Anda di halaman 1dari 2

Materi Kuliah Pancasila 9

Pembukaan Undang Undang Dasar 1945

Pembukaan UUD 1945 bersama-sama dengan UUD 1945 disahkan oleh PPKI pada tanggal 18
Agustus 1945 dan diundangkan dalam Berita RI tahun II No. 7 tahun 1946. Pembukaan UUD 1945
mempunyai 4 alinea yang dapat diklasifikasikan menurut isinya: Alinea pertama, kedua dan ketiga
memuat pernyataan keadaan sebelum Indonesia merdeka dan Alinea keempat memuat pernyataan
keadaan setelah Indonesia merdeka dan hal-hal yang harus dilakukan sebagai konsekuensi setelah
merdeka: 1. UUD ditentukan akan ada, 2. Tujuan Negara: a. Tujuan umum, terkait hubungan bangsa
Indonesia dengan negara-negara lain di dunia, Untuk memajukan kesejahteraan umum dan Ikut
serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial, b. Tujuan khusus, terkait untuk kepentingan bangsa Indonesia sendiri, Melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, Mencerdaskan kehidupan bangsa serta Mewujudkan
suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, 3. Bentuk negara Republik yang berkedaulatan
rakyat, 4. Dasar falsafah (asas kerokhanian) negara yaitu Pancasila.

Hakikat Pembukaan UUD 1945

1. Pembukaan UUD 1945 sebagai Tertib Hukum tertinggi


2. Pembukaan UUD 1945 memenuhi Syarat Adanya Tertib Hukum Indonesia

Syarat-syarat bagi adanya tertib hukum:

1. Adanya kesatuan subyek (pemerintah yang sah)


2. Adanya kesatuan daerah (daerah Indonesia yang meliputi dari Sabang sampai Merauke)
3. Adanya kesatuan waktu (sejak Pembukaan UUD 1945 ditetapkan tgl. 18 Agustus 1945
sampai tak terhingga)
4. Adanya kesatuan asas kerokhanian (Dasar Negara Pancasila yang diakui oleh seluruh rakyat
Indonesia)

Maka kedudukan Pembukaan UUD 1945 dalam tertib hukum Indonesia:

1. Menjadi dasarnya karena Pembukaan UUD 1945 memberikan faktor-faktor mutlak (UUD
ditentukan akan ada, Tujuan negara, Bentuk negara dan Asas kerokhanian negara yaitu
Pancasila) bagi adanya tertib hukum di Indonesia
2. Pembukaan UUD 1945 memasukkan diri di dalamnya sebagai ketentuan yang tertinggi

Struktur peraturan perundang-undangan di Indonesia:

1. Pembukaan UUD 1945/Pancasila, karena pada alinea keempat dari Pembukaan UUD 1945
memuat naskah dasar negara Pancasila
2. UUD 1945 (disebut juga Batang Tubuh UUD 1945)
3. Tap MPR
4. Undang-Undang (UU)  Perppu (Perturan Pemerintah Pengganti UU)
5. PP (Peraturan Pemerintah)
6. Keppres (Keputusan Presiden)
7. Kepmen (Keputusan Menteri) atau Permen (Peraturan Menteri)
8. Pergub (Peraturan Gubernur)
9. Perwal (Peraturan Walikota) atau Perbup (Peraturan Bupati)
10. Percam (Peraturan Camat)
11. Perdes (Peraturan Desa)

Pembukaan UUD 1945 sebagai Pokok Kaidah Negara Fundamental

Pembukaan UUD 1945 sebagai Pokok Kaidah Negara yang Fundamental (PKNF) atau disebut juga
sebagai Staatsfundamentalnorm karena memiliki unsur mutlak: 1. Dari segi terjadinya, ditentukan
oleh pembentuk negara dan terjelma dalam bentuk pernyataan lahir sebagai penjelmaan kehendak
pembentuk negara untuk menjadikan hal-hal tertentu sebagai dasar-dasar negara yang dibentuknya,
2. Dari segi isinya, memuat dasar pokok negara yang dibentuk yang meliputi: a. Tujuan negara
(tujuan umum dan khusus), b. Ketentuan akan diadakannya UUD, c. Bentuk negara, d. Dasar falsafah
negara (asas kerokhanian) Pancasila.

Sehingga hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Batang Tubuh UUD 1945 bersifat “terpisah”
karena :

1. Sebagai PKNF dalam ilmu hukum memiliki hakikat dan kedudukan terlekat pada
kelangsungan hidup negara yang telah dibentuk,
2. Dalam jenjang hierarki tertib hukum adalah yang tertinggi dan batang tubuh UUD 1945
terpisah dan berada di bawahnya

Pembukaan UUD 1945 sebagai pernyataan kemerdekaan yang terinci:

1. Suatu pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia kepada dunia


2. Tindakan yang harus dilakukan berkaitan dengan proklamasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai