ABSTRAK
Thosea monoloncha (Lepidoptera: Limacodidae) dilaporkan telah menyerang pada tanaman
kelapa di Sulawesi pada beberapa bulan terakhir. Ledakan hama (outbreaks) pernah dilaporkan
terjadi di daerah Sulawesi Utara (1988), Halmahera Utara (1999) dan kurun lima tahun terakhir di
Pulau Tolonuo (2014). Regulasi menunjukkan serangga ini termasuk organisme pengganggu
tumbuhan karantina dengan inang utama kelapa dan kelapa sawit. Serangga menyebabkan
kerusakan secara luas pada daun kelapa baik tanaman belum menghasilkan (TBM) maupun
tanaman menghasilkan (TM). Informasi mengenai biologi, distribusi dan potensi inang diulas
berdasarkan literatur. Berdasarkan kajian, komoditas pisang dan jambu air berpotensi sebagai
inang alternatif yang perlu diwaspadai penyebarannya.
ABSTRACT
borneensis yang setelah diteliti ternyata biasa dijadikan tanaman sela pada perkebunan
berbeda spesies dengan T. monoloncha. kelapa dengan jarak tanam rapat dapat
T. monoloncha pada fase dewasa dapat memacu perkembangan serangga. Seperti
dibedakan dengan genus lain melalui tipe spesies Thosea lain, T. monoloncha termasuk
sayap. Pertama kali diidentifikasi sebagai T. organisme pengganggu tumbuhan (OPT)
monoloncha Meyrick di New Guinea pada polifag dan dilaporkan menyerang beberapa
1889 dengan tipe sayap khas. Specimen tanaman selain inang kelapa meskipun tidak
dengan sayap berwarna coklat keseluruhan menimbulkan kerugian secara ekonomi.
pada postmedial maupun coklat agak gelap Peraturan Menteri Pertanian (Permentan)
berturut-turut dikenal sebagai spesies T. Nomor 25 Tahun 2020 tentang Jenis
nigribasis Hering dan T. nigrifasciata Hering. Organisme Penganggu Tumbuhan Karantina
Tipe sayap T. caliginosa Hering yang (OPTK), serangga ini masuk OPTK A2
ditemukan di Ambon (Maluku) pada 1931 dan Golongan II dengan inang (host) antara lain
T. moluccana Roepke di Bacan (Maluku kelapa (Cocos nucifera) dan kelapa sawit
Utara) pada 1935 sangat jelas kesamaannya (Elais guineensis). Berdasarkan regulasi
dengan spesies T. monoloncha Meyrick yang sebelumnya yaitu Permentan No. 93 Tahun
telah diidentifikasi sebelumnya. 2011 dan Permentan No. 15 Tahun 2015 serta
European and Mediterranean Plant Permentan No. 31 Tahun 2018 tentang Jenis
Protection Organization (EPPO) mengidentifi OPTK, T. monoloncha masih berstatus OPTK
kasi T. monoloncha sebagai T. moluccana A2 sampai sekarang dan mengalami
dengan code THOSMO pada tahun 1996. perubahan pada daerah sebaran. Daerah sebar
Perbedaan ukuran tubuh dan rentang sayap di Indonesia menurut regulasi terbaru meliputi
saat fase imago membuat para ahli Sulawesi, Papua, Sumatra, Maluku dan
membedakan antar spesies dalam genus Maluku Utara. Serangga ini juga tergolong
Thosea yang menyerang tanaman perkebunan OPTK A2 di Filipina dan Papua New Guinea.
kelapa di Indonesia. Namun setelah dikaji dari Artikel ini mengulas tentang biologi, status
morfologinya dapat diketahui bahwa jenis dan pola penyebaran serta potensi inang
Thosea yang menyerang pada pertanaman alternatif dari T. monoloncha yang dapat
kelapa di Indonesia cenderung sama meskipun terbawa komoditas pertanian di Maluku Utara.
penamaan berbeda.
Secara alami, ledakan populasi hama METODE PENELITIAN
disebabkan oleh lingkungan yang mendukung
Kajian deskriptif dilaksanakan pada Juni
dan kondisi inang (Lala et al. 2018). Inang
sampai Oktober 2020 di Laboratorium
tersedia berupa komoditas hortikultura yang
Arief Widyantoro*, Khori Arianti, Aqel Juang Al Qosam. Status Sebaran Thosea Monoloncha Pada Kelapa .....
34
A B
Gambar 1. A) Larva T. monoloncha, dan B) Gejala serangan T. monoloncha pada kelapa
tanaman inang yang sama. T. monoloncha (Gambar 2). Tahun 2014 laporan Dinas
mempunyai siklus hidup pendek, hanya Pertanian dan Perkebunan Kabupaten
sekitar 35 hari dari stadia telur, larva, pupa Halmahera Utara menunjukkan bahwa T.
dan imago (Cock et al. 1987). Serangga monoloncha menyerang pertanaman kelapa
betina mampu menghasilkan 200 butir telur di Pulau Tolonuo dengan intensitas
dalam kurun waktu singkat (Sambiran et al. serangan berat, sedang dan ringan dengan
2017). luasan berturut-turut 32, 20 dan 35 ha.
Larva yang ditemukan dapat menghabiskan
Pola sebaran epidermis bawah, lamina daun sampai
Riwayat serangan T. monoloncha dari tertinggal lidi. Kehilangan lamina daun
tahun ke tahun di Indonesia tersebar di kelapa mencapai 95% (Sambiran et al.
Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Maluku 2016).
Arief Widyantoro*, Khori Arianti, Aqel Juang Al Qosam. Status Sebaran Thosea Monoloncha Pada Kelapa .....
36
Merujuk pada tahun sebelumnya pada Maluku Utara dan Papua New Guinea. Zhang
daerah yang sama, Balai Penelitian Palma (1994) menambahkan bahwa T. monoloncha
melaporkan kejadian serangan T. monoloncha pola sebarannya terbatas di Indonesia dan
pada kelapa di Kupa- Kupa, Halmahera Utara Papua New Guinea. Laporan terbaru
pada tahun 1999. Serangga hama pernah menunjukkan, T. monoloncha menjadi hama
menyerang kelapa pertama kali dilaporkan penting pada perkebunan kelapa di Filipina
oleh Meyrick (1889) di New Guinea (Barantan, 2020).
diidentifikasi sebagai Autocopa monoloncha Perkembangan T. monoloncha sangat
kemudian pada daerah sama (sekarang Papua cepat dan dapat merusak tanaman kelapa
New Guinea), Hulstaert (1924) dalam kurun waktu beberapa minggu
mengidentifikasi T. axiothea dengan ciri dan (Sambiran et al. 2017). Penyebaran melalui
struktur tubuh sama dengan T. monoloncha. ngengat atau serangga dewasa (imago) yang
Hering (1931) telah berhasil aktif berpindah dan tertarik pada pencahayaan
mengidentifikasi kasus ledakan hama pada malam hari membuat ngengat ini mudah
(outbreaks) serangan ulat api pada kelapa berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Hal
pertama kalinya di Maluku (sekarang provinsi ini menunjukkan bahwa potensi imago
Maluku Utara) dengan nama T. caliginosa dan terbawa alat angkut sangat tinggi
pada daerah yang sama, Roepke (1935) dibandingkan dengan larva. Hal ini yang
mengidentifikasi T. moluccana yang ternyata berdampak pada perpindahan serangga antar
memiliki karakter sama dengan T. wilayah semakin tinggi sehingga status T.
monoloncha (Khalsoven et al. 1981). Dilihat monoloncha sebagai OPTK mengalami
dari segi historis, menurut Holloway et al. perubahan yaitu penambahan daerah sebar
(1987) serangga ini termasuk endemis pada (geographical distribution) pada beberapa
sentra produksi kelapa di Sulawesi, Maluku, wilayah kepulauan di Indonesia.
Crop Agro Vol. 14 No.1 – Januari 2021
37
Tabel 2. Sebaran komoditas pertanian unggulan Maluku Utara yang berpotensi sebagai inang
alternatif T. monoloncha
Komoditas Status *) Produksi (ton/provinsi)**) Sebaran
Th 2017 Th 2018 Pertumbuhan (Kota/Kabupaten)
(%)
Pisang Potensial 8268,00 9242,60 11,78 Halmahera Barat
Halmahera Selatan
Nangka Non-potensial 1618,00 2441,80 50,91 Halmahera Barat
Papaya Non-potensial 771,00 1548,20 100,00 Halmahera Selatan
Jeruk Non-potensial 6882,00 5473,60 -25,73 Halmahera Tengah
Rambutan Non-potensial 896,00 2401,60 168,04 Halmahera Barat
Jambu Potensial 81,00 257,60 218,00 Halmahera Selatan
Kopi Non-potensial 83,00 133,00 60,24 Halmahera Timur
Pala Non-potensial 6690,00 6704,00 0,21 Ternate
Keterangan: *) Status berdasarkan laporan kejadian serangan, pengendalian dan keberadaan musuh alami;
**)
BPS Maluku Utara
Belum ada publikasi yang relevan dari golongan Lepidoptera (Suyanto, 1994).
mengenai serangan serangga ini pada inang Pertumbuhan produksinya mengalami
pisang dan jambu air yang secara langsung kenaikan yang signifikan dengan sebaran
berdampak menimbulkan kerugian ekonomi di budidaya di wilayah Halmahera Selatan.
Maluku Utara. Tercatat pertumbuhan produksi Kemampaun sayap lebar dan daya jelajah
pisang mengalami kenaikan mencapai 11,78% serangga dewasa (imago) dapat berpindah
(Tabel 2). Maluku utara terkenal dengan sementara dan menetap pada jambu air yang
keanekaragaman pisang antara lain kultivar secara langsung dapat terhindar dari serangan
Emas, Gohu, Jarum, Galela, Mulu Bebe, predator.
Tembaga, dan Bunga (Hendaru et. al, 2017). Penyebarannya melalui media tanam
Secara produksi, terjadi peningkatan (anakan dan bibit) berpotensi membawa larva
pertumbuhan pisang dengan daerah sebaran dan imago T. monoloncha. Sedangkan untuk
Halmahera Barat dan Halmahera Selatan komoditas kopi dan apel yang telah ditemukan
dengan topografi lahan dataran rendah dan gejala serangan oleh serangga ini pada
penyinaran matahari penuh. Namun melihat laporan-laporan sebelumnya tidak berpotensi
karakter larva T. monoloncha sensitif terhadap sebagai inang alternatif. Hal ini karena
penyinaran matahari, maka bagian daun Maluku Utara bukan merupakan sentra
pisang yang luas dan tidak terlalu keras serta pertanaman kopi dan apel sehingga
tangkai daun yang berlubang pada sepanjang penyebarannya lewat kedua komoditas
pelepah berpotensi sebagai inang dan tempat tersebut sangat kecil. Selain itu pada
yang terlindung dari angin. Jambu air perkebunan kopi dan apel sebagai habitat
tergolong tanaman yang disukai oleh larva alami Apanteles sp. (Hymenoptera:
Crop Agro Vol. 14 No.1 – Januari 2021
39
dewasa sedangkan media tanam berupa Gupta R, Sharma R, and Rani S. 2016.
Occurrence of Thosea sinensis Walker,
anakan dan bibit berpotensi membawa larva. coconut cup moth, (Lepidoptera:
Limacodidae) on apple plantations
(Malus domestica Borkh.) for the first
UCAPAN TERIMA KASIH time in Jammu Province of J & K States.
Terima kasih kepada Tim Peneliti Balai Global J of Bio-sci and Biotechnol 5 (2):
261-262.
Penelitian Palma Manado, Badan Penelitian
Hasibuan R, Swibawa IG, Hariri AM,
dan Pengembangan Pertanian yang telah Pramono S, Susilo FX, and Karmike N.
berkontribusi terhadap foto dan kesediaan 2002. Dampak aplikasi insektisida
Permetrin terhadap serangga hama
informasi dengan komunikasi tertulis dan (Thosea sp.) dan serangga penyerbuk
virtual selama proses kajian dilaksanakan. (Elaidobius kamerunicus) dalam
agroekosistem kelapa sawit. J HPT
Tropika 2 (2): 42-46.
DAFTAR PUSTAKA Hendaru IH, Hidayat Y, and Ramdhani M.
2017. Karakter morfologi tujuh aksesi
Badan Karantina Pertanian [Barantan]. 2020.
pisang dari Maluku Utara. Bul Plasma
Lampiran Jenis Organisme Penggangu
Nutfah 23 (1): 13-22.
Tumbuhan Karantina. Jakarta: Pusat
Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hering M. 1931. Limacodidae. In: Seitz A
Hayati Nabati. (Ed.) Die Gross-Schmetteringe der Erde,
10. Stuttgart: Alfred Kernen Verlag
Badan Pusat Statistik [BPS]. 2019. Statistik
665–728.
Produksi Buah-buahan Provinsi Maluku
Utara 2015-2019. Ternate: BPS Maluku Holloway JD. 1997. Sundaland, Sulawesi and
Utara. eastwards: a zoogeographic perspective.
Malayan Nature Journal 50: 207-227.
Cock MWJ, Godfray HCJ, and Holloway JD.
1987. Slug and nettle caterpillars: The Holloway JD. 1991. Patterns of moth
biology, taxonomy and control of the speciation in the Indo-Australian
Arief Widyantoro*, Khori Arianti, Aqel Juang Al Qosam. Status Sebaran Thosea Monoloncha Pada Kelapa .....
40