1. Inisiasi
Odontogenesis dimulai pada 6-7 usia prenatal.
Permulaan terbentuknya benih gigi dari epitel mulut.
Ektomesenkim di stomodeum ( membran basal ) memisahkan jaringan ikat
dengan jaringan epitel dengan cara berproliferasi lebih cepat dibanding sel
sekitarnya.
Gangguan pada tahap ini menyebabkan kelainan seperti supernumerary
teeth dan missig teeth.
2. Budstage
Terjadi di minggu ke 8 prenatal
Sel sel mesenkim berproliferasi , memadat, dan bervaskularisasi sehingga
menghasilkan dua daerah, yaitu : dental papilla /dental sac yang akan
menjadi dentin dan pulpa, dan ektomesenkim yang mengelilingi dental sac
yang akan menjadi sementum, ligamen periodontal.
Kelainan pada tahap ini akan menyebabkan makrodontia dan mikrodontia.
3. Capstage
Terjadi di minggu 9 – 10.
Dental papilla melanjutkan berproliferasi menghasilkan bentuk topi pada
Enamel organ.
Sel terluar dari topi yang menutup bagian cembung disebut Outer Enamel
Ephitelium.
Sel terluar yang menutupi bagian cekung disebut Inner Enamel Epitelium.
Diantara OEE dan IEE terdapat Stellate Reticulum
Gangguan pada tahap ini menyebabkan fusi, dense in dent, gemination,
tubercle.
4. Bellstage
Terjadi pada usia 11 – 12 Prenatal.
Sel - sel berproliferasi melanjutkan pertumbuhan enamel organ menjadi
bentuk lonceng.
IEE mengalami Amelogenesis menjadi Ameloblas yang melapisi Enamel.
Se – sel yang Dental Papila berdiferensiasi menjadi ondontoblast.
Serat pada Dental Sac berubah menjadi Ligamen Periodontal.
Hubungan antara IEE dengan garis terluar Odontoblas berubah menjadi DEJ.
5. Aposisi dan Maturasi
Terjadi bervariasi setiap gigi.
Pembentukan keras gigi pada enamel, Dentin, Sementum.
Mineralisasi lengkap hingga mecapai keadaan matur.
Gangguan pada tahap ini menyebabkan enamel displasia, enamel pearl,
conscrescense.