Modul Perdamaian
Modul Perdamaian
Oleh :
FAKULTAS PSIKOLOGI
SEMARANG
2023
PENGANTAR
Teknologi membuka pintu ke dunia yang luas, namun juga membawa risiko yang perlu kita
cermati bersama. Dengan teknologi yang semakin canggih, kebutuhan akan pemahaman dan
perlindungan terhadap ancaman online menjadi semakin penting, terutama dikalangan pelajar
SMP. Modul ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang konsep
cyberbullying, dampak negatifnya, serta cara mengatasi cyberbullying yang dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Metode yang terdapat di modul ini bersifat partisipatif dan interaktif agar peserta tidak merasa
bosan dalam mengikuti pelatihan ini. Terdapat beberapa metode pelatihan yang digunakan seperti
demonstratif, diskusi tanya jawab, permainan, dan beberapa metode lain. Dalam pelaksanaannya
nanti, fasilitator juga dapat mengembangkan metode lainnya dengan menyesuaikan kondisi peserta
dan ruang pelatihan.
Melalui modul ini, kami berharap dapat memberikan pemahaman yang komprehensif tentang
cyberbullying, menggali dampak negatifnya yang serius dan menyajikan langkah-langkah praktis
guna membangun kesadaran serta melibatkan siswa dalam mewujudkan lingkungan belajar yang
positif bebas dari ancaman dunia online.
LATAR BELAKANG
Fase remaja awal menurut WHO adalah seseorang yang berusia 13-17 tahun, dimana pada
masa ini anak remaja memiliki ketidakseimbangan emosional dan sedang mencari identitas diri.
Menurut Dianada (2018), di masa remaja muncul rasa keberanian yang berlebih, kegirangan, serta
harga diri yang kuat, serta mudah terpengaruh dalam situasi persaingan. Salah satu kenakalan yang
umum terjadi pada fase ini adalah perilaku bullying, yang dapat dilakukan untuk menyakiti
seseorang baik secara fisik maupun psikologis.
Menurut Sejiwa (dalam Mutisari & Yarni, 2023), bullying merupakan tindakan yang
menggunakan kekuasaan untuk menyakiti orang lain secara verbal maupun fisik yang dapat
membuat korban takut, terancam, serta dapat menyebabkan trauma. Bullying sendiri dapat terjadi
dimanapun di lingkungan rumah, di sekolah, serta di jejaring sosial sekalipun. Dalam dunia maya
terjadinya bullying yang dikenal dengan cyberbullying, dimana hal ini dilakukan oleh pelaku
dengan cara menyebarkan pesan negatif dan berita bohong tentang korban, membuat konten
dengan tujuan mempermalukan korban, mengirimkan pesan ancaman, dan perilaku negatif lain
yang dilakukan dalam internet atau jejaring sosial untuk membuat korban merasa takut, terancam,
serta trauma.
Adanya cyberbullying sendiri disebabkan seseorang yang tidak memanfaatkan internet atau
jejaring sosial dengan baik. Hal ini dikenal sebagai Netiket (network etiquette), yaitu aturan dan
etika dalam berkomunikasi dan bersosialisasi menggunakan internet. Pada penelitian Dalgeish
(dalam Jalal dkk, 2021) terdapat 50% usia 10-14 tahun, 42% usia 15-18 tahun, dan 8 persen usia
19-25 tahun, mengalami dan melakukan tindakan cyberbullying. Kemudian pada penelitian
Papalia 2014 presentasi tertinggi cyberbullying dilakukan oleh remaja dengan rentan usia 14-18
tahun.
Maka dari itu penulis ingin mengangkat topik mengenai cyberbullying dengan kelompok
sasaran remaja yang duduk dibangku SMP, dengan tujuan untuk mengenalkan bagaimana konsep
dari cyberbullying itu sendiri dengan harapan mereka tidak menjadi pelaku dan korban dari
cyberbullying.
TAHAPAN KEGIATAN
● Fasilitator menjelaskan
gambaran umum tentang
bullying.
Pendahuluan ● Fasilitator menjelaskan
(10 menit) latar belakang, fokus
bahasan yaitu tentang
cyberbullying, tujuan
serta garis besar kegiatan
yang akan dilakukan.
● Fasilitator menanyakan
kepada peserta tentang
apa yang mereka ketahui
dan pahami tentang
Apersepsi cyberbullying.
(20 menit) ● Fasilitator memberikan
beberapa data dan fakta
tentang cyberbullying
dan mengapa
cyberbullying perlu
direspon secara serius.
● Aktivitas 1: Tanya
Jawab dan Materi -
Memahami
Cyberbullying.
Kegiatan Inti ● Aktivitas 2: Bermain
(45 menit) Mystery Box - Identifikasi
perilaku Cyberbullying.
● Aktivitas 3: Sharing
hasil mystery box -
Dampak Negatif
Cyberbullying.
● Fasilitator memberikan
simpulan dan penguatan
Penutup tentang cyberbullying di
(15 menit) media sosial dan
bagaimana beretika di
media sosial.
A. Tujuan Kegiatan :
1. Peserta dapat memahami konsep dari etika online
2. Peserta mengetahui dampak negatif cyberbullying untuk membangun kesadaran yang lebih
baik.
3. Peserta dapat memahami tanggung jawab dalam berinteraksi di dunia online.
B. Capaian Kegiatan :
Pengetahuan :
1. Peserta memahami apa itu cyberbullying
2. Peserta mengetahui dan memahami bentuk- bentuk cyberbullying
3. Peserta bertanggung jawab dalam berinteraksi di dunia online
Sikap :
1. Peserta memperlihatkan sikap dan respon positif mengenai materi bullying (cyberbullying)
2. Peserta menyadari bahwa bullying (cyberbullying) adalah perilaku yang dapat diubah
3. Peserta menggunakan jejaring sosial secara bijak
Ketrampilan :
1. Peserta mampu mengambil tindakan yang tepat untuk menanggapi perilaku bullying
(cyberbullying)
2. Peserta dapat bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan di jejaring sosial
C. Pokok Bahasan :
1. Memahami apa itu bullying (secara umum), jenis bullying : cyberbullying dan bentuknya
2. Memahami dampak negatif dari cyberbullying
3. Memahami etika dalam jejaring sosial
Informasi Penting
Jika seorang peserta didik mengalami Cyberbullying, dampak negatif terutama terlihat pada
aspek psikologisnya yaitu perasaan takut dan perasaan malu (Syena et al., 2020). Korban
cyberbullying dapat didefinisikan sebagai peserta didik yang mengalami perlakuan tidak
menyenangkan seperti hinaan, ancaman, dipermalukan, atau siksaan melalui internet oleh
sesama anak remaja (Rahayu, 2012). Smith (Hana & Suwarti, 2020) menyebutkan bahwa
korban cyberbullying adalah individu yang sengaja disakiti dan dilecehkan secara berulang-
ulang melalui penggunaan teknologi informasi. Dalam konteks ini, peran guru bimbingan dan
konseling menjadi sangat penting dalam mencegah serta mengatasi perilaku cyberbullying
pada siswa melalui fungsinya sebagai informator, motivator, fasilitator, mediator, dan
evaluator.
D. Tahapan Kegiatan :
Pendahuluan :
1. Fasilitator menyampaikan latar belakang sesi ini.
Fasilitator menjelaskan apa itu bullying dan jenis-jenisnya secara umum serta singkat
terlebih dahulu. Dimana bullying sendiri bisa dilakukan oleh semua golongan baik tua
maupun muda, serta dapat ditemukan dimanapun di lingkungan rumah, sekolah, bahkan di
jejaring sosial sekalipun.
2. Fasilitator menjelaskan bahwa dalam sesi ini menjadi bagian dari permasalahan yang masih
terjadi hingga saat ini di Indonesia, dimana jenis perilaku bullying yaitu cyberbullying
dalam jejaring sosial. Salah satu perilaku bullying yaitu cyberbullying yang sering muncul
adalah ketika seseorang menuliskan isi pikiran atau pendapatnya tanpa memikirkan
perasaan orang lain dan tidak mempertanggungjawabkan hal tersebut.
3. Fasilitator menjelaskan tujuan yang ingin dicapai setelah memaparkan materi :
1. Peserta dapat memahami konsep dari etika online yaitu cyberbullying serta
mengetahui dampak negatif cyberbullying untuk membangun kesadaran yang lebih
baik.
2. Peserta dapat memahami tanggung jawab dalam berinteraksi di dunia online.
3. Peserta dapat memberikan dukungan kepada mereka yang mungkin menjadi
korban.
4. Fasilitator menjelaskan garis besar kegiatan yang akan dilakukan dalam sesi ini. Akan ada
3 kegiatan inti yang akan dilakukan yaitu : a) Q & A session mengenai cyberbullying
menggunakan tautan mentimeter yang dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh
fasilitator mengenai cyberbullying, b) bermain mystery box, c) sharing peserta tentang hasil
mystery box, d) penutup : closing statement dari fasilitator.
Apersepsi :
1. Fasilitator menanyakan kepada peserta pemahaman mereka mengenai cyberbullying.
Fasilitator meminta peserta untuk menyebutkan contoh perilaku yang terlihat, yang pernah
dihadapi atau yang pernah dilakukan, yang menurut peserta masuk dalam kategori
cyberbullying.
2. Fasilitator menampilkan slide yang berisi informasi mengenai jenis-jenis perilaku bullying
dan dampak yang ditimbulkan akibat perilaku cyberbullying pada usia peserta. Fasilitator
menjelaskan kepada peserta bahwa cyberbullying dapat menyebabkan seseorang
melakukan tindakan bunuh diri, dan dapat berpengaruh terhadap prestasi siswa di sekolah.
E. Kegiatan Inti :
Aktivitas 1 - Tanya Jawab dan Materi - Memahami Cyberbullying
1. Fasilitator menjelaskan topik yang akan diberikan fasilitator serta tujuan dilakukannya
kegiatan ini.
2. Fasilitator menyiapkan tautan mentimeter, dan melakukan Q & A session kepada peserta,
dimana peserta dapat menjawab pertanyaan sesuai pemahaman dan gambaran mereka.
Pertanyaan yang diajukan adalah :
a. Apa itu cyberbullying?
b. Seperti apa contoh cyberbullying?
c. Apa cyberbullying yang pernah kamu lakukan?
3. Fasilitator menampilkan hasil tautan mentimeter untuk setiap pertanyaan beserta
tanggapan-tanggapan yang diberikan oleh peserta.
4. Fasilitator memberikan materi mengenai cyberbullying.
a. Apa itu cyberbullying? menurut KPAI 2014 (dalam Jalal dkk, 2021) cyberbullying
adalah bentuk kekerasan yang dilakukan di jejaring sosial, dimana hal ini terjadi
karena penyalahgunaan teknologi khususnya pada jejaring sosial dengan
mengancam, melecehkan serta mempermalukan korban.
b. Apa saja bentuk cyberbullying? Rifauddin (2016) menjelaskan bahwa bentuk dan
variasi tindakan cyberbullying sangat bervariasi, mulai dari mengunggah gambar
atau membuat post yang merendahkan korban, mencemooh korban, hingga
mengakses akun jejaring sosial orang lain untuk mengancam dan menciptakan
masalah seperti ancaman melalui e-mail atau pembuatan situs web untuk
menyebarkan fitnah.
c. Apa dampak negatif dari cyberbullying? Dampak yang dialami seseorang ketika
mengalami cyberbullying, korban akan mengalami emosi negatif (tertekan, takut,
malu, sedih, marah, dendam, kesal, tidak nyaman, terancam) sehingga membuatnya
tidak berdaya.
d. Bagaimana etika dalam menggunakan jejaring sosial? Astajaya (2020) mengatakan
bahwa komunikasi merupakan kunci untuk saling memahami, baik secara verbal
maupun non-verbal. Pesan yang disampaikan dalam komunikasi dapat berdampak
positif atau sebaliknya. Untuk memastikan komunikasi bernilai positif, penting
bagi peserta komunikasi untuk menguasai teknik berkomunikasi yang baik dan
beretika.
5. Fasilitator menanyakan kepada peserta jika terdapat hal-hal yang kurang jelas terkait materi
yang telah disampaikan.
Tujuan aktivitas ini adalah untuk mengamati serta memperdalam pemahaman peserta mengenai
cyberbullying.
Aktivitas 2 - Bermain Mystery Box - Identifikasi perilaku Cyberbullying
1. Fasilitator menyiapkan 2 box, sticky notes, alat tulis. Peserta diminta untuk menuliskan
komentar negatif dengan catatan tidak menuliskan identitas pribadi.
2. Fasilitator meminta peserta untuk memasukkan sticky notes yang berisi komentar negatif
ke dalam box A (box negatif).
3. Fasilitator memberikan sticky notes lainnya. Peserta diminta untuk menuliskan komentar
positif dengan catatan tidak menuliskan identitas pribadi.
4. Fasilitator meminta peserta untuk memasukkan sticky notes yang berisi komentar positif
dimasukan ke dalam box B (box positif).
5. Setelah komentar terkumpul, peserta akan mengambil komentar-komentar tersebut
secara random.
Tujuan dari aktivitas ini adalah untuk melihat serta menyadarkan perasaan peserta saat menuliskan
komentar negatif dan positif.
Astajaya, I. K. M. (2020). Etika komunikasi di media sosial. Widya Duta: Jurnal Ilmiah Ilmu
Agama dan Ilmu Sosial Budaya, 15(1), 81-95.
Azmi, S. R. M., Dailami, D., & Dewi, M. (2022). Penerapan Etika Berkomunikasi Menggunakan
Media Sosial bagi Mahasiswa untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara. JBSI: Jurnal
Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(01), 72-78.
Dewi, H. A., Suryani, S., & Sriati, A. (2020). Faktor faktor yang memengaruhi cyberbullying pada
remaja: A Systematic review. Journal of Nursing Care, 3(2).
Febriani, E., & Hariko, R. (2023). Gambaran perilaku cyberbullying siswa sekolah menengah
pertama.
Hana, D. R., & Suwarti, S. (2020). Dampak psikologis peserta didik yang menjadi korban
cyberbullying. Psisula: Prosiding Berkala Psikologi, 1, 20–28.
Jalal, N. M., Idris, M., & Muliana, M. (2021). Faktor-faktor cyberbullying pada remaja. IKRA-ITH
HUMANIORA: Jurnal Sosial dan Humaniora, 5(2), 1-9.
Jurnal Bikotetik (Bimbingan dan Konseling : Teori dan Praktik) Volume 05 Nomor 01 Tahun
2021, 1-48
Ruliyatin, E., & Ridhowati, D. (2021). Dampak Cyber Bullying Pada Pribadi Siswa dan
Penanganannya di Era Pandemi Covid-19. Jurnal Bikotetik (Bimbingan dan Konseling:
Teori dan Praktik), 5(1), 1-5.
Syena, I. A., Hernawaty, T., & Setyawati, A. (2020). Gambaran Cyberbullying pada Siswa di SMA
X Kota Bandung. Jurnal Keperawatan BSI, 8(1), 42–50.