Anda di halaman 1dari 3

Materi Penyuluhan

Pemupukan Tepat pada Tanaman Padi

Senin, 27 Des 2021

Twitter

Sumber Gambar : https://distan.bulelengkab.go.id/

Cara pemupukan padi adalah salah satu kunci untuk mendapatkan hasil panen yang optimal dan
berlimpah. Jika salah dalam memberikan pupuk, bukannya panen padi melimpah yang akan didapat tapi
justru risiko tanaman padi menjadi rusak. Lalu bagaimanakah cara pemupukan padi yang tepat ?

Cara pemupukan berimbang pada tanaman padi harus dilakukan seiring dengan kondisi lapangan
tempat padi di tanam. Untuk itu, harus diketahui umur tanaman padi terlebih dahulu. Sekarang ini
banyak varietas padi berumur genjah yang dilepas oleh pemerintah. Contoh: Inpari 10 berumur 108-116
hari dan Inpari 13 berumur 103 hari. Sedangkan padi ciherang dan IR 64 umumnya berumur 115 -125
hari. Dengan melihat dua kondisi yang berbeda ini, petani seringkali mengalami kesulitan untuk
menentukan kapan waktu pemupukan yang tepat bagi keduanya. Teknik pemupukan tanaman padi
memang sangat relatif, tidak ada ukuran secara pasti dosis dan waktu yang ditentukan, karena banyak
sekali faktor yang harus diperhatikan. Struktur tanah dengan kondisi unsur hara yang berbeda-beda di
tempat satu dengan yang lainnya, tentu juga memerlukan teknik yang berbeda dalam hal
pemupukannya.

Salah satu contoh dosis, jenis pupuk dan waktu pemupukan yang tepat pada tanaman padi adalah
sebagai berikut:

1. Pemupukan susulan pertama dilakukan saat padi berumur 7-10 Pupuk yang digunakan adalah
Urea 75 kg/ha, SP-36 100 kg/ha dan KCL 50 kg/ha.

2. Pemupukan susulan kedua diberikan saat tanaman padi berumur 21 HST menggunakan pupuk
Urea sebanyak 150 kg/ha.

3. Pemupukan susulan ketiga pada saat umur padi 42 HST menggunakan 75 kg/ha Urea dan 50
kg/ha
Dari tiga kali pemupukan tersebut, dalam satu musim tanam padi pada luasan 1 hektar membutuhkan
pupuk Urea (Nitogen) 300 kg, SP36/TSP (Phospor) 100 kg, dan KCl (Kalium) 100 kg.

Tanaman padi memerlukan banyak hara N dibanding hara P ataupun K. Pupuk Urea perlu diberikan
sebanyak 3 kali, agar pemberian pupuk N menjadi lebih efisien terserap oleh tanaman padi. Sedangkan
pemberian pupuk KCl dilakukan 2 kali, agar proses pengisian gabah menjadi lebih baik. Untuk memantau
kecukupan pupuk Urea (Nitrogen) pada tanaman padi bisa menggunakan Bagan Warna Daun (BWD).
Pada alat ini terdapat empat kotak skala warna, mulai warna hijau muda hingga hijau tua, yang
menggambarkan tingkat kehijauan daun tanaman padi.

Berikut adalah empat panduan umum cara pemupukan padi yang dapat dapat dijadikan acuan.

Perhatikan usia tanaman

Sama seperti manusia, tanaman juga membutuhkan nutrisi yang berbeda-beda dalam setiap tahapan
usia. Nutrisi yang dibutuhkan manusia pada saat masih bayi akan berbeda dengan saat sudah dewasa.
Begitu halnya dengan tanaman, termasuk padi. Pada tahapan usia tertentu, padi membutuhkan nutrisi
khusus. Saat padi masih berusia muda misalnya (0-2 minggu). Pada usia ini tanaman padi masih tumbuh
dengan lambat sehingga belum terlalu membutuhkan urea (N). Sebaliknya, padi muda sangat
membutuhkan fosfor (P), kalium (K), dan sulfur (S). Aturan ini juga berlaku saat memberikan pupuk
majemuk. Perhatikan usia tanaman padi sebelum memberikan pupuk dengan dua kandungan yang
berbeda (misal: pupuk SP sebaiknya diberikan pada saat padi masih muda).

Waktu pemberian pupuk

Cara pemupukan padi yang benar ternyata juga memperhatikan waktu pemberian pupuk. Anda tidak
bisa sembarangan memberikan pupuk. Menyebarkan pupuk pada waktu yang salah bisa menyebabkan
pupuk tidak terserap dengan baik dan tanaman padi pun tidak mendapatkan nutrisi yang diperlukan.
Kapan waktu yang tepat untuk memberikan pupuk? Waktu yang paling baik untuk memberikan pupuk
adalah di pagi hari mulai pukul 8 hingga 10 pagi. Pada rentang waktu tersebut embun sudah
meninggalkan tanaman dan sinar matahari juga belum terlalu terik. Anda juga bisa memberikan pupuk
di sore hari (mulai pukul 16 hingga 17). Hindari memberikan pupuk di waktu hujan atau mendung karena
berpotensi menghilangkan pupuk.

Setiap tempat memiliki kebutuhan pupuk yang berbeda

Anda mungkin pernah mendapat rekomendasi cara pemupukan padi dari seorang rekan di daerah lain.
Cara tersebut berhasil dan bisa meningkatkan hasil panennya. Anda tentu akan sangat tertarik untuk
mencoba cara pemupukan padi tersebut. Namun tunggu dulu, belum tentu cara tersebut akan berhasil
untuk sawah dan tanaman padi Anda. Mengapa?

Hal ini dikarenakan setiap tempat memiliki kebutuhan pupuk yang berbeda. Daerah yang subur jelas
akan membutuhkan pupuk lebih sedikit dibandingkan dengan daerah yang kering. Kandungan zat hara
pada tanah yang subur tentu lebih tinggi apabila dibandingkan dengan tanah yang kering. Untuk itu,
sebaiknya Anda benar-benar memahami seperti apa kondisi sawah atau lahan yang dijadikan tempat
menanam padi.

Jangan terlalu cepat dan jangan terlambat

Selain memperhatikan kondisi tanah, Anda juga harus mengetahui kapan tanaman membutuhkan nutrisi
dari pupuk. Jangan sampai terlalu cepat atau bahkan terlambat memberikan pupuk pada tanaman padi.
Hal ini justru akan membuat hasil panen menjadi kurang optimal. Sebagai contoh, Anda sebaiknya
memberikan pupuk N saat tanaman masuk usia 40 hari (saat mulai membentuk malai atau gabah).
Jangan berikan pupuk sebelum padi masuk usia tersebut karena hanya akan membuat pembentukan
malai kurang baik. Begitu halnya jika Anda terlambat memberikan pupuk, padi tidak akan memberi hasil
panen yang optimal.

Sumber :

1. https://www.corteva.id/berita/Pemupukan-Tepat-pada-Tanaman-Padi.html

2. https://banten.litbang.pertanian.go.id/new/index.php/berita/2241-pemupukan- yang-efektif-
dan-efisien-untuk-tanaman-padi

Penulis : Ricky Feryadi, SP.MP

Anda mungkin juga menyukai