Anda di halaman 1dari 3

TINJAUAN PUSTAKA

Heteropsylla cubana, merupakan anggota dari kelompok serangga yang


dikenal sebagai kutu loncat. Serangga ini berasal dari daerah Amerika tropis. Kutu
loncat ini sulit dilihat dengan mata telanjang karena ukurannya yang sangat kecil
yaitu serangga dewasa sekitar 2 mm. Kutu ini berwarna hijau hingga kuning. Kutu
loncat dewasa akan segera meloncat dan terbang bila merasa terganggu atau
terancam. Serangga muda mirip dengan serangga dewasanya, tetapi ukurannya
lebih kecil dan tidak bersayap sehingga tidak bisa terbang.
Tanaman lamtoro merupakan salah satu komponen yang sering digunakan
dalam pertanian antara lain sebagai penaung, tanaman sela, dan tanaman
penghijauan.
Karena kesulitan untuk dideteksi, kutu ini baru diperhatikan kehadirannya
saat kerusakan yang ditimbulkannya terlihat jelas. dewasa dan nimfanya
mengakibatkan luka pada tanaman dengan melemahnya tunas muda, daun, dan
struktur berbunga.
Hama ini populer di Indonesia sekitar tahun 1986. kemudian lama
kelamaan kutu loncat lamtoro ini menjadi hama yang eksotik di Indonesia.(Oka &
Bahagiawati, 1986).
Usaha pengendalian kutu loncat lamtoro dilakukan dengan cara
mendatangkan predator, Curinus coeruleus Mulsant. Curinus coeruleus
didatangkan ke Hawaii dari Mexico pada tahun 1922 untuk mengendalikan
kumbang kelapa, Nipaecoccus nipae (Maskell) (Lai et al. 1986). C. coeruleus ini
juga menjadi predator penting pada kutu loncat, Heteropsylla cubana.
Sifat biologi C. coeruleus Mulsant adalah tidak "host specific" yaitu tidak
spesifik inang. Kumbang ini dapat juga memangsa serangga lain selain kutu
loncat lamtoro (Soehardjan & Oka, 1987). Perkembangan hidup Curinus
coeruleus dipengaruhi oleh jenis kutu tanaman yang dimangsanya.
Yang dapat menjadi predator bagi kutu loncat lamtoro adalah imago
Curinus coeruleus serta larvanya. Namun yang paling efektif menjadi pemangsa
adalah larvanya karena larva paling banyak memakan kutu loncat untuk
pertumbuhannya.
Oka, I. N. & A. H. Bahagiawati. 1986. Hama Baru Heteropsylla sp. (Homoptera:
Psyllidae) Menyerang Lamtoro di Indonesia. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian, Jakarta.

Soehardjan, M & I. N. Oka. 1987. Workshop on Biological and Genetic Control


of the Leucana Psyllid. Bull. Littro.

Anonymous. 1990. Psyllid Insects Create Nuisance Problem. Hawaii Department


of Agriculture, Plant Pest Control Branch, Honolulu, HI.

Lai, P. Y. and G. Y. Funasaki. 1986. List of beneficial organisms purposely


introduced and released for biological control in Hawaii.
http://www.easternarc.org/html/98-201.html
http://www.leisa.info
http://chiriph.wordpress.com/2009/11/

Anda mungkin juga menyukai