Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

DISTRIBUSI PORI

4.1. Cara Penentuan Ukuran Pori dan Satuan Kadar Air


Distribusi pori diperoleh dari pengukuran kadar air pada berbagai
tegangan air. Tegangan air dapat dinyatakan dalam satuan atm, pF maupun
bar, Pascal, kilo pascal . Istilah pF didefinisikan sebagai potensial free energy
yaitu Log cm tinggi kolam air. Bila disetarakan , 1 Atm = 1033 cm H2O =
1,013 bar = 1,01325 x 105 Pa = 1,01325 x 102 k Pa. Hubungan atm, tinggi
kolom air dan pF dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Hubungan Antar Satuan Kadar Air

Atm Tinggi Kolam pF


Air (cm)
1/1000 1 O  Jenuh air

1/100 10 1
1/10 100 2
1/3 346 2,54  Kapasitas lapang
15 15489 4,2  Titik layu permanen

Ada 2 (dua) macam alat yang umum digunakan untuk mengukur kadar
air yaitu kolom air bergantung dan piring tekan. Sebenarnya kedua alat ini
dapat digunakan untuk mengukur seluruh tingkatan kadar air, namun dari
sisi kepraktisan dan akurasi data yang dihasilkan penggunaan alat ini dapat
dipilahkan sebagai berikut :
1) Kolom air bergantung untuk mengukur kadar air dengan pF 0 s/d
2,54.
2) Piring tekan untuk mengukur kadar air lebih besar dari pF 2,54
4.2. Klasifikasi Distribusi Ukuran dan Volume Pori-Pori

Untuk kemudahan dalam memahami klasifikasi distribusi pori serta


untuk memperkitakan kandungan air pada berbagai tegangan air dapat
digunakan diagram seperti yang disajikan pada Gambar 5. Secara skematik
klasifikasi distribusi pori dapat dilihat pada Gambar 6

Gambar 5. Hubungan Antara Tegangan Air dengan Kandungan Air

Keterangan :
1. Pori-pori Drainase 7. Volume Pori-pori Bergunan

2. Pori-pori Drainase Cepat 8. Volume Pori-pori Penyimpanan Lengas

3. Pori-pori Drainase Lambat 9. Volume Pori-pori Drainase

4. Pori-pori Penyimpanan Lengas 10. Volume Pori-pori Perembihan Cepat

5. Pori-pori Berguna 11. Volume Pori-pori Perembihan Cepat

6. Pori-pori Tak Berguna 12. Volume Pori-pori Tak Berguna


Gambar 6. Skema Distribusi Pori

Anda mungkin juga menyukai