Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PERSEKUTUAN PABEAN DAN KAWASAN

PERDAGANGAN BEBAS
Ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Internasional yang diampu
oleh ibu Santi Sartika S.Sy, M.Esy

Disusun Oleh:

R.Alif Haykal Al Haq 211100083


Rasela Salsabila 211100084
Sri Dilawati 211100092
Ilham Purnama 211100103
Resti Fauziah 211100110

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


“YASA ANGGANA”
GARUT
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat, inayah, taufik dan hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
dengan judul “Persekutuan Pabean dan Kawasan Perdagangan Bebas”. Dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana, semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk,maupun pedoman bagi pembaca.
Kami ucapkan terimakasih kepada ibu Santi Sartika S.Sy, M.Esy sebagai dosen Mata
Kuliah Ekonomi Internasional, dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan
mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam
pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekeliruan dan kekurangan dalam makalah ini,
maka besar kiranya harapan kami untuk mendapatkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Dan kami berharap bahwa makalah ini dapat benar-benar bermanfaat
bagi semua pihak, dan juga bagi diri kami sendiri.

Garut, 30 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................1
1.3 Maksud dan Tujuan..................................................................................................1-2
BAB II PENDAHULUAN.........................................................................................2
2.1 Pengertian Persekutuan Pabean dan Kawasan Perdagangan Bebas............................2
2.2 Tujuan dari Persekutuan Pabean dan Kawasan Perdagangan Bebas...........................3
2.3 Dampak dari Persekutuan Pabean dan Kawasan Perdagangan Bebas.........................4
2.4 Sistem Persekutuan Pabean (Custom Unions).............................................................7
2.5 Fitur Persekutuan Pabean............................................................................................8
2.6 Contoh Persekutuan Pabean........................................................................................8
BAB III PENUTUP.................................................................................................10
3.1 Kesimpulan................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tidak semua negara dapat berdiri sendiri. Karena kebutuhan masing-masing negara,
kerjasama dengan negara lain diperlukan. Dalam bidang ekonomi, suatu negara dapat bekerja
sama dengan satu atau lebih negara lainnya. Tujuan dari kolaborasi ini adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan bersama.
Proses pertumbuhan ekonomi dapat dipercepat oleh hubungan kerjasama antara negara.
Ini sangat penting bagi negara-negara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Dengan
bekerja sama, negara-negara maju dapat mengatasi masalah tertentu.
Kerjasama perdagangan internasional sering mengalami banyak kesulitan dan kegagalan.
Ketidak hati-hatian negara yang melakukan perdagangan internasional menyebabkan hambatan
dan kerugian. Oleh karena itu, integrasi perdagangan dimaksudkan untuk menghilangkan
hambatan ekonomi yang terjadi di antara dua atau lebih negara saat berkolaborasi dalam
perdagangan internasional. Integrasi perdagangan internasional berarti penghapusan diskriminasi
dan penyatuan politik (kebijaksanaan), termasuk standar, peraturan, dan praktik. Bea masuk,
pajak, mata uang, undang-undang, lembaga, standarisasi, dan kebijaksanaan ekonomi adalah
instrumen yang digunakan oleh negara-negara yang terlibat dalam integrasi perdagangan
internasional. Integrasi ekonomi berarti kebijakan perdagangan yang diskriminatif dikurangi atau
dihapus.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian persekutuan pabean dan kawasan perdagangan bebas?
2. Apa tujuan dari persekutuan pabean dan kawasan perdagangan bebas?
3. Apa dampak dari persekutuan pabean dan kawasan perdagangan bebas?
4. Bagaimana Sistem Persekutuan Pabean?
5. Bagaimana Fitur Persekutuan Pabean?
6. Sebutkan contoh Persekutuan Pabean ( Custom Union )?
1.3 Maksud dan Tujuan
Makalah ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah ekonomi
internasional. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian Persekutuan Pabean dan Kawasan Perdagangan
Bebas.
2. Untuk mengetahui tujuan dari Persekutuan Pabean dan Kawasan Perdagangan
Bebas.
3. Untuk mengetahui dampak dari Persekutuan Pabean dan Kawasan Perdagangan
Bebas.
4. Untuk mengetahui bagaimana Sistem Persekutuan Pabean.
5. Untuk mengetahui Fitur Persekutuan Pabean.
6. Untuk mengetahui contoh Persekutuan Pabean ( Custom Union )
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Persekutuan Pabean dan Kawasan Perdagangan Bebas


2.1.1 Persekutuan Pabean
Persekutuan pabean adalah kesepakatan antara dua negara atau lebih untuk membentuk
suatu wilayah pabean bersama. Wilayah pabean ini biasanya mencakup beberapa negara yang
mengeliminasi atau mengurangi tarif dan hambatan perdagangan lainnya di antara mereka, serta
menetapkan kebijakan pabean yang seragam untuk negara-negara anggotanya.
Tujuan utama dari persekutuan pabean adalah mempromosikan perdagangan yang lebih
bebas dan meningkatkan kolaborasi ekonomi di antara negara-negara anggota.
Persekutuan pabean (custom union) mewajibkan semua anggota untuk tidak
hanyamenghilangkan semua bentuk perdagangan di antara mereka namun juga
menyeragamkankebijakan perdagangan mereka terhadap negara-negara luar yang bukan
anggota. Pasaran bersama (common market) bukan hanya perdagangan barang saja yang
dibebaskan, namun juga arus-arus faktor produksi seperti tenaga kerja dan modal. Contoh
seorang pekerja dari satu negara dapat bepergian ke negara lain untuk memperoleh lapangan
pekerjaan secara bebas seperti yang dia lakukan terhadap negara sendiri. Sedangkan pada tingkat
tertinggi yakni eni ekonomi (economic union), peyelenggaraan dilakukan lebih jauh, bahkan
dengan meyeragamkan kebijakan moneter dan fiskal dari masing-masing negara anggota.
2.1.2 Kawasan Perdagangan Bebas
Kawasan Perdagangan Bebas atau Free Trade Zone (FTZ) didefinisikan sebagai suatu
kawasan yang berada dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terpisah
dari daerah pabean, sehingga bebas dari pengenaan bea masuk, pajak pertambahan nilai (PPN),
PPnBM, dan cukai
Kawasan Perdagangan Bebas Indonesia adalah sebuah kawasan perdagangan dan
pelabuhan yang berada dalam wilayah Indonesia yang diperlakukan kebijakan melalui
penghapusan atas rejim bea dan cukai berikut halangan non-tarif serta pajak pada perdagangan
internasional dalam hal kepabean diberlakukan sama sebagaimana produk sektor produksi lokal
bilama dijual di dalam negeri kebijakan ini berguna untuk mengurangi atau menghilangkan
keseluruhan hambatan perdagangan di mana barang dapat mendarat, masuk, ditangani,
diproduksi atau dilakukan penjualan ulang, dan direekspor tanpa intervensi kepabean hanya
berlaku pada perdagangan internasional. Persekutuan pabean dan perdagangan bebas adalah dua
konsep yang berhubungan erat dalam konteks ekonomi internasional.
2.2 Tujuan dari Persekutuan Pabean dan Kawasan Perdagangan Bebas
Adapun tujuan dari Persekutuan Pabean dan Kawasan Perdagangan Bebas yaitu:
 Meningkatkan efisiensi dan mendekatkan hubungan diplomatik (politik dan budaya) di
antara negara anggota.
 Merangsang wilayah perdagangan yang luas, menghilangkan halangan untuk bersaing,
memungkinkan alokasi sumber-sumber bahan baku lebih ekonomis, sehingga mendorong
penambahan produksi dan menaikkan taraf hidup.
 Mendorong adanya penerapan tarif umum eksternal dan kuota bersama dimana hal ini
memerlukan kerjasama yang lebih intens, mengingat pendapatan yang didapat dari impor
non-anggota akan dibagi secara rata bersama-sama.
 Upaya menaikkan biaya yang lebih tinggi untuk konsumen baik di negara pengimpor atau
pengekspor.
 Pemerintah berusaha melindungi produsen dan juga mengurangi biaya konsumen melaui
serikat pabean.
2.3 Dampak dari Persekutuan Pabean dan Kawasan Perdagangan Bebas
2.3.1 Dampak Positif Persekutuan Pabean
1. Arus perdagangan dan integrasi ekonomi meningkat
Menghilangkan hambatan perdagangan meningkatkan transaksi antara negara-negara anggota.
Bagi perusahaan, pasar menjadi lebih luas karena mereka dapat menjual dengan mudah ke
negara anggota lain.
Itu, pada gilirannya, mengarah pada integrasi ekonomi dan kerja sama politik yang lebih baik di
antara anggota. Negara-negara anggota dapat mempromosikan kerjasama yang lebih kuat
melalui penciptaan pasar bersama atau bahkan serikat ekonomi.
2. Penciptaan dan pengalihan perdagangan (trade creation and trade diversion)
Kita juga dapat mengukur efektivitas serikat pabean melalui efek penciptaan perdagangan dan
perluasan perdagangan. Penciptaan perdagangan (trade creation) terjadi ketika anggota serikat
yang lebih efisien menjual kepada anggota yang kurang efisien, yang mengarah pada alokasi
sumber daya yang lebih baik.
Sementara itu, pengalihan perdagangan (trade diversion) terjadi ketika negara-negara non-
anggota yang efisien menjual lebih sedikit barang ke negara-negara anggota karena tarif
eksternal. Hal ini memungkinkan negara-negara anggota yang kurang efisien untuk menjual
lebih banyak barang di dalam serikat. Secara ekonomi tentu merugikan.
Misalkan keuntungan dari penciptaan perdagangan melebihi kerugian dari pengalihan
perdagangan. Dalam hal ini, itu mengarah pada peningkatan kesejahteraan ekonomi di antara
anggota.
3. Mengurangi defleksi perdagangan
Serikat pabean memecahkan masalah defleksi perdagangan (trade deflection). Inilah salah satu
alasan mengapa serikat pabean lebih disukai daripada perjanjian perdagangan bebas.
Defleksi perdagangan terjadi ketika negara-negara non-anggota memanfaatkan
ketidakseragaman tarif eksternal di antara negara-negara anggota. Mereka cenderung
mengekspor ke anggota yang menerapkan tarif lebih rendah dan kemudian menjualnya ke
negara-negara dengan tarif lebih tinggi.
Seperti yang saya katakan, dalam perjanjian kawasan perdagangan bebas, negara-negara anggota
memiliki kebijakan tarif yang tidak seragam ketika berdagang dengan negara-negara non-
anggota.
2.3.2 Dampak Negatif Persekutuan Pabean
1. Kedaulatan ekonomi terkikis. Negara-negara anggota harus mencapai kesepakatan bersama
tentang tarif eksternal. Masing-masing negara anggota tidak dapat lebih mementingkan ekonomi
mereka sendiri dalam merundingkan tarif eksternal dengan negara-negara non-anggota.
2. Pengaturan tarif bersama seringkali rumit. Setiap anggota sering berselisih paham karena
ingin melindungi kepentingan bisnis dan ekonomi dalam negeri.
3. Tekanan persaingan mengancam bisnis domestik. Beberapa perusahaan domestik mungkin
tutup karena tidak mampu bersaing dengan produk dari negara anggota lain.
4. Anggota serikat pabean mungkin masih memerlukan dokumen yang tidak seragam. Kebijakan
seperti pemeriksaan keamanan, faktur, dan dokumen transportasi diserahkan kepada setiap
anggota. Jadi, meski tarifnya nol, eksportir harus menghadapi kerumitan dokumen impor.
2.3.3 Dampak Positif Kawasan Perdagangan Bebas
1. Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi
Kawasan perdangangan bebas membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi, yang
merupakan salah satu manfaatnya. Negara-negara memiliki akses yang lebih besar ke pasar
global saat perdagangan internasional bebas, yang dapat meningkatkan investasi, produksi, dan
inovasi. Hal ini secara langsung mendorong ekonomi dan menciptakan pekerjaan baru.
2. Penyediaan Barang dan Jasa yang Lebih Murah
Dengan kawasan perdangangan bebas, negara dapat mengimpor barang dan jasa dengan harga
yang lebih rendah. Sistem ini memiliki produsen di seluruh dunia yang bersaing untuk
meningkatkan efisiensi produksi dan menurunkan harga. Konsumen di negara-negara dengan
akses kawasan perdangangan bebas dapat memanfaatkan harga yang lebih rendah dan pilihan
produk yang lebih luas.
3. Peningkatan Kebebasan Individu
Kawasan perdangangan bebas juga memberikan kebebasan individu dalam hal perdagangan dan
mobilitas. Negara-negara yang menganut kawasan perdangangan bebas memungkinkan
warganya untuk berpartisipasi dalam perdagangan internasional, baik sebagai produsen maupun
konsumen, yang meningkatkan kebebasan individu untuk memilih dan mengambil manfaat dari
perdagangan internasional.
4. Stimulasi Inovasi dan Penelitian
Kawasan perdangangan bebas mendorong persaingan yang sehat antara perusahaan global.
Untuk tetap bersaing, perusahaan harus berinovasi dan melakukan penelitian yang intensif.
Dalam jangka panjang, ini berdampak positif pada kemajuan teknologi dan peningkatan kualitas
produk. Para konsumen juga dapat menikmati manfaat dari perkembangan inovasi tersebut.
5. Integrasi Ekonomi Antar Negara
Kawasan perdangangan bebas membawa negara-negara lebih dekat secara ekonomi. Dengan
perdagangan internasional yang lebih bebas, negara-negara memiliki kesempatan untuk
memperkuat hubungan mereka dan bekerja sama dalam berbagai bidang. Hal ini membuka pintu
untuk kolaborasi yang lebih baik dalam hal kebijakan ekonomi, investasi, dan pembangunan
infrastruktur.
2.3.4 Dampak Negatif Kawasan Perdagangan Bebas
1. Ketimpangan Ekonomi
Dalam sistem kawasan perdangangan bebas, tidak semua negara memiliki kemampuan yang
sama untuk bersaing secara adil. Negara-negara yang lebih kuat secara ekonomi cenderung
mendominasi pasar global, sementara negara-negara yang lebih lemah mungkin menghadapi
kesulitan dalam menjaga daya saing mereka. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan
ketimpangan ekonomi antara negara-negara tersebut, dengan beberapa negara yang mendapatkan
manfaat lebih besar sementara yang lain tertinggal.
2. Perubahan Struktur Pasar
Kawasan perdangangan bebas dapat menyebabkan perubahan struktur pasar yang signifikan.
Ketika pasar dibuka tanpa hambatan, perusahaan multinasional besar seringkali memiliki
keunggulan kompetitif yang kuat. Mereka dapat memanfaatkan ekonomi skala dan sumber daya
yang lebih besar untuk menguasai pasar, sedangkan pelaku usaha kecil dan menengah mungkin
kesulitan bersaing. Hal ini dapat mengakibatkan oligopoli atau monopoli yang menghambat
persaingan sehat dan inovasi.
3. Dampak Lingkungan
Meskipun kawasan perdangangan bebas memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi, ada juga dampak negatif terhadap lingkungan. Dalam upaya untuk memenuhi
permintaan global yang meningkat, produksi industri yang intensif dapat menyebabkan
kerusakan lingkungan yang serius, seperti polusi udara, pencemaran air, dan deforestasi. Selain
itu, pengangkutan barang secara internasional juga berkontribusi pada emisi gas rumah kaca dan
perubahan iklim.
4. Ketergantungan Ekonomi
Kawasan Perdagangan Bebas dapat menciptakan ketergantungan ekonomi yang tinggi antara
negara-negara. Ketika negara-negara sangat bergantung pada impor barang dan jasa, mereka
menjadi rentan terhadap fluktuasi harga, perubahan kebijakan perdagangan, atau ketegangan
geopolitik. Jika terjadi gangguan dalam rantai pasokan global, negara-negara tersebut dapat
mengalami kerugian ekonomi yang signifikan.
5. Kemunduran Industri Lokal
Industri lokal dapat menghadapi kesulitan dengan kawasan perdangangan bebas, terutama di
negara-negara dengan daya saing yang lemah. Industri lokal seringkali tidak dapat bersaing
dalam hal harga atau kualitas saat pasar terbuka untuk produk impor yang lebih murah. Hal ini
dapat menyebabkan industri lokal runtuh, kehilangan lapangan kerja, dan ketidakstabilan
ekonomi.
Kawasan Perdagangan Bebas memiliki efek yang signifikan terhadap ekonomi dunia,
dengan efek positif dan negatif yang signifikan. Meskipun pertumbuhan ekonomi yang lebih
cepat, ketersediaan barang dan jasa yang lebih murah, peningkatan kebebasan individu, inovasi,
dan integrasi ekonomi antar negara adalah beberapa efek positifnya, efek negatifnya termasuk
ketimpangan ekonomi, perubahan struktur pasar, efek lingkungan, ketergantungan ekonomi,
ketergantungan ekonomi, dan kemunduran industri lokal.
2.4 Sistem Persekutuan Pabean (Custom Unions)
Negara anggota menerapkan kebijaksanaan perdagangan luar negeri bersama, tetapi
dalam kasus tertentu mereka menerapkan kuota impor yang berbeda. Custom union ini adalah
bentuk antara dari integrasi ekonomi, yakni bentuk antara dari perdagangan bebas di antara
anggota, tetapi tidak ada sistem tarif bersama, dengan bentuk pasar bersama (Common Market),
yang menerapkan tarif bersama dan memperkenankan pergerakan bebas dari pada sumber daya
termasuk modal dan tenaga kerja di antara negara anggota.
Syarat-syarat ke arah pembentukan custom union :
1. Harus memudahkan perdagangan bebas antara anggotanya dan bukan menimbulkan
halangan baru.
2. Pembentukan tidak boleh mengakibatkan pembatasan atau hambatan yang timbul lebih
tinggi dari pada situasi sebelumnya, yaitu pada waktu negara-negara yang bersangkutan
masih secara individual berhubungan dagang dengan negara lain.
3. Penghapusan hambatan itu harus di tujukan untuk seluruh perdagangan antara negara
yang tergabung.
4. Pembentukan custom union harus melalui proses, yaitu mewajibkan semua negara nggota
untuk tidak hanya menghilangkan semua bentuk hambatan perdagangan diantara mereka,
namun juga menyeragamkan kebijakan perdagangan mereka terhadap negara luar yang
bukan anggota.
2.5 Fitur Persekutuan Pabean
Fitur utama dari serikat pabean adalah:
 Menghilangkan hambatan ekspor-impor barang dan jasa antar negara anggota.
 Mengadopsi seperangkat kebijakan dan tarif eksternal yang seragam untuk perdagangan
dengan non-anggota.
Serikat pabean mirip dengan kawasan perdagangan bebas. Namun, keduanya berbeda dalam hal
kebijakan perdagangan dengan negara non-anggota. Di bawah serikat pabean, negara-negara
anggota memiliki kebijakan serupa mengenai perdagangan dengan non-anggota. Sebaliknya,
tidak ada kebijakan yang konsisten untuk perdagangan dengan negara non-anggota di
perdagangan bebas. Masing-masing dari mereka tetap berhak untuk membuat kebijakan mereka
sendiri. Serikat pabean adalah kerja sama yang lebih kuat daripada perdagangan bebas. Ini
adalah tahap kedua dalam integrasi regional, sebelum pasar bersama. Di bawah pasar bersama,
tidak hanya barang dan jasa yang mengalir bebas di antara para anggota, tetapi juga faktor-faktor
produksi seperti tenaga kerja dan modal.
2.6 Contoh Persekutuan Pabean
1. Zollverein atau Serikat Pabean Jerman
Zollverein atau Serikat Pabean Jerman adalah koalisi negara-negara Jerman yang
dibentuk untuk mengurus kebijakan bea cukai dan ekonomi di wilayah mereka. Zollverein
dibentuk oleh perjanjian-perjanjian Zollverein 183 dan secara resmi berdiri pada 1 Januari 1834.
Namun, landasannya sudah ada semenjak tahun 1818 dengan dibentuknya berbagai serikat
pabean di negara-negara Jerman. Pada 1866, Zollverein meliputi sebagian besar negara-negara
Jerman. Pembentukan Zollverein adalah contoh pertama dalam sejarah di mana negara-negara
merdeka mendirikan serikat ekonomi penuh tanpa membentuk federasi atau serikat politik.
Prusia merupakan kekuatan utama yang mendorong pembentukan serikat pabean ini. Austria
keluar dari Zollverein karena industrinya yang sangat proteksionis dan juga karena Klemens von
Metternich menentang gagasan tersebut. Setelah pembentukan Konfederasi Jerman Utara pada
1867, Zollverein mencakup wilayah seluas 425.000 kilometer persegi dan menghasilkan
perjanjian-perjanjian ekonomi dengan beberapa negara-negara non-Jerman, termasuk Swedia-
Norwegia. Setelah pendirian Kekaisaran Jerman pada 1871, kekaisaran tersebut mengendalikan
serikat pabean ini. Namun tidak semua negara bagian pada Kekaisaran tersebut yang menjadi
bagian dari Zollverein sampai tahun 1888. Meskipun bukan merupakan sebuah negara bagian di
Reich Jerman, Luksemburg masih tergabung dalam Zollverein hingga tahun 1919.
2. Serikat Pabean Uni Eropa (SPUE)
Serikat Pabean Uni Eropa (SPUE) adalah suatu serikat pabean yang terdiri dari seluruh
Negara anggota Uni Eropa (UE), Monako, dan beberapa wilayah Britania Raya yang bukan
merupakan bagian UE (Akrotiri dan Dhekelia, Bailiwick of Guernsey, Bailiwick of Jersey, dan
Isle of Man). Beberapa wilayah dalam Uni Eropa yang tidak berpartisipasi dalam serikat pabean,
biasanya dikarenakan kondisi geografisnya. Selain SPUE, Uni Eropa, melalui perjanjian terpisah,
menjalin serikat pabean dengan Andorra, San Marino, dan Turki, dengan pengecualian untuk
barang-barang tertentu. Serikat pabean merupakan syarat utama dari Masyarakat Ekonomi
Eropa, didirikan pada tahun 1958, dan sekarang digantikan oleh Uni Eropa. Tidak ada bea yang
dikenakan atas barang yang bepindah dalam serikat pabean dan - tidak seperti wilayah
perdagangan bebas - anggota serikat pabean memberlakukan tarif eksternal umum terhadap
semua barang yang memasuki serikat. Salah satu konsekuensi dari serikat pabean adalah bahwa
Uni Eropa melakukan negosiasi sebagai entitas tunggal dalam perjanjian perdagangan
internasional seperti Organisasi Perdagangan Dunia, bukannya dari masing-masing negara
anggota bernegosiasi untuk diri mereka sendiri.
3. Uni Eropa (UE)
Uni Eropa (UE) yang beranggotakan hampir seluruh negara-negara di Eropa Barat. Asia
Tenggara ada AFTA (Asean Free Trade Area), Asia Pasifik ada APEC (Asia Pasific Economi
Cooperation) dan Di Asia Selatan ada SAFTA (South Asia Free Trade Area). Customs Union
(CU) tidak mengijinkan adanya hambatan perdagangan diantara negara anggota dan negara
anggota harus memberlakukan tarif eksternal untuk negara bukan anggota. Sering kali CU
memungkinkan terjadinya faktor produksi secara bebas (tenaga kerja, investasi modal, dll),
harmonisasi standar, dan juga mata uang bersama/ cummon curency (dalam kasus UE). Pada
tanggal 1 juli 1968 dibentuklah kesatuan pabean (custom Union) antar keenam negara itu.
Intinya disatu pihak dihapuskan semua bea ekspor-impor antara keenam negara itu, sedangkan
bagi negara lain diberlakukan “The common eksternal tariff” atau tarif luar bersama.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Persekutuan pabean adalah kesepakatan antara dua negara atau lebih untuk membentuk
suatu wilayah pabean bersama. Wilayah pabean ini biasanya mencakup beberapa negara yang
mengeliminasi atau mengurangi tarif dan hambatan perdagangan lainnya di antara mereka, serta
menetapkan kebijakan pabean yang seragam untuk negara-negara anggotanya. Kawasan
Perdagangan Bebas atau Free Trade Zone (FTZ) didefinisikan sebagai suatu kawasan yang
berada dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terpisah dari daerah
pabean, sehingga bebas dari pengenaan bea masuk, pajak pertambahan nilai (PPN), PPnBM, dan
cukai. Kawasan perdagangan bebas (freetrade area) adalah bentuk integrasi ekonomi yang lebih
tinggi dimana semua hambatan perdagangan tarif maupun non-tarif di antara negara-negara
anggota telah dihilangkan, namun masing-masing negara anggota tersebut masih berhak untuk
menentukan sendiri apakah mereka hendak mempertahankan atau menghilangkan hambatan-
hambatan perdagangan yang diterapkan terhadap negara-negara luar yang bukan anggota.
Tujuan dari Persekutuan Pabean dan Kawasan Perdagangan Bebas yaitu meningkatkan
efisiensi dan mendekatkan hubungan diplomatik (politik dan budaya) di antara negara anggota
dan merangsang wilayah perdagangan yang luas, menghilangkan halangan untuk bersaing,
memungkinkan alokasi sumber-sumber bahan baku lebih ekonomis, sehingga mendorong
penambahan produksi dan menaikkan taraf hidup.
Persekutuan Pabean dan Kawasan Perdagangan Bebas memiliki dampak positif yaitu
secara berurutan meningkatkan arus perdagangan dan integrasi ekonomi juga meningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Sedangkan, dampak negatif dari hal itu ialah kedaulatan ekonomi yang
terkikis dan adanya ketimpangan ekonomi.
Adapun syarat-syarat pembentukan custom union ialah penghapusan hambatan terhadap
negara tergabung, memudahkan perdagangan bebas dan penyeragaman kebijakan terhadap
negara yang bukan anggota.
Fitur utama dari custom union yaitu menghilangkan hambatan ekspor-impor barang dan
jasa antar negara anggota dan mengadopsi seperangkat kebijakan dan tarif eksternal yang
seragam untuk perdagangan dengan non-anggota. Contoh dari custom union itu sendiri adalah
Serikat Pabean Jerman, Serikat Pabean Uni Eropa dan Uni Eropa.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai