Anda di halaman 1dari 1

Tahap inisiasi

Odontogenesis gigi sulung dimulai antara minggu keenam dan ketujuh perkembangan prenatal, selama
periode embrionik

Tahap pertama perkembangan gigi ini, yang dikenal sebagai tahap inisiasi, melibatkan proses induksi
fisiologis, yang merupakan interaksi aktif antara jenis jaringan embriologis.

Pada awal minggu keenam, stomodeum embrio (atau mulut primitif) dilapisi oleh ectoderm

Bagian luar ectoderm ini akan membentuk epitel mulut

Epitel mulut awalnya terdiri dari dua pita jaringan berbentuk tapal kuda di permukaan stomodeum, satu
pita untuk setiap lengkung gigi di masa depan.

Pada saat yang sama, jauh di dalam pembentukan epitel mulut terdapat sejenis mesenkim yang dikenal
sebagai ektomesenkim, yang berasal dari sel puncak saraf (NCC) yang telah bermigrasi ke wilayah
tersebut.

pada akhir minggu ketujuh, epitel mulut tumbuh lebih dalam ke dalam ektomesenkim dan diinduksi
untuk menghasilkan lapisan, lamina gigi. Lamina gigi mula- mula terbentuk di garis tengah kedua
lengkung gigi dan berlanjut ke posterior. Ektomesenkim yang mendasarinya juga mulai
mengalami perubahan.

Kedua jaringan tadi dipisahkan oleh membrane basal

Bud stage

Tahap kedua odontogenesis dianggap tahap tunas dan terjadi pada awal minggu kedelapan
perkembangan prenatal gigi sulung.

Tahap ini dinamakan berdasarkan proliferasi luas lamina gigi menjadi tunas, dengan massa oval tiga
dimensi yang menembus ke dalam ektomesenkim di sekitarnya. Pada akhir proses proliferasi yang
melibatkan lamina gigi gigi sulung, baik lengkung rahang atas di masa depan maupun lengkung
mandibula

Ektomesenkim yang mendasarinya juga mengalami proliferasi yang berdekatan. Namun, membran basal
tetap berada di antara tunas lamina gigi dan ektomesenkim yang tumbuh dan memadat di sekitarnya.

Masing- masing tunas dari lamina gigi ini, bersama dengan ektomesenkim di sekitarnya, akan
berkembang menjadi benih gigi beserta jaringan pendukungnya pada tahap berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai