Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN OBSERVASI

ANGGARAN UMKM “PEMPEK PALEMBANG 7 ULU”

Dibuat untuk Memenuhi UAS Mata Kuliah Penganggaran Perusahaan F


Dosen Pengampu: Puji Endah Purnamasari,SE., MM

Disusun oleh Kelompok 12 :

1. Alia Nurhanifatun Nahrisha 200501110060


2. Muhammad Aunul Mubarok 200501110174
3. Atiyyatul Karimah 200501110223

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan observasi yang berjudul “Anggaran
UMKM Pempek Palembang 7 Ulu” ini pada tepat waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok dari
ibu Puji Endah Purnamasari,SE., MM selaku dosen pembimbing mata kuliah Penggaran
Perusahaan kelas F. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
anggaran bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Puji Endah Purnamasari,SE., MM selaku


dosen pembimbing mata kuliah Penggaran Perusahaan kelas F yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,
laporan yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan laporan ini.

Malang, 08 Desember 2022


Penyusun

Kelompok 12
A. LATAR BELAKANG UMKM

1. Sejarah Berdirinya UMKM “Pempek Palembang 7 Ulu”

Pempek adalah makanan yang terbuat dari daging ikan yang digiling lembut
yang dicampur tepung kanji atau tepung sagu, serta komposisi beberapa bahan lain
seperti telur, bawang putih yang dihaluskan, penyedap rasa, dan garam.Pempek
biasanya disajikan dengan kuah cuka yang memiliki rasa asam, manis, dan pedas.
Pempek sering disebut sebagai makanan khas Palembang. Berbicara mengenai
pempek, di kesempatan kali ini kelompok kami akan membahas secara rinci
mengenai UMKM yang berada di daerah Malang kec Sukun yang bergelut dibidang
usaha makanan yaitu “Pempek Palembang 7 Ulu”.
Pempek Palembang 7 Ulu merupakan usaha makanan yang di dirikan pada
tahun 2014 oleh sepasang suami istri yang berasal dari Jakarta, lebih tepatnya oleh
Bapak Udin dan Ibu Siti . Beliau adalah seorang perantau yang akhirnya memilih
Kota Malang untuk menjadi tempat tinggal mereka serta tempat untuk mencari
nafkah, Alasan beliau memulai usaha pempek adalah dikarenakan rata-rata keluarga
besar dari bapak Udin mempunyai usaha pempek di tempat tinggalnya yaitu
Palembang dan usaha pempek yang dibuat dari keluarga bapak Udin terkenal
mempunyai ciri khas yang unik dan lebih enak dari pada pempek yang lain.
Kemudian setelah pasangan suami istri ini memikirkan usaha apa yang cocok untuk
di rintis di Kota Malang, akhirnya mereka memilih untuk membuka usaha pempek
pada tahun 2014 yang terus berjalan sampai 2022 sekarang ini. Pempek Palembang
7 ulu ini mempunyai daya tarik tersendiri bagi pelanggan dari segi rasa yang unik
dan harga yang lumayan pas di kantong pelajar, masyarakat, secara pempek ini
dibuat langsung oleh orang Palembangnya sendiri sehingga sudah jelas tau resep
asli dari makanan khasnya.
Keluarga bapak Udin dan ibu Siti ini benar-benar merintis usaha pempek dari
0, yang awalnya hanya terkenal di kalangan daerah itu saja namun sekarang sudah
bisa di perjualbelikan lewat aplikasi online dan kemasan frozen sehingga semua
orang dari daerah jauh pun bisa mencoba pempek yang mempunyai citarasa khas
Palembang asli ini tanpa harus jauh-jauh ke tempat asal pempek di buat yaitu di
Palembang.
2. Identitas / Profil UMKM “Pempek Palembang 7 Ulu”

Berikut ini adalah data UMKM dan data Pemilik UMKM :

a. Data UMKM
Nama Usaha : Pempek Palembang 7 Ulu
Jenis usaha : Usaha Kuliner
Alamat Usaha : Perumahan SPI blok B, Kec Sukun, Kota Malang
Awal Berdiri : 2014

b. Data Pemilik UMKM


Pemilik : Ibu Siti
Alamat Rumah : Perumahan SPI blok B, Kec Sukun, Kota Malang
No. HP : 082132567825
B. PEMBAHASAN

PHasil Wawancara
Dari hasil wawancara dengan pemilik UMKM Pempek Palembang 7 Ulu yang kami
peroleh, diketahui beliau menjual pempek dengan beragam variasi. Ibu Siti tidak
mempunyai karyawan dalam mengelola usahanya ini, beliau melakukannya sendiri
yang kadang dibantu oleh anaknya yang sekarang masih duduk dibangku kuliah
sehingga tidak ada pengeluaran yang di peruntukkan untuk tenaga kerja namun
hanya untuk pembelian bahan baku dan perlengkapan saja.

Berikut biaya bahan baku untuk penjualan pempek perhari :

No Bahan baku Volume Biaya / kg Jumlah

1. Ikan 5 kg 38.000 190.000

2. Tepung kanji 3 kg 16.500 49.500

3. Telur 2 kg 30.000 60.000

4. Gula merah 3 kg 15.000 45.000

5. Cuka 2 botol 7000 14.000

6. Minyak goreng 1,5 liter 7000 7000

7. Kemasan 1 pack 20.000 20.000

8. Bumbu-bumbu 1 kg 20.000 20.000

TOTAL 405.500
Untuk pembelian bahan baku, penjualan, dan lain-lain dihitung dari bulan Oktober

Harga pempek/ porsi : 15.000

Saldo awal : 10.000.000

Biaya listrik perbulan : 100.000

Penjualan secara online : 5.000.000/ bulan

Penjualan secara offline : 4.000.000/ bulan

Total penjualan : 9.000.000

Persediaan awal : 3.500.000

Persediaan akhir : 2.500.000

Penghasilan perhari :

• Laba kotor : 500.000


• Laba bersih : 150.000
1. Anggaran UMKM “Pempek Palembang 7 Ulu” 3 bulan terakhir

a) ANGGARAN PENJUALAN

Online Offline
Bulan Unit Harga Jumlah Unit Harga Jumlah Total Penjualan
Januari 230 15000 3450000 300 15000 4500000 7950000
Februari 310 15000 4650000 280 15000 4200000 8850000
Maret 400 15000 6000000 180 15000 2700000 8700000
April 250 15000 3750000 250 15000 3750000 7500000
Mei 200 15000 3000000 200 15000 3000000 6000000
Juni 160 15000 2400000 350 15000 5250000 7650000
Juli 250 15000 3750000 200 15000 3000000 6750000
Agustus 300 15000 4500000 280 15000 4200000 8700000
September 250 15000 3750000 320 15000 4800000 8550000
Oktober 300 15000 4500000 300 15000 4500000 9000000
November 150 15000 2250000 120 15000 1800000 4050000
Desember 200 15000 3000000 250 15000 3750000 6750000
3000 45000000 3030 45450000 90450000

b) ANGGARAN PRODUKSI

Mengutamakan Stabilitas Produksi

Ikhtisar Produksi
Penjualan 1 tahun 3000
Persediaan akhir tahun 100 +
Kebutuhan 1 tahun 3100
Persediaan awal tahun 500 -
Jumlah yang harus diproduksi 2600 unit
produksi per bulan 2600
12 217 200

apabila produksi perbulan 200 unit maka kekurangannya adalah


2600 - (200x12) 200
Rencana Persediaan Persediaan Rencana
Bulan Penjualan Akhir Kebutuhan Awal Produksi
Januari 230 300 530 500 250
Februari 310 200 510 200 250
Maret 400 250 650 400 250
April 250 300 550 100 200
Mei 200 150 350 300 200
Juni 160 200 360 200 200
Juli 250 250 500 150 200
Agustus 300 400 700 200 200
September 250 100 350 250 200
Oktober 300 200 500 300 200
November 150 250 400 250 200
Desember 200 100 300 500 250
3000 100 3100 500 2600

Apabila kita merencakana rencana penjualan dalam setahun sebesar


3500
dengan pola penjualan
Triwulan I 20%
Triwulan II 30%
Triwulan III 15%
Triwulan IV 35%
Tingkat Produksi Setahun
Penjualan 3500
Persediaan Akhir 100
Kebutuhan 3600
Persediaan Awal 200
Produksi Setahun 3400

Perkiraan Penjualan
Triwulan I =20%*3500 700 satuan
Triwulan II =30%*3500 1050
Triwulan III =15%*3500 525
Triwulan IV =35%*3500 1225
3500 satuan
Batasan Minimum/Maksimum untuk produksi
Produksi normal/bulan =3400 : 12 283
Produksi maksimum/bulan =110% x 283 311
Produksi minimum/bulan =90% x 283 256
Produksi maksimum/triwulan =3 x 311 933
Produksi minimum/triwulan =3 x 256 768
Produksi Triwulan III =70% x 875 612.5 613

Skedul Produksi Penjualan Produksi


Triwulan I 700 933
Triwulan II 1050 933
Triwulan III 525 612
Triwulan IV 1225 922
3500 3400

Budget Produksi
Periode Penjualan Persediaan Akhir Kebutuhan Persediaan Awal Produksi
Triwulan I 700 433 1133 200 933
Triwulan II 1050 316 1366 433 933
Triwulan III 525 403 928 316 612
Triwulan IV 1225 100 1325 403 922
3500 100 3600 200 3400
Perusahaan akan menyusun anggaran bahan baku untuk 2023 dengan ketentuan

Periode Produksi
Triwulan I 1260 diambil dari, peningkatan produksi dari
Triwulan II 1260 dari tahun sebelumnya sebesar 35%
Triwulan III 826
Triwulan IV 1245

Standar pemakaian material (SUR) 2kg

Persediaan awal material 1100 kg @Rp1000

Persdiaan akhir material 1400 kg

Material di beli 4 kali dalam setahun,


Pembelian 1 : Rp 1.100
Pembelian 2 : Rp 1.200
Pembelian 3 : Rp 1.300
Pembelian 4 : Rp 1.400

Anggaran kebutuhan material per


triwulan
Triwulan Produksi SUR Jumlah (Kg)
I 1260 2 2519
II 1260 2 2519
III 826 2 1652
IV 1245 2 2489
9180

Anggaran pembelian material


Kebutuhan material 9180
Persediaan akhir 1400 +
Jumlah 10580
Persediaan awal 1100 -
Pembelian material 9480
setiap pembelian material = 9480/4
= 2460

Anggaran biaya pembelian material


Pembelian ke Quantity (Kg) Harga/Kg (Rp) Jumlah (Rp)
1 2460 1100 2706000
2 2460 1200 2952000
3 2460 1300 3198000
4 2460 1400 3444000
Jumlah 12300000

Anggaran penggunaan dan persediaan material tahun 2005


penlialian persediaan akhir menggunakan metode FIFO
Anggaran biaya pembelian material (9480 Kg) Rp12,300,000
Nilai persediaan awal (1100kg x Rp 1000) Rp1,100,000
Jumlah Rp13,400,000
Nilai persediaan akhir (1400kg x Rp 1400) Rp1,960,000
Anggaran penggunaan material Rp11,440,000

penlialian persediaan akhir menggunakan metode LIFO


Anggaran biaya pembelian material (9480 Kg) Rp12,300,000
Nilai persediaan awal (1100kg x Rp 1000) Rp1,100,000
Jumlah Rp13,400,000
Nilai persediaan akhir (1400kg x Rp 1000) Rp1,400,000
Anggaran penggunaan material Rp12,000,000

penlialian persediaan akhir menggunakan metode AVERAGE


Anggaran biaya pembelian material Rp12,300,000
Nilai persediaan awal (1100kg x Rp 1000) 1100000
Jumlah 13400000
Nilai persediaan akhir 1400000
Anggaran penggunaan material 12000000
Nilai persediaan akhir:
=1400 x ( (Rp 1.000 x 2460) + (Rp 1.100 x 2460) + (Rp 1.200 x 2460) + (Rp 1.300 x
2460) + (Rp 1.400 x 2460) / 10.580)
14760000
1400 x 1395.085066
Rp1,953,119
PENUTUP

1. Dokumentasi
2. Saran

Dari penelitian observasi ini, peneliti menyadari masih banyak kekurangan.


Oleh karena itu, beberapa saran dari peneliti untuk penelitian selanjutnya,
diantaranya:

1. Mempersiapkan alat perhitungan apa yang akan digunakan sebelum


melakukan observasi agar ketepatan data dan analisis dapat sesuai dengan
tepat
2. Mempersiapkan dan menstrukturisasi dalam komunikasi dengan pihak
perusahaan atau UMKM yang dituju, beberapa perusahaan akan merasa
keberatan apabila data perusahaannya dibagikan. Karena itu, pastikan
perusahaan yang dituju dapat menyanggupi dan mempersilahkan
tersedianya data yang akan kita gunakan

Anda mungkin juga menyukai