Anda di halaman 1dari 10


apt. Rina Nurmaulawati, M. Farm.
OWA (Obat Wajib Apotek) adalah obat-obatan yang boleh diserahkan oleh
apoteker di apotek/klinik/rumah sakit kepada pasien tanpa memakai resep
dari dokter.

Adapun perihal kebijakan ini diatur oleh peraturan di bawah ini:

•Keputusan Menteri Kesehatan nomor 347/MenKes/SK/VII/1990 tentang Obat


Wajib Apotek, berisi Daftar Obat Wajib Apotek No.1.

•Keputusan Menteri Kesehatan nomor 924/Menkes/Per/X/1993 tentang Daftar


Obat Wajib Apotek No. 2.

•Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1176/Menkes/SK/X/1999 tentang


Daftar Obat Wajib Apotek No. 3.
Obat Wajib Apotek (OWA) pada dasarnya adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh
apoteker kepada pasien tanpa resep.

Mengapa ada obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter?
Dalam rangka peningkatan kapabilitas masyarakat dalam usaha pertolongan diri sendiri di bidang
kesehatan. Maka perlu didukung dengan penyediaan sarana yang bisa meningkatkan pengobatan
sendiri secara tepat, rasional, dan tetap aman.
.

Peraturan tentang OWA meliputi:


1. Kepmenkes no 347 tahun1990 tentang Obat Wajib Apotek, berisi Daftar Obat Wajib Apotek
No. 1.
2. Kepmenkes no 924 tahun 1993 tentang Daftar Obat Wajib Apotek No. 2.
3. Kepmenkes no 925 tahun 1993 tentang perubahan golongan OWA No.1, memuat
perubahan golongan obat terhadap daftar OWA No. 1, beberapa obat yang semula OWA
berubah menjadi obat bebas terbatas atau obat bebas.
4. Kepmenkes no 1176 tahun 1999 tentang Daftar Obat Wajib Apotek No. 3
Penyerahan OWA oleh apoteker kepada pasien harus memenuhi ketentuan:
1. Memenuhi ketentuan dan batasan tiap OWA (misal kekuatan, maksimal jumlah obat yang
diserahkan, dan pasien sudah pernah menggunakannya dengan resep)
2. Membuat catatan informasi pasien dan obat yang diserahkan
3. Memberikan informasi kepada pasien agar aman digunakan (misal dosis dan aturan pakainya,
kontraindikasi, efek samping dan lain-lain yang perlu diperhatikan oleh pasien)
Peranan apoteker dalam komunikasi, informasi, dan edukasi sangat penting di
masyarakat. Peran ini harus ditingkatkan untuk mendukung peningkatan pengobatan
sendiri. Syarat dalam mengeluarkan obat keras, seorang apoteker pengelola apotek harus
memahami persyaratan berikut :
• Apoteker harus melaksanakan pencatatan dengan rapi dan benar tentang data pasien
dan jenis penyakit yang dialami.
• Apoteker harus memenuhi ketentuan jenis dan jumlah obat yang boleh dikeluarkan
kepada satu orang pasien.
• Apoteker harus mengedukasi pasien tentang obat, semisal indikasi dan kontraindikasi,
cara penyimpanan dan pemakaian, serta efek samping obat dan tindak lanjut dalam
penanganan efek samping.

Jenis OWA

Yang termasuk ke dalam daftar dan jenis obat OWA adalah obat-obatan yang sesuai
kriteria di bawah ini:

•Tidak kontraindikasi kepada wanita hamil, anak di bawah umur 2 tahun, dan orang tua
lebih dari 65 tahun.
•Obat tidak menimbulkan risiko pada keberlanjutan penyakit.
•Pemakaian obat tidak membutuhkan cara dan alat khusus yang harus dilakukan oleh
tenaga kesehatan terampil.
•Jenis obat tertentu pada penyakit dengan prevalensi yang tinggi di negara Indonesia.
•Rasio keamanan obat lebih tinggi dari efek samping

Anda mungkin juga menyukai