25 Oktafia Nur Aeni 19108244036 UAS
25 Oktafia Nur Aeni 19108244036 UAS
Disusun oleh :
6F
2022
EHJEJEJ (Fitri, 2021)
PENDAHULUAN
Salah satu upaya atau langkah pemerintah Indonesia dalam menjawab tantangan
globalisasi adalah privatisasi pendidikan. Privatisasi pendidikan ini melepaskan lembaga
pendidikan untuk tidak lagi menerima subsidi dana dari pemerintah dan mengharuskan
lembaga tersebut mencari sumber-sumber pendanaan sendiri. Hal tersebut telah mendorong
munculnya kompetisi antara lembaga-lembaga pendidikan untuk menerapkan praktek bisnis.
Wahono, 2001:97, dalam Rohman et.al., 2014).
PEMBAHASAN
Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam menciptakan generasi yang dapat
membawa perubahan di masa yang akan datang. Dengan tujuan pendidikan yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa baik secara jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai
yang ada dalam masyarakat dan kebudayaanya. (Savas, 1987 dalam Daulay, 2014)
mendefinisikan privatisasi sebagai tindakan mengurangi peran pemerintah atau meningkatkan
peran swasta khususnya dalam aktifitas yang menyangkut kepemilikan atas aset-aset. (Verger,
et.al., 2016) Privatisasi pendidikan merupakan proses dengan memindahkan sektor privat
kedalam organisasi dan partisipasi individu dalam kegiatan pendidikan. Privatisasi juga
merujuk pada pendidikan tinggi yang didalamnya tidak ada peran pemerintah. Hal tersebut
menjadikan jual beli dalam dunia pendidikan, kompetisi, eksploritasi dalam pasar dan
berorientasi pada keuntungan politik (Scheffer et.al., 2015). Privatisasi pendidikan ini
membawa implikasi hak dan kewajiban institusi pendidikan terutama pendidikan tinggi
mengatur pengelolaannya sendiri termasuk mencari sumber pendapatan guna menghidupi diri.
Dalam (Tholani,2013) Akibat dari privatisasi pendidikan yaitu penyelenggaraan pendidikan
yang semula tanggung jawab utama pemerintah, diserahkan kepada pihak swasta.
Adanya privatisasi pendidikan ini mengakibatkan rakyat harus mengeluarkan biaya yang
besar jika ingin mengecap pendidikan, terutama pendidikan tinggi. Privatisasi pendidikan juga
dapat menghilangkan partisipasi publik (Altbach, 1999).
Istilah privatisasi sangat dekat dengan pendekatan modal. Sebagai lembaga yang
berbasis modal, maka lembaga pendidikan yang telah diprivatisasi akan berhitung untung-rugi
dalam setiap aktivitasnya, seperti layaknya lembaga bisnis. Privatisasi itu memang berangkat
dari konsep liberalisme dan kapitalisme, dimana model pelayanan sudah membidik segmen
tertentu demi perputaran modal.Apabila tidak hati-hati, privatisasi pendidikan bisa juga pada
akhirnya menjadi komersialisasi pendidikan, dimana dunia pendidikan berubah menjadi lahan
bisnis yang menerapkan prinsip ekonomi: Dengan modal sesedikit mungkin untuk
menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya. Konsep BHP (yang UU-nya telah dihapuskan)
secara mudah bisa diidentikkan dengan sebuah korporasi dalam dunia bisnis, yang
menyebabkan terjadinya komersialisasi pelayanan pendidikan. Akibatnya adalah konsentrasi
institusi pendidikan akan terpecah kepada pemikiran dan kegiatan “bisnis,” yang otomatis
akan mengubah nuansa akademik secara langsung ataupun tidak langsung.
KESIMPULAN
Globalisasi memiliki memiliki pengaruh yang cukup besar dalam berbagai bidang,
salah satunya dalam bidang pendidikan. Salah satu upaya atau langkah pemerintah Indonesia
dalam menjawab tantangan globalisasi adalah privatisasi pendidikan. Privatisasi pendidikan
ini membawa implikasi hak dan kewajiban institusi pendidikan terutama pendidikan tinggi
mengatur pengelolaannya sendiri termasuk mencari sumber pendapatan guna menghidupi diri.
Kebijakan privatisasi pendidikan ini ternyata memberikan dampak negatif yaitu terjadinya
komersialisasi pendidikan tinggi, yang apabila dibiarkan terus menerus akan menumbuhkan
kapitalisasi pendidikan. Pendidikan hanya bisa diakses oleh para pemilik modal atau kapital,
sedangkan rakyat kelas bawah semakin terpinggirkan. Padahal dalam dunia pendidikan,
pembiayaan pendidikan seharusnya menjadi tanggungjawab pemerintah. Dan hal tersebut
tentunya tidak sesuai dengan privatisasi pendidikan. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa
kebijakan privatisasi pendidikan dalam pendidikan di Indonesia itu tidak diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Aruan, E. Y., Nasution, I. K., Politik, D. I., Ilmu, F., & Politik, I. (2017). POLITEIA : Jurnal
Ilmu Politik Peranan Bank Dunia terhadap Liberalisasi Pendidikan di Indonesia
Bantuan Luar Negeri rasanya Indonesia. 9(2), 75–84.
Diyanto, C., Ika Riswanti Putranti, T. Y., & Yuniningsih, T. (2021). Kebijakan Otonomi
Perguruan Tinggi Indonesia : Antara Privatisasi Dan Komersialisasi. Jurnal
Pengembangan Masyarakat Islam 14, 14(1), 1–20.
Maulana, A., & Indriati, F. (2022). Kebijakan Privatisasi Pendidikan Sebagai Dampak
Globalisasi. Jurnal Moderat, 8(1), 155–170.
Altbach, Philip G., ed. Private Prometheus: Private higher education and development in the
21st century. No. 77. Greenwood Publishing Group, 1999.
Aruan, E. Y., & Nasution, I. K. (2017). Peranan Bank Dunia Terhadap Liberalisasi
Pendidikan di Indonesia. POLITEIA: Jurnal Ilmu Politik, 9(2), 75–84.
Daulay, Nurika Khalila. "Masalah Dan Tantangan Privatisasi Pendidikan Tinggi." Jurnal
Tarbiyah 21.2 (2014).
Rohman, Arif, Achmad Dardiri, and Setya Raharja. "KEBIJAKAN POLITIK ANggArAN
PENdIdIKAN koTA YogYAkARTA." Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan 7.2 (2014).
Scheffer, Mário C., and Mario R. Dal Poz. "The privatization of medical education in Brazil:
trends and challenges." Human resources for health 13.1 (2015): 1-10.
Verger, Antoni, Clara Fontdevila, and Adrián Zancajo. The privatization of education: A
political economy of global education reform. Teachers College Press, 2016.