkat diatasnya, maka jabatan
yang lama dengan sendirinya lepas.
3. Tidak dibenarkan merangkap jabatan pengurus lintas Wilayah POSD.

Pasal 21
Pergantian Pengurus Antar Waktu

1. Pergantian pengurus antar waktu adalah pengisian lowongan jabatan pengurus


perkumpulan karena salah seorang atau beberapa orang pengurus mengundurkan diri,
diberhentikan dan meninggal dunia dan atau karena peraturan perundangan.
2. Pengisian formulir lowongan jabatan pengurus antar waktu.
a. Tingkat Pusat DPP POSD dilakukan melalui rapat pleno dan disahkan oleh BPH DPP
POSD.
b. Tingkat Wilayah POSD, dilakukan melalui rapat BPH DPW POSD yang disahkan oleh
DPP POSD.
c. Tingkat DPD POSD, dilakukan melalui rapat BPH DPD POSD yang disahkan oleh DPW
POSD.

BAB VII
HAK SUARA

Pasal 22
Hak Suara Dalam MUNAS

1. Masing-masing Anggota POSD ditingkat Pusat mempunyai hak suara yang diatur sebagai
berikut :
a. 1 anggota 1 (satu) suara.
b. Setiap anggota yang disebut dalam pasal 22ayat (1) huruf a diatas dibuktikan dengan daftar
anggota dari Buku Induk Registrasi Anggota (BIRA).

2. Utusan perwakilan dari Wilayah (DPW) yang merupakan representasi POSD di wilayah
tersebut dengan ketentuan sebagai berikut :
a. 1 anggota 1 (satu) suara.
b. Setiap aggota yang disebut dalam pasal 21 ayat (2) huruf a diatas dibuktikan dengan daftar
anggota dari Buku Induk Registrasi Anggota (BIRA)

3. Utusan perwakilan dari Daerah (DPD) yang merupakan representasi POSD di wilayah
tersebut dengan ketentuan sebagai berikut :
a. 1 anggota 1 (satu) suara
b. Setiap anggota yang disebut dalam pasal 22 ayat (3) huruf a diatas dibuktikan dengan
daftar anggota dari Buku Induk Registrasi Anggota (BIRA).

Pasal 23
Hak Suara Dalam Muswil

1. Masing-masing Anggota POSD ditingkat Provinsi mempunyai hak suara yang diatur
sebagai berikut :
a. 1 anggota 1 (satu) suara.
2. Seluruh yang disebut dalam pasal 23 ayat (1) huruf a diatas dibuktikan dengan daftar
anggota dari Buku Induk Registrasi Anggota (BIRA)

3. Utusan DPD POSD mempunyai 1 (satu) suara.

Pasal 24
Hak Suara Dalam Musda

1. Masing-masing Anggota POSD ditingkat Kabupaten/Kota mempunyai hak suara diatur


sebagai berikut :
a. 1 anggota 1 (satu) suara.

2. Semua yang disebut dalam pasal 24 ayat (1) huruf a diatas, dibuktikan dengan daftar
anggota dari Buku Induk Registrasi Anggota (BIRA)

BAB VIII
TUGAS DAN WEWENANG

Pasal 25

Tugas dan Wewenang Dewan Pimpinan Pusat

1. Melaksanakan keputusan Munas.


2. Melaksanakan kebijakan-kebijakan umum perkumpulan.
3. Melaksanakan pembinaan dan koordinasi kepada pengurus POSD Tingkat Pusat.
4. Memberikan sanksi kepada perangkat perkumpulan ditingkat pusat, yang tidak mematuhi
AD/ART POSD.
5. Menyelesaikan perbedaan pendapat atau perselisihan dalam tubuh atau antar pengurus
Pusat.
6. Mengukuhkan Dewan Pimpinan POSD setingkat dibawahnya.

Pasal 26
Tugas dan Wewenang Dewan Pimpinan Wilayah

1. Melaksanakan keputusan Muswil.


2. Melaksanakan kebijakan-kebijakan umum organisasi.
3. Melaksanakan pembinaan dan koordinasi kepada DPW POSD.
4. Memberikan sanksi kepada perangkat organisasi DPW POSD.
5. Menyelesaikan perbedaan pendapat atau perselisihan dalam tubuh antar pengurus.
6. Mengukuhkan Dewan Pimpinan POSD setingkat dibawahnya.
Pasal 27
Tugas dan Wewenang Dewan Pimpinan Daerah

1. Melaksanakan keputusan Musda.


2. Melaksanakan kebijakan-kebijakan umum organisasi.
3. Melaksanakan pembinaan dan koordinasi kepada DPD POSD.
4. Memberikan sanksi kepada perangkat organisasi DPD POSD.
5. Menyelesaikan perbedaan pendapat atau perselisihan dalam tubuh antar pengurus.
6. Mengukuhkan Pimpinan Unit Kerja.

BAB IX
RAPAT KERJA

Pasal 28
Pelaksanaan

Rakernas, Rakerwil, Rakerda diselenggarakan sekurang-kurangnya satu kali dalam masa


bakti 5 (lima) tahun.

Pasal 29
Peserta Rapimnas

1. Dewan Pimpinan Pusat POSD


2. Utusan Dewan Pimpinan Wilayah POSD.

3. Utusan Dewan Pimpinan Daerah POSD

Pasal 30
Peserta Rakernas
2. Dewan Pimpinan Pusat POSD
3. Utusan Dewan Pimpinan Wilayah POSD.
4. Utusan Dewan Pimpinan Daerah POSD.

Pasal 31
Peserta Rakerwil

1. Dewan Pimpinan Wilayah POSD


2. Utusan Dewan Pimpinan Daerah POSD

Pasal 32

Peserta Rakerda

1. Dewan Pimpinan Daerah POSD


2. Utusan dari Pimpinan Unit Kerja secara proposional.

Pasal 33
Tugas Wewenang Rakernas, Rakerwil dan Rakerda

1. Mengevaluasi dan menetapkan pelaksanaan Program Umum Perkumpulan.


2. Menetapkan keputusan-keputusan mengenai pelaksanaan program umum perkumpulan dan
program kerja.

BAB X
PEMILIHAN PENGURUS

Pasal 34

1. Pemilihan Ketua Tingkat WIlayah dan Daerah dilakukan secara langsung, bebas dan
rahasia
2. Calon Pengurus POSD dipilih dari Anggota POSD yang memenuhi syarat calon
pengurus.
3. Penyusunan komposisi personalia kepengurusan DPW dan DPD POSD dilakukan
melalui rapat tim formatur
4. Tata cara pemilihan pengurus diatur dalam tata tertib Munas, Muswil dan Musda.
5. Pemilihan ketua Tingkat wilayah dan daerah melibatkan 50% suara BPH DPP POSD
Pasal 35
Syarat-syarat Calon Pengurus

1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa


2. Peserta Munas, Muswil dan Musda
3. Pendidikan minimal SLTA atau sederajat
5. Mempunyai pengalaman sebagai pengurus organisasi atau perkumpulan.
6. Bukan Pegawai Negeri Sipil, TNI atau POLRI, Hakim Ad Hoc.

6. Tidak terlibat tindak pidana dan narkoba.

BAB XI
KETENTUAN LAIN

Pasal 36
Keadaan Darurat

1. Bilamana timbul suatu keadaan membahayakan persatuan dan kesatuan terhadap


kehidupan perkumpulan POSD, maka disemua tingkatan perkumpulan dapat menyatakan
terjadinya keadaan darurat.
2. Sidang untuk menyatakan keadaan darurat organisasi mekanismenya mengikuti
mekanisme rapat perkumpulan ditingkat BPH DPP.
3. Keadaan darurat ditingkat DPW ditentukan melalui rapat pleno organisasi yang di dukung
2/3 dari PW POSD.
4. Keadaan darurat ditingkat DPD ditentukan melalui rapat pleno organisasi yang di dukung
2/3 dari PD POSD.
5. Dalam keadaan darurat, maka di semua tingkatan organisasi dapat melakukan sidang
darurat organisasi luar biasa dan berhak mengambil keputusan yang mengikat setelah
mendapatkan persetujuan perangkat diatasnya kecuali Tingkat Nasional yang mekanismenya
ditetapkan dalam keputusan RAPIMNAS.

BAB XII
PENUTUP

Pasal 37
Berlakunya Anggaran Rumah Tangga
a. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga, akan diatur dalam Peraturan
Organisasi (PO).
b. Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak ditetapkan tanggal 11 Februari 2024

Anda mungkin juga menyukai