Anda di halaman 1dari 2

JURNAL HEMODIALISA

N JURNAL
O
1 Penyakit gagal ginjal kronik merupakan kondisi yang terjadi karena menurunnya fungsi ginjal untuk
mempertahankan keseimbangan tubuh. Gagal ginjal yang terus-menerus telah menjadi masalah
medis di seluruh dunia yang disebabkan oleh meningkatnya jumlah kematian, prevalensi gagal
ginjal kronik akan terus meningkat dalam waktu dekat. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menggambarkan Penerapan Kepatuhan Pengelolaan Hypervolemia untuk Mencapai Adekuasi
Hemodialisis pada Pasien CKD dengan Nefrolithiasis di RSUD dr.Wahidin Sudiro Husodo. Subjek
kasus adalah satu orang pasien dengan diagnosis medis Chronic Kidney Disease (CKD) yang
mengalami masalah kelebihan cairan (hypervolemia). Sumber data pada studi kasus ini adalah
penerapan Kepatuhan Pengelolaan Hypervolemia untuk Mencapai Adekuasi Hemodialisis pada
Pasien CKD dengan Nefrolithiasis. Sumber data pada studi kasus ini adalah kepatuhan dalam
mengelolah hypervolemiauntuk mencapai adekuasi hemodialisis pada pasien CKD dengan
nephrolithiasis di RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto tahun 2023. . Teknik
pengumpulan data menggunakan metode observasi partisipatif (menggunakan metode seperti
inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi dengan menggunakan format pengkajian keperawatan
khusus unit hemodialisis), wawancara tak terstrukstur (wawancara kepada pasien dan
keluarganya), Pengukuran balance cairan (seperti asupan cairan, kenaikan berat badan yang
signifikan, produksi urin, pengukuran berat badan sebelum dialisis dan sesudah tindakan dialisis),
dokumentasi (catatan rekam medis dan hasil pemeriksaan laboratorium terkait masalah yang
dialami pasien), dan study literature (penelusuran literature dari referensi buku maupun jurnal
terkait topik penelitian). Instrument studi kasus berupa format pengkajian keperawatan khusus
unit hemodialisis, form checklist pengukuran berat badan sebelum tindakan dialisis dan sesudah
tindakan dialisis, SOP tindakan hemodialisis. Saran bagi penulis diharapkan dapat menambah
wawasan dan sebagai sarana untuk menerapkan ilmu dalam bidang keperawatan tentang
penerapan manajemen hypervolemia untuk mencapai adekuasi hemodialisis pada pasien CKD.
2
Pasien Gagal Ginjal Kronik umumnya mengalami kerusakan integritas kulit disebabkan
oleh adanya gangguan reabsorbsi sisa-sisa metabolisne yang tidak dapat diekresikan oleh
ginjal sehingga terjadi peningkatan natrium dan ureum yang seharusnya dikeluarkan
bersama urine tetap yang berada dalam darah pada akhirnya akan diekresikan melalui
kapiler kulit yang bisa membuat pigmen kulit juga berubah. GGK hampir semua memiliki
gangguan dermatologis, termasuk pruritus. Lidah buaya sebagai pelembab, antibiotik dan
mengatasi rasa gatal. Penelitian ini untuk menganalisis pemberian pelembab lidah buaya
intervensi pada pasien Gagal Ginjal Kronik dengan masalah kerusakan integritas kulit.
Metode dalam penelitian ini adalah metode studi literature dengan menggunakan sumber
data dan sekunder yang diperoleh peneliti dari sumber literature, buku, dan hasil penelitian
terdahulu. Hasil penelusuran studi literature merujuk pada pemberian pelembab lidah buaya
sebagai salah satu intervensi dalam mengatasi masalah kerusakan integritas kulit pada
pasien Gagal Ginjal Kronik diantara intervensi yang lainnya.Pemberian pelembab lidah
buaya terbukti efektif dan aman digunakan pada kulit sehingga dapat mempercepat
penyembuhan kulit yang dapat mengatasi masalah kerusakan integritas kulit pada pasien
Gagal Ginjal kronik. Pemberian pelembab lidah buaya sangat efektif dan aman digunakan
pada kulit dan mengatasi masalah kerusakan integritas kulit pada pasien gagal ginjal kronik.

3
Latar belakang; Dalam kasus gagal ginjal kronis, ginjal tidak bisa menyelamatkan keseimbangan

1
metabolisme, cairan dan elektrolit, sehingga menyebabkan uremia. Salah satu prosedur
pengobatan gagal ginjal kronik adalah hemodialisis, hemodialisis dapat mempengaruhi kondisi
klinis pasien, merupakan salah satu komplikasi hemodialisis adalah gatal-gatal. Pruritus uremik
merupakan komplikasi umum pada pasien hemodialisis yang mengeluhkan kulit gatal, rasa tidak
nyaman serta mengganggu istirahat dan tidur. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk
menganalisis kasus pasien gagal ginjal kronik yang diobati dengan minyak zaitun untuk pruritus
uremik pada pasien hemodialisis. Metode studi kasus menjenguk pasien rawat inap dengan
penyakit ginjal kronik (PGK), pemberian minyak zaitun untuk pruritus uremik selama 1 minggu
dalam 3 kali pertemuan sesuai skema pasien hemodialisis, 3 kali dalam 1 hari pada bagian tubuh
yang gatal, diangkut keluar. siang, sore dan malam. Pengaruh minyak zaitun pada pruritus uremik.
Gatal diukur sebelum dan sesudah menggunakan skala VAS. Hasil: Tingkat keparahan pruritus klien
menurun setelah 3 kali pemakaian minyak zaitun. Secara ringkas, hasil pengukuran VAS
menunjukkan bahwa pemberian minyak zaitun dapat menurunkan keparahan pruritus uremia
pada pasien gagal ginjal.

Anda mungkin juga menyukai