Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MOHAMMAD HUSNI THAMRIN

PROSEDUR PEMBERIAN CAIRAN MELALUI INFUS PUMP

NAMA MAHASISWA : .................................................................................


NIM : .................................................................................
TANGGAL : .................................................................................

A. PENGERTIAN: Pompa infus secara elektronik adalah mengatur aliran larutan dan obat-obatan
intravena. Alat itu digunakan ketika laju aliran yang tepat diperlukan, misalnya ketika
memberikan larutan nutrisi orang tua total dan agen kemoterapi atau kardiovaskular.
(Abramovitz, 2015).

B. TUJUAN: Untuk menjaga kondisi pasien agar tetap terpantau dan untuk memudahkan perawat
dalam pemberian cairan infus

C. INDIKASI: Pemberian cairan melalui infus pump memiliki indikasi utama untuk memenuhi
kebutuhan cairan dan elektrolit pada pasien yang mengalami dehidrasi, syok, atau kondisi
medis lainnya yang memerlukan terapi cairan intravena. Namun, perlu mempertimbangkan
beberapa kontraindikasi agar pemberian cairan ini tidak menimbulkan risiko tambahan pada
pasien. Misalnya, pasien dengan kondisi hipervolemia, gagal jantung kongestif, atau edema
paru akut sebaiknya tidak mendapatkan pemberian cairan secara agresif melalui infus pump.

D. KONTRA INDIKASI: Pemberian cairan secara berlebihan pada pasien yang tidak
memerlukan terapi cairan intravena dapat mengakibatkan komplikasi serius, seperti
edema paru akut yang dapat berujung pada kematian. Oleh karena itu, sebelum
memutuskan untuk memberikan terapi cairan intravena melalui infus pump, penting
untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi pasien. Faktor indikasi dan
kontraindikasi harus diperhatikan dengan cermat oleh tim medis yang merawat pasien,
agar keputusan pemberian cairan melalui infus pump dapat diambil secara tepat sesuai
dengan kebutuhan dan keamanan pasien.
No. ASPEK YANG DINILAI NILAI KET
0 1 2
A. Persiapan Alat
1. Sarung tangan bersih
2. Kapas alcohol
3. Infus pump
4. Cairan infus sesuai kebutuhan seperti Nacl
5. Obat IV yang dibutuhkan seperti gentamicin
6. Stiker label dan alat tulis
7. Tiang infus
B. Fase Pra Interaksi
1. Cek dokumentasi/data klien
2. Cuci tangan
C. Fase Orientasi
1. Berikan salam dan panggil klien nama klien
2. Menjelaskan tujuan, prosedur dan lama tindakan
D. Fase Kerja
1. Memberi kesempatan pada klien untuk bertanya
2. Menanyakan kesediaan klien
3. Menjaga privacy klien
4. Memposisikan klien
5. Gunakan sarung tangan bersih
6. Pasang pompa infus pada tiang infus, menghubungkan dengan
sumber listrik
7. Hitung konsentrasi, dosis, dan kecepatan pompa infus yang
dibutuhkan
8. Tempelkan label berisi informasi obat dan konsentrasi pada
flash infus
9. Isi set infus dengan larutan infus. Pastikan tidak ada
gelembung udara
10. Tutup klem selang infus dan pastikan posisi klem di bawah
pompa
11. Sambungkan set infus ke akses intravena
12. Buka pintu pompa, pasang set infus pada pompa, dan tutup
pintu kembali
13. Buka klem infus
14. Pasang sensor tetesan pada chamber set infus diantara level
cairan dan keluarnya tetesan
15. Nyalakan infus pump dengan menekan tombol power
16. Pilih jenis infus set yang digunakan
17. Masukkan target jumlah cairan yang akan dimasukkan
(D.Limit)
18. Masukkan kecepatan cairan per jam (ml/h) sesuai saran
19. Tekan tombol start
20. Jika infus pump telah beroperasi, maka akan ada indikator
pada monitor pompa. Jika alarm berbunyi atau indikator tidak
bergerak, periksa apakah selang tersumbat / klem atau belum
terbuka / penempatan selang kurang sempurna
E. Fase Terminasi
1. Evaluasi hasil yang dicapai (Subyektif dan Obyektif)
2. Beri reinforcement positif pada klien
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Mengakhiri pertemuan dengan baik
5. Cuci tangan
F. Fase Dokumentasi
1. Kondisi klien, waktu pemberian, dosis cairan

Penilaian :
0 : Tidak Dilakukan
1 : Dilakukan tetapi
tidak tepat 2 :
Dilakukan dengan
tepat

Jumlah Yang
x 100
Dilakukan Jumlah =
Penguji
Prosedur Kerja

(…………………………….
)
DAFTAR PUSTAKA

Wibowo, N. A. dkk. (2021). Modul Praktikum Keperawatan Kritis 3. Program Studi S1 Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan. Surabaya: UMS Surabaya.
http://teknokes.poltekkesdepkes-sby.ac.id/index.php/Teknokes/article/view/1/9

Anda mungkin juga menyukai