Anda di halaman 1dari 17

BAPPENAS

Penyusunan Indikator Kinerja


Pembangunan Daerah

Drs H
Drs. H. Dadang Solihin,
Solihin MA
Direktur Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah
Bappenas

Bimbingan Teknis Evaluasi Kinerja Pembangunan


Bappeda Kabupaten Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur

Hotel Ibis Mangga Dua – Jakarta, 20 Desember 2008 www.dadangsolihin.com 2

Materi Apa Tujuan Pembangunan?


(Todaro: the three objectives of development)

• Tujuan Pembangunan 1. Peningkatan standar hidup (levels of living) setiap


• Pembangunan Daerah dan Permasalahannya g, baik p
orang, pendapatannya,
p y , tingkat
g konsumsi p
pangan,
g ,
sandang, papan, pelayanan kesehatan, pendidikan, dll.
• Good Governance, Troika, dan Stakeholder
Pembangunan 2. Penciptaan berbagai kondisi yang memungkinkan
tumbuhnya rasa percaya diri (self-esteem) setiap
• Prinsip – Prinsip Dasar Pengembangan Sistem Evaluasi
orang.
• Gambaran Sistem Evaluasi Kinerja Pembangunan
3. Peningkatan kebebasan (freedom/democracy) setiap
(Sekarang dan Akan Datang)
orang.
• Pengertian Indikator Kinerja
• Langkah-Langkah Menyusun Indikator Kinerja
• Penjabaran Indikator Kinerja RPJMN 2004-2009
2004 2009
www.dadangsolihin.com 3 www.dadangsolihin.com 4
How? Pembangunan Daerah (1)
1 Mengurangi disparitas atau ketimpangan pembangunan
1. ƒ Pembangunan daerah pada hakekatnya adalah upaya
ƒ antar daerah terencana untuk meningkatkan kapasitas
ƒ antar sub daerah pemerintahan daerah sehingga tercipta suatu
ƒ antar warga masyarakat (pemerataan dan keadilan). kemampuan yang andal dan profesional dalam:
2 Memberdayakan
2. M b d k masyarakat k td dan mengentaskan
t k • memberikan pelayanan kepada masyarakat
masyarakat,
kemiskinan. • mengelola sumber daya ekonomi daerah.
3 Menciptakan atau menambah lapangan kerja
3. kerja.
4. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat daerah.
daerah
5. Mempertahankan atau menjaga kelestarian sumber
daya alam agar bermanfaat bagi generasi sekarang dan
generasi masa datang (berkelanjutan).
www.dadangsolihin.com 5 www.dadangsolihin.com 6

Pembangunan Daerah (2) Pembangunan Daerah (3)


ƒ Pembangunan daerah juga merupakan upaya untuk • Pembangunan daerah dilaksanakan melalui penguatan
memberdayakan masyarakat di seluruh daerah otonomi daerah dan pengelolaan sumber daya yang
sehingga: mengarah pada terwujudnya tata kepemerintahan yang
• tercipta suatu lingkungan yang memungkinkan baik (good governance).
masyarakat untuk menikmati kualitas kehidupan yang • Pelaksanaan pembangunan daerah yang baik hanya
lebih baik, maju, dan tenteram, dapat dilakukan apabila terjadi keseimbangan peran dari
• memperluas pilihan yang dapat dilakukan masyarakat tiga pilar, yaitu: pemerintah, dunia usaha swasta, dan
bagi peningkatan harkat, martabat, dan harga diri. masyarakat.

www.dadangsolihin.com 7 www.dadangsolihin.com 8
Permasalahan Pembangunan Daerah
Pembangunan Daerah (4) (1)
• Pemerintahan (legislatif, eksekutif, dan yudikatif) 1. Pembangunan Ekonomi
memainkan peran yang menjalankan dan menciptakan ƒ Meningkatnya pengangguran dan kemiskinan
lingkungan politik dan hukum yang kondusif bagi unsur
unsur- ƒ Menurunnya fungsi intermediasi perbankan untuk
unsur lain. mengembangkan sektor riil
• Peran dunia usaha swasta adalah mewujudkan ƒ Pola
P l persebaran
b iinvestasi
t i untuk
t k PMA d
dan PMDN
penciptaan lapangan kerja dan pendapatan. secara nasional belum merata dan menunjukkan
• Masyarakat berperan dalam penciptaan interaksi sosial, ketimpangan yang cukup tinggi antarwilayah
ekonomi dan politik. 2. Pembangunan Sosial
ƒ Menurunnya kemampuan pemerintah dalam
pelayanan-pelayanan sosial dasar (pendidikan,
kesehatan dan gizi).
g )
www.dadangsolihin.com 9 www.dadangsolihin.com 10

Permasalahan Pembangunan Daerah Permasalahan Pembangunan Daerah


(2) (3)
3. Pembangunan Prasarana Wilayah 4. Pembangunan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
ƒ Terbatasnya tingkat pelayanan jaringan transportasi Hidup
antar
t dan
d iintra
t wilayah.
il h ƒ Menurunnya
M kkualitas
lit permukiman
ki (k
(kemacetan,
t
ƒ Menurunnya kapasitas pemerintah daerah dalam kawasan kumuh, pencemaran lingkungan (air, udara,
pengaturan dan pengelolaan infrastruktur
infrastruktur. suara sampah)
suara, sampah).
ƒ Menurunnya kapasitas dan ketersediaan sumberdaya ƒ Berkurangnya ruang publik dan ruang terbuka hijau
tenaga listrik.
listrik ((RTH)) di
d wilayah
aya peperkotaan.
o aa
ƒ Meningkatnya masalah kelangkaan air bersih dan air ƒ Alih fungsi lahan pertanian produktif menjadi lahan
minum. permukiman secara signifikan.
p g
ƒ Menurunnya kapasitas pembiayaan untuk memenuhi
kebutuhan p pelayanan
y infrastruktur.
www.dadangsolihin.com 11 www.dadangsolihin.com 12
Permasalahan Pembangunan Daerah Permasalahan Pembangunan Daerah
(4) (5)
Pembangunan SDA dan LH (lanjutan)
4. Permasalahan Khusus
ƒ Meningkatnya urbanisasi dan aglomerasi perkotaan.
ƒ Lemahnya daya saing investasi
ƒ Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) belum
ƒ Pembangunan daerah tertinggal belum ditangani secara
sepenuhnya menjadi acuan dalam pemanfaatan ruang
terpadu antar sektor dan antara pemerintah,
dan fokus hanyay pada
p Perencanaan.
masyarakat dan dunia usaha
masyarakat,
ƒ Penurunan luas kawasan Hutan Tropis dan kawasan
ƒ Pemekaran daerah yang belum mampu
resapan air, serta meningkatnya DAS kritis.
menyejahterakan masyarakat
ƒ Kejadian bencana alam gempa, banjir dan longsor yang
ƒ Rendahnya proses pembangunan dan penguatan
frekuensinya meningkat dan dampaknya semakin
stabilitas keamanan di daerah perbatasan negara.
meluas,
l tterutama
t pada
d kkawasan yang b
berfungsi
f i lilindung.
d

www.dadangsolihin.com 13 www.dadangsolihin.com 14

Pergeseran Paradigma: Pelaku Pembangunan: Paradigma


From Government
G t tto G
Governance Governance
‰ Interaksi antara Pemerintah, Dunia Usaha Swasta, dan
M
Masyarakat
k t yang bersendikan
b dik transparansi,
t i akuntabilitas,
k t bilit
partisipatif, dsb.
Tenaga
e aga Kerja
e ja
Kontrol Kontrol

Dunia Usaha
Swasta
Pemerintah Masyarakat
Government Governance
ƒ Memberikan hak ekslusif bagi ƒ Persoalan-persoalan publik
negara untuk mengatur hal-hal adalah urusan bersama Nilai Redistibusi
publik,
p pemerintah, civil societyy dan
p Pertumbuhan Melalui Pelayanan
ƒ Aktor di luarnya hanya dapat dunia usaha sebagai tiga aktor
Pasar
disertakan sejauh negara utama.
gj y
mengijinkannya.
‰ Apabila sendi-sendi tersebut dipenuhi, maka Governance
www.dadangsolihin.com 15 akan Good. www.dadangsolihin.com 16
Pelaku Pembangunan: Stakeholders
Troika

STATE CITIZENS
Executive organized into:
Judiciary
d Community-based
C it b d organizations
i ti
Legislature Non-governmental organizations
Professional Associations
Public service
Religious groups
Military Women’s groups
Police Media

BUSINESS
Small / medium / large enterprises
Multinational Corporations
Financial institutions
Stock exchange

www.dadangsolihin.com 17 www.dadangsolihin.com 18

Troika:
Pola Hubungan antara Pemerintah, Dunia Usaha Ternyata
Swasta, dan Masyarakat P
Pemerintah
i t hMMasih
ih Di
Diperlukan
l k

Masyarakat,
Masyarakat
Bangsa, dan
Negara Masyarakat
y

VISI
Pemerintah

Good Governance Dunia Usaha

www.dadangsolihin.com 19 www.dadangsolihin.com 20
Gambaran Sistem M$E
Prinsip – Prinsip Dasar ((Sekarang
g dan Akan Datang)
g)
Pengembangan Sistem Evaluasi Sekarang Akan Datang
ƒ Adanya berbagai macam peraturan yang ƒ Satu laporan dapat diakses oleh seluruh
mengamanatkan agar sektor (K/L) dan institusi (K/L) dan daerah
daerah menyusun laporan evaluasi kinerja ƒ Evaluasi dapat dilakukan secara
ƒ Sederhana dan mudah dikontrol pembangunan komprehensif
ƒ Depdagri ƒ Sistem
Si t evaluasi
l i yang b baru dih
diharapkan
k
ƒ Kapasitas evaluasi yang kuat ƒ LAN mewujudkan integrasi dan saling
ƒ Informasi yang terbuka dan dapat dievaluasi ƒ Menpan keterkaitan yang bersinergi dan
ƒ Departemen Keuangan mempengaruhi antara hasil evaluasi yang
ƒ Adanya penghargaan terhadap kinerja ƒ Bappenas
satu dengan yang lainnya
ƒ Lebih efisien dan biaya rendah
ƒ Kejelasan status hasil evaluasi ƒ Setneg
ƒ Memperkenalkan
p evaluasi yyang g
ƒ K/L terkait
t k it terintegrasi, sistem top-down dan bottom-
ƒ Tidak adanya implikasi/dampak dari up
pelaksanaan kegiatan evaluasi ƒ Evaluasi yang kontinu untuk proses
ƒ Sangat Mahal (Biaya dan Waktu) pembelajaran
b l j iinstitusi
i i
ƒ Evaluasi top-down ƒ Evaluasi aktif (melibatkan pihak eksternal)
ƒ Evaluasi fragmentasi 1 waktu ƒ Menciptakan sistem insentif-disinsentif dari
ƒ Evaluasi
E l i pasifif h il evaluasi
hasil l i
www.dadangsolihin.com 21 ƒ Kurangnya penghargaan terhadap www.dadangsolihin.com
hasil ƒ Adanya komunitas evaluator 22
evaluasi

Who does what? Pengertian Indikator Kinerja

ƒ Indikator Kinerja adalah uraian ringkas dengan


menggunakan ukuran kuantitatif atau kualitatif yang
mengindikasikan pencapaian suatu sasaran atau tujuan
yang telah disepakati dan ditetapkan

KEGUNAAN
ƒ dasar penilaian kinerja, baik dalam tahap perencanaan
+ 30 Laws (
(ex-ante),
t ) pelaksanaan
l k (
(on-going),
i ) maupun setelahnya
l h
and Regulations (ex-post)
ƒ petunjuk kemajuan dalam rangka mencapai tujuan atau
regarding
di M&E sasaran

www.dadangsolihin.com 23 www.dadangsolihin.com 24
Picture from John Mancini, ECM in State and Local Government
Pengertian Kinerja Pengembangan Indikator Kinerja
• Tidak cukup hanya dengan memfokuskan pada penghitungan
ƒ Gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu biaya keluaran (efisiensi). Tujuan kebijakan dan pendekatan
kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan program – juga harus dianalisa
sasaran tujuan,
sasaran, tujuan misi,
misi dan visi organisasi (LAN
(LAN, 1999:3) • Indikator bisa diterapkan untuk: (a) Masukan; (b) Efisiensi –
ƒ Outcome hasil kerja keras organisasi dalam mewujudkan Keluaran; (c) Efektivitas – Hasil; (d) Kualitas; dan (e) Kepuasan
Pelanggan.
j
tujuan stratejik
j yyang
g ditetapkan
p organisasi,
g kepuasan
p
• Bisa dikaitkan dengan kesepakatan kinerja antara Menteri dan
pelanggan serta kontribusinya terhadap perkembangan Kepala Lembaga dan para pejabat di bawahnya
ekonomi masyarakat (Kane dan Johnson, 1995) • Indikator memerlukan definisi dan penafsiran yang hati-hati –
ƒ Perilaku berkarya
berkarya, penampilan atau hasil karya
karya. Oleh karena seringkali diformulasikan
diformulasikan, diimplementasikan dan ditafsirkan
itu kinerja merupakan bentuk bangunan yang multi dengan buruk
dimensional, sehinggagg cara mengukurnya
g y sangat
g bervariasi • Harus dikembangkan untuk masing-masing program/kegiatan –
ada yang sulit misalnya pertahanan – beberapa lebih mudah
tergantung pada banyak faktor (Bates dan Holton 1995). misalnya penyelenggara jasa.

www.dadangsolihin.com 25 www.dadangsolihin.com 26

Fungsi Indikator Kinerja Kedudukan Indikator Kinerja

Pemantauan
• memperjelas tentang; what, how, who, and when Perencanaan Pelaksanaan
dan Evaluasi
suatu kegiatan dilaksanakan
• menciptakan konsensus yang dibangun oleh
stakeholders Indikator
Kinerja
• membangun dasar pengukuran, analisis, dan
• evaluasi kinerja program pembangunan Kualitatif Kuantitatif

Sasaran dan Tujuan

www.dadangsolihin.com 27 www.dadangsolihin.com 28
Terminologi Setiap Tingkatan
Jenis Indikator Kinerja
ƒ Pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat
DAMPAK yang diperoleh dari hasil kegiatan
ƒ Menggambarkan aspek makro tujuan proyek
secara sektoral, regional maupun nasional
Input Proses Output Outcomes
MANFAAT Tujuan/manfaat yang diperoleh dengan
berfungsinya keluaran secara optimal

Indikator Kinerja Benefit


HASIL Segala sesuatu yang mencerminkan
berfungsinya suatu keluaran

Impact OUTPUT Sesuatu yang langsung diperoleh/


dicapai
p dari p
pelaksanaan kegiatan
g

Kegiatan dan sumberdaya/dana yg


INPUT dibutuhkan agar keluaran sesuai
www.dadangsolihin.com 29 www.dadangsolihin.comyg diharapkan 30

Indikator Kinerja INPUT Indikator Kinerja OUTPUT


• Indikator ini mengukur jumlah sumberdaya seperti anggaran (dana)
(dana), • Indikator Keluaran dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu
kegiatan apabila tolok ukur dikaitkan dengan sasaran kegiatan yang
SDM, peralatan, material, dan masukan lainnya yang dipergunakan
terdefinisi dengan baik dan terukur.
untuk melaksanakan kegiatan.
• Oleh karena itu indikator ini harus sesuai dengan
g lingkup
g p dan sifat kegiatan
g
• Dengan meninjau
D i j didistribusi
t ib i sumberdaya
b d d
dapatt di
dianalisis
li i apakah
k h instansi.
alokasi sumberdaya yang dimiliki telah sesuai dengan rencana
Contoh:
stratejik yang ditetapkan
• Jumlah jasa/kegiatan yang direncanakan
– Jumlah orang yang diimunisasi / vaksinasi
Contoh: – Jumlah permohonan yang diselesaikan
• Jumlah dana yang dibutuhkan – J l h pelatihan
Jumlah l tih / peserta
t pelatihan
l tih
– Jumlah jam latihan dalam sebulan
• Tenaga yang terlibat
• Jumlah barang yang akan dibeli/dihasilkan
• Peralatan yang digunakan
– Jml pupuk/obat/bibit yang dibeli
• Jumlah bahan yang digunakan – Jumlah komputer yang dibeli
– Jumlah gedung /jembatan yg dibangun
– meter panjang jalanyang dibangun/rehab
www.dadangsolihin.com 31 www.dadangsolihin.com 32
Contoh:
Indikator Kinerja OUTCOME
Ukuran Kinerja Indikator Outcome
• P
Pengukuran
k indikator
i dik t Hasil
H il seringkali
i k li rancu d
dengan • Jumlah/ % hasil langsung dari kegiatan
pengukuran indikator Keluaran. – Tingkat Pemahaman peserta terhadap materi pelatihan
• Indikator outcome lebih utama daripada sekedar output
output. – tingkat kepuasan dari pemohon/pasien (costumer)
Walaupun produk telah berhasil dicapai dengan baik, – kemenangan tim dlm setiap pertandingan
belum tentu secara outcome kegiatan telah tercapai.
• Outcome menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil • Peningkatan langsung hal-hal yg positif
lebih tinggi yang mungkin menyangkut kepentingan – kenaikan prestasi kelulusan siswa
banyak pihak
pihak. – peningkatan daya tahan bangunan
• Dengan indikator outcome instansi dapat mengetahui – Penambahan daya tampung siswa
apakah
p hasil yyang
g telah diperoleh
p dalam bentuk output
p
memang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya • Penurunan langsung
P l h
hal-hal
l h l yang negatif
tif
dan memberikan kegunaan yang besar bagi masyarakat. – Penurunan Tingkat Kemacetan
– Penurunan Tingkat
g Pelanggaran
gg Lalu lintas
www.dadangsolihin.com 33 www.dadangsolihin.com 34

Indikator Kinerja BENEFIT Indikator Kinerja


j DAMPAK
• Indikator ini memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari
• Indikator kinerja ini menggambarkan manfaat yang diperoleh dari indikator
hasil/outcome. manfaat
f yang diperoleh
di l hddarii h
hasilil kkegiatan.
i S
Sepertii h
halnya
l iindikator
dik
manfaat, indikator dampak juga baru dapat diketahui dalam jangka
• Manfaat tersebut baru tampak setelah beberapa waktu kemudian,
khususnya dalam jangka menengah dan panjang
panjang. waktu menengah dan panjang. Indikator dampak menunjukkan
dasar pemikiran mengapa kegiatan dilaksanakan, menggambarkan
• Indikator manfaat menunjukkan hal yang diharapkan untuk dicapai bila
aspek makro pelaksanaan kegiatan, tujuan kegiatan secara
keluaran dapat diselesaikan dan berfungsi dengan optimal (tepat waktu,
lokasi dana dll)
lokasi, sektoral,, regional
g dan nasional.
Contoh: Contoh:
• Peningkatan hal yg positif dlm jangka menengah dan jangka panjang • Peningkatan hal yg positif dlm jk panjang
– % Kenaikan Lapangan kerja – % Kenaikan Pendapatan perkapita masyarakat
– Peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat – Peningkatan cadangan pangan
• Penurunan hal yang negatif dlm jangka panjang – Peningkatan PDRB sektor tertentu
– Penurunan Tingkat Penyakit TBC • Penurunan hal yang negatif dlm jk panjang
– Penurunan Tingkat Kriminalitas
– Penurunan Tingkat kemiskinan
– Penurunan Tingkat Kecelakaan lalulintas
– Penurunan Tingkat Kematian
www.dadangsolihin.com 35 www.dadangsolihin.com 36
Sumber Pembuktian
Persyaratan Indikator Kinerja: SMART (Means of Verification)

• SPESIFIC-jelas, tidak mengundang multi interpretasi • How should the information be collected, eg. sample
survey
• MEASUREABLE-dapat diukur (“What
( What gets measured
gets managed”) • What source is most appropriate?
• ATTAINABLE-dapat
TTAINABLE dapat dicapai (reasonable cost using and • Who should do it?
appropriate collection method) • When and How often should the information be
• RELEVANT (information
(i f i needs
d off the
h people
l who
h will
ill collected analyzed & reported
collected,
use the data) • What formats are required to record the data being
• TIMELY-tepat waktu (collected and reported at the right collected?
time to influence many manage decision)

www.dadangsolihin.com 37 www.dadangsolihin.com 38

Menentukan Indikator Outcome

1. Indikator outcome mencerminkan 2. Indikator outcome merupakan


p terpenting
indikator output p g p
composite index dari indikator output
p
– Indeks gabungan (composite
indexes) diperoleh dengan
membobot output
Prosedur Pelaksanaan
Indikator outcome :
1. Indikator output 1a
OUTCOME 2. Indikator output 2b, 2c
OUTCOME
3. Indikator output 3b
4. Indikator output 4a Indikator : (I = (∑Pt / ∑Pt-1) x 100)

OUTPUT 1
Indikator 1a
OUTPUT 2
Indikator 2a
OUTPUT 3
Indikator 3a
OUTPUT 4
Indikator 4a Output 1 Output 2 Output 3
Evaluasi
Indikator 1b Indikator 2b Indikator 3b Indikator 4b Indikator : Indikator : Indikator :
Indikator 1c Indikator 2c Indikator 3c Indikator 4c (Pta) (Ptb) (Ptc)

3 Indikator outcome merupakan hasil Survei


3.
– Indikator output harus mendukung pencapaian outcome, meskipun
tidak terkait langsung dalam penyusunan indikator outcome

OUTCOME
(mis : IHSG, IPM, APK)

OUTPUT 1 OUTPUT 2 OUTPUT 3


Indikator output Indikator output Indikator output
www.dadangsolihin.com 39
Penyusunan Indikator Penetapan Indikator
1 Indikator
1. I dik masukan
k (input)
(i ) 1 Indikator
1. I dik hasil
h il (outcome)
( )
ƒ Cantumkan jumlah dana untuk setiap jenis masukan ƒ Tentukan ukuran kuantitatif yang menunjukkan fungsi lansung
ƒ Tentukan unit kegiatan (investasi) yang dilakukan dalam satu keluaran setelah kegiatan selesai, misalnya pembangunan jalan
ruang lingkup kegiatan yang rinci. sepanjang 15 Km, Pelatihan tenaga pelaksana perencanaan 50
orang.
ƒ Identifikasikan jumlah sumber daya manusia yang diperlukan
dalam pelaksanaan kegiatan. ƒ T
Tentukan
t k ukuran
k kualitatif
k lit tif yang menunjukkan
j kk langsung
l keluaran,
k l
misalnya ; biaya yang dikeluarkan 80 % dibawah pagu.
ƒ Tentukan jangka waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan
kegiatan.
kegiatan ƒ Uraikan dengan
g singkat
g fungsi
g langsung
g g yyang
g diharapkan
p dari
keluaran
2. Indikator keluaran (output)
ƒ Tentukan jjenis dan jjumlah keluaran fisik dalam satuan fisiknya
y
seperti kilometer jalan, hektar tanah, ton pupuk, jumlah orang
yang dilatih dan lainnya.

www.dadangsolihin.com 41 www.dadangsolihin.com 42

Penetapan Indikator . . . Proses Penggunaan Indikator


2. Indikator Manfaat
1 Tentukan
1. T k Indikator
I dik Kuantitatif
K i if (sumber
( b d daya yang di
digunakan),
k )
ƒ Tentukan hasil positif/negatif dari kegiatan yang sesuai dengan
ƒ Bandingkan estimasi pengerahan sumber daya dengan sumber
sasaran lingkungan secara regional, misalnya perekonomian
daya yang digunakan untuk mendapatkan hasil.
t b h melalui
tumbuh l l i munculnya
l central
t l bi
bisnis
i di
disekitar
kit pembangunan
b
jalan tersebut. ƒ Misalnya: Estimasi pengerahan sumber daya (100% ) : sumber
daya yg digunakan (80%), maka terjadi effisiensi penggunaan
ƒ Sebutkan manfaat y
yang
g dicapai
p dan dapat
p berfungsi
g secara
sumber
b ddaya 20 %
optimal
2. Tentukan Indikator Kualitatif ( hasil fisik dan Non fisik)
3. Indikator dampak
ƒ Bandingkan rencana yang diharapkan dengan hasil setelah
ƒ Tentukan hasil positif/negatif kegiatan yang sesuai dengan
pelaksanaan kegiatan selesai (apakah sesuai dengan spesifikasi,
sasaran regional/nasional
standar )
ƒ Misalnya peningkatan pendapatan masyarakat dari sektor
ƒ Bagaimana
B i d
dampaknya,
k apakah
k hbberdampak
d k positif/negatif
i if/ if
transportasi yang lancar, yang memudahkan arus barang dari
satu tempat ketempat lain (diperlukan analisis dan rentang ƒ Bagaimana manfaatnya, apakah positif/negatif ?
waktu).
waktu)
www.dadangsolihin.com 43 www.dadangsolihin.com 44
Target Kinerja Realisasi/Capaian Kinerja

• Merupakan jumlah indikator kinerja yang direncanakan akan


dicapai. • Merupakan informasi mengenai ukuran kinerja yang
p setelah dilaksanakannya
dicapai y suatu kegiatan/
g
• Targett Kinerja
T Ki j harus:
h
program tertentu.
1. Berupa angka numerik
2 Dapat diperbandingkan
2. • Realisasi/capaian
p kinerja
j harus:
3. Cukup spesifik. 1. Berupa angka numerik
• Contoh: 2. berdasarkan fakta yang dapat dibuktikan
Sasaran dan Indikator Kinerja Pencapaian Visi Sumsel 2005-2025 kebenarannya
Aspek Sasaran Parameter Indikator Target 2025
SDM Terwujudnya Peningkatan IPM ?
masyarakat kualitas
yang
y g ... manusia

www.dadangsolihin.com 45 www.dadangsolihin.com 46

Penjabaran Indikator Kinerja RPJMN 2004-


2004-2009
Langkah-Langkah
Langkah- VISI

ara operrasional
Menyusun Indikator Kinerja STRATEGI POKOK

Fo
okus pada tu
1. Susun dan tetapkan rencana strategis: visi, misi, tujuan,sasaran MISI
dan cara mencapai tujuan/sasaran (kebijakan, program dan
kegiatan)

an seca
AGENDA
2. Identifikasi data/informasi yang dapat dikembangkan menjadi
indikator kinerja. SASARAN

ujuan p
entasika
– Dalam hal ini data hendaknya relevan, akurat,lengkap dan
Indikator Kinerja Pencapaian Pembangunan
kemapuan pengetahuan tentang bidang yang akan dibahas
akan banyak menolong untuk menyusun dan menetapkan

pemba
apat diimpleme
PRIORITAS
indikator kinerja yang tepat dan relevan.
3. Pilih dan tetapkan indikator kinerja yang paling relevan dan

anguna
SASARAN PRIORITAS
b
berpengaruh hb
besar terhadap
h d kkeberhasilan
b h il pelaksanaan
l k
kebijaksanaan/program/kegiatan.
ARAH KEBIJAKAN
Da

an
www.dadangsolihin.com 47 www.dadangsolihin.com 48
PROGRAM PEMBANGUNAN
Visi Pembangunan Nasional Strategi Pokok
1 T
1. Terwujudnya
j d kkehidupan
hid masyarakat
k b bangsa, d
dan negara yang 1. STRATEGI PENATAAN KEMBALI INDONESIA
aman, bersatu, rukun, dan damai;
ƒ Menyelamatkan sistem ketatanegaraan RI berdasarkan
2. Terwujudnya kehidupan masyarakat bangsa, dan negara yang semangat ,jiwa,
jiwa dan konsensus dasar;
menjunjung tinggi hukum, kesetaraan, dan hak asasi manusia;
ƒ Tetap tegaknya NKRI;
serta
ƒ Tetapp berkembangnya
g y ppluralisme dan keberagaman
g dengan
g
3 T
3. Terwujudnya
j d kkehidupan
hid masyarakat
k tbbangsa, d
dan negara yang
prinsip Bhinneka Tunggal Ika.
mampu menyediakan kesempatan kerja dan penghidupan yang
layak serta memberikan pondasi yang kokoh bagi pembangunan 2. STRATEGI PEMBANGUNAN INDONESIA
yang berkelanjutan ƒ Diarahkan untuk membangun di segala bidang merupakan
perwujudan amanat Pembukaan UUD NRI 1945 terutama
dalam p
pemenuhan hak dasar rakyat
y dan p penciptaan
p landasan
pembangunan yang kokoh.

www.dadangsolihin.com 49 www.dadangsolihin.com 50

Misi Pembangunan Nasional Agenda Pembangunan Nasional

1. Mewujudkan Indonesia yang Aman dan Damai; 1. Menciptakan Indonesia yang Aman dan Damai
2. Mewujudkan
j Indonesia yyang
g Adil dan Demokratis;; 2. Mewujudkan
j Indonesia yyang
g Adil dan Demokratis
3. Mewujudkan Indonesia yang Sejahtera. 3. Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indonesia

www.dadangsolihin.com 51 www.dadangsolihin.com 52
Agenda Menciptakan Indonesia yang Aman dan Damai Agenda Mewujudkan Indonesia yang Adil dan Demokratis
Sasaran Prioritas
Sasaran Prioritas
1. Meningkatnya keadilan dan 1. Pembenahan sistem hukum
g y rasa
1. Meningkatnya 1. Peningkatan
g rasa saling
gppercaya
y dan penegakan
p g hukum nasional dan politik hukum;
aman dan damai harmonisasi antar kelompok; 2. Penghapusan diskriminasi dalam
2. Pengembangan budaya yang segala bentuk;
berlandaskan pada nilai
nilai-nilai
nilai luhur; 3 P
3. Penghormatan,
h t pemenuhan,
h d
dan
3. Peningkatan keamananm ketertiban, dan penegakan atas hukum dan
penanggulangan kriminalitas pengakuan atas hak asasi manusia
2. Keadilan gender 1. Peningkatan kualitas kehidupan dan
2. Semakin kokohnya 1. Pencegahan dan penanggulangan
peran perempuan serta
NKRI separatisme;
kesejahteraan dan perlindungan
2 P
2. Pencegahan
h d
dan penanggulangan
l anak
terorisme; 3. Otonomi Daerah 1. Revitalisasi proses desentralisasi
3. Peningkatan
g kemampuan
p p
pertahanan dan otonomi daerah
negara. 4. Meningkatnya pelayanan 1. Penciptaan tata pemerintahan yang
birokrasi bersih dan berwibawa
5 Terlaksananya pemilu 2009
5. 1 Perwujudan lembaga demokrasi
1.
www.dadangsolihin.com 53 secara demokratis, jujur, dan adil yang makin kokoh
www.dadangsolihin.com 54

Agenda Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indonesia Agenda Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat Indonesia
Sasaran Prioritas
Sasaran Prioritas
1. Penurunan 1. Penanggulangan kemiskinan;
3. Meningkatnya kualitas 1. Peningkatan akses masyarakat terhadap
• jumlah
j l h penduduk
d d k miskin
i ki 2. Peningkatan
2 P i k t investasi
i t i dan
d ekspor
k non manusia Indonesia pendidikan yang berkualitas
dari 16,6% menjadi 8,2%, migas
2. Peningkatan akses masyarakat terhadap
• pengangguran terbuka 3. Peningkatan daya saing industri layanan
y kesehatan yang
y g lebih berkualitas
dari 9,5% menjadi 5,1%. manufaktur
3. Peningkatan perlindungan dan
4. Revitalisasi pertanian; kesejahteraan sosial
5 Pemberdayaan koperasi dan usaha mikro
5. mikro, 4 Pembangunan kependudukan
4. kependudukan, dan
kecil, dan menenngah; keluarga kecil berkualitas serta pemuda
6. Peningkatan pengelolaan BUMN dan olah raga;
7 Peningkatan
7. P i k t kkemampuan IIptek
t k 5 Peningkatan kualitas kehidupan beragama
5.
8. Perbaikan iklim keytenaga-kerjaan 4. Membaiknya mutu LH 1. Perbaikan pengelolaan SDA dan
9. Pemantapan
p stabilitas ekonomi makro pelestarian mutu lingkungan hidup
2. Pengurangan kesenjangan 1. Pembangunan perdesaan 5. Membaiknya Infrastruktur 1. Percepatan pembangunan infrastruktur
antar wilayah 2. Pengurangan ketimpangan pembangunan
antar
t wilayah
il h
www.dadangsolihin.com 55 www.dadangsolihin.com 56
Sasaran Penting RPJMN 2004-
2004-2009
Kebutuhan akan Indikator Pembangunan
Ekonomi
Ek iMMakro
k (1)
Contoh: Sasaran
Prioritas Peningkatan Keamanan
Keamanan, Ketertiban
Ketertiban, dan Penanggulangan Indikator
d ato
2005 2006 2007 2008 2009
Kriminalitas
Penggangguran terbuka
ƒ Jumlah (juta orang) 9,9 9,4 8,5 7,3 5,7
Sasaran Prioritas Indikator?? ƒ % tterhadap
h d angkatan
k t kkerja
j 95
9,5 89
8,9 79
7,9 66
6,6 51
5,1
1. Menurunnya ketegangan dan ancaman ƒ Indeks Kriminalitas di wilayah Penduduk miskin
ƒ Jumlah (juta orang) - - - - 18,8
konflik antarkelompok masyarakat atau konflik ƒ % terhadappppenduduk - - - - 8,2
,
antargolongan di daerah-daerah rawan Pertumbuhan Ekonomi
konflik; ƒ Pertumbuhan PDB (%) 5,5 6,1 6,7 7,2 7,6
ƒ PDB per kapita (ribu Rp.) 7.946 8.333 8.791 9.317 9.914
2. Terpeliharanya
p y situasi aman dan damai;
3. Meningkatnya partisipasi masyarakat Laju inflasi, Ind Harga Kons (%) 7,0 5,5 5,0 4,0 3,0
dalam proses pengambilan keputusan Neraca Pembayaran
ƒ Transaksi Berjalan/PDB (%) 1,6 0,5 0,1 -0,2 -0,6
j
kebijakan p
publik dan p
penyelesaian
y
ƒ Cadangan
C d d
devisa
i (US$ miliar)
ili ) 36,8
36 8 36,0
36 0 35,6
35 6 35,2
35 2 35,9
35 9
persoalan sosial kemasyarakatan.
Keuangan Negara
ƒ Keseimbangan Primer APBN/PDB
1,8 1,7 1,9 1,9 2,0
((%))
-0,7
07 -0,6
06 -0.3
03 -0,0
00 03
0,3
ƒ Surplus/Defisit APBN/PDB (%)
www.dadangsolihin.com 57 www.dadangsolihin.com 58

Sasaran Penting RPJMN 2004-


2004-2009 Sasaran Penting RPJMN 2004-
2004-2009
Ekonomi
Ek iMMakro
k (2) Sektor Utama Lainnya
Sasaran Sektor Sasaran
I dik t
Indikator
2005 2006 2007 2008 2009 Pendidikan 1. Meningkatnya secara nyata persentase penduduk yang
dapat menyelesaikan Program Wajib Belajar Pendidikan
Pertumbuhan PDB sisi pengeluaran Dasar Sembilan Tahun
(%) 2 Meningkatnya secara signifikan partisipasi penduduk yang
2.
4,1 5,2 5,0 5,8 6,3
ƒ Konsumsi mengikuti pendidikan menengah
14,6 17,8 16,3 14,3 12,8
ƒ Investasi 3. Meningkatnya proporsi anak yang terlayani pada
5,7 6,0 6,4 7,4 10,1
ƒ Ekspor
ƒ Impor
10,3 8,6 10,2 10,8 11,0 pendidikan anak usia dini
4. Menurunnya angka buta aksara penduduk berusia 15 tahun
Pertumbuhan PDB sisi produksi (%) keatas menjadi 5 persen
ƒ Pertanian 3,2 3,4 3,6 3,6 3,8
ƒ Industri Pengolahan 6,1 6,9 7,8 8,6 9,5 Kesehatan 1. Meningkatnya umur harapan hidup dari 66,2 tahun menjadi
ƒ Industri
I d tiP Pengolahan
l h N Non-migas
i 68
6,8 77
7,7 87
8,7 94
9,4 10 2
10,2 70,6 tahun;
ƒ Lainnya 5,8 6,3 6,9 7,4 7,6
2. Menurunnya angka kematian bayi dari 35 menjadi 26 per
Tenaga Kerja
ƒ Kesempatan
p Kerja
j (j
(juta orang)
g) 94,2
, 96,7
, 99,7
, 103,0
, 106,6
, 1000 kelahiran hidup;
ƒ Pertanian 43,8 44,4 44,9 45,4 45,7 3. Menurunnya angka kematian ibu melahirkan dari 307
distribusi (%) 46,5 45,9 45,1 44,1 42,9 menjadi 226 per 100.000 kelahiran hidup; dan
ƒ Industri Pengolahan 11,1 11,5 12,0 12,7 13,4
distribusi (%) 11,8 11,9 12,0 12,3 12,6 4. Menurunnya prevalensi gizi kurang pada anak balita dari
ƒ Lainnya 39,3 40,8 42,7 44,9 47,4 25 8 persen menjadi
25,8 j di 20
20,0
0 persen.
distribusi (%) 41,7 42,2
www.dadangsolihin.com
42,9 43,6 44,5
59 www.dadangsolihin.com 60
Sasaran Penting RPJMN 2004-
2004-2009 Agenda Pembangunan dan Indikator Pencapaian (Daerah)
Sektor Utama Lainnya Agenda
Pembangunan Indikator
Sektor Sasaran Nasional
Aman dan Damai 1. Indeks kriminalitas
Lingkungan 1. Meningkatnya kualitas air permukaan (sungai, danau 2. HDI dan HPI daerah konflik
Hidup dan situ) dan kualitas air tanah disertai pengendalian
dan p
pemantauan terpadu
p antar sektor
Adil d
dan 1 A
1. Angkak Gender-related
G d l t dD
Development
l t IIndex
d (GDI);
(GDI) dan
d
2. Terkendalinya pencemaran pesisir dan laut Demokratis 2. Angka Gender Empowerment Measurement (GEM)
3. Kesejahteraan anak:
Prasarana dan 1 Meningkatnya kondisi dan kualitas pelayanan berbagai
1. g a pa
- Angka partisipasi
s pas sesekolah
o a ((APS)
S)
Sarana prasarana dan sarana dengan menurunkan tingkat - Status gizi balita buruk
backlog pemeliharaan. - Persalinan bayi oleh tenaga kesehatan
2. Meningkatnya aksesibilitas setiap golongan 4. Perlindungan anak:
masyarakat dan setiap daerah terhadap layanan - Pekerja anak (%)
prasarana dan sarana yang berkualitas. - Jumlah anak yang memilki akte kelahiran
5. Peraturan daerah yang spesifik mengenai mekanisme dan
3. Revitalisasi pengelolaan kelembagaan prasarana dan koordinasi dana dekonsentrasi
sarana 6 P
6. Perbaikan
b ik proses penyelenggaraan
l M
Musrenbang
b
4. Peningkatan kapasitas penyediaan prasarana dan
sarana bagi pemerintah daerah

www.dadangsolihin.com 61 www.dadangsolihin.com 62

Agenda Pembangunan dan Indikator Pencapaian (Daerah) Agenda Pembangunan dan Indikator Pencapaian (Daerah)
Agenda Agenda
Pembangunan Indikator Pembangunan Indikator
Nasional Nasional
Meningkatkan Ekonomi Meningkatkan Kesehatan
Kesejahteraan ƒ Pertumbuhan PDRB Kesejahteraan ƒ Umur Harapan Hidup (UHH)
Rakyat ƒ Struktur PBRB dan PDRB per kapita Rakyat ƒ Angka Kematian Bayi (AKB)
ƒ Kesempatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka ƒ Angka Kematian Ibu (AKI)
ƒ Jumlah penduduk miskin ƒ Prevalensi Gizi Kurang
ƒ Investasi dan aktivitas ekspor-impor
ƒ Peningkatan peran UKM Kependudukan
p dan KB
ƒ Laju pertumbuhan penduduk (%)
Pendidikan ƒ Unmet need KB (%)
ƒ Angka Buta Aksara penduduk usia 15 tahun keatas ƒ Total Fertility Rate/TFR (per perempuan)
ƒ Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk setiap jenjang ƒ Partisipasi laki-laki dalam ber-KB (%)
pendidikan ƒ Contraceptive Prevalence Rate/CPR (%)
ƒ Angka Partisipasi Sekolah (APS) untuk setiap kelompok
usia sekolah Prasarana dan Sarana
ƒ Angka
A k M Melanjutkan
l j tk sekolah
k l h ƒ Peningkatan kapasitas dan kualitas pelayanan berbagai
ƒ Angka putus sekolah prasarana dan sarana
ƒ Angka mengulang kelas
ƒ Rata-rata lama p
penyelesaian
y p
pendidikan

www.dadangsolihin.com 63 www.dadangsolihin.com 64
Dadang Solihin’s Profile
Dadang Solihin currently is Director for Regional Development
Performance Evaluation at Indonesian National Development
Planning Agency (Bappenas). He holds MA degree in Economics from
Universityy of Colorado,, USA. His p
previous p
post is Director for System
y
and Reporting of Development Performance Evaluation at Bappenas.

ƒ Beside workingg as Assistant Professor at Graduate School of Asia‐Pacific Studies,,


Waseda University, Tokyo, Japan, he also active as Associate Professor at University
of Darma Persada, Jakarta, Indonesia.
ƒ He got various training around the globe, included Shanghai International Program
Terima Kasih for Development Evaluation Training (2008), Public Officials Capacity Building
Training Program for Government Innovation, Seoul –Korea (2007), Advanced
International Trainingg Programme
g of Information Technology
gy Management,
g , at
Karlstad City, Sweden (2005). the Training Seminar on Land Use and Management,
Taiwan (2004). Developing Multimedia Applications for Managers, Kuala Lumpur,
Malaysia (2003). Applied Policy Development Training, Vancouver, Canada (2002).
Local Government Administration Training Course, Hiroshima, Japan (2001). and
Regional Development and Planning Training Course, Sapporo, Japan (1999). He
published more than five books regarding local autonomous.
ƒ You can reach Dadang Solihin by email at dadangsol@yahoo.com or by his mobile
at +62812 932 2202 www.dadangsolihin.com 66

Anda mungkin juga menyukai