Anda di halaman 1dari 12

Praktikum Terpadu Agribisnis 2017 - 2018

“GLOBAL BUWANA FARM”

Topik : Uraian Singkat Mitra Agribisnis


Nama Penguasaan Aktivitas
NIM Nilai
Mahasiswa Materi Partisipasi Interaksi Inisiatif Presentasi
Fadilla Diah H34150040
Nisa
Siti Nabila H34150077
Trihanjani
Monica H34150100
M. Hanif Lubis H34150127

DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2017/2018
1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN MITRA
Agribisnis merupakan suatu sistem yang tersusun dari beberapa sub-
sitem terintegrasi dari hulu hingga hilirnya. Penyebutan "hulu" dan "hilir"
mengacu pada pandangan pokok bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor
pangan (food supply chain). Agribisnis bukan hanya berbicara tentang
pertanian, namun juga peternakan, perikanan, dan juga kehutanan. Agribisnis
mencakup sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Pemilihan
mitra agribisnis kelompok kami mengacu pada sektor yang telah disebutkan
diatas, dimana pada akhirnya kelompok kami memilih untuk mencari mitra di
bidang peternakan. Kami tertarik dengan komoditas ayam petelur karena
berdasarkan informasi yang kami peroleh bahwa permintaan akan telur ayam
di daerah Dramaga dan sekitarnya cukup tinggi. Setelah itu, kelompok kami
mencari informasi terkait usaha peternakan ayam petelur yang ada di sekitar
Bogor baik melalui internet (google search) maupun bertanya secara personal
ke kakak tingkat serta teman-teman yang memiliki informasi terkait
komoditas tersebut. Kami mendapat informasi dari mahasiswa Fakultas
Peternakan bahwa ada peternakan ayam petelur yang terletak tidak jauh dari
Kampus IPB Dramaga, yaitu CV Global Buwana Farm. Oleh karena itu kami
menjadikan usaha peternakan tersebut sebagai Mitra pilihan untuk Mata
Kuliah Praktikum Terpadu Agribisnis.
Setelah kami melakukan kunjungan, narasumber menyatakan bahwa
usahanya hampir 50% memasok telur di daerah Dramaga. Alasan ini yang
menjadikan kami semakin tertarik untuk mempelajari dan mendalami usaha
ayam petelur sehingga nantinya ilmu yang kami dapatkan bisa diaplikasikan
untuk kedepannya.
Harapannya, kami dapat belajar banyak mengenai mitra kami sambil
belajar bagaimana kondisi permintaan ayam petelur pada saat ini dan
mengembangkannya menjadi lebih bermanfaat bukan hanya terlurnya saja.

2. PROFIL MITRA AGRIBISNIS


Nama : Gerry Buwana
Tempat Tanggal Lahir : 3 November 1987
Pekerjaan : Peternak
Jenis Usaha : CV. Global Buwana Farm
Alamat Rumah dan Lahan : Cihideung Udik Ciampea, Bogor
Status : Belum Menikah
Pendidikan : S1
Pengalaman Kerja : Pernah bekerja pada salah satu bankSwasta
Luas Lahan : 3 Ha
Tahun Mulai Beternak : Tahun 2013
Jumlah Ayam : ± 26.000 Ayam Petelur
Jenis Ayam : Strain Lohman
3. Komoditas
Ayam betina Strain Lohman memiliki umur awal produksi pada 19-20
minggu dan pada umur 22 minggu produksi telur mencapai 50 %. Selain itu
juga, berat tubuh strain Lohman pada umur 20 minggu sekitar 1,6--1,7 kg dan
akhir produksi 1,9--2,1 kg. Puncak produksi strain Lohman mencapai 92--93
%, dengan FCR sebesar 2,3--2,4 serta tingkat kematiannya sampai dengan 2--
6 % (Rasyaf, 2005). Ciri-ciri lain strain Lohman betina yaitu mempunyai
daya hidup di atas 93,3%, hen day yang mampu dicapai pada umur di bawah
76 minggu adalah 93%, dan memiliki bobot telur rata-rata 50 g pada umur 20
minggu, 13 sedangkan pada umur 76 minggu memiliki bobot telur sebesar
65,5 gr.
4. Sekilas Informasi tentang Mitra Agribisnis
Usaha ini bermula empat tahun yang lalu dengan proses pembangunan
setahun dan usaha ayamnya telah berjalan tiga tahun. Mulanya dengan 10000
ayam dengan menggunakan strain lohmann dan total luas lahan 3 Ha.
Sekarang baru terpakai sekitar untuk kandangnya sekitar 700m2.
Sekolah di Melbourne untuk Strata 1 (sarjana) di jurusan ekonomi dan
keuangan, usaha ini awalnya dari skripsi beliau yang berkaitan dengan
membangun sebuah perusahaan dengan pengujian apakah valid atau tidak.
Belajar di peternakan Australia atau yang biasa disebut Runch (satu
peternakan di Australia memiliki banyak komoditas). Beliau memiliki niat
awal untuk beternak sapi setelah belajar di peternakan tersebut karena
kualitas sapi disana sangat baik, akan tetapi ada kendala di pakan yang
berbeda kualitas antara pakan di Indonesia dengan di Australia dan apabila
mengimpor maka tidak efisien jalannya usaha. Selanjutnya mencoba di
Unggas. apabila unggas pedaging biasanya di Indonesia harganya lebih
murah bahkan sering dibawah HPP, sehingga mencoba untuk unggas petelur
walaupun teknologinya tertinggal dari negara lain tetapi investasinya tidak
terlalu tinggi. Sempat bekerja di salah satu bank swasta akan tetapi merasa
kurang cocok dengan passion-nya.
Memulai usaha di umur 25 tahun dan mencari tanah melalui BPN
dibantu dengan makelar tanah. Dengan modal sekitar 8M, 4M meminjam dari
bank selebihnya modal dari orang tua dan beliau sendiri. Terdiri dari 5
kandang besar dengan 1 kandang dalam proses pembangunan.
Memiliki tiga distributor utama yaitu di daerah Lewilliang, Dramaga,
dan dekat kampus IPB. Sudah menguasai hampir 50% pasar yang ada di
Dramaga dan rata-rata seluruh rumah makan yang ada di Babakan Raya
telurnya berasal dari perusahaan ini. Setiap hari mengirim ke pasar sebesar
±1,5 ton/hari dengan permintaan tyang ada di Dramaga sebesar ±4 ton/hari.
Setiap hari berubah harga tergantung demand dan suply, data diambil dari
perkumpulan peternak yang ada. Setiap hari suply di pasar masih kurang
sehingga masih cenderung untung dengan demand yang lebih besar. Beberapa
kendala yang dihadapi adalah bagaimana agar masyarakat paham bahwa
usaha peternakan ini membawa sesuatu yang bermanfaat, sulitnya transportasi
besar masuk ke dalam kawasan peternakan dengan keadaan jalan yang kecil,
dan penyakit yang biasanya bakteri.
Ayam strain lohmann ini bertelur 26 jam sekali. Telur sudah Omega3
dan sekarang menuju bagaimana orang yang alergi bisa makan telur. Beli dari
perusahan japva dengan harga Rp 43.000/ayam yang siap bertelur.
5. Analisis Pohon Industri Komoditas
Pohon industri adalah teknik pemanfaatan suatu komoditas secara
maksimal yang tidak terpaku oleh satu hasil akhir saja. Teknik ini membantu
kami dalam pengkajian lebih lanjut tentang bagaimana cara memanfaatkan
komoditas ayam petelur ini dengan tidak hanya terfokus dengan hasil telurnya
saja. Dengan cara ini, kita dapat memaksimalkan produksi dan memenuhi
permintaan pasar yang sangat tinggi akan produk-produk alternatif. Pohon
industri mempermudah kami dalam memahami pasar dan kebutuhan
masyarakat yang ada. Contohnya, Global Buwana Farm yang memproduksi
telur ayam untuk dijual setiap harinya. Bila di survey lebih lanjut, komoditas
ayam petelur tersebut dapat memberikan manfaat yang lebih banyak.
Sampai saat ini, bulu ayam sebagai hasil sampingan dari pemotongan
ayam belum banyak dimanfaatkan, bahkan dibuang di sekitar tempat
pemotongan ayam sehingga mengakibatkan gangguan pencemaran di
lingkungan sekitarnya. Padahal potensi bulu ayam sebagai salah satu
komponen bahan pakan sangat dimungkinkan, mengingat perkembangan
industri perunggasan di Indonesia berkembang pesat. Dari hasil penelitian
dilaporkan bahwa dari hasil pemotongan setiap ekor ternak unggas akan
diperoleh bulu sebanyak + 6 % dari bobot hidup ayam potong. Melihat
potensi populasi unggas di Indonesia menurut statistik peternakan 2011,
populasi ayam pedaging sebanyak 1042.000 ekor, ayam petelur 1.103.000
ekor dan ayam buras 275.000 ekor, maka diperkirakan potensi bulu ayam
yang dihasilkan sebesar 83.000 ton setiap tahun.
Dalam rangka mengembangkan bahan pakan lokal, mengingat bulu ayam
mempunyai kandungan protein sangat tinggi sebesar 80% sehingga
berpeluang untuk diolah dan digunakan sebagai bahan pakan. Tepung bulu
yang merupakan produk olahan bulu ayam termasuk salah satu bahan pakan
sumber protein, yang selama ini masih diimpor setiap tahunnya seperti bahan
pakan lainnya. Dalam tahun 2011, dilaporkan sebanyak 51.000 ton tepung
bulu ayam diimpor dari berbagai negara. Diperkirakan dengan peningkatan
produksi ayam, maka potensi tepung bulu juga akan terus meningkat setiap
tahunnya . Berdasarkan laporan tahun 2012, produksi ayam pedaging (broiler)
diperkirakan mencapai 1,8 miliar ekor sehingga potensi produk olahan tepung
bulu ini bisa lebih 110.000 ton. Tepung bulu mengandung protein cukup
tinggi yaitu sebesar 75% - 80% dengan nilai kecernaan protein 32 % - 75 %.
Bila proses pembuatan baik ,maka kecernaan protein kasarnya dapat
maksimum (75 %), lemak 5%, serat kasar 4%. Tepung ini sangat baik untuk
meningkatkan produksi budidaya peternakan, baik itu sebagai ransum
makanan ternak Ruminansia (Sapi, kerbau, Kambing, Domba dll) atau ransum
pakan unggas.
Pemanfaatan bulu ayam sebagai bahan baku untuk pembuatan
kemoceng rumah tangga juga dapat dihitung manfaatnya. Bulu-bulu ayam
yang sulit untuk terurai tadi, dapat dicuci bersih lalu diwarnai sehingga dapat
dijadikan kemoceng yang menjadi nilai tambah untuk kebersihan alat rumah
tangga. Untuk memanfaatkan bulu ayam lebih jauh lagi, di Amerika Serikat,
salah satu negara pengonsumsi ayam dan telur ayam terbesar di dunia, bulu
ayam bisa menjadi bahan baku plastik di masa yang akan datang. Hal ini dapat
terjadi karena di dalam bulu ayam terdapat kandungan protein kuat yang
disebut dengan Keratin. Bulu ayam dapat dipanaskan, dicampur bahan baku
lain, dan dibentuk dalam cetakan menjadi plastik. Dan setelah menjadi plastik,
hasil olahan bulu ayam ini bisa dibuat menjadi apa saja. Dan pemanfaatan
bulu ayam tidak berhenti di sini saja, kandungan Keratin dalam bulu ayam
juga ternyata bisa digunakan sebagai bahan baku produk kencantikan bubuk.
Di industri pembuatan popok bayi juga bulu ayam ternyata sudah digunakan
untuk menjadi lapisan penyerap yang disebut sebagai “fluff pulp” sebagai
subtitusi dari “wood pulp” sehingga dapat mengurangi jumlah pohon yang
ditebang.
Kotoran ayam merupakan salah satu limbah yang dihasilkan baik
ayam petelur maupun ayam pedaging yang memiliki potensi yang besar
sebagai pupuk organik. Komposisi kotoran sangat bervariasi tergantung pada
sifat fisiologis ayam, ransum yang dimakan, lingkungan kandang termasuk
suhu dan kelembaban. Kotoran ayam merupakan salah satu bahan organik
yang berpengaruh terhadap sifat fisik, kimia dan pertumbuhan tanaman.
Kotoran ayam mempunyai kadar unsur hara dan bahan organik yang tinggi
serta kadar air yang rendah. Raihan et al. (2000) menyatakan bahwa
penggunaan bahan organik kotoran ayam mempunyai beberapa keuntungan
antara lain sebagai pemasok hara tanah dan meningkatkan retensi air. Apabila
kandungan air tanah meningkat, proses perombakan bahan organik akan
banyak menghasilkan asam-asam organik. Anion dari asam organik dapat
mendesak fosfat yang terikat oleh Fe dan Al sehingga fosfat dapat terlepas
dan tersedia bagi tanaman. Penambahan kotoran ayam berpengaruh positif
pada tanah masam berkadar bahan organik rendah karena pupuk organik
mampu meningkatkan kadar P, K, Ca dan Mg tersedia.
Pemanfaatan telur ayam juga tidak terbatas untuk dikonsumsi saja.
Cangkang telur sebenarnya mempunyai kandungan kalsium yang sangat
tinggi sehingga bisa digunakan menjadi pakan untuk ternak, sebagai pupuk
organik sebagai pengusir hama, dan bahkan bisa digunakan sebagai
pembersih keramik. Hal menguntungkan dari cangkang telur adalah
kecepatannya mengalami dekomposisi, sehingga cangkang telur tidak perlu
menjalani proses sterilisasi dan tidak perlu dihancurkan terlebih dahulu jika
akan dibuat menjadi pupuk tanaman. Hal ini dapat menghemat banyak waktu
dan tenaga para petani yang akan bercocok tanam. Tanaman yang paling
dianjurkan untuk menggunakan pupuk cangkang telur ini adalah tanaman
tomat dan lada.
Ada penemuan baru mengenai telur ayam busuk. Pada tahun 2014
lalu, peneliti dari University of Exeter mengidentifikasi kandungan tertentu
yang diproduksi telur busuk ternyata bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan
tersebut berupa gas yang disebut hidrogen sulfida tersebut terbukti efeksi
dalam mengembalikan fungsi mitokondria yang telah rusak dan mengobati
penyakit seperti stroke, serangan jantung, dan demensia. Studi tersebut
menemukan, senyawa baru yang dikenal dengan AP39 dalam telur busuk
dapat menargetkan pada bagian sel tertentu seperti mitokondria pada sel.
Mitokondria dikenal sebagai "otak" dari sel—tugasnya mengatur pertumbuhan,
siklus, dan kematian sel. Mitokondria juga merupakan sumber energi kimia dari sel.
Karena memiliki peran yang berarti dalam sel, maka bagian sel itu juga dapat
mengatur kemampuan sel untuk melawan penyakit, seperti penyakit
kardiovaskular. Sehingga peneliti percaya, mencegah kerusakan mitokondria
dapat memberikan efek terapi pada kondisi tertentu seperti stroke, gagal
jantung, artritis, diabetes, demensia, bahkan penuaan.
Ada banyak manfaat dari komoditas ayam petelur bila komoditas
tersebut dikelola bukan hanya diambil telurnya saja untuk dijual. Pengetahuan
dan ide pengembangan sangat dibutuhkan untuk memberikan nilai tambah
dalam suatu komoditas. Teknik ini digunakan agar pemanfaatan suatu
komoditas tidak terlalu kaku apabila kehilangan salah satu produksinya
karena masih banyak lagi yang dapat diteliti asal tetap terus belajar.
6. SISTEM AGRIBISNIS

HULU ON FARM HILIR

LEMBAGA
PENUNJANG

Gambar 1. Sistem Agribisnis


Agribisnis merupakan keseluruhan kegiatan produksi dan distribusi
sarana produksi usahatani, kegiatan produksi usahatani (pertanian primer),
kegiatan penyimpanan, pengolahan dan distribusi komoditas pertanian dan di
seluruh produksi-produksi olahan pertanian. Agribisnis berbicara tentang
pertanian secara luas yang didalamnya mencakup peternakan, perikanan, dan
juga kehutanan.
Sistem Agribisnis merupakan serangkaian kegiatan mulai dari
pengadaan sarana produksi sampai pemasaran hasil atau produk olahannya
yang meliputi 4 sub sistem yang saling terintegrasi satu sama lain, antara lain
Subsistem Agribisnis Hulu (pengadaan sarana produksi), Subsistem
Usahatani (on farm), Subsistem Agribisnis Hilir (pengolahan hasil pertanian)
dan Subsistem Jasa/Lembaga Penunjang.
Subsistem agribisnis hulu atau downstream agribusiness.
Secara umum subsistem ini dikenal dengan subsistem pengadaan sarana
produksi pertanian. Kegiatan subsistem ini berhubungan dengan pengadaan
sarana produksi pertanian, yaitu memproduksi dan mendistribusikan bahan,
alat, dan mesin yang dibutuhkan usahatani atau budidaya pertanian.
Subsistem agribisnis usahatani atau on-farm agribusiness. Subsistem
usahatani atau budidaya pertanian disebut juga subsistem produksi pertanian
(production subsystem). Kegiatan subsistem ini adalah melakukan usahatani
atau budidaya pertanian dalam arti luas. Istilah pertanian selama ini lebih
banyak mengacu pada subsistem produksi. Kegiatan subsistem ini
menghasilkan berbagai macam komoditas primer atau bahan mentah.
Subsistem agribisnis hilir atau upstream agribusiness. Subsistem
agribisnis hilir ini terdiri atas dua macam kegiatan diantaranya pengolahan
komoditas primer dan pemasaran komoditas primer. pengolahan komoditas
primer yaitu memproduksi produk olahan baik produk setengah jadi maupun
barang jadi yang siap dikonsumsi konsumen dengan menggunakan bahan
baku komoditas primer. Kegiatan ini sering juga disebut agroindustri. Contoh
kegiatan pengolahan komoditas primer yang menghasilkan produk antara
adalah pabrik tepung terigu, tapioka, dan sebagainya. Contoh kegiatan
komoditas primer yang menghasilkan barang jadi adalah pabrik makanan dan
minuman sari buah atau sirup. sedangkan pemasaran komoditas primer atau
produk olahan yaitu kegiatan pemasaran berlangsung mulai dari
pengumpulan komoditas primer sampai pengeceran kepada konsumen.
Subsistem jasa layanan pendukung agribisnis atau supporting
institution. Jasa layanan pendukung adalah Semua jenis kegiatan yang
berfungsi mendukung, melayani serta mengembangkan kegiatan ketiga
subsistem agribisnis yang lain. Lembaga-lembaga yang terlibat dalam
kegiatan ini antara lain lembaga penyuluhan dan konsultan, lembaga
keuangan, lembaga penelitian, lembaga yang memberikan layanan informasi.
Mitra Agribisnis kelompok kami adalah CV Global Buwana Farm,
yang merupakan sebuah peternakan ayam petelur yang berlokasi di daerah
Cihideung Udik, Ciampea dengan luas lahan sebesar 3 Ha dan lahan yang
terpakai hingga saat ini sekitar 700 m2. Kegiatan peternakan Global Buwana
mencakup mengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak, yakni
ayam petelur untuk mendapatkan hasil berupa telur yang siap dipasarkan.
Ditinjau dari ukuran hewan ternak, Global Buwana termasuk peternakan
golongan hewan kecil.
Berdasarkan penjelasan terkait subsistem agribisnis yang ada, Mitra
kelompok kami termasuk di dalam subsistem usahatani (on farm) karena
kegiatan yang dilakukan Global Buwana yaitu melakukan budidaya yakni
mengembangbiakkan ayam untuk menghasilkan telur.
Untuk pengadaan sarana produksi, Global Buwana memperoleh
kebutuhan peternakannya dari beberapa sumber seperti bibit ayam, kandang,
pakan, vaksin, dan lain-lain. Mulanya, Global Buwana membeli bibit ayam
yang siap bertelur dari perusahaan Japfa seharga Rp 43.000/ekor. Jenis ayam
yang dibeli adalah ayam Strain lohmann, yang mana jenis ayam ini bertelur
setiap 26 jam sekali. Kemudian ayam tersebut dikembangbiakkan oleh Global
Buwana dalam kandang-kandang yang tersedia. Kandang yang terdapat di
peternakan ini terbagi atas dua jenis yaitu kandang sistem closed house dan
kandang terbuka. Kandang dengan sistem closed house merupakan kandang
yang menjamin keamanan dan mampu memperkecil stres pada ternak, serta
efisien tenaga kerja.. namun, sistem kandang seperti ini memiliki kebutuhan
listrik yang tinggi sehingga cost yang dikeluarkan lebih besar jika
dibandingkan dengan kandang terbuka biasa. Kandang tersebut diperoleh
Global Buwana dari perusahaan produksi kandang yang ada di China dengan
sistem pre-order.
Untuk pakan ternaknya, Global Buwana memperoleh/memesan pakan
ternak dari luar negeri. Mas Gerry menjelaskan alasan beliau memilih pakan
dari luar negeri adalah harga beli pakan dari luar negeri lebih murah serta,
selain itu pakan diklaim memiliki kualitas baik dan mengandung gizi yang
cukup untuk pertumbuhan ternaknya. Beliau juga mengklaim bahwa
pelayanan dalam proses pembelian pakan ternak dari luar negeri juga jauh
lebih baik daripada di Indonesia. Hal ini dapat terjadi karena teknologi
pengolahan pakan ternak di luar negeri sudah jauh lebih maju daripada di
Indonesia.
Berdasarkan informasi dari narasumber kami, Pak Gerry, Global
Buwana Farm memasarkan hasil produksinya ke daerah sekitar Kecamatan
Dramaga, Bogor. Distribusi produk tersebut tidak langsung dilakukan oleh
Pak Gerry, beliau memercayakan proses distribusi hasil produksinya kepada
sepupunya sendiri. Yang saat ini juga sedang tinggal bersama beliau di Bogor
ini. Semua hasil produksi Global Buwana Farm didistribusikan baru di sekitar
daerah Dramaga dan Leuwi Liang. Menurut keterangan Pak Gerry, total
permintaan pasar Dramaga akan telur ayam adalah sebesar 4 ton per hari dan
Global Buwana Farm telah mampu untuk memproduksi serta
mendistribusikan sekitar 1,5 ton per harinya di daerah Dramaga. Hal ini
berarti Global Buwana Farm sudah menguasai sekitar 37,5% pasar komoditas
telur ayam Dramaga. Biasanya pasar yang dituju oleh Global Buwana Farm
adalah para pedagang eceran atau warung – warung sembako di daerah
Dramaga. Global Buwana Farm tidak bekerja sama dengan supermarket –
supermarket besar yang ada di Dramaga seperti Giant untuk saat ini.
Untuk lembaga penunjang, Global Buwana Farm banyak bekerja sama
dengan sesama peternak ayam petelur lainnya di Indonesia untuk dapat
mengetahui lebih banyak informasi mengenai perawatan ayam – ayam petelur
milik Global Buwana Farm agar tidak terserang penyakit. Lembaga
penunjang lainnya adalah pihak pembangun kandang ayam dari China karena
Global Buwana Farm sedang melalui tahap pembangunan kandang
kelimanya. Dan dalam penyediaan modal awalnya, walaupun kebanyakan
modalnya berasal dari modal sendiri dan bantuan orang tua Pak Gerry sendiri,
ada sedikit modal untuk membangun usaha Global Buwana Farm yang
berasal dari peminjaman modal ke bank.
DAFTAR PUSTAKA
Bright S. 2014. 6 Convincing Reasons You Should Start Using Eggshells In Your
Garden. (Internet). [diunduh: 2017 September 28].
http://www.naturallivingideas.com/eggshell-uses-in-the-garden/

Bushak L. 2014. Rotten Eggs May Prevent Mitochondrial Damage; Hydrogen


Sulfide Helps Treat Diseases Like Stroke, Heart Attacks, And Dementia.
(Internet). [diunduh: 2017 September 28].
http://www.medicaldaily.com/rotten-eggs-may-prevent-mitochondrial-
damage-hydrogen-sulfide-helps-treat-diseases-stroke-heart

Firdaus F. 2011. Kualitas Pupuk Kompos Campuran Kotoran Ayam dan Batang
Pisang Menggunakan Bioaktivator Mol Tapai. Departemen Ilmu Produksi
dan Teknologi Peternakan. Fakultas Peternakan. Bogor: IPB Press.

Tim. 2013. Potensi Tepung Bulu Ayam sebagai Bahan Pakan. (Internet).
[diunduh: 2017 September 28].
http://cybex.pertanian.go.id/materipenyuluhan/detail/7109

Zhang S. 2014. You’ll Never Believe All The Things Made Out Of Chicken
Feathers. (Internet). [diunduh: 2017 September 28].
http://gizmodo.com/youll-never-believe-all-the-things-made-out-of-chicken-
1533665221

Anda mungkin juga menyukai