Anda di halaman 1dari 2

PROSEDUR DIAGNOSIS KASUS

1. Pemeriksaan subjektif
Dalam proses penegakan diagnosis ini pertanyan yang sebaiknya kita tanyakan
ialah:
1) Sudah berapa lama bercak tersebut muncul? (congenital/didapat)
2) Apakah pernah ada rasa sakit?(Bila ya,dipertimbangkan trauma khemis,trauma
friksi,candidiasis hiperplastik kronis, lichen planus atrofik ataupun erosif,atau lupus
eritematus dermoid)
3) Apakah pernah ada nanah? (bila ya dan ada rasa sakit,pertimbangkan lesi
neoplatik /praganas yang akan terasa skit jika terjadi ulserasi atau infeksi sekunder)
4) Apakah pernah mengkonsumsi obat?jika pernah,obat apa yang dikonsumsi? (catat
obatnya apakah berupa antibiotic ataupun antifungal)
5) Apakah ada perubahan setelah mengkonsumsi obat?(jika obat yang dikonsumsi
adalah antibiotic dan reaksi negative,pertimbangkan adanya infeksi jamur. Tapi jika
ternyata adalah obat antifungal yang negative maka bisa jadi bukan infeksi jamur
yang menjadi etiologi utama )
6) Apakah Anda seorang perokok? (jika ya,catat berupa jumlah perhari dan sudah
berapa tahun merokok)
7) Apakah Anda menkonsumsi alkohol?(jika ya,sudah berapa lama konsumsi dan
barapa kali dalam seminggu)
8) Apakah ada anggota keluarga yang pernah menderita sakit yang sama?(jika kita
curiga ada lesi keganasan yang bersifat herediter)
9) Apakah pernah terjadi trauma atau luka di sekitar area yang sakit?(zat
kimia,misalnya aspirin,friksi misalnya gigi yang tajam atau tambalan yang tajam.)

Pertanyaan- pertanyaan di atas berguna untuk mengarahkan kita secara spesifik


menuju diagnosis sebelum kita melakukan pemeriksaan laboratorium untuk hasil
yang mendukung ketepatan diagnosis kita.

2. Pemeriksaan klinis
1. Ekstra Oral
 Pemeriksaan keadaan umum
Pemeiksaan keadaan umum meliputi penampilan pasien apakah terlihat lemas
atau tidak, terlihat kurus/normal, tekanan darah, suhu tubuh, pernafasan,dll.
 Perabaan kelenjar getah bening
 Pligiemeriksaan apakah terdapat area ekstra oral yang bengkak
 Pemeriksaan simetris / asimetris wajah
 Pemeriksaan manivestasi klinis dari lesi rongga mulut yang terdapat di organ
lain, misal di kulit, kuku, dll
2. Intra Oral
Pemeiksaan intra oral dilakukan dengan cara inspeksi dan palpasi, meliputi :
 Mengamati lesi yang terdapat dalam rongga mulut pasien, hal yang perlu
diperhatikan adalah :
- Jenis lesi
- Lokasi
- Ukuran
- Keadaan permukaan lesi
- Warna
 Memeriksa seluruh bagian mulai dari bibir sampai orofaring
- Keadaan gigi geligi
- Keadaan jaringan periodontal
- Lidah
- Palatum lunak dan palatum keras
- Dasar mulut
- Dll

Referensi :Warren Birnbaum,dkk. Diagnosis Kelainan Dalam Mulut, Jakarta, EGC, 2004

Anda mungkin juga menyukai