Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usaha ternak kambing menjadi mata pencaharian yang sangat

menjanjikan, hal ini dikarenakan memiliki potensi sebagai komponen usaha tani

dalam agro-ekosistem. Kambing memiliki tingkat adaptasi yang tinggi

dibandingkan jenis ternak rumunansia lainya seperti kerbau, sapi dan domba.

Karakter kambing yang mudah beradaptasi itulah yang membuat kambing dapat

bertahan dalam kondisi yang marjinal, sehingga kambing menjadi pilihan untuk

dipelihara dan dikembangbiakan (Sarwono, 2017).

Selain itu kambing juga memiliki daya serap di pasar yang sangat tinggi,

karena mayoritas penduduk di Indonesia beragama Islam, sehingga permintaan

akan kambing selalu ada setiap saat untuk acara Akikah (syukuran) dan pada saat

pelaksanaan pemotongan hewan qurban pada hari raya Idul Adha yang di

laksanakan setiap tahun. Kebutuhan kambing untuk kebutuhan sehari-hari para

pengusaha olahan kambing memiliki daya serap yang tinggi terutama di

Kabupaten Malang dan sekitarnya, mengingat kebiasaan konsumtif

masyarakatnya.

Dari segi pemeliharaan dan pengembanganya, kambing memiliki potensi

yang tinggi bila dijalankan secara komersial antara lain adalah masa dewasa

kambing dan umur kebuntingan kambing lebih singkat jika dibandingkan dengan

ruminansia besar seperti kerbau dan kambing. Daging menjadi daya guna utama

bagi peternak kambing, namun lebih dari itu ternak kambing dapat memberikan

produk sampingan seperti susu dan pupuk kandang yang bermanfaat. Kondisi ini

1
memberikan dampak yang positif bagi petani-peternak di pedesaan dalam

meningkatkan penghasilanya (Jannah, 2012).

Kambing adalah salah satu jenis ternak yang sangat berpotensi untuk

menyokong peningkatan konsumsi protein hewani di Indonesia, maka dari itu

perlu dilakukan dengan cara pemeliharaan yang baik dari segi pakan dan tata

kelolanya. Selain potensi yang disebutkan di atas potensi untuk meningkatkan

ekonomi rakyat dan pelaku usaha juga akan lebih baik karena potensi kambing

memiliki harga jual yang relatif tinggi dibandingkan kambing lainya.

Kebutuhan daging yang cukup tinggi dengan sedikitnya jumlah kambing yang

tersedia juga dapat mempengarui harga kambing dan dapat memaksimalkan

keuntungan.

Meningkatnya skala usaha dan sistem peternakan yang mengarah pada

peternakan komersial-intensif akan berdampak pada peningkatan efisiensi produksi

dan dapat memberi kontribusi penghasilan yang lebih nyata untuk peternak dengan

demikian sistem usaha memungkinkan menuju ke arah yang lebih

intensif. Tingginya potensi nilai sumber daya untuk meningkatkan pendapatan

keluarga peternak dapat mencapai 14-25 % dari keseluruhan pendapatan keluarga

tersebut, semakin tinggi tingkat perluasan lahan peternakan kambing maka akan

banyak sumberdaya yang dihasilkan dan terpenuhinya kebutuhan akan daging

kambing secara nasional (Alimuddin, 2018).

Dalam aspek studi kelayakan usaha selain laba dan rugi juga menyangkut

berbagai aspek seperti hukum, sosial dan budaya, pasar dan pemasaran, teknis dan

teknologi sampai pada aspek manajemen dan keuangan. Data yang diperoleh dari

2
berbagai aspek tersebut perlu dipertimbangkan dan digunakan untuk mengambil

keputusan apakah suatu usaha dapat dikerjakan lebih lanjut, ditunda dan bahkan

tidak dijalankan. Kelayakan usaha juga merupakan pedoman kerja bagi pelaksana

produksi, pemasaran, penanaman investasi, jumlah tenaga kerja dan jumlah

pimpinan.

Usaha ternak kambing yang dijalankan di Experimental Farm Universitas

Muhammadiyah Malang merupakan laboratium terapan bagi para mahasiswa

untuk berlatih berwirausaha. Selain untuk pembelajaran juga sebagai upaya untuk

memenuhi permintaan pasar daging kambing di wilayah Malang dan sekitarnya,

baik untuk konsumsi, aqiqah maupun untuk qurban. Selain itu usaha ini

diharapkan bisa memperoleh keuntungan, kedepanya pengembangan usaha ini

dapat menjadi passive income bagi kampus. Teknis penjualan yang dilakukan di

antaranya adalah konsumen datang langsung ke Experimental Farm UMM atau

bisa dikirim ke pemesan melalui telpon.

Usaha dinyatakan berhasil jika usaha tersebut memberikan keuntungan

yang layak bagi pelaku usahanya sehingga diperlukan studi kelayakan untuk

mengetahui layak atau tidaknya suatu usaha tersebut di jalankan.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka peneliti menentukan judul

penelitian tentang “Analisis Kelayakan Usaha Ternak Kambing di

Experimental Farm Universitas Muhammadiyah Malang”.

3
1.2 Rumusan Masalah

Adapun Rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1.2.1 Bagaimana kelayakan usaha ternak kambing di Experimental Farm

Univeritas Muhammadiyah Malang

1.2.2 Bagaimana pendapatan usaha ternak kambing di Experimental Farm

Univeritas Muhammadiyah Malang untuk menentukan keuntungan

usahanya

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah

1.3.1 Untuk mengetahui kelayakan usaha ternak kambing di Experimental Farm


Universitas Muhammadiyah Malang

1.3.2 Untuk mengetahui pendapatan usaha ternak kambing di Experimental

Farm Universitas Muhammadiyah Malang mendapat kuntungan atau rugi.

1.4 Manfaat

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:


1.4.1 Untuk mendapatkan analisis usaha yang dinyatakan layak pada usaha

ternak kambing di Experimental Farm Univeritas Muhammadiyah

Malang.

4
1.4.2 Untuk mendapatkan pendapatan yang menguntungkan pada usaha ternak

kambing di Experimental Farm Univeritas Muhammadiyah Malang.

Anda mungkin juga menyukai