Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

2.1 Latar Belakang


Tipe data yang disebutkan, "prosedur" dan "fungsi", sebenarnya bukan tipe
data, tetapi konstruksi bahasa atau mekanisme yang digunakan dalam
pemrograman. Tipe data merujuk pada jenis nilai yang dapat disimpan dan
dioperasikan dalam program. Namun, dalam beberapa bahasa pemrograman
seperti Pascal, ada konsep tipe data "procedure" yang dapat digunakan untuk
mendefinisikan blok kode yang dapat dipanggil tanpa mengembalikan nilai.
Secara umum, tipe data ini digunakan untuk membuat subrutin atau blok kode
yang dapat digunakan kembali.
Sementara itu, "fungsi" adalah tipe data yang mengembalikan nilai. Dalam
bahasa pemrograman seperti Pascal, C, C++, atau Python, Anda dapat
mendefinisikan fungsi yang menerima argumen sebagai input, melakukan operasi
tertentu, dan mengembalikan nilai sebagai hasil eksekusi. Jadi, tipe data
sebenarnya adalah kategori nilai seperti angka bulat, angka desimal, karakter,
boolean, array, struktur, dan sebagainya. Prosedur dan fungsi, di sisi lain, adalah
konstruksi bahasa atau mekanisme yang digunakan untuk mengorganisir dan
mengelola kode dalam program.

2.2 Tujuan
Setelah menjalankan praktikum pada modul kali ini mahasiswa diharapkan
dapat:
1. Mengerti dan memhami tentang tipe data procedure dan function
2. Mengerti dan memahami tentang fungsi tipe data procedure dan function
3. Melakuan pemrograman tentang gtipe data procedure dan function dalam
bahasa C++
4. Mengenal procedure dan function pada bahasa pemrograman C
5. Dapat mengunakan procedure dan function dalam pemrograman bahasa C
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Devinisi Tipe Data, Procedur, Function


Tipe data, prosedur, dan fungsi adalah konsep-konsep penting dalam
pemrograman yang digunakan untuk mengorganisasi dan mengelola data dan
tindakan di dalam program. Berikut adalah latar belakang singkat mengenai tipe
data, prosedur, dan fungsi.
2.2 Devinisi Tipe Data
Tipe Data: Tipe data adalah konsep fundamental dalam pemrograman yang
menggambarkan jenis nilai yang dapat disimpan dalam variabel atau konstanta
dalam suatu program. Tipe data menentukan ukuran memori yang diperlukan
untuk menyimpan nilai, serta operasi yang dapat dilakukan terhadap nilai tersebut.
Setiap tipe data memiliki aturan dan batasan tertentu yang mempengaruhi cara
nilai-nilai tersebut diwakili dan dioperasikan. Misalnya, tipe data angka bulat
hanya dapat menyimpan bilangan bulat tanpa bagian desimal, sedangkan tipe data
angka desimal dapat menyimpan bilangan pecahan. Tipe data juga dapat
mempengaruhi validasi data, penggunaan memori, dan efisiensi program. Dalam
pemrograman, pemilihan tipe data yang tepat sangat penting untuk memastikan
integritas data, penggunaan memori yang efisien, dan performa yang baik.
Pemrograman umumnya menyediakan beberapa tipe data bawaan, seperti
integer, float, character, boolean, dan string. Selain itu, bahasa pemrograman
sering memungkinkan penggunaan tipe data yang lebih kompleks seperti array,
struktur, kelas, atau tipe data kustom yang ditentukan pengguna. Dalam deklarasi
variable atau konstanta, tipe data biasanya ditentukan untuk memberikan
informasi kepada kompiler atau interpreter tentang jenis data yang akan
digunakan dan memungkinkan pengecekan kesalahan dan validasi saat kompilasi
atau runtime.

2.3 Devinisi Procedur


Prosedur: Prosedur adalah serangkaian pernyataan yang diberi nama dan
dapat dipanggil dari bagian lain dalam program. Tujuan utama prosedur adalah
untuk mengelompokkan beberapa pernyataan menjadi satu blok kode yang dapat
digunakan kembali dan dieksekusi secara berulang. Prosedur dapat menerima
argumen sebagai masukan dan menghasilkan keluaran. Mereka membantu dalam
memecah program menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan terorganisir
sehingga mudah dipahami dan dipelihara.

2.4 Devinisi Function


Fungsi: Fungsi mirip dengan prosedur dalam hal bahwa mereka juga
merupakan serangkaian pernyataan yang diberi nama. Namun, perbedaan utama
antara prosedur dan fungsi adalah bahwa fungsi mengembalikan nilai sebagai
hasil eksekusi, sedangkan prosedur tidak. Fungsi digunakan untuk melakukan
operasi tertentu dan mengembalikan hasil ke pemanggil. Mereka juga dapat
menerima argumen sebagai input. Fungsi sangat membantu dalam membuat kode
yang modular, dapat digunakan kembali, dan memisahkan logika program yang
berbeda.

2.5 Jenis-jenis Tipe Data, Prosedur, Function


Jenis-jenis tipe data, prosedur, dan fungsi dapat bervariasi tergantung pada
bahasa pemrograman yang digunakan. Namun, di sini saya akan menyebutkan
beberapa jenis umum dari ketiga konsep ini

2.6 Jenis-jenis Tipe Data:


a. Angka bulat (integer): Tipe data untuk menyimpan bilangan bulat, seperti 1,
2, -3, dan sebagainya.
b. Angka desimal (float atau double): Tipe data untuk menyimpan bilangan
pecahan atau bilangan desimal, seperti 3.14, 2.71828, dan sebagainya.
c. Karakter (character): Tipe data untuk menyimpan satu karakter, seperti 'A',
'b', '@', dan sebagainya.
d. Boolean: Tipe data untuk menyimpan nilai kebenaran, yaitu true atau false.
e. String: Tipe data untuk menyimpan urutan karakter, seperti "hello", "world",
dan sebagainya.
f. Array: Tipe data untuk menyimpan kumpulan elemen dengan tipe data yang
sama, seperti array bilangan bulat atau array string.
g. Struktur (struct atau record): Tipe data untuk menggabungkan beberapa tipe
data menjadi satu entitas yang lebih besar, seperti struktur data yang terdiri dari
beberapa atribut.

2.7 Jenis-jenis Prosedur:


a. Prosedur tanpa argumen: Prosedur yang tidak menerima argumen sebagai
input.
b. Prosedur dengan argumen: Prosedur yang menerima satu atau lebih
argumen sebagai input untuk digunakan dalam prosesnya.
c. Prosedur tanpa nilai balik: Prosedur yang tidak mengembalikan nilai atau
hasil.
d. Prosedur dengan nilai balik: Prosedur yang mengembalikan nilai atau hasil
setelah menjalankan operasi atau perhitungan tertentu.

2.8 Jenis-jenis Fungsi:


a. Fungsi tanpa argumen: Fungsi yang tidak menerima argumen sebagai input.
b. Fungsi dengan argumen: Fungsi yang menerima satu atau lebih argumen
sebagai input untuk digunakan dalam perhitungan atau operasinya.
c. Fungsi tanpa nilai balik: Fungsi yang tidak mengembalikan nilai atau hasil.
d. Fungsi dengan nilai balik: Fungsi yang mengembalikan nilai atau hasil
setelah menjalankan operasi atau perhitungan tertentu.
Perlu diperhatikan bahwa konsep dan fitur yang tersedia dalam bahasa
pemrograman dapat berbeda. Jenis-jenis tipe data, prosedur, dan fungsi yang
disebutkan di atas hanya contoh umum yang dapat ditemukan dalam banyak
bahasa pemprograman.

2.9 Kegunaan Tipe Data


1. Organisasi dan representasi data: Tipe data memungkinkan
pengorganisasian dan representasi yang terstruktur dari data dalam program.
Mereka memungkinkan penyimpanan dan manipulasi nilai-nilai yang relevan
dengan cara yang sesuai.
2. Validasi dan keamanan data: Dengan menggunakan tipe data yang tepat,
Anda dapat memvalidasi data yang dimasukkan ke dalam program Anda. Tipe
data memastikan bahwa data yang digunakan sesuai dengan aturan yang telah
ditentukan, sehingga meningkatkan keamanan dan keandalan program.
3. Pengoptimalan penggunaan memori: Tipe data yang efisien memungkinkan
penggunaan memori yang lebih optimal. Dengan memilih tipe data yang tepat,
Anda dapat menghemat ruang memori dan meningkatkan kinerja program.

2.10 Kegunaan Prosedur


1. Reusabilitas dan modularitas: Prosedur memungkinkan Anda untuk
mengelompokkan serangkaian pernyataan menjadi satu blok kode yang dapat
digunakan kembali. Ini mempromosikan reusabilitas dan modularitas kode,
sehingga mengurangi duplikasi dan memudahkan pemeliharaan program.
2. Pengorganisasian logika program: Dengan menggunakan prosedur, Anda
dapat memecah program menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan terorganisir.
Ini membantu dalam memahami dan mengelola logika program yang kompleks
dengan cara yang lebih terstruktur.
3. Peningkatan keterbacaan: Prosedur membantu meningkatkan keterbacaan
kode. Dengan memberikan nama yang sesuai kepada prosedur, program menjadi
lebih mudah dipahami dan diikuti oleh pengembang lain atau oleh diri sendiri
pada masa yang akan datang.

2.11 Kegunaan Fungsi


1. Pengembalian nilai: Fungsi memungkinkan Anda untuk melakukan operasi
tertentu dan mengembalikan nilai sebagai hasil eksekusi. Ini memungkinkan
penggunaan nilai hasil perhitungan atau operasi untuk digunakan di tempat lain
dalam program.
2. Modularitas dan reusabilitas: Sama seperti prosedur, fungsi juga dapat
digunakan untuk membagi program menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan
terorganisir. Fungsi yang baik dirancang dan terdefinisi dengan baik dapat
digunakan kembali di berbagai bagian program.
3. Peningkatan keterbacaan: Penggunaan fungsi yang baik dapat meningkatkan
keterbacaan kode, karena fungsinya dapat diberi nama yang bermakna. Dengan
menggunakan fungsi, logika program menjadi lebih terorganisir dan lebih mudah
dipahami.
Dalam rangka membangun program yang efisien, terstruktur, dan mudah
dipelihara, pemilihan tipe data yang tepat, penggunaan prosedur yang terorganisir,
dan definisi fungsi yang baik sangat penting. Mereka membantu dalam mengatur
data dan logika program dengan cara yang terstruktur, meningkatkan reusabilitas,
dan memfasilitasi pemelih

Anda mungkin juga menyukai