Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH PENELITIAN PESANTREN SUANUL HUDA

Disusun Oleh:

Iya Irawan

NIM
1.1 Sejarah Pesantren

Pesantren Sunanul Huda Sukabumi didirikan sebagai lembaga pendidikan Islam


yang mengajarkan ajaran agama Islam, serta ilmu pengetahuan umum. Sejarah
perkembangannya dapat ditelusuri dari awal berdirinya hingga saat ini. Pesantren ini
awalnya merupakan pengajian yang tumbuh dan berkembang menjadi lembaga
pesantren. Pesantren Sunanul Huda Sukabumi dikenal karena metode pembelajarannya
yang mengedepankan hubungan yang akrab antara santri dengan kyainya, kepatuhan
santri pada kyai, hidup hemat, sederhana, dan penuh dengan jiwa tolong-menolong
serta suasana persaudaraan. Selain itu, pesantren ini juga dikenal karena pengajaran
kitab-kitab klasik, khususnya kitab kuning, sebagai inti pendidikan di pesantren.
Pesantren Sunanul Huda Sukabumi terus mengalami perkembangan dalam upaya
meningkatkan kualitas santri dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman dan
kebijakan sistem pendidikan.

1.2 Metode Pembelajaran

Pesantren Sunanul Huda Sukabumi menerapkan metode pembelajaran yang


mencakup metode tradisional dan modern. Metode pembelajaran tradisional yang
diterapkan antara lain adalah:

• Pengajaran kitab kuning: Pesantren Sunanul Huda Sukabumi mengajarkan


kitab kuning sebagai inti pendidikan, yang meliputi kitab-kitab klasik dalam
tradisi keilmuan Islam.

• Sistem sorogan: Sistem pembelajaran ini merupakan metode tradisional di


mana santri membaca kitab secara bersama-sama di depan seorang guru.

Di samping metode tradisional, pesantren ini juga menerapkan metode


pembelajaran modern, seperti:

• Penggunaan media pembelajaran: Pesantren Sunanul Huda Sukabumi


menggunakan media pembelajaran modern, seperti proyektor, komputer,
dan internet untuk mendukung proses pembelajaran.
• Pendidikan umum: Selain kitab kuning, pesantren ini juga memberikan
pendidikan umum kepada santrinya, seperti matematika, sains, dan bahasa.

Dengan menerapkan kedua metode pembelajaran ini, Pesantren Sunanul Huda


Sukabumi berupaya untuk mengkombinasikan nilai-nilai tradisional dengan kebutuhan
pendidikan modern guna menciptakan lingkungan pembelajaran yang holistik dan
sesuai dengan tuntutan zaman.

1.3 Kitab yang diajarkan

Pesantren Sunanul Huda Sukabumi mengajarkan beragam kitab, terutama kitab-


kitab klasik yang menjadi fokus pembelajaran. Beberapa informasi mengenai kitab
yang diajarkan di pesantren tersebut antara lain:

1. Kitab Kuning: Pesantren Sunanul Huda Sukabumi mengajarkan kitab kuning yang
berisi pemahaman keagamaan yang moderat. Isi kitab kuning tersebut merupakan
ajaran Nabi Muhammad, dan di pesantren diajarkan untuk tidak serampangan
dalam menafsirkan ayat. Tujuannya adalah agar tidak salah memaknai ayat dan
hadis sebagai para teroris yang selalu salah dalam menafsirkan ayat.

2. Kitab Klasik lainnya: Pesantren ini juga mengkaji berbagai kitab klasik yang
mengajarkan keterbukaan dan menerima perbedaan pendapat. Komunitas pesantren
diajarkan untuk memahami sisi-sisi perbedaan tersebut dan setelah memahaminya,
baru mereka mengerti mengapa saudara mereka berbeda, misalnya dalam ritual
ibadah.

3. Pendidikan Umum: Selain kitab kuning, pesantren ini juga memberikan pendidikan
umum kepada santrinya, seperti matematika, sains, dan Bahasa.

Pesantren Sunanul Huda Sukabumi juga dikenal karena pengajaran kitab-kitab


salaf, yang merupakan bagian dari pelajaran murni salafi yang diterapkan di pesantren
tersebut.

1.4 Kesimpulan

• Pesantren Sunanul Huda Sukabumi telah berhasil dalam menjaga tradisi


pendidikan agama dan kebudayaan Islam selama berbagai tahun
perkembangannya.
• Pesantren ini mengajarkan kitab-kitab klasik dan kitab kuning sebagai inti
pendidikan, serta menghadapi tantangan terkait dengah perubahan zaman dan
perubahan kebijakan sistem pendidikan.

• Pesantren ini telah mengembangkan metode pembelajaran yang mencakup


metode tradisional dan modern, sehingga santri dapat berkembang dalam
lingkungan pendidikan yang holistik dan sesuai dengan tuntutan zaman.

1.5 Saran

1. Menjaga tradisi pendidikan agama dan kebudayaan Islam: Pesantren Sunanul Huda
Sukabumi perlu terus mengajarkan ajaran agama Islam dan kebudayaan Islam agar
santri tetap mengerti dan menerapkan ajaran tersebut dalam kehidupan mereka.

2. Meningkatkan kualitas pendidikan: Pesantren ini perlu terus mengembangkan


kualitas pendidikan yang diberikan kepada santri, baik dalam hal kitab-kitab yang
diajarkan maupun metode pembelajaran yang digunakan.

3. Mengadaptasi dengan perubahan zaman dan perubahan kebijakan: Pesantren ini


perlu terus beradaptasi dengan perubahan zaman dan perubahan kebijakan sistem
pendidikan, sehingga santri dapat berkembang dalam lingkungan pendidikan yang
sesuai dengan kebutuhan zaman.

4. Meningkatkan pendidikan umum: Pesantren ini perlu memberikan pendidikan


umum kepada santri, seperti matematika, sains, dan bahasa, untuk mengembangkan
keterampilan dan pengetahuan mereka yang lebih luas.

5. Meningkatkan perilaku disiplin santri: Pesantren ini perlu meningkatkan perilaku


disiplin santri putri dengan menerapkan sistem ta'zir yang efektif dan menyeluruhi.

6. Mengembangkan kerjasama dengan pihak lain: Pesantren ini perlu membangun


kerjasama dengan pihak lain, seperti pemerintah, pengembang, dan organisasi non-
pemerintah, untuk mendapatkan dukungan dan bantuan dalam pengembangan
pesantren.

Dengan mematuhi saran ini, Pesantren Sunanul Huda Sukabumi diharapkan


mampu berkembang dan menjaga tradisi pendidikan agama dan kebudayaan Islam
selama masa mendatang.
1.6 Lampiran Foto

1.7 Tanda Tangan Pesantren


Badan Pengurus Yayasan Sunanul Huda,

Ketua, Sekretaris,

K.H. Fikri Ali Majid Sanusi Dra. Hj. Aidah Nurhayati, MM


NIY. 801 011 002 NIY. 801 013 008

1.8 Stempel Pesantren

1.9 Resume Buku Ilmu Kalam

Buku Ilmu Kalam karya Dr. H. Jamaluddin, M.Us. dan Dr. Shabri Shaleh
Anwar, M.Pd.I. merupakan buku pengantar ilmu kalam yang membahas secara
komprehensif berbagai aspek dalam ilmu kalam, mulai dari pengertian, sejarah,
mazhab-mazhab, hingga persoalan-persoalan dasar.
Buku ini terdiri dari lima bab. Bab pertama membahas pengertian ilmu kalam,
objek kajiannya, dan tujuannya. Bab kedua membahas sejarah ilmu kalam, mulai dari
masa awal Islam hingga masa modern. Bab ketiga membahas mazhab-mazhab dalam
ilmu kalam, baik mazhab kalam klasik maupun mazhab kalam modern. Bab keempat
membahas persoalan-persoalan dasar dalam ilmu kalam, seperti persoalan ketuhanan,
kenabian, dan hari akhir. Bab kelima membahas metodologi dalam ilmu kalam.

Pada bab pertama, penulis menjelaskan bahwa ilmu kalam merupakan ilmu
yang membahas tentang akidah atau keyakinan umat Islam. Ilmu kalam lahir sebagai
respons terhadap tantangan-tantangan yang dihadapi umat Islam, baik dari dalam
maupun dari luar.

Pada bab kedua, penulis membahas sejarah ilmu kalam, mulai dari masa awal
Islam hingga masa modern. Penulis menjelaskan bahwa ilmu kalam lahir pada masa
awal Islam sebagai respons terhadap berbagai aliran pemikiran yang muncul, seperti
aliran Jabariyah, Qadariyah, dan Mu'tazilah. Pada masa modern, ilmu kalam mengalami
perkembangan baru dengan munculnya berbagai mazhab kalam modern, seperti
mazhab Salafiyah, mazhab Khalafiyah, dan mazhab Reformis.

Pada bab ketiga, penulis membahas mazhab-mazhab dalam ilmu kalam, baik
mazhab kalam klasik maupun mazhab kalam modern. Penulis menjelaskan bahwa
mazhab-mazhab kalam klasik yang utama adalah mazhab Mu'tazilah, mazhab
Asy'ariyah, dan mazhab Maturidiyah. Mazhab Mu'tazilah dikenal dengan corak
rasionalnya, sedangkan mazhab Asy'ariyah dan mazhab Maturidiyah dikenal dengan
corak tradisionalnya.

Pada bab keempat, penulis membahas persoalan-persoalan dasar dalam ilmu


kalam, seperti persoalan ketuhanan, kenabian, dan hari akhir. Penulis menjelaskan
bahwa persoalan ketuhanan merupakan persoalan yang paling penting dalam ilmu
kalam. Persoalan ini meliputi persoalan wujud Allah, sifat-sifat Allah, dan keadilan
Allah. Persoalan kenabian merupakan persoalan yang berkaitan dengan kedudukan
Nabi Muhammad sebagai rasul terakhir. Persoalan ini meliputi persoalan kriteria
kenabian, mukjizat, dan wahyu. Persoalan hari akhir merupakan persoalan yang
berkaitan dengan kehidupan setelah kematian. Persoalan ini meliputi persoalan
kebangkitan, hisab, mizan, syurga, dan neraka.
Pada bab kelima, penulis membahas metodologi dalam ilmu kalam. Penulis
menjelaskan bahwa metodologi dalam ilmu kalam meliputi metode dalil, metode nalar,
dan metode ijtihad. Metode dalil merupakan metode yang menggunakan dalil-dalil dari
Al-Qur'an, hadis, dan akal. Metode nalar merupakan metode yang menggunakan
penalaran untuk memahami dalil-dalil tersebut. Metode ijtihad merupakan metode yang
digunakan untuk menghasilkan hukum baru berdasarkan dalil-dalil yang ada.

Buku Ilmu Kalam karya Dr. H. Jamaluddin, M.Us. dan Dr. Shabri Shaleh
Anwar, M.Pd.I. merupakan buku yang sangat bermanfaat bagi para pelajar, mahasiswa,
dan para pemerhati ilmu kalam. Buku ini memberikan gambaran yang komprehensif
tentang berbagai aspek dalam ilmu kalam. Buku ini juga ditulis dengan bahasa yang
mudah dipahami dan dilengkapi dengan berbagai contoh dan ilustrasi.

Berikut adalah beberapa keunggulan buku Ilmu Kalam karya Dr. H.


Jamaluddin, M.Us. dan Dr. Shabri Shaleh Anwar, M.Pd.I.:

• Pembahasan yang komprehensif

• Bahasa yang mudah dipahami

• Dilengkapi dengan berbagai contoh dan ilustrasi

Berikut adalah beberapa kekurangan buku Ilmu Kalam karya Dr. H.


Jamaluddin, M.Us. dan Dr. Shabri Shaleh Anwar, M.Pd.I.:

• Ada beberapa istilah yang tidak dijelaskan secara rinci

• Pembahasan tentang mazhab kalam modern masih perlu dikembangkan

Secara keseluruhan, buku Ilmu Kalam karya Dr. H. Jamaluddin, M.Us. dan Dr.
Shabri Shaleh Anwar, M.Pd.I. merupakan buku yang sangat bermanfaat dan layak
untuk dibaca oleh para pelajar, mahasiswa, dan para pemerhati ilmu kalam.

Sumber : https://repository.uin-suska.ac.id/27104/1/Shabri%20Shaleh%20Anwar%20-
%20Ilmu%20Kalam.pdf

Anda mungkin juga menyukai