Anda di halaman 1dari 5

KETENTUAN UMUM Pasal 4

PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU Hak dan Kewajiban

Pasal 1 (1) Kewajiban KAI Properti:


Definisi a. membayar Upah kepada Pekerja PKWT;
b. memperlakukan Pekerja PKWT sesuai harkat dan
Para Pihak sepakat bahwa dalam PKWT ini yang dimaksud martabat manusia serta tidak bertentangan dengan
dengan: nilai-nilai agama, moral dan kesusilaan; dan
1. Perjanjian Kerja adalah perjanjian antara KAI Properti dan c. memberikan hak selain Upah kepada Pekerja PKWT
Pekerja PKWT yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan
kewajiban para pihak. ketentuan yang berlaku pada KAI Properti.
2. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu yang selanjutnya disingkat (2) Kewajiban Pekerja PWKT:
PKWT adalah Perjanjian Kerja antara Pekerja PKWT dengan a. setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-
KAI Properti untuk mengadakan hubungan kerja dalam Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
waktu tertentu atau untuk Pekerjaan tertentu. Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Pemerintah;
3. Peraturan Perusahaan adalah peraturan yang dibuat secara b. melaksanakan nilai utama budaya perusahaan;
tertulis oleh KAI Properti yang memuat syarat-syarat kerja c. melaksanakan prinsip tata kelola perusahaan yang
dan tata tertib perusahaan. baik;
4. Hari adalah hari kalender. d. melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh KAI
5. Ketentuan Umum Perjanjian (KUP) adalah dokumen tertulis Properti;
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari LPP, e. melaksanakan Pekerjaan dengan penuh pengabdian,
yang berlaku umum untuk PKWT. kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;
6. Kerja Lembur adalah Pekerjaan yang dilakukan oleh Pekerja f. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap,
PKWT diluar waktu kerja normal ataupun melakukan perilaku, ucapan, dan tindakan kepada setiap orang,
Pekerjaan pada hari-hari libur istirahat mingguan atau hari baik di dalam maupun di luar hubungan kerja;
libur resmi (mingguan dan hari libur nasional) atas perintah g. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
KAI Properti dengan mendapat Upah Lembur sesuai mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. ketentuan peraturan perundang-undangan dan
7. Lembar Penandatanganan PKWT (LPP) adalah dokumen ketentuan lain pada KAI Properti;
tertulis yang merupakan bagian dari PKWT, yang berisi h. mematuhi ketentuan PKWT ini, Peraturan Perusahaan,
Komparisi PARA PIHAK dan persetujuan PARA PIHAK untuk kode etik, tata tertib, peraturan perundang-undangan,
tunduk kepada KUP, dan ketentuan lain yang ditentukan dan setiap kebijakan dan ketentuan yang berlaku di KAI
dalam perjanjian. Properti;
8. Pekerjaan adalah Pekerjaan yang ditugaskan oleh KAI i. mendahulukan kepentingan KAI Properti di atas
Properti kepada Pekerja PKWT sebagaimana diuraikan kepentingan pribadi atau golongan;
dalam LPP. j. menghindarkan diri dalam perbuatan dan tindakan-
9. Upah adalah hak Pekerja PKWT yang diterima dan tindakan yang merugikan KAI Properti;
dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari KAI k. melaksanakan dan menyelesaikan tugas sesuai standar
Properti yang ditetapkan dan dibayarkan berdasarkan operasional prosedur dan ketentuan yang berlaku pada
ketentuan dalam PKWT ini atas suatu Pekerjaan dan/atau KAI Properti;
jasa yang telah dilakukan. l. melaporkan dengan segera kepada KAI Properti apabila
10. Upah Lembur adalah penerimaan di luar upah yang mengetahui ada hal yang dapat merugikan KAI
merupakan bagian dari penghasilan yang diberikan kepada Properti;
Pekerja PKWT sehubungan dengan kelebihan jam kerja m. mentransfer teknologi, pengetahuan, dan kemampuan
yang diatur dan ditetapkan dalam peraturan di KAI Properti. yang terkait dengan bidang yang dikuasai Pekerja
PKWT kepada pekerja KAI Properti lainnya;
n. mengembalikan aset, inventaris, data, dan dokumen
Pasal 2 milik KAI Properti paling lambat 3 (tiga) hari kerja
Maksud dan Tujuan setelah PKWT ini berakhir;
o. mengembalikan atribut, kartu identitas pekerja, dan
Maksud dan tujuan PKWT adalah KAI Properti mempekerjakan seragam kerja yang telah diterima dari KAI Properti
Pekerja PKWT dengan status sebagai pekerja PKWT dan Pekerja paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah PKWT ini
PKWT menyatakan setuju atas pemberian Pekerjaan dari KAI berakhir; dan
Properti tersebut, dengan uraian Pekerjaan sebagaimana p. membuat laporan tertulis tentang pelaksanaan kinerja
tercantum dalam LPP. secara rutin setiap semester, kepada pejabat yang
ditunjuk Pihak Pertama sebagaimana diatur dalam LPP.
Pasal 3 (3) Hak KAI Properti:
Jangka Waktu a. memberikan tugas, tanggung jawab, dan Pekerjaan
kepada Pekerja PKWT sesuai dengan ketentuan pada
(1) Pekerja PKWT dipekerjakan oleh KAI Properti untuk jangka KAI Properti;
waktu sebagaimana ditetapkan dalam LPP. b. melakukan pemotongan upah, uang kompensasi, dan
(2) Jangka Waktu sebagaimana ditetapkan dalam LPP dapat hak-hak lain yang diterima Pekerja PKWT atas setiap
berakhir lebih cepat apabila ruang lingkup Pekerjaan telah kewajiban pembayaran yang harus dilakukan oleh
dinyatakan selesai oleh KAI Properti. Pekerja PKWT kepada KAI Properti termasuk namun
(3) PKWT dapat diperpanjang atau dilakukan pembaruan tidak terbatas pada ganti rugi, biaya sertifikasi
berdasarkan kebutuhan KAI Properti untuk kemudian keahlian/kompetensi, biaya pelatihan, dan/atau biaya-
disepakati bersama dengan Pekerja PKWT sepanjang biaya lain yang secara hukum atau kesepakatan PARA
dimungkinkan dan dilakukan sesuai ketentuan peraturan PIHAK menjadi beban Pekerja PKWT;
perundang-undangan. c. mengenakan sanksi sesuai ketentuan PKWT ini,
Peraturan Perusahaan, dan ketentuan lain yang berlaku
pada KAI Properti.

KETENTUAN UMUM PKWT


PT KA Properti Manajemen
Stasiun Sawah Besar Lt Dasar, Jl. Samanhudi – Sawah Besar Jakarta Pusat
Telepon: (021) 345 1040, Faksmil: (021) 345 1087.
Halaman 1 dari 5
(4) Hak Pekerja PKWT: Pasal 8
a. menerima Upah dari KAI Properti; dan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan
b. menerima Pendapatan Nonupah kepada Pekerja PKWT
sesuai ketentuan dalam PKWT ini, peraturan Pekerja PKWT diikutsertakan dalam Program BPJS
perundang-undangan, ketentuan yang berlaku pada Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan oleh KAI Properti sesuai
KAI Properti; ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. mendapatkan tugas dan Pekerjaan sesuai dengan
posisi jabatan sebagaimana diatur dalam PKWT ini dan Pasal 9
ketentuan yang berlaku pada KAI Properti; Izin Tidak Masuk Kerja dan/atau Tidak Melakukan
d. memperoleh waktu istirahat dan hari istirahat kerja Pekerjaan
serta cuti tahunan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan; (1) KAI Properti dapat memberikan izin tidak masuk kerja
dan/atau tidak melakukan Pekerjaan kepada Pekerja PKWT
e. diikutsertakan dalam program jaminan sosial sesuai sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan ketentuan yang berlaku pada KAI Properti.
f. memberikan masukan dan saran yang bersifat (2) Jenis, jumlah hari, dan tata cara pengajuan izin tidak masuk
membangun untuk mewujudkan kemajuan KAI kerja dan/atau tidak melakukan Pekerjaan sebagaimana
Properti secara berkelanjutan. dimaksud pada ayat (1) mengacu ketentuan peraturan
perundang-undangan, Peraturan Perusahaan, dan
Pasal 5 ketentuan yang berlaku pada KAI Properti dengan
Waktu Kerja dilengkapi dokumen valid dan akuntabel yang menjadi
dasar permohonan izin.
(1) Waktu kerja Pekerja PKWT:
a. selama 7 (tujuh) jam dalam 1 (satu) hari dan 40 jam Pasal 10
dalam 1 (satu) minggu untuk 6 (enam) hari kerja dalam Tata Tertib
1 (satu) minggu; Pekerja PKWT berkewajiban mentaati dan melaksanakan tata
b. selama 8 (delapan) jam dalam 1 (satu) hari dan 40 jam tertib Pekerja sebagai berikut:
dalam 1 (satu) minggu untuk 5 (lima) hari kerja dalam a. Pekerja PKWT wajib:
1 (satu) minggu; atau 1) melaksanakan Pekerjaan sesuai ketentuan waktu
c. disesuaikan dengan kebutuhan KAI Properti. kerja;
(2) Pekerja PKWT wajib mematuhi ketentuan waktu kerja dan 2) membuang sampah pada tempatnya;
waktu istirahat sesuai Peraturan Perusahaan dan ketentuan 3) melakukan presensi kehadiran/presensi bekerja dari
lain di KAI Properti. luar tempat kerja;
(3) Pekerja PKWT harus melakukan pencatatan waktu kerja 4) memakai seragam kerja dan atribut sesuai ketentuan
secara sah dan akuntabel. KAI Properti;
(4) KAI Properti berhak untuk menugaskan Pekerja PKWT ke 5) melaksanakan Pekerjaan sesuai tugas dan fungsi;
tempat kerja lainnya jika dianggap perlu oleh KAI Properti 6) melaksanakan perintah dan arahan atasan sepanjang
dan/atau untuk menugaskan Pekerja PKWT kapanpun dan sesuai dengan ketentuan KAI Properti;
dimanapun jika diperlukan. 7) melaporkan hasil pelaksanaan Pekerjaan kepada
atasan langsung;
Pasal 6 8) memelihara suasana kerja yang harmonis dan
Upah nyaman;
9) mentaati ketentuan dalam Peraturan Perusahaan dan
(1) Pekerja PKWT menerima Upah yang akan dibayarkan setiap produk hukum KAI Properti lainnya;
bulan dengan nominal dan tata cara pembayaran Upah 10) melaksanakan dan mengamalkan nilai utama KAI
sebagaimana ditetapkan dalam LPP. Properti;
(2) Upah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas 11) melaksanakan pekerjaan sesuai ketentuan/standar
komponen: operasional prosedur dari KAI Properti;
a. Upah tanpa tunjangan; 12) melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain
b. Upah pokok dan tunjangan tetap; secara harmonis;
c. Upah pokok, tunjangan tetap, dan tunjangan tidak 13) memakai, merawat, dan mengamankan alat kerja,
tetap; atau fasilitas kerja, dan aset KAI Properti sesuai ketentuan
d. Upah pokok dan tunjangan tidak tetap. KAI Properti dan itikad baik;
(3) Upah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dicantumkan 14) menjaga dan mengamankan data, informasi, dan
dalam LPP. dokumen KAI Properti baik selama menjadi Pekerja
(4) Pajak Penghasilan (PPh 21) atas Upah Pekerja PKWT maupun setelah di luar Hubungan Kerja;
ditanggung oleh KAI Properti. 15) memelihara ketertiban, keamanan, dan kebersihan
(5) KAI Properti memberikan pelindungan Upah kepada Pekerja lingkungan kerja;
PKWT sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, 16) melaporkan data diri dan keluarga sesuai ketentuan
Peraturan Perusahaan, PKWT ini, dan ketentuan lain yang di KAI Properti;
berlaku di KAI Properti. 17) merahasiakan Upah yang diterima kepada pihak
manapun dan yang berwenang memberikan
Pasal 7 informasi terkait Upah hanya satuan organisasi yang
Upah Lembur membidangi sumber daya manusia;
18) melaksanakan kode etik KAI Properti;
(1) KAI Properti memberikan upah lembur atas pelaksanaan 19) melaksanakan prosedur keselamatan dan
Pekerjaan di luar waktu kerja sebagaimana dimaksud pada menggunakan alat pelindung diri sesuai ketentuan
Pasal 5 ayat (1) dan/atau pada hari libur nasional sesuai KAI Properti;
ketentuan peraturan perundang-undangan. 20) melaporkan setiap potensi bahaya;
(2) Pekerja PKWT yang tidak menerima upah lembur atas 21) merawat dengan baik alat pelindung diri yang
pelaksanaan Pekerjaan di luar waktu kerja dan/atau hari disediakan KAI Properti;
libur nasional sebagaimana dimaksud pada Pasal 5 ayat (1) 22) menjaga citra atau nama baik KAI Properti;
diberikan hari libur pengganti sesuai kebijakan yang berlaku 23) memberikan pelayanan prima kepada pengguna jasa
pada KAI Properti. baik internal dan eksternal;
24) menjaga rahasia KAI Properti;

KETENTUAN UMUM PKWT


PT KA Properti Manajemen
Stasiun Sawah Besar Lt Dasar, Jl. Samanhudi – Sawah Besar Jakarta Pusat
Telepon: (021) 345 1040, Faksmil: (021) 345 1087.
Halaman 2 dari 5
25) mengikuti pemeriksaan kesehatan sesuai ketentuan patut diketahui atau patut diduga karena posisi
KAI Properti; jabatannya;
26) berperan aktif memberikan masukan dan saran 30) melakukan tindakan yang berpotensi menimbulkan
untuk mewujudkan perbaikan KAI Properti secara bahaya; dan
berkelanjutan; 31) memberikan keterangan palsu atau tidak sebenarnya
27) menghadiri panggilan pemeriksaan dugaan pada saat pemeriksaan disiplin pekerja.
Pelanggaran Disiplin; dan
28) berbagi pengetahuan dengan pekerja KAI Properti
lainnya. Pasal 11
b. Pekerja PKWT dilarang: Sanksi
1) merokok di tempat kerja dan lingkungan kerja (1) KAI Properti akan mengenakan sanksi kepada Pekerja PKWT
lainnya yang bukan area merokok; yang melanggar seluruh atau sebagian ketentuan dalam
2) menghalangi atasan atau pimpinan yang berwenang PKWT ini dan/atau melakukan perbuatan yang masuk dalam
dalam menjalankan tugas memelihara keamanan kategori pelanggaran disiplin sebagaimana diatur dalam
dan ketertiban di lingkungan kerja/lingkungan Peraturan Perusahaan.
perusahaan; (2) Jenis sanksi kepada Pekerja PKWT sebagaimana dimaksud
3) menyebarkan berita bohong melalui media luring pada ayat (1) mengacu ketentuan dalam Peraturan
dan/atau daring; Perusahaan.
4) menginformasikan Upah kepada rekan kerja atau (3) Prosedur pemeriksaan atas perbuatan yang masuk dalam
pihak lain secara tidak sah; kategori pelanggaran disiplin sebagaimana dimaksud pada
5) meninggalkan tempat kerja pada waktu jam kerja ayat (1) dan prosedur penjatuhan sanksi sebagaimana
tanpa ijin atasan; dimaksud pada ayat (2) mengacu ketentuan dalam
6) menggunakan fasilitas KAI Properti bukan untuk Peraturan Perusahaan atau ketentuan lain yang berlaku
kepentingan KAI Properti sebagaimana mestinya; pada KAI Properti.
7) memiliki Hubungan Kerja dengan pihak lain yang (4) Mengenai prosedur dan kewenangan pemberian sanksi
tidak sesuai dengan ketentuan KAI Properti; merupakan sepenuhnya hak KAI Properti yang harus
8) melakukan kegiatan bisnis pribadi di lingkungan KAI dipatuhi oleh Pekerja PKWT.
Properti atau di luar lingkungan KAI Properti yang
mempunyai dampak langsung kepada KAI Properti; Pasal 12
9) menyebarkan atau mendukung ajaran yang dianggap Ganti Rugi
sesat oleh Pemerintah; (1) Dalam hal Pekerja PKWT menyebabkan kerugian kepada
10) melakukan perbuatan asusila dan/atau perbuatan KAI Properti dan/atau menimbulkan kerugian kepada pihak
yang bertentangan dengan norma yang berlaku di lain yang memberikan implikasi timbulnya kewajiban yang
masyarakat; merugikan KAI Properti, maka Pekerja PKWT wajib
11) menggunakan dan/atau mengedarkan narkotika, memberikan ganti rugi atas setiap kerugian yang diderita
psikotropika, dan zat adiktif lainnya yang KAI Properti.
bertentangan dengan ketentuan peraturan (2) KAI Properti berhak melakukan pemotongan Upah, uang
perundang-undangan; kompensasi, dan penghasilan lain yang diterima dari KAI
12) meminum minuman keras di tempat kerja; Properti guna pengembalian kerugian yang diderita KAI
13) menyimpan data dan dokumen KAI Properti di luar Properti.
kantor dan/atau pada perangkat elektronik yang (3) Kewajiban untuk memberikan ganti rugi sebagaimana
bukan milik KAI Properti; dimaksud pada ayat (1) dan pembayaran ganti rugi dari
14) membuat perjanjian dengan pihak lain dan Pekerja PKWT tidak menghapus kewenangan KAI Properti
mengatasnamakan KAI Properti yang tidak sesuai untuk melakukan proses hukum sesuai ketentuan peraturan
dengan ketentuan di KAI Properti; perundang-undangan.
15) membuat perjanjian dengan pihak lain yang tidak
sesuai dengan ketentuan di KAI Properti; Pasal 13
16) melakukan tindak pidana pelanggaran yang Kerahasiaan
merugikan KAI Properti;
17) dengan sengaja melakukan tindak pidana kejahatan; (1) PARA PIHAK akan tetap menjaga kerahasiaan keberadaan,
18) melakukan pelanggaran setiap ketentuan yang telah sifat, dan isi dari Dokumen-Dokumen PKWT ini
ditetapkan KAI Properti; dan negosiasi-negosiasi antara PARA PIHAK, PARA PIHAK
19) melakukan tindakan dan/atau perbuatan yang dapat juga akan menjaga kerahasiaan dari sebagian atau seluruh
mencemarkan citra KAI Properti; informasi yang mereka terima mengenai satu sama lain
20) menjadi anggota organisasi terlarang; sejauh informasi tersebut tidak diketahui atau tidak tersedia
21) ikut serta dalam kegiatan politik praktis; untuk umum atau masing-masing Pihak lainnya secara
22) melakukan kegiatan kampanye dan/atau tegas dan tertulis tidak mengizinkan keterbukaan informasi
memberikan dukungan secara terbuka dalam dan/atau data yang disediakan selama pekerjaan
kegiatan pemilihan umum; berlangsung.
23) melakukan perbuatan dan/atau tindakan yang secara (2) Keterbukaan Informasi Rahasia oleh suatu Pihak
langsung maupun tidak langsung dapat dimaknai berdasarkan ketentuan suatu panggilan atau perintah yang
sebagai bentuk dukungan dalam pemilihan umum; sah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,
24) berkelahi dengan sesama Pekerja; bukan merupakan suatu pelanggaran terhadap ketentuan
25) melakukan perbuatan sewenang-wenang kepada Pasal ini dengan ketentuan Pihak tersebut dengan segera
bawahan dan/atau rekan kerja lain; memberitahukan kepada Pihak lain secara tertulis mengenai
26) dengan sengaja melakukan perbuatan yang dapat adanya, ketentuan, dan kondisi yang terdapat di
merugikan KAI Properti; permintaan tersebut.
27) melakukan pencurian dan/atau penggelapan aset, (3) Seluruh Informasi Rahasia KAI Properti, termasuk namun
uang, dan/atau kekayaan KAI Properti; tidak terbatas pada rekaman, data, catatan, dokumen dan
28) melakukan penyalahgunaan kewenangan Jabatan; informasi nyata yang disediakan oleh KAI Properti kepada
29) menerima pemberian berupa uang atau barang yang Pekerja PKWT, terkait dengan Pekerjaan dan seluruh
besarannya melebihi ketentuan peraturan salinan, pencetakan kembali, pemroduksian kembali, atau
perundang-undangan yang berlaku dari Pekerja penerjemahan daripadanya yang dibuat dan disimpan oleh
maupun orang lain yang dengan pemberian tersebut Pekerja PKWT dengan segera dikembalikan atau setelah
berakhirnya PKWT ini.

KETENTUAN UMUM PKWT


PT KA Properti Manajemen
Stasiun Sawah Besar Lt Dasar, Jl. Samanhudi – Sawah Besar Jakarta Pusat
Telepon: (021) 345 1040, Faksmil: (021) 345 1087.
Halaman 3 dari 5
c. Pekerja PKWT dikenakan sanksi sesuai ketentuan
Pasal 14 dalam PKWT dan/atau Peraturan Perusahaan;
Pengunduran Diri d. Pekerja PKWT tidak melaksanakan Pekerjaan sesuai
dengan syarat-syarat yang ditentukan oleh KAI
(1) Apabila Pekerja PKWT mengundurkan diri, Pekerja PKWT Properti
harus mengajukan surat permohonan pengunduran diri e. Pekerja PKWT mengundurkan diri atas permintaan
secara tertulis dalam waktu paling singkat 30 (tiga puluh) sendiri;
hari sebelum tanggal mulai pengunduran diri dengan f. Pekerja PKWT berhenti tanpa alasan yang jelas;
menyebutkan alasan pengunduran diri kepada KAI Properti. g. ruang lingkup Pekerjaan dalam PKWT telah selesai;
(2) Pekerja PKWT yang mengundurkan diri dilarang memiliki h. Pekerja PKWT lolos program pengadaan pekerja KAI
hubungan kerja dengan Pihak Lain, apabila: Properti sebelum jangka waktu Perjanjian berakhir;
a. tanggal pengunduran diri belum berlaku efektif; i. terjadi keadaan kahar yang mengakibatkan KAI
b. semua fasilitas, atribut, data, dokumen, dan/atau Properti harus melakukan pengakhiran PKWT;
seragam yang diterima oleh Pekerja PKWT belum dan/atau
dikembalikan kepada KAI Properti; dan/atau j. Pekerja PKWT meninggal dunia.
c. segala kewajiban Pekerja PKWT belum diselesaikan. (2) Dalam hal pengakhiran PKWT terjadi disebabkan oleh
keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c,
huruf d, huruf e, dan huruf f maka Pekerja PKWT wajib
Pasal 15 membayar ganti rugi kepada KAI Properti sebesar Upah
Uang Kompensasi Pekerja PKWT sampai batas waktu berakhirnya jangka
waktu PKWT.
(1) KAI Properti memberikan uang kompensasi kepada Pekerja (3) Dalam hal pengakhiran PKWT terjadi disebabkan oleh
PKWT pada saat berakhirnya PKWT. keadaan kahar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
(2) Uang kompensasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) i maka KAI Properti tidak mempunyai kewajiban membayar
diberikan kepada Pekerja PKWT yang telah mempunyai ganti rugi dalam bentuk apapun kepada Pekerja PKWT;
masa kerja paling sedikit 1 (satu) bulan secara terus (4) Dalam hal PKWT ini berakhir, Pekerja PKWT harus
menerus. mengembalikan seluruh dokumen KAI Properti dalam
(3) Apabila PKWT diperpanjang, uang kompensasi diberikan bentuk tertulis atau salinan lunak, kunci milik KAI Properti,
saat selesainya jangka waktu PKWT sebelum perpanjangan aset KAI Properti, inventaris KAI Properti, atribut, kartu
dan terhadap jangka waktu perpanjangan PKWT, uang identitas pekerja, dan seragam kerja yang telah diterima
kompensasi berikutnya diberikan setelah perpanjangan dari KAI Properti dan semua hal yang diterima oleh Pekerja
jangka waktu PKWT berakhir atau selesai. PKWT yang menurut ketentuan atau sifatnya harus
(4) KAI Properti mempunyai hak penuh melakukan pemotongan dikembalikan kepada KAI Properti.
uang kompensasi guna pembayaran kewajiban Pekerja (5) Apabila PKWT ini berakhir maka Pekerja PKWT wajib untuk
PKWT kepada KAI Properti. menyerahkan dan memberitahukan segera kepada KAI
Properti seluruh informasi berkenaan dengan penerimaan,
Pasal 16 perolehan, rancangan, pengembangan, perbaikan materi
Kuasa Pemotongan Penghasilan dan rahasia dagang yang bersifat hak cipta kepada KAI
(1) Dengan ditandatanganinya PKWT ini, Pekerja PKWT Properti.
memberikan kuasa yang tidak dapat dicabut kembali (6) Pengembalian dan penyerahan sebagaimana dimaksud
kepada KAI Properti untuk melakukan pemotongan pada ayat (4) dan (5) harus dilakukan paling lambat 3 (tiga)
penghasilan Pekerja PKWT baik dalam bentuk Upah, hari sejak berakhirnya PKWT ini.
pendapatan nonupah, dan/atau penghasilan lainnya untuk (7) Atas pemutusan dan/atau berakhirnya PKWT berdasarkan
Pembayaran: PKWT ini, Pekerja PKWT menyatakan tidak akan melakukan
a. denda; gugatan, tuntutan, dan klaim dalam bentuk apapun kepada
b. ganti rugi; KAI Properti.
c. uang muka Upah; (8) Pekerja PKWT membebaskan KAI Properti dari segala
d. sewa rumah, bangunan, dan/atau aset milik KAI bentuk gugatan, tuntutan dan/atau klaim Pihak Ketiga atas
Properti yang disewakan KAI Properti kepada berakhirnya PKWT ini.
Pengusaha;
e. utang atau cicilan utang Pekerja PKWT;
f. cicilan/pengembalian biaya pelatihan yang menjadi Pasal 18
beban Pekerja PKWT; Perubahan, Perpanjangan, dan Pembaruan
g. cicilan/pengembalian biaya sertifikasi profesi yang
menjadi beban Pekerja PKWT; dan/atau (1) Perubahan atas persyaratan dalam PKWT ini hanya dapat
h. kelebihan pembayaran Upah dan/atau penghasilan dilakukan atas dasar kesepakatan PARA PIHAK.
lainnya. (2) PKWT ini dapat diperpanjang dan/atau dilakukan
(2) Pemotongan penghasilan Pekerja PKWT sebagaimana pembaruan berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK.
dimaksud pada ayat (1) dilakukan berdasarkan perhitungan (3) Perpanjangan dan/atau pembaruan PKWT sebagaimana
dan dokumen/catatan yang ada pada KAI Properti. dimaksud pada ayat (2) dilakukan berdasarkan dan
(3) Pemotongan penghasilan Pekerja PKWT sebagaimana sepanjang dimungkinkan sesuai ketentuan peraturan
dimaksud pada ayat (2) dilakukan KAI Properti tanpa perlu perundang-undangan.
persetujuan dari Pekerja PKWT.
(4) KAI Properti akan memberitahukan setiap pemotongan Pasal 19
penghasilan Pekerja PKWT yang telah dilakukan melalui Pelaksanaan PKWT
alamat surel Pekerja PKWT.
(1) Perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal yang ditetapkan
dalam LPP.
Pasal 17 (2) Waktu pelaksanaan PKWT adalah sesuai dengan jangka
Berakhirnya Perjanjian waktu yang ditentukan dalam LPP.

(1) PKWT ini berakhir apabila:


a. Jangka waktu PKWT berakhir dan tidak diperpanjang;
b. Ruang lingkup Pekerjaaan telah dinyatakan selesai
oleh KAI Properti;

KETENTUAN UMUM PKWT


PT KA Properti Manajemen
Stasiun Sawah Besar Lt Dasar, Jl. Samanhudi – Sawah Besar Jakarta Pusat
Telepon: (021) 345 1040, Faksmil: (021) 345 1087.
Halaman 4 dari 5
untuk menyelesaikan sengketa melalui prosedur
Pasal 20 penyelesaian perselisihan hubungan industrial sesuai
Penilaian Kinerja ketentuan peraturan perundang-undangan, dengan domisili
hukum sebagaimana yang ditentukan di dalam LPP
(1) Dalam melaksanakan tugasnya Pekerja PKWT bertanggung
jawab secara langsung kepada pejabat yang ditunjuk KAI Pasal 24
Properti sebagaimana ditentukan dalam LPP. Itikad Baik
(2) Pejabat yang ditunjuk KAI Properti sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berwenang melakukan penilaian kinerja (1) Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
Pekerja PKWT sesuai ketentuan dalam Peraturan berdasarkan PKWT ini, Pekerja PKWT setuju untuk
Perusahaan dan ketentuan mengenai penilaian kinerja yang melaksanakannya dengan seluruh kemampuan terbaiknya
berlaku di KAI Properti. dan melaksanakan dengan itikad baik dan mematuhi
(3) KAI Properti berwenang melakukan pengawasan terhadap seluruh peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh KAI
pelaksanaan PKWT oleh Pekerja PKWT untuk Properti.
mengendalikan mutu (quality control) yang dilakukan oleh (2) Pekerja PKWT setuju untuk melaksanakan setiap ketentuan
pejabat dari KAI Properti sebagaimana ditetapkan dalam dalam PKWT ini dan seluruh dokumen pendukungnya
LPP. dengan jujur dan penuh rasa tanggung jawab.

Pasal 21 Pasal 25
Keadaan Kahar Perlindungan Terhadap Pengalihan Alih Daya

(1) Yang dapat digolongkan sebagai keadaan kahar (Force (1) Dalam hal Pekerja PKWT dipekerjakan oleh KAI Properti
Majeure) yaitu, kebijakan Pemerintah setempat, untuk melaksanakan Pekerjaan alih daya, maka pada saat
pemberontakan, krisis energi/bahan bakar, revolusi/huru- terjadi pengalihan perusahaan alih daya dari KAI Properti
hara, keadaan politik, bencana alam, pandemi, gempa kepada perusahaan lain, KAI Properti akan menyampaikan
bumi, kebakaran yang mempengaruhi pelaksanaan hak-hak pekerja alih daya kepada perusahaan alih daya
Pekerjaan. yang baru.
(2) Bila terjadi Keadaan Kahar, PIHAK yang terkena Keadaan (2) KAI Properti tidak bertanggung jawab atas keterangan yang
Kahar wajib memberitahukan kepada PIHAK lainnya secara tidak benar atau terdapat unsur penipuan dalam
tertulis dengan disertai pernyataan tertulis dari pihak yang keterangan pengalaman kerja yang dibuat oleh pihak lain.
berwenang atau Pemerintah setempat paling lambat 7
(tujuh) hari kerja setelah terjadinya Keadaan Kahar. Pasal 26
(3) Apabila pemberitahuan dari PIHAK yang terkena Keadaan Hukum Yang Mengatur
Kahar melewati batas waktu sebagaimana dimaksud dalam
ayat (2), maka kejadian tersebut dianggap tidak pernah Setiap ketentuan dalam PKWT dan Dokumen Pendukung PKWT
ada dan PIHAK yang bersangkutan harus tetap harus ditafsirkan sesuai dengan dan diatur oleh hukum Negara
melaksanakan kewajiban sebagaimana mestinya. Republik Indonesia.
(4) Apabila terjadi kegagalan pelaksanaan Pekerjaan atau
pembayaran Harga Pekerjaan, yang disebabkan Keadaan
Kahar, maka keterlambatan tersebut karenanya tidak
dianggap sebagai kesalahan/kelalaian PARA PIHAK.
(5) Dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak diterimanya Disetujui oleh,
pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
PARA PIHAK harus melakukan musyawarah terkait dengan Cirebon, 02 Januari 2023
kelanjutan pelaksanaan Perjanjian.
(6) Apabila dalam musyawarah sebagaimana dimaksud pada
ayat (5) disepakati bahwa Perjanjian dilanjutkan kembali,
maka hasil kesepakatan tersebut dituangkan dalam bentuk
Adendum Perjanjian.
(7) Segala biaya dan kerugian yang diderita oleh PIHAK yang
mengalami Keadaan Kahar tidak menjadi beban dan
tanggung jawab PIHAK lainnya.
....................................................
Pasal 22
Keterpisahan

Dalam hal suatu ketentuan dalam PKWT ini dinyatakan tidak sah
atau tidak dapat diberlakukan secara hukum, baik secara
keseluruhan maupun sebagian, maka ketidaksahan atau
ketidakberlakuan tersebut hanya berkaitan pada ketentuan itu
atau sebagian dari padanya, sedangkan ketentuan lainnya akan
tetap berlaku dan mempunyai kekuatan hukum secara penuh.

Pasal 23
Penyelesaian Perselisihan

(1) Dalam hal terjadi perselisihan antara PARA PIHAK yang


Dalam hal terjadi perselisihan antara PARA PIHAK yang
timbul berdasarkan adanya PKWT ini, PARA PIHAK
berkewajiban untuk menyelesaikan perselisihan secara
musyawarah mufakat di antara PARA PIHAK.
(2) Dalam hal penyelesaian perselisihan secara musyawarah
mufakat di antara PARA PIHAK sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tidak tercapai, maka PARA PIHAK sepakat

KETENTUAN UMUM PKWT


PT KA Properti Manajemen
Stasiun Sawah Besar Lt Dasar, Jl. Samanhudi – Sawah Besar Jakarta Pusat
Telepon: (021) 345 1040, Faksmil: (021) 345 1087.
Halaman 5 dari 5

Anda mungkin juga menyukai