Anda di halaman 1dari 50

Spesifikasi Teknik

Pendayagunaan Air Tanah untuk Air Baku di Kabupaten Indramayu

- Pekerjaan Pemboran Sumur Produksi/Eksplorasi


1. Pipa baja saluran air dengan atau tanpa lapisan seng.
1.1. Ruang lingkup.
Standar ini menetapkan acuan normatife, syarat mutu, cara pengambilan
contoh, cara uji, syarat lulus uji, syarat penandaan dan cara pengemasan pipa
baja dengan atau tanpa lapisan seng, dibuat dengan cara dilas dan digunakan
untuk saluran air bersih, air baku, air pada system plambing, air pada system
hidran dan air lainya kecuali air minum.
1.2. Acuan Normatif
Dokumen acuan berikut dibutuhkan untuk aplikasi standar ini. Untuk acuan
yang mununjukan tahun, hanya edisi yang disebutkan tahunnya yang
digunakan. Untuk acuan yang tidak menunjukan tahun, acuan yang digunakan
adalah tahun edisi yang terakhir (termasuk setiap amandemen).
- SNI 0311, Cara Uji lapis seng
- SNI 0308, Cara Uji komposisi kimia baja karbon
- SNI 0408, Cara uji Tarik logam
- SNI 0410, Cara uji lengkung tekan
- ASTM E350 – 12, Standard test method for chemical analysis of carbon
steel, low alloy steel, silicon electrical steel, ingot iron and wrought iron.
1.3. Penggunaan
1.3.1. Pipa dengan lapisan seng
Pipa dengan lapisan seng digunakan untuk keperluan instalasi air
bersih.
1.3.2. Pipa tanpa lapisan seng
Pipa tanpa lapisan seng digunakan untuk keperluan instalasi air baku,
instalasi sitem plamping dan instalasi air hidran
1.4. Syarat Mutu
1.4.1. Komposisi Kimia Pipa Baja
Komposisi kimia pipa baja harus seperti tercantum pada tabel 1 dan
tabel 2 d bawah ini.
Tabel 1 – Komposisi kimia bahan baku pipa baja karbon
Diameter dalam C (%) Mn (%) P (%) S (%)
nominal mm (inci) maks. maks. maks. maks.
15 – 1200 (½ - 48) 0.20 1.40 0.035 0.030

Tabel 2 – Komposisi kimia bahan baku pipa baja paduan*


Diameter (%) maks. (%) min.
dalam
nominal
mm (inci) C Mn P S Cu Ni Cr V Nb Ti Mo B Co

15 – 1200 0.20 1.40 0.035 0.030 0.40 0.40 0.40 0.08 0.06 0.05 0.08 0.0008 0.3
(½ - 48)
Catatan:
*) Pipa baja paduan mengandung unsur utama dan satu atau lebih unsur paduan tambahan.

1.4.2. Komposisi kimia logam pelapis seng


Untuk pipa yang dilapis seng, komposisi kimia bahan baku pelapis
harus berkadar seng (Zn) minimum 98.5 %.
1.4.3. Sifat mekanis
Sifat mekanis pipa harus seperti tercantum pada Tabel 3 di bawah ini.
Tabel 3 – Sifat mekanis pipa
Pipa baja Kuat Tarik Batas mulur Elongasi (%)
kgf/mm² (N/mm²) kgf/mm² (N/mm²)
Pipa baja 33 s.d 47 (320 20 min. (195 20 min.
karbon s.d 460) min.)
Pipa baja 59 min. (580 49 min. (490 20 in.
paduan min.) min.)

1.4.4. Sifat Tampak


1.4.4.1. Pipa saluran air harus lurus dengan penampang dalam yang
merata, sama besar serta ujung – ujungnya harus rata, tegak
lurus terhadap sumbu pipa dan tidak boleh ada cacat seperti
gores (scratch), penyok, atau cacat – cacat lain yang
membahayakan dalam penggunaan/ pemakaiannya.
1.4.4.2. Untuk pipa saluran air yang dilapis seng, permukaan lapisan seng
harus merata dan tidak boleh ada yang tidak terlapisi dan harus
memperlihatkan warna seng yang seragam.
1.4.5. Dimensi dan Toleransi
Dimensi dan toleransi pipa baja dikelompokan menurut kelas, yaitu
kelas pipa tipis, pipa medium dan pipa tebal seperti yang tercantum
pada Tabel 4, Tabel 5 dan Tabel 6.
Tabel 4 – Ukuran pipa tipis
Diameter Diameter luar (mm) Tebal Berat nominal pipa
dalam nominal (mm) tanpa lapis seng
(mm) (inci) Nominal Maks. Min. sebelum diulir (kg/m)
15 ½ 21.4 21.8 21.0 2.0 0.947
20 ¾ 26.8 27.2 26.4 2.3 1.38
25 1 33.6 34.0 33.2 2.6 1.98
32 1¼ 42.3 42.7 41.9 2.6 2.54
40 1½ 48.2 48.6 47.8 2.9 3.23
50 2 60.2 60.8 59.6 2.9 4.08
65 2½ 76.0 76.7 75.2 3.2 5.71
80 3 88.8 89.7 87.9 3.2 6.72
100 4 114.1 115.3 113.0 3.6 9.75
125 5 139.7 140.5 137.7 3.6 12.08
150 6 165.1 166.8 163.4 3.6 14.34
200 8 219.1 221.3 216.9 5.0 26.40
250 10 273.0 275.7 270.3 5.0 33.04
300 12 323.8 327.0 320.6 5.0 39.31
350 14 355.6 359.2 352.0 5.6 48.33
400 16 406.4 410.5 402.3 5.6 55.35
450 18 457.0 461.6 452.4 6.4 71.12
500 20 508.0 513.1 502.9 6.4 79.16
600 24 610.0 616.1 603.9 6.4 95.26
Catatan:
+ 10
Toleransi tebal untuk pipa tipis adalah %
-8
Tabel 5 – Ukuran pipa medium
Diameter Diameter luar (mm) Tebal Berat nominal pipa
dalam nominal (mm) tanpa lapis seng
(mm) (inci) Nominal Maks. Min. sebelum diulir (kg/m)
15 ½ 21.3 21.8 21.0 2.6 1.21
20 ¾ 26.9 27.3 26.5 2.6 1.56
25 1 33.7 34.2 33.3 3.2 2.41
32 1¼ 42.4 42.9 42.0 3.2 3.10
40 1½ 48.3 48.8 47.9 3.2 3.56
50 2 60.3 60.8 59.7 3.6 5.03
65 2½ 76.1 76.6 75.3 3.6 6.42
80 3 88.9 89.5 88.0 4.0 8.36
100 4 114.3 115.0 113.1 4.5 12.20
125 5 139.7 140.8 138.5 5.0 16.60
150 6 165.1 166.5 163.9 5.0 19.80
200 8 219.1 221.3 216.9 6.4 33.32
250 10 273.0 275.7 270.3 6.4 41.75
300 12 323.8 327.0 320.6 6.4 49.71
350 14 355.6 359.2 352.0 6.4 54.69
400 16 406.4 410.5 402.3 6.4 62.64
450 18 457.0 461.6 452.4 9.5 105.10
500 20 508.0 513.1 502.9 9.5 117.02
600 24 610.0 616.1 603.9 9.5 140.88
650 26 660.0 666.6 653.4 9.5 152.80
700 28 711.0 718.1 703.9 9.5 164.34
800 32 813.0 821.1 804.9 9.5 188.23
900 36 914.0 923.1 904.9 9.5 211.90
1.000 40 1016.0 1026.2 1005.8 12.7 314.22
1.050 42 1067.0 1077.7 1056.3 12.7 330.19
1.150 46 1168.0 1179.7 1156.3 12.7 361.82
1.200 48 1219.0 1231.2 1206.8 12.7 377.79
Catatan:
+ 15
Toleransi tebal untuk pipa tipis adalah - 10
%
Tabel 6 – Ukuran pipa tebal
Diameter Diameter luar (mm) Tebal Berat nominal pipa
dalam nominal (mm) tanpa lapis seng
(mm) (inci) Nominal Maks. Min. sebelum diulir (kg/m)
15 ½ 21.3 21.8 21.1 3.2 1.44
20 ¾ 26.8 27.2 26.6 3.2 1.87
25 1 33.8 34.2 33.4 4.0 2.94
32 1¼ 42.5 42.9 42.1 4.0 3.80
40 1½ 48.4 48.8 48.0 4.0 4.38
50 2 60.3 60.8 59.8 4.5 6.19
65 2½ 76.0 76.6 75.4 4.5 7.93
80 3 88.8 89.5 88.1 5.0 10.30
100 4 114.1 114.9 113.3 6.0 15.99
125 5 139.7 142.7 138.7 6.6 21.92
150 6 168.3 170.0 164.1 7.1 28.22
200 8 219.1 221.3 216.9 8.2 42.65
250 10 273.0 275.7 270.3 9.3 60.48
300 12 323.8 327.0 320.6 10.3 79.63
350 14 355.6 359.2 352.0 11.1 94.30
400 16 406.4 410.5 402.3 12.7 123.30
450 18 457.0 461.6 452.4 12.7 139.15
500 20 508.0 513.1 502.9 12.7 155.12
600 24 610.0 616.1 603.9 12.7 187.06
650 26 660.0 666.6 653.4 12.7 202.72
700 28 711.0 718.1 703.9 12.7 218.69
800 32 813.0 821.1 804.9 12.7 250.64
900 36 914.0 923.1 904.9 12.7 282.27
1.000 40 1016.0 1026.2 1005.8 14.3 353.24
1.050 42 1067.0 1077.7 1056.3 14.3 371.22
1.150 46 1168.0 1179.7 1156.3 14.3 406.84
1.200 48 1219.0 1231.2 1206.8 14.3 424.82
Catatan:
+ 15
Toleransi tebal untuk pipa tipis adalah - 12.5
%
1.4.6. Panjang dan toleransi
Panjang nominal dan toleransi sesuai Tabel 7
Panjang Nominal pipa (m) Toleransi (mm)
6 + 100
-0

12
+ 100
-0

1.4.7. Kelurusan
Pipa baja saluran air dengan atau tanpa lapisan seng harus lurus
dengan maksimum penyimpangan kelurusan 0.2 % kali Panjang pipa.
1.4.8. Berat dan toleransi pipa
1.4.8.1. Besarnya toleransi ditetapkan berdasarkan berat pipa (bare pipe)
untuk satu macam ukuran sejumlah Panjang 120 meter dengan
nilai ± 4 % dari berat nominal;
1.4.8.2. Berat nominal pipa dapat dilihat dari Tabel 4, Tabel 5 dan Tabel 6
dengan toleransi berat untuk setiap batang pipa adalah
+ 10

+8
% dari berat.

1.4.9. Berat lapisan seng


Berat lapisan seng minimum 300 gr/m².
1.4.10. Kerataan lapisan seng
Permukaan lapisan seng pada pipa harus rata dan tidak boleh
memperlihatkan warna tembaga pada saat pengujian.
1.4.11. Kekuatan
1.4.11.1. Kekuatan lengkung (bending test)
Untuk pipa yang dilas dengan tahanan listrik (ERW) dengan
diameter dalam nominal samping dengan 50 mm (2 inci), pada uji
lengkung tidak boleh menunjukan retakan pada lasan dan pada
logam induknya.
1.4.11.2. Kekuatan linyak (flattening test)
Untuk pipa yang dilas dengan las tahanan listrik (ERW) dengan
diameter dalam nominal di atas 50 mm (2 inci) sampai dengan
600 mm (24 inci), dilakukan uji linyak. Pada uji linyak tidak boleh
menunjukkan retakan pada lasan dan pada logam induknya.
1.4.11.3. Kekuatan lengkung terpadu (guided bend test)
Untuk pipa yang dilas dengan las busur rendam (SAW), pada uji
lengkung terpadu tidak boleh terjadi retak memanjang melebihi 3.18
mm (1/8 inci) ke segala arah baik pada lasan maupun antara lasan
dan logam induknya.
1.4.11.4. Ketahanan bocor
Tiap pipa harus tahan terhadap kebocoran. Untuk pipa dengan
diameter lebih kecil atau sama dengan 100 mm (4 inci) dilakukan
pengujian hidrostatik atau eddy Current, sedangkan pipa dengan
diameter di atas 100 mm (4 inci) hanya menggunakan uji hidrostatik.
Syarat mutu ketahanan bocor sesuai dengan Tabel 8.

Tabel 8 – Syarat mutu ketahanan bocor


Diameter nominal Pengujian Syarat mutu
pipa
≤ 100 mm (4 inci) Eddy Current Tidak ada indikasi tanda
kebocoran
Hidrostatik Tidak boleh bocor bila diuji
pada tekanan 50 kgf/cm²
selama 5 detik
> 100 mm (4 inci) Hidrostatik Tidak boleh bocor bila diuji
pada tekanan 50 kgf/cm²
selama 5 detik

2. Tata Cara Pengelasan Pipa Baja untuk Air di lapangan.


2.1. Ruang lingkup
Standar ini menyangkut pengelasan di lapangan secara manual, semi
otomatik dan otomatik dengan proses pengelasan busur logam pada pipa baja
yang dibuat di pabrik. Pengelasan dilapangan tersebut meliputi 3 tipe
penyambungan melingkar :
2.1.1. Sambungan tumpang;
2.1.2. Sambungan tumpul;
2.1.3. Sambungan tumpul berikat.
Standar ini juga mencakup penjelasan lain yang disyaratkan pabrik,
pemasangan khusus dan perlengkapannya. Standar ini tidak mencakup
desain sambungan las di lapangan.
2.2. Acuan
- AWWA C 206-82 – Field Welding of Steel Water Pipe
- AISI – Steel Plate Engineering Data – Volume 2 ASTM A 135 –
Spesification for electric resistance – Welded Steel Pipe
- ASTM A.283 – Specification for low and intermediate tensile strength
Carbon Steel Plates, Shapes and Bars.
- AWS A2.4 – Symbols for Welding and Nondestructive Testing
- AWS A3.0 – Welding Terms and definitions
- AWS D1.1 – Structural Welding Code, Steel
- AWWA C 200 – Standard for Steel Water Pipe 6 inch and large
- AWWA Manual M11 – Steel Pipe design and Instalation
2.3. Gambar konstruksi
Gambar Konstruksi harus dibuat oleh pembeli atau gambar dari kontraktor
yang telah disetujui.
2.4. Proses pengelasan
Pengelasan yang dilakukan harus:
1) Menghasilkan suatu sambungan yang sesuai dengan persyaratan
kekuatan minimum logam dasar dan
2) Memenuhi kualifikasi prosedur pengelasan yang disyaratkan dalam
butir 9 standar ini, kecuali bila dilakukan model perpindahan
hubungan pendek (short circuiting transfer mode) proses las busur
logam gas (Gas Metal Arc Welding), tidak boleh digunakan pada
ketebalan bahan lebih tebal dari 4.76 mm.
2.5. Tipe sambungan
Sambungan harus sambungan tumpang sambungan tumpul atau sambungan
tumpul berikat sebagaimana yang disyaratkan pembeli.
2.5.1. Sambungan tumpang
Sambungan tumpang harus dilas tunggal kecuali ditentukan lain oleh
pembeli.
2.5.1.1. Sambungan tumpang las tunggal
Sesuai pilihan kontraktor dan disetujui pembeli, sambungan tumpang
yang dilas tunggal dapat dilas dari sebelah dalam pipa bila diameter
cukup besar.
2.5.1.2. Sambungan tumpang dengan tipe sambungan bell dan spigot
Sambungan tumpang dengan tipe sambungan bell dan spigot harus
didesain untuk memungkinkan kelegaan maksimum pada faying
surfaces yang diijinkan dari bidang sambungan dan batas lokasi
pengelasan.
2.5.2. Sambungan tumpul
Sambungan tumpul harus dilas tunggal atau ganda sesuai dengan
permintaan pembeli, serta harus di las tumpul penetrasi penuh.
2.5.2.1. Sambungan tumpul las tunggal
Atas permintaan pembeli sambungan tumpul las tunggal dapat dilas
dari luar pipa atau dari dalam pipa bila diameter cukup besar.
Ketebalan ring penahan tidak melebihi 6.35 mm dengan lebar 50.8
mm. atas permintaan pembeli, ring penahan bisa ditinggal di tempat
setelah pengelasan.
2.5.3. Sambungan tumpul berikat
Sambungan tumpul berikat dapat digunakan sebagai suatu
sambungan penutup las untuk menyambung bagian ujung pipa bila
dimensi potongan penutup lapangan tidak diketahui secara pasti atau
seperti yang dicantumkan.
Sambungan berikat tumpang harus mempunyai bahan yang memiliki
sifat fisika dan kimia yang sama pada ketebalan pelat yang paling tipis
pada pipa yang disambungkan.
Perikat harus mempunyai Panjang minimum 101.6 mm atau lebar
minimum yang diperlukan 38.1 mm, untuk sambungan tumpang
diantara ujung pipa dan akhir sambungan tumpul berikat.
2.5.3.1. Pelat pengikat
Atas permintaan pembeli, pelat pengikat dilas, dari sebelah luar pipa
atau sebelah dalam pipa jika diameternya cukup besar.
2.5.4. Tegangan temperatur
Apabila terjadi perubahan temperatur, tindakan pencegahan harus
dilakukan untuk mengurangi tegangan termal yang terjadi dalam pipa.
2.6. Kualifikasi Prosedur Pengelasan Juru Las dan Operator Las
Prosedur sambungan las yang dipakai untuk pekerjaan yang mengikuti
standar ini, juru las dan operator las yang dipekerjakan harus telah lulus
melalui persyaratan umum untuk kualifikasi.
2.7. Rincian Prosedur Pengelasan
Seluruh pengelasan pipa dan perlengkapannya harus dilaksanakan dengan
ketat sesuai dengan prosedur kualifikasi.
2.7.1. Persiapan permukaan pengelasan.
Permukaan yang akan dilas harus bebas dari kerak, terak, karat berat,
lemak, cat, semen dan bahan asing lain.
2.7.2. Kelonggaran sambungan tumpang.
Kelonggaran antara faying surface sambungan tumpang tidak boleh
melebihi 3.2 mm pada setiap titik di sekitar garis kelilingnya.
2.7.3. Kondisi cuaca
Pengelasan jangan dilakukan bila permukaan basah akibat hujan,
angin kencang, kecuali operator dan pekerjaannya terlindungi dengan
baik.
2.7.4. Memadukan sambungan las tumpul
Sambungan las tumpul harus diluruskan dengan teliti dan ditahan
pada posisinya selama operasi pengelasan sehingga operasi
pengelasan selesai.
2.8. Pemeriksaan, Pengujian dan Penolakan
2.8.1. Pemeriksaan
Semua pekerjaan yang dilakukan sesuai standar ini harus diperiksa.
2.8.2. Pengujian
Pengujian kebocoran harus dilakukan, kecuali kalau ditentukan lain
oleh pembeli
2.8.3. Dasar untuk penolakan
Setiap pekerjaan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan prosedur
atau tidak memenuhi persyaratan standar ini harus ditolak.
2.9. Memperbaiki Pengelasan
2.9.1. Semua pengelasan yang cacat harus diperbaiki oleh kontraktor
sehingga memenuhi persyaratan dan dilaksanakan tanpa biaya dari
pembeli.
2.9.2. Pendempulan secara mekanis.
Kebocoran tidak boleh diperbaiki dengan pendempulan secara
mekanis
2.9.3. Cacat pada las.
Cacat pada las dan las yang rusak harus dihilanhkan dan bagian dari
sambungan dilas kembali. Perbaikan yang dibutuhkan hanya
menghilangkan bahan yang cacat. Setelah perbaikan dilakukan
sambungan harus diperiksa dengan mengulang prosedur pengujian
dari awal.
2.9.4. Las yang tidak sempurna.
Tidak sempurnanya las dalam ukuran harus diperbaiki dengan
menambah logam las.

3. Syarat Umum dan Metode Pelaksanaan.


a. Mobilisasi peralatan pemboran dari workshop penyedia jasa ke site.
b. Rigging up master dan mesin bor mempunyai kapasitas kedalaman 150 m untuk
konstruksi Galvanis diameter 6”- 8”.
c. Persiapan yang meliputi pembuatan spool bak ukuran 2x2m sebanyak 2 buah.
d. Pemboran dengan lubang 14 3/4” dengan kedalaman 6m dilanjutkan dengan
pemasangan Temporary casing Ǿ 14”.
e. Pemboran pilot hole Ǿ 8 3/4” dari kedalaman 6m-130m, dengan pengambilan
sample batuan tiap interval kedalam 1meter dan dimasukan kantong plastik yang
ditulis kedalamannya serta dimasukan dalam kotak sample.
f. Diskripsi batuan yang meliputi jenis batuan, warna, kekerasan dan batuan
pendamping.
g. Pekerjaan logging yang biasa menginformasikan Spontaneous Potensial (SP),
Gamma Ray dan Resistivity (R).
h. Pelebaran lubang bor (reaming) dari Ǿ 8 ¾”- Ǿ 10” kedalaman 130 m.
i. Pelebaran lubang bor (Reaming) dari Ǿ 10”- Ǿ 12” kedalaman 130 m.
j. Konstruksi sumur dengan pipa galvanis medium diameter 8” dan 6”, untuk
saringan memakai Screen Low Carbon dan penempatan sesuai dengan hasil
logging atau petunjuk Direksi disamping pipa konstruksi diberi pipa paralon
diameter 2“ sebagai penghantar memasukan Gravel pack.
k. Pengisian gravel pack.
l. Water jetting/sirkulasi air bersih sambil pengisian gravel pack dan dilanjutkan
pencucian sumur dengan compressor yang mempunyai kapasitas 20 bar.
m. Pumping test /uji pemompaan sumur yang meliputi :
- Preliminary test.
- Step draw down test / uji bertingkat.
- Long periode test / pemompaan menerus
- Recovery test.
n. Pengambilan sample air saat berakhirnya uji pemompaan untuk analisa
laboratorium.
o. Grouting Jambang dan Landasan Sumur dengan ketentuan untuk grouting
menggunakan beton manual K175.
p. Pemasangan patok identitas dengan code dan nomer sumur.
q. Laporan- laporan yang meliputi:
- Harian
- Mingguan
- Akhir
- Foto dokumentasi
r. Pengisian didaftar yang serupa:
- Log bor deskripsi sampel secara megaskopis.
- Data pumping test.
s. Dalam pelaksanaan pekerjaan harus koordinasi direksi pekerjaan/pengawas.
- PEKERJAAN RUMAH POMPA
1. Pekerjaan Tanah
a. Pembersihan dan Pembongkaran
Dalam melaksanakan pekerjaan Penyedia Jasa mungkin memerlukan
pembersihan pepohonan tertentu dan belukar-belukar, maka Penyedia Jasa harus
membersihkan pepohonan dan belukar-belukar tersebut setelah disetujui oleh
Direksi. Semua pepohonan dan belukar yang masih tinggal di tempat pekerjaan
harus dilindungi supaya tidak rusak. Apabila pekerjaan pembersihan diperlukan
pada seluas tanah tertentu, maka semua bahan yang mudah dibakar dari tempat
pekerjaan seperti yang diperintahkan oleh Direksi. Pekerjaan pembongkaran terdiri
dari pembersihan tonggkak-tonggak, belukar dan sampah dari tempat pekerjaan
yang akan ditempati untuk bangunan-bangunan permanen dan saluran-saluran
serta tempat-tempat pembuangan dan dimana saja yang ditunjukan oleh Direksi.
Pembayaran untuk pembersihan dan pembongkaran harus dihitung dengan
satuan harga permeter persegi pekerjaan dalam Daftar Volume Pekerjaan.
b. Pengupasan Tanah Atas
Pengupasan Tanah atas terdiri atas pembungan bahan-bahan organik seperti
tanah berumput, permukaan tanah dan akar-akar dari semua bahan timbunan.
Pengupasan tanah atas harus dilakukan sedemikian rupa, untuk membuang
semua bahan yang tidak cocok dengan tanah timbunan dan semua bahan yang
tidak cocok dengan tanah timbunan dan semua bahan seperti rumput dan akar-
akar. Bagian galian tanah yang berlebihan yang dilakukan oleh Penyedia Jasa
untuk suatu maksud atau alasan tanpa persetujuan Direksi, tidak diperhitungkan
untuk dibayar. Bahan-bahan dari pengupasan tanah atau harus dibuang setelah
disetujui oleh Direksi. Perhitungan biaya semua pekerjaan pengupasan pada
tempat-tempat pekerjaan dan kedalamannya sebagaimana ditunjukan dalam
gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi. Biaya untuk pekerjaan
pengupasan harus dihitung dengan satuan harga per meter persegi pada jenis
pekerjaan dalam Daftar Volume Pekerjaan.
c. Galian Tanah
Penyedia Jasa harus melaksanak an semua galian tanah pada garis kemiringan
dan ukuran yang tercantum dalam gamnbar. Cara Penyedia Jasa untuk
mngerjakan galian harus mendapat persetujuan Direksi. Selama pekerjaan
berjalan mungkin dianggap perlu untuk mengubah kemiringan atau dimensi galian
tanah yang telah tercantum dalam gambar atau sebagaimana yang berhak
mengubah kemiringan atau dimensi galian tersebut. Penyedia Jasa tidak
mengubah satuan harga dalam Daftar Volume Pekerjaan dengan alasan
perubahan-perubahan pada galian tanah tersebut. Bila tidak ditentukan lain
kemiringan galian 1 : 1 dapat diperhitungkan untuk pembayaran biaya galian.
Semua tindakan pencegahan yang perlu harus dilakukan untuk menjaga agar
tanah asli bawah dan samping batas-batas tetap berada dalam keadaan baik dan
tidak berubah. Sebelum meletakkan sesuatu pasangan batu maka dasar dan sisi
kemiringan galian harus dibatasi dengan baik dan dipadatkan dan Penyedia Jasa,
harus minta persetujuan Direksi setelah pekerjaan galian.
Apabila galian tanah melebihi dari garis dan evaluasi yang telah disetujui, maka
kelebihan galian tersebut harus diisi dengan tanah yang cocok atas biaya
Penyedia Jasa sendiri sesuai petunjuk Direksi.
Apabila tanah dasar asli terganggu atau berubah karena sesuatu sebab maka
tanah tersebut harus dipadatkan sampai kedalamannya sama dengan tingkat
pengerasan semula atau dibuang dan diganti dengan tanah yang cocok. Apabila
Penyedia Jasa menentukan batuan selama mengerjakan galian maka Penyedia
Jasa harus segera melaporkan pada Direksi untuk mendapatkan instruksinya.
Tidak boleh ada bagian dari galian terbuka yang permanen yang kemiringannya
lebih curam dari yang telah tercantum dalam gambar atau seperti yang telah diberi
petunjuk oleh Direksi. Penyedia Jasa tidak boleh mengerjakan semua galian tanah
untuk pondasi bangunan dalam keadaan dibawah air sampai jumlah yang besar.
Bila galian tanah telah dikerjakan sampai evalusi atau ukuran yang diperlukan,
terlebih dulu harus diperiksa oleh Direksi sebelum dilakukan pengecoran beton
atau pemasangan batu dan lain-lain di atas dasar galian. Elevasi dasar galian
tanah harus teratur rata dalam batas gelombang yang diperbolehkan yaitu kurang
dari 0,02 m.
Perhitungan galian tanah rumah pompa dihitung dalam satuan harga per meter
kubik pada jenis pekerjaan dalam Daftar Volume Pekerjaan. Satuan harga untuk
galian tersebut, termasuk biaya untuk menggali, pembangunan air, dan pekerjaan-
pekerjaan lain yang diperlukan untuk kelencaran dan hasil galian tanah yang baik.
d. Pembangunan Tanah Bekas Galian
Tanah bekas galian yang cocok untuk tanah urug harus dipergunakan untuk
urugan tanah kembali. Tanah bekas bangunan yang tidak terpakai harus
ditempatkan di tempat yang tidak mengganggu jalannya saluran pembuangan air,
pada waktu pekerjaan proyek telah selesai ataupun mengganggu pengoprasian
bangunan-bangunan. Tanah bekas galian harus diratakan dan dirapikan secara
wajar. Semua biaya yang diperlukan untuk pembangunan tanah bekas galian
dimasukan dalam satu harga dalam Daftar Volume Pekerjaan.
e. Tanah Urugan
Tanah urugan dibagi dalam 2 tipe sesuai dengan perhitungan pembayaran yang
tercantum dalam Daftar Volume Pekerjaan, yaitu :
a) Tipe A : bahan tanah yang digunakan dari bekas galian setempat, seperti yang
ditentukan oleh Direksi. Bahan tanah untuk timbunan tersebut tidak harus
mengandung tonggok, belukar dan rumput-rumput, akar dan bahan-bahan
yang masih tertinggal.
b) Tipe B : bahan tanah yang dipakai untuk timbunan tanah harus diperoleh dari
tempat areal tanah sewa (borrow pit) yang tercantum dalam gambar sesuai
dengan petunjuk Direksi. Biaya untuk kebutuhan tanah urug tersebut, yaitu
pengupan tanah sewa milik dan penggalian tanah, biaya traspor dari borrow
pit sampai dengan lokasi timbunan tanah tipe B dalam Daftar Volume
Pekerjaan Penyedia Jasa harus mengatur tempat tanah sewa tersebut
sedemikian rupa sehingga evaluasi muka tanah di tempat sewa tersebut tidak
tergenang air hujan.
f. Pelaksanaan Timbunan Tanah
Timbunan harus dilakukan dengan lapisan yang kira-kira horisontal dengan lebar
penuh dari bagian timbunan tersebut sampai dengan batas kemiringan sisi yang
diperlukan. Tanah timbunan tidak, boleh diperlebar dengan cara menabur. Melapis
dan meratakan tanah timbunan harus dilakukan dengan membuat masing-masing
lapisan horisontal dengan ketebalan kira-kira 15 cm dan dibasahi air yang
memadai. Semua gumpalan tanah liat harus dicacah sampai halus dengan alat
yang tajam kernudian bahan tersebut dipadatkan dengan alat penumbuk tangan
atau cara lain yang disetujui. Pemerataan tanah yang ditumbuk harus homogen
dan tidak mengandung kepingan-kepingan batu, gumpalan-gumpalan tanah atau
tanah lain yang berongga-rongga. Timbunan tanah yang menurut sifatnya
memerlukan pemadatan sempurna maka cara pemadatannya harus
menggunakan peralatan mesin pemadat dengan seperti vibrator stemper, baby
roller, atau peralatan lainnya yang disetujui Direksi. Sebelum mengerjakan
pemadatan dengan alat maka kelembaban tanah tersebut harus dijaga sedemikian
rupa untuk menjamin berat jenis tanah timbunan yang cukup tinggi. Miring talud
tanah timbunan setelah dikepras harus dipadatkan dengan alat penumbuk
mekanis atau alat-alat lain yang disetujui Direksi.
Perhitungan biaya tanah timbunan tipe A dan Tipe B harus dihitung dengan harga
satuan Volume Pekerjaan. Satuan harga untuk Tipe A harus termasuk biaya
pemindahan tanah, penimbunan, peralatan, pemecah gumpalan, pemadatan biasa
dan pekerjaan-pekerjaan lain. Satuan harga untuk Tipe B seperti tipe A tetapi
termasuk juga semua biaya untuk penyediaan tanah timbunan dari tempat tanah
sewa, pengangkutan dan lain-lain. Biaya pemadatan tanah yang menggunakan
peralatan mesin dihitung tersendiri dalam satuan harga per meter kubik timbunan
tanah.
g. Pengurugan kembali
Tanah yang dipakai untuk pengurugan kembali harus diperoleh dari tanah bekas
galian. Tanah tersebut terdiri dari pasir, kerikil, atau batu-batuan yang didapat dari
galian batuan atau galian biasa dalam lapisan 20 cm kecuali ditentukan lain atau
sesuai dengan petunjuk Direksi. Pengurugan kemball harus dilakukan tiap lapisan
0,3 m dipadatkan dengan alat yang disetujui oleh Direksi. Tanah bagian atas atau
bahan organik lainnya harus dipisah dari bahan pengurugan kembali. Permukaan
tanah urugan harus dipadatkan dan permukaan diberi alur-alur fasilitas drainase
tiap saat. Tanah penguruaan kembali bila harus dibasahi atau dikeringkan untuk
menjaga kelembaban yang diperlukan untuk dipadatkan seperti yang ditentukan
Direksi. Biaya pembasahan atau pengeringan tersebut harus dimasukkan ke
dalam satuan harga untuk pengurugan kembali bangunan-bangunan beton atau
pasangan batu tidak diperbolehkan sebelum Waktu 14 hari setelah peletakan
beton dan mortar.
Perhitungan jumlah dan biaya pengurugan kembali harus dihitung sebagai tanah
urugan di tempat sampai batas galian pondasi ukuran yang tercantum dalam
gambar atau sesuai petunjuk Direksi. Pembayaran untuk pengurugan kembali
harus dihitung dalam satuan harga per meter kubik pada jenis pekerjaan Daftar
Volume Pekerjaan. Satuan harga tersebut harus termasuk biaya penyediaan
bahan dan pengurugan kembali dari tempat galian, pengangkutan tanah dan
pengurugan serta pekerjaan-pekerjaan lain yang diperlukan.
h. Pekerjaan Beton
a) Bahan
Semua bahan untuk pekerjaan beton yaitu semen portland, agregat kasar dan
halus harus memenuhi ketentuan yang berlaku. Kelas dan mutu beton harus
memenuhi Standar Indonesia Ni - 2 PBI – 1971 dengan mutu K225.
b) Campuran Beton
Untuk pekerjaan beton ditentukan dengan komposisi 1Pc : 2Pasir: 3Kerikil
atau sesuai dengan yang tercantum dalam gambar rencana.
c) Pencampuran
Bahan beton harus dicampur dalam mesin pencampur yaitu Concrete Mixer
atau Portable Mixer dengan waktu paling sedikit 15 menit setelah adukan
matang lalu disimpan di kotak adukan. Yang terbuat dari kayu harus terdiri
atas papan-papan yang disambung dengan rapat untuk mencegah air beton
tidak bocor keluar dari adukan yang masih basah.
d) Pengecoran Beton
Beton tidak boleh dicor sebelum semua kotak cetakan, susunan baja tulangan
dan persiapan-persiapan di tempat disetujui oleh Direksi. Beton tidak boleh
dicor di bawah air, kecuali ada persetujuan dari Direksi. Beton harus
dikerjakan dengan mudah dan dicor di cetakan yang telah ditentukan tanpa
pemindahan ulang atau penundaan dalam jangka waktu satu jam setelah
pekerjaan pencampuran selesai. Pengecoran beton tidak boleh dilakukan di
waktu hujan lebat dan lama sehingga mungkin dapat memisahkan bahan-
bahan beton. Penyedia Jasa harus memberitahu tanggal pengecoran kepada
Direksi sebelum memulai pekerjaan.
e) Pengeringan dan Perawatan
Penyedia Jasa harus mengambil tindakan yang cukup untuk pengeringan
beton. Tindakan tersebut termasuk penutupan beton dengan karung yang
dibasahi atau cara-cara lain yang efektif dimana penutupan beton tersebut
harus tetap dibuat lembab terus-menerus untuk paling sedikit selama tiga hari
setelah pengecoran atau untuk beberapa waktu sesuai petunjuk Direksi.
Setelah membuang pembungkus beton ini maka beton tersebut harus disiram
selama paling sedikit tujuh hari. Biaya penyediaan dan pemasangan bahan-
bahan untuk pengeringan beton harus dimasukan dalam satuan harga untuk
beton dalam Daftar Volume Pekerjaan.
f) Selesai Pengecoran
Muka beton yang tampak halus harus segera digosok dengan batu
carborundum dan semua lubang kecil harus diisi dengan luluh semen.
Menambah plesteran pada muka beton yang rusak harus dipotong dan diganti
seperti yang ditunjukan oleh Direksi dengan biaya Penyedia jasa sendiri.
g) Perhitungan Jumlah dan Biaya
Perhitungan jumlah beton dan biaya harus dihitung hanya untuk batas beton
yang tercantum dafam gambar atau seperti yang ditetapkan oleh Direksi.
Dalam perhitungan jumlah beton dan biaya akan dikurangi dengan volume
semua lubang, lekuk-lekuk, bukaan-bukaan, pipa-pipa tekanan, pekerjaan
kayu, kecuali untuk batangan-batangan besi penguat dan pasak-pasak.
h) Pekerjaan Cetakan Beton
Cetakan beton harus sederhana tetapi harus dibuat kuat dan kaku dengan
bahan-bahan yang disetujui dan harus mengikuti bentuk, batas garis, dan
ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar. Cetakan tersebut diperkuat dan
ditopang sehingaa lahan akan tekanan pada waktu pengecoran beton,
muatan-muatan konstruksi beton angin dan tekanan-tekanan lain tanpa ada
perubahan bentuk. Penyedia Jasa harus mendapat persetujuan dari Direksi
lebih dahulu sebelum memulai pembuatan cetakan tersebut dengan menepati
ketentuan di atas. Permukaan retakan tersebut akan melekat pada beton
harus tidak mengandung bahan pelekat, paku-paku, yang menjorok ke dalam
dan cacat-cacat lainnya. Papan-papan penutup harus dilekatkan dengan hati-
hati dan harus diatur sedemikian rupa supaya mampu mengembang karena
pengaruh kelembaban beton. Suatu minyak mineral yang tidak meninggalkan
kotoran atau bahan lainnya yang disetuiui harus diulaskan pada permukaan
cetakan tersebut sebelum pengecoran supaya tidak melekat. Perhatian harus
dicurahkan pada waktu pengulasan bahan tersebut pada permukaan cetakan
yang menempel pada besi tulangan, tetapi apabila secara tidak sengaja terjadi
maka besi tulangan tersebut harus dibersihkan. Cetakan yang dibuat harus
diperiksa oleh Direksi, tidak boleh mengecor beton sebelum cetakan tersebut
disetujui. Penyedia Jasa bertanggung jawab penuh sampai beton memperoleh
kekuatan-kekuatan penuh. Sekalipun demikian cetakan tersebut tidak boleh
dicetak tanpa persetujuan Direksi. Sambungan-sambungan cetakan harus
dibuat sedemikian rupa supaya dapat dibongkar dengan tidak menggunakan
paku, besi, dsb. Pembayaran untuk cetakan beton harus dimasukan pada
satuan harga untuk beton tipe B dalam Daftar Volume Pekerjaan.
i. Besi Tulangan
a) Bahan
Best Tulangan harus terdiri dari batang-batang bulat yang terbuat dari bahan
baru dan memenuhi ketentuanstandar layak (SNI), tidak menggunakan
material yang dihasilkan dari pabrik dengan teknologi Induction Furnace.
 Penetapan Besi Penguat
Jumlah, ukuran, bentuk dan komposisi semua besi tulangan, anyaman,
pengikat, penyambung, penguat dan bagian-bagian lain dari pada
tulangan harus ditempatkan sesuai dengan gambar dan diatur tetap pada
posisi yang semestinya dalam cetakan tanpa menggeser selama proses
penggetaran beton. Penyedia Jasa harus menyediakan batu peregang
sebagai pengatur jarak dengan biaya sendiri supaya besi tulangan
tersebut selalu pada posisi yang semestinya. Bagian sebelah dalam dari
batu peregang yang cekung harus menempel besi tulangan dengan tepat.
Besi tulangan tersebut harus diikat seluruhnya dengan kawat baja hitam
yang berkekuatan sesuai dengan persetujuan Direksi dan pengikatannya
harus pintal kencang dengan alat pilihan yang sesuai. Ujung pengikat
kawat tersebut harus dibengkokan ke dalam. Penutup beton minimum
untuk semua besi tulangan utama harus sesuai ukuran yana tercantum
dalam gambar. Sebelum suatu besi tulangan digunakan untuk beton maka
segala karat, minyak. gemuk atau bahan-bahan yang merusakan harus
dibersihkan. Beton sama sekali tidak boleh dicor sebelum pemasangan
tulangan telah disetujui oleh Direksi.
 Perhitungan Jumlah untuk Besi Penguat
Pembayaran untuk besi tulangan harus dimasukan dalam satuan harga
untuk beton pada jenis pekerjaan dalam Daftar Volume Pekerjaan. Biaya
tersebut harus terdiri dari persiapan gambar, penulanaan detail,
penyediaan besi tulangan, penyediaan dan pemasangan kawat pengikat.
j. Adukan (Specie)
a) Bahan
Semua bahan untuk luluh yaitu semen portlang, pasir dan air seperti yang
dimaksud dalam spesifikasi Umum ini harus dipakai untuk plesteran dan luluh
pasangan batu basah. Bagian-bagian yang melekat dengan mortar harus
dibersihkan dan tidak mengandung bahan terlepas, debu dan kotoran-
kotoran lain.
b) Campuran Adukan (Specie)
Perbandingan air semen untuk adukan basah kira-kira 0.55. Campuran
adukan tersebut harus memenuhi spesifikasi seperti dalam tabel campuran
adukan.

KETERANGAN KOMPOSISI
1. Species untuk bangunan beton- 1:2
beton masif
2. Species untuk bangunan beton, 1:2
Bangunan eton pracetak, pipa
beton pracetak
3. Species untuk pasangan batu kali 1:4
dan Pasangan batu merah, dan
pasangan lain.
4. Siaran (Pointing) 1:3

c) Cara Mencampur
Adukan harus dicampur selama tidak kurang dari 1 ½ menit diatas kayu
berlapis. Bahan yang telah dicampur dan tidak digunakan lebih dari ½ jam
harus dibuang. Mencampur campuran kembali adukan yang dibuang tidak
diperbolehkan. Semua peralatan untuk mencampur setiap saat setelah
selesai pekerjaar. harus dibersihkan.
d) Penggunaan dan Pengeringan
Penggunaan adukan harus dilakukan oleh tukang yang berpengalaman.
Pengeringan harus dilakukan sesuai dengan ketentuan pada pasal 13.2.5.
pembasahan dengan air mungkin harus dihentikan setelah 10 hari kecuali
ditentukan lain.
e) Biaya
Biaya tersendiri untuk adukan tersebut tidak akan diberikan dan biaya
tersebut harus dimasukan pada jenis pekerjaan dimana adukan tersebut
diperlukan dalam Daftar Volume Pekerjaan.
k. Pekerjaan Bata Merah
a) Bahan
Semua bahan untuk pekerjaan bata merah harus memenuhi ketentuan yang
dijelaskan dalam Spesifikasi Umum ini.
b) Campuran Adukan
Campuran adukan untuk tembok bata merah harus memenuhi pasal 13.2.10.
Spesifikasi Teknis ini.
c) Mencampur Adukan
Cara mencampur adukan harus sesuai dengan pasal 13.2.10 Spesifikasi
Teknik ini.
d) Memasang Bata Merah
Bata merah harus bersih betul, disiram dan disetujui oleh Direksi. Bata merah
tersebut tidak boleh ditempatkan/dipasang waktu hujan atau hujan yang lama
karena adukan akan terpisah.
e) Plesteran
Permukaan tembok bata merah yang akan diplester harus dikasarkan dan
dibersihkan serta tidak mengandung bahan semua perusak atau bahan kotor
lainnya. Tebal plesteran digosok sampai halus, diplamir dan dicat tiga kali
dengan cat tembok dengan kualitas yang baik buatan dalam negeri.
f) Perawatan
Penyedia Jasa harus mengambil tindakan-tindakan yang cukup untuk
mengeringkan adukan dan plesteran. Perawatan adukan dan plesteran harus
dilakukan selama lebih dari 14 hari dengan menggunakan karung penutup
basah. Biaya penyediaan dan pernasangan semua bahan untuk perawatan
adukan dan plesteran harus dimasukan dalam satuan harga untuk bata merah
dalam Daftar Volume Pekerjaan.
g) Perhitungan Jumlah Biaya
Perhitungan jumlah biaya pasangan bata merah hanya akan diperhitungkan
pada batas garis bangunan yang tepat sesuai yang tercanturn dalam gambar
atau seperti yang ditetapkan oleh Direksi. Biaya untuk bata merah akan
dihitung dengan satuan per meter kubik pada jenis pekerjaan dalam Daftar
Volume Pekerjaan. Satuan harga tersebut harus termasuk biaya semua
tenaga, bahan adan adukan. Biaya untuk plesteran bata merah akan dibuat
terpisah dengan satuan harga per meter persegi pada jenis pekerjaan dalam
Daftar Volume Pekerjaan.
L. Pekerjaan Pasangan Batu Kali
a) Bahan
Batu untuk pasangan batu harus sesuai dengan ketentuan pada Spesifikasi
Umum ini. Permukaan batu yang akan dipasang harus harus dibuat kasar
untuk menghilangkan semua permukaan batu yang halus. Batu yang akan
dipasang harus merukuran kira-kira sama yaitu 10 cm sampai 15 cm. luluh
yang akan dipakai untuk pemasangan batu harus sesuai dengar ketentuan
pasal 13.2.10. Spesifikasi Teknis ini.
b) Pemasangan dan Perawatan
Pemasangan batu harus dikerjakan dengan tangan supaya masing-masing
batu dapat terselubung adukan. Batu harus dipasang sedemikian rupa supaya
adukan betul-bctul bisa mengisi semua rongga. Batu-batu tersebut harus
ditekan ditempatnya dan dipukul dengan pukulan besi dan bagian batu yang
pecah harus dibuang, dibersihkan dan dapat dipakai lagi dengan adukan.
Hubungan antara batu harus terisi dengan memasukan batu kecil ke sela-sela
sambunagn. Masing-masing batu tersebut harus seluruhnya terbungkus
adukan.
c) Perhitungan Jumlah dan Biaya
Perhitungan Jumlah untuk pembayaran pasangan batu akan dilakulan untuk
batas garis bangunan yang tepat yang tercantum dalam gambar atau seperti
yang ditunjukan oleh Direksi. Pembayaran pasangan batu untuk bangunan
akan dihitung dalam satuan harga per meter kubik pada jenis pekerjaan dalam
Daftar Volume Pekerjaan. Satuan harga tersebut harus termasuk biaya semua
tenaga, bahan dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam pekerjaan
pasangan batu.
d) Plesteran
Plesteran harus dilakukan pada pasangan batu seperti tercantum dalam
gambar atau seperti yang ditunjukkan Direksi. Permukaan batu yang akan
diplester harus dibuat kasar dan dibersihkan serta bersih dari bekas bahan-
bahan tak berguna dan kotoran-kotoran lain. Luluh plesteran harus sesuai
dengan ketentuan volume semen portland dan 3 volume pasir. Luluh plesteran
harus sesuai dengan ketentuan pada Pasal 13.2.10. Spesifikasi Teknik ini
perhitungan jumlah untuk biaya plesteran akan dihitung sesuai batas garis
yang tercanturn dalam gambar atau yang ditunjukan oleh Direksi. pembayaran
untuk plesteran akan dihitung dengan satuan harga per meter persegi pada
jenis pekerjaan dalam Daftar Volume Pekerjaan. Satuan harga tersebut harus
termasuk biaya semua bahan, tenaga dan pekerjaan untuk plesteran.
e) Pasangan Batu Kosong
Penyedia Jasa harus menyediakan bahan dan membuat pasangan batu
kosong sesuai batas garis dan tebal yang tercantum dalam gambar untuk alas
pondasi dan dimana saja yang diperlukan. Batu yang digunakan harus keras,
padat dan tahan lama. Baik batu pecahan maupun batu gunung yang bulat
bisa dipakai untuk pasangan batu kosong. Tempat pengambilan batu harus
menurut persetujuan Direksi. Ukuran batu yang akan dipakai harus berkisar
antara 10 cm sampai 15 cm.
m. Pekerjaan Lantai
a) Bahan
Lantai dibuat dengan beton K175 Semua bahan untuk pekerjaan lantai harus
memenuhi ketentuan yang dijelaskan dalam Spesifikasi Umum ini.
b) Campuran Beton
Campuran Beton untuk pekerjaan lantai di sekitar pondasi mesin harus
sesuai dengan Spesifikasi Umum ini.
c) Mencampur Beton
Pencampuran harus sesuai dengan Spesifikasi Umum ini
d) Pengecoran dan Perawatan Beton
Pengecoran dan Perawatan Beton pengecoran serta perawatan luluh harus
dikerjakan sesuai dengan ketentuan Spesifikasi Umum ini.
e) Perhitungan Jumlah dan Biaya
Perhitungan jumlah untuk pekerjaan lantai akan dilakukan sesuai batas garis
lantai yang rapih seperti yang tercantum dalam gambar atau seperti yang
ditetapkan oleh Direksi.
Biaya untuk pekerjaan lantai harus dihitung dengan satuan harga per meter
kubik pada jenis pekerjaan dalam Daftar Volume Pekerjaan.
n. Pekerjaan Besi
a) Jenis Pekerjaan
Pekerjaan besi untuk rumah pompa meliputi kusen pintu, panil pintu, balok
gording untuk atap dan peralatan lain rumah pompa harus sesuai dengan
seperti tercantum dalam gambar.
b) Bahan
Semua bahan untuk pekerjaan besi harussesuai dengan ketentuan SNI, tidak
menggunakan material yang dihasilkan dari pabrik dengan teknologi
Induction Furnace dan besi yang akan dipakai harus mempunyai permukaan
sesuai yang tercantum dalam gambar.
c) Dimensi besi
Dimensi harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang ditunjukkan tabel berikut
atau sesuai yang diperintahkan Direksi

KETERANGAN DIMENSI (cm)

1. Kusen Pintu Besi 15/5


2. Daun "Pintu Kerangka" Besi Setebal + 3,5 cm
3. Daun "Pintu Panil" Platiser Setebal + 1,5 cm
4. Balok-balok untuk Atap 20/20
5. Lain-lain Lihat Gambar

d) Cat
Permukaan besi yang akan melekat ke adukan atau beton harus dicat
dengan meni atau jenis bahan kimia lainnya untuk keawetan besi. Semua
besi harus dicat dengan cat buatan dalam negeri seperti yang ditunjukan
dalam Spesifikasi Umum ini.
e) Perhitungan Jumlah dan Biaya
Perhitungan jumlah besi, perhitungan jumlah dan biaya akan dilakukan
untuk batas garis masing-masing bangunan kayu yang rapi seperti yang
tercantum dalm gambar atau seperti yang ditetapkan oleh Direksi.
Pembayaran untuk pekerjaan kayu harus dihitung dengan satuan harga per
meter persegi. Satuan harga pekeriaan besi untuk rumah pompa tersebut
harus termasuk biaya semua tenaga, bahan dan biaya penyediaan bahan
pengikat (baut, klem, paku, dll), penanganan penyelesaiannya.
o. Pekerjaan Penutup Atap dengan Beton
a) Bahan
Bahan pengerasan cor beton harus terdiri dari pasir, kerikil dan semen. Mutu
K225 masing-masing bahan harus sesuai dengan ketentuan Spesifikasi
Teknik ini
b) Perhitungan Jumlah dan Biaya
Perhitungan Jumlah dan Biaya pekerjaan atap akan dilakukan untuk batas
garis atap yang rapi seperti yang ditunjukkan dalam gambar atau seperti
yang ditetapkan oleh Direksi. Pembayaran untuk pekerjaan atap harus
dihitung dalam satuan harga per meter persegi pada jenis pekerjaan dalam
Daftar Volume Pekerjaan. Satuan harga untuk Volume Pekerjaan atap
teisebut harus terrnasuk biaya tenaga, bahan dan biaya-biaya lain yang
diperlukan untuk penyediaan, penaganan dan penyelesaian.
p. Pekerjaan Mengecat
a) Bahan
Cat yang akan dipakai untuk besi harus dicat buatan dalam negeri tipe biasa
yang spesifikasinya seperti dalam tabel jenis cat dan spesifikasinya berikut :

JENIS CAT DIMENSI (cm)

A. Cat untuk 1. Tipe dan sebutan : Cat dasar / meni


lapisan dasar (alkydresin)
meni 2. Waktu pengeringan : Lapisan pertama 3 jam
: Lapis ulang 16 jam
3. Berat jenis (20 c) : Lebih dari 1,4 liter per
m3/lapisan
4. Standar Liputan : Lebih dari 8 liter per
m3/lapisan

B. Cat untuk lapisan 1. Tipe dan sebutan : Cat dasar / meni


(alkydresin)
2. Waktu pengeringan : Lapisan pertama 3 - 5
jam
Lapis ulang 16 jam
3. Berat jenis (20 c) : Lebih dari 1,5
4. Standar Liputan : 120 – 130 gram/m3/lapis

C. Cat untuk lapisan 1. Tipe dan sebutan : Cat dasar / meni


besi luar (alkydresin)
terakhir untuk 2. Waktu pengeringan : Lapisan pertama 8 jam
besi Lapis terakhir kurang
dari 18 jam
3. Berat jenis (20 c) : Lebih dari 0,9
4. Standar Liputan : 0,8 – 0,12 per m3/lapis

Pengecatan
Semua besi yang akan dicat harus dihaluskan dan dibersihkan dengan alat
mekanis atau alat-alat lain yang disetujui oleh Direksi. Sebelum memulai
pekerjaan mengecat Penyedia Jasa harus meminta supaya Direksi
memeriksa kebersihan besi yang akan dicat. Setelah pengecetan dasar,
pengecetan luar dilakukan 2 kali yaitu lapisan pertama dan lapisan terakhir.
Pembayaran
Pembayaran untuk biaya mengecat dihitung dalam satuan harga per meter
persegi dan harus dimasukan dalam jenis pekerjaan dalam Daftar Volume
Pekerjaan
q. Pembersihan Lapangan Tempat Pekerjaan
Tempat yang dibangun harus dibersihkan dari segala barang dan bekas
bongkaran yang dianggap dapat mengganggu kelancaran pekerjaan. Bilamana
pada pelaksanaan pekerjaan tersebut harus aman dari gangguan-gangguan.
r. Perlindungan Terhadap Cuaca
Dengan biaya sendiri Penyedia Jasa harus dengan teliti menjaga semua
pekerjaan dan bahan-bahan dari pengeruh cuaca yang dapat merusak.
s. Hal-hal Lain
Ketentuan-ketentuan teknik lain yang belum termasuk dalam spesifikasi teknik ini
akan diatur kemudian secara tertulis oleh Direksi selama masa peleksanaan.
t. Tempat Pengaman Peralatan dan Bahan
Penyedia Jasa harus memberikan tempat pengaman peralatan dan bahan dan
temapat kerja lapangan untuk pengawasan sebagaimana ditujukan dala,
dokumen Kontrak atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan Tempat
pengaman sementara tersebut harus memenuhi kebutuhan seperti yang
dijelaskan Direksi Pekerjaan.
u. Pembuangan Air Tanah, Air Permukaan
 Pembuangan Air
 Pembuangan semua air yang ditemui dalam pelaksanaan pekerjaan ini
harus menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa :
a) Membuat dan memelihara semua saluran pelimpasan, saluran
pembuangan, dan sumuran air yang diperlukan atau pekerjaan-
pekerjaan pencagah genangan air lainnya.
b) Menyediakan semua bahan yang diperlukan.
c) Menyediakan, membangun, memelihara dan mengoperasikan semua
perlatan pemompaan dan lainnya yang perlu untuk membuang air dari
berbagai tempat pekerjaan.
Untuk memelihara agar dalam pelaksanaan pekerjaan, setelah pekerjaan ini
selesai semua fasilitas sementara untuk pengeringan air harus dipindahkan
atau diratakan supaya tidak mengganggu.
Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap semua kerusakan yang
disebabkan oleh banjir atau kegagalan pada bagian fasilitas pengeringan air
untuk pencegahan genangan dan memperbaikinya dengan biaya sendiri.
Kecuali ditentukan lain maka Penyedia Jasa tidak boleh mengganggu atau
merusak saluran air yang dipakai sepanjang tahun untuk pengairan pada
musim hujan dan musim kemarau.
 Pengaliran Air Pada Pekerjaan Saluran Pipa
Cara Penyedia Jasa untuk membuang air galuan saluran harus menurut
persetujuan Direksi. Pengeringan tersebut harus dilakukan sedemikian rupa
sehingga stabilan tebing dan dasar galian dapat diperlihara dengan baik,
dan pekerjaan pengeringan dapat menghasilkan galian agar tetap dalam
batas yang diijinkan yang mungkin memerlukan tambahan sistem
pembuangan air atau pipa pembuangan yang menuju ke tempat sumuran
dengan cara memompa.

 Pembayaran
Tidak ada pembayaran tersendiri akan diberikan untuk pembuangan air
tanah, air permukaan serta pengeringan air pondasi dan karenanya harus
dimasukan pada satuan harga galian tanah dalam Daftar Volume Pekerjaan.
v. Pembuatan dan Pemeliharaan Jalan Masuk Sementara
Penyedia Jasa harus membuat dan memelihara jalan masuk sementara untuk
pelaksanaan pekerjaan. Jalan masuk tersebut harus dipelihara dengan cara
sedemikian rupa sehingga dapat dilalui kendaraan truck untuk mengangkut
bahan dan peralatan selama pelaksanaan.
w. Penyediaan Bahan
Penyedia Jasa harus menyediakan semua bahan yang diperlukan untuk
pembangunan, penyelesaian dan pemeliharaan pekerjaan kecuali bahan-bahan
yang akan disediakan oleh Pengguna Jasa. jika ada, Bahan dan material yang,
diutamakan sebesar-besarnya produksi dalam negeri. Penggunaan bahan yang
dicatat untuk pekerjaan permanen tidak diperbolehkan tanpa persetujuan tertulis
dari Direksi. Semua bahan harus berkualitas tinggi dan mengambil syarat PUBB,
PBI, PKKI, AV, SII dan Standar lain yang cocok sebagaimana yang ditujukan
oleh Direksi. Bahan-bahan yang ditolak haruss dipindahkan dari lokasi
secepatnya supaya secara sengaja tidak dipergunakan.
Semua bahan yang disediakan oleh Penyedia Jasa atau Sub Penyedia Jasa
harus diperiksa dan diuji kapan saja selama kontrak berlaku.
 Semen Portland
Semen Portland harus semen portiand biasa yang memenuhi standar,
kering tidak bergumpal terbungkus dengan zat yang kuat supaya tahan
terhadap penanganan yang kasar dan buatan dalam negeri.
 Agregat Beton
 Semua agregat beton harus diperoleh dart tempat asal yang disetujui
oleh Direksi. Bahan tersebut harus tidak mengandung tanah, lempung,
kapur tanah. gemuk, tanah liat, batu lunak, tumbuh-tumhuhan dan
benda-benda organik serta carnpuran-campuran lainnya. Dan harus
keras dan padat.
 Air
Air untuk mencampur adukan beton (specie) harus bersih dan tidak
mengandung lempung, minyak, garam, gula dan bahan-bahan tumbuh-
tumbuhan dan harus tidak menaandung bahan organik dan non organik
dalam larutan dan jumlah tertentu sehingga mungkin dapat cepat
merusak daya tahan beton.
 Baja Tulangan
Bahan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan SNI, tidak
menggunakan material yang dihasilkan dari pabrik dengan teknologi
Induction Furnace, Baja Tulangan harus terdiri dari batangan-batangan
bulat dan harus memenuhi Standar Beton Indonesia NI PBI-1971.
 Besi untuk Pagar dan Pintu Pagar
Bahan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan SNI, tidak
menggunakan material yang dihasilkan dari pabrik dengan teknologi
Induction Furnace, Besi untuk tiang pagar rumah pompa memakai profil
besi siku dengan ukuran sesuai dengan gambar rencana sedangkan
tiang pintu pagar memakai besi bulat 3” dengan tebal 3 mm. Pemakaian
bahan untuk pintu pagar sebagaimana yang ditujukan dalam gambar
sebagaimana yang dijelaskan olen Direksi Pekerjaan.
 Batu Merah
Semua batu merah harus memenuhi Standar Indonesia NI-10 terbuat
dari tanah liat dan tidak mengandung endapan garam, harus dibakar
baik tanpa zat garam, mempunyai bentuk sama dengan ujungnya yang
rata dan berbentuk segi empat panjang serta benwarna coklat kemerah-
merahan. Batu merah tersebut harus berkualitas tinggi dan dibakar rata
dengan maksimum prosentase pecah 20%. Penyiraman air terhadap
tumpukan batu merah tidak diperkenankan.
 Batu untuk Pasangan Batu
Batu yang dipakai harus batu kali atau batu gunung bersudut banyak
yang disetujui oleh Direksi. Batu harus tidak retak dan rusak dan
berberat jenis lebih dari 2,5. Batu bulat hanya boleh dipakai dalam
jumlah yang terbatas dan diselingi dengan batu-batu tajam dan tidak
boleh dipakai untuk tembok yang tebalnya kurang dari 40 cm.
- PEKERJAAN JALAN MASUK
a. Pekerjaan Tanah
Semua pekerjaan tanah untuk jalan masuk rumah pompa harus sesuai dengan
ketentuan pada Spesifikasi Teknik ini.
b. Pekerjaan Pengerasan Jalan
- Bahan
Bahan pengerasan jalan harus terdiri dari pasir, kerikil dan semen. Mutu
masing-masing bahan harus sesuai dengan ketentuan Spesifikasi Teknik ini.
- Campuran Beton
Komposisi agregat yang diperiukan dalam membuat konstruksi beton ini
adalah K175 Bahan beton harus dicampur dalam mesin pencampur dengan
waktu paling sedikit 15 menit. Untuk beton dalam jumlah sedikit, maka
pencampuran beton boleh dilakukan dengan tenaga manusia setelah disetujui
oleh Direksi.
- Pengecoran Beton
Pengecoran tidak boleh dilakukan di waktu hujan lebat dan lama sehingga
kemungkinan dapat memisahkan bahan beton. Setiap akan memulai
peneecoran harus disetujui oleh Direksi.
- Pengeringan dan Perawatan
Dalam melaksanakan pekerjaan pengeringan ini, Penyedia Jasa harus
mengambil tindakan penutupan beton dengan karung yang dibasahi atau
cara-cara lain yang efektif sehingga beton tetap dalam keadaan lembab terus
menerus paling sedikit selama 3 hari.
- Perhitungan Jumlah dan Biaya
Perhitungan jumlah beton dan biaya harus dihitung hanya untuk batas garis
beton yang tercantum dalam gambar atau seperti yang ditetapkan oleh
Direksi. Pembayaran untuk beton Tipe B harus dihitung dengan satuan harga
per meter kubik pada jenis pekerjaan dalam Daftar Volume Pekerjaan. Satuan
harga tersebut harus termasuk biaya tenaga, bahan dan luluh serta biaya
pemasangan.
- PEKERJAAN PAGAR RUMAH POMPA
a. Pekerjaan Tanah
Sernua pekerjaan tanah untuk pagar harus sesuai dengan ketentuan pada
Spesifikasi teknik ini.
b. Pekerjaan Pasangan Batu Kali
Semua pasangan batu kali untuk pagar harus sesuai dengan ketentuan pada
Spesifikasi Teknik ini.
c. Pekerjaan Besi
- Bahan
Bahan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan SNI, tidak menggunakan
material yang dihasilkan dari pabrik dengan teknologi Induction Furnace, Semua
besi untuk pagar harus sesuai dengan ketentuan pada Spesifikasi teknik ini
Semua tiang pintu galvanis dia. 3” dan pintu BRC 8 mm untuk pagar harus
sesuai dengan ketentuan pada Spesifikasi teknik ini.
- Pengecatan
Pekerjaan mengecat untuk pagar harus sesuai dengan ketentuan pada
Spesifikasi Teknik ini.
- Perhitungan Jumlah dan Biaya
Perhitungan jumlah pekerjaan pagar dan biayanya dilakukan untuk batas ukuran
yang semestinya seperti yang tercantum dalam gambar atau seperti yang
ditetapkan oleh Direksi. Pembayaran untuk pekerjaan besi harus dihitung
dengan satuan harga per meter panjang pada jenis pekerjaan besi tersebut
harus termasuk dalam semua tenaga bahan dan pengecatan dan lain-lain yang
diperlukan untuk penyediaan, penanganan dan penyelesaian.
- PEKERJAAN JARINGAN PERPIPAAN DENGAN MENGGUNAKAN SALURAN
PIPA PVC DIA AW. 4”
Jenis dan bahan Pipa PVC AW 4” :
- Warna pipa PUTIH
- Standar pipa kelas AW tekanan kerja 10 Kg / Cm2
- Pipa dengan socket/mof di ujung pipa

a. Pekerjaan Tanah
- Pembersihan Lapangan
Pekerjaan pembersihan lapangan pada lokasi saluran pipa dan bangunan
urutannya harus sesuaidengan ketentuan pada Spesifikasi Teknik ini.
- Galian Tanah
Pekerjaan galian tanah untuk menanam pipa untuk membuat pondasi bangunan
berlaku Spesifikasi Teknik ini.
- Urugan Tanah Kembali
Urugan tanah kembali pada berkas galian tempat pipa dan galian pondasi harus
dilaksanakan sesuai Spesifikasi Teknik ini.
b. Pekerjaan Pasangan Bata Merah
- Pasang Bata Merah
Pekerjaan pasangan bata merah untuk bangunan pondasi pipa udara harus
disesuaikan dengan Spesifkasi Teknik ini.
- Plesteran
Pekerjaan plesteran untuk pasangan bata merah pada bangunan pondasi Pipa
Udara harus disesuaikan dengan Spesifikasi Teknik ini.
c. Pekerjaan Besi
- Pipa untuk Riset pipe / standar pipe Galvanis
Bahan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan SNI, tidak menggunakan
material yang dihasilkan dari pabrik dengan teknologi Induction Furnace, Mutu
pipa besi yang dipergunakan untuk Riset pipe / standar pipe terletak pada
jaringan PVC harus pipa besi galvanis (Galvanized Iron Pipe – GIP) ukuran
medium pipa besi Galvanis diameter 2” penyedia jasa harus mengerjakan
konstruksi pipa besi tersebut.
- PEKERJAAN BOX PEMBAGI
a. Pekerjaan Tanah
- Pembersihan Lapangan
Pekerjaan pembersihan lapangan pada lokasi saluran pipa dan bangunan
urutannya harus sesuai-dengan ketentuan pada Spesifikasi Teknik ini.
- Galian Tanah
Pekerjaan galian tanah untuk menanam pipa untuk membuat pondasi bangunan
berlaku Spesifikasi Teknik ini.
- Urugan Tanah Kembali
Urugan tanah kembali pada berkas galian tempat pipa dan galian pondasi harus
dilaksanakan sesuai Spesifikasi Teknik ini.
b. Pekerjaan Pasangan Bata Merah
- Pasang Bata Merah
Pekerjaan pasangan bata merah untuk bangunan "outlet" dan saluran
"distribution chamber" disesuaikan dengan Spesifkasi Teknik ini.
- Plesteran
Pekerjaan plesteran untuk pasangan bata merah pada bangunan "outlet" dan
"distribution chamber" berlaku. Spesifikasi ini.
c. Pekerjaan Besi
- Pipa untuk Riset pipe / standar pipe
Bahan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan SNI, tidak menggunakan
material yang dihasilkan dari pabrik dengan teknologi Induction Furnace, Mutu
pipa besi yang dipergunakan untuk Riset pipe / standar pipe, talang air dan lain-
lain (Galvanized Iron Pipe – GIP) ukuran medium pipa galvanis diameter 4”
digunakan untuk outlet, penyedia jasa harus mengerjakan konstruksi pipa besi
tersebut.
d. Pekerjaan Stopkran PVC
- Menggunakan Stopkran PVC diameter 4” digunakan untuk buka tutup
pengeluran air.
- PEKERJAAN GORONG – GORONG
a. Pekerjaan Tanah
Sernua pekerjaan tanah untuk gorong - gorong harus sesuai dengan ketentuan
pada Spesifikasi teknik ini.
b. Pekerjaan Pasangan Batu Kali
Semua pasangan batu kali untuk gorong - gorong harus sesuai dengan ketentuan
pada Spesifikasi Teknik ini.
c. Pekerjaan Besi
- Jenis Pekerjaan
Pekerjaan besi untuk gorong - gorong harus sesuai dengan seperti tercantum
dalam gambar.
- Bahan
Bahan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan SNI, tidak menggunakan
material yang dihasilkan dari pabrik dengan teknologi Induction Furnace, Semua
bahan untuk pekerjaan besi harus sesuai dengan ketentuan Spesifikasi Umum
ini. Semua besi yang akan dipakai harus mempunyai permukaan sesuai yang
tercantum dalam gambar.
- Dimensi besi
Dimensi harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang ditunjukkan tabel berikut
atau sesuai yang diperintahkan Direksi
- Semua besi untuk gorong – gorong harus sesuai dengan ketentuan pada
Spesifikasi teknik ini.
e. Pekerjaan Bata Merah
- Bahan
Semua bahan untuk pekerjaan bata merah harus memenuhi ketentuan yang
dijelaskan dalam Spesifikasi Umum ini.
- Campuran Adukan
Campuran adukan untuk tembok bata merah harus memenuhi pasal 13.2.10.
Spesifikasi Teknis ini.
- Mencampur Adukan
Cara mencampur adukan harus sesuai dengan pasal 13.2.10 Spesifikasi Teknik
ini.
- Memasang Bata Merah
Bata merah harus bersih betul, disiram dan disetujui oleh Direksi. Bata merah
tersebut tidak boleh ditempatkan/dipasang waktu hujan atau hujan yang lama
karena adukan akan terpisah.
- Plesteran
Permukaan tembok bata merah yang akan diplester harus dikasarkan dan
dibersihkan serta tidak mengandung bahan semua perusak atau bahan kotor
lainnya. Tebal plesteran digosok sampai halus, diplamir dan dicat tiga kali
dengan cat tembok dengan kualitas yang baik buatan dalam negeri.
- PEKERJAAN HIDRAN UMUM
Jenis dan bahan Pipa PVC AW 2” :
- Warna pipa PUTIH
- Standar pipa kelas AW tekanan kerja 10 Kg / Cm2
- Pipa dengan socket/mof di ujung pipa
a. Galian Tanah
Penyedia Jasa harus melaksanakan semua galian tanah pada garis kemiringan
dan ukuran yang tercantum dalam gambar.
- Untuk Jaringan menggunakan PIPA PVC diameter AW. 2”
b. Pekerjaan Pasangan Batu Kali
- Bahan
Batu untuk pasangan batu harus sesuai dengan ketentuan pada Spesifikasi
Umum ini. Permukaan batu yang akan dipasang harus dibuat kasar untuk
menghilangkan semua permukaan batu yang halus. Batu yang akan dipasang
harus berukuran kira-kira sama yaitu 10 cm sampai 15 cm. adukan yang akan
dipakai untuk pemasangan batu harus sesuai dengar ketentuan pasal 13.2.10.
Spesifikasi – Teknik ini
- Pemasangan dan Perawatan
Pemasangan batu harus dikerjakan dengan tangan supaya masing-masing batu
dapat terselubung adukan. Batu harus dipasang sedemikian rupa supaya
adukan betul-betul bisa mengisi semua rongga. Batu-batu tersebut harus
ditekan ditempatnya dan dipukul dengan pukulan besi dan bagian batu yang
pecah harus dibuang, dibersihkan dan dapat dipakai lagi dengan adukan.
Hubungan antara batu harus terisi dengan memasukan batu kecil ke sela-sela
sambungan. Masing-masing batu tersebut harus seluruhnya terbungkus adukan.
- Perhitungan Jumlah dan Biaya
Perhitungan Jumlah untuk pembayaran pasangan batu akan dilakulan untuk
batas garis bangunan yang tepat yang tercantum dalam gambar atau seperti
yang ditunjukan oleh Direksi. Pembayaran pasangan batu untuk bangunan akan
dihitung dalam satuan harga per meter kubik pada jenis pekerjaan dalam Daftar
Volume Pekerjaan. Satuan harga tersebut harus termasuk biaya semua tenaga,
bahan dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam pekerjaan pasangan batu.
- Plesteran
Plesteran harus dilakukan pada pasangan batu seperti tercantum dalam gambar
atau seperti yang ditunjukkan Direksi. Permukaan batu yang akan diplester
harus dibuat kasar dan dibersihkan serta bersih dari bekas bahan-bahan tak
berguna dan kotoran-kotoran lain. adukan plesteran harus sesuai dengan
ketentuan volume semen portland dan 3 volume pasir. adukan plesteran harus
sesuai dengan ketentuan pada Pasal 13.2.10. Spesifikasi Teknik ini perhitungan
jumlah untuk biaya plesteran akan dihitung sesuai batas garis yang tercanturn
dalam gambar atau yang ditunjukan oleh Direksi. pembayaran untuk plesteran
akan dihitung dengan satuan harga per meter persegi pada jenis pekerjaan
dalam Daftar Volume Pekerjaan. Satuan harga tersebut harus termasuk biaya
semua bahan, tenaga dan pekerjaan untuk plesteran.
- Pasangan Batu Kosong
Penyedia Jasa harus menyediakan bahan dan membuat pasangan batu kosong
sesuai batas garis dan tebal yang tercantum dalam gambar untuk alas pondasi
dan dimana saja yang diperlukan. Batu yang digunakan harus keras, padat dan
tahan lama. Baik batu pecahan maupun batu gunung yang bulat bisa dipakai
untuk pasangan batu kosong. Tempat pengambilan batu harus menurut
persetujuan Direksi. Ukuran batu yang akan dipakai harus berkisar antara 10 cm
sampai 15 cm.
- SPESIFIKASI TANGKI AIR
a. Syarat Material.
1.Material yang disuplai harus baru dan tidak cacat.
2.Material yang disuplai harus memenuhi persyaratan teknis yang ditentukan.
3.Memiliki bahan material yang baik/kuat dan higienis.
4.Material yang digunakan mampu meredam panas agar menjaga suhu air
didalam tangki tetap stabil dan meningkatkan kualitas air.
b. Spesifikasi Teknis
Fungsi : Penampung/Penyimpan air baik dari hasil olahan
maupun langsung dari sumber mata air, tidak
berbau, menghambat pertumbuhan jamur/lumut
dan bakteri sehingga aman untuk digunakan
sebagai penyimpanan air minum.
Type : Silinder
Bahan : Fiberglass
Kapasitas : ± 3000 Liter
Basic specification : - Terdapat lubang Inlet/Outlet Pipa dan untuk
bagian atas dilengkapi lubang untuk
perawatan tangki (man hole).
- Terdapat lubang udara untuk menjaga
kondisi tangki agar tidak mengalami
kerusakan akibat tekanan udara.
- PEKERJAAN DUDUKAN MESIN
a. Galian Tanah
Penyedia Jasa harus melaksanakan semua galian tanah pada garis kemiringan
dan ukuran yang tercantum dalam gambar.
b. Pekerjaan Pasangan Batu
- Bahan
Batu untuk pasangan batu harus sesuai dengan ketentuan pada Spesifikasi
Umum ini. Permukaan batu yang akan dipasang harus dibuat kasar untuk
menghilangkan semua permukaan batu yang halus. Batu yang akan dipasang
harus berukuran kira-kira sama yaitu 10 cm sampai 15 cm. adukan yang akan
dipakai untuk pemasangan batu harus sesuai dengar ketentuan pasal 13.2.10.
Spesifikasi – Teknik ini
- Pemasangan dan Perawatan
Pemasangan batu harus dikerjakan dengan tangan supaya masing-masing batu
dapat terselubung adukan. Batu harus dipasang sedemikian rupa supaya
adukan betul-betul bisa mengisi semua rongga. Batu-batu tersebut harus
ditekan ditempatnya dan dipukul dengan pukulan besi dan bagian batu yang
pecah harus dibuang, dibersihkan dan dapat dipakai lagi dengan adukan.
Hubungan antara batu harus terisi dengan memasukan batu kecil ke sela-sela
sambungan. Masing-masing batu tersebut harus seluruhnya terbungkus adukan.
c. Pekerjaan Beton
- Bahan
Semua bahan untuk pekerjaan beton yaitu semen portland, agregat kasar dan
halus harus memenuhi ketentuan yang berlaku. Kelas dan mutu beton harus
memenuhi Standar Indonesia Ni - 2 PBI - 1971.
- Campuran Beton
Untuk pekerjaan beton ditentukan dengan beton K225 atau sesuai dengan yang
tercantum dalam gambar rencana.
- Pencampuran
Bahan beton harus dicampur dalam mesin pencampur yaitu Concrete Mixer atau
Portable Mixer dengan waktu paling sedikit 15 menit setelah adukan matang lalu
disimpan di kotak adukan. Yang terbuat dari kayu harus terdiri atas papan-
papan yang disambung dengan rapat untuk mencegah air beton tidak bocor
keluar dari adukan yang masih basah.
- Pengecoran Beton
Beton tidak boleh dicor sebelum semua kotak cetakan, susunan baja tulangan
dan persiapan-persiapan di tempat disetujui oleh Direksi. Beton tidak boleh dicor
di bawah air, kecuali ada persetujuan dari Direksi. Beton harus dikerjakan
dengan mudah dan dicor di cetakan yang telah ditentukan tanpa pemindahan
ulang atau penundaan dalam jangka waktu satu jam setelah pekerjaan
pencampuran selesai. Pengecoran beton tidak boleh dilakukan di waktu hujan
lebat dan lama sehingga mungkin dapat memisahkan bahanbahan beton.
Penyedia Jasa harus memberitahu tanggal pengecoran kepada Direksi sebelum
memulai pekerjaan.
d. Besi Tulangan
- Bahan
Bahan yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan SNI, tidak menggunakan
material yang dihasilkan dari pabrik dengan teknologi Induction Furnace, Besi
Tulangan harus terdiri dari batang-batang bulat yang terbuat dari bahan baru
dan memenuhi ketentuan.
- Penetapan Besi Penguat
Jumlah, ukuran, bentuk dan komposisi semua besi tulangan, anyaman,
pengikat, penyambung, penguat dan bagian-bagian lain dari pada tulangan
harus ditempatkan sesuai dengan gambar dan diatur tetap pada posisi yang
semestinya dalam cetakan tanpa menggeser selama proses penggetaran beton.
Penyedia Jasa harus menyediakan batu peregang sebagai pengatur jarak
dengan biaya sendiri supaya besi tulangan tersebut selalu pada posisi yang
semestinya. Bagian sebelah dalam dari batu peregang yang cekung harus
menempel besi tulangan dengan tepat. Besi tulangan tersebut harus diikat
seluruhnya dengan kawat baja hitam yang berkekuatan sesuai dengan
persetujuan Direksi dan pengikatannya harus pintal kencang dengan alat pilihan
yang sesuai. Ujung pengikat kawat tersebut harus dibengkokan ke dalam.
Penutup beton minimum untuk semua besi tulangan utama harus sesuai ukuran
yana tercantum dalam gambar. Sebelum suatu besi tulangan digunakan untuk
beton maka segala karat, minyak, gemuk atau bahan-bahan yang merusakan
harus dibersihkan. Beton sama sekali tidak boleh dicor sebelum pemasangan
tulangan telah disetujui oleh Direksi.
- Perhitungan Jumlah untuk Besi Penguat
Pembayaran untuk besi tulangan harus dimasukan dalam satuan harga untuk
beton pada jenis pekerjaan dalam Daftar Volume Pekerjaan. Biaya tersebut
harus terdiri dari persiapan gambar, penulangan detail, penyediaan besi
tulangan, penyediaan dan pemasangan kawat pengikat.
- PENGADAAN POMPA SUBMERSIBLE DAN MESIN PENGGERAK
1. Tipe Pompa
Pompa yang diperlukan adalah jenis Electric Submersible Deep Well Pump.
Kedua dikehendaki mempunyai kualitas yang sesuai dengan apa yang
diisyaratkan dalam dokumen tender. Perangkat pompa dan mesin penggeraknya
harus sudah disesuaikan untuk beroperasi:
Pada kondisi : Temperatur 40o C
Kelembaban : 100 %
Elevasi : < 100 W dari permukaan air laut.

2. Syarat Pompa Submersible


2.1. Syarat Teknis Pompa Distribusi Submersible Deepwell
 Data Teknis
Jenis Pompa : Submersible Deepwell Pump
Elektrikal : 3 x 380 – 415 V / 50 Hz / 3 - Phase
Frekuensi : 50 Hz
Voltage : 3 x 380 V
Rotation : 2900 Rpm
Jumlah Pole : 2 Poles
Starting Method : Star - Delta
Putaran Motor : 2800 – 3000 Rpm
Protection Class (IEC 34-5) : IP68
Sistem Pendingin Motor : Air (water cooled)
Pump Efficiency at Duty Point : min. 70 %
Density : 1.00 g/m³
Impeller : Closed Impeller
Winding Insullation : PE2+PA
Sand Guard : NBR-EPDM
Temperature Maks. : 50°C
Mechanical Seal : SiC
Garansi : 2 tahun / 24 bulan
 Instalasi
Tipe Mechanical Seal : Silicon Carbide (SiC/SiC)
Standarisasi : ISO 9001, ISO 14001, ISO 45001
Spesifikasi Khusus :
- Elektromotor dapat digulung ulang
(Rewindable Motor),
- Elektromotor dapat diganti stator,
- Elektromotor dan Pompa Submersible
Deepwell harus satu pabrikan untuk
memudahkan klaim garansi.
2.2. Spesifikasi dan Syarat Umum Pompa Submersible
a. Melampirkan informasi data material elektromotor yang disuplai, serta
dimensi/ukuran elektromotor yang akan disuplaimeliputi kurva pompa
berbanding efisiensi berbanding power;
b. Melampirkan brosur / katalog asli elektromotor yang akan disuplai;
c. Melampirkan fotokopi surat ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) dari
kementerian Perdagangan untuk elektromotor yang disuplai, dilegalisir
oleh ATPM bersangkutan;
d. Melampirkan fotokopi ISO produk pompa, ISO 9001:2015, ISO
14001:2015, 45001:2018;
e. Melampirkan fotokopi ISO ATPM yang menyuplai produk pompa, ISO
9001:2015, 14001:2015, 18001:2018;
f. Melampirkan surat jaminan bermaterai untuk pompa (pompa dan
elektromotor) yang ditawarkan dalam keadaan baru, bukan re-built atau
rekondisi;
g. Melampirkan surat dukungan resmi dari ATPM pompa baik dukungan
barang maupun dukungan teknis/ tenaga ahli;
h. Melampirkan surat jaminan garansi pompa selama 2 (dua) tahun dari
ATPM (Agen Tunggal Pemengang Merek) bersangkutan sejak pompa
mulai terpasang;
i. Melampirkan surat perjanjian kerjasama antara kontraktor dan ATPM
pompa berisi mengenai kerjasama purnajual. Kerjasama purnajual yang
dimaksud, sbb :
- Perbaikan, service, penggantian spare parts yang akan dilakukan oleh
pihak ATPM jika terjadi permasalahan dan kerusakan selama dalam
kurun waktu garansi berjalan.
- Pengecekan rutin secara berkala 6 (enam) bulan sekali selama kurun
waktu garansi 2 (dua) tahun.
j. Melampirkan fotokopi COO (Certificate of Origine) pompa pada saat
pengiriman barang yang disahkan oleh chamber of commerce dari negara
produsen pompa;
k. Melampirkan surat jaminan elektromotor dapat digulung ulang (rewindable
motor) dan dapat diganti stator apabila terbakar;
l. Melampirkan surat jaminan ketersediaan suku cadang selama 5 (lima)
tahun sejak pompa mulai terpasang;
m. Pompa yang disuplai mempunyai standar NSF/ANSI-61. NSF/ANSI-61
merupakan standar air minum untuk material elektromotor yang digunakan
berstandar food-grade (aman untuk konsumsi);
n. Pompa yang disuplai harus mempunyai standar flange NEMA Standard;
o. Elektromotor yang disuplai mempunyai sistem pendinginan air (water
cooled). Jika terjadi kebocoran/ kerusakan, elektromotor tidak mencemari
sumber air;
p. Elektromotor yang disuplai memiliki insulasi kawat tembaga (winding
insulation);
q. Elektromotor yang disuplai memiliki ketahanan terhadap panas hingga
50°C;
r. Elektromotor yang disuplai memiliki ketahanan terhadap resistensi
lonjakan tegangan hingga ± 10 % dari 380 – 415 Volt;
s. Elektromotor yang disuplai harus mempunyai sand guard untuk
melindungi mechanical seal dari gesekan pasir;
t. Elektromotor yang disuplai harus memiliki check valve untuk menstabilkan
tekanan sistem pendinginan air (water cooled) di dalam elektromotor;
u. Elektromotor dan Pompa Submersible Deepwell harus satu pabrikan dan
merek yang sama untuk memudahkan klaim garansi;
v. Pemasok melampirkan kartu garansi resmi dari ATPM pada saat
pengiriman barang sebagai syarat klaim garansi apabila terjadi kerusakan;
Semua data diatas harus disertakan dalam dokumen penawaran dan diperlukan
untuk penjelasan antara lain :
a. Untuk perhitungan dan pemilihan tipe pompa dan untuk menghindari salah
pilih tipe pompa yang ditawarkan oleh peserta lelang sehingga tidak sesuai
dengan kebutuhan proyek yang menyebabkan pompa cepat rusak.
b. Mendapatkan dimensi yang diperlukan untuk menyesuaikan antara dimensi
pompa dengan kondisi sumur yang ada.
c. Mendapatkan nama sparepart dan jenis material yang diperlukan sebagai
referensi untuk pemesanan sparepart yang akan diperlukan.

3. Pompa Submersible
3.1. Jenis Pompa
Pompa yang diperlukan adalah jenis yang mempunyai kemampuan untuk
memompa pada sumur dalam (DTW) dengan kapasitas, total head dan
efisiensi yang minimum memenuhi kriteria dibawah ini:

No Kapasitas Total Eff.Pompa Panjang Diameter Jumlah


3.2. K Head Minimum Kolom Pipe Jambang
1. 7,5 ltr/dtk 80 m 75% 80 8” 2
r
2. 5,5 ltr/dtk 80 m 75% 80 8” 3
i
kriteria Pompa
3.2.1. Kebutuhan pompa harus sudah diperhitungkan dengan ketentuan-
ketentuan Seperti tertera pada data pompa.
3.2.2. Diameter badan pompa bagian luar ditambah ketebalan kabel motor
pompa harus lebih kecil dari jambang sumur.
3.2.3. Pemilihan jenis dan ukuran pompa harus sudah diperhitungkan
berdasarkan debit, total head, dan efisiensi seperti ditunjukan pada
grafik karakteristik pompa, dengan memperhitungkan kehilangan tenaga
akibat:
a. Gesekan pada sudut pompa (Impeller)
b. Gesekan pada discharger head
c. Gesekan pada pipa kolom
3.2.4. Pompa mempunyai head minimal 80 m kapasitas 7,5 ltr/dtk dan 5,5
ltr/dtk mempunyai pump effesiensi minimal 75%
3.2.5. Pompa mampu menahan beban panas yang ditimbulkan gesekan pada
pompa dan motor selama 3 menit pada saat aliran outlet ditutup dan
tidak ada aliran serta harus dinyalakan pada brosur origin.
3.2.6. Maksimum power untuk electric motor adalah 7,5 kw dengan sistem
Star Delta.
3.2.7. Minimum motor effesiensi adalah 5% (full head) minimum power factor
0,82 (full load) pada beban maksimum 20,8 ampere pada 380 volt dan
harus dinyatakan pada brosur.
3.2.8. Elektromotor diutamakan dari jenis yang biasa digulung ulang dengan
persyaratan bahwa untuk menggulung ulang kabel harus disuplai dari
pabrik asal dengan panjang dan diameter yang sama dengan orisinil.
Hal ini untuk menghindari terjadinya menurunnya resistence tahanan
kabel yang mengakibatkan temperatur motor lebih tinggi power motor
berkurang dan mudah terbakar.
3.2.9. Pompa dan Elektromotor Submersible Deepwell diutamakan dari satu
merk untuk memudahkan klaim garansi.
3.2.10. Apabila motor submersible akan digunakan daya yang lebih besar
atau sama dengan kebutuhan pompa maka penawar harus
melampirkan brosur perihal pompa performa curve per stage curve
absorbed ower by pump dan curve hydraulic effesiensi.
3.2.11. Pompa mempunyai batas maksimum start/ stop 20 kali dalam satu
jam untuk melindungi motor dari over head dan harus disertai brosur
yang ada.
3.2.12. Column pipe yang dipergunakan berukuran diameter 2” dengan
panjang tiap batang 6 m dan setiap batang disambung dengan system
sockdrat.
3.2.13. Pompa jenis ini minimal terdiri dari :
a. Pompa submersible untuk sumur dalam
b. Kabel pompa sepanjang 180 m (Star Delta) ukuran sesuai dengan
persyaratan dalam brosur.
c. Gate valve non return.
d. Riser pipe diameter 3” sepanjang 80 m
e. Kabel water level control 2 X 1.5 mm sepanjang kedalaman
pompa
f. Elektroda 2 buah
g. Klem kabel untuk mengikat kabel sepanjang riser pipe.
h. Kabel power dari panel control ke genset sepanjang 10 m.
i. Panel control untuk pompa
j. Panel control untuk genset
k. Generating set (engine dari generator)
l. Pipa pelindung kabel diameter 1,5” kurang lebih sepanjang 10 m
(PVC).

4. Panel control pump


Panel control pump minimal harus terdiri dari komponen :
a. No Fused Breaker
b. Motor Relay 3 Phase/Rast
c. Star delta contractor system
d. Water Level Control
e. Overload Relay
f. Motor Overhead Relay
g. Fase Failure Relay
h. Fase Referse
i. Off Time Relay T Limit hunting from star stop
j. High Pressure relay to prevent pump from shut off valve
k. Amperemeter
l. On off switch
m. Terminal in/out + control

5. Persyaratan Umum Mesin Genset


Mesin Genset harus terdiri dari mesin penggerak dan alternator sebagai
pembangkit Listrik dengan persyaratan sebagai berikut :
a. Melampirkan single line diagram PKG, design leveling dimension genset;
b. Melampirkan brosur atau katalog genset yang akan disuplai;
c. Melampirkan fotokopi surat ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek)
perusahaan diesel engine dari kementerian Perdagangan untuk diesel engine
yang disuplai, dilegalisir oleh ATPM bersangkutan;
d. Melampirkan surat jaminan bermaterai untuk genset (diesel engine, alternator,
dan aksesoris) yang ditawarkan dalam keadaan baru, bukan re-built atau
rekondisi;
e. Melampirkan surat dukungan resmi dari ATPM diesel engine baik dukungan
barang maupun dukungan teknis/ tenaga ahli;
f. Melampirkan surat jaminan garansi diesel engine selama 2 (dua) tahun dari
ATPM (Agen Tunggal Pemengang Merek) bersangkutan sejak diesel engine
mulai terpasang;
g. Melampirkan fotokopi ISO produk diesel engine , ISO 9001:2015;
h. Melampirkan fotokopi ISO ATPM yang menyuplai produk diesel engine, ISO
9001:2015; 14001:2015, 45001:2018;
i. Genset yang dimaksud adalah genset dengan sistem pendingin air (water
cooled), natural aspirated designed for electric generator drive;
j. Genset yang dimaksud adalah genset dengan putaran 1500rpm dengan
maksimal jumlah cylinder sebanyak 4 (empat) buah;
k. Genset yang dimaksud adalah genset tipe silent type, open type tidak diterima;
l. Bagian engine block diesel engine terbuat dari cast iron dan terintegrasi dengan
non-sleeve cylinder, cylinder head terbuat dari cast iron dalam mono-block
dengan 2 (dua) valve per cylinder dan aluminium rocker over;

6. Panel Control Induk


Panel control induk dapat ditempatkan pada pintu panel pompa yang minimum
terdiri dari :
a. No Fused Breaker for min switch
b. In/out terminal
c. HZ meter
d. Volt meter + selector volt
e. On off cam switch pada pintu panel
f. Hour meter

7. Panel Control Engine


Panel control minimum harus terdiri dari :
a. Baterry Chareging ampere meter
b. Engine temperature meter
c. Starter switch

8. Mesin Diesel
a. Mesin penggerak adalah jenis diesel 4 langkah dioperasikan pada putaran
berkisar antara 1500 - 1800 rpm, tergantung dari mesin yang akan digabungkan
dengan daya minimal 1,2 x daya keperluan pompa.
b. Mesin harus khusus dari jenis industri engine yang telah dilengkapi dengan
governor untuk menstabilkan rpm harus distel pada waktu pengurangan/
pertambahan bahan.
c. Pengurangan daya beban pompa bias terjadi pada saat permukaan air turun
yang mengakibatkan kepastian air mengecil dan beban daya pompa (pump
absorbed power) menurun pada saat beban dari pompa menurun, begitu pula
sebaliknya bila muka air naik.
d. Genset yang dimaksud adalah genset dengan sistem pendingin air (water
cooled), natural aspirated designed for electric generator drive;
e. Genset yang dimaksud adalah genset dengan putaran 1500rpm dengan
maksimal jumlah cylinder sebanyak 4 (empat) buah;
f. Genset yang dimaksud adalah genset tipe silent type, open type tidak diterima;
g. Bagian engine block diesel engine terbuat dari cast iron dan terintegrasi dengan
non-sleeve cylinder, cylinder head terbuat dari cast iron dalam mono-block
dengan 2 (dua) valve per cylinder dan aluminium rocker over;

9. Pengujian
Pompa dan mesin yang akan diserahkan harus sudah diuji di laboratorium pabrik
dengan sesuai standar yang berlaku di pabrik tersebut. Dalam hal standar dalam
pengujian itu belum ada di tempat / Negara pabrik tersebut.

10. Data Teknik


Penawaran harus dilengkapi dengan isian dan teknik secara detail berikut
perhitunganya minimal seperti contoh formulir dalam spesifikasi teknik ini disertai
dokumen yang menunjang.
11. Pelayanan Purna Jual
Pompa dan mesin penggerak yang ditawarkan harus disertai jaminan pelayanan
purna jual yang memadai dan harus mempunyai agen atau cabang di Jawa Barat
Surat penunjukan agen harus disertai dalam surat penawaran.

12.Pemeliharaan Pompa Submersible dan Mesin Penggerak


Masa pemeliharaan selama 365 hari kalender, di masa pemeliharaan harus
dilakukan pengoperasian Pompa Submersible & Mesin Penggerak minimal 30
menit 2 kali dalam seminggu sampai masa pemeliharaan (365 hk) selesai

13. Jumlah yang diperlukan


No Nama barang Engine (KW) Generator Jumlah
1 Generator Set 18 22,5 kva 2
2 Generator Set 14 17,5 kva 3

14. Panel Box


No Nama Barang Kapasitas Jumlah
1 Panel Box 9,2 kw 2
2 Panel Box 7,5 kw 3

Anda mungkin juga menyukai