Anda di halaman 1dari 12

K3LH dalam Proses Bisnis DKV

(Fotografi)

Kelompok 1
1. Abyan Hudoyo
2. Alea Ananta. A
3. Hafna Oktafulya
4. Kirana Dewi. L
5. Laura Mukhiyatul. G

2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala


rahmatNya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai
dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap para anggota yang dengan kontribusinya telah
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi teman teman semua.
Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak


kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan kami dalam materi kali ini. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 30 Agustus 2023

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

BAB 1 : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………….. 4

1.2 Identifikasi masalah………….……………………………………………. 4

1.3 Tujuan……………………………………………………………………………. 5
1.4 Manfaat…….…………………………………………………………………… 6

BAB 2 : Pembahasan
2.1 Kajian………………………………..……….………….……………………….. 7

2.2 Metode…….………………...………………………………….................. 7

2.3 Hasil…….………………………………………………………….................. 8

2.4 Analisis……………………………………………………………………………. 9

BAB 3 : Penutup
3.1 Daftar Pustaka……………….………………………………………..……. 10

3.2 Kesimpulan…………..……………………………………………………….. 10

3.3 Saran………….………..……………………………………………………….. 10

3
BAB 1
1. PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang
Dalam bidang fotografi, terdapat beberapa latar belakang masalah yang
sering muncul. Salah satunya adalah tantangan teknis dalam mengoperasikan
peralatan fotografi seperti kamera dan lensa. Banyak fotografer menghadapi
kendala terkait pengaturan cahaya, komposisi, dan fokus yang dapat
memengaruhi hasil akhir foto. Selain itu, kemajuan teknologi juga menciptakan
tantangan baru, seperti bagaimana mengintegrasikan perangkat lunak
pengeditan yang kompleks atau memahami penggunaan kamera dengan fitur-
fitur canggih.

Di samping itu, aspek artistik dan kreatif juga menjadi latar belakang
masalah dalam fotografi. Menghasilkan foto yang unik dan menarik dapat
menjadi sulit karena persepsi visual yang berbeda-beda antara setiap individu.
Penemuan sudut pandang baru, komposisi yang inovatif, dan gaya personal juga
merupakan tantangan kreatif dalam menciptakan karya fotografi yang
membedakan diri dari yang lain. Dalam era di mana jutaan foto diunggah setiap
hari di media sosial, menonjolkan diri dalam lautan informasi visual menjadi
tantangan yang semakin nyata.

1. 2. Identifikasi Masalah
 Tantangan Teknis
Fotografi melibatkan banyak aspek teknis seperti pengaturan
cahaya, komposisi, fokus, dan pengaturan kamera. Banyak
fotografer, terutama yang baru memulai, dapat menghadapi
kesulitan dalam mengatasi aspek-aspek ini untuk menghasilkan
foto yang berkualitas tinggi.

 Kemajuan Teknologi

4
Meskipun teknologi membawa berbagai kemudahan dan fitur
canggih dalam fotografi, namun hal ini juga menciptakan
tantangan tersendiri. Integrasi perangkat lunak pengeditan,
memahami pengaturan kamera yang semakin kompleks, dan
pemilihan peralatan yang tepat dapat menjadi masalah bagi
sebagian fotografer.

 Tantangan Kreatif
Aspek artistik dan kreatif dalam fotografi sering kali menimbulkan
masalah. Menemukan sudut pandang yang unik, mengembangkan
gaya personal, dan menciptakan komposisi yang menarik bisa
menjadi tantangan untuk menciptakan karya yang orisinal dan
membedakan.

 Keterbatasan Peralatan
Peralatan fotografi, terutama kamera dan lensa yang berkualitas
tinggi, dapat menjadi mahal. Bagi fotografer dengan anggaran
terbatas, keterbatasan peralatan dapat menjadi penghalang
dalam menghasilkan foto yang diinginkan.

1. 3. Tujuan K3LH Dalam Fotografi


 Melindungi Peralatan
Pemahaman tentang cara menggunakan peralatan fotografi
dengan benar dan menjaga peralatan dari risiko kerusakan akan
membantu memperpanjang umur peralatan dan mengurangi
biaya perbaikan atau penggantian.

 Memberikan wawasan pengaturan kamera


Akan disajikan video bagaimana cara memahami pengaturan
kamera yang semakin kompleks, dan pemilihan peralatan yang
tepat.

 Meningkatkan Kesadaran
Mempelajari K3LH dalam fotografi dapat meningkatkan kesadaran
para fotografer tentang potensi bahaya dan risiko yang terlibat
dalam pekerjaan mereka. Bagaimana mereka mengambil angle
dari pemotretan gambar namun tak lepas dari keselamatan kerja.

 Melindungi Peralatan

5
Pemahaman tentang cara menggunakan peralatan fotografi
dengan benar dan menjaga peralatan dari risiko kerusakan akan
membantu memperpanjang umur peralatan dan mengurangi
biaya perbaikan atau penggantian.

1. 4. Manfaat K3LH Dalam Fotografi


 Kesehatan dan Keamanan Pribadi
Mempelajari K3LH dalam fotografi akan membantu fotografer
menjaga kesehatan dan keselamatan diri mereka sendiri saat
bekerja. Mereka akan lebih sadar tentang risiko dan tindakan
pencegahan yang harus diambil.

 Kualitas Pekerjaan
Fotografer yang memiliki pemahaman yang baik tentang K3LH
cenderung dapat berkonsentrasi lebih baik pada pekerjaan
mereka, menghasilkan gambar yang lebih baik, dan menghindari
masalah yang dapat memengaruhi hasil akhir.

 Reputasi Profesional
Mempraktikkan K3LH yang baik dapat membantu fotografer
membangun reputasi sebagai profesional yang bertanggung jawab
dan peduli terhadap aspek kesehatan, keselamatan, dan
lingkungan.

6
BAB 2

2. PEMBAHASAN

2. 1. Kajian
Kemajuan teknologi kini turut memacu fotografi sangat cepat. Kalau dulu
kamera sebesar tenda hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu
tajam, misalnya kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu
membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran. Kamera
DSLR Nikon 7000 adalah contoh salah satu kamera andalan saat ini.

Ada beberapa angle atau sudut pemotretan dalam pemotretan gambar,


antara lain Eye View, Low Angle, High Angle, Bird Eye, Frog Eye.

2. 2. Metode K3LH Dalam Fotografi


 Pengaturan Peralatan
Memastikan bahwa peralatan fotografi diatur dengan benar dan
aman untuk penggunaan. Pastikan tripod stabil, kabel listrik dalam
kondisi baik, dan penggunaan baterai yang sesuai.

 Evaluasi Area Kerja


Saat memilih lokasi pengambilan gambar, pertimbangkan faktor-
faktor seperti potensi bahaya fisik, aksesibilitas, dan risiko
lingkungan yang mungkin ada di sekitarnya.

 Kesehatan Fisik
Fotografi sering melibatkan berdiri dalam berbagai posisi,
mengangkat peralatan yang berat, atau berjalan jauh untuk
mencari tempat pengambilan gambar. Memastikan postur yang

7
baik dan penggunaan peralatan pelindung diri (APD) yang sesuai
dapat membantu mencegah cedera fisik.

 Pertimbangan Cuaca
Saat bekerja di luar ruangan, pertimbangkan kondisi cuaca dan
ikuti tindakan pencegahan yang sesuai, seperti penggunaan
pelindung matahari atau pakaian yang sesuai.

 Pemahaman Hak Cipta dan Privasi


Saat memotret orang atau tempat, pastikan Anda memahami
hukum hak cipta dan privasi yang berlaku untuk mencegah
masalah hukum di kemudian hari.

 Jaga baterai dan pengisi daya


Baterai dapat bocor atau meledak jika tidak ditangani dengan
benar. Patuhi pencegahan berikut saat menangani baterai dan
pengisi daya. Gunakan hanya baterai yang disetujui untuk
digunakan dengan peralatan ini. Jangan memaparkan baterai ke
suhu panas.

• Mempelajari fitur fitur di kamera agar hasil foto bagus dan jernih

https://youtu.be/2KM4zDG9Hr4?si=Ry9sr3DTTL9bFWic

2. 3. Hasil

Hasil foto Olympus OM-1. Hasil foto Olympus Though TG-5

8
Hasil foto Nikon FM10 Hasil foto Nikon D3500 DSLR

2. 4. Analisis
Analisis Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta Lingkungan Hidup (LH)
dalam fotografi mengungkap pentingnya memahami risiko yang terlibat dalam
pekerjaan ini dan menerapkan tindakan pencegahan yang sesuai. Fotografi adalah
kombinasi antara kegiatan teknis dan kreatif yang memerlukan penanganan
peralatan dan situasi dengan cermat. Sementara aspek kreatif adalah fokus utama,
kehati-hatian dalam hal keselamatan kerja dan dampak lingkungan juga harus
diperhitungkan.

Analisis pada penggunaan kamera jadul atau retro dibandingkan dengan


menggunakan kamera jaman sekarang atau kamera modern :

 Analisis kamera Olympus OM-1 dengan Olympus Though TG-5

Pada kamera Olympus OM-1 atau Before. Kita dapat melihat


bahwa kamera ini sulit menangkap Cahaya yang masuk, walaupun
saat itu pengambilan foto objek dilakukan pada siang hari. Dan
saturasi dari kamera ini juga masih belum kuat, warna nya tampak
pudar sehingga kurang menghasilkan foto yang baik.

Pada kamera Olympus Though TG-5 atau After, disini kita dapat
melihat peningkatan dari hasil jepretan foto. Foto ini diambil pada
malam hari namun cahaya yang ditangkap oleh kamera tersebut
sangatlah baik. Hasil foto tidak pudar ataupun kusam, membuat hasil
foto terlihat cerah dan bagus.

 Analisis kamera Nikon FM10 dengan Nikon D3500 DSLR

9
Pada kamera Nikon FM10 atau Before, hasil foto terlihat dominan
dengan warna vintage layaknya kamera jadul. Warna yang dihasilkan
juga pudar dan kusam.

Pada kamera Nikon D3500 DSLR atau After, terlihat jelas perbedaan
yang signifikan dari satyrasi warna mauapun gelap atau terangnya foto
tersebut. Warna langit yang terlihat biru cerah sangat berbeda jika
dibandingkan dengan foto sebelumnya yang menggunakan kamera jadul
Nikon.

Namun hasil foto juga akan berbeda beda tergantung kamera yang
digunakan, tempat pemotretan, serta akurasi cahaya yang masuk ke
lensa.

10
BAB 3
3. PENUTUP

3. 1. Daftar Pustaka

https://id.scribd.com
https://onlinemanual.nikonimglib.com
https://www.shecareindonesia.com
https://artikel.rumah123.com
https://carisinyal.com

3. 2. Kesimpulan
Untuk mencegah adanya cedera fisik yang terjadi apabila sedang
melakukan pemotretan yaitu dengan cara mengecek ulang kembali
peralatan serta tempat untuk memotret. Dan tak lupa menjaga peralatan
fotografi agar tidak terjadi kerusakan saat kegiatan fotografi sedang
berlangsung. Jika kegiatan pemotretan dilakukan ditempat yang ekstrim
seperti di tebing, gunung, dan laut, lebih baik mencari aman dengan
menggunakan drone. Kemaksimalan pada hasil foto juga merupakan
salah satu aspek dalam K3LH bagi Fotografer.

11
3. 3. Saran
Setelah membaca makalah ini, sebaiknya para pembaca agar lebih
meningkatkan kesadarannya, supaya lebih berhati hati dan mengingat
apa yang harus dilakukan dan apa yang harus diperhatikan di lingkungan
kerja saat melakukan pemotretan.

12

Anda mungkin juga menyukai