Anda di halaman 1dari 4

2.

1 Tahap Proses Tumbuh Gigi Pre-natal

Gigi terbentuk pada proses frontonasal dan pada proses rahang atas dan
rahang bawah yang berpasangan dari lengkung faring pertama. Mereka
berasal dari dua jenis sel embrio: 1

 Epitel oral, yang menimbulkan ameloblas dan enamel mahkota gigi;


 Krest saraf kranial, yang berkontribusi pada pembentukan papila gigi dan
folikel dari kuman gigi dan oleh karena itu, pada dentin, pulpa, dan
perlekatan periodontal dari gigi yang sudah terbentuk sempurna. 1

Pada embrio manusia, perkembangan gigi sulung dimulai sekitar 6 minggu


dengan pembentukan pita epitel penebalan berbentuk tapal kuda yang terus
menerus di sekitar tepi lateral rongga mulut primitif. Margin bebas pita ini
menimbulkan dua proses yang berkembang menjadi mesenkim yang
mendasarinya: 1
 Proses luar atau lamina vestibular awalnya kontinu, tetapi segera rusak
untuk membentuk ruang depan yang membatasi pipi dan bibir dari
daerah bantalan gigi. 1
 Proses bagian dalam atau lamina gigi memunculkan gigi itu sendiri.
Pembengkakan lamina gigi yang tersembunyi membentuk organ enamel
gigi masa depan yang sedang berkembang. Sel epitel dari organ email
berkembang biak dan berkembang melalui tahap bud, cap, dan bell yang
khas. 1

1. Bud Stage
Tahap bud adalah suatu tahap permulaan kuntum gigi yang
merupakan hasil proliferasi sel-sel ektodermal pada lapisan lamina
dentin. Tahap ini berlangsung pada minggu ke-10 IUL. Proliferasi dari
proses ini akan membentuk organ enamel. Selama sel-sel dalam organ
enamel berproliferasi, jaringan mesenkim yang mengelilingi organ
enamel mulai berkondensasi. Kondensasi jaringan mesenkimal ini
merupakan tanda awal pembentukan papila dentis pada gigi insisivus,
kaninus, dan molar pertama desidui kira-kira 2-3 minggu. 2
2. Cap Stage
Tahap cap dimulai pada minggu ke-11 IUL. Tahap ini ditandai dengan
kondensasi dari jaringan ektomesenkim. Kondensasi mesenkim ini akan
mendesak bagian bawah organ enamel sehingga akan menyerupai bentuk
sebuah topi (cap) dengan bola di bawahnya. Bagian topi ini dikenal
sebagai organ enamel. Organ enamel akan membentuk enamel gigi
sedangkan papila dentis akan membentuk dentin dan pulpa. Pada tahap
ini akan terbentuk 3 lapisan sel-sel yang berbeda, yaitu: 2
 Outer Enamel Ephitelium, tersusun atas sel-sel low cuboidal dan
merupakan sel perifer dan terletak di bagian cembung organ enamel. 2
 Inner Enamel Ephitelium, tersusun atas low columnar pada bagian
cekung organ enamel. 2
 Reticulum Stelata, terletak di antara outer enamel ephitelium dan
inner enamel ephitelium yang akan mengisi bagian inti organ enamel.
2

3. Bell Stage
Dibagi menjadi 2 tahap yaitu: 2
 Bell Awal
Perubahan bentuk organ enamel dari bentuk topi (cap) menjadi
suatu struktur yang berbentuk bell. Komponen pembentuk gigi pada
tahap ini yaitu, organ enamel, papila dentis, dan dental sakus telah
berkembang dengan sempurna. Diferensiasi sel-sel organ enamel pada
tahap bell awal masih terus berlanjut sehingga menghasilkan 4 lapisan
sel yang sebelumnya terdiri dari 3 lapisan sel pada tahap cap, yaitu: 2
a. Outer Enamel Ephitelium
Awalnya low cuboidal menjadi lebih cuboidal. 2
b. Reticulum Stelata
Berkembang sempurna pada tahap bell dan membentuk isi utama
dari organ enamel yang kemudian dikenal sebagai enamel pulp. 2
c. Stratum Intermedium
Terdiri atas 2 atau 3 lapis sel-sel squamous yang terletak di antara
inner enamel ephitelium dan reticulum stelata. 2
d. Inner Enamel Ephitelium
Awalnya low columnar menjadi tall columnar dengan inti tepat di
tengah-tengah sel-sel tall columnar ephitelium. Pada tahap bell
juga terjadi histodiferensiasi dan morfodiferensiasi.
Histodiferensiasi adalah proses pembentukan sel-sel spesialisasi
yang mengalami perubahan histologi dalam susunannya.
Morfodiferensiasi adalah susunan sel-sel dalam perkembangan
bentuk jaringan atau organ yang menimbulkan produksi bentuk
akhir jaringan atau organ. 2
 Bel Akhir
Terjadi pada minggu ke-18 IUL. Pada tahap bel akhir berlangsung
3 proses penting untuk pembentukan gigi desidui, yaitu: 2
a. Permulaan mineralisasi. 2
b. Pembentukan mahkota. 2
c. Permulaan perkembangan akar. 2

Gambar 1. Perkembangan Gigi Dini. 1


Referensi:

1. TC Martyn, TD Andrew. Handbook of Orthodontics. Mosby:Elsevier.


2010:85.

2. Primasari A. 2018. Embriologi dan Tumbuh Kembang Rongga Mulut.


Medan: Gedung F, Pusat Sistem Informasi (PSI) Kampus USU. Hlm 98-
100.

Anda mungkin juga menyukai