Anda di halaman 1dari 9

32

STATUS SEBARAN THOSEA MONOLONCHA PADA KELAPA DAN POTENSI INANG


TERHADAP KOMODITAS PERTANIAN DI MALUKU UTARA
GEORGRAPHICAL DISTRIBUTION OF THOSEA MONOLONCHA ON COCONUT AND
POTENTIAL HOST OF AGRICULTURAL COMMODITY IN NORTH MALUKU

Arief Widyantoro*, Khori Arianti, Aqel Juang Al Qosam


Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate, Badan Karantina Pertanian Repubilk Indonesia
Jl. Pemuda, Kelurahan Sangadji, Ternate – Maluku Utara 97727. Telp. (0921) 3128686
*Korespondensi: widyantoro.arief@yahoo.com

ABSTRAK
Thosea monoloncha (Lepidoptera: Limacodidae) dilaporkan telah menyerang pada tanaman
kelapa di Sulawesi pada beberapa bulan terakhir. Ledakan hama (outbreaks) pernah dilaporkan
terjadi di daerah Sulawesi Utara (1988), Halmahera Utara (1999) dan kurun lima tahun terakhir di
Pulau Tolonuo (2014). Regulasi menunjukkan serangga ini termasuk organisme pengganggu
tumbuhan karantina dengan inang utama kelapa dan kelapa sawit. Serangga menyebabkan
kerusakan secara luas pada daun kelapa baik tanaman belum menghasilkan (TBM) maupun
tanaman menghasilkan (TM). Informasi mengenai biologi, distribusi dan potensi inang diulas
berdasarkan literatur. Berdasarkan kajian, komoditas pisang dan jambu air berpotensi sebagai
inang alternatif yang perlu diwaspadai penyebarannya.

Kata kunci: ngengat, kelapa, ledakan hama, sebaran, inang

ABSTRACT

Thosea monoloncha (Lepidoptera: Limacodidae) attacks have been reported on coconuts


plantation in Sulawesi the last few months. Pest outbreaks have been reported in North Sulawesi
(1988), North Halmahera (1999) and the last five years in Tolonuo Island (2014). Regulations
showed that the pest were classified by quarantine pest whose distribution in Indonesia is still
limited and attacked coconut and palm oil. Insects cause extensive damage to coconut leaves both
immature and mature plants. Information on biology of pest, geographical distribution and
potential plant host were reviewed based on the literature. Based on the study, the commodity of
banana and guava have a potential as an alternative host of the pests that needs to be watched
out for distribution.

Key words: moth, coconut, outbreaks, distribution, host

PENDAHULUAN terbanyak dan inang spesifik (Hosang et al.


Thosea merupakan salah satu ngengat 1992). Hering (1931) pernah mengidentifikasi
dari ordo Lepidoptera dan famili Limacodidae Thosea menyerang kelapa di Pulau Palawan
yang paling banyak ditemukan di Indonesia (sekarang Filipina) dan Borneo (sekarang
selain Setora, Darna, Chalcocelis dan Kalimantan, Indonesia dan Serawak,
Pectinarosa (Cock et al. 1987). Dari beberapa Malaysia) sehingga disebut Thosea sinensis
genus Limacodidae, Thosea memiliki spesies
Crop Agro Vol. 14 No.1 – Januari 2021
33

borneensis yang setelah diteliti ternyata biasa dijadikan tanaman sela pada perkebunan
berbeda spesies dengan T. monoloncha. kelapa dengan jarak tanam rapat dapat
T. monoloncha pada fase dewasa dapat memacu perkembangan serangga. Seperti
dibedakan dengan genus lain melalui tipe spesies Thosea lain, T. monoloncha termasuk
sayap. Pertama kali diidentifikasi sebagai T. organisme pengganggu tumbuhan (OPT)
monoloncha Meyrick di New Guinea pada polifag dan dilaporkan menyerang beberapa
1889 dengan tipe sayap khas. Specimen tanaman selain inang kelapa meskipun tidak
dengan sayap berwarna coklat keseluruhan menimbulkan kerugian secara ekonomi.
pada postmedial maupun coklat agak gelap Peraturan Menteri Pertanian (Permentan)
berturut-turut dikenal sebagai spesies T. Nomor 25 Tahun 2020 tentang Jenis
nigribasis Hering dan T. nigrifasciata Hering. Organisme Penganggu Tumbuhan Karantina
Tipe sayap T. caliginosa Hering yang (OPTK), serangga ini masuk OPTK A2
ditemukan di Ambon (Maluku) pada 1931 dan Golongan II dengan inang (host) antara lain
T. moluccana Roepke di Bacan (Maluku kelapa (Cocos nucifera) dan kelapa sawit
Utara) pada 1935 sangat jelas kesamaannya (Elais guineensis). Berdasarkan regulasi
dengan spesies T. monoloncha Meyrick yang sebelumnya yaitu Permentan No. 93 Tahun
telah diidentifikasi sebelumnya. 2011 dan Permentan No. 15 Tahun 2015 serta
European and Mediterranean Plant Permentan No. 31 Tahun 2018 tentang Jenis
Protection Organization (EPPO) mengidentifi OPTK, T. monoloncha masih berstatus OPTK
kasi T. monoloncha sebagai T. moluccana A2 sampai sekarang dan mengalami
dengan code THOSMO pada tahun 1996. perubahan pada daerah sebaran. Daerah sebar
Perbedaan ukuran tubuh dan rentang sayap di Indonesia menurut regulasi terbaru meliputi
saat fase imago membuat para ahli Sulawesi, Papua, Sumatra, Maluku dan
membedakan antar spesies dalam genus Maluku Utara. Serangga ini juga tergolong
Thosea yang menyerang tanaman perkebunan OPTK A2 di Filipina dan Papua New Guinea.
kelapa di Indonesia. Namun setelah dikaji dari Artikel ini mengulas tentang biologi, status
morfologinya dapat diketahui bahwa jenis dan pola penyebaran serta potensi inang
Thosea yang menyerang pada pertanaman alternatif dari T. monoloncha yang dapat
kelapa di Indonesia cenderung sama meskipun terbawa komoditas pertanian di Maluku Utara.
penamaan berbeda.
Secara alami, ledakan populasi hama METODE PENELITIAN
disebabkan oleh lingkungan yang mendukung
Kajian deskriptif dilaksanakan pada Juni
dan kondisi inang (Lala et al. 2018). Inang
sampai Oktober 2020 di Laboratorium
tersedia berupa komoditas hortikultura yang
Arief Widyantoro*, Khori Arianti, Aqel Juang Al Qosam. Status Sebaran Thosea Monoloncha Pada Kelapa .....
34

Karantina Tumbuhan, Balai Karantina HASIL DAN PEMBAHASAN


Pertanian Kelas II Ternate, Maluku Utara. Biologi
Metode pengumpulan data primer berupa Thosea monoloncha sebagai hama penting
Trend Model Time Series menurut Kadariah menyerang tanaman kelapa saat stadia larva
(1985) yang dimodifikasi dari Laporan yang terdiri atas 1-5 instar. Pada intensitas
Kejadian (Outbreaks) OPT T. monoloncha serangan larva cukup tinggi mengakibatkan
oleh Balai Penelitian Palma, Jurnal Ilmiah tanaman kelapa hanya tersisa tulang daun.
Bereputasi dan data sekunder dari Badan Pusat Sama dengan kebanyakan ordo Lepidoptera
Statistik (BPS) Maluku Utara. Penyusunan lainnya, kemampuan makan larva T.
peta riwayat kejadian serangan OPTK monoloncha sangat tinggi (Holloway, 1991).
menggunakan aplikasi ArcGis versi 10.3 Deskripsi larva secara umum berbentuk oval,
dengan memasukkan data batas administrasi berwarna hijau muda dengan satu garis
wilayah yang telah ditentukan meliputi memanjang di bagian punggung (Gambar 1).
provinsi Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Garis pada punggung berwarna biru pucat
Maluku. dibatasi oleh garis tipis agak gelap, panjang
garis mencapai 20-24 mm dengan lebar 19-12
mm.

A B
Gambar 1. A) Larva T. monoloncha, dan B) Gejala serangan T. monoloncha pada kelapa

Terdapat sebelas seta (setaceous) di sekitar pertanaman kelapa. Saat imago,


pada bagian bawah tubuh. Pupa berukuran serangga berwarna coklat kemerahan,
8 x 12 mm, berwarna coklat mengkilat rentang sayapnya mencapai 26-34 mm, dan
terdapat bercak agak terang, strukturnya tertarik pada pencahayaan lampu. Tipe
keras dan biasa ditemukan pada pangkal sayap dan rentang sayap membedakan T.
pelepah daun, batang dan permukaan tanah monoloncha dengan spesies lain pada
Crop Agro Vol. 14 No.1 – Januari 2021
35

tanaman inang yang sama. T. monoloncha (Gambar 2). Tahun 2014 laporan Dinas
mempunyai siklus hidup pendek, hanya Pertanian dan Perkebunan Kabupaten
sekitar 35 hari dari stadia telur, larva, pupa Halmahera Utara menunjukkan bahwa T.
dan imago (Cock et al. 1987). Serangga monoloncha menyerang pertanaman kelapa
betina mampu menghasilkan 200 butir telur di Pulau Tolonuo dengan intensitas
dalam kurun waktu singkat (Sambiran et al. serangan berat, sedang dan ringan dengan
2017). luasan berturut-turut 32, 20 dan 35 ha.
Larva yang ditemukan dapat menghabiskan
Pola sebaran epidermis bawah, lamina daun sampai
Riwayat serangan T. monoloncha dari tertinggal lidi. Kehilangan lamina daun
tahun ke tahun di Indonesia tersebar di kelapa mencapai 95% (Sambiran et al.
Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Maluku 2016).

Gambar 2. Peta riwayat kejadian serangan T. monoloncha di Indonesia

Arief Widyantoro*, Khori Arianti, Aqel Juang Al Qosam. Status Sebaran Thosea Monoloncha Pada Kelapa .....
36

Tabel 1. Regulasi status T. monoloncha sebagai OPTK di Indonesia


Permentan Tentang Inang (Host) Daerah Sebar
(Geographical Distribution)
No. 93 Th. 2011 Jenis OPTK Kelapa, Kelapa Sawit Sulawesi, Papua
No. 51 Th. 2015 Perubahan Atas Kelapa, Kelapa Sawit Sulawesi, Papua, Sumatra,
Permentan 93 Th. 2011 Maluku, Maluku Utara
tentang Jenis OPTK
No. 31 Th. 2018 Perubahan Kedua Atas Kelapa, Kelapa Sawit Sulawesi, Papua, Sumatra,
Permentan 93 Th. 2011 Maluku, Maluku Utara
tentang Jenis OPTK
No. 25 Th. 2020 Jenis OPTK Kelapa, Kelapa Sawit Sulawesi, Papua, Sumatra,
Maluku, Maluku Utara

Merujuk pada tahun sebelumnya pada Maluku Utara dan Papua New Guinea. Zhang
daerah yang sama, Balai Penelitian Palma (1994) menambahkan bahwa T. monoloncha
melaporkan kejadian serangan T. monoloncha pola sebarannya terbatas di Indonesia dan
pada kelapa di Kupa- Kupa, Halmahera Utara Papua New Guinea. Laporan terbaru
pada tahun 1999. Serangga hama pernah menunjukkan, T. monoloncha menjadi hama
menyerang kelapa pertama kali dilaporkan penting pada perkebunan kelapa di Filipina
oleh Meyrick (1889) di New Guinea (Barantan, 2020).
diidentifikasi sebagai Autocopa monoloncha Perkembangan T. monoloncha sangat
kemudian pada daerah sama (sekarang Papua cepat dan dapat merusak tanaman kelapa
New Guinea), Hulstaert (1924) dalam kurun waktu beberapa minggu
mengidentifikasi T. axiothea dengan ciri dan (Sambiran et al. 2017). Penyebaran melalui
struktur tubuh sama dengan T. monoloncha. ngengat atau serangga dewasa (imago) yang
Hering (1931) telah berhasil aktif berpindah dan tertarik pada pencahayaan
mengidentifikasi kasus ledakan hama pada malam hari membuat ngengat ini mudah
(outbreaks) serangan ulat api pada kelapa berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Hal
pertama kalinya di Maluku (sekarang provinsi ini menunjukkan bahwa potensi imago
Maluku Utara) dengan nama T. caliginosa dan terbawa alat angkut sangat tinggi
pada daerah yang sama, Roepke (1935) dibandingkan dengan larva. Hal ini yang
mengidentifikasi T. moluccana yang ternyata berdampak pada perpindahan serangga antar
memiliki karakter sama dengan T. wilayah semakin tinggi sehingga status T.
monoloncha (Khalsoven et al. 1981). Dilihat monoloncha sebagai OPTK mengalami
dari segi historis, menurut Holloway et al. perubahan yaitu penambahan daerah sebar
(1987) serangga ini termasuk endemis pada (geographical distribution) pada beberapa
sentra produksi kelapa di Sulawesi, Maluku, wilayah kepulauan di Indonesia.
Crop Agro Vol. 14 No.1 – Januari 2021
37

Daerah sebar T. monolancha terus Potensi inang alternatif


mengalami penambahan terutama di wilayah Sampai saat ini T. monoloncha secara
timur Indonesia (Tabel 1). Holloway (1997) spesifik menyerang tanaman inang berupa
telah menetapkan pulau Sulawesi sebagai kelapa dan kelapa sawit. Sambiran et al.
habitat alami spesies ngengat dan kupu-kupu (2016) menambahkan tanaman inang lain
dengan nilai keanekaragaman cukup tinggi. berupa pisang (Musa sp.) dan jambu air
Menurut Permentan 51 Th. 2015, Maluku dan (Syzygium sp.). French (2003) melaporkan
Maluku Utara menjadi kawasan endemis T. bahwa serangga ini ditemukan menyerang
monoloncha meskipun sejak pertama kali pada komoditas kopi (Coffea Arabica) di
dilaporkan tahun 1931 serangannya terpusat Papua New Guinea. Gupta et al. (2016)
satu wilayah kecil dan dapat dikendalikan. melaporkan serangan Thosea pada perkebunan
Regulasi ini muncul terkait kemunculan apel (Malus domestica) yang teridentifikasi
kembali hama yang sama tahun 2014 dari sebagai T. sinensis.
laporan hasil pemantauan daerah OPTK oleh Tercatat lima komoditas unggulan di
Balai Karantina Pertanian Kelas II Ternate Maluku Utara antara lain pisang, nangka,
sehingga terjadi Perubahan atas Permentan 93 pepaya, jeruk siam dan rambutan yang lokasi
Th. 2011 tentang jenis OPTK dengan budidayanya terpusat di pulau Halmahera.
penambahan daerah sebar. Selain itu pinang, jambu monyet dan pala juga
Kasus sebaran T. monoloncha melalui menjadi buah olahan yang produksinya terus
larva hanya sebatas antar tanaman dengan mengalami peningkatan. Pisang merupakan
lokasi mengelompok. Hal ini juga dapat komoditas paling banyak dibudidayakan
diketahui dari riwayat ledakan populasi larva dengan presentase pertumbuhan dari tahun
pada beberapa tempat di Maluku Utara 2018 ke tahun 2019 mencapai 102,35 ton per
cenderung dapat dikendalikan dan tidak tahun (Kementan, 2019). Widyantoro dan
menimbulkan epidemi pada daerah Supriyono (2019) membagi daerah sebaran
perkebunan kelapa di sekitarnya. Kondisi alam komoditas pisang terpusat di Ternate,
berupa kepulauan dengan lautan sebagai Halmahera Barat dan Pulau Taliabu sedangkan
penahan (barrier) alami menghambat jeruk sebagai tanaman unggulan yang mulai
penyebaran ke wilayah lain. Maka dari itu, alat dikembangkan di Halmahera Tengah.
transportasi merupakan media penyebaran Laporan serangan yang menimbulkan
efektif bagi imago T. monoloncha. kerugian tercatat di perkebunan kelapa sawit
di Sumatra dan telah dilakukan pengendalian
dengan insektisida berbahan aktif permetrin
(Hasibuan et. al, 2002).
Arief Widyantoro*, Khori Arianti, Aqel Juang Al Qosam. Status Sebaran Thosea Monoloncha Pada Kelapa .....
38

Tabel 2. Sebaran komoditas pertanian unggulan Maluku Utara yang berpotensi sebagai inang
alternatif T. monoloncha
Komoditas Status *) Produksi (ton/provinsi)**) Sebaran
Th 2017 Th 2018 Pertumbuhan (Kota/Kabupaten)
(%)
Pisang Potensial 8268,00 9242,60 11,78 Halmahera Barat
Halmahera Selatan
Nangka Non-potensial 1618,00 2441,80 50,91 Halmahera Barat
Papaya Non-potensial 771,00 1548,20 100,00 Halmahera Selatan
Jeruk Non-potensial 6882,00 5473,60 -25,73 Halmahera Tengah
Rambutan Non-potensial 896,00 2401,60 168,04 Halmahera Barat
Jambu Potensial 81,00 257,60 218,00 Halmahera Selatan
Kopi Non-potensial 83,00 133,00 60,24 Halmahera Timur
Pala Non-potensial 6690,00 6704,00 0,21 Ternate
Keterangan: *) Status berdasarkan laporan kejadian serangan, pengendalian dan keberadaan musuh alami;
**)
BPS Maluku Utara

Belum ada publikasi yang relevan dari golongan Lepidoptera (Suyanto, 1994).
mengenai serangan serangga ini pada inang Pertumbuhan produksinya mengalami
pisang dan jambu air yang secara langsung kenaikan yang signifikan dengan sebaran
berdampak menimbulkan kerugian ekonomi di budidaya di wilayah Halmahera Selatan.
Maluku Utara. Tercatat pertumbuhan produksi Kemampaun sayap lebar dan daya jelajah
pisang mengalami kenaikan mencapai 11,78% serangga dewasa (imago) dapat berpindah
(Tabel 2). Maluku utara terkenal dengan sementara dan menetap pada jambu air yang
keanekaragaman pisang antara lain kultivar secara langsung dapat terhindar dari serangan
Emas, Gohu, Jarum, Galela, Mulu Bebe, predator.
Tembaga, dan Bunga (Hendaru et. al, 2017). Penyebarannya melalui media tanam
Secara produksi, terjadi peningkatan (anakan dan bibit) berpotensi membawa larva
pertumbuhan pisang dengan daerah sebaran dan imago T. monoloncha. Sedangkan untuk
Halmahera Barat dan Halmahera Selatan komoditas kopi dan apel yang telah ditemukan
dengan topografi lahan dataran rendah dan gejala serangan oleh serangga ini pada
penyinaran matahari penuh. Namun melihat laporan-laporan sebelumnya tidak berpotensi
karakter larva T. monoloncha sensitif terhadap sebagai inang alternatif. Hal ini karena
penyinaran matahari, maka bagian daun Maluku Utara bukan merupakan sentra
pisang yang luas dan tidak terlalu keras serta pertanaman kopi dan apel sehingga
tangkai daun yang berlubang pada sepanjang penyebarannya lewat kedua komoditas
pelepah berpotensi sebagai inang dan tempat tersebut sangat kecil. Selain itu pada
yang terlindung dari angin. Jambu air perkebunan kopi dan apel sebagai habitat
tergolong tanaman yang disukai oleh larva alami Apanteles sp. (Hymenoptera:
Crop Agro Vol. 14 No.1 – Januari 2021
39

Braconidae) yang dapat memparasit larva T. Limacodidae of economic importance on


palms in South-east. Wallingford: CAB
monoloncha (Nuraeni et al. 2016).
International Publisher.
Kadariah. 1985. Ekonomi Perencanaan.
KESIMPULAN Jakarta: UI Press.
Thosea monoloncha tergolong hama Kementerian Pertanian [Kementan]. 2019.
Laporan Pertumbuhan Produksi Pisang
penting komoditas kelapa dan kelapa sawit menurut Provinsi 2015-2019. Jakarta:
yang ditetapkan sebagai Organisme Direktorat Jenderal Hortikultura.
Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) European and Mediterranean Plant Protection
Organization [EPPO]. 2020. Thosea
bersifat polifag, berstatus endemis dan moluccana (THOSMO).
penyebarannya terbatas di Sulawesi, Maluku http//gd.eppo.int/taxon/THOSMO.
Akses 8 Agustus 2020.
dan Maluku Utara. Kegiatan lalu lintas
French BR. 2003. Insect pests of food plants
perdagangan pada komoditas buah pisang dan of Papua, New Guinea. A Compendium
jambu air berpotensi sebagai inang serangga 1: 27-28.

dewasa sedangkan media tanam berupa Gupta R, Sharma R, and Rani S. 2016.
Occurrence of Thosea sinensis Walker,
anakan dan bibit berpotensi membawa larva. coconut cup moth, (Lepidoptera:
Limacodidae) on apple plantations
(Malus domestica Borkh.) for the first
UCAPAN TERIMA KASIH time in Jammu Province of J & K States.
Terima kasih kepada Tim Peneliti Balai Global J of Bio-sci and Biotechnol 5 (2):
261-262.
Penelitian Palma Manado, Badan Penelitian
Hasibuan R, Swibawa IG, Hariri AM,
dan Pengembangan Pertanian yang telah Pramono S, Susilo FX, and Karmike N.
berkontribusi terhadap foto dan kesediaan 2002. Dampak aplikasi insektisida
Permetrin terhadap serangga hama
informasi dengan komunikasi tertulis dan (Thosea sp.) dan serangga penyerbuk
virtual selama proses kajian dilaksanakan. (Elaidobius kamerunicus) dalam
agroekosistem kelapa sawit. J HPT
Tropika 2 (2): 42-46.
DAFTAR PUSTAKA Hendaru IH, Hidayat Y, and Ramdhani M.
2017. Karakter morfologi tujuh aksesi
Badan Karantina Pertanian [Barantan]. 2020.
pisang dari Maluku Utara. Bul Plasma
Lampiran Jenis Organisme Penggangu
Nutfah 23 (1): 13-22.
Tumbuhan Karantina. Jakarta: Pusat
Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hering M. 1931. Limacodidae. In: Seitz A
Hayati Nabati. (Ed.) Die Gross-Schmetteringe der Erde,
10. Stuttgart: Alfred Kernen Verlag
Badan Pusat Statistik [BPS]. 2019. Statistik
665–728.
Produksi Buah-buahan Provinsi Maluku
Utara 2015-2019. Ternate: BPS Maluku Holloway JD. 1997. Sundaland, Sulawesi and
Utara. eastwards: a zoogeographic perspective.
Malayan Nature Journal 50: 207-227.
Cock MWJ, Godfray HCJ, and Holloway JD.
1987. Slug and nettle caterpillars: The Holloway JD. 1991. Patterns of moth
biology, taxonomy and control of the speciation in the Indo-Australian
Arief Widyantoro*, Khori Arianti, Aqel Juang Al Qosam. Status Sebaran Thosea Monoloncha Pada Kelapa .....
40

archipelago. In: E.C. Dudley (ed.). Chrysomphalus aonidum. Bioma 15 (1);


Unity of Evolutionary Biology 1: 340- 57-63.
372. Zhang BC. 1994. Index of Economically
Holloway JD, Cock MJW, Chenon RD. 1987. Important Lepidoptera. Wallingford:
Systematic account of South East Asian CAB International Publisher.
Pest Limacodidae. Wallingford: CAB
International Publisher.
Hosang MLA, Lolong AA, Mawikere J. 1992.
Kemampuan makan larva Thosea
monoloncha Meyrick. Buletin Balitka
16: 53-56.
Hulstaert RG. 1924. New moth from New
Guinea, Kei, and Tenimber. Annals and
Magazine of Nat Hist 23 (9): 127-139.
Khalsoven LGE, Van der Laan PA, Rothschild
GHL. 1981. Pests of Crops in Indonesia.
Jakarta: PT. Ichtiar Baru.
Lala F, Susanto AN, Hosang MLA, Deciyanto
S. 2018. Biological control technologi
implementation on coconut pest Thosea
monoloncha Meyrick using Nuclear
Polyhedrosis Virus (NPV). Buletin
Palma 19 (2): 89-99.
Meyrick E. 1889. On some Lepidoptera from
New Guinea. Ecolog Entomol 37 (4):
455-592.
Nuraeni Y, Anggraeni I, Darwati W.
Keanekaragaman serangga parasitoid
untuk pengendalian hama pada tanaman
kehutanan. Seminar Nasional PBI 2016.
http//:eprints.uai.ac.id.
Roepke W. 1935. Rhopalocera Javanica. 4
parts: 1-453. Gelderland: Wageningen.
Sambiran WJ, Lala F, Susanto AN, Soetopo
D, Hosang MLA. 2017. Outbreaks of
coconut pest Thosea monoloncha
Meyrick (Lepidoptera: Limacocidae) at
Tolonuo Island, North Maluku. Buletin
Palma 17 (2): 127-137.
Suyanto A. 1994. Hama Sayur dan Buah.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Widyantoro A, Supriyono. 2019. Analisis
kontribusi produksi buah lokal Maluku
Utara sebagai inang alternatif
Crop Agro Vol. 14 No.1 – Januari 2021

Anda mungkin juga menyukai