A. Harold Lasswell
Harold Lasswell adalah seorang ilmuwan politik dan ilmuwan komunikasi yang menjadi salah
satu tokoh utama dalam pengembangan ilmu komunikasi dan pemahaman komunikasi dalam
konteks politik dan sosial. Model dan gagasannya terus menjadi bagian integral dari studi
komunikasi hingga saat ini, salah satu kontribusinya yang paling terkenal adalah Model Lasswell
atau Model 5W (Who, Says what, In Which Channel, To Whom, With What Effect). Model
Lasswell memberikan kerangka kerja dasar untuk menganalisis komunikasi dengan
mempertimbangkan elemen-elemen kunci yang merinci komponen penting dalam proses
komunikasi yang membantu dalam memajukan ilmu komunikasi sebagai disiplin ilmiah yang
mandiri.
B. Wilbur Schramm
Wilbur Schramm adalah salah satu tokoh utama dalam perkembangan studi komunikasi massa.
Ia mendukung pendekatan Media Effects yang mencoba memahami bagaimana media massa
mempengaruhi audiens dan masyarakat. Kontribusinya termasuk pemahaman mengenai efek
media pada perilaku dan persepsi.
C. Paul Lazarsfeld
Paul Lazarsfeld merupakan seorang sosiolog dan ilmuwan komunikasi yang sangat berpengaruh
dalam pengembangan teori komunikasi. Ia dikenal dengan konsep two-step flow of
communication, yang menunjukkan bahwa informasi pertama kali diterima oleh opini leaders
dan kemudian disebarkan ke masyarakat luas.
D. Walter Lippmann
Walter Lippmann adalah seorang jurnalis dan penulis yang berkontribusi pada pemahaman
tentang peran media dalam pembentukan opini publik. Dia memperkenalkan konsep stereotype
dalam komunikasi, yang berpengaruh dalam analisis media dan pemahaman opini publik.
E. Everett M. Rogers
Everett M. Rogers adalah sosial teknisi yang dikenal dengan teori Diffusion of Innovations.
Kontribusinya membantu memahami bagaimana inovasi atau ide-ide baru menyebar dalam
masyarakat melalui proses komunikasi.
Ilmu komunikasi di Eropa memiliki akar sejarah yang berbeda. Sebagian besar
perkembangannya terpengaruh oleh konteks sosial, budaya, dan politik di Eropa. Eropa memiliki
tradisi humanisme dan filsafat yang kuat yang juga mempengaruhi pemikiran tentang
komunikasi. Salah satu kontribusi utama dari Eropa adalah pemikiran pemikir seperti Jurgen
Habermas, yang dikenal dengan teorinya tentang komunikasi rasional. Habermas menekankan
pentingnya komunikasi yang bebas dan rasional dalam masyarakat demokratis. Selain itu,
pemikir seperti Michel Foucault, Roland Barthes, dan Jacques Derrida juga mempengaruhi
pemahaman komunikasi dengan fokus pada analisis teks dan makna. Perkembangan ilmu
komunikasi di Eropa juga mempertimbangkan hubungan antara komunikasi, budaya, dan
identitas. Ini tercermin dalam penelitian dan teori komunikasi lintas budaya yang berkembang di
Eropa.
3. Jelaskan pemahaman Anda terkait komunikasi sebagai transmisi dan komunikasi sebagai
makna serta berikan contohnya!
Contoh dari komunikasi sebagai transmisi adalah pesan yang disampaikan oleh penyiar radio
kepada pendengarnya. Dalam konteks ini, penyiar adalah pengirim pesan, dan pesan (misalnya,
berita atau lagu) ditransmisikan kepada pendengar melalui siaran radio tanpa perubahan
signifikan. Pendengar dianggap sebagai penerima yang hanya menerima dan meresepsi pesan
tanpa banyak interaksi.
Komunikasi sebagai makna adalah pandangan yang lebih modern dan kompleks tentang
komunikasi. Dalam perspektif ini, komunikasi tidak hanya berfokus pada pengiriman pesan,
tetapi juga pada konstruksi makna di dalamnya. Artinya, komunikasi adalah proses sosial di
mana pesan diberi makna oleh pengirim dan penerima berdasarkan konteks, budaya,
pengalaman, dan tujuan mereka.
Contoh dari komunikasi sebagai makna adalah ketika seseorang mengirim pesan teks kepada
teman mereka. Pesan tersebut dapat memiliki banyak lapisan makna tergantung pada konteks
dan hubungan mereka. Misalnya, sebuah pesan yang sederhana seperti "Terima kasih" dapat
memiliki makna yang berbeda jika dikirim sebagai ungkapan rasa terima kasih setelah
mendapatkan bantuan atau sebagai bentuk ironi dalam situasi tertentu.
a. Linier
b. Interaksional
Model komunikasi interaksional mengakui bahwa komunikasi melibatkan interaksi dua arah
antara pengirim dan penerima. Dalam model ini, pesan tidak hanya diterima, tetapi juga
diberikan umpan balik oleh penerima. Proses komunikasi dianggap lebih dinamis, di mana
komunikator dan audiens saling memengaruhi.
c. Transaksional
Model komunikasi transaksional adalah pandangan yang lebih kompleks yang menganggap
komunikasi sebagai pertukaran yang terjadi simultan antara pengirim dan penerima. Dalam
model ini, komunikasi dipahami sebagai proses di mana pesan dan makna dibangun bersama
oleh semua pihak yang terlibat. Interaksi dalam model ini dapat menciptakan pemahaman
bersama dan perubahan dalam komunikasi.
Komunikasi non-Western merujuk pada studi, pemahaman, dan praktik komunikasi di luar
tradisi budaya Barat. Ini melibatkan pemahaman komunikasi dalam konteks budaya, nilai, dan
norma-norma yang berbeda dari yang biasanya terkait dengan budaya Barat.